Anda di halaman 1dari 50

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 20%

Date: Saturday, September 11, 2021


Statistics: 3446 words Plagiarized / 17207 Total words
Remarks: Law Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

PENGARUH SUKU BUNGA, DANA PIHAK KETIGA DAN PEMBIAYAAN TERHADAP


PRODUK DOMESTIK BRUTO DI INDONESIA PERIODE 2005-2020 SKRIPSI Diajukan untuk
Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Oleh SITI SISKA RAMADANI NIM. 160440093 FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE-ACEH 2021
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kepada kita semua berupa kesehatan,
kekuatan serta ilmu pengetahuan sehingga penulisan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Suku Bunga, Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Terhadap Produk Domestik
Bruto di Indonesia”, dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, untuk
memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Malikussaleh.

Selawat dan salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW, yang
telah membawa kita dari alam jahiliyah yang penuh dengan kebodohan ke alam yang
berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan adanya kritikan dan saran-saran dari pihak manapun yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada: Bapak Dr. Herman Fithra, S.T., M.T., IPM selaku Rektor Universitas Malikussaleh.
Bapak Dr. Hendra Raza, S.E., M.Si, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Malikussaleh. Bapak Mukhlis Muhammad Nur, Lc, MA dan Munardi, SE., M.Ec selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Universitas
Malikussaleh. Ibu Rani Puspita Ningrum, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan proposal skripsi ini Bapak Nazli
Hasan, Lc, MA selaku dosen Laboratorium Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Malikussaleh.

Kepada ayahanda dan ibunda yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik dan
membimbing serta melimpahkan curahan kasih sayangnya kepada peneliti sehingga
berkat dorongan dan doanya pulalah akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini
Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi beserta karyawan dan karyawati Perpustakaan
Universitas Malikussaleh, serta semua rekan-rekan seperjuangan pada Fakultas Ekonomi
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu disini, yang telah memberikan
dorongan semangat dan bantuannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Untuk sahabatku serta teman-teman yang lain juga, yang setia membantu dan
memberikan semangat serta yang selalu ada disaat suka maupun duka, terima kasih
atas kebersamaan kita yang tak mungkin terlupakan dan terima kasih atas bantuan dan
dorongan kalian yang selalu mendukung peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
Semoga rahmat dan hidayah serta lindungan-Nya senantiasa dilimpahkan kepada kita
semua, selaku orang-orang yang selalu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di
dunia dan di akhirat. Kepada-Mu kami menyerahkan diri dan keampunan-Mu kami
harapkan, semoga tulisan ini bermanfaat dan berguna. Amin Ya Rabbal`alamin...

Lhokseumawe, 05 Maret 2020 Penulis SITI SISKA RAMADANI


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perencanaan pembangunan ekonomi
merupakan sarana utama ke arah tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Dengan perencanaan pembangunan ekonomi suatu negara dapat menentukan
serangkaian sasaran ekonomi secara kuantitatif dalam periode tertentu. Melalui
perencanaan pembangunan suatu negara dapat memobilisasi sumber daya yang
terbatas untuk memperoleh hasil yang optimal dengan lancar, progresif dan seimbang.

Dalam analisis makro ekonomi tingkat pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai suatu
Negara diukur dari perkembangan pendapatan nasional riil yang dicapai dalam tahun
tertentu. Produk Domestik Bruto (PDB) adalah pendapatan total dan pengeluaran total
nasional atas output barang dan jasa dalam periode tertentu. PDB menunjukkan jumlah
produksi baik barang atau jasa yang telah dihasilkan oleh unit produksi di suatu daerah
pada saat tertentu. PDB juga bisa dijadikan sebagai alat ukur dari pertumbuhan
ekonomi suatu negara.

PDB dikatakan sebagai indikator ekonomi suatu negara untuk mengukur jumlah total
nilai produksi dimana jumlah total ini dihasilkan oleh semua orang atau perusahaan baik
yang dimiliki oleh lokal atau asing di suatu negara. Peningkatan PDB dapat dilakukan
dengan berbagai cara diantaranya melalui investasi dan tabungan. Meningkatnya PDB
dalam suatu daerah akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi serta
penerimaan yang besar dalam masyarakat, dengan meningkatnya PDB maka pihak
perbankan akan menentukan tingkat suku bunga yang sesuai kepada nasabah,,
Peningkatan PDB juga menunjukkan bahwa pendapatan dalam masyarakat meningkat
sehingga masyarakat akan memilih untuk menyimpan dana pada perbankan yang diakui
sebagai dana pihak ketiga.

PDB dapat mencerminkan kinerja ekonomi, sehingga semakin tinggi PDB sebuah
negara, dapat dikatakan semakin bagus pula kinerja ekonomi di Negara tersebut. Begitu
pentingnya peran PDB di dalam suatu perekonomian, maka perlu kiranya untuk
menganalisa faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi PDB. Dalam
penelitian ini menggunakan tiga faktor diantaranya suku bunga, dana pihak ketiga dan
pembiayaan. Suku bunga adalah harga dari penggunaan uang atau bisa juga dipandang
sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu.

Suku bunga merupakan pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk
persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun
dibagi dengan jumlah pinjaman. Perlambang (2017), menyebutkan fluktuasi tingkat suku
bunga yang terjadi akan mempunyai implikasi yang penting terhadap sektor riil maupun
sektor moneter dalam perekonomian. Suku bunga merupakan salah satu indikator
moneter yang mempunyai pengaruh terhadap produk domestic bruto. Selain suku
bunga, dana pihak ketiga juga mempengaruhi produk domestic bruto.

Perbankan syariah sebagai lembaga intermediasi (perantara) antara masyarakat yang


kelebihan dana dan masyarakat yang kekurangan dana memiliki pengaruh sangat
penting dalam perekonomian Indonesia. Dana pihak ketiga yang diperoleh perbankan
syariah disalurkan kepada masyarakat yang kekurangan dana dan membutuhkan dana
baik untuk kegiatan usaha yang produktif, keperluan konsumtif, dan keperluan lainnya
yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana
kepada masyarakat ini tentunya menggerakkan kehidupan perekonomian masyarakat
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam upaya pembangunan ekonomi peran perbankan syariah sangat penting. Salah
satunya pembiayaan bank syariah pada sektor riil guna meningkatkan pertumbuhan
ekonomi secara menyeluruh. Pembiayaan perbankan syariah yang dialokasikan pada
sektor ekonomi antara lain sektor pertanian, perburuan, dan sarana pertanian, sektor
pertambangan, sektor industri, sektor listrik, gas, dan air, sektor kontruksi, sektor
perdagangan, restoran, dan hotel, sektor pengangkutan, pergudangan, sektor jasa dunia
usaha, sektor jasa sosial/masyarakat dan lain-lain.

Kenaikan permintaan pembiayaan, baik pembiayaan konsumtif, modal kerja dan


investasi akan meningkatkan dan mendorong daya beli serta meningkatkan investasi,
dengan meningkatkan pembiayaan maka akan menambah ruang gerak masyarakay
dalam menghasilkan produksi. Atika, (2017), menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh
signifikan antara pembiayaan terhadap PDB dan terdapat pengaruh yang signifikan
antara tingkat bagi hasil terhadap PDB, sementara Susilo dan Ratnawati, (2015),
pembiayaan bank syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap produk domestik
bruto (PDB) sektoral.

Lebih lanjut Hidayat dan Irwansyah (2020), menyimpulkan dana pihak ketiga perbankan
syariah berpengaruh signifikan terhadap variabel produk domestik bruto (PDB) dan
variabel pembiayaan perbankan syariah tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap
variabel produk domestik bruto (PDB). Berdasarkan beberapa research sebelumnya
menunjukkan bahwa hasil penelitian yang kontradiktif sehingga penulis tertarik untuk
mengkaji ulang penelitian dengan judul “Pengaruh Suku Bunga, Dana Pihak Ketiga dan
Pembiayaan Perbankan Syariah Terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia“
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah suku bunga berpengaruh terhadap produk
domestic bruto di Indonesia ? Apakah dana pihak ketiga berpengaruh terhadap produk
domestic bruto di Indonesia ? Apakah pembiayaan Perbankan Syariah berpengaruh
terhadap produk domestic bruto di Indonesia ? Tujuan penelitian Berdasarkan latar
belakang masalah dan rumusan masalah di atas yang menjadi tujuan penelitian dalam
penelitian adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui pengaruh suku bunga terhadap
produk domestic bruto di Indonesia. Untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga
terhadap produk domestic bruto di Indonesia.

