Anda di halaman 1dari 12

Laporan Penelitian Sosial

Nama Anggota:
1. Aurellia Azarine Azzahrah
2. Fasikhatus Tsaniyah
3. Najmuddin Thohir M
4. M. Chabibur Rochman
5. Achmad Taufiq Mursidul Umam
Daftar Isi
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I.............................................................................................................
1. Latar Belakang...........................................................................................................
2. Rumusan Masalah......................................................................................................
3. Tujuan Penelitian ......................................................................................................
4. Manfaat Penelitian.....................................................................................................
 Manfaat Praktis..........................................................................................................
 Manfaat Teoritis.........................................................................................................

BAB II ...........................................................................................................
KAJIAN TEORITIS
BAB III..........................................................................................................
METODE PENELITIAN..............................................................................
1. Pendekatan Penelitian ...............................................................................................
2. Lokasi Penelitian........................................................................................................
3. Sumber Data...............................................................................................................
4. Metode Analis Data ..................................................................................................
5. Metode Penyajian Hasil Analisis ..............................................................................
6. Alur............................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui pengajaran, penelitian, atau pelatihan. Pendidikan dapat dilakukan melalui
lembaga formal maupun informal. Dalam lembaga formal melalui sekolah
sedangkan lembaga informal dapat memalui keluarga maupun linkungan.
Sekolah adalah lembaga formal yang terdiri dari siswa siswi, guru, kepala
sekolah, staf- staf sekolah dan lain lain yang pembelajarannya diatur oleh beberapa
peraturan atau tata tertib sekolah untuk mempermudah pelaksanaan program
pembelajaran. Peraturan adalah sesuatu yang dibuat dan dilaksanakan oleh individu
agar tercipta suatu kondisi yang tertib, teratur dan kondusif. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, peraturan adalah tataan atau petunjuk, kaidah, ketentuan, yang
dibuat untuk mengatur.1 Menurut departemen pendidikan dan kebudayaan peraturan
tata tertib sekolah adalah peraturan yang mengatur segenap tingkah laku para siswa
selama mereka bersekolah untuk menciptakan suasana yang mendukung.2
Peraturan atau tata tertib sekolah dibuat bertujuan untuk mengatur kehidupan
di Sekolah sehingga pembelajaran di Sekolah terlaksana dengan baik, lancar,
tentram, dan nyaman. Agar pembelajaran di Sekolah terlaksana dengan baik,
kedisiplinan terhadap peraturan sekolah itu harus dilakukan oleh siswa karena
disiplin sangat berkaitan erat dengan peraturan sekolah. Menurut Thomas gordoen
disiplin adalah perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan,
atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan yang dilakukan secara terus menerus).
dengan demikian displin bukan sifat yang dibawa sejak lahir, tetapi suatu hal
kebiasaan yang harus ditanamkan sejak kecil.3 Disipin atau tidaknya seseorang
dapat dipengaruhi oleh lingkungan orang tersebut. Contohnya jika lingkungan pada
