No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah 1 pedagogik, Materi Stoikiometri 1. Peserta didik literasi, dan 1. Keterampilan cenderung pasif dan numerasi. komunikasi dan jarang argumentasi peserta menyampaikan ide didik masih berada pada dan pendapatnya tahap claim (pernyataan) ketika ditanya oleh dan reasoning (memberi guru atau ketika alasan) hanya sebagian berdiskusi dengan kecil peserta didik yang temannya. mampu memberikan 2. Peserta didik tidak argumentasi berupa percaya diri dalam dukungan dan menyampaikan ide sanggahan terhadap dan pendapatnya. pendapat kelompok lain 3. Peserta didik ketika sedang berdiskusi beranggapan bahwa pada pembelajaran materi stoikiometri materi stoikiometri. merupakan materi 2. Motivasi belajar sebagian yang sulit. peserta didik pada materi 4. Kemampuan literasi stoikiometri masih peserta didik rendah. terhadap materi 3. Kemampuan literasi dan stoikiometri ini masih numerasi peserta didik rendah jadi konten dalam memahami argumentasi jadi bacaan dan informasi minim. dari soal masih rendah. 5. Kemampuan numerasi peserta didik pada materi stoikiometri masih rendah jadi sulit menyelesaikan soal hitungan. 6. Peserta didik belum menguasai dengan baik materi prasyarat untuk stoikiometri ini yaitu persamaan reaksi setara. 7. Dalam menyelesaikan kegiatan dalam LKPD, hanya beberapa peserta didik yang terlibat secara aktif, sehingga sebagian peserta didik tidak memahami materi dan tidak bisa berargumentasi. Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah 8. Sebagian peserta didik lebih senang kalau materi stoikiometri dijelaskan oleh guru, sehingga pembelajaran hanya sekedar transfer knowledge dan tidak bermakna. 9. Proses pembelajaran belum menuntut peserta untuk terlibat secara aktif
2 kesulitan belajar Materi Kesetimbangan 1. Materi kesetimbangan
siswa termasuk Kimia kimia merupakan siswa 1. Peserta didik sulit materi yang abstrak berkebutuhan memahami materi yang dan dilengkapi khusus dan bersifat abstrak dan dengan perhitungan masalah hitungan pada materi 2. Peserta didik sulit pembelajaran kesetimbangan kimia. memahami makna (berdiferensiasi) 2. Peserta didik sulit pergeseran di kelas memahami media kesetimbangan berdasarkan pembelajaran yang 3. Kemampuan literasi pengalaman diberikan terkait materi Peserta didik dalam mahasiswa saat kesetimbangan kimia. memahami menjadi guru. 3. Peserta didik kesulitan penjelasan terkait mengkongkritkan makna pergeseran konsep materi kesetimbangan cukup kesetimbangan kimia rendah yang abstrak. 4. Peserta didik sulit menentukan nilai tetapan kesetimbangan karena kemampuan numerasi yang rendah 5. Peserta didik sulit menganalisis hubungan Kc dengan Kp serta turunan rumusnya. 6. Peserta didik kesulitan dalam menentukan arah pergeseran kesetimbangan jika terjadi perubahan suhu. 7. Peserta didik terbiasa menghitung menggunakan alat hitung Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah 8. Peserta didik jarang mengerjakan latihan soal terkait kesetimbangan kimia. 9. Semangat juang, pemecahan masalah dan kreatifitas peserta didik dalam menyelesaikan soal belum optimal. 10. Sebagian peserta didik terlihat tidak semangat dalam mengikuti pembelajaran. 11. Proses pembelajaran yang dilakukan belum berdeferensiasi yang mampu mewadahi seluruh peserat didik dengan tingkat kecerdasan yang berbeda dan gaya belajar yang berbeda pula. 12. Media pmeblejaran yang belum bervariatif
3 membangun Pada Pembelajaran Secara 1. Peserta didik sering
relasi/hubungan Umum mencari perhatian dengan siswa dan 1. Sebanyak 4 orang dengan cara orang tua siswa. peserta didik pada mengganggu kelas XI MIPA butuh temannya yang perhatian khusus sedang belajar agar karena ada ditegur oleh guru. permasalahan keluarga 2. Peserta didik sering di rumah. berjalan ke meja temannya untuk meinjam alat-alat tulis ketika proses pembelajaran agar di diperhatiakan dan ditegur. 3. Peserta didik ketika ditanya sengaja menjawab sembarangan agar diperhatikan dan ditertawakan oleh temannya. 