Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH MENUTUP AURAT Tugas Akhir Sekolah Bahasa Indonesia

MAAF BANYAK KESALAHAN, MASIH PEMULA hehehe

MAKALAH

MENUTUP AURAT

Karya Ilmiah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Bahasa Indonesia

RAMADHATIL MAURATY

NIS/NISN: 7242/9967075772
XII IPA 3

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Rantau

Jalan Brigjen H. Hasan Basry Km. 2 Rantau

Tahun Ajaran 2012/2013

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Karya ilmiah yang berjudul Menutup Aurat , yang disusun oleh:

nama : Ramadhatil Mauraty

sekolah : SMA Negeri 1 Rantau

kelas/jurusan : XII/IPA 3

nomor induk : 7242


Alamat : Jalan A. Yani Desa Harapan Masa No. 01 RT. 01 RW 01 Kecamatan Tapin Selatan
Kabupaten Tapin Rantau Kalimantan Selatan 71181

Setelah kami periksa seluruhnya dan kami koreksi tentang isi serta tata bahasa yang digunakan sudah
sesuai sehingga kami memberikan apresiasi terhadap pembuatan makalah ini untuk memenuhi
persyaratan Ujian Praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negri 1 Rantau tahun pelajaran
2012/2013.

Rantau, 24 Maret 2013

Mengetahui,

Kepala Sekolah Pembimbing

Drs. H Mansyah Dra. Munikah

NIP . 19550313 198303 1 008 NIP .19660329 199512 2 002

ABSTRAK
Dalam karya tulis ini, penulis menyajikan tentang MENUTUP AURAT. Hal ini desebabkan karena
kurangnya minat para remaja dan selalu meremehkan menutup aurat tersebut. Banyak yang lebih suka
mengumbar aurat daripada menutup aurat. Ada juga yang sudah sempurna menutup auratnya, namun
syarat-syarat berpakaian yang sebagian belum terpenuhi. Sebagian ada yang sudah menutup aurat,
namun di jejaring social terdapat foto-foto yang mengumbar auratnya. Disini penulis menjabarkan
pengertian aurat kewajiban menutup aurat, batas-batas aurat, manfaat menutup aurat serta bahaya
mengumbar aurat dari segi kesehatan dan agama yang akan di jabarkan pada bab II. Selain itu juga
dijabarkan pada bab III mengenai tanggapan responden seputar menutup aurat dan pengetahuannya
tentang menutup aurat di kalangan remaja dengan mengambil sampel dari siswa SMA Negeri 1 Rantau.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan semangat untuk menutup aurat, dan
hendaknya ini dapat dijadikan pengetahuan bagi kita semua. Amin.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah , penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT Yang Maha pengasih lagi Maha
Penyayang. Berkat rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah dengan lancar.
Tak lupa pula shalawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Dan
dengan karya ilmiah ini penulis memberi judul MENUTUP AURAT. Karya ilmiah ini berisi tentang
pengertian-pengertian, hukum menutup aurat, batasan-batasan aurat serta manfaat menutup aurat.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih atas segala bantuan, dukungan
pembimbing kepada :

Bapak Drs. H Mansyah selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Rantau

Ibu Dra. Munikah selaku guru pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia

Orang tua yang telah memberikan bimbingan dan dukungan berupa moril maupun materil

Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna . Oleh karena itu , penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk
menyempurnakan makalah yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca .Amin.

Rantau, 24 Maret 2013

Penulis

Ramadhatil Mauraty

DAFTAR ISI

HALAMAN

Persetujuan Pembimbing.1

Abstrak..2

Kata Pengantar.3

Daftar Isi4
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang.6

Rumusan Masalah..7

Tujuan Penulisan 7

Batasan Masalah.8

Hipotesis Penelitian..8

Kegunaan Pembuatan Makalah..9

Metode Penelitian9

BAB II LANDASAN TEORI

Pengertian Aurat.10

Syarat-syarat Menutup Aurat .10

Hukum Menutup Aurat10

Batasan Aurat Wanita11

Batasan Aurat Laki-laki16

Batasan Aurat menurut 4 Madzhab..19

Yang Dikatakan Golongan Mahram bagi Wanita21

Yang Dikatakan Golongan Mahram bagi Laki-laki..22

Busana Muslimah dan Syaratnya..22

Manfaat Menutup Aurat dari Segi Agama dan Kesehatan..28

Bahaya Berpakaian Ketat29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Populasi Penelitian.33

Tempat Penelitian33

Waktu Penelitian..33

Alur Penelitian34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data35

Pengujian Hipotesis36

BAB V PENUTUP

Kesimpulan..39

Saran-saran..41

Daftar Pustaka43

Lampiran-lampiran45

Biodata Penulis.45

Daftar Pertanyaan/Angket46

Daftar Tabel Responden..47

Dokumentasi49
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Fungsi pakaian yang utama adalah menutup aurat, sekaligus sebagai perhiasan, dan memperindah
jasmani manusia. Agama Islam memerintahkan kepada setiap manusia untuk berpakaian yang baik dan
bagus. Baik berarti sesuai dengan fungsi pakaian itu sendiri, yaitu menutup aurat, dan bagus berarti
cukup memadai serasa sebagai perhiasan tubuh yang sesuai dengan kemampuan pemakai untuk
memilikinya. Untuk keperluan ibadah, misalnya shalat di masjid, kita dianjurkan memakai pakaian yang
baik dan suci.

Berpakaian dengan mengikuti zaman yang berkembang saat ini, bukan merupakan halangan, sejauh
tidak menyalahi fungsi menurut Islam. Namun demikian, kita diperintahkan untuk tidak berlebih-
lebihan. Berpakaian bagi seorang muslim telah digariskan oleh Al-Quran adalah menutup auratnya. Hal
tersebut sebagai identitas seorang muslim juga menghindari diri dari gangguan yang tidak diinginkan.
Karena pada dasarnya, pakaian tidak menghalangi seseorang umtuk melakukan kegiatan sehari-hari
dalam bermasyarakat. Semuanya kembali kepada niat si pemakainya dalam melaksanakan perintah
Allah SWT dan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Islam tidak pernah menentukan fashion atau bentuk pakaian. Islam menerima asalkan pakaian tersebut
menutup aurat secara sempurna. Aurat wanita ditutup agar tidak dilihat oleh laki-laki yang bukan
mahramnya. Begitu juga sebaliknya, aurat laki-laki ditutup agar tidak dilihat oleh wanita yang bukan
mahramnya.
Banyak kesalahpahaman terhadap Islam di tengah masyarakat, misalnya saja dalam menutup aurat yaitu
anggapan bahwa busana itu yang penting sudah menutup aurat, sedang mode baju apakah terusan atau
potongan, memakai celana panjang, dianggap bukan masalah. Dianggap, model potongan atau
bercelana jeans adalah sah-sah saja, yang penting sudah menutup aurat. Padahal tidak begitu, Islam
menetapkan syarat-syarat bagi muslim dan muslimah dalam hal berpakaian dan menutup aurat.

Karena itu, kesalahpahaman perlu diluruskan, agar kita dapat kembali kepada ajaran Islam secara murni
serta bebas dari pengaruh lingkungan, pergaulan, atau adat-istiadat rusak di tengah masyarakat modern
sekarang. Memang, awalnya terasa susah. Namun, jika sudah terbiasa semuanya akan terasa mudah.

RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah:

Apa pengertian dari aurat?

Apa syarat-syarat menutup aurat?

Bagaimana hukum menutup aurat?

Bagaimana batasan aurat wanita?

Bagaimana batasan aurat laki-laki?

Bagaimana batasan aurat laki-laki dan wanita menurut 4 madzhab?

Siapakah yang dikatakan golongan mahram bagi wanita?

Siapakah yang dikatakan golongan mahram bagi laki-laki?

Bagaimana busana muslimah dan syaratnya?

Apa manfaat menutup aurat dari segi agama dan kesehatan?

Apakah bahaya dari berpakaian ketat?

TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah:

Untuk memenuhi tugas akhir Bahasa Indonesia

Untuk mengetahui tentang menutup aurat

Untuk mengetahui hukum menutup aurat

Untuk mengetahui batasan-batasan aurat

Untuk mengetahui golongan mahram bagi laki-laki dan wanita

Untuk mengetahui manfaat menutup aurat dari segi agama dan kesehatan

Untuk mengetahui pakaian yang benar menurut ajaran Islam

BATASAN MASALAH

Adapun batasan-batasan dalam penulisan makalah ini adalah:

Pengertian aurat

Syarat-syarat menutup aurat

Hukum menutup aurat

Batasan aurat wanita

Batasan aurat laki-laki

Batasan aurat laki-laki dan wanita menurut 4 madzhab

Yang dikatakan golongan mahram bagi wanita

Yang dikatakan golongan mahram bagi laki-laki

Busana muslimah dan syaratnya

Manfaat menutup aurat dari segi agama dan kesehatan

Bahaya dari berpakaian ketat


HIPOTESIS PENELITIAN

Penulis memberikan hipotesis bahwa ada sebagian remaja yang belum mengetahui dan memahami
kewajiban serta pentingnya menutup aurat. Ada juga yang mengetahui tapi belum siap menutup aurat.
Selain itu ada juga para remaja yang mengetahui tetapi tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

KEGUNAAN PEMBUATAN MAKALAH

Penulisan makalah ini berguna untuk:

Agar mengetahui pengertian dari aurat

Agar mengetahui syarat-syarat menutup aurat

Agar mengetahui hukum menutup aurat

Agar mengetahui batasan aurat wanita

Agar mengetahui batasan aurat laki-laki

Agar mengetahui batasan aurat laki-laki dan wanita menurut 4 madzhab

Agar mengetahui siapa saja yang dikatakan golongan mahram bagi wanita

Agar mengetahui siapa saja yang dikatakan golongan mahram bagi laki-laki

Agar mengetahui busana muslimah dan syaratnya

Agar mengetahui manfaat menutup aurat dari segi agama dan kesehatan

Agar mengetahui bahaya dari berpakaian ketat


METODE PENELITIAN

Dalam pembuatan karya ilmiah ini penulis menggunakan beberapa metode, antara lain:

Kepustakaan

Penulis menggunakan beberapa buah buku, kitab, hadits, internet dan majalah sebagai literatur

Angket

Penulis mengumpulkan data melalui angket yang disebar kepada responden di SMAN 1 Rantau

BAB II

KERANGKA TEORITIK

PENGERTIAN AURAT

Aurat diambil dari bahasa Arab, Aurah artinya an naqsu atau keaiban. Menurut istilah fiqh, aurat
adalah bagian tubuh seseorang yang wajib ditutupi dari pandangan. Dalam islam, terdapat beberapa
keadaan dimana masyarakat islam dibenarkan membuka aurat tetapi hanya pada orang-orang tertentu
(mahram) dan dalam keadaan tertentu (darurat).

