Anda di halaman 1dari 6

BUDAYA KOMUNIKASI DI ERA MODERN

Abstrak

Manusia dari sejak lahir sudah merupakan makhluk sosial dimana seorang manusia yang akan lahir pun
membutuhkan manusia lain untuk memberikan pertolongan, hakikat manusia sebagai makhluk sosial
membentuk suatu hukum, mendirikan sebuah kaidah perilaku dan kerja sama antar kelompok yang
lebih besar. Perkembangan budaya manusia dimungkinkan oleh adanya komunikasi, dan hanya melalui
komunikasilah budaya dapat dipindahkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. “Budaya adalah
komunikasi” dan “ komunikasi adalah budaya” menurut Hall (1959).

Kata kunci ; Perubahan budaya komunikasi di era modern

A. Pendahaluan

Di era modern ini, perkembangan teknologi informasi khususnya internet merupakan suatu hal yang
sangat menjanjikan sebagai serana peningkatan komunikasi antar budaya, sehingga bisa digunakan
untuk menyalurkan berbagai bentuk komunikasi yang mampu melintasi jarak dan ruang, kondisi ini
membuat pengguna internet sebagai media komunikasi menyebabkan terjadinya fenomena
pertukaran antar budaya yang luas. Oleh sebab itu dalam era yang modern ini telah muncul dan
berkembang berbagai model dan bentuk komunikasi antar budaya. Oleh karena itu dimasa
sekarang masyarakat perlu cepat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, terutama dari
perspektif komunikasi. Menyesuaikan komunikasi manusia sebagai individu dan indentitas sebagai
organisasi merupakan tantangan besar di era ini, yang sering disebut oleh kebanyakan orang
sebagai era “new normal”. Komunikasi yang tepat digunakan pada masyarakat multikultural adalah
komunikasi antar budaya yang menghargai dan mengakui perbedaan-perbedaan budaya yang yang
ada didalam masyarakat. Komunikasi antar budaya akan membantu saling memahami keberagaman
budaya bangsa Indonesia. Pada kenyataannya bahwa bangsa Indonesia hidup dalam masyarakat
selalu berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang seperti ras, suku, agama,
budaya dan adat istiadat. Dalam proses komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya
dibutuhkan pengertian atau pemahaman, mempelajari budaya orang lain merupakan salah satu
cara agar terwujud pemahaman tersebut. Dengan adanya pemahaman orang-orang berbeda
budaya maka komunikasi akan menjadi lebih efektif dan tujuan sebuah komunikasi bisa tercapai.
Orang mempelajari budaya dan hasilnya yaitu kebudayaan tampak dalam segala aspek kehidupan
manusia, seperti sejarah, nilai-nilai agama, sistem simbol, bahasa, bentuk bangunan, kesenian, dan
masih banyak lagi. Budaya membuat kita menjadi terbiasa berperilaku tertentu dan berpikir secara
tertentu berbahasa secara tertentu pula atau melakukan banyak hal lain yang berbeda dari
kelompok masyarakat di luar kelompok masyarakat dimana kita hidup didalamnya.

B. Pembahasan

Dimana di zaman sekarang teknologi membuat komunikasi semakin meningkat dengan caranya
tersediri dengan perkembangan era yang semakin modern, di era modern ini kita dihadapi dengan
perkembangan zaman dan budaya diluar kendali yang mana budaya luar bisa masuk dan bisa kita
pelajari tanpa batasan. Hal ini lah yang membuat komunikasi antar budaya di zaman sekarang
mudah kita pahami dan kita pelajari melalai internet kita bisa belajar bahasa daerah atas bahasa
asing dan bahkan bisa saling berbicara dan berbincang contohnya seperti pada aplikasi Ome TV
yang mana aplikasi Ome TV ini merupakan aplikasi Vidio call yang bersifat random yang dapat
diakses oleh siapa saja. Aplikasi ini membuat penggunanya dapat terhubung dengan pengguna lain
secara acak, dan sistematis. Tidak hanya itu, platform ini juga menyediakan fitur live chat saat
sedang terjadi panggilan berlangsung. Aplikasi ini sangat membatu sekali, Karena keterbatasan
ruang dan waktu, dahulu ketika orang ingin berkomunikasi dengan dunia luar sangatlah sulit.
Namun hal tersebut seakan berubah saat ditemukannya teknologi internet. Hingga saat ini,
teknologi jaringan tersebut sudah sampai ke tahap generasi kelima, atau yang dikenal dengan 5G.
Berkenalan bahkan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain dan bahkan orang luar negeri
pun bisa dilakukan. Internet di era modern ini membatu kita memahami dan belajar komunikasi
budaya luar. Memang tidak bisa dipungkiri dizaman yang serba modern ini kadang bahasa daerah
sangat jarang dipakai atau tidak digunakan saat kita berkomunikasi sesama satu daerah yang
menggunakan bahasa daerah tersebut. Ini disebabkan perkembangan zaman, sering kali anak anak
remaja menggunakan bahasa gaul yang mana mareka dapat lihat di dunia Maya, bahasa-bahasa
gaul dalam komunikasi memang lah tidak lumrah tapi memiliki arti yang sangat berbeda. Zaman
dulu bahasa daerah sering digunakan dalam berkomunikasi bahkan di dalam sutu daerah atau
wilayah tersebut bisa memiliki 3 bahasa daerah bahkan lebih. Di Indonesia keragaman budaya dan
bahasa sangat lah beragam dan memiliki ciri khas tersendiri yang merupakan indentitas bangsa.
Perkembangan budaya mempengaruhi komunikasi manusia yang mana di era modern tradisi atau
upacara-upacara adat sangat jarang ditampilkan atau dipertunjukka kepada masyarakat, karena
terlalu ke modern-modernan membuat dampaknya sangat begitu terasa. Media sosial sebagai alat
atau instrumen komunikasi yang memungkinkan seseorang marekam serta mengirim informasi dan
pengalaman-pengalaman dengan cepat kepada khalayak yang luas, terpancar-pancar dan
heterogen. Kebudayaan dipelajari melalui sarana bahasa, bukan diwariskan secara biologis, Dan
unsur-unsur kebudayaan berfungsi sebagai satu keseluruhan yang terpadu. Berdasarkan definisi
yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat Dipahami bahwa kebudayaan menyangkut sebuah
kesepakatan kelompok, baik Eksplisit maupun implisit, tentang bagaimana seseorang mengambil
keputusan dan menyelesaikan masalah secara bersama dalam kelompoknya. Interaksi dengan
berbagai macam individu di sekelilingnya yang menduduki berbagai peran sosial yang mungkin ada
dalam kehidupan sehari-hari. Proses Enkulturasi atau proses pembudayaan, adalah proses seorang
individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, sistem
norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam Kebudayaannya. Proses evolusi kebudayaan,
adalah proses perubahan kebudayaan bila dilihat dari interval waktu yang panjang, akan terlihat
perubahan-perubahan besar dalam kebudayaan. Sementara, proses difusi kebudayaan, disebabkan
oleh proses migrasi kelompok manusia di bumi. Dengan migrasi tersebut, tersebar pula unsur-unsur
kebudayaan di penjuru dunia. Akulturasi atau Acculturation atau Culture Contact, adalah proses
sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dalam suatu kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur-unsur kebudayaan asing. Lambat laun, unsur-unsur kebudayaan asing itu diterima
dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya Kepribadian kebudayaan itu
sendiri. Asimilasi atau Assimilation, adalah proses sosial yang timbul bila:

(a) Golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbedabeda;

(b) Saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama;

(c) Kebudayaan-kebudayaan golongan tadi masing-masing berubah Sifatnya yang khas, dan juga
unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
Teori lain tentang perubahan budaya dikemukakan James Lull adalah Teori meme (baca: mem). Jika
gerak dalam fisika sementara ini dapat dijelaskan dengan atom atau partikel, evolusi (biologi)
dengan gene (baca: gen), maka Perubahan budaya dengan meme. Istilah meme pertama kali
diperkenalkan oleh Richard Dawkins dalam bukunya The Selfish Gene. Menurut pengakuannya,
Istilah ini muncul karena Dawkins menganggap bahwa Teori Darwin terlalu luas untuk hanya
dibatasi pada peranan gene. Teori Evolusi Darwin dapat juga mencakup evolusi di luar biologi,
seperti bahasa dan sosial budaya. Dua-duanya berfungsi sebagai pengganda diri sendiri (replicator).
Jika gene diketahui bersifat mementingkan diri sendiri (selfish), maka hampir pasti demikian juga
dengan meme. Meme sebagai unit perubahan sosial budaya, bergerak mengejar suksesnya sendiri.
sukses meme terdiri dari tiga hal, yaitu:

(1) Usia sepanjang-panjangnya (longevity);

(2) Tersebar seluas-luasnya (fecundity); dan

(3) Berketurunan seasli-aslinya (copying fidelity).

Dawkins, mendefinisikan meme sebagai: “segala hal yang dapat berpindah dari satu benak ke benak
lain”. Komunikasi bersifat merepresentasikan budaya yang ada didalamnya. Tanpa komunikasi yang
direpresentasikan melalui simbol bahasa atau simbol-simbol lain yang artinya telah disepakati
bersama antara individu-individu yang terlibat di dalam interaksi dan dimengerti bersama antara
dua belah pihak, mustahil rasanya kebudayaan dapat disebarkan atau diwariskan nilai-nilainya dari
generasi terdahulu kepada generasi selanjutnya. Ada beberapa prinsip komunikasi yang perlu kita
ingat saat kita mempelajari hubungan antara komunikasi dengan budaya.

Prinsip pertama, adala manusia tidak dapat berkomunikasi (man can not commucate). Sebagai
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri maka manusia harus selalu berhubungan atau hidup
bersama dengan manusia lain. Kemampuan berkomunikasi dalam diri manusia diperlukan agar ia
dapat berkembang (to grow) dalam hidupnya, untuk mempelajari berbagai macam hal yang dia
perlukan untuk hidup.

Prinsip kedua, menyatakan bahwa komunikasi adalah aktivitas pertukaran simbol. Komunikasi
merupakan suatu aktivitas bukan merupakan suatu hasil, oleh karena itu dalam komunikasi terjadi
suatu proses pertukaran simbol. Simbol yang dipertukarkan adalah simbol-simbol yang sudah
dimiliki bersama, dan di mengerti oleh masing-masing pihak yang terlibat dalam interaksi.

Prinsip ketiga, menyatakan bahwa pesan terdiri dari simbol verbal dan simbol nonverbal. Bahwa
simbol-simbol yang dimaksud bisa dalam bentuk bahasa (komunikasi verbal) ataupun komunikasi
nonverbal, seperti mimik wajah, tatapan mata, gerak tubuh, bahas tubuh, penggunaan jarak dan
waktu, dan petunjuk nonverbal lainnya.

Deddy Mulyana menyebutkan bahwa “Bahasa adalah suatu peta kasar yang menggambarkan
budaya” (2004: 73). Kita dapat melihat hubungan dari kedua bidang ilmu ini apabila kita mau
menilik dari beberapa faktor. Sebagai peta budaya, bahasa membedakan suatu budaya dengan
budaya lainnya, suatu subkultur dengan subkultur lainnya. Kelompok etnis yang berbeda,
perbedaan golongan sosial ekonomi (kaya-miskin) bisa ditandai dengan bahasa yang berbeda pula.
Budaya yang ada di Indonesia sangat lah luas dan beragam, kebudayaan ini lah yang mencerminkan
bahwa orang Indonesia itu dikenal dengan ramah tamah penuh dengan sapaan dan senyum setiap
bertemu berkomunikasi, melalui budaya ini masyarakat bisa mempererat hubungan meskipun
berbeda-beda.

Tidak dikenal, bukan yang dialami oleh pendatang tidak sama. Beberapa variabel utama mencakup
jarak antara budaya tempat mereka berasal dengan budaya tempat pribumi, jenis keterlibatan,
kontak, dan status pendatang dalam sebuah negara. (Cf.Bocher,1982) berdasarkan hasil beberapa
mencari mengatakan bahwa tinggal di negara orang lain tidak secara otomatis menggiring pada
sikap positif terhadap negara tersebut. Bukti dalam mencari sering muncul yang negatifnya
dibandingkan dengan yang positifnya selama tinggal di negara orang lain, setidaknya di kelas pelajar
(Stroeb, Lenket, & Jonas, 1988). Konsep-Konsep Kajian Budaya dalam bukunya, Stuart Aula (1996)
menjelaskan bahwa dengan ”budaya” yang aksesnya meliputi: praktik-praktik budaya, representasi-
representasi, bahasa dan kebiasaan-kebiasaan dari suatu masyarakat tertentu. maka konsep-
konsep kunci dalam kajian buhari sebuah antara lain, menurut Barker (2012:7-10):

1. Praktik-praktik budaya ( menandakan praktek ) dalam masyarakat yang menghasilkan makna.


Budaya yang haknya adalah makna sosial yang dibagi, yakni bagaiamana dunia (dan kehidupan)
dimaknai.

2. Representasi. Pertanyaan dasar dari studi-studi budaya adalah pada representasi-representasi,


yakni pada bagaimana dunia dikonstruksi secara sosial dan direpresentasikan untuk dan oleh kita
dalam cara-cara yang berarti.

3. Materialisme dan Non-ulang duksionisme. Kajian budaya selama ini fokus pada ekonomi
industrialisasi modern dan budaya media yang Terorganisir dalam garis kapital. Representasi
kemudian dilihat sebagai hasil produksi dari korporasi yang diatur dan diarahkan oleh motif atau
orientasi keuntungan/keuntungan.
4. Artikulasi. Kajian buda kamu juga memilih menggunakan konsep ‘artikulasi ‘, dalam rangka untuk
menteorikan hubungan-hubungan antara komponen dari formasi sosial. Artikulasi konsep adalah
konsep yang akses untuk upaya melakukan representasi/ekspresi dan membawa bersama atau ‘
menempatkan bersama ‘.

5. Kekuasaan ( kekuasaan ). Konsep ’kekuasaan’ menjadi sentral pertanyaann dalam studi-studinya.


kekuasaan selalu berada di setiap tingkat hubungan sosial kekuasaan tidak hanya yang tidak
kebersamaan sosial aku atau keseragaman, atau adalah tekanan melalui sub ordinasi terhadap
proses-proses sosial, tindakan sosial dan hubungan yang terjadi.

6. Budaya populer. Kajian budaya melihat budaya populer sering menjadi dasar kajiann kamu
sebuah. Budaya pop yang diproduksi menghasilkan banyak sekali praktik-praktik proses produksi
makna yang beragam. Dalam budak kamu sebuah muncul, nilai-nilai, ideologi, sub ordinasi,
representasi dan eksistensi kekuasaan dan ekonomi politik diartikulasikan.

7. Teks dan pembaca/penonton. Kajian budaya memperhatikan elemen sedang seperti teks,
terutama praktik-praktik teks yang terhegemoni. Teks tidak hanya sebuah berupa tulisan, melainkan
juga gambar (image), suara (terdengar), objek (seperti pakaian), aktivitas (seperti menari dan
olahraga). Selama hal-hal ini merupakan sistem tanda dan bisa disamakan sebagai mekanisme.

C. Kesimpulan

Budaya adalah termasuk praktek sosial yang melaluinya makna diproduksi, disirkulasikan, dan
dipertukarkan. Makna ini tersebut berada berada dalam tataran komunikasi baik komunikasi antar
individu maupun komunikasi yang terjadi dalam kelompok . Perbedaan budaya memberikan
khazanah tersendiri bagi kelompok masyarakat tersebut. Budaya mempengaruhi tantanan
kehidupan manusia mulai dari cara bergaul, berinteraksi, dan berkomunikasi. Perkembangan
teknologi di era modern membuat kita semakin mudah dalam berkomunikasi dimanapun dan
kapanpun, Dapat kita jumpai di kehidupan sehari-hari tatanan kehidupan sangat lah berubah yang
mana bahasa dan sosial budaya diterapkan. Yang mana budaya sangat mempengaruhi kehidupan
dan cara masyarakat dalam berkomunikasi.

Daftar Pustaka

https://www.researchgate.net/publication/330158248_KOMUNIKASI_ANTAR_BUDAYA

https://www.kompasiana.com/muhammad29461/61bb4ef63991aa0db4688843/berbagai-bentuk-
komunikasi-antar-budaya-di-era-modern

https://mediakaltim.com/menciptakan-komunikasi-antar-budaya-yang-efektif-di-era-new-normal/
https://www.researchgate.net/publication/
333533712_Konsep_Dan_Dinamika_Komunikasi_Antarbudaya_di_Indonesia

Darmastuti, Rini. 2013. Komunikasi Antarbudaya: Konsep, Teori, dan Aplikasi . Jakarta:Buku Sastra.
Kango, A. (2015). Media dan perubahan sosial budaya. Farabi, 12(1), 20–34.
Andrik Purwasito, Komunikasi Multikultural, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2003
Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia: Kuliah Dasar, Jakarta: Professional Books, 1997
Ida, R2014. Studi Media danKajian Budaya : Konsep-Konsep KajianBudaya.
Alfian. 1991. Komunikasi politik dan sistem politik Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.

Anda mungkin juga menyukai