Untuk mengetahui pengaruh pembiayaan Perbankan Syariah terhadap produk domestic


bruto di Indonesia. Manfaat penelitian Penelitian diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi masing-masing pihak sebagai berikut: Bagi Akademik Bagi akademisi
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : Mampu
memberikan referensi bagi peneliti berikutnya terhadap masalah yang sama. Mampu
mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan sampai sejauh mana teori-teori
yang sudah ditetapkan sehingga hal-hal yang masih dirasa kurang dapat diperbaiki.

Bagi Praktisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat
bagi perbankan syariah, baik berupa masukan ataupun pertimbangan terkait dengan
pengaruh suku bunga, dana pihak ketiga dan pembiayaan terhadap produk domestic
bruto. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teoritis Produk Domestik Bruto (PDB)
Menurut Tarigan (2007) PDB adalah jumlah nilai tambah yang timbul dari seluruh sektor
perekonomian di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Hasil perhitungan PDB
disajikan dalam dua bentuk yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan.

PDB atas dasar harga berlaku masih dipengaruhi oleh faktor inflasi (fluktuasi harga),
sedangkan PDB atas dasar harga konstan, faktor inflasi tersebut sudah dihilangkan.
Dengan demikian PDB atas dasar harga konstan benar-benar menggambarkan
perkembangan pendapatan riil tanpa dipengaruhi kenaikan harga. Metode perhitungan
PDB pada dasarnya dibagi dua yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.
Metode langsung adalah perhitungan dengan menggunakan data daerah atau data asli
yang menggambarkan kondisi daerah dan digali dari sumber data yang ada di daerah
itu sendiri.

Metode langsung dapat dilakukan dengan tiga cara (Tarigan, 2007): Pendekatan
produksi, yaitu penghitungan nilai tambah barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
kegiatan/sektor ekonomi dengan cara mengurangkan biaya antara dari total nilai
produksi subsektor tersebut. Pendekatan pendapatan, yaitu nilai tambah dari setiap
kegiatan ekonomi dengan menjumlahkan semua balas jasa yang diterima faktor
produksi, yaitu upah dan gaji dan surplus usaha. Pendekatan pengeluaran, yaitu dengan
menjumlahkan nilai penggunaan akhir dari barang dan jasa yang diproduksi di dalam
negeri.
BPS (2010) dalam perhitungan PDB kegiatan ekonomi atau lapangan usaha dapat dirinci
menjadi: Pertanian Pendekatan yang digunakan dalam memperkirakan nilai tambah
sektor pertanian adalah melalui pendekatan dari sudut produksi, pendekatan ini
didasarkan pada pertimbangan tersedianya data produksi dan harga untuk
masing-masing komoditi pertanian. Subsektor dari pertanian meliputi: tanaman bahan
makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasilnya, kehutanan, perikanan, dan
jasa pertanian. Pertambangan dan penggalian Seluruh jenis komoditi yang dicakup
dalam sektor pertambangan dan penggalian dikelompokkan dalam tiga sektor, yaitu:
pertambangan minyak dan gas bumi (migas), pertambangan tanpa migas, dan
penggalian.

Industri pengolahan Industri pengolahan dibedakan atas dua kelompok besar yaitu
industri pengolahan minyak bumi dan gas (migas), dan industri pengolahan tanpa migas
yang meliputi industri besar dan sedang, industri kecil dan kerajinan rumah tangga.
Listrik dan air minum Kegiatan ini mencakup pembangkit dan penyaluran tenaga listrik,
baik yang diselenggarakan oleh perusahaan umum listrik negara (PLN) maupun oleh
perusahaan Non-PLN seperti pembangkit listrik oleh perusahaan pemerintah daerah
dan listrik yang diusahakan oleh swasta (perorangan maupun perusahaan) dengan
tujuan untuk di jual. Sedangkan kegiatan subsektor air minum/air bersih mencakup
proses pembersihan, pemurnian dan proses kimiawi lainnya.

Bangunan Kegiatan subsektor bangunan terdiri dari bermacam-macam kegiatan


meliputi pembuatan, pembangunan pemasangan dan perbaikan (berat maupun ringan)
semua jenis kontruksi yang keseluruhan kegiatan sesuai dengan rincian menurut KBLI.
Perdagangan, Hotel dan Restoran Kegiatan yang dicakup dalam subsekktor
perdagangan meliputi kegiatan membeli dan menjual barang baik barang baru maupun
barang bekas dan dapat dikelompokan dalam dua jenis kegiatan, yaitu pedagang besar
dan pedagang eceran. Subsektor Hotel mencakup kegiatan penyediaan akumodasi yang
digunakan sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan.

Yang dimaksud akumodasi disini adalah hotel berbintang maupun tidak berbintang,
serta tempat tinggal lainnya yang digunakan untuk menginap seperti losmen, motel dan
sejenisnya. Kegiatan subsektor restoran mencakup usaha penyediaan makanan dan
minuman jadi yang pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan, seperti rumah
makan, warung nasi, warung kopi, katering dan kantin. Pengangkutan dan Komunikasi
Subsektor pengangkutan terdiri atas angkutan jalan raya; angkutan sungai; danau dan
penyeberangan; angkutan laut; angkutan udara; dan jasa penunjang angkutan.

Kegiatan pengangkutan meliputi kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari


suatu tempat ketempat lainnya dengan mengunakan alat angkut atau kendaraan, baik
bermotor maupun tidak bermotor. Sedangkan jasa penunjang angkutan mencakup
kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pengangkutan seperti terminal, pelabuhan,
dan pergudangan. Subsektor komunikasi terdiri dari kegiatan Pos Dan Giro,
Telekomunikasi, dan Jasa Penunjang Komunikasi. Pos dan Giro mencakup kegiatan
pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman surat, wesel dan paket pos yang
diusahakan oleh perum Pos dan Giro.

Kegiatan komunikasi meliputi pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman
berita melalui telegram, telepon dan telex yang diusahakan oleh perusahaan seperti PT
Telkom dan PT Indosat. Jasa penunjang komunikasi meliputi kegiatan lainnya yang
menunjang komunikasi seperti warung telekomunikasi (wartel), radio panggil (pager),
dan telepon seluler (ponsel). Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Subsektor
keuangan terdiri dari bank, dan lembaga keuangan tanpa bank (usaha jasa asuransi,
dana pensiun, pengadaian, dan lembaga pembiayaan).

Subsektor persewaan meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah, baik yang
menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti
perkantoran serta usaha persewaan tanah pensil. Subsektor jasa perusahaan terdiri dari
jasa hukum (advokat/pengacara, notaris); jasa akuntansi dan pembukuan; jasa
pengolahan dan jasa penyadian data; jasa bangunan, arsitek dan tehnik; jasa periklanan
dan riset pemasaran; dan jasa persewaan mesin dan peralatan. Jasa-jasa Didalam sektor
jasa-jasa terdiri atas subsektor pemerintahan umum dan pertahanan, dan subsektor
swata.

Jasa pemerintahan pada prinsipnya terbagi dua yakni pertama pelayanan dari
pemerintahan departemen dan pertahanan, kedua pelayanan yang diberikan oleh
badan-badan dibawah departemen tersebut, pelayanan yang kedua ini disebut jasa
pemerintahan lainnya. Subsektor swasta terdiri atas jasa sosial kemasyarakatan, jasa
hiburan dan rekreasi, serta jasa perorangan dan rumah tangga. Menurut BPS, cara
penyajian Produk Domestik Bruto disusun dalam dua bentuk, yaitu: Produk Domestik
Bruto atas dasar harga konstan Jumlah nilai produksi atau pengeluaran atau pendapatan
yang dihitung menurut harga tetap.