SYARAT-SYARAT DALAM MENUTUP AURAT


Adapun syarat-syarat yang dipenuhi dalam menutup aurat, sebagai berikut

Menutup bagian tubuh yang termasuk aurat

Pakaian yang tidak mengundang perhatian

Kain tebal, tidak tembus cahaya, tidak boleh terlihat anggota tubuh

Tidak menyerupai pakaian lawan jenisnya

Pakaian yang tidak melambangkan kemasyhuran ataupun kesombongan

HUKUM MENUTUP AURAT

Berkaitan dengan hukum aurat, secara jelasnya telah dijelaskan Allah SWT dalam Al-Quran sebagai
suatu perintah dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh hambaNya yang mukmin mengikut keadaan
dan situasi tertentu. WAJIB hukumnya menutup aurat bagi laki-laki maupun wanita, terutama yang telah
baligh lagi berakal. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Araf ayat 31 :
Artinya: wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid, makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebihan. (QS. Al Araf : 31)

Rasulullah bersabda :

Artinya: Tidak diterima shalat (seorang perempuan) yang sudah haidh, kecuali dengan menutup aurat.
(HR. An-Nasai)

Dari firman Allah SWT dan Hadits Nabi SAW dapat diketahui bahwa betapa pentingnya menutup aurat,
dan betapa beratnya akibat yang harus ditanggung jika tidak menutup aurat.

BATASAN AURAT WANITA

Aurat wanita Islam ditutup agar tidak dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya dan juga wanita yang
bukan muslim ialah seluruh badannya kecuali muka, dua telapak tangan dan kaki.

Hukum ini difahami dari firman Allah SWT dalam surah Al-Ahzab ayat 59:
Artinya: Wahai Nabi! Suruhlah isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan orang perempuan yang
beriman, supaya mereka melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya, saat mereka keluar.
Agar mereka dikenal sebagai perempuan yang baik-baik. (QS. Al-Ahzab : 59)

Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a bahwasanya Rasulullah bersabda : Hai Asma, sesungguhnya
jika seorang wanita yang sudah haidh maka tidak boleh Nampak terlihat kecuali ini (sambil menunjuk
beliau akan wajah dan telapak tangan). (HR. Abu Daud dan Baihaqi)

Aurat wanita ketika shalat

Aurat wanita ketika shalat adalah menutup seluruh badan kecuali muka dan dua telapak tangan.

Aurat ketika sendirian

Aurat wanita ketika sendirian adalah antara pusat dan lutut.

Aurat ketika bersama mahram


Pada asasnya aurat seorang wanita ketika dengan mahram adalah bagian anggota pusat dan lutut.
Pakaian yang labuh dan menutup tubuh adat yang sudah menjadi hukum.

Aurat ketika dihadapan laki-laki yang bukan mahram

Seluruh anggota badan kecuali muka dan telapak tangan.

Aurat ketika dihadapan wanita kafir

Rasulullah SAW bersabda: Abdullah bin Abbas menyatakan bahwa Rasulullah pernah bersabda : tidak
halal seorang wanita Islam itu dilihat oleh wanita Yahudi dan Nasrani

Sebuah riwayat juga menyatakan bahwa aurat wanita sebagai berikut:

Bulu kening

Menurut Bukhari, Rasulullah melaknat perempuan yang mencukur (menipiskan bulu kening atau
meminta supaya dicukurkan bulu kening). (HR. Abu Dawud Fi Fathil Bari.

Kaki (tumit kaki)

Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. (An-Nuur:31)

a) Menampakkan kaki

b) Melenggokkan badan mengikut hentakan kaki

Wangi-wangian
Siapa saja yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka mencium
baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata adalah zina. (HR. Nasaii, Ibn
Khuzaimah, Ibn Hibban)

Dada

Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain (tudung) hingga menutupi dada mereka. (QS. An-
Nuur : 31)

Muka dan leher

dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu
seperti orang jahiliyyah yang dahulu.

a) Bersolek (make-up)

b) Menurut Maqatil: sengaja menampakkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang
jahiliyyah

Muka dan tangan

Asma Binti Abu Bakar telah menemui Rasulullah dengan memakai pakaian yang tipis. Rasulullah
bersabda: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah haidh tidak boleh baginya
menampakkan anggota badan, kecuali dua telapak tangan dan muka saja.

Tangan

sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada kaum yang menyentuh kaum
yang bukan sejenis dan tidak halal baginya. (HR. At-Tabrani dan Baihaqi)

Mata

Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari
pemandangannya. (QS.An-Nuur:31)
Janganlah sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pada
pandangan pertama, adapun pandangan seterusnya tidak dibenarkan. (HR. Ahmad, Abu Daud, dan
Tirmidzi)

Mulut (suara)

Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang
ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkaataan-perkataan yang baik.(Al-Ahzab:32)

Kemaluan

Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan


mereka dan menjaga kemaluan mereka (jangan berzina). (QS. An-Nuur : 31)

Pakaian

barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan
di akhirat nanti. (HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasaii dan Ibn Majah)

sesungguhnya sebilangan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang
condong kepada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk
syurga dan tidak akan mencium baunya. (HR. Bukhari dan Muslim)

a) Berpakaian tipis/jarang

b) Berpakaian ketat/membentuk lekuk tubuh

c) Berpakaian berbelah/membuka bagian-bagian tertentu

Rambut
wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya
dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki
yang bukan mahramnya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Bagi wanita-wanita yang memelihara dirinya dan menaati suaminya, segala makhluk (burung yang
terbang, ikan di laut, malaikat di langit, matahari, bulan, dan lain-lain) akan memohonkan ampun
kepada Allah untuknya.

BATASAN AURAT LAKI-LAKI

Jumhur fuqaha telah sepakat bahwa aurat laki-laki adalah antara pusar sampai dengan lutut.

Imam Nawawi rahimullah menjelaskan didalam Shahih Muslim:

sesungguhnya paha termasuk bagian aurat. Banyak hadits masyhur yang menjelaskan bahwa paha
adalah termasuk aurat. Hal itu seperti hadits Anas radiallahu anhu bahwa jika terbukanya paha tanpa
unsure kesengajaan serta dalam kondisi darurat masih dapat dimaafkan. Tetapi bila masih ada sarana
yang memungkinkan untuk menutupinya, maka hukumnya wajib untuk menutupnya.

Sayangnya perkara ini kadang dilalaikan dianggap remeh oleh kaum pria. Mereka dengan santainya
beraktifitas di luar rumah hanya bercelana pendek dan menampakkan segala paha-paha mereka.

Seorang laki-laki yang baligh diperintahkan baginya menutup aurat sebagaimana hal ini telah jelas
wajibnya bagi kaum wanita. Dan dari sini dapat kita ketahui bahwa adanya perintah tentu
berkonsekuensi timbulnya larangan. Maka, diperintahkan untuk menutup aurat dan dilarang untuk
menampakkan ataupun melihat aurat orang lain.

Rasulullah SAW bersabda:

seorang lelaki tidak boleh melihat aurat laki-laki yang lain dan seorang wanita tidak boleh melihat aurat
wanita lain. (HR. Muslim no 338)

Hal ini dikarenakan memandang aurat orang lain bias menimbulkan fitnah yang keji, sehingga Allah SWT
memerintahkan kita untuk menutup aurat serta menundukkan pandangan. Allah SWT berfirman:

Artinya: katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: hendaklah mereka menahan pandangannya
dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi merek, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (QS. An-Nur:31)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata didalam tafsirnya menjelaskan tentang:


ini adalah hukum Allah SWT kepada hamba-Nya orang-orang mukmin untuk menundukkan pandangan
mereka terhadap apa-apa yang mereka dilarang memandangnya. Kecuali memandang apa yang
diperbolehkan mereka memandangnya, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka terhadap
apa yang diharamkan. Tetapi bila tidak sengaja memandang, hendaklah segera mengalihkan pandangan
darinya. Allah juga menyuruh menjaga kemaluan sebagaimana Dia menyuruh menjaga pandangan yang
membangkitkan nafsu syahwat, karena keduanya akan mengarah kepada kerusakan hati dan akhlak.
Menjaga pandangan mata dan kemaluan akan mencegah dan menjauhkan orang mukmin dari zina yang
keji. (Tafsir Ibnu Katsir)

Aurat laki-laki, ibnu Abbas radiyallahu anhu berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: paha
termasuk bagian dari aurat (HR. Bukhari)

Dari Muhammad bin Abdullah bin Jahsy radiyallahu anhu bahwasanya di halaman masjid, Nabi SAW
lewat didepan Mamar yang terbukalah ujung paha Mamar. Maka Rasulullah SAW bersabda: tutplah
pahamu wahai Mamar, karena sesungguhnya paha itu adalah termasuk aurat. (HR. Ahmad)

Namun diperbolehkan bagi laki-laki memperlihatkan auratnya kepada isteri dan budak perempuan yang
dimilikinya. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT:

Artinya : dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri atau budak
perempuan yang dimilikinya; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. (QS. Al-
Muminun: 5-6)

Aurat laki-laki dalam shalat, dan terhadap semua laki-laki maupun wanita yang menjadi mahramnya
adalah antara pusat sampai dengan lutut.
Aurat laki-laki bagi wanita asing.

Didalam buku Hijab karangan Muhammad bin Muhammad Ali, disana dijelaskan bahwa aurat laki-laki
terhadap wanita yang bukan mahram adalah seluruh tubuh.

Katakanlah kepada wanita yang beriman: hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,,,,,,, (QS. An-Nuur:31)

Aurat laki-laki ketika sendirian adalah dua kemaluannya (qubul dan dubur). Makruh bagi seseorang
melihat auratnya sendiri, kecuali karena keperluan syariat, misalnya untuk berobat.

Hadits Ibnu Hakim menyatakan: Aku bertanya, Ya Rasulullah, mana aurat kita yang boleh kita
perlihatkan dan mana yang tidak boleh kita perlihatkan?. Nabi SAW menjawab,jagalah auratmu,
kecuali terhadap isteri atau hamba-hamba sahayayang kau miliki. Aku bertanya: apabila antara laki-
laki dengan laki-laki lainnya? Nabi SAW menjawab:jika engkau sanggup tidak terlihat oleh seorangpun,
maka janganlah melihatnya. Aku juga bertanya:Apabila seseorang sendirian? Nabi SAW
menjawab.lebih patut kita merasa malu terhadap Allah SWT. (HR. Lima Imam)

BATASAN AURAT LAKI-LAKI DAN WANITA MENURUT 4 MADZHAB

I. Batas-batas aurat wanita

Perbedaan pendapat:

Madzhab Syafiie, ada 2 qaul:

Qaul pertama: Aurat wanita merdeka dihadapan laki-laki ajnabi ialah seluruh tubuh badan tanpa kecuali.

Qaul kedua: Aurat wanita dihadapan laki-laki ajnabi ialah seluruh tubuh badan kecuali muka dan telapak
tangan. Walau bagaimanapun, jika menampakkan muka dan dua telapak tangan yang dapat
menimbulkan fitnah kepada wanita itu, maka wajiblah ia menutup seluruh tubuhnya tanpa kecuali.
Fitnah ialah apa yang tampak pada dirinya yang mana jika melihatnya dapat mendatangkan nafsu
syahwat.
Madzhab Hambali, ada 2 qaul:

Qaul pertama: semua anggota wanita adalah aurat tanpa kecuali kepada laki-laki ajnabi.

Qaul kedua: semua anggota tubuh wanita bagi laki-laki ajnabi adalah aurat kecuali muka dan dua telapak
tangan. Tapi jika menampakkan aurat adalah menimbulkan fitnah baginya, maka wajiblah juga
menutupinya.

Madzhab Hanafi, ada 2 qaul:

Qaul pertama: aurat wanita merdeka dihadapan laki-laki ajnabi adalah seluruh tubuh kecuali muka dan
dua telapak tangan. Tapi jika menampakkan aurat adalah menimbulkan fitnah baginya, maka wajib
menutupnya.

Qaul kedua: semua anggota tubuh wanita bagi laki-laki ajnabi adalah aurat, kecuali uka dan dua telapak
tangan hingga ke pergelangan tangan dan dua telapak kaki.

Madzhab Maliki: aurat wanita merdeka dihadapan laki-laki adalah seluruh tubuh kecuali muka dan dua
telapak tangan. Tapi jika menampakkan aurat adalah menimbulkan fitnah baginya, maka wajib
menutupnya.

Jadi dapat diketahui bahwa batas aurat wanita yang telah ditetapkan oleh syariat menurut pendapat
dan fatwa madzhab adalah:

Di hadapan laki-laki bukan mahramnya adalah seluruh tubuh. Maksudnya termasuk rambutnya,
mukanya, kedua telapak tangannya dan telapak kakinya. Hukum ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad
SAW yang bermaksud: sesungguhnya wanita itu ialah aurat.(HR. Al-Bazar dan At-Tirmidzi)

Ketika sendirian atau di hadapan laki-laki mahramnya atau di hadapan wanita Islam yang baik akhlaknya,
batas auratnya adalah antara pusat hingga lutut. Namun, demi menjaga adab wanita sebaiknya
menutup aurat secara sempurna agar tidak menimbulkan fitnah.

Di hadapan wanita kafir dan wanita yang rendah akhlaknya, aurat wanita itu adalah seluruh tubuhnya
kecuali anggota dzahir ketika bekerja, yaitu kepala, muka, leher, dari dua telapak tangan hingga siku,
serta dua telapak kaki. Selain itu haram membukanya.

Aurat wanita sahaya (hamba) kepada laki-laki mahramnya dan sesame perempuan, auratnya adalah dari
pusat hingga lutut. Sedangkan dengan laki-laki ajnabi yaitu seluruh tubuhnya.

Batas-batas aurat laki-laki


Perbedaan pendapat:

Imam Hanafi dan Imam Hambali berpendapat: Laki-laki diwajibkan menutup auratnya diantara pusat
hingga lutut jika dilihat oleh laki-laki atau wanita ajnabi kecuali kepada istrinya. Selain istrinya maka
diharamkan melihat aurat di antara pusat sampai dengan lututnya.

Imam Maliki dan Imam Syafiie berpendapat: Aurat laki-laki ada dua keadaan, yaitu:

Auratnya dengan sesama laki-laki dan wanita mahramnya adalah antara pusat sampai dengan lutut

Aurat dengan perempuan yang bukan mahramnya adalah seluruh tubuh. (Fiqh Al-Arbaah, jilid I, bab
Mabhas Sitr Al-Aurah)

YANG DIKATAKAN GOLONGAN MAHRAM BAGI WANITA

Suami

Ayah kandung

Ayah mertua

Anak laki-laki

Anak laki-laki dari suami (anak tiri)

Saudara laki-laki

Anak laki-laki dari saudara laki-laki

Anak laki-laki dari saudara perempuan

Wanita Islam yang berakhlak baik

Hamba sahaya laki-laki yang dimiliki

Khadam (pembantu laki-laki) yang sudah tidak syahwat kepada wanita

Anak laki-laki yang bukan mahram, tetapi belum mumayyiz

Anak laki-laki susuan


Saudara sesusu

Menantu laki-laki

YANG DIKATAKAN GOLONGAN MAHRAM BAGI LAKI-LAKI

Istri

Ibu kandung

Ibu mertua

Anak perempuan

Anak perempuan dari istri (anak tiri)

Saudara perempuan

Anak perempuan dari saudara laki-laki

Anak perempuan dari saudara perempuan

Laki-laki Islam yang berakhlak tinggi

Hamba perempuan yang dimiliki

Khadimah (pembantu perempuan)

Anak-anak perempuan yang bukan mahram, tetapi belum mumayyiz

Saudara sesusu

Ibu susuan

Menantu perempuan

SYARAT-SYARAT PAKAIAN MUSLIMAH


Menutupi seluruh tubuh, kecuali bagian yang dikecualikan

Syarat ini tercantum dalam firman Allah surah An-Nuur ayat 31

Artinya :katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa
nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung (khimar) ke dadanya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah
suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara laki-laki mereka,
atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka
miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak
yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan akan kakinya agar
diketahui perhiasan mereka yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
hai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung. (QS. An-Nuur:31)
Begitu juga surah Al-Ahzab ayat 59

Artinya:hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang
mukmin. Hendaklah mereka menglurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar
mereka lebih mudah untuk dikenal dan karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.

