Anda di halaman 1dari 2

NAMA: TRI BINTANG FIRMANSYAH

NIM: B50121296
JURUSAN: ILMU KOMUNIKASI

ILMU KOMUNIKASI DAN IDEOLOGY ECONOMY LIBERAL


Sistem ekonomi liberal adalah salah satu jenis sistem ekonomi yang dianut negara untuk
memeperbaiki perekonomiannya. Apa contoh negara dan kelebihan sistem ekonomi liberal?
Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan pada masyarakat
dalam melakukan kegiatan ekonomi. Prinsip sistem ekonomi liberal ini adanya keperluan untuk
mencari keuntungan pribadi tanpa mementingkan orang lain. Dalam sistem ekonomi liberal
adalah pemerintah tidak memiliki pengaruh yang kuat untuk membatasi perekonomian individu
atau masyarakatnya. Mengutip dari buku Pemikiran dan Perbandingan Sistem Ekonomi oleh
Nahu Daud, sistem ekonomi liberal adalah berasumsi bahwa setiap individu akan mempunyai
kesempatan yang sama dalam memperoleh dan mengembangkan kesejahteraannya. Hal ini tidak
akan pernah terealisasikan.

Dalam situs Gramedia Blog tertulis negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah
Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark,
Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania,
Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania,
Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina, United
Kingdom, Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia, dan San
Marino.

Semua sistem ekonomi pasti mempunyai kelebihannya masing-masing. Oleh karena itu, suatu
negara mau menerapkan sistem ekonomi tersebut. Nah, beberapa negara sengaja menerapkan
sistem ekonomi liberal karena ada beberapa hal yang menguntungkan di dalamnya.

ILMU KOMUNIKASI DAN BUDAYA POPULAR


perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan,
baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud
hati atau kemauan kepada lawan bicara atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat
menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus
mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Secara umum, bahasa berfungsi
sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi
sosial. Sama halnya dengan budaya, komunikasi akhirnya dapat memperlihatkan kepribadian
dari komunikatornya atau dapat digunakan sebagai ajang mengekspresikan diri serta
menyampaikan hasil pemikiran manusia. Ringkasnya dapat disimpulkan bahwa budaya adalah
komunikasi dan komunikasi adalah budaya.
Budaya komunikasi akhirnya mengarah kepada pola atau bentuk gaya hidup. Bagaimana
komunikasi menjadi suatu budaya yang melahirkan suatu pola atau gaya hidup tersendiri dalam
masyarakat. Pola atau gaya hidup ini pun akhirnya menjadi suatu identitas tersendiri bagi suatu
masyarakat tertentu termasuk masyarakat Indonesia. Dunia komunikasi juga sering disebut
sebagai budaya baru yang diciptakan oleh komunikasi-komunikasi modern. Budaya baru ini
dapat menjadi suatu masalah yang rumit karena asalnya dari apa saja yang diungkapkan, disana
juga muncul cara-cara berkomunikasi yang baru dengan bahasa-bahasa yang baru, teknik-teknik
yang baru dan psikologi yang baru. Budaya komunikasi membuat dunia menjadi lebih sempit,
jarak jauh menjadi dekat dan apa saja menjadi tidak mudah disembunyikan. Budaya komunikasi
juga memungkinkan cepatnya akses penggabungan budaya atau proses akulturasi budaya. Arus
informasi yang semakin berkembang saat ini begitu mempengaruhi kehidupan masyarakat
modern, aspek-aspek ruang dan waktu saat ini nampaknya telah tergantikan dengan adanya
teknologi informasi yang mampu mengambil alih fungsi-fungsi sosial dari keberadaan ruang dan
waktu itu sendiri. Arus informasi yang berkembang seperti saat sekarang ini kemudian, menurut
Mc Luhhan memunculkan fenomena Global Village, sebuah konsep untuk menjelaskan
bagaimana dunia saat ini kian dipersempit seolah seperti hanya sebuah desa dengan adanya
teknologi informasi yang semakin berkembang, nilai-nilai lokal menjadi sedikit demi sedikit
terkikis dengan adanya globalisasi. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi
mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting
kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai