Anda di halaman 1dari 20

Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016

ISSN : 2356-4164

PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA SECARA INDIVIDUAL OLEH DEWAN HAK


ASASI MANUSIA PBB SUATU TINJAUAN TERHADAP TAHANAN RUMAH AUNG SAN
SUU KYI

I Gusti Ayu Apsari Hadi

Jurusan Ilmu Hukum Universitas Pendidikan Ganesha

E-mail: apsari.hadi@gmail.com

ABSTRAK

Munculnya era baru Dewan HAM sebagai pengganti dari Komisi HAM PBB memiliki fungsi
pokok ialah sebagai pengawas yang membongkar kasus-kasus pelanggaran HAM di muka
bumi. Salah satu peran Dewan HAM PBB yang dibentuk sejak tahun 2006 ialah menjamin
HAM secara individu terhadap tahanan rumah Aung San Suu Kyi, seorang tokoh pro-
demokrasi di Myanmar.Penahanan dan pelanggaran HAM yang terjadi pada Suu Kyi telah
melanggar pasal 9, 10, dan 19 UDHR, yakni bahwa seseorang berhak atas kebebasan untuk
mengemukakan pendapat, larangan atas penangkapan sewenang-wenang hingga memiliki
hak atas pengadilan yang adil dalam pasal 10. Sedangkan dalam ICCPR juga terdapat
ketentuan mengenai pelanggaran yang dilakukan Myanmar terhadap Aung San Suu Kyi
pada pasal 9 angka (1) tentang penahanan sewenang-wenang.Melalui mekanisme Universal
Periodic Review Dewan HAM, UPR 10th di Geneva, 24 Januari – 4 Februari 2011 par. 29
menyatakan agar pemerintah Myanmar segera membebaskan Aung San Suu Kyi dari
tahanan rumahnya.Hal tersebut mengisyaratkan bahwa negara-negara tidak lagi dapat
berlindung di balik kedaulatan teritorialnya atas pelanggaran hak asasi manusia yang
terjadi di wilayah negaranya, termasuk Myanmar.

Kata Kunci : Hak Asasi Manusia, Individu, Dewan HAM PBB, Aung San Suu Kyi.

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016
ISSN : 2356-4164

ABSTRACT

The advent of a new era in lieu of the Human Rights Council of the UN Human Rights
Commission has the principal function as a watchdog, as in uncovering cases of human rights
violations on earth. One of many role of the UN Human Rights Council is to ensure individual
rights against the house arrest of Aung San Suu Kyi, a pro-democracy leader in Myanmar.
Detention and human rights violations that occurred on Suu Kyi had violated Articles 9, 10,
and 19 UDHR, generally; that a person is entitled to freedom of expression, the prohibition on
arbitrary arrest to have the right to a fair trial under article 10. Whereas in the ICCPR there
are also provisions regarding violations committed against Aung San Suu Kyi by Myanmar in
article 9 point (1) of arbitrary detention. Through the mechanism of the Universal Periodic
Review by the Human Right Council, UPR 10 th in Geneva date 24 January-4 February 2011 in
paragraph 29 stated that; the government of Myanmar to immediately release Aung San Suu
Kyi from house arrest. This suggests that countries can no longer hide behind its territorial
sovereignty over human rights violations that occurred in the country, including Myanmar.

Keywords :Human Rights, Individual, Human Rights Council, Aung San Suu Kyi.

PENDAHULUAN dianggap sebagai Hukum HAM


Internasional muncul yakni sebagai
Sejak berakhirnya Perang Dunia I
implikasi dari bencana yang ditimbulkan
yakni pada akhir dekade kedua Abad ke
oleh pengingkaran lain dari kaum Nazi
20, Hukum Hak Asasi Manusia (HAM)
terhadap hak asasi manusia
Internasional sudah mulai menampakkan
(http://elsam.or.id/pdf/kursusham/Tinja
eksistensinya.Hukum HAM Internasional
uan_Umum_Hukum_HAM.pdf).Dengan
bermula dari sejarah perkembangan
adanya peristiwa tersebut maka negara-
doktrin-doktrin dan institusi-institusi
negara di dunia memutuskan bahwa
internasional
peningkatan hak asasi manusia dan
(http://elsam.or.id/pdf/kursusham/Poko
kebebasan dasar haruslah merupakan
k_pokok_HAM).Namun baru sejak tahun
satu diantara tujuan utama dari
1945 kebanyakan dari semua yang

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016
ISSN : 2356-4164

pembentukan organisasi Perserikatan fundamental human rights, in the dignity


Bangsa-Bangsa yang baru.Kendatipun and worth of the human person, in the
adanya jaminan HAM telah equal rights of men and women and of
dikembangkan secara progresif oleh nations large and small” (Charter of The
banyak pihak, mulai dari negara hingga United Nations1945).Jadi adanya tekad
aktor-aktor non negara, namun dalam untuk memperteguh kepercayaan pada
kenyataannya masih banyak pihak terjadi hak-hak asasi manusia, harkat dan derajat
pelanggaran HAM di berbagai belahan manusia, serta persamaan hak bagi pria
dunia. maupun wanita dan bagi segala bangsa
Jika melihat kembali, kasus besar maupun kecilmenjadi
pelanggaran Hak Asasi Manusia tidak pertimbangan utama PBB dalam rangka
hanya terjadi ketika perang terjadi namun ikut serta untuk menyelesaikan kasus
bahkan tidak mungkin menimpa seorang pelanggaran HAM yang dialami oleh Suu
individu di suatu negara berdaulat. Kasus Kyi (Sri Setianingsih, 2004).
paling menjadi sorotan publik Munculnya era baru Dewan HAM
internasional ketika salah satu tokoh pro- sebagai pengganti dari Komisi HAM PBB
demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi memiliki fungsi pokok ialah sebagai
menjadi tahanan rumah selama hampir pengawas yang membongkar kasus-kasus
20 tahun tanpa adanya penuntutan dan pelanggaran HAM di muka bumi, di
pengadilan yang jelas samping membantu negara anggota
(http://library.uinsby.ac.id).Dalam menyusun instrument-intrumen tentang
berbagai kesempatan, PBB telah berusaha HAM.Dewan memperkenalkan lembaga
untuk memberikan peringatan keras baru bernama Universal Periodical Review
kepada pemerintah Junta Militer (UPR) yang dapat meninjau situasi HAM
Myanmar agar menghentikan tindakan- di seluruh negara besar atau kecil. Kiprah
tindakan represif mereka yang tidak Dewan HAM ke depan sangat dipengaruhi
mengindahkan hak asasi manusia oleh kultur banyak negara, terutama
(http://dunia.vivanews.com). negara besar hingga dapat dikatakan
Mukadimah Piagam PBB pada tugas Dewan HAM PBB sangat berat.
paragraf 2 menyebutkan, “to reaffirm I

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016
ISSN : 2356-4164

Di tahun 2011, salah satu peran hak-hak sipil dan politik yang dimiliki
Dewan HAM dengan kasus yang dialami oleh Suu Kyi.
Suu Kyi dapat dilihat pada resolusi yang Dengan melihat pada uraian
diadopsi oleh Dewan HAM PBB tersebut, penulis berasumsi bahwa dirasa
A/HRC/RES/16/24 mengenai situasi perlu untuk melakukan kajian lebih lanjut
HAM di Myanmar. Pada paragraph 3 terhadap perlindungan HAM khususnya
resolusi tersebut dinyatakan: bagi individu yang dilakukan oleh Dewan
Welcomes the release of Daw Aung HAM PBB.Tindakan penahanan tanpa
San Suu Kyi following the most alasan yuridis yang jelas tentu tidak
recent period of her arbitrary house sejalan dengan apa yang digariskan di
arrest, and noting that her release dalam International Convenant on Civil
is unconditional, calls on the and Political Rights (ICCPR) article 9 part
Government of Myanmar to (1) menyatakan “Everyone has the right to
guarantee the full enjoyment of all liberty and security of person. No one shall
human rights, including civil and be subjected to arbitrary arrest or
political rights, and fundamental detention. No one shall be deprived of his
freedoms, for all people in liberty except on such grounds and in
Myanmar, including Daw Aung accordance with such procedure as are
San Suu Kyi, in particular with established by law. Dalam konteks ini,
regard to unrestricted movement in bagaimana sesungguhnya peran Dewan
and outside the country and HAM PBB dalam memberikan
unrestricted contact with all perlindungan secara individual
domestic stakeholders mengingat terdapat prinsip non-
Merujuk pada isi resolusi tersebut, dapat intervensi sebagai prinsip fundamental
dilihat secara jelas betapa perlindungan dalam hukum internasional.
HAM individu memang menjadi perhatian
khusus bagi Dewan HAM PBB.Resolusi METODE PENELITIAN
tersebut secara tegas mendesak
Pengumpulan data/bahan dalam
Pemerintah Myanmar untuk menjamin
penulisan karya ilmiah ini adalah dengan
menggunakan metode penelitian normatif

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2016
ISSN : 2356-4164

Secara garis besar penelitian kepustakaan pembentukan Dewan HAM ialah sebagai
yang dilakukan berkaitan dengan asas – berikut :
asas hukum yakni asas hukum 1. Membentuk sebuah badan baru
internasional berkaitan dengan prinsip untuk membantu negara-negara
non-intervensi yang ada dalam Piagam bangkit dari konflik. Timbul
PBB.PBB berhak mengambil tindakan ketidakcocokan dalam masalah
apabila terjadi pelanggaran HAM di suatu kontrolnya, dilakukan oleh DK PBB
negara seperti yang terjadi di Myanmar atau oleh MU PBB.
dalam kasus Aung San Suu Kyi. 2. Menyerukan negara-negara untuk
memikirkan intervensi dalam
kasus genosida/pembantaian
etnis. Tujuannya untuk mencegah
negara-negara melakukan

PEMBAHASAN kejahatan genosida.


3. Mengutuk terorisme dalam segala
Kedudukan dan Kewenangan Dewan
bentuknya.
Hak Asasi Manusia PBB
Majelis Umum PBB yang terdiri
Dewan HAM merupakan salah satu
dari 170 negara anggota setuju
badan PBB yang baru dibentuk untuk
mendirikan Dewan HAM pada tanggal 15
menggantikan Komisi HAM PBB. Komisi
Maret 2006, tetapi empat anggota lainnya
HAM dibentuk pertama kali oleh ECOSOC
yakni Amerika Serikat, Israel, Kepulauan
pada tahun 1946 dan bersidang setiap
Marshall dan Palau menolak. Sedangkan
tahun (enam mingguan yang
tiga negara lainnya yaitu Bela Rusia, Iran,
diselenggarakan setiap musim semi di
dan Venezuela abstain (Masyhur Effendi
Jenewa) (C. de. Rover, 2000).
& Taufani Sukmana, 2010).Pada
Tahun 2005 disepakati penggantian
pemilihan anggota putaran pertama,
Komisi HAM PBB dengan Dewan HAM
Indonesia bersama-sama dengan India,
PBB yang tercantum dalam dokumen
Filipina, Qatar, Bolivia, Nikaragua, Mesir,
akhir KTT PBB. Dalam KTT tersebut juga
Angola, Afrika Selatan, Madagaskar,
disepkati beberapa isu utama terkait
Belanda, dan Slovenia ditetapkan sebagai

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari
2016

anggota Dewan HAM untuk periode 2007 secara langsung berada di bawah Dewan
– 2010. Sedangkan putaran kedua terpilih Ekonomi Sosial, namun sebagai badan
anggota Korea Selatan, Saudi Arabia, subsiderdari Majelis Umum Dewan HAM
Srilangka, Pakistan, Malaysia, Yordania, PBB memiliki kewenangan yang lebih
Jepang, Banglades, Cina, dan Bahrain. luas dari Komisi HAM PBB.
Fungsi pokok Dewan HAM PBB Dengan tugas utama melakukan
ialah sebagai pengawas yang tindak lanjut terhadap pelanggaran HAM
membongkar kasus-kasus pelanggaran yang terjadi di dunia Dewan HAM
HAM di muka bumi, di samping memiliki mandat untuk membentuk
membantu negara anggota menyusun subinstitusi - subinstitusi baru dan
undang-undang tentang HAM. Melalui menetapkan cara kerja yang lebih efektif.
Resolusi MU PBB yang berbunyi, “Decide Sebuah kelompok kerja untuk pemerintah
to establish the Human Rights Council, telah dibentuk yang transparan bagi
based in Geneva, in replacement of the semua dalam hal perumusan
Commission on Human Rights, as a rekomendasi – rekomendasi kongkrit
subsidiary organ of the General Assembly; dalam proses peninjauan kembali (Knut
the Assembly shall review the status of the D. Asplund, dkk, 2008).
Council within five years” (General Untuk lebih jelas mengenai
Assembly Resolution, A/RES/60/251, kedudukan dan kewenangan Dewan HAM
2006).Menurut ketentuan tersebut akan diuraikan dalam bentuk struktur
walaupun tidak seperti Komisi HAM yang organisasi sebagai berikut :

Majelis Umum

Dewan Hak
ECOSOC
Asasi Manusia

Country & Human Rights Council


Thematic Advisory Comittee
Rapporteurs
Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|
Volume 2, Nomor 1, Pebruari
2016

Meskipun pembentukan Dewan HAM


– lain. Metode menurut badan –
dilakukan sesuai resolusi Majelis Umum
badan ini lebih bersifat politik dan
namun kedudukannya tetap tidak dapat
kurang bersifat hukum daripada
disejajarkan dengan Dewan ECOSOC.
mekanisme perjanjian – perjanjian
Mekanisme pemantauan kerja Dewan
hak asasi manusia.
HAM akan dibantu oleh subdivisi-
2. Berdasarkan perjanjian (the treaty
subdivisi di bawa Dewan baik melalui
based mechanism)
laporan negara-negara (Country &
Berdasarkan perjanjian adalah
Thematic Rapporteurs) dan Komisioner
mekanisme yang dibentuk melalui
Tinggi Hak Asasi Manusia (Human Rights
perjanjian – perjanjian hak asasi
Council Advisory Committee). Adapun
manusia yang berada di bawah
sistem pemantauan HAM sendiri terbagi
sistem PBB, terutama komite –
menjadi dua mekanisme yaitu :
komite dengan kewenangan untuk
1. Berdasarkan piagam (the charter memeriksa dan mengevaluasi
based mechanism) praktik – praktik hak asasi
Berdasarkan piagam adalah manusia negara – negara anggota
badan- badan yang dibentuk menurut tugas yang berasal dari
melalui piagam PBB.Mekanisme ini konvensi – konvensi. Metode kerja
yang bersifat khas adalah Dewan mereka terkait erat dengan
Ekonomi dan Sosial, Dewan Hak dokumen – dokumen
Asasi Manusia, Majelis Umum, dan pembentukannya yang membuat
Dewan Keamanan. Selain itu badan – badan ini bersifat
terdapat banyak sub-komite dan legalistik sejak awalnya.
sub-mekanisme di bawah badan –
badan utama ini, seperti Perlindungan Hak Asasi Manusia
Komisioner Tinggi Hak Asasi Dewan HAM PBB Terhadap Aung San
Manusia, Kelompok Kerja, dan lain Suu Kyi

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari
2016

Hak asasi manusia sebagai hak negaranya dari pihak-pihak yang ingin
universal yang dimiliki individu sejak meniadakannya serta bertindak sebagai
lahir dan tidak berhak direnggut oleh hakim yang adil untuk melindungi dari
orang lain. Sesuai dengan isi pasal 2 tindakan pemaksaan, penipuan, dan lain
UDHR yang menyebutkan bahwa : sebagainya yang dapat mengganggu
Everyone is entitled to all the rights kebebasan dari warga negaranya
and freedoms set forth in this (Ambarwati, dkk, 2009).
Declaration, without distinction of Instrumen hak asasi manusia
any kind, such as race, colour, sex, terkait penegakan hukum HAM dapat
language, religion, political or other ditemukan mulai dari dibentuknya
opinion, national or social origin, Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi
property, birth or other status. Manusia (UDHR) tahun 1948.Bahkan
Furthermore, no distinction shall be ketika pembentukan Piagam Perserikatan
made on the basis of the political, Bangsa-Bangsa pernyataan tentang HAM
jurisdictional or international sudah tercermin dalam penggalan kalimat
status of the country or territory to yang berbunyi “bahwa kemenangan
which a person belongs, whether it adalah penting untuk menjaga kehidupan,
be independent, trust, non-self- kebebasan, independence, dan kebebasan
governing or under any other beragama serta untuk mempertahankan
limitation of sovereignty. Hak Asasi Manusia dan keadilan.
HAM yang melekat pada diri setiap
Setelah UDHR diterima maka
manusia merupakan hak-hak yang
semenjak itu PBB terus menerus
membuat mereka diakui kemanusiannya
berusaha keras memprakarsai suatu
tanpa membedakan jenis kelamin, ras,
usaha untuk membentuk perjanjian yang
warna kulit, bahasa, agama, politik,
mempunyai kekuatan mengikat. Bila
bangsa, status sosial, kekayaan, dan
UDHR hanya bersifat himbauan,
kelahirannya.Termasuk juga dalam hal ini
instrumen-instrumen internasional hak
hak untuk hidup layak, merdeka, dan
asasi yang timbul dan bersifat mengikat
selamat. Sehingga menjadi tugas negara
secara tidak langsung akan dapat
untuk melindungi hak asasi warga

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari
ISSN : 2356-4164

mengawasi pelaksanaan yang efektif hak- penangkapan dan penahanan sewenang-


hak asasi tersebut. wenang yang dilakukan Junta Militer
Sejalan dengan hal tersebut maka telah melanggar ketentuan yang termuat
tanggal 16 Desember 1966, Majelis dalam pasal 9.1 ICCPR “Everyone has the
Umum menerima dua perjanjian tentang right to liberty and security of person. No
hak-hak asasi manusia yaitu International one shall be subjected to arbitrary arrest
Covenant on Economic, Social and Cultural or detention. No one shall be deprived of
Rights dan International Covenant on Civil his liberty except on such grounds and in
and Political Rights(Boer Mauna, 2005). accordance with such procedure as are
Kedua perjanjian tersebut menyebutkan established by law”.Aturan ini ditujukan
adanya hak rakyat untuk menentukan kepada badan pengundang-undangan
nasib sendiri termasuk hak untuk nasional dan kepala badan penegak
mengatur kekayaan dan sumber-sumber hukum. Dalam artian tindakan sewenang-
nasional secara bebas seperti tercantum wenang seperti alasan - alasan
dalam masing-masing perjanjian (ICCPR, penangkapan serta prosedur penahanan
1966).Sejak munculnya perjanjian ICCPR harus ditemukan di dalam hukum negara
dan ICESCR tahun 1966 kedudukan tersebut.
individu tidak hanya sebagai objek tetapi Tidak adanya asas legalitas dalam
juga dalam hal-hal tertentu sebagai penahanan Suu Kyi selama hampir 20
subjek hukum internasional.Peningkatan tahun terakhir yang dilakukan oleh Junta
status individu semakin bertambah Militer telah jelas menyiratkan
setelah banyaknya terjadi pembunuhan pelanggaran HAM yang dilakukan
missal, genosida, kejahatan kemanusiaan, Myanmar terhadap warga negaranya
kejahatan perang, dan pelanggaran HAM sendiri. Dalam teori hubungan antara
berat lainnya di belahan dunia setelah hukum internasional dan hukum nasional
Perang Dunia II. “suatu negara tidak dapat mengemukakan
Dalam perspektif hukum ketentuan di dalam konstitusi atau hukum
internasional kasus pelanggaran HAM nasionalnya sebagai (alasan) pemaaf atas
yang terjadi pada seorang aktivis pro kegagalan – kegagalannya melaksanakan
demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi kewajibannya berdasarkan hukum

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari
ISSN : 2356-4164

internasional”.Adanya fakta bahwa situasi pelanggaran HAM yang terjadi di


hukum internasional mengikat terhadap negara-negara, khususnya pelanggaran
semua negara sehingga negara dianggap HAM yang dialami Aung San Suu Kyi :
bertanggung jawab jika terjadi 1. Universal Periodic Review (UPR)
pelanggaran terhadap hukum UPR adalah mekanisme baru
internasional. Begitu pula terhadap Dewan HAM PBB diyakini mampu
Myanmar yang telah melakukan menjembatani sekaligus mengenali taraf
pelanggaran HAM dengan menangkap perkembangan pemenuhan HAM di setiap
dan menahan Suu Kyi yang dianggap negara. Selain itu UPR adalah mekanisme
menentang pemerintahan Junta Militer antarpemerintah yang memungkinkan
kala itu. setiap negara melakukan dialog secara

Penahanan dan pelanggaran HAM setara. Sehingga dalam hal ini negara-

yang terjadi pada Suu Kyi telah melanggar negara yang menyampaikan laporan

pasal 9, 10, dan 19 UDHR (Human Rights (country under review) bukanlah

Council, A/HRC/10/19, 2009). Ketiga pasal “pesakitan” bagi negara-negara lain

tersebut sama – sama menyebutkan melainkan untuk membangun kesetaraan,

bahwa seseorang berhak atas kebebasan integritas, dan kredibilitas Dewan HAM

untuk mengemukakan pendapat, (Majda El Muhtadj, 2008).

larangan atas penangkapan sewenang- UPR berupa laporan secara

wenang hingga memiliki hak atas periodik setiap empat tahun sekali

pengadilan yang adil dalam pasal 10. tentang pemenuhan kewajiban HAM

Sedangkan dalam ICCPR juga terdapat semua negara anggota PBB serta jaminan

ketentuan mengenai pelanggaran yang perlakuan yang sama diantara

dilakukan Myanmar terhadap Aung San anggotanya. Menurut Sekretaris Jenderal

Suu Kyi pada pasal 9 angka (1) tentang PBB Ban Ki-moon menyatakan bahwa,

penahanan sewenang-wenang. “The Universal Periodic Review has great

Dewan HAM sebagai organ khusus potential to promote and protect human

PBB dalam pelaksanaan kewenangannya rights in the darkest corners of the

memiliki badan-badan subsider yang world”(http://ohchr.org/EN/HRBodies/U

tugasnya melaporkan secara langsung PR).Dalam pernyataan oleh SekJend PBB

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari
ISSN : 2356-4164

tersebut menyiratkan bahwa UPR sumber seperti NGOs dan KOMNAS HAM
merupakan suatu proses yang berpotensi suatu negara yang akan diperhitungkan
besar untuk memajukan dan melindungi sebagai sumber tambahan. Sehingga
hak asasi manusia dari sisi-sisi buruk di diharapkan hasil akhir yang didapatkan
dunia. akan dilaksanakan oleh negara yang
UPR melakukan review terhadap bersangkutan.
satu negara setiap empat tahun sekali, Melalui mekanisme UPR pula,
yang mana negara pertama yang direview Dewan HAM menyerukan pembebasan
dipilih berdasarkan kelompok regional atas tokoh demokrasi Myanmar Aung San
dengan memperhatikan distribusi secara Suu Kyi di Geneva. Dalam UPR 10th 24
geografis. Kemudian pemilihan dilakukan Januari – 4 Februari 2011 par. 29
berdasarkan Alphabetical order kecuali disebutkan “The Secretary-General, the
ada negara yang bersedia secara sukarela High Commissioner for Human Rights, the
mengajukan diri sebagai negara yang Security Council, the General Assembly, the
menyampaikan laporan. Review dilakukan Human Rights Council and the Special
oleh kelompok kerja yang terdiri dari Rapporteur on the situation of human
negara anggota Dewan yang bertemu 3 rights in Myanmar called for the
kali setiap tahun selama 2 minggu dan immediate release of Daw Aung San Suu
akan difasilitasi oleh kelompok tiga Kyi, and of all remaining political
negara anggota Dewan yang akan prisoners.” Artinya organ-organ tersebut
berperan “Rapporteurs”. telah mengeluarkan seruan-seruan agar
UPR sebagai mandat dari Dewan pemerintah Myanmar segera
HAM sesuai dengan resolusi 60/251 membebaskan tanpa syarat dan
angka 5 huruf (e) merupakan suatu penundaan terhadap Aung San Suu Kyi
keniscayaan yang mungkin disampaikan dari tahanan rumahnya berikut pula
di hadapan sidang Dewan HAM PBB. tahanan-tahanan politik lain. Namun
Selain itu UPR juga memungkinkan pemerintah Myanmar tetap berkelit dan
menerima rekomendasi dari Special tidak menunjukkan keinginan untuk
Procedures dan Human Rights treaty membebaskan para tahanan termasuk
bodies, serta informasi dari berbagai Suu Kyi.

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari
ISSN : 2356-4164

2. Advisory Committee setiap tahun.Sesi perdananya telah


Badan ini dibentuk berdasarkan diadakan pada 4-15 Agustus 2008 di
resolusi Dewan HAM PBB 5/1 angka 65 Kantor PBB, Jenewa dan sesi tambahan
yang berbunyi, “The Human Rights dimungkinkan selama disetujui oleh
Council Advisory Committee (hereinafter Dewan.
“the Advisory Committee”), composed
of 18 experts serving in their personal 3. Complaint Procedure
capacity, will function as a think-tank for Menurut Resolusi 5/1 angka 85
the Council and work at its direction.” menyebutkan, “A complaint procedure is
Berdasarkan resolusi tersebut being established to address consistent
menerangkan bahwa fungsi Advisory patterns of gross and reliably attested
Committee yang terdiri dari 18 violations of all human rights and all
ahlimemiliki fungsi sebagai wadah fundamental freedoms occurring in any
berpikir bagi Dewan HAM dan juga part of the world and under any
bekerja secara langsung sesuai circumstances.” Jadi Prosedur ini dibentuk
arahannya. untuk melihat ciri-ciri umum serta
Dalam rangka menjalankan seberapa sering terjadinya pelanggaran
tugasnya Komite tidak akan mengadopsi HAM dan hak-hak fundamental lainnya
resolusi atau keputusan namun dapat yang terjadi di seluruh belahan dunia
mengusulkan kepada Dewan dalam tanpa pengecualian.
lingkup tugasnya sebagaimana ditetapkan Prosedur Pengaduan baru
oleh Dewan HAM. Dalam mandatnya pun didirikan sesuai dengan mandat yang
komite dituntut untuk mealukan interaksi dipercayakan kepada Dewan Hak Asasi
kepada negara, LSM hak asasi manusia, Manusia oleh resolusi Majelis Umum
NGOs, dan entitas masyarakat sipil yang menyebutkan Dewan diminta untuk
lainnya meninjau dan jika diperlukan
(http://ohchr.org/EN/HRNodies/HRC/A memperbaiki dan merasionalisasi dengan
dvisoryCommittee). jangka waktu satu tahun setelah
Komite melaksanakan dua sesi penyelenggaraan sidang pertamanya
selama maksimal sepuluh hari kerja untuk mengurus semua mandat,