Dengan cara menilai kembali atau mendefinisikan berdasarkan harga-harga pada


tingkat dasar dengan menggunakan indeks harga konsumen. Dari perhitungan ini
tercermin tingkat kegiatan ekonomi yang sebenarnya melalui PDB riilnya. Produk
Domestik Bruto atas dasar harga berlaku Jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari
seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah. Yang dimaksud nilai tambah yaitu nilai
yang ditambahkan kepada barang dan jasa yang dipakai oleh unit produksi dalam
proses produksi sebagai input antara.
Nilai yang ditambahkan ini sama dengan balas jasa atas ikut sertanya faktor produksi
dalam proses produksi. Berdasarkan literatur di atas maka dapat disimpulkan bahwa
PDB adalah jumlah keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari
semua kegiatan perekonomian diseluruh wilayah dalam periode tahun tertentu yang
pada umumnya dalam waktu satu tahun. Suku Bunga Pengertian Suku Bunga Menurut
Sunariyah (2006), suku bunga adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan
sebagai presentase uang pokok unit waktu.

Menurut Kasmir (2005), SBI merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia (BI). Nopirin (2000), mendefinisikan suku bunga adalah biaya yang harus
dibayar oleh peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi
pemberi pinjaman atas investasinya. Laksmono (2001), nilai suku bunga domestik di
Indonesia sangat terkait dengan tingkat suku bunga internasional .

Hal ini disebabkan oleh akses pasar keuangan domestik terhadap pasar keuangan
internasional serta kebijakan nilai tukar mata uang yang kurang fleksibel. Menurut
Mishkin (2010), Suku bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan untuk
dana pinjaman tersebut (biasanya dinyatakan sebagai persentase per tahun). Sementara
Boediono (2014), menyatakan Tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator
dalam menentukan apakah seseorang akan melakukan invesatasi atau menabung .

Sukirno (2011), suku bunga merupakan tingkat pembayaran atas modal yang
dipinjamkan dari pihak lain, yang biasanya dinyatakan sebagai persentese dan modal
yang dipinjamkan. Disisi lain Brigham dan Houston (2013), menyebutkan suku bunga
adalah harga yang dibayarkan atas modal serta keuntungan modal yang merupakan
hasil dari suatu equitas dari pendapatan tersebut suku bunga merupakan harga yang
dibayarkan dari seseorang kepada orang yang menanamkan uangnya sebagai modal
suatu usaha.

Salah satu pengaruh yang memiliki korelasi yang sangat kuat mempengaruhi
pergerakan harga-harga saham di bursa efek dan paling sering terjadi yang dapat kita
amati adalah pengaruh fluktuasi tingkat suku bunga perbankan atau suku bunga yang
telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan surat
berharga yang berisikan tentang pengakuan hutang dalam mata uang rupiah. Suku
bunga Bank Indonesia adalah suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia,
adapun satuan tingkat bunga Bank Indonesia adalah persentase (%).

Tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator dalam menentukan apakah
seseorang akan melakukan invesatasi atau menabung (Boediono, 2014). Menurut
Mishkin (2010), Suku bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan untuk
dana pinjaman tersebut (biasanya dinyatakan sebagai persentase per tahun). Menurut
Keynes (2012), dikemukakan oleh Chaines dan dinamakan “liquiditi priferensi theori of
interest” tingkat bunga ditentukan oleh preferensi dan supply of money.

Sadono Sukirno (2011), suku bunga merupakan tingkat pembayaran atas modal yang
dipinjamkan dari pihak lain, yang biasanya dinyatakan sebagai persentese dan modal
yang dipinjamkan. Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2013), suku bunga
adalah harga yang dibayarkan atas modal serta keuntungan modal yang merupakan
hasil dari suatu equitas dari pendapatan tersebut suku bunga merupakan harga yang
dibayarkan dari seseorang kepada orang yang menanamkan uangnya sebagai modal
suatu usaha. Menurut Samuelson dan William (2011), Suku bunga merupakan jumlah
uang yang dibayarkan per unit waktu.

Sunariyah (2013), menyatakan bahwa suku bunga dinyatakan sebagai persentase waktu
uang pokok per unit. Bunga merupakan biaya yang dibayar oleh peminjam kepada
pemberi pinjaman atas penggunaan dananya. Menurut Gormaen(2006), suku bunga
adalah harga uang yang dibayarkan peminjam diberbagai keadaan. Sunariyah (2013),
mendefinisikan suku bunga adalah harga dari pinjaman, dinyatakan sebagai persentase
uang pokok per unit. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang
digunakan oleh debitur yang dibayarkan kepada kreditur. Tingkat bunga adalah biaya
peminjam atau harta yang dibayar untuk meminjam sejumlah dana (Puspopranoto,
2004).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Suku bunga adalah biaya yang
harus dibayarkan peminjam dan imbalan yang diterima pemberi pinjaman dan tingkat
bunga yang dinyatakan dalam persen, jangka waktu tertentu (perbulan atau pertahun)
Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2013), adalah sebagai berikut : Sebagai
daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan. Suku
bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran
dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian.

Misalnya pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sektor industri apabila prusahaan


- perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana, maka pemerintah memberi
tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain. Pemerintah dapat
memamfaatkan suku bunga untuk mengontrol uang yang beredar. 2.1.2.2 Faktor Suku
Bunga Beberapa faktor dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan suku
bunga, yaitu (Madura 2003) : Pertumbuhan ekonomi Pada saat perusahaan melakukan
ekspansi, akan diperlukan uang sehingga permintaan akan uang semakin meningkat.
Perusahaan yang melakukan ekstansi ini tak lepas dari kondisi perekonomian yang
mendukung (kondisi perekonomian baik. Pada saat kondisi perekonomian baik, maka
tingkat suku bunga meningkat. Sebaliknya, pada saat kondisi ekonomi buruk, maka
perusahaan akan merubah strategi pembelanjaannya menjadi penggunaan modal
sendiri sehingga tidak ada permintaan akan uang (permintaan menurun). Permintaan
akan uang yang menurun menyebabkan tingkat suku bunga turun.

Adanya inflasi Saat tingkat inflasi suatu Negara meningkat maka tingkat suku bunga
juga akan semakin meningkat, karena pada saat terjadi inflasi akan diikuti dengan
naiknya harga barang dan diperkirakan dimasa depan harga barang akan naik lagi
(expected inflation rate) sehingga masyarakat banyak yang akan membeli barang -
barang sekarang. Dengan melakukan pembelian maka dana yang dimiliki masyarakat
berkurang sehingga muncul permintaan akan uang. Naiknya permintaan akan uang
menyebabkan tingkat suku bunga meningkat. Defisit anggaran pemerintah Defisit
anggaran merupakan suatu kondisi dimana pengeluaran lebih besar dari pada
pendapatan.

Untuk menutupi defisit, maka pemerintah melakukan peminjaman sehingga hal ini
dapat menyebabkan tingkat suku bunga meningkat dan sebaliknya. Dana Pihak Ketiga
Pengertian Dana Pihak Ketiga Sumber dana Bank Syari’ah dibedakan menjadi tiga yaitu
dana pihak pertama, dana pihak kedua dan dana pihak ketiga. Sumber dana yang
berasal dari modal pribadi disebut dengan dana pihak pertama, kemudian dana yang
berasal dari pinjaman pihak luar disebut dengan dana pihak kedua, sedangkan dana
yang berasal dari masyarakat luas berupa giro, tabungan dan deposito disebut dengan
dana pihak ketiga.

Dana pihak ketiga sangatlah penting bagi bank dalam menghimpun dana, karena pada
dasarnya untuk kepentingan usahanya bank menghimpun dana dari bank itu sendiri
(pihak kesatu), dana yang berasal dari pihak lain (dana pihak kedua) dan dana yang
berasal dari masyarakat atau pihak ketiga yang berupa tabungan, deposit serta sumber
dana lainnya. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Dana pihak ketiga
(simpanan) adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan
perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan
dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Bank memperoleh dana tersebut dari tiga sumber yakni, dana pihak pertama yang
berasal dari pemilik dan laba bank; dana pihak kedua yang diperoleh melalui pasar
uang; dan dana pihak ketiga yang bersumber dari simpanan masyarakat berupa giro,
tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan setoran jaminan. Dari ketiga
sumber dana bank tersebut, dana pihak ketigalah yang memberikan kontribusi terbesar.
Menurut (Ismail, 2010), dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakat,
dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga,
koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta
asing.

