PRAKTIKUM ACARA IV
Kelas : Peternakan B
Kelompok :5
Asisten Penanggung Jawab : Aulia Dani Saputri 23010120120044
Anggota Kelompok : 1. Melati Aulia S 23010122120013
2. Aulia Rahmawati 23010122120055
3. Naufal Fadhill Y.N 23010122140172
4. Faisal Sepani 23010122140185
5. Ndaru Wicaksono 23010122140190
PEMECAHAN KARBOHIDRAT
KOMPLEKS
PERCOBAAN 1
(POLISAKARIDA)
1.1. Tujuan
1.2. Metodologi
Untuk praktikum kali ini ada beberapa Alat dan bahan yang diperlukan. Alat yang
digunakan pada percobaan I ini terdapat 4 tabung reaksi yang sudah diberi label 1A, 1B, 1C,
dan 1D. lalu 7 pipet tetes untuk masing-masing reagen. Dan untuk bahan yang digunakan
terdapat amilum 1%, buffer pH 5, buffer pH 6, buffer pH 7, buffer pH 8, lugol, dan EP
(Enzim pankreatin).
Langkah pertama, masukan 0,5 ml amilum 1% pada tabung reaksi 1A, 1B, 1C, dan
1D. Buffer pH 5 kedalam tabung reaksi 1A sebanyak 4 tetes, buffer pH 6 kedalam tabung
reaksi 1B sebanyak 4 tetes, buffer pH 7 kedalam tabung reaksi 1C sebanyak 4 tetes, buffer
pH 8 kedalam tabung. 1D sebanyak 4 tetes. Kemudian goyang kan setiap tabung reaksi
sampai homogen. Setelah itu berikan lugol kesetiap tabung reaksi sebanyak 1 tetes dan
goyang kan sampai tercampur rata. Lalu berikan EP (Enzim pankreatin) kesetiap tabung
reaksi sebanyak 4 tetes dan goyangkan sampai homogen. Terakhir, amati tiap tabung reaksi
dan lihat perubahan yang terjadi.
1.3. Pembahasan
Larutan Buffer pada percobaan ini berfungsi untuk menguji Ep (Enzim Pangkreatin)
bekerja dengan optimal antara ph 5-8. Pada pH 5 berwarna biru tua dan pH 6 berubah
menjadi biru dan setelah didiamkan terdapat endapan, namun pada pH 7 dan 8 menghasilkan
warna biru tua yang menandakan enzim pangkreatin bekerja dengan optimal antara pH 7
sampai pH 8 hal ini sesuai dengan pernyataan Karaouw et al. (2013) enzim lipase
mempunyai pH optimum 7,5-8. Lugol berfungsi menguji adanya kandungan amilum dalam
suatu makanan. Bila ditetesi dengan lugol bahan makanan tersebut akan berubah warnanya
menjadi biru kehitam-hitaman artinya makanan tersebut mengandung amilum, hal ini sesuai
dengan pendapat Wulandari (2014) yang menyatakan bahwa fungsi lugol pada uji benedict
digunakan untuk menunjukan kandungan bahan makan mengandung amilum.
Enzim pankreatin berfungsi sebagai zat alami yang dibutuhkan untuk memecah dan
mengolah makanan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bakti (2019) yang menyatakan bahwa,
Enzim pankreatin berfungsi untuk menghidrolisis pati yang terdapat pada sampel. Enzim
pankreatin merupakan campuran enzim lipase, protease, dan amilase. Oleh karena itu, selain
mampu menghidrolisis pati, enzim ini juga mampu menghidrolisis protein dan lemak hal ini
sesuai dengan pendapat Lapu (2013) yang menyatakan bahwa enzim enzim dapat
1.4. Kesimpulan
Dari percobaan pada pengaruh pH pada aktivitas enzim amilase pankreas dapat
kecepatan aktivitas enzim dalam memecah karbohidrat dan pH yang baik dalam kerja enzim
Daftar pustaka
Afandie, M. N., I. Cholissodin, dan A. A Supianto. (2014). Implementasi metode k-nearest
neighbor untuk pendukung keputusan pemilihan menu makanan sehat dan bergizi. J.
Mahasiswa FILKOM Universitas Brawijaya. 3(1): 5-6
Bakti, R. N.2019. Karakteristik Fisik dan Kimia Chip Umbi Gadung Dayak (Dioscorea
hispida Dennst), Ubi Ungu (Dioscorea alata) dan Kentang Udara (Dioscorea bulbifera)
Terfermentasi Menggunakan Sumber Inokulum Berbeda. Fakultas Teknologi Pertanian.
Universitas Jember. Jawa Timur. (Skripsi).
Karaouw, S., S. Suparmo, S. Hastuti, dan T. Utami. Hidrolisis Enzimatis Stearin Sawit
Menjadi Monogliserida oleh Lipase dari Rhizomucor miehei dan Pankreas. J. Agritech.
1(33): 53.
Lapu, P., & Telussa, I.2013. Analyzed The Resistant Starch Content of Some Types of Sago
Starch In Embarrassment with Heating Temperature Variations.J. Indonesia of
Chemical Research. 1(1): 6-14.
Wulandari, S.A. 2014. Sistem Pencernaan. J. Biologi FMIPA ITS. 1(1): 1-7.
