Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN FAECES PENCERNAAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SPO-PJM-LPK-502 Rev-01 1 dari 2

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

I. PENGERTIAN Pemeriksaan feses pencernaan merupakan suatu pemeriksaan terhadap faeces


untuk membantu menegakkan diagnosis adanya kelainan pada proses pencernaan

II. TUJUAN Menegakkan diagnosis adanya kelainan pada proses pencernaan makanan

III. KEBIJAKAN 3.1. Termasuk dalam pelayanan pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik Urinalisa-
Feses
3.2. Bahan yang dijadikan pemeriksaan adalah feses segar < 1 jam
3.3. Petugas Laboratoium harus melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar
prosedur operasional yang telah ditetapkan untuk pemeriksaan tersebut

IV. PROSEDUR 4.1. Petugas Analis Laboratorium:


4.1.1. Menyiapkan bahan pemeriksaan: feses segar
4.1.2. Menyiapkan alat dan reagensia:
4.1.2.1. Lugol.
4.1.2.2. NaCl jenuh
4.1.2.3. Eosin 3%.
4.1.2.4. Mikroskop.
4.1.2.5. Kaca objek.
4.1.2.6. Kaca penutup.
4.1.2.7. Lidi
4.1.2.8. Kertas pH
4.1.2.9. Reagen Benedict
4.1.3. Melakukan pemeriksaan faeces rutin meliputi:
4.3.1. Melakukan pemeriksaan makroskopik:
- Konsistensi: Lunak/cair/padat
- Warna : Coklat/kuning/merah/hijau/hitam
- Lendir : Positif jika terdapat lendir pada sampel
- Darah : positif jika terdapat darah pada sampel
4.3.2. Melakukan pemeriksaan mikroskopik.
4.3.2.1. Membuat 2 preparat basah dari sampel faeces untuk
masing-masing dicampur dengan setetes lugol dan
eosin
4.3.2.2. Melakukan penilaian dibawah mikroskop,
meliputi:
 Sisa pencernaan :
 Amylum, Ciri : Pada larutan Lugol berbentuk seperti
butir-butir biru atau ungu
 Lemak, Ciri : Pada perwarnaan Lugol, berbentuk
seperti butir butir lemak berwarna merah atau jingga
 Amoeba: jenis amoeba, bentuk amoeba: kista/tropozoit
 Sel epitel
 Eritrosit, hitung /lpk
 Lekosit, hitung /lpk
 Sisa makanan: serat tumbuhan, serat otot
 Sel ragi: candida, hifa
 Telur / larva cacing
PEMERIKSAAN ANALISA FAECES PENCERNAAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SPO-PJM-LPK-502 Rev-01 2 dari 2

4.3. Melakukan pemeriksaan pH :


4.3.1. Faeces + larutan NaCl, dihomogenkan
4.3.2. Mencelupkan kertas pH kedalam larutan faeces tersebut
4.3.3. Melihat hasil pH dengan membandingkan skala warna yang tersedia

4.4. Melakukan pemeriksaan glukosa:


4.4.1. Memasukan 5 ml reagen Benedict ke dalam tabung reaksi
4.4.2. Meneteskan 5-8 tetes larutan faeces (Faeces + larutan NaCl)
kedalam tabung tersebut.
4.4.3. Masukan tabung tersebut ke dalam air mendidih selama 5 menit.
4.4.4. Angkat tabung tersebut, kocok isinya dan dibaca hasil reduksi
4.4.5. Interpretasi:
Negatif : Cairan tetap biru jernih atau kehijauan
Positif 1 + : Cairan hijau kekuningan dan keruh ( 0,5 - 1 % glukosa )
Positif 2 + : Cairan berwarna kuning keruh ( 1 -1,5%glukosa )
Positif 3 + : Cairan berwarna jingga atau warna lumpur keruh (2–3,5
% glukosa)
Positif 4 + : Cairan berwarna merah bata keruh (lebih dari 3,5 %
glukosa)

V. UNIT TERKAIT 5.1. Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai