Anda di halaman 1dari 4

“Multi Channel Learning Mesin Waktu Menuju Indonesia 2045”

Membayangkan dapat terhubung dengan orang-orang diseluruh penjuru dunia hanya


dengan sekali sentuhan adalah hal yang mungkin sebelumnya tidak pernah dibayangkan oleh
orang-orang pada zaman dulu. Kita ambil contoh seperti film-film fiksi ilmiah tahun 60-an,
banyak teknologi yang ada di cuplikan film tersebut menjadi kenyataan saat ini dan menjadi
lumrah digunakan. Berbagai perkembangan tersebut dewasa ini tampak terlihat begitu pesat
dan canggih hingga seakan-akan tren dunia sendiri menjadi semakin bergeser kearah yang
futuristik. Tanpa terkecuali model pendidikan yang konvensional berubah dengan begitu
cepat dan pesat berkat berkembangnya ilmu pengetahuan diiringi oleh teknologi demi
menunjang riset dan penemuan-penemuan baru.

Internet dan teknologi memegang peranan yang penting demi perkembangan


kehidupan di dunia. Dalam konteks teknologi informasi serta teknologi komunikasi, kedua
hal ini merupakan rantai penghubung yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berbasis komputer sangat berkembang pesat
karena menawarakan efisiensi serta alternatif pekerjaan yang lebih cepat. Hal ini juga pada
akhirnya berimbas pada dunia pendidikan khususnya bagi proses mengajar dan kegiatan
pembelajaran. Dalam kedua proses tersebut, tentu dibutuhkan strategi guna proses
optimalisasi transfer ilmu serta media yang mendukung penyerapan informasi sebanyak-
banyaknya. Keberadaan teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi.

Multi Channel Learning Jembatan menuju Model Pendidikan Baru

Saat ini pendidikan telah menerapkan sistem pembelajaran global (global learning
system) untuk memperkuat pola komunikasi antar dosen dan peserta didik ke berbagai
wilayah, tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Didukung dengan perangkat serta sistem
teknologi yang modern menjadikan pembelajaran sangat mudah dilakukan. Revolusi Industri
4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi.
Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “Cyber Physical System”. Konsep
penerapannya berpusat pada otomatisasi. Dibantu teknologi informasi dalam proses
pengaplikasiannya, keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat berkurang. 1 Konsep

1
Revolusi industri 4.0, Diakses melalui laman https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/, 21 Oktober
2021, pada pukul 16.00

1
ini mengusung penggabungan antara digital, biologi, dan fisik dalam impelementasinya yang
dikenal dengan metode multi channel learning. Tujuan dari metode ini adalah menciptakan
sumber daya manusia yang mahir serta berkompetensi dibidang teknologi, dan penguasaan
soft skills. Diktuip dari laman Binus University, pada praktiknya, multi channel learning
adalah proses pembelajaran dengan menggabungkan beberapa channel.
Pertama, Channel Face to Face (F2F), yakni mengikuti kuliah di kelas atau tatap muka.
Channel berikutnya adalah Self Study yang mengharuskan mahasiswa belajar secara mandiri.
Proses pembelajaran ini menuntut mahasiswa untuk mencari referensi materi selain dari
dosen. Terakhir adalah Channel e-learning (OFC-off class) yang fokus kepada forum diskusi
mahasiswa. Ketika channel berlangsung, dosen memberikan beberapa kasus untuk
dipecahkan oleh mahasiswa.2 Multi channel learning saat ini juga sudah mulai banyak
digunakan di berbagai perguruan tinggi khususnya dikalangan mahasiswa-dan mahasiswi
yang mengambil kelas karyawan karena tidak sempat untuk belajar secara tatap muka
langsung oleh karena itu, metode ini sangat berfungsi dalam menunjang proses belajar
mengajar antar pengajar dan tenaga pendidik dalam hal keterbatasan waktu dan tempat.
Contoh seperti di Universitas Terbuka.
Metode multi channel learning menjadi penting pula pasalnya, metode pembelajaran
dengan cara konvensional sudah tidak relevan apabila digunakan di era seperti sekarang
khususnya di kota-kota besar dimana rata-rata peserta didik sudah akrab dan melek dengan
teknologi. Dengan adanya metode pembelajaran multi channel learning, peserta didik tidak
lagi mengandalkan ilmu-ilmu yang disajikan oleh pengajar atau dosen. Sehingga dengan
adanya multi channel learning ini diharapkan mampu mengasah peserta didik untuk dapat
lebih mengexplore kreativitas mereka dan tidak terpaku pada apa yang didapatkan dikelas
saja. Hal ini juga melatih serta menimbulkan iklim belajar yang mandiri dan kritis sehingga
mampu menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang memumpuni untuk menghadapi
era global yang semakin kompetitif.
Oleh karena itu, sejalan dengan visi Indonesia 2045 yaitu percepatan pembangunan
ekonomi berbasis inovasi serta efektivitas penyelenggaraan multi channel learning di
berbagai institusi pendidikan, pemerintah sebagai pemangku kebijakan diharapkan mampu
menciptakan regulasi yang mampu mengakomodir serta memfasilitasi terbosan ini melalui
peningkatan literasi digital dan terbosan-terbosoan baru yang melibatkan berbagai pihak. Itu

2
disebut sebagai sistem pembelajaran terbaik era digital apa itu multi channel learning. Diakses dari lama
https://binus.ac.id/2021/01/disebut-sebagai-sistem-pembelajaran-terbaik-era-digital-apa-itu-multi-channel-learning/ , 21
oktober 2021, pada pukul 16.28

2
artinya diperlukan sinergi antara pemerintah dengan stakeholders serta masyarakat luas untuk
memperkuat pemahaman pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta inovasi
dalam meningkatkan daya saing bangsa sehingga dapat memperkuat kapasitas sumber daya
manusia yang unggul, inovatif dan berdaya saing tinggi.

3
Identitas Penulis

Nama Lengkap : Trinita Tampubolon


Asal Daerah : Bontang, Kalimantan Timur
Nomor WA : 082140800569
E-mail : Trinita.tampu@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai