Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH BIOKIMIA DASAR

Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah dan Praktikum


Prof. Retno Muwarni, PhD.

PRAKTIKUM ACARA IV

Kelas : Peternakan B
Kelompok :5
Asisten Penanggung Jawab : Aulia Dani Saputri 23010120120044
Anggota Kelompok : 1. Melati Aulia S 23010122120013
2. Aulia Rahmawati 23010122120055
3. Naufal Fadhill Y.N 23010122140172
4. Faisal Sepani 23010122140185
5. Ndaru Wicaksono 23010122140190

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
ACARA I

PEMECAHAN KARBOHIDRAT
KOMPLEKS
PERCOBAAN 1

PEMECAHAN KARBOHIDRAT KOMPLEKS

(POLISAKARIDA)

1.1. Tujuan

Tujuan praktikum biokimia dasar percobaan I pengaruh pH pada aktivitas enzim


amilase pankreas pada suhu ruang, yaitu memahami pengaruh pH dalam percobaan
pemecahan karbohidrat kompleks serta mampu menguji pengaruh pH terhadap kerja Enzim
Amilase.

1.2. Metodologi

Untuk praktikum kali ini ada beberapa Alat dan bahan yang diperlukan. Alat yang
digunakan pada percobaan I ini terdapat 4 tabung reaksi yang sudah diberi label 1A, 1B, 1C,
dan 1D. lalu 7 pipet tetes untuk masing-masing reagen. Dan untuk bahan yang digunakan
terdapat amilum 1%, buffer pH 5, buffer pH 6, buffer pH 7, buffer pH 8, lugol, dan EP
(Enzim pankreatin).

Langkah pertama, masukan 0,5 ml amilum 1% pada tabung reaksi 1A, 1B, 1C, dan
1D. Buffer pH 5 kedalam tabung reaksi 1A sebanyak 4 tetes, buffer pH 6 kedalam tabung
reaksi 1B sebanyak 4 tetes, buffer pH 7 kedalam tabung reaksi 1C sebanyak 4 tetes, buffer
pH 8 kedalam tabung. 1D sebanyak 4 tetes. Kemudian goyang kan setiap tabung reaksi
sampai homogen. Setelah itu berikan lugol kesetiap tabung reaksi sebanyak 1 tetes dan
goyang kan sampai tercampur rata. Lalu berikan EP (Enzim pankreatin) kesetiap tabung
reaksi sebanyak 4 tetes dan goyangkan sampai homogen. Terakhir, amati tiap tabung reaksi
dan lihat perubahan yang terjadi.

Reagen yang dimasukkan


Tabung Amilum Buffer Lugol EP Pengamatan Waktu
1%

(ml) 4 tetes (tetes) (Tetes) Larutan setelah


penambahan EP

1a 0,5 pH 5 1 4 Biru tua terdapat


endapan endapan

1b 0,5 pH 6 1 4 Biru dan terdapat


endapan
1 detik
1c 0,5 pH 7 1 4 Biru kehitaman

1d 0,5 pH 8 1 4 Biru kehitaman

Sumber : Data Primer Praktikum Biokimia Dasar, 2023.

1.3. Pembahasan

karbohidrat merupakan senyawa polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan


derivatnya dalam bentuk unit tunggal yang sederhana maupun unit kompleks Hal ini sesuai
dengan pendapat Arwanda (2018) bahwa karbohidrat merupakan senyawa organik yang
terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat juga diartikan sebagai
polihidroksi aldehid (aldose) atau polihidroksi keton (ketose) hal ini juga sesuai dengan
pernyataan Afandie (2014) karbohidrat mengandung gugus karbonil sebagai aldehida atau
pun keton. turunannya atau senyawa yang bila dihidrolisis akan menghasilkan salah satu atau
kedua komponen diatas. Dalam bahan-bahan pangan nabati, karbohidrat merupakan
komponen yang relatif tinggi kadarnya. Beberapa zat yang termasuk golongan karbohidrat
adalah gula, dekstrin, pati, selulosa, hemiselulosa, pektin, gum dan beberapa karbohidrat
yang lain. Unsur-unsur yang membentuk karbohidrat hanya terdiri dari karbon (C), hidrogen
(H) dan oksigen (O), atau juga nitrogen (N). Pentosa dan hektosa merupakan contoh
karbohidrat sederhana.

