PRAKTIKUM ACARA II
Kelas : Peternakan D
Kelompok : 10
Asisten : Berliana Putri Aulia Dewi
2.1 Tujuan
2.2 Meteodologi
pemecahan lemak yaitu 3 buah tabung reaksi, pipet tetes untuk masing-masing
reagen, minyak, buffer pH 8, PP, cairan empedu, yang telah dilarutkan di 10 ml air,
NaOH, pemanas apitrus, EP, dan label untuk penanda. Cara kerja yang pertama,
tabung reaksi sebanyak 4 tetes, lalu dihomogenkan. Setelah itu memasukkan cairan
NaOH di tabung 2a sebanyak 1 tetes, tabung 2b sebanyak 2 tetes, dan pada tabung
2c sebanyak 4 tetes, kemudian dihomogenkan. Tahap terakhir mengamati dan
lebih kecil melalui reaksi dehidrasi. Lemak disusun dari dua jenis molekul yang
lebih kecil yaitu gliserol dan asam lemak. Hal ini sesuai dengan pendapat Maulinda
et al. (2018) yang menyatakan bahwa jenis ada dua jenis molekul yang menyusun
lemak yaitu gliserol dan asam lemak. Lemak terpisah dari air karena molekul air
membentuk ikatan hidrogen satu sama lain dan menyingkirkan lemak. Lemak
adalah senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut
(CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Angelia
yang paling efektif terjadi pada tabung 2C. Pada tabung 2C sebelum dilakukannya
inkubasi, larutan berwarna hijau muda dan memiliki banyak endapan. Setelah
dilakukannya inkubasi, larutan berubah warna menjadi ungu dan memiliki banyak
penambahan enzim pankreatin dan cairan empedu pada tabung 2C. Enzim
optimal. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Azmi (2013) yang menyatakan bahwa
pH alkali cairan pankreas adalah 7,1-8,2. Selain enzim pankreas terdapat juga
cairan empedu yang menjadi faktor yang membuat efektifitas pada tabung 2C.
Cairan empedu memiliki peran pada hati untuk mengabsorpsi lemak. Menurut
pendapat dari Farouq (2017) yang menyatakan bahwa hati berperan dalam proses
sekresi empedu untuk mengabsorpsi lemak. Suhu ruang juga menjadi faktor lainnya
tabung 2B, dan 4 tetes NaOH pada tabung 2C. Alasan yang menyebabkan
perbedaan pemberian jumlah NaOH pada setiap tabung yaitu NaOH berfungsi
untuk membentuk larutan alkali yang kuat pada larutan. Berdasarkan tabung 2C
Larutan penyangga (Buffer) merupakan larutan yang dimana pH nya hanya berubah
sedikit sekali dengan penambahan sedikit asam atau basa. Hal ini sesuai dengan
pendapat Isnaini (2015) yang menyatakan dimana terdapat larutan penyangga jika
di dalam larutan tersebut terdapat asam atau basa lemah dan konjugasinya yang
berasal dari garamnya. Adapun fungsi dari penambahan buffer pH 8 pada masing –
masing tabung reaksi adalah enzim lipase bekerja optimal pada pH basa yaitu pada
rentang pH 7 sampai pH 8. Hal ini sesuai dengan pendapat Hendrik et al. (2020)
yang menyatakan bahwa aktifasi enzim lipase optimum pada suasana basa.
larutan, buffer juga dapat disebut buffer pH, buffer ion hidrogen, atau larutan buffer.
Hal ini sesuai dengan pendapat Sepvianti et al. (2022) yang menyatakan bahwa
penyangga atau mempertahankan larutan adalah sifat dari larutan buffer. Larutan
penyangga mengandung zat terlarut bersifat penyangga yang terdiri atas komponen
asam dan basa. Komponen asam berfungsi menahan kenaikan pH, sedangkan
komponen basa berfungsi menahan penurunan pH. Fungsi buffer pH sebagai
larutan penyangga yang digunakan untuk menetralkan kondisi basa atau asam. Hal
ini sesuai dengan pendapat Saâ et al. (2013) yang menyatakan bahwa fungsi dari
digunakan sebagai indikator asam dan basa. Pada percobaan tersebut indikator PP
melalui perubahan warna. Hal ini sesuai pendapat Hajar dan Sirril (2016) yang
menyatakan bahwa dalam penentuan kadar asam lemak dapat melalui titrasi. Titrasi
menggunakan larutan NaOH yang dapat ditandai dengan perubahan warna yang
terjadi menggunakan indikator PP. Rentang pH yang dapat dilihat ketika terjadi
perubahan pH secara signifikan melalui perubahan warna pada titrat. Hal ini sesuai
dengan pendapat dari Apriani et al. (2016) Indikator PP dapat digunakan untuk
indikator pembanding dalam proses titrasi basa kuat dan asam kuat, akan diperoleh
hasil yang memperlihatkan rentang pH yaitu 9,83-4,20 yang berwarna merah muda
berubah menjadi tidak berwarna. Perubahan warna yang terjadi karena adanya
bilirubin dan garam – garam empedu. Cairan empedu disimpan di kandung empedu
hingga mudah dicerna. Hal ini sesuai dengan pernyataan Syafrizal et al. (2018)
emulsifier lemak yang menyebabkan suspensi dalam air, enzim kemudian memecah
suspensi lemak tersebut menjadi komponen – komponennya. Hal ini sesuai dengan
pendapat Putra et al. (2020) yang menyatakan bahwa garam empedu merupakan
komponen utama dalam empedu dan berfungsi sebagai emulgator yaitu suatu zat
untuk memecah kandungan lemak pada larutan amilum. Enzim pankreatin adalah
zat alami yang dibutuhkan untuk memecah dan mengolah makanan di dalam tubuh.
Hal ini sesuai dengan pendapat Saputra (2014) yang menyatakan bahwa enzim
pankreatin merupakan zat alami yang dapat mencerna lemak. Enzim pankreatin
protein), dan lipase (untuk mencerna lemak). Enzim pankreatin sendiri bukan hanya
dapat memecah amilum saja namun segala senyawa lemak. Hal ini sesuai dengan
pendapat dari Ardhista dan Fitriana (2020) yang menyatakan bahwa senyawa lemak
substrat. Hal ini sesuai dengan pendapat Soeka dan Sulistiani (2017) yang
menyatakan bahwa waktu inkubasi yang singkat akan akan menghasilkan aktivitas
enzim yang rendah karena singkatnya waktu interaksi menjadi tidak berlangsung
mikroorganisme akan menurun atau habis. Inkubasi memiliki fungsi yang membuat
Hal ini sesuai dengan pendapat dari Prastika (2018) yang mengatakan bahwa lama
waktu inkubasi berfungsi dalam aktivitas kerja enzim secara optimal dan maksimal
NaOh adalah senyawa kimia yang termasuk ke dalam basa kuat. Dalam
berfungsi untuk mengetahui banyak sedikitnya asam lemak yang dibebaskan. Hal
ini sesuai dengan pendapat Suroso (2013) yang menyatakan untuk mengetahui
banyak sedikitnya asam lemak bebas di suatu larutan digunakan basa kuat yaitu
NaOH. NaOh juga befungsi untuk menetralisir asam lemak yang dibebaskan. Hal
ini sesuai dengan pendapat Sukeksi et al. (2018) yang menyatakan bahwa NaOh
konsentrasi NaOh juga berperngaruh terhadap asam lemak bebas, karena semakin
tinggi konsentrasi NaOH maka asam lemak bebas akan semakin banyak yang
2.4 Kesimpulan
proses pemecahan enzim paling efektif terjadi pada tabung 2C, karena setelah
dilakukannya inkubasi, larutan mengalami berubah warna menjadi ungu tua yang
disebabkan oleh adanya penambahan enzim pankreatin dan cairan empedu pada
tabung 2C.
Daftar Pustaka
Gambar Keterangan
Setelah dipanaskan
Setelah penambahan NaOH