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari
ISSN : 2356-4164

mekanisme, fungsi dan tanggung jawab Kelompok Kerja tersebut akan bertemu
Komisi Hak Asasi Manusia terdahulu setidaknya dua kali setahun selama lima
termasuk prosedur 1503 dalam rangka hari setiap periode.
untuk mempertahankan sistem prosedur Prosedur menyediakan banyak
khusus, saran para ahli dan prosedur pilihan mengenai langkah-langkah yang
pengaduan. mungkin diambil Dewan sebagai
Sesuai dengan resolusi kesimpulan dari proses tersebut.
pembentukannya complaint procedure
bekerja dengan mekanisme yang 4. Special Procedure
memungkinkan individu dan organisasi Merupakan suatu mekanisme yang
untuk melaporkan adanya pelanggaran ditetapkan Dewan HAM untuk mengatasi
berat HAM yang membutuhkan perhatian situasi spesifik suatu negara ataupun
Dewan HAM.Prosedur ini mengacu masalah-masalah tematis dunia. Saat ini
kepada victims-oriented dan bekerja terdapat 31 tematis dan 8 mandat negara
dengan waktu yang lebih fleksibel. Dalam untuk memperkokoh sistem review dan
artian bahwa pengaduan ini bersifat menjamin sinergi dengan mekanisme
rahasia dengan tujuan meningkatkan HAM yang lain dalam sistem PBB
kerjasama dengan negara yang (http://ohchr.org/english/bodies/chr/sp
bersangkutan yakni negara tersebut akan ecial/index.htm).
diberitahu ketika diadakan review. Prosedur ini biasanya memanggil
Melalui prosedur ini juga dibentuk pemegang mandat untuk memeriksa,
dua kelompok kerja, yakni Kelompok memantau, menasehati, dan secara
Kerja bidang Komunikasi (The Working terbuka melaporkan situasi HAM di suatu
Group on Communications) dan Kelompok negara atau wilayah tertentu, dikenal
Kerja bidang Situasi (The Working Group dengan country mandates. Selain itu
on Situations).Dua tersebut dibentuk dikenal pula mandat tematik atau
untuk memeriksa laporan yang dikirmkan thematic mandates yang akan memeriksa
dan meminta perhatian Dewan mengenai pelanggaran-pelanggaran berat HAM
pelanggaran berat HAM dan kebebasan diseluruh dunia.
fundamental yang terjadi. Kedua

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari
ISSN : 2356-4164

Berbagai kegiatandilakukan oleh menerimakunjungan darisetiap


Special Procedures, termasuk pemegangmandat. Setelahkunjungan,
menanggapipengaduan pemegang mandat akan melaporkan
individu,melakukan studi, memberikan segala permasalahan yang mereka
rekomendasi untukkerja sama teknisdi temukandan rekomendasi-rekomendasi
tingkat negara, dan terlibat dalam sesuai misi yang dilakukan.
kegiatan promosi secara keseluruhan. Khususnya dalam masalah
Prosedur khusus pelanggaran HAM terhadap individu yang
bagiindividu(disebut Special Rapporteur terjadi pada tokoh demokrasi Myanmar
atau Pelapor Khusus,Special Aung San Suu Kyi bahwasanya Dewan
Representative of the Secretary-General HAM PBB melalui United Nations High
atau Wakil Khusus Sekretaris Jenderal Commissioner for Human
atauIndependent Expert atau Pakar Rights(UNHCHR), Progress Report Special
Independen) atau kelompok Rapporteur menegaskan untuk
kerjabiasanyaterdiri dari lima pembebasan segera Suu Kyi dari
anggota(satu darimasing-masing wilayah penahanan rumahnya. Menurut salah satu
regional). Resolusi Dewan HAM PBB A/HRC/13.48
Mandatprosedurkhususditetapkan par.39 menyebutkan The Special
danditentukan olehresolusi yang mereka Rapporteur repeats his call for the
keluarkan. termination of the detention of Daw Aung
Pemegang mandatjuga San Suu Kyi under house arrest, which is in
melakukankunjungan ke negara- contravention to international and
negarauntuk menyelidikisituasi HAMdi domestic law.penahanan atas Suu Kyi
tingkatnasional.Merekabiasanya bertentangan dengan hukum
mengirimkansuratkepada Pemerintah internasional dan juga hukum domestik.
negara yang bersangkutanuntuk Suatu negara sudah sepatutnya
melakukan kunjungan jika pemerintah harus bertanggung jawab secara
tersebutsetujuundanganuntuk internasional menakala terjadi
mengunjungidiperpanjang. Beberapa pelanggaran hak asasi manusia. Apabila
negarapada prinsipnyasiap untuk tidak bertanggung jawab jelas bahwa