suatu orang tersebut tidak disiplin, maka orang tersebut kemungkinan besar tidak
disiplin juga.
1
KBBI. 1996. Edisi Kedua. Jakarta:Balai Pustaka
2
A.G Sudarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta:Pustaka Pelajar
3
Gordon, Thomas. 1996. Mengajar Anak Berdisiplin Diri di Rumah dan di Sekolah. Jakarta:PT
Gramedia Pustaka Utama
Tetapi kondisi tersebut tidak begitu mudah menjadi suatu kenyataan, karena
sering terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan sekolah oleh para siswa-
siswi. Seperti halnya di SMA Assa’adah, Bungah, Kabupaten Gresik, di mana masih
banyak terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh pelajar seperti datang terlambat,
mencuri, merokok, tidak memakai ciput, kaos kaki, penggulungan lengan seragam
sekolah (pelajar putri), dan masih banyak lagi. Oleh karena itu tidak heran jika tata
tertib di Sekolah terasa sia sia
Bicara mengenai pelajar, melanggar peraturan sekolah sudah menjadi hal yang
biasa dilakukan oleh pelajar yang tidak pernah berakhir dari masa ke masa. Seperti
penggulungan lengan seragam itu sudah menjadi suatu hal turun menurun dari masa
ke masa yang sekarang telah menjadi kebiasaan. Padahal peraturan sekolah sudah
melarang menggulung lengan seragam bagi pelajar putri karena sekolah SMA
Assaadah adalah sekolah yang bernaungan dibawah pondok pesantren.
Selain itu menggulung lengan seragam sekolah juga dilarang di dalam agama
islam, karena hal itu di dalam islam termasuk membuka aurat. Aurat adalah anggota
tubuh seseorang yang tidak boleh terlihat oleh orang yang bukan mahrom.
Sedangkan di dalam islam aurat seorang wanita adalah seluruh anggota tubuh
kecuali telapak tangan dan muka. Hal ini telah ditegaskan oleh Rasulullah SAW
Mengenai batasan aurat wanita. Berdasarkan hadis Abu Daud, Beliau berkata:
َ‫رْ َأة‬EE‫ َما ُء ِإ َّن ْال َم‬E ‫ا َأ ْس‬EEَ‫ي‬
َ ‫يض لَ ْم تَصْ لُحْ َأ ْن يُ َرى ِم ْنهَا ِإالَّ هَ َذا َوهَ َذا َوَأ َش‬
‫ار ِإلَى َوجْ ِه ِه َو َكفَّ ْي‬ َ ‫ت ْال َم ِح‬
ِ ‫ِإ َذا بَلَ َغ‬
Artinya: Wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita, apabila telah balig
(mengalami haid), tidak layak tampak dari tubuhnya kecuali ini dan ini (seraya
menunjuk muka dan telapak tangannya). (HR Abu Dawud)
Dan perintah menutup aurat bagi seorang muslim sudah diperintahkan di
dalam surat Al-ahzab ayat 59 yaitu:
‫ك َونِ َسا ِء ْال ُمْؤ ِمنِينَ يُ ْدنِينَ َعلَ ْي ِه َّن ِم ْن َجاَل بِيبِ ِه َّن‬
َ ِ‫ك َوبَنَات‬ ِ ‫يَا َأيُّهَا النَّبِ ُّي قُلْ َأِل ْز َو‬
َ ‫اج‬
Artinya: Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu
dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka". (QS Al-Ahzab : 59).
Tetapi pandangan pelajar putri di SMA Assa’adah sekarang terhadap
menggulung lengan seragam sekolah itu dianggap biasa saja atau hal yang sepele,
padahal hal yang dianggap sepeleh bagi mereka itu bisa jadi hal berat bagi mereka
di kemudian hari.
Mereka bisa menggap sepele terhadap pelanggaran tata tertib sekolah berupa
penggulungan lengan seragam sekolah karena perilaku tersebut sering dilakukan
sehingga menjadi kebiasan pelajar putri di SMA Assa’adah jadi pandangan mereka
terhadap pelanggaran tersebut biasa saja. Berbeda dengan pandangan beberapa guru
di SMA Assa’adah mereka tidak bisa biasa saja terhadap pelajar putri yang
menggulung lengan seragam sekolah. Karena pandangan guru melanggar tetap
melanggar meskipun itu dianggap sepele oleh para pelajar putri. Pandangan guru
tidak dapat diganggu gugat lagi karena guru dilindungi oleh peraturan sekolah
Kebiasaan pelajar putri menggulung lengan seragam sekolah adalah salah satu
kebiasaan buruk, kebiasaan buruk adalah perilaku buruk yang terus menerus
dilakukan yang akhirnya sulit untuk dihilangkan pada orang tersebut. Kebiasaan
buruk yang sering terjadi dalam kehidupan manusia seringkali terabaikan menjadi
sesuatu yang dianggap normal, dan akhirnya kebiasaan buruk tersebut tidak ada
nilainya lagi. Bagi banyak orang kebiasaan buruk yang sepele itu adalah sesuatu
yang dianggap wajar, padahal merupakan sesuatu yang menyimpang dan dapat
mengakibatkan hal yang merugikan bagi diri sendiri bahkan dapat merugikan orang
lain disekitar kita.
Dari pelanggaran tersebut tentu ada faktor-faktor yang dapat menjadi
penyebabnya, faktor yang mempengaruhi ada dua yaitu, faktor internal dan faktor
eksternal, faktor internal yaitu dari dalam diri siswa yaitu kepribadian pelajar putri
itu sendiri seperti sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil dan faktor eksternal
adalah yang datang dari luar diri pelajar seperti pengaruh dari pelajar putri yang
kurang baik.
Menurut dari beberapa pelajar putri yang melakukan menggulung lengan
seragam sekolah karena bagi mereka itu sudah biasa jadi dianggap hal normal saja.
Ada juga karena mereka ingin terlihat keren, dan karena gerah, tetapi seharusnya
mereka tidak melakukan pelanggaran tersebut karena peraturan tetaplah peraturan
yang harus dijalankan sebagaimana mestinya.
kebiasaan buruk tersebut harus dihilangkan dari dalam diri pelajar putri.
Karena kebiasaan yang tepat akan membawa hasil yang memuaskan, sedangkan
kebiasaan yang tidak sesuai dengan menyebabkan hasil yang kurang memuaskan.
Kebiasaan berhubungan dengan kesenangan yang bersifat individual yang artinya
apa yang disenangi belum tentu orang lain menyukai juga. Jadi kebiasaan bukan
bawaan dari lahir, tetapi dapat dibentuk dan ditanamkan sejak sedini mungkin.
Salah satu penyebab pelanggaran tersebut terjadi secara terus menerus adalah
pihak sekolah kurang begitu tegas dalam menyikapi pelanggaran tersebut,
contohnya jika ketahuan menggulung lengan seragam pada pelajar putri hanya
ditegur saja, tidak ada tindakan selanjutnya. Menyadari hal tersebut, maka pihak
sekolah diharap memberikan hukuman yang cukup tegas agar pelanggar tersebut
jerah. Tindakan pihak sekolah SMA Assa’dah menyikapi pelajar yang melanggar
aturan berkaitan erat dengan kebiasaan pelajar yang menggulung lengan seragam
sekolah.
Berdasarkan uraian diatas kami tertarik mengungkapkan masalah ini dengan
alasan kebiasaan pelajar putri menggulung lengan seragam sekolah. kebiasaan
tersebut berkaitan dengan pelanggaran tata tertib sekolah maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian di SMA Assa’adah, Bungah, Kabupaten Gresik yang
bertujuan untuk mengatahui beberapa faktor dan motif penyebab penggulungan
lengan seragam sekolah, yang akan dibahas dalam sebuah makalah berjudul :
“Persepsi Pelajar Putri Terhadap Penggulungan Lengan Seragam Sekolah”
B. Latar Belakang
Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah dalam karya ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa peraturan tata tertib sekolah itu?
2. Apa saja peraturan sekolah di SMA Assadah?
3. Apa pelanggaran tata tertib sekolah?
4. Apa yang dimaksud dengan kebiasaan?
5. Pelanggaran apa saja yang sering terjadi di SMA Assa’adah ?
6. Mengapa pelanggaran penggulungan seragam sekolah tersebut sering terjadi?
7. Bagaimana cara agar pelanggaran tersebut tidak terjadi?
C. Tujuan penelitian
Secara umum, tujuan kami melakukan Penelitian untuk mengetahui apa
motif dari pelajar putri sering melakukan pelanggaran tata tertib sekolah berupa
penggulungan seragam sekolah. Dengan mengetahui apa motif mereka melakukan
pelanggaran tata tertib sekolah berupa penggulungan sergam sekolah kita bisa
merubah mereka agar tidak melakukan pelanggaran tersebut kembali. Adapun
secara khusus tujuan Penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui peraturan tata tertib sekolah
2. Mengetahui apa saja peraturan tata tertib sekolah di SMA Assa’adah
3. Mengetahui peraturan pelanggaran tata tertib sekolah
4. Mengetahui apa itu kebiasaan
5. Mengetahui pelanggaran apa saja yang sering terjadi di SMA Assa’adah
6. Mengetahui apa motif dari pelanggarang penggulungan seragam sekolah
7. Cara agar pelanggaran tersebut tidak terjadi kembali

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, pada umumnya
untuk masyarakat umum. Manfaat Penelitian ada dua yaitu manfaat praktis dan
manfaat teoritis.
1.1 Manfaat Praktis
 Bagi guru : gagasan ini dapat menjadi solusi untuk mengubah agar para pelajar putri
tidak melakukan pelanggaran tata tertib sekolah berupa penggulungan seragam
sekolah.
 Bagi murid: gagasan ini dapat diimplementasikan untuk mengurangi pelanggaran tata
tertib sekolah berupa penggulungan seragam sekolah.
 Bagi para pembaca: gagasan ini dapat menambah pengetahuan tentang peraturan
sekolah dan pelanggaran pelanggaran yang terjadi sekolah, serta mereka dapat
mengetahui penyebab terjadinya pelanggaran tersebut.
1.2 Manfaat Teoritis
 Hasil penelitian ini secara teori diharapkan dapat memperdalam wawasan terhadap
peraturan tata tertib sekolah terutama pada peraaturan yang dianggap sepele oleh
para siswa.
 Untuk meningkatkan ketertiban siswa yang berkualitas, terutama ketertiban siswa
terhadap tata tertib sekolah.

BAB II
Kajian Teoritis
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian manusia
baik dibagian rohani atau dibagian jasmani. Ada juga para beberapa orang ahli
mengartikan pendidikan itu adalah suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku
seseorang atau sekelompok orang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan
latihan. Dengan pendidikan kita bisa lebih dewasa karena pendidikan tersebut
memberikan dampak yang sangat positif bagi kita, dan juga pendidikan tersebut bisa
memberantas buta huruf dan akan memberikan keterampilan, kemampuan mental,
dan lain sebagainya. Seperti yang tertera didalam UU No.20 tahun 2003 Pendidikan
adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara.4
Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan Nasional Indonesia mengatakan
pendidikan tersebut adalah merupakan tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak-
anak, adapun maksud dari pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada
anak-anak tersebut agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.5
Pendidikan merupakan modal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat. Dalam pendidikan di sekolah kita dapat memperoleh banyak
pengetahuan seperti pengetahuan tentang moral, agama, kedisiplinan dan masih
banyak lagi yang lainnya. Dalam pendidikan disekolah. pengembangan pikiran yang
dipelajari dengan cara pemecahan soal-soal, pemecahan berbagai masalah,
menganalisis sesuatu serta menyimpulkannya.6

4
Haryanto, 2012:dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para ahli
http://belajarpsikologi.com/pengertianpendidikan-menurut-ahli/ diakses pada 9 april 2007
5
Haryanto, 2012:dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para ahli
http://belajarpsikologi.com/pengertianpendidikan-menurut-ahli/ diakses pada 9 april 2007
6
Armai, Arief. 2002. pengantar ilmu dan metodologi pendidikan Islam. Jakarta:Ciputat Pers.
B. Pelanggaran Siswa
Dalam pendidikan Islam hukuman dapat di sebut juga
dengan“iqab” adalah alat pendidikan yang preventif dan represif yang paling tidak
menyenangkan ganjaran dari perbuatan yang tidak baik dari siswa Menurut
Wirjono Prodjodikoro pengertian pelanggaran adalah: “overtredingen” atau
pelanggaran berarti suatu perbutan yang melanggar sesuatu dan berhubungan
dengan hukum, berarti tidak lain dari pada perbuatan melawan hukum.7
Sedangkan menurut Bambang Poernomo mengemukakan bahwa pelanggaran
adalah politis-on recht dan kejahatan adalah crimineel-on recht. Politis-on recht itu
merupakan perbuatan yang tidak mentaati larangan atau keharusan yang ditentukan
oleh penguasa Negara.8
Mereka melakukan pelanggaran diatas tentu memiliki motif tertentu diantaranya
agar terlihat keren seperti dijelaskan dalam teori interaksionisme simbolik oleh
George Herbert Mead pada tahun 1863-1931. Teori interaksionisme simbolik
menjelaskan tentang makna dan symbol dalam interaksi sosial yang dilekatkan
individu pada lingkunganya.

BAB III
Metode Penelitian
A. Pendekatan Penelitian
7
Wirjono, Prodjodikoro. 2003. Asas-asas Hukum Pidana. Bandung:Refika Aditama.
8
Poernomo, Bambang. 2002. Dalam Asas-asas Hukum Pidana. Jakarta:Ghalia Indonesia.
Pendekatan penelitian yang kami pakai adalah pendekatan kualitatif, yang
dimana lebih memfokuskan pada suatu fenomena yang lebih komprehensif
B. Lokasi Penelitian
Penelitiann ini berada di SMA Assa’adah, Bungah, Gresik
C. Sumber Data
Penelitian ini memperoleh data melalui observasi pada pelajar putri SMA
Assa’adah
D. Metode Analisis data
Metode Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
observasi, Metode observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui sesuatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap
keadaan atau prilaku objek sasaran
E. Metode Penyajian Hasil Analisis
Metode penyajian hasil analisi pada penelitian ini adalah naratif. Analisis
naratif adalah metode yang berfokus pada cara penyampaian ide ke seluruh pihak
terkait.
F. Alur
1. Mengidentifikasi masalah
2. Merumuskan dan membatasi masalah
3. Merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian
4. Menentukan desain dan metode penelitian
5. Menyusun instrumen dan pengumpulan data

Anda mungkin juga menyukai