Pada sebagian besar atau setiap bank, dana masyarakat ini merupakan dana terbesar
yang dimiliki oleh bank. Hal ini sesuai dengan fungsi bank sebagai pennghimpun dana
dari masyarakat. Menurut (Kasmir, 2010), dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun
oleh bank yang berasal dari masyarakat, yang terdiri dari simpanan giro, simpanan
tabungan dan simpanan deposito. Menurut (Veitzal, 2003), dana pihak ketiga adalah
dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu,
perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam
mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing.

Dana pihak ketiga biasanya dikenal dengan dana masyarakat merupakan dana yang
dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat dalam arti luas, meliputi masyarakat
individu, maupun badan usaha, (Ismail, 2010). Dana Pihak Ketiga yaitu menghimpun
dana berarti mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat
luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Pembelian dana dari
masyarakat ini dilaksakan oleh bank melalui berbagai strategi agar masyarakat tertarik
dan mau menginvestasikan dananya melalui lembaga keuangan bank, (Mardiyanto,
2009).

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank
dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari
sumber dana ini. Pencairan dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan
dengan sumber lainnya. Dana pihak ketiga merupakan sumber likuiditas untuk
memperlancar pembiayaan yang terdapat di sisi aktiva neraca bank, (Ismail, 2010).
Berdasarkan beberapa pengertian dari dana pihak ketiga diatas maka dapat disimpulkan
bahwa dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun bank yang berasal dari
masyarakat baik dalam mata uang rupiah atau mata uang asing yang terdiri dari
simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito. Penghimpunan Dana Pihak
Ketiga Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan
deposito.

Prinsip operasional syi’ariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat


adalah prinsip Wadi’ah dan Mudharabah. Prinsip wadi’ah Prinsip wadi’ah yang
diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah yang diterapkan pada produk rekening
giro. Wadiah dhamananh berbeda dengan wadia’ah amanah. Dalam wadia’ah
amanah, pada prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi.
Sementara itu, dalam hal wadi’ah yad dhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung
jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan
tersebut.

Ketentuan umum dari produk ini adalah : Keuntungan atau kerugian dari penyaluran
dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan
imbalan dan tidak menanggung kerugian. Bank dimungkinkan memberikan bonus
kepada pemilik dana sebagai suatu insentif untuk menarik dana masyarakat tapi tiak
boleh diperjanjikan di muka. Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang
isinya mencakup izin penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain yang
disepakati selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Khusus bagi pemilik rekening giro, bank dapat memberikan buku cek, bilyet giro, dan
debit card. Terhadap pembukaan rekening ini bank dapat menggunakan
penggantibiaya administrasi untuk sekedar menutupi biaya yang benar-benar terjadi.
Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening giro dan tabungan tetap
berlaku selama tidak bertenatangan dengan prinsip syariah. Prinsip Mudharabah Dalam
mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpanan atau deposan bertindak
sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola).

Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan murabahah atau ijarah seperti yang
telah dijelaskan terdahulu. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untuk
melakukan mudharabah kedua. Hasil usaha ini akan dibagihasilkan berdasarkan nisbah
yang disepakati. Dalam hal bank menggunakannya untuk
melakukan mudharabah kedua, maka bank bertanggung jawab penuh atas kerugian
yang terjadi. Rukun mudharabah terpenuhi semua (ada mudharib-ada pemilik dana, ada
usaha yang dibagihasilkan, ada nisbah, dan ada ijab Kabul). Prinsip mudharabah ini
diaplikasikan pada produk tabungan berjangka dari deposito berjangka.

Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan dana,


prinsip mudharabah terbagi dua yaitu: Mudharabah mutlaqah Dalam mudharabah
mutlaqah, tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun.
Nasabah tidak memberikan persyaratan apapun kepada bank, ke bisnis apadana yang
disimpannya itu hendak disalurkan, atau menetapkan penggunaan akad-akad tertentu,
ataupun mensyaratkan dananya diperuntukkan bagi nasabah tertentu. Jadi bank
memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana URIA ini ke bisnis manapun yang
diperkirakan menguntungnkan Mudharabah Muqayyadah Jenis mudharabah ini
merupakan simpanan khusus (Restricted Investment) dimana pemilik dana dapat
menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh pihak bank. Misalnya
disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau disyaratkan digunakan dengan akad
tertentu, atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu.

Jenis Dana Pihak Ketiga Menurut (Ismail, 2010), Secara umum kegiatan penghimpunan
dana ini dibagi kedalam tiga jenis, yaitu Simpanan Giro (Demand Deposit), Simpanan
Tabungan (Saving Deposit) dan Simpanan Deposito (Time Deposit) : Simpanan Giro Giro
adalah simpanan masyarakat baik dalam bentuk rupiah atau valuta asing pada bank
yang transaksinya (penarikan dan penyetoran) dapat dilakukan setiap saat dengan
sarana bayar yang menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM atau dengan cara
pemindah bukuan. Bentuk pembayaran giro “mirip” dengan Cek Tunai dan seringkali
terjadi kerancuan dalam menghadapi pencatatannya.

Secara Prinsip Giro dan Cek Tunai Berbeda, walaupun terdapat kesamaan atas
permasalahan yang bisa ditimbulkannya yaitu : Saldo Bank Kosong saat dilakukan
kliring. Dalam Giro terdapat masa jatuh tempo yang harus diperhatikan sekali oleh
penerima Giro, sebab sebelum terjadinya tanggal jatuh tempo nilai nominal Giro belum
bisa diuangkan. Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan fatwa Nomor
01/DSN-MUI/VI/2000 tentang giro, menyatakan bahwa giro yang dibenarkan secara
syariah adalah giro yang dijalankan berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah.
Keputusan Fatwa DSN-MUI No.

1/DSN-MUI/IV/2000 tentang Giro adalah sebagai berikut: Giro ada dua jenis Giro yang
tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga. Giro
yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan
prinsip Mudharabah dan Wadi’ah. Ketentuan Umum Giro berdasarkan Mudharabah:
Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan
bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. Dalam kapasitasnya
sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak
bertentangan dengan prinsip syari’ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya
mudharabah dengan pihak lain.

Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang.
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam
akad pembukaan rekening. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional giro
dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. Bank tidak
diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang
bersangkutan. Ketentuan Umum Giro berdasarkan Wadi’ah: Bersifat titipan. Titipan
bisa diambil kapan saja (on call). Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam
bentuk pemberian (‘athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.

Tabungan Menurut (Nurhyati dan Wasilah, 2015), Tabungan adalah simpanan pihak
ketiga dalam bentuk rupiah maupun valuta asing pada bank, yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut system tertentu dari masing-masing bank penerbit. Tabungan
merupakan sebagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai
cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek. Menurut Undang-undang Nomor 21
Tahun 2008, Tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau investasi dana
berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariahyang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya
yang dipersamakan dengan itu.

Dewan Syariah Nasional mengatur tabungan syariah dalam Fatwa Nomor


02/DSN-MUI/IV/2000, yaitu Produk tabungan yang dibenarkan atau diperbolehkan
secara syariah adalah tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah,
sehingga kita mengenal tabungan mudharabah dan tabungan wadiah. Deposito
Menurut (Nurhyati dan Wasilah, 2015), Deposito adalah sejenis jasa yang biasa
ditawarkan kepada masyarakat. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di
mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah deposito biasanya lebih tinggi
daripada bunga tabungan biasa. Jenis-jenis deposito : Deposito Berjangka Deposito
Berjangka adalah simpanan pihak ketiga dalam rupiah maupun valuta asing, yang
diterbitkan atas nama nasabah kepada bank dan penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
bersangkutan. Simpanan berjangka termasuk deposit on call yang jangka waktunya
relative lebih singkat dan dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pemberitahuan
sebelumnya.