Tentang ayat dalam surat An-Nuur yang artinya kecuali yang biasa Nampak dari padanya. Maka,
sangat menyedihkan ketika seseorang memaksudkan dirinya memakai jilbabnya, tapi rambut
dikeluarkan baik dibagian depan maupun belakang, lengan tangan yang sampai sehasta, atau leher dan
telinganya terlihat jelas sehingga menampakkan perhiasan yang seharusnya ditutupi. (Ziyad, 2008)

Bukan untuk berhias

Tujuan utama berpakaian adalah untuk menutup aurat, dan menutupi perhiasannya. Oleh karena itu,
pakaian yang dipakai tidak boleh diperindah oleh perhiasan (banyak terdapat dikalangan wanita), agar
tidak menarik perhatian dan pandangan dari laki-laki. Hal ini sebagaimana terdapat dalam surah An-
Nuur ayat 31. . Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya
Bahannya tebal, tidak transparan, dan tidak menampakkan lekuk tubuh

Rasulullah SAW bersabda tentang dua kelompok yang termasuk ahli neraka:

Dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya, suatu kaum yang memiliki cambuk
seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya dan wanita yang kasiyat (berpakaian
tapi telanjang, baik karena tipis atau pendek yang tidak menutup auratnya), kepala mereka seperti
punuk onta. Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya, padahal baunya didapati
dengan perjalanan demikian dan demikian. (HR. Muslim, Ahmad, dan Imam Malik)

Usmah bin Zaid berkata: Rasulullah SAW bertanya kepadaku: mengapa engkau tidak mengenakan baju
Qubthiyah yang telah kuberikan?. aku memberikannya kepada isteriku jawabku. Maka beliau berpesan,
perintahkanlah istrimu agar memakai pakaian bagian dalam sebelum mengenakan baju Qubthiyah itu.
Aku khawatir baju itu akan menggambarkan lekuk tubuhnya. (HR. Ahmad dan al-Baihaqi, Hasan)

Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abdil Barr, Bahan yang tipis dapat menggambarkan bentuk tubuh
dan tidak dapat menyembunyikannya.

Syaikh al-Bani juga menegaskan, yang tipis (transparan) itu lebih parah dari yang menggambarkan
lekuk tubuh (tapi tebal).

Tidak ditaburi wewangian atau parfum

Kaum wanita dilarang memakai wewangian ketika keluar rumah berdasarkan banyak hadits. Salah
satunya adalah hadits Abu Hurairah radiyallahu anhu: seorang wanita melintas dihadapan Abu
Hurairah dan aroma wewangian wanita itu tercium olehnya. Abu Hurairah pun bertanya hai hamba
wanita milik Al-Jabbar! Apakah kamu ingin pergi ke masjid? . benar. Jawabnya. Abu Hurairah pun
bertanya lagi, Apakah karena itu kamu memakai parfum? wanita tersebut menjawab, Benar . Maka
Abu Hurairah pun berkata, Pulang dan mandilah kamu! Sungguh, aku pernah mendengar Rasulullah
SAW bersabda, Allah tidak akan menerima shalat wanita yang keluar menuju masjid sementara bau
wangi tercium darinya, hingga ia kembali kerumahnya dan mandi. (HR. Al-Baihaqi, Shahih)

Hadits ini menunjukkan haram seorang wanita keluar dari rumah dengan memakai wewangian.
Tidak menyerupai pakaian laki-laki jika wanita

Terdapat hadits yang menunjukkan larangan seorang wanita menyerupai laki-laki, maupun sebaliknya
tidak terbatas pada pakaian saja. Salah satu hadits yang melarang penyerupaan dalam masalah pakaian
adalah hadits dari Abu Hurairah radiallahu anhu ia berkata, Rasulullah SAW melaknat pria yang
memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria(HR. Abu Dawud, Al-Hakim, dan
Ahmad, shahih)

Adz-Dzahabi rahimahullah menggolongkan perbuatan menyerupai lawan jenis (tasyabbuh) termasuk


dosa besar, berdasarkan kandungan dan hadits-hadits shahih dan ancaman keras yang terdapat
didalamnya. Tasyabbuh yang dilarang dalam islam berdasarkan dalil-dalil meliputi masalah pakaian,
sifat-sifat tertentu, tingkah laku, dan yang semisalnya, tetapi bukan dalam hal dan perkara kebaikan.
Alas an ditimpakkannya laknat bagi pelaku tsayabbuh menurut Syaikh Abu Muhammad bin Abu Jumrah
adalah karena orang tersebut telah keluar dari tabiat asli yang Allah Taala karuniakan pada dirinya.yang
membedakan antara jenis pakaian laki-laki dan wanita kembali kepada apa yang sesuai dengan yang
diperintahkan bagi laki-laki dan apa yang diperintahkan bagi wanita.