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari
ISSN : 2356-4164

negara yang bersangkutan akan hanyalah pengertian kamus saja, hanya


mendapat sanksi internasional seperti Dewan Keamanan sajalah yang
embargo hingga dikucilkan dalam mempunyai kemampuan untuk bertindak
pergaulan internasional yang oleh agar dapat mengakibatkan akibat hukum
Wolfgang Friedmann diistilahkan maka hal tersebut tidak merupakan
sebagai non participation sanction(Adji “campur tangan/intervensi diktator”.
Samekto, 2009). Tidak hanya doktrin Hukum Internasional memberikan
pertanggung jawaban negara yang pengecualian terhadap prinsip intervensi
dipergunakan dalam perlindungan hak yang mana bahwa dalam keadaan
asasi manusia, adanya doktrin mengenai tertentu tidak selalu merupakan sebuah
intervensi juga menjadi bagian yang pelanggaran atas integritas wilayah
cukup penting digunakan dalam hukum negara lain, yaitu :
internasional (Huala Adolf, 2002). a. Suatu negara pelindung telah
Kata intervensi terdapat dalam diberikan hak-hak intervensi yang
dokumen internasional Piagam PBB pasal dituangkan dalam perjanjian oleh
2 (7) dan 2 (4) yang mensyaratkan bahwa negara yang meminta
PBB dilarang ikut campur dalam urusan perlindungan. Hal tersebut terjadi
domestik suatu negara, “…to intervere in pada Perjanjian Persahabatan,
matters which are essentially within the Hubungan Bertetangga Baik dan
domestic jurisdiction of any state”, kecuali Kerjasama antara Uni Soviet dan
dalam rangka memelihara perdamaian Afghanistan tahun 1978 di mana
menurut bab VII Piagam. Terdapat dua pasal 4 perjanjian tersebut
pandangan berbeda terhadap makna menetapkan bahwa, akan
intervensi pasal 2 (7) Piagam PBB, mengambil langkah yang
pertama bahwa intervensi harus diperlukan untuk melindungi
diinterpretasikan dalam arti teknis keamanan, kemerdekaan dan
hukum internasional yang berarti adanya keutuhan wilayah kedua negara.
penggerogotan (usurpation) kedaulatan b. Jika suatu negara berdasarkan
atau “intervensi diktator”.Pendapat kedua suatu perjanjian dilarang untuk
menyatakan bahwa kata intervensi mengintervensi, namun ternyata

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari
ISSN : 2356-4164

melanggar larangan ini maka anggota suatu organisasi yang digunakan


negara lainnya juga adalah pihak alasan dalam hal ini sebagai justifikasi
dalam perjanjian tersebut berhak terhadap tindakan yang diambil Dewan
untuk melakukan intervensi. HAM PBB ketika menghadapi
c. Jika suatu negara melanggar pelanggaran HAM di Myanmar.
dengan serius ketentuan- Pelanggaran HAM yang dilakukan
ketentuan hukum kebiasaan yang oleh Myanmar pun bukanlah pelanggaran
telah diterima umum, maka negara HAM biasa melainkan pelanggaran berat
lainnya mempunyai hak untuk HAM karena telah melakukan penahanan
mengintervensi negara tersebut terhadap tokoh demokrasi Aung San Suu
sebagai alasan pembelaan diri. Kyi. Atas penangkapan dan penahanan
d. Jika warga negaranya secara sewenang-wenang terhadap Suu
diperlakukan semena-mena di luar Kyi maka masyarakat internasional ikut
negeri, maka negara itu memiliki melakukan kecaman terhadap Myanmar
hak untuk mengintervensi atas baik melalui organisasi internasional atau
nama warga negara tersebut, pun tindakan lain untuk ikut
setelah semua cara damai diambil. mengupayakan kebebasan bagi Suu Kyi.
e. Suatu intervensi dapat pula Dengan berbagai mekanisme serta
dianggap sah dalam hal tindakan prosedur-prosedur yang terdapat di
bersama oleh suatu organisasi Dewan HAM menandakan bahwa dewasa
yang dilakukan kesepakatan ini hak asasi manusia sudah menjadi isu
bersama negara-negara anggota. global yang melanda seluruh dunia. Jika
f. Suatu intervensi dapat juga sah suatu negara melakukan pelanggaran
manakala tindakan tersbut HAM terlebih merupakan suatu
dilakukan atas permintaan yang pelanggaran berat HAM maka masyarakat
sungguh-sungguh dan tegas-tegas internasional seketika dan spontan akan
dari pemerintah yang sah suatu memberikan reaksinya. Hal tersebut
negara. mengisyaratkan bahwa negara-negara
Point (e) di atas, yaitu intervensi tidak lagi dapat berlindung di balik
atas kesepakatan bersama negara-negara kedaulatan teritorialnya atas pelanggaran