Sertifikat Deposito Sertifikat deposito sering disingkat dengan CD negotiable Certificate


of Deposits adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan,
yang juga merupakan surat pengakuan hutang dari bank dan lembaga keuangan bukan
bank yang dapat diperjualbelikan dalam pasar uang. Deposit On Call Deposit On Call
adalah simpanan atas nama (atau pihak ketiga bukan bank) dalam jumlah Deposit on
call yang besar. Penarikannya hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan
sebelumnya. Pemberitahuan nasabah kepada bank untuk penarikan tersebut dilakukan,
misalnya dalam jangka waktu sehari, tiga hari, seminggu, atau jangka waktu lainnya
yang disepakati oleh nasabah dan bank yang bersangkutan.

Indikator Dana Pihak Ketiga Dana pihak ketiga merupakan dana yang bersumber dari
Simpanan Giro (Demand Deposit), Simpanan Tabungan (Saving Deposit) dan Simpanan
Deposito (Time Deposit) Jumlah dana yang dihimpun dari masyarakat (Prastowo, 2015),
yang dapat diukur dengan rumus berikut :
??????=????????+????????????????+???????????????? Pembiayaan Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak
lain selain bank berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan
didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana.
Pemilik dana percaya kepada penerima dana, bahwa dana dalam bentuk pembiayaan
yang diberikan pasti akan terbayar.

Menurut (Veitzal, 2003), Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan
oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,
baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain pembiayaan adalah
pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan.
Menurut (Bastian, 2006), pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau
pembagian hasil keuntungan.

Menurut (Kasmir, 2010), pembiayaan (financing) adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan
uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi
hasil. Menurut (Muhammad, 2012), pembiayaan merupakan sumber pendapatan utama
bagi bank syariah. Menurut (Kasmir, 2010), ketidakmampuan nasabah dalam melunasi
pembiayaannya dapat ditutupi dengan suatu jaminan pembiayaan. Fungsi jaminan
pembiayaan adalah untuk melindungi bank dari kerugian.

Nilai jaminan biasanya melebihi nilai pembiayaan, dengan adanya jaminan pembiayaan
maka bank akan aman. Bank dapat mempergunakan atau menjual jaminan pembiayaan
untuk menutupi pembiayaan apabila pembiayaan yang diberikan macet. Dari beberapa
pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembiayaan adalah menyediakan
uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan
pinjaman-pinjaman antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam
berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga
yang telah ditentukan.

Jenis dan Unsur Pembiayaan Pembiayaan pada dasarnya dilakukan atas dasar
kepercayaan, dengan demikian pemberi pembiayaan memberikan kepercayaan kepada
orang lain atas dana yang diberikan. Dengan demikian dalam pembiayaan harus
benar-benar saling jujur tidak ada kebohongan dan harus bisa dipastikan bahwa
pembiayaan atau dana yang diberikan kepada penerima pembiayaan dapat
dikembalikan sesuai dengan jangka waktu yang sudah disepakati oleh pihak yang
terkait. Adapun _ndust-unsur dalam pembiayaan, yaitu : Adanya dua belah pihak, yaitu
pemberi pembiayaan (shahibul maal) dan penerima pembiayaan (mudharib).

Hubungan pemberi pembiayaan dan penerima pembiayaan merupakan hubungan


kerjasama yang saling menguntungkan, yang diartikan pula sebagai kehidupan saling
tolong menolong. Adanya kepercayaan shahibul maal kepada mudharib yang
didasarkan atas prestasi yaitu potensi mudharib. Adanya persetujuan, berupa
kesepakatan pihak shahibul maal dengan pihak lainnya yang berjanji membeayar dari
mudharib kepada shahibul maal. Sesuai dengan akad pengembangan produk, maka
bank Islam memiliki banyak jenis pembiayaan. Jenis-jenis pembiayaan pada dasarnya
dapat dikelompokan menurut beberapa aspek, diantaranya : Pembiayaan menurut
tujuan.

Pembiayaan menurut tujuannya dibedakan menjadi: Pembiayaan modal kerja, yaitu


pembiayaan yang dimaksutkan untuk mendapatkan modal dalam rangka
pengembangan usaha. Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan
untuk melakukan investasi atau pengedaan barang konsumtif. Pembiayaan menurut
jangka waktu. Pembiayaan menurut jangka waktu dibedakan menjadi: Pembiayaan
jangka pendek, pembiayaan yang dilakukan dengan waktu 1 bulan sampai 1 tahun.
Pembiayaan jangka waktu menengah, pembiayaan yang dilakukan dengan waktu 1
tahun sampai 5 tahun.

Pembiayaan jangka waktu panjang, pembiayaan yang dilakuakan dengan jangka waktu
lebih dari 5 tahun Menurut Muhammad (2012) menurut sifat penggunaannya,
pembiayaan dibagi menjadi dua hal yakni pembiayaan produktif dan pembiayaan
konsumtif. Pembiayaan Produktif Pembiayaan produktif Yaitu pembiayaan yang
ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu untuk
meningkatkan usaha, baik usaha produksi, perdagangan ataupun investasi. Pembiayaan
Konsumtif Pembiayaan konsumtif Yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

Selanjutnya menurut keperluannya, pembiayaan produktif dibagi menjadi dua hal


berikut : Pembiayaan modal kerja Yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan:
peningkatan produksi, baik secara kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi. Menurut
Antonio pembiayaan modal kerja terdiri atas komponen-komponen alat likuid (cash),
piutang dagang (receivable), dan persediaan (investory) yang umumnya terdiri atas
persediaan bahan baku (raw material), persediaan barang dalam proses (work in
process), dan persediaan barang jadi (finished goods). Oleh karena itu, pembiayaan
modal kerja merupakan salah satu atau kombinasi dari pembiayaan likuditas (cash
financing), pembiayaan piutang (receivable financing), dan pembiayaan persediaan
(investory financing).

Pembiayaan investasi Yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal (capital


goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu Produk Pembiayaan
Syariah Menurut (Muhammad, 2010), produk bank syariah terdiri dari beberapa prinsip,
diantaranya : Prinsip jual beli Pembiayaan Murabahah Adalah transaksi jual beli di mana
bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara
nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah
keuntungan. Kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran.
Pembiayaan salam Adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan
belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan secara tangguh, sementara
pembayarannya dilakukan tunai.

Pembiayaan Istishna Menyerupai salam namun dalam pembayarannya dapat dilakukan


oleh bank dalam beberapa kali (tercermin) pembayaran. Prinsip Sewa (Ijarah) Bentuk
penyaluran dana oleh perbankan syariah melalui prinsip persewaan dapat dilakukan
dengan akad tijarah atau ijarah muntahiyah bittamlik (IMBT) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)
Musyarakah Adalah suatu perkongsian antara dua pihak atau lebih dalam suatu proyek
di mana masing-masing pihak berhak atas segala keuntungan dan bertanggung jawab
akan segala kerugian yang terjadi sesuai dengan penyertaan masing-masing.

Mudharabah Adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik
modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib)
dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Akad Pelengkap (Perjanjian) Hiwalah
Transaksi hiwalah adalah akad pengalihan atau pemindahan utang dari orang yang
berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Rahn (gadai)
Dari segi bahasa, rahn berarti menahan. Istilah rahn terdapat dalam al-quran surat
Al-mudatsir ayat 38, “tiap-tiap tanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,” ini
mengandung pengertian bahwa manusia itu terikat (tergadai) oleh perbuatannya
sendiri.

Qard (pinjaman)
Ialah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih kembali atau dengan kata
lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Dalam fiqh, al-qard termasuk dalam
kategori akad tabarru. Wakalah
Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada
bank untuk melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukaan L/C, inkasso, dan
transfer uang. (Naja, 2011) Tabel 2.2 Jenis Akad Pembiayaan Akad _Definisi _Jenis _ _Pola
Bagi Hasil _ _Mudharabah _Kerjasama antara bank sebagai pemilik modal (shahibul mal)
dan nasabah sebagai pengelola (mudharib).
Kedua pihak sepakat membagi keuntungan dan resiko sesuai kontribusinya _Modal
kerja, proyek konstruksi, ekspor (industri pengolahan), surat berharga, jasa-jasa, dsb _
_Musharakah _Investasi yang melibatkan kerjasama pihak-pihak yang memiliki dana dan
keahlian, pihak yang berkongsi sepakat untuk membagi keuntungan dan risiko sesuai
kontribusinya _Modal kerja, proyek konstruksi, ekspor, jasa keuangan, dsb _ _Pola Jual
Beli _ _Murabahah _Deffered payment sale, jual beli barang pada harga asal dengan
tambahan keuntungan yang disepakati.

Pembeli membayar kewajibannya secara tangguh _Modal Kerja, Perdagangan,


pengadaan barang, ekspor, bahan baku, dsb _ _Salam (paralel) _In front payment sale,
pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari sementara pembayaran dilakukan
di muka. Barang yang dipesan harus jelas spesifikasinya _Produk pertanian, perkebunan,
atau yang sejenis _ _Istishna _Purchase by order/ manufacture, kontrak penjualan antara
pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini pembuat barang menerima pesanan
dari pembeli. Pembuat barang lalu membuat/membeli barang menurut spesifikasi yang
telah disepakati dan menyerahkannya kepada pembeli.

Kedua belah pihak sepakat atas harga dan sistem pembayaran _Manufaktur, konstruksi,
dsb _ _Sewa _ _Ijarah _Operational lease, akad pemindahan hak guna atas barang/jasa
melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan _Real
estate, hotel, akomodasi, transportasi, jasa-jasa, dsb _ _Ijarah wa iqtina/ ijarah muntahiya
bi at-tamlik _akad sewa yang diakhiri dengan pilihan bagi penyewa untuk membeli
barang tersebut pada akhir periode sewa _Perumahan, kendaraan, dsb. _ _Sumber :
(Antonio, 2010) Penelitian Terdahulu Atika, (2017), melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Pembiayaan Dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Tingkat Kesejahteraan Di
Indonesia Dilihat Dari Pertumbuhan PDB.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara pembiayaan
terhadap PDB dan terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat bagi hasil terhadap
PDB (Kesejahteraan masyarakat). Susilo dan Ratnawati, (2015), Analisis Pengaruh
Pembiayaan Bank Syariah Dan Tenaga Kerja Terhadap Peningkatan Produk Domestik
Bruto (Pdb): Analisis Sektoral Tahun 2006 – 2013. asil penelitian menunjukan model
Fixed Effect yang mempengaruhi pembiayaan bank syariah dan tenaga kerja terhadap
produk domestik bruto sektoral.

Berdasarkan hasil estimasi tersebut variabel pembiayaan bank syariah berpengaruh


positif dan signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) sektoral.Kemudian hasil
variabel tenaga kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produk domestik
bruto (PDB) sektoral.Pembiayaan bank syariah pada sektor pertambangan dan
penggalian saja yang kurang berpengaruhi karena sektor ini lebih banyak investasi dari
pihak luar negeri.Pada sektor tenaga kerja hanya sektor pertambangan dan penggalian
serta sektor listrik, gas dan air yang mempunyai pengaruh positif terhadap PDB.

Zaimsyaha dan Herianingrum (2019), Pengaruh Pembiayaan Bank Islam, FDI dan
Pertumbuhan Ekonomi: Studi Empiris Negara OKI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara Pembiayaan Bank Islam dan FDI
terhadap PDB di Negara OKI dari tahun 2009-2017. Secara parsial Pembiayaan Bank
Islam Negara menunjukkan bahwa X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDB.

Hidayat dan Irwansyah (2020) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh dana pihak
ketiga dan pembiayaan perbankan syariah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hasil dari penelitian ini yaitu variabel dana pihak ketiga perbankan syariah berpengaruh
signifikan terhadap variabel produk domestik bruto (PDB) dan variabel pembiayaan
perbankan syariah tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap variabel produk
domestik bruto (PDB). Adapun juga variabel dana pihak ketiga perbankan syariah dan
variabel pembiayaan perbankan syariah secara simultan signifikan mempengaruhi
variabel produk domestik bruto (PDB).

Susanto, (2019), melakukan penelitian dengan judul pengaruh inflasi, tingkat suku
bunga, dan nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara parsial maupun secara simultan variabel inflasi, tingkat suku
bunga, dan nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Adapun
ringkasan penelitian terdahulu disajikan pada Tabel 2.1 berikut ini: Nama dan Tahun
_Judul _Variabel _Metode _Hasil _ _Atika, (2017) _Pengaruh Pembiayaan Dan Tingkat
Bagi Hasil Terhadap Tingkat Kesejahteraan Di Indonesia _Independen : Pembiayaan
Tingkat Bagi Hasil Dependen : PDB _Analisis Regresi Linier Berganda _Tidak ada
pengaruh signifikan antara pembiayaan terhadap PDB dan terdapat pengaruh yang
signifikan antara tingkat bagi hasil terhadap PDB (Kesejahteraan masyarakat) _ _Susilo
dan Ratnawati, (2015) _Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah Dan Tenaga Kerja Terhadap
Peningkatan Produk Domestik Bruto (Pdb) _Independen : Pembiayaan dan Tenaga Kerja
Dependen : PDB _Analisis Regresi data Panel _Pembiayaan bank syariah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) sektoral.

tenaga kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB)
sektoral.Pembiayaan bank syariah pada sektor pertambangan dan penggalian saja yang
kurang berpengaruhi karena sektor ini lebih banyak investasi dari pihak luar negeri.Pada
sektor tenaga kerja hanya sektor pertambangan dan penggalian serta sektor listrik, gas
dan air yang mempunyai pengaruh positif terhadap PDB _ _Zaimsyaha dan
Herianingrum (2019) _Pengaruh Pembiayaan Bank Islam, FDI dan Pertumbuhan
Ekonomi: Studi Empiris Negara OKI _Indepeden : Pembiayaan Bank Islam FDI Dependen
: PDB _Analisis Regresi Linier Berganda _Pembiayaan Bank Islam dan FDI terhadap PDB
di Negara OKI dari tahun 2009-2017 _ _Hidayat dan Irwansyah (2020) _Pengaruh dana
pihak ketiga dan pembiayaan perbankan syariah terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia _Independen : Dana Pihak Ketiga Pembiayaan Dependen : PDB _Analisis
Regresi Linier Berganda _Dana pihak ketiga perbankan syariah berpengaruh signifikan
terhadap variabel produk domestik bruto (PDB) dan variabel pembiayaan perbankan
syariah tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap variabel produk domestik bruto
(PDB). _ _Susanto, (2019) _Pengaruh inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia.

_Independen : Inflasi Tingkat Suku Bunga Nilai Tukar Dependen : Pertumbuhan Ekonomi
_Analisis Regresi Linier Berganda _Inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. _ _ 2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel
penelitian yaitu variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun kerangka konseptual
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Hipotesis
Penelitian Hipotesis adalah dugaan yang bersifat sementara mengenai sesuatu
objek/subjek yang akan dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian (Darmadi,
2013).

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis statistik atau hipotesis
nol yang bertujuan untuk memeriksa ketidakbenaran sebuah dalil atau teori yang
selanjutnya akan ditolak melalui bukti-bukti yang sah. Adapun alasan dalam
menggunakan hipotesis ini karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang
menggunakan alat-alat statistik, karakteristik ini sama dengan yang dimiliki hipotesis
statistik yang juga menggunakan alat-alat analisis dalam membuktikan dugaan
objek-objek yang diteliti.

Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis di bawah ini pada
dasarnya merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah yang harus dibuktikan
kebenarannya, adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut: H1 : Suku bunga berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia.
H2 : dana pihak ketiga berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia. H3 :
Pembiayaan berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia. BAB III
METODE PENELITIAN Objek dan Lokasi Penelitian Objek pada penelitian ini adalah suku
bunga, dana pihak ketiga dan pembiayaan, terhadap produk domestic bruto. Penelitian
dilakukan di Indonesia selama tahun 2005 sampai 2020. .

Populasi Dan Sampel Populasi Populasi adalah subjek atau objek yang mempunyai
kualitas atau karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasinya adalah Laporan
Statistik Indonesia. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari sampel, kesimpulannya
akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2012). Sampel dalam penelitian ini
adalah statistik indonesia tahun 2015 sampai 2019 .