LAMPIRAN
Tabung
1A
Tabung
Tabung
1D
PEMECAHAN KARBOHIDRAT
1.2.1 Tujuan
1.2.2 Metodologi
pankreas dan pengaruh konsentrasi substrat terhadap kerja enzim amilase dibutuhkan alat
seperti 3 tabung reaksi panjang, gelas ukur, pipet tetes. Tabung reaksi digunakan untuk
wadah mereaksikan larutan dan gelas ukur digunakan untuk mengukur larutan agar sesuai
dengan takaran yang dibutuhkan. Lalu pipet tetes digunakan untuk mengambil larutan.
Bahan yang digunakan seperti amilum dengan kadar yang berbeda yaitu 0,25%,
0,5%, 1% dan larutan buffer pH 8 untuk mengoptimalkan laju reaksi. Kemudian ada lugol
digunakan untuk indikator untuk mendeteksi adanya amilum pada larutan dan Enzim
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan 3 tabung reaksi 1E,1F, dan 1G
yang sudah diisi oleh 0,5 ml amilum dengan kadar yang berbeda beda tabung 1E amilum
0,25%, tabung 1F amilum 0,5%, dan tabung 1G amilum 1%. Kemudian tambahkan larutan
buffer pH 8 sebanyak 2,5 ml kesetiap tabung kemudian goyangkan tabung agar larutan
tercampur. Kemudian tambahkan 2 tetes lugol dan 4 tetes EP lalu goyangkan tabung hingga
Larutan setelah
Tabung Amilum Buffer Lugol EP Waktu
penambahan EP
pH 8
(ml) (tetes) (Tetes)
(ml)
1.2.4 Pembahasan
Amilum atau pati merupakan karbohidrat kompleks. Pati merupakan bahan utama
yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa dalam jangka panjang.
Hal ini sesuai dengan pendapat Debora dan Aji (2015) yang menyatakan bahwa pati dapat
ditemukan pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Pati merupakan kelompok terbesar
karbohidrat cadangan yang dimiliki oleh tumbuhan sesudah selulosa. Pati adalah polimer
glukosa dengan rumus molekul (C6H10O5)n. Pada uji pemecahan karbohidrat yang terjadi
pada tabung 1 yang memiliki amilum 0,25% setelah penambahan buffer pH 8, lugol, dan
enzim prakeratin (EP) mengalami perubahan warna yang semula putih menjadi biru. Hal ini
sesuai dengan pendapat Arifiyanto (2021) yang menyatakan Amilum ditambah lugol iodin
0,5% juga mengalami perubahan warna dari putih menjadi biru kehitaman, lalu pada tabung
ke 3 yang memiliki kadar amilum 1% berubah warna menjadi hitam. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suciati et al. (2016) yang menyatakan bahwa semakin gelap warnanya maka
semakin banyak kandungan karbohidratnya. Larutan Buffer merupakan larutan yang dapat
mempertahankan nilai pH meskipun ditambah sedikit asam, sedikit basa, atau sedikit air
mengoptimalkan laju reaksi dengan enzim amilase pangkreas. Hal ini sesuai dengan pendapat
optimal supaya bisa bekerja paling efektif, dan nilai pH optimal sebagian besar
Larutan lugol adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui suatu larutan
mengandung karbohidrat kompleks lugol merupakan reagen yang sering digunakan untuk uji
karbohidrat dan fiksatif pengamatan mikroskopis. Hal ini sesuai dengan pendapat dari
Wulandari (2014) yang menyatakan bahwa fungsi lugol pada uji benedict digunakan untuk
sebagai zat alami yang dibutuhkan untuk memecah dan mengolah makanan. Hal ini sesuai
dengan penyataan Bakti (2019) Enzim pankreatin berfungsi untuk menghidrolisiis pati yang
terdapat pada sampel. Enzim pankreatin merupakan campuran enzim lipase, protease, dan
amilase. Oleh karena itu, selain mampu menghidrolisis pati, enzim ini juga mampu
1.2.5 Simpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan pada tabung ke-1 yang memiliki
kadar amilum 0,25% berubah warna menjadi biru, kemudian pada tabung ke-2 yang memiliki
kadar amilum 0,5% berubah warna menjadi biru tua, sedangkan pada tabung ke-3 yang
memiliki kadar amilum 1% berubah warna menjadi hitam. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi kadar amilum maka akan semakin gelap warna yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifiyanto, A., Sumardi, C. N. Ekowati dan T. T. Handayani. 2021. Belajar enzim dari
rumah; penguatan pembelajaran berbasis praktikum pada guru di sekolah menengah
atas kabupaten tulang bawang. J. Pengabdian Nusantara. 5(2): 264-272.
Bakti, R. N. 2019. Karakteristik fisik dan kimia chip umbi gadung dayak (Dioscorea hispida
dennts), ubi ungu (Dioscorea alata) dan kentang udara (Dioscorea bulbifera)
terfermentasi menggunakan sumber inokulum berbeda. Fakultas Teknologi
Pertanian. Universitas Jember. Jawa Timur.
Nangin, D dan A. Sutrisno. 2015. Enzim amilase pemecahan pati mentah dari mikroba. J.
Pangan dan Agroindustri. 3(3): 1032-1039.
Tazkiah, N. P., T. D. Rosahdi, dan A. Supriadin. 2017. Isolasi dan karakterisasi enzim
amilase dari biji Nangka (Artocarpus heterophillus). J. Al-Kimiya. 4(1): 17-22.
Wulandari, S.A. 2014. Sistem pencernaan. J. Biologi FMIPA ITS. 1(1): 1-7.
LAMPIRAN
Tabung 1 amilum
0,25%
Tabung 2 amilum
0,5%
Tabung 3 amilum
1%