Berdasarkan hasil praktikum Eksperimen Pemecahan Larutan Pati (Amilum) oleh


Amilase Pankreas (Enzim Pankreatin/EP) dan Menguji Pengaruh pH pada Aktivitas Enzim
Amilase Pankreas pada Suhu Ruang dapat diketahui bahwa pada masing-masing tabung yang
berisi amilum 1% sebanyak 0,5 ml, ditambahkan buffer pH 5 pada tabung 1a, buffer pH 6
pada tabung 1b, buffer pH 7 pada tabung 1c, dan buffer pH 8 pada tabung 1d. Setiap tabung
ditambahkan lugol sebanyak 1 tetes dan EP sebanyak 4 tetes. EP yang ditambahkan pada tiap
tabung akan menyebabkan terjadinya perubahan warna dari warna biru menjadi memudar hal
ini menunjukkan bahwa telah terjadi pemecahan karbohidrat kompleks menjadi karbohidrat
sederhana. Larutan terlebih dahulu ditambahkan lugol hingga mengalami perubahan warna
menjadi biru, lalu tambahkan EP. Warna biru yang muncul disebabkan adanya reaksi positif
antara lugol dengan amilum yang merupakan karbohidrat kompleks hal ini sesuai dengan
pendapat Sukiman et al. (2021) bahwa semakin gelap warna biru, maka semakin pekat
kandungan amilum yang terdapat pada substrat.

Larutan Buffer pada percobaan ini berfungsi untuk menguji Ep (Enzim Pangkreatin)
bekerja dengan optimal antara ph 5-8. Pada pH 5 berwarna biru tua dan pH 6 berubah
menjadi biru dan setelah didiamkan terdapat endapan, namun pada pH 7 dan 8 menghasilkan
warna biru tua yang menandakan enzim pangkreatin bekerja dengan optimal antara pH 7
sampai pH 8 hal ini sesuai dengan pernyataan Karaouw et al. (2013) enzim lipase
mempunyai pH optimum 7,5-8. Lugol berfungsi menguji adanya kandungan amilum dalam
suatu makanan. Bila ditetesi dengan lugol bahan makanan tersebut akan berubah warnanya
menjadi biru kehitam-hitaman artinya makanan tersebut mengandung amilum, hal ini sesuai
dengan pendapat Wulandari (2014) yang menyatakan bahwa fungsi lugol pada uji benedict
digunakan untuk menunjukan kandungan bahan makan mengandung amilum.

Enzim pankreatin berfungsi sebagai zat alami yang dibutuhkan untuk memecah dan

mengolah makanan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bakti (2019) yang menyatakan bahwa,

Enzim pankreatin berfungsi untuk menghidrolisis pati yang terdapat pada sampel. Enzim

pankreatin merupakan campuran enzim lipase, protease, dan amilase. Oleh karena itu, selain
mampu menghidrolisis pati, enzim ini juga mampu menghidrolisis protein dan lemak hal ini

sesuai dengan pendapat Lapu (2013) yang menyatakan bahwa enzim enzim dapat

menghidrolisis lemak/ dapat menghidrolisis ikatan peptida.

1.4. Kesimpulan

Dari percobaan pada pengaruh pH pada aktivitas enzim amilase pankreas dapat

disimpulkan bahwa pengaruh pH buffer yang berbeda-beda dapat berpengaruh terhadap

kecepatan aktivitas enzim dalam memecah karbohidrat dan pH yang baik dalam kerja enzim

untuk memecah karbohidrat yaitu pada pH antara 6-8.

Daftar pustaka
Afandie, M. N., I. Cholissodin, dan A. A Supianto. (2014). Implementasi metode k-nearest
neighbor untuk pendukung keputusan pemilihan menu makanan sehat dan bergizi. J.
Mahasiswa FILKOM Universitas Brawijaya. 3(1): 5-6

Arwanda, M. R., S. Rafidah dan U. Khasanah.2018. Aktivitas Insulin terhadap Metabolisme


Karbohidrat pada Penderita Diabetes Melitus (Insulin Activity for Carbohydrate
Metabolism in Diabetic Mellitus). J. UNS Welcome Speech from Committee and Head
of Chemistry. 3(1): 25.

Bakti, R. N.2019. Karakteristik Fisik dan Kimia Chip Umbi Gadung Dayak (Dioscorea
hispida Dennst), Ubi Ungu (Dioscorea alata) dan Kentang Udara (Dioscorea bulbifera)
Terfermentasi Menggunakan Sumber Inokulum Berbeda. Fakultas Teknologi Pertanian.
Universitas Jember. Jawa Timur. (Skripsi).

Karaouw, S., S. Suparmo, S. Hastuti, dan T. Utami. Hidrolisis Enzimatis Stearin Sawit
Menjadi Monogliserida oleh Lipase dari Rhizomucor miehei dan Pankreas. J. Agritech.
1(33): 53.

Lapu, P., & Telussa, I.2013. Analyzed The Resistant Starch Content of Some Types of Sago
Starch In Embarrassment with Heating Temperature Variations.J. Indonesia of
Chemical Research. 1(1): 6-14.

Sukiman, S., I. S. Rohyani., K. Sukenti, dan A. Aryanti.2021.Workshoop application of


experimental methods in biological learning for madrasah teachers in west Lombok. J.
Warta Desa. 3(1): 6-13.