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2012). Teknik


pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus, yaitu cara pengambilan sampel
yang secara keseluruhan. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 16 Tahun. Jenis Data
dan Sumber Data Jenis dan sumber data merupakan faktor yang sangat penting demi
keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data
sumbernya, serta software yang dilakukan untuk meregres data tersebut. Dalam
melaksanakan penelitian ini, data yang dipergunakan adalah data sekunder yang berupa
statistic Indonesia tahun 2015 - 2019 yang telah dipublikasikan oleh Badan Pusat
Statistik.

Data dalam penelitian ini berbentuk data kuantitatif yaitu data yang berupa angka.
Sedangkan untuk data penelitian merupakan data time series yaitu data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu pada suatu obyek dengan tujuan menggambarkan
perkembangannya. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian untuk mendapatkan data. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Studi Kepustaaan
(Library Research) Untuk mendapatkan landasan dan konsep yang kuat agar dapat
memecahkan permasalahan, maka penulis mengadakan penelitian kepustakaan dengan
mengumpulkan literatur-literatur ilmiah, beberapa buku, artikel dan jurnal yang
berkaitan dengan penelitian ini.

Field Research Pengumpulan data dan keterangan seperti laporan keuangan, dan data
yang berhubungan dengan penelitian ini, diperoleh dari laporan keuangan yang
dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik. Penelusuran data dilakukan dengan dua cara,
yaitu: Penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil cetakan.
Penelusuran dengan komputer untuk data dalam format laporan elektronik. Definisi
Operasional Variabel Definisi Operasional variabel adalah segala sesuatu yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang data
penelitian tersebut (Sugiyono, 2010).
Berikut adalah definisi operasional dari variabel yang diteliti: Tabel 3.2 Definisi
Operasional Variabel No _Variabel Penelitian _Definisi _Skala _Satuan _ _1. _PDB (Y)
_Produk domestik bruto dibagi dengan populasi pertengahan tahun _Rasio _Persen (%)
_ _2. _Suku Bunga (X1) _Suku Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang _Rasio
_Persen (%) _ _3. _Dana Pihak Ketiga (X2) _Dana pihak ketiga (simpanan)
adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian
penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

_Rasi _Milyar Rupiah _ _4 _Pembiayaan _Pembiayaan secara umum adalah penyediaaan


uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu _Rasio
_Milyar Rupiah _ _ Metode Analisis Data Metode analisis data dalam hal ini
menggunakan model analisis Vector Autoregression (VAR). VAR dimungkinkan untuk
melakukan estimasi terhadap serangkaian variabel yang diduga mengalami
endogenitas.

Model VAR juga dibangun untuk mengatasi hal ini dimana hubungan antarvariabel
ekonomi dapat tetap diestimasi tanpa perlu menitikberatkan masalah eksogenitas.
Dalam hal ini semua variabel dianggap sebagai endogen dan estimasi dapat dilakukan
secara serentak. Adapun prosedur dalam pembentukan VAR ialah Model VAR
merupakan model persamaan regresi yang menggunakan data time series yang
berkaitan dengan masalah stasioneritas dan kointegrasi antar variabel di dalamnya.
Adapun model persamaan variabel dalam penelitian ini ialah: ??????= ?+ ?? 1 ???? ??-??
+ ?? 2 ?????? ??-?? + ?? 3 ???? ??-?? + ?? ?? ????= ?+ ?? 1 ?????? ??-?? + ?? 2 ???? ??-?? +
?? 3 ?????? ??-?? + ?? ?? ??????= ?+ ?? 1 ???? ??-?? + ?? 2 ?????? ??-?? + ?? 3 ???? ??-?? +
?? ?? ????= ?+ ?? 1 ?????? ??-?? + ?? 2 ???? ??-?? + ?? 3 ?????? ??-?? + ?? ?? Adapun
tahapan dalam melakukan analisis VAR/VECM adalah uji stasioneritas, penentuan lag
optimal, analisis model, uji Kausalitas Granger, uji IRF, dan uji Variance Decomposition
dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 3.1

Bagan Alir Model Vector Autoregression (VAR) Uji Stationeritas Stasioner merupakan
salah satu prasyarat penting dalam model ekonometrika untuk data runtut waktu (time
series) menunjukkan mean,varians,dan autovarians pada variasi lag tetap sama pada
waktu kapan saja data itu dibentuk. Artinya dengan data yang stasioner model time
series dapat dikatakan lebih stabil. (Gujarati, 2009). Gujarati, (2009) juga menyebutkan
apabila data yang digunakan dalam model ini ada yang tidak stasioner, maka data
tersebut di pertimbangkan kembali validitas dan kestabilannya, karena hasil regresi yang
berasal dari data yang tidak stasioner akan menyebabkan spurions regression. Spurions
regression adalah regresi yang memiliki determinasi yang tinggi namun tidak ada
hubungan yang berarti dari keduanya. Untuk mengetahui uji stasioner data melalui uji
akar unit (unit root test).

Uji ini merupakan uji yang popular yang dikembangkan oleh David Dickey dan Wayne
Fuller dengan sebutan Augmented Dickey-Fuller (ADF) Test. Penentuan Lag Optimum
Penentuan lag optimum bertujuan untuk mengetahui berapa banyak lag yang
digunakan dalam estimasi Grenger Causality Test. Penentuan lag optimum diperoleh
dari nilai Akaike Information Crititerion (AIC) yang paling minimum pada keseluruhan
variabel yang akan di estimasi. Penentuan panjang lag optimal dapat dilakukan dengan
menggunakan kriteria informasi yang tersedia.

Kandidat lag yang dipilih adalah panjang lag menurut Akaike information Crititerion
(AIC). Lag optimum akan ditemukan pada spesifikasi model yang memberikan nilai AIC
paling minimum, (Gujarati, 2009). Uji Stabilitas Model VAR Untuk menguji kestabilan
sistem VAR yang telah ditentukan setelah penentuan lag maka perlu dilakukan
pengujian dengan Roots Of Characteristic Polynomial. Jika dari hasil pengujian
menunjukkan roots memiliki modulus yang lebih kecil dari 1, maka model tersebut
dapat dikatakan stabil. Jika sistem VAR stabil pada bagian output bawahnya akan
muncul dua kalimat berikut : No root lies outside the unit circle.

VAR satisfies the stability condition. Dan jika VAR tidak stabil akan muncul peringatan
sebagai berikut : Warning : At least one root outside the unit circle. VAR does not satisfy
the stability condition. Uji Kausalitas Granger Setelah menguji lag optimum tahapan
selanjutnya yaitu melakukan uji kausalitas granger yang digunakan untuk mengetahui
hubungan saling mempengaruhi antara variabel endogen. Uji kausalitas granger melihat
pengaruh masa lalu terhadap kondisi sekarang.

Uji kausalitas granger pada dasarnya mengasumsikan bahwa informasi yang relavan
untuk memprediksi variabel X dan Y adalah terdapat pada kedua data runtut waktu dari
kedua variabel tersebut. Untuk menguji secara empiris hipotesis ini menggunakan
analisis kausalitas granger antara dua variabel atau lebih. Uji kausalitas granger adalah
sebuah metode untuk mengetahui dimana suatu variabel independent tersebut dapat
menempati posisi variabel dependen. Hubungan seperti ini disebut hubungan kausal
atau timbal balik (Gujarati, 2009).

Hasil-hasil regresi pada kedua bentuk model regresi linier tersebut akan menghasilkan
empat kemungkinan mengenai nilai koefisien regresi masing-masing sebagai berikut: ?
??=1 ?? ?? ?0 dan ? ??=1 ?? d=0, terdapat kausalitas satu arah dari Y ke X. ? ??=1 ?? ??=0
dan ? ??=1 ?? ?d 0, terdapat kausalitas satu arah dari X ke Y. ? ??=1 ?? ?? ?0 dan ? ??=1
?? d?0, terdapat kausalitas dua arah dari X ke Y. ? ??=1 ?? ?? ?0 dan ? ??=1 ?? d=0, tidak
terdapat kausalitas antara X dan Y. Uji Kointegrasi Uji kointegrasi merupakan suatu
teknik yang digunakan untuk mengetahui hubungan keseimbangan jangka panjang dari
beberapa variabel (Trianto, 2012).