Tidak menyerupai pakaian wanita kafir

Meniru-niru penampilan lahiriah kaum musyrikin akan menghantarkan pada kesamaan akhlak dan
perbuatan. Terdapat kaitan erat antara penampilan seseorang dengan keimanan yang ada dalam batin,
keduanya akan saling mempengaruhi.

Betapa kita ketahui, mereka (orang kafir) suka menampakkan bentuk dan lekuk tubuh, memakai pakaian
yang transparan, tidak mempedulikan dengan penyerupaan pakaian wanita dan laki-laki. Allah SWT
berfirman:
Artinya: Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka
seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa
yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan diantara mereka adalah
orang-orang yang fasik. (QS. Al-Hadid : 16)

Bukan merupakan pakaian yang mengundang sensasi di masyarakat (pakaian syuhrah)

Pakaian yang dipakai tidak boleh mengundang sensasi, sehingga menjadi pusat perhatian orang banyak,
baik pakaian tersebut pakaian yang sangat mewah, mahal, maupun murahan.

barangsiapa yang memakai pakaian syuhrah di dunia, maka Allah akan memakaikan pakaian kehinaan
pada hari kiamat, lalu Allah menyulutkan api pada pakaian itu. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, Hasan)

Adapun pakaian syuhrah adalah setiap pakaian yang dipakai dengan tujuan meraih popularitas di
tengah-tengah orang banyak, baik pakaian tersebut mahal untuk berbangga dunia, maupun pakaian
yang bernilai rendah yang dipakai seseorang menammpakkan kedzuhudan dengan tujuan riya.
(Muslimah)

Namun bukan berarti seseorang tidak boleh memakai pakaian yang baik dan bernilai mahal, tetapi yang
menjadi patokan adalah tujuannya dalam mencari popularitas.
Kedelapan syarat diatas harus dipenuhi seluruhnya untuk mencapai makna menutup aurat yang
dimaksudkan dalam Islam. Hendaklah seorang muslim dan muslimah menutup aurat sebagai bentuk
ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul SAW. Cukuplah para shahabiyyah di zaman Nabi SAW sebagai
teladan kita dalam melaksanakan perintah Allah SWT.

MANFAAT MENUTUP AURAT DARI SEGI AGAMA DAN KESEHATAN

Bagi yang masih suka mengumbar aurat di depan umum, padahal ada banyak manfaat yang didapat dari
menutup aurat. Menutup aurat yang baik adalah dengan menggunakan pakaian yang tidak
memperlihatkan kulit bagian aurat, bentuk tubuh yang menarik bagi lawan jenis, tidak tembus pandang,
tidak menarik perhatian, dan yang pasti nyaman dipakai. Untuk laki-laki menutup aurat dari pusat
sampai ke lutut. Sedangkan perempuan hanya boleh memperlihatkan wajah dan telapak tangan.

Manfaat menutup aurat dari segi agama

Menghindarkan diri dari dosa akibat mengumbar aurat

Menghindari fitnah, tuduhan, atau pandangan negatif

Mencegah timbulnya hawa nafsu dari lawan jenis maupun sesama jenis

Mencegah rasa cemburu

Menutupi aib yang ada pada diri kita

Meninggikan derajat

Sebagai identitas seorang muslim

Memperkuat kontrol social

Manfaat menutup aurat dari segi kesehatan

Islam datang ke dunia sebagai rahmat seluruh alam. Dewasa ini, banyak yang mengacuhkan perintah
menutup aurat. Padahal dalam perintah menutup aurat ini terdapat hikmah, terutama dari segi
kesehatan.(Hilmi,2011)
Menutup aurat menghindarkan kita dari penyakit berbahaya, seperti kanker kulit, kulit terbakar, kulit
menjadi hitam, noda flek di kulit, dan sebagainya. Penyakit kulit, terutama kanker kulit bisa timbul
akibat sinar UV yang dipancarkan matahari. Sinar matahari yang langsung menyebabkan kulit menjadi
kering, kusam, rusak, gelap, dan timbul noda-noda hitam. Oleh karena itu, dengan menutup aurat sinar
matahari tidak langsung mengenai kulit, melainkan diserap lebih dahulu oleh pakaian. Sehingga
penyakit-penyakit bias dicegah. (Hilmi, 2011)

Dengan pakaian yang menutupi tubuh secara sempurna maka kita tidak akan merasakan kepanasan saat
mentari bersinar terik, tidak merasakan kedinginan saat suhu sedang dingin. Begitu pun dengan debu
dan kotoran akan terhalang mengenai kulit kita langsung sehingga kebersihan tubuh dapat tetap terjaga
dengan baik.

Vitamin K didapat dari sinar matahari. Vitamin K berguna untuk tulang, dan lain-lain. Dengan menutup
aurat menyebabkan penyerapan sinar matahari tidak terlalu berlebihan. Sudah ada penelitian yang
menyatakan bahwa hanya dengan menjemur wajah dan telapak tangan selama 30 manit pada waktu
yang kurang dari pukul 09.00 sudah lebih dari cukup untuk mendapatkan vitamin K setiap hari. (Hilmi,
2011)

BAHAYA BERPAKAIAN KETAT

Saat ini pakaian ketat sudah menjadi trend mode yang tidak mengenal usia. Trend fashion saat ini
sepertinya mewajibkan kita untuk tampil trendi dan kurus. Saat ini, iklan-iklan di berbagai media juga
menampilkan model-model cantik dengan berpakaian ketat agar lebih menarik. Memang benar jika saat
ini persepsi orang tentang kecantikan adalah tampil langsing atau mungkin malah kurus dengan pakaian
yang ketat. Namun, kebanyakan orang tidak menyadari dengan menggunakan pakaian ketat justru
menimbulkan bahaya bagi dirinya. Banyak diantaranya para remaja yang gemar mengenakan pakaian
ketat tanpa mengetahui bahaya pakaian tersebut bagi kesehatannya.

Paresthesia
Dr. Malvinder Parmar dari Timmins dan Distric Hospital, Ontario, Kanada, baru-baru ini menyatakan
bahwa celana ketat sepinggul berpeluang terkena penyakit paresthesia. Menurut kamus kedokterab,
paresthesia berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar, dan
sebagainya. (buku saku dokter)

Dalam tulisannya di Canadian Medical Association Journal, Parmar mengakui, setahun terakhir ini
kedatangan cukup banyak pasien yang bias dikategorikan sebagai korban paresthesia. Gangguan saraf
itu terjadi lantaran mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul. Kelainan ini menjadi
permanen selama celana ketat sepinggul masih melilit di tubuh.

Menurut dr. Andradi Suryamiharia Sp.S(K), spesialis saraf yang sehari-harinya bertugas di RSUPN Cipto
Mangun Kusumo, Jakarta ; sebagai gangguan saraf, paresthesia gampang dikenali gejalanya berupa
kesemutan yang lama-kelamaan menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran saraf tepi, yakni saraf
yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun
gangguan metabolisme.

Ancaman jamur

Menurut dr. Kusmarinah Bramono Sp.KK, spesialis kulit dan kelamin RSCM, pada dasarnya semua
pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun
diatas pinggul. Hal ini disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang
biak.

Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia pakaian ketat meman harus dihindari. Kulit menjadi
kekurangan ruang untuk bernapas, sementara cairan yang keluar dari tubuh cukup banyak. Akibatnya,
permukaan kulit menjadi lembab. Jamur akan lebih mudah berkembang biak.

Berbekas hitam

Gejala gatal dan beruntusan yang menjadi trade mark hanya muncul bila terjadi gesekan antar kulit
dengan benda di luar tubuh. Busana sehari-har, jika terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat dari
bahan yang kasar juga dapat memicu luka.

Kanker ganas Melanoma


Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan berpakaian tapi ketat
berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas melanoma di sekujur anggota tubuhnya.
Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta,
diantaranya bahwa kanker ganas Melanoma yang masih berusia dini akan semakin bertambah dan
menyebar sampai ke kaki.

Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang di
sekujur tubuh yang berpakaian ketat. Tanda-tanda penyakit ini muncul pertama kali adalah seperti
bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah sekitar
mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh. Penyakit ini juga menyebabkan rusaknya ginjal dan
dapat menyerang janin yang berada dalam rahim ibu. Dan obatnya belum ditemukan untuk mengobati
kanker ganas ini.

Kemandulan

Pakaian ketat dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin, pakaian
ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin. Suhu yang sangat terlalu dingin
jelas membahayakan kondisi rahim. (Al-Istanbuli, 2006)

Darah terganggu, menyebabkan varises dan gangguan yang diakibatkan jenis pakaian ketat dalam jangka
waktu yang lama adalah membuat bentuk tubuh menjadi buruk dan merusak tulang punggung.

Mengganggu mobilitas usus

Menurut Dr. Octaviano Bessa, seorang internis dari Stamford, Connecticut menuturkan penggunaan
celana yang terlalu ketat dapat mengganggu mobilitas dari usus. Hal inilah yang menyebabkan
seseorang merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam makan. Namun
terkadang masyarakat tidak menyadari bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan celana
yang terlalu ketat.

Memicu pembekuan pembuluh darah

Penggunaan pakaian ketat juga akan mengganggu gerakan tubuh yang memicu timbulnya pembekuan
darah di dalam pembuluh darah, membuat aliran darah terganggu bahkan terhambat.
Mengganggu kesuburan wanita dan gangguan jamur di sekitar organ

Hasil penelitian yang dilakukan di Negara John Bull (Inggris), menyebutkan bahwa endometriosis
(gangguan kesuburan pada wanita) disebabkan karena kebiasaan seseorang yang selalu memakai
pakaian ketat. Penggunaan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lender rahim)
untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung telur, sehingga kesehatan menjadi
terganggu.

Memperburuk kualitas sperma dan menyebabkan kemandulan

Setelah dilakukan penelitian lebih mendalam, ternyata masalahnya terjadi pada skrotum. Suhu yang
tidak normal karena sering ditekan oleh pakaian ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma karena
tumpukan keringat, menyebabkan kekurangan udara.

Menaikkan asam lambung

Pakaian yang terlalu ketat juga akan menaikkan asam lambung karena tekanan yang terlalu besar pada
perut. Hal ini dapat meningkatkan tekanan di daerah abdominal yang akan menyebabkan asam lambung
naik ke kerongkongan.

Melihat dampaknya terhadap kesehatan, maka mari kita berpikir dengan bijaksana jika ingin bermaksud
membeli pakaian yang ketat. Janganlah mengambil resiko besar hanya untuk tampil seksi dan trendi
namun hal tersebut justru dapat menyebabkan efek buruk serta dosa. Semoga yang sedikit ini menjadi
pelajaran bagi kita semua. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati. (Wallahualam bishshawab)

Anda mungkin juga menyukai