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari
ISSN : 2356-4164

hak asasi manusia yang terjadi di penangkapan sewenang-wenang hingga


wilayah.Masyarakat internasional yang memiliki hak atas pengadilan yang adil
ikut melakukan inervensi terhadap dalam pasal 10. Adanya resolusi yang
Myanmar semata-mata hanya untuk dilakukan oleh kelompok kerja (Special
menghentikan pelanggaran-pelanggaran Rapporteur) tersebut membuktikan salah
berat HAM yang terus menerus terjadi di satu langkah Dewan HAM dalam ikut
negara tersebut. berperan aktif dalam pembebasan tokoh
demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi.
SIMPULAN Penangkapan, penahanan, hingga
Era baru Dewan HAM PBB saat ini peradilan yang sewenang-wenang yang
telah memberikan kewenangan dialami oleh Suu Kyi merupakan suatu
kepadanya untuk dapat melakukan kejahatan kemanusiaan yang
tindakan yang tegas sekalipun terhadap bertentangan dengan prinsip-prinsip
setiap pelanggaran HAM di seluruh dasar hukum internasional.Atas dasar
dunia.Kinerja Dewan HAM yang konkret tersebut pula masyarakat internasional
terlihat dalam upaya pembebasan dirasa berhak untuk melakukan
seorang tahanan rumah sekaligus tokoh intervensi terhadap kedaulatan Myanmar
demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi. sebagai suatu negara.Melalui mekanisme
Dalam resolusi Dewan HAM Universal Periodic Review Dewan HAM
A/HRC/10/19 tahun 2009 par. 38 memiliki hak untuk meminta laporan dari
disebutkan bahwa, “The Special setiap negara atas kondisi HAM yang ada
Rapporteur reiterates his call for the di wilayah teritorialnya. Maka dalam UPR
termination of Daw Aung San Suu Kyi’s 10th di Geneva, 24 Januari – 4 Februari
detention under house arrest, which is in 2011 par. 29 disebutkan “The Secretary-
contravention of articles 9, 10 and 19 of General, the High Commissioner for Human
the Universal Declaration of Human Rights, the Security Council, the General
Rights…”Ketiga pasal tersebut sama – Assembly, the Human Rights Council and
sama menyebutkan bahwa seseorang the Special Rapporteur on the situation of
berhak atas kebebasan untuk human rights in Myanmar called for the
mengemukakan pendapat, larangan atas immediate release of Daw Aung San Suu

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari
ISSN : 2356-4164

Kyi, and of all remaining political


prisoners.” Artinya organ-organ tersebut
telah mengeluarkan seruan-seruan agar
pemerintah Myanmar segera
membebaskan Aung San Suu Kyi dari
tahanan rumahnya. Hal tersebut
membuktikan bahwa jika pelanggaran
HAM terjadi di suatu negara terlebih
merupakan suatu pelanggaran berat HAM
maka masyarakat internasional seketika
dan spontan akan memberikan reaksinya.
Selain itu juga mengisyaratkan bahwa
negara-negara tidak lagi dapat berlindung
di balik kedaulatan teritorialnya atas
pelanggaran hak asasi manusia yang
terjadi di wilayah negaranya, termasuk
Myanmar.

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari
ISSN : 2356-4164

DAFTAR PUSTAKA Internasional, Universitas Indonesia (UI-


BUKU Press), Jakarta.
Ambarwati, dkk, 2009, Hukum Humaniter
Internasional dalam Studi Hubungan
Internasional, PT. RajaGrafindo Persada, INTERNET
Jakarta.
Rudi M.Rizki, “Pokok-Pokok Hukum Hak
Adji Samekto, 2009, Negara dalam Asasi Manusia Internasional”, diakses
Dimensi Hukum Internasional, PT. Citra pada tanggal 19 Maret 2016, URL:
Aditya Bakti, Bandung. www.elsam.or.id/pdf/kursusham/Pokok_
pokok_HAM_Intl.pdf

Boer Mauna, 2005, Hukum Internasional; Richard B. Bilder, “Tinjauan Umum


Pengertian Peranan dan Fungsi dalam Era Hukum Hak Asasi Manusia”, diakses pada
Dinamika Global, PT. Alumni, Bandung. tanggal 19 Maret 2016, URL:
http://www.elsam.or.id/pdf/kursusham/
Tinjauan_Umum_Hukum_HAM.pdf
C. de Rover, 2000, To Serve & to Protect –
Acuan Universal Penegakan HAM, PT. Tomy Gutomo, “Makna Kemenangan NLD
RajaGrafindo Persada. bagi Suu Kyi”, diakses pada tanggal 19
Maret 2016, URL
:http://library.uinsby.ac.id/index.php/ne
Huala Adolf, 2002, Aspek-Aspek Negara ws-and-events/947-makna-kemenangan-
Dalam Hukum Internasional (Edisi Revisi), nld-bagi-suu-kyi
PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Renne R.A Kawilarang dan Shinta Eka
Puspasari, 2009, “PBB: Penahanan Suu Kyi
Melanggar Hukum”, diakses pada 19
Knut D. Asplund, Suparman Marzuki, Eko Maret 2016, URL:
Riyadi, 2008, Hukum Hak Asasi Manusia, http://dunia.vivanews.com/news/read/4
PUSHAM UII, Yogyakarta. 3454pbb-
penahanan_suu_kyi_melanggar_hukum

Masyhur Effendi dan Taufani Sukmana Universal Periodic Review, diakses 1 Maret
Evandri, 2010,HAM Dalam Dimensi 2016, URL
Dinamika Yuridis, Sosial, Politik, Ghalia :http://www.ohchr.org/EN/HRBodies/U
Indonesia, Bogor. PR/Pages/UPRmain.aspx

Background information on the Advisory


Sri Setianingsih Suwardi, 2004, Committee, diakses 3 Maret 2016, URL :
Pengantar Hukum Organisasi http://www.ohchr.org/EN/HRBodies/HR
C/AdvisoryCommittee/Pages/HRCACInd
ex.aspx

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|


Volume 2, Nomor 1, Pebruari
ISSN : 2356-4164

Special Procedures of The Human Rights


Council, diakses 3 Maret 2016, URL:
http://www2.ohchr.org/english/bodies/
chr/special/index.htm

INSTRUMEN-INSTRUMEN HUKUM
INTERNASIONAL

Piagam PBB

Deklarasi Universal Hak Asasi

Manusia (UDHR)

ICCPR

Resolusi Majelis Umum PBB

Resolusi Dewan HAM PBB

Jurnal Komunikasi Universitas Pendidikan Ganesha|

Anda mungkin juga menyukai