4. Siswa merasa dibedakan perlakuan Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah oleh orang tua dengan adik-adik nya. 5. Orang tua sibuk bekerja 6. Orang tua berada diluar kota. 4 pemahaman/ Materi Ikatan Kimia 1. Sebagian besar pemanfaatan 1. Model pembelajaran peserta didik belum model-model Discovery Learning memahami langkah- pembelajaran belum bisa diterapkan langkah pembelajaran inovatif dengan optimal pada menggunakan model berdasarkan materi ikatan kimia discovery Learning. karakteristik (waktu tidak cukup) 2. Pada sintaks materi dan siswa. 2. Model pembelajaran mengumpulkan data, yang diterapkan guru peserta didik dalam pembelajaran membutuhkn waktu belum bervariasi. lebih lama dari yang telah ditentukan. 3. Sebagian peserta didik menganggap materi ikatan kimia adalah hafalan, dan mereka cukup menghafal saja dan malas berdiskusi. 4. Sebagian peserta didik pada sintaks pengolahan data dalam kelompok cenderung pasif dan hanya beberapa siswa yang aktif 5. Materi ikatan kimia adalah materi pemahaman konsep berupa konsep- konsep yang abstrak membuat peserta didik kesulitan dalam memamhami materi. 6. Pertanyaan- pertanyaan pada LKPD yang dibuat dalam penerapan model Discovery Learning belum menuntut siswa belajar by doing. 7. Model membelajaran yang diterapkan belum mendorong peserta didik untuk belajar by doing. Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah 8. Model dan metoda mengajar yang dilakukan cenderung sama untuk setiap materi. 9. Sebagian peserta didik menggunakan Hp secara berlebihan pada malam hari, jadi pada proses pembelajaran terlihat tidak semangat karena kurang tidur. 10. Sebagian peserta didik sulit mengikuti langkah langkah penerapan model pembelajaran.
Literasi 1. Kemampuan literasi memahani informasi numerasi, dan numerasi peserta yang terkandung Advanced didik tergolong rendah dalam soal uraian material, pada materi tentang penentuan miskonsepsi, Termokimia. Entalphi reaksi HOTS. 2. Peserta didik sering mrnggunakan mengalami miskonsepsi percobaan pada materi reaksi kalorimeter. eksoterm dan endoterm 2. Peserta didik sulit ketika disuruh memahami informasi mengidenfikasi dari dari diagram dan gambar. siklus hess 3. Proses pembelajaran 3. Peserta didik yang dilakukan dan cenderung mengalami Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah asesmen yang diberikan miskonsepsi terkait pada materi termokimia reaksi eksoterm dan belum HOTS. endoterm. 4. Hanya sebagian kecil peserta didik yang bisa diberi pengayaan tentang efisiensi kalor pembakaran 5. Peserta didik jarang membahas soal-soal yang berkaitan dengan termokimia 6. Peserta didik tidak memahami materi prasyarat dengan baik, yaitu materi ikatan kimia sehingga peserta didik cenderung tidak bisa menentukan perubahan entalphi reaksi menggunakan data energi ikatan 7. Proses pembelajaran belum menfasilitasi siswa untuk berfikir HOTS 8. Hasil pneilaian harian peserta didik pada materi termokimia cukup rendah, hanya 65,5 % atau 19 orang yang tuntas dari 29 orang peserta didik dalam 1 kelas. 6 pemanfaatan 1. Sebagian peserta didik 1. Selama pandemi teknologi/inovasi menggunakan HP proses pembelajaran dalam untuk keperluan lain dilaksanakan secara pembelajaran. seperti sosial media online yang terdiri ketika disuruh melihat dari tatap maya dan media pembelajaran tugas terstruktur. yang dikirimkan di Ketika tidak tatap LMS. maya, hanya sedikit 2. Media pembelajaran dari peserta didik yang dibuat guru yang mengerjakan cenderung tidak tugas di LMS menarik. (Schoology) 3. Pembuatan median 2. Ketika diberikan inovasi membutuhkan materi di LMS hanya waktu yang lama. sedikit peserta didik yang mengakses 3. Penggunaan LMS kurang optimal karena peserta didik Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah jarang yang berkomentar. 4. Peserta didik cenderung enggan untuk menonton video pembelajaran di youtube 5. Peserta didik lebih banyak menggunakan gadget untuk main game dari pada mengakses pelajaran. 6. Media yang dibuat belum interaktif, hanya dalam bentuk PPt saja. 7. Ketika diberikan ulangan dengan LMS, peserta didik cenderung bekerja sama sehingga nilai peserta didik ketika pembelajaran online lebih tinggi dibandingkan ofline