Wulandari, S.A. 2014. Sistem Pencernaan. J. Biologi FMIPA ITS. 1(1): 1-7.

LAMPIRAN
Tabung

1A

Amilum 1% + buffer pH 5 Setelah di Amilum 1% + pH


pH 5 tambah lugol 5 Setelah
ditambah lugol
dan 4 tetes EP,
brubah warna
menjadi biru tua
dan terdapat
endapan

Tabung

1B Amilum 1% + buffer pH 6 Setelah di Amilum 1% + pH


pH 6 tambah lugol 6 Setelah
ditambah lugol
dan 4 tetes EP,
berubah menjadi
biru dan terdapat
endapan
Tabung

1C Amilum 1% + buffer pH 7 Setelah di Amilum 1% + pH


pH 7 tambah lugol 7 Setelah
ditambah lugol
dan 4 tetes EP,
berubah menjadi
biru tua dan
terdapat endapan

Tabung

1D

Amilum 1% + buffer pH 8 Setelah di Amilum 1% + pH


pH 8 tambah lugol 8 Setelah
ditambah lugol
dan 4 tetes EP,
berubah menjadi
biru tua dan
terdapat endapan
PERCOBAAN 2

PEMECAHAN KARBOHIDRAT

1.2.1 Tujuan

Mahasiswa agar mengetahui pemecahan karbohidart oleh enzim amilase pankreas

dan pengaruh pH terhadap kerja enzim amilase.

1.2.2 Metodologi

Dalam percobaan 2 acara I mengenai pemecahan karbohidrat oleh enzim amilase

pankreas dan pengaruh konsentrasi substrat terhadap kerja enzim amilase dibutuhkan alat

seperti 3 tabung reaksi panjang, gelas ukur, pipet tetes. Tabung reaksi digunakan untuk

wadah mereaksikan larutan dan gelas ukur digunakan untuk mengukur larutan agar sesuai

dengan takaran yang dibutuhkan. Lalu pipet tetes digunakan untuk mengambil larutan.

Bahan yang digunakan seperti amilum dengan kadar yang berbeda yaitu 0,25%,

0,5%, 1% dan larutan buffer pH 8 untuk mengoptimalkan laju reaksi. Kemudian ada lugol

digunakan untuk indikator untuk mendeteksi adanya amilum pada larutan dan Enzim

pankreatin (EP) berfungsi untuk menghidrolisiis pati.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan 3 tabung reaksi 1E,1F, dan 1G

yang sudah diisi oleh 0,5 ml amilum dengan kadar yang berbeda beda tabung 1E amilum

0,25%, tabung 1F amilum 0,5%, dan tabung 1G amilum 1%. Kemudian tambahkan larutan

buffer pH 8 sebanyak 2,5 ml kesetiap tabung kemudian goyangkan tabung agar larutan

tercampur. Kemudian tambahkan 2 tetes lugol dan 4 tetes EP lalu goyangkan tabung hingga

larutan menghomogen. Amati perubahan warna yang terjadi.


1.2.3 Hasil dan Pengamatan

Reagen yang dimasukkan

Larutan setelah
Tabung Amilum Buffer Lugol EP Waktu
penambahan EP
pH 8
(ml) (tetes) (Tetes)
(ml)

1e 0,5 2,5 2 4 Biru 3 Detik

1f 0,5 2,5 2 4 Biru gelap 5 Detik

1g 0,5 2,5 2 4 Hitam 10 Detik

Sumber : Data Primer Praktikum Biokimia, 2023.

1.2.4 Pembahasan

Amilum atau pati merupakan karbohidrat kompleks. Pati merupakan bahan utama

yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa dalam jangka panjang.

Hal ini sesuai dengan pendapat Debora dan Aji (2015) yang menyatakan bahwa pati dapat

ditemukan pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Pati merupakan kelompok terbesar

karbohidrat cadangan yang dimiliki oleh tumbuhan sesudah selulosa. Pati adalah polimer

glukosa dengan rumus molekul (C6H10O5)n. Pada uji pemecahan karbohidrat yang terjadi

pada tabung 1 yang memiliki amilum 0,25% setelah penambahan buffer pH 8, lugol, dan

enzim prakeratin (EP) mengalami perubahan warna yang semula putih menjadi biru. Hal ini

sesuai dengan pendapat Arifiyanto (2021) yang menyatakan Amilum ditambah lugol iodin

akan berwarna biru, jika terjadi reaksi enzimatis.

Pada percobaan pemecahan karbohidrat, tabung ke 2 yang memiliki kadar amilum

0,5% juga mengalami perubahan warna dari putih menjadi biru kehitaman, lalu pada tabung

ke 3 yang memiliki kadar amilum 1% berubah warna menjadi hitam. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suciati et al. (2016) yang menyatakan bahwa semakin gelap warnanya maka

semakin banyak kandungan karbohidratnya. Larutan Buffer merupakan larutan yang dapat

mempertahankan nilai pH meskipun ditambah sedikit asam, sedikit basa, atau sedikit air

(pengenceran). Fungsi buffer pH 8 dalam pemecahan karbohidrat adalah untuk

mengoptimalkan laju reaksi dengan enzim amilase pangkreas. Hal ini sesuai dengan pendapat

Tazkiah et al. (2017) yang menyatakan bahwa masing-masing enzim memiliki pH

optimal supaya bisa bekerja paling efektif, dan nilai pH optimal sebagian besar

enzim adalah sekitar 6 sampai 8.

Larutan lugol adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui suatu larutan

mengandung karbohidrat kompleks lugol merupakan reagen yang sering digunakan untuk uji

karbohidrat dan fiksatif pengamatan mikroskopis. Hal ini sesuai dengan pendapat dari

Wulandari (2014) yang menyatakan bahwa fungsi lugol pada uji benedict digunakan untuk

menunjukan kandungan bahan makan mengandung amilum. Enzim pancreatin berfungsi

sebagai zat alami yang dibutuhkan untuk memecah dan mengolah makanan. Hal ini sesuai

dengan penyataan Bakti (2019) Enzim pankreatin berfungsi untuk menghidrolisiis pati yang

terdapat pada sampel. Enzim pankreatin merupakan campuran enzim lipase, protease, dan

amilase. Oleh karena itu, selain mampu menghidrolisis pati, enzim ini juga mampu

menghidrolisis protein dan lemak.

1.2.5 Simpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan pada tabung ke-1 yang memiliki

kadar amilum 0,25% berubah warna menjadi biru, kemudian pada tabung ke-2 yang memiliki

kadar amilum 0,5% berubah warna menjadi biru tua, sedangkan pada tabung ke-3 yang
memiliki kadar amilum 1% berubah warna menjadi hitam. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

semakin tinggi kadar amilum maka akan semakin gelap warna yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA

Arifiyanto, A., Sumardi, C. N. Ekowati dan T. T. Handayani. 2021. Belajar enzim dari
rumah; penguatan pembelajaran berbasis praktikum pada guru di sekolah menengah
atas kabupaten tulang bawang. J. Pengabdian Nusantara. 5(2): 264-272.

Bakti, R. N. 2019. Karakteristik fisik dan kimia chip umbi gadung dayak (Dioscorea hispida
dennts), ubi ungu (Dioscorea alata) dan kentang udara (Dioscorea bulbifera)
terfermentasi menggunakan sumber inokulum berbeda. Fakultas Teknologi
Pertanian. Universitas Jember. Jawa Timur.

Nangin, D dan A. Sutrisno. 2015. Enzim amilase pemecahan pati mentah dari mikroba. J.
Pangan dan Agroindustri. 3(3): 1032-1039.

Suciati, P., W. Tjahjaningsih., E. D. Masithah dan H. Pramono. 2016. Aktivitas enzimatis


isolat bakteri asam laktat dari saluran pencernaan kepiting bakau (Scylla spp)
sebagai kandidat probiotik. J. Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 8(2): 94-108.

Tazkiah, N. P., T. D. Rosahdi, dan A. Supriadin. 2017. Isolasi dan karakterisasi enzim
amilase dari biji Nangka (Artocarpus heterophillus). J. Al-Kimiya. 4(1): 17-22.

Wulandari, S.A. 2014. Sistem pencernaan. J. Biologi FMIPA ITS. 1(1): 1-7.
LAMPIRAN

Amilum 0,5 ml Penambahan buffer Penambahan lugol +


pH 8 EP

Tabung 1 amilum
0,25%

larutan amilum Larutan amilum Larutan amilum


0,25% sebelum 0,25% setelah 0,25% yang
ditambhakan buffer ditambhakan 2,5 mL ditambahkan lugol
pH 8, lugol, dan EP buffer pH 8 dan EP berubah
warna dari putih
menjadi biru

Tabung 2 amilum
0,5%

Larutan amilum Larutan amilum Larutan amilum


0,5% sebelum 0,5% setelah 0,55% yang
ditambhakan buffer ditambhakan 2,5 mL ditambahkan lugol
pH 8, lugol, dan EP buffer pH 8 dan EP berubah
warna dari putih
menjadi biru gelap

Tabung 3 amilum
1%

Larutan amilum 1% Larutan amilum 1% Larutan amilum 1%


sebelum setelah ditambhakan yang ditambahkan
ditambhakan buffer 2,5 mL buffer pH 8 lugol dan EP
pH 8, lugol, dan EP berubah warna dari
putih menjadi hitam

Anda mungkin juga menyukai