Kointegrasi merupakan salah satu metode untuk mengindikasikan kemungkinan adanya


hubungan kesetimbangan (equilibrium) jangka panjang antara variabel dependen dan
variabel independen (Muhammad, 2014). Untuk mengetahui data tersebut
terkointegrasi atau tidak dapat dilihat pada hasil uji johansen test yaitu membandingkan
nilai trace dan max-aigen dengan nilai kritis 1% dan 5%. Jika trace dan max-aigen > nilai
kritis maka data terkointegrasi. 3.5.6 Estimasi Vector Autoregression (VAR) Model VAR
merupakan salah satu model dinamis yang banyak digunakan untuk aplikasi peramalan
variabel-variabel ekonomi dalam jangka panjang maupun jangka menengah.

Model VAR juga digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antar variabel
dalam model VAR. Adapun persamaan VAR dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut: PDB?=a+ ??1 ? ß1 SB???+ ??1 ? ß2 DPK ???+ ??1 ? ß3 PP??? +??
Keterangan: PDBt = Produk Domestik Bruto t SB = Suku Bunga DPK = Dana Pihak
Ketiga PP = Pembiayaan a = Konstanta ß1 ß2 ß3 = Koefisien regresi P = Panjang Lag t-1
= tahun sekarang dikurang tahun sebelumnya e = Error term Pengujian Stabilitas VAR
Pengujian stabilitas VAR dilakukan sebelum melakukan analisis lebih jauh, karena jika
hasil estimasi VAR yang dikombinasikan dengan model koreksi kesalahan tidak stabil,
maka impulse response function (IRF) dan forecasting error variance decomposition
(FEVD) menjadi tidak valid.

Pengujian stabil atau tidaknya estimasi VAR yang telah dibentuk, maka dilakukan VAR
stability condition check berupa roots of characteristic polynomial. Suatu sistem VAR
dikatakan stabil jika seluruh roots-nya memiliki modulus lebih kecil dari 1. Analisa
Impulse Response VAR merupakan metode yang akan menentukan sendiri struktur
dinamisnya dari suatu model. Setelah melakukan uji VAR, diperlukan adanya metode
yang dapat mencirikan struktur dinamis dari sistem variabel dalam model yang diamati
yang dicerrminkan oleh variabel inovasi (inovation variabel). Salah satu bentuk dari uji
ini adalah IRF.

IRF menunjukkan bagaimana respon dari setiap variabel endogen sepanjang waktu
terhadap kejutan dari variabel itu sendiri dan variabel endogen lainnya. IRF dapat juga
mengidentifikasikan suatu kejutan pada satu variabel endogen sehingga dapat
menentukan bagaimana suatu perubahan yang tidak diharapkan dalam variabel
mempengaruhi variabel lainnya sepanjang waktu. Oleh karena itu IRF dapat digunakan
untuk melihat pengaruh kontemporer dari sebuah variabel dependen jika mendapatkan
guncangan atau inovasi dari variabel independen sebesar satu standar deviasi.

Hasil IRF tersebut sangat sensitif terhadap pengurutan (ordering) variabel yang
digunakan dalam perhitungan. Pengurutan variabel yang didasarkan pada faktorisasi
cholesky dilakukan dengan cadangan variabel yang memiliki nilai prediksi terhadap
variabel lain yang diletakkan didepan berdampingan satu sama lain. Sedangkan variabel
yang tidak memiliki nilai prediksi terhadap variabel lain diletakkan paling belakang,
kemudian variabel lainnya diletakkan diantara kedua variabel tersebut berdasarkan nilai
matriks korelasi yang menyatakan tingkat korelasi paling besar.

Ordering bisa juga dilakukan melalui uji kaualitas Granger, dimana urutan variabel
didasarkan pada variabel yang paling banyak signifikan mempengaruhi variabel lain.
Selain itu, IRF juga digunakan untuk mengetahui berapa lama pengaruh shcok dari satu
variabel terhadap variabel yang lain tersebut terjadi. IRF juga betujuan untuk
mengisolasi suatu guncangan agar lebih spesifik artinya variabel ekonomi lainnya
dipengaruhi oleh shock atau guncangan tertentu saja.

Apabila hal tersebut tidak dilakukan maka shock spesifik tersebut tidak dapat diketahui
dan yang dapat diketahui adalah shock secara umum. 3.6.9 Analisis Forecast Error
Variance Decomposition (FEVD) FEVD dapat memberikan informasi mengenai variabel
yang relatif lebih penting dalam VAR. Model ini dapat digunakan untuk melihat
bagaimana perubahan dalam suatu variabel makro, yang ditunjukan oleh perubahan
variance error yang dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Metode ini juga dapat
mencirikan struktur dinamis dalam model VAR.

Metode ini juga dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan masing-masing variabel
dalam mempengaruhi variabel lainnya pada kurun waktu yang panjang (how long / how
persistent). Dekomposisi varians merinci varians dari error peramalan (forecast) menjadi
komponen-komponen yang dapat dihubungkan dengan setiap variabel endogen dalam
model. Dengan menghitung persentase squared prediction error ke tahap ke depan dari
sebuah variabel akibat inovasi dalam variabel-variabel lain dapat dilihat seberapa besar
error peramalan variabel tersebut disebabkan oleh variabel itu sendiri dan
variabel-variabel lainnya. Uji ini dilakukan untuk memberi informasi mengenai
bagaimana hubungan dinamis antara variabel yang dianalisis.

Selain itu, FEVD ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh acak guncangan
(random shock) dari variabel tertentu terhadap variabel endogen. FEVD menghasilkan
informasi mengenai relatif pentingnya masing-masing inovasi acak (random innovation
structural dsiturbance) atau seberapa kuat komposisi dari peranan variabel tertentu
terhadap lainnya. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Gambaran Umum Indonesia Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di
dunia dengan jumlah pulau sebanyak 17.504 baik pulau yang bernama maupun yang
belum bernama.

Luas wilayah yang di miliki Indonesia seluruhnya adalah 5,2 juta km2 yang terdiri dari 1,9
juta km2 darataan dan 3,3 juta km2 lautan. Adapun lima pulau besar yang di miliki oleh
Indonesia yakni meliputi Sumatera dengan luas wilayah 480.793,28 km2 , Jawa dengan
luas wilayah 129.438,28 km2 , Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dinia) dengan luas
wilayah 544.150,07 km2 , Sulawesi dengan luas wilayah 188.522,36 km2 , dan Papua
dengan luas wilayah 416.060,32 km2 . Secara geografis, Indonesia berada di antara 6º
LU-11º LS dan 95º BT-141º BT. Dan jika dibentangkan, wilayah Indonesia berada di
sepanjang 3.977 mill antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Posisi Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera yang tentunya ini
memberi pengaruh besar terhadap kebudayaan, sosial, dan ekonomi masyarakatnya.
Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik atau bisa disebut
dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan batas-batas wilayah yaitu
Sebelah utara berbatasan dengan Negara Filipina, Malaysia, Singapura, India dan
Samudera Pasifik, Sebelah selatan berbetasan dengan Negara Australia, Timor Leste dan
Samudera Hindia, Sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia, Sebelah timur
berbatasan dengan Negara Papua Nugini dan Samudera Pasifik.

Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari 34 provinsi. Indonesia terdiri dari 413
Kabupaten dan 98 kota yang di dalamnya terdapat 6.982 kecamatan. Sementara satuan
administrasi terkecil adalah desa dengan jumlah sebanyak 80.714 desa. Deskripsi
Variabel Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suku bunga,
dana pihak ketiga, pembiayaan dan produk domestic regional bruto. Variabel tersebut
dikelompokkan menjadi variabel dependen dan variabel independen. Variabel
independen terdiri dari suku bunga, dana pihak ketiga, pembiayaan sementara variabel
dependen yaitu domestic regional bruto. 4.1.2.1

Produk Domestik Bruto (PDB) Produk Domestik Bruto (PDB) adalah pendapatan total
dan pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa dalam periode tertentu.
PDB menunjukkan jumlah produksi baik barang atau jasa yang telah dihasilkan oleh unit
produksi di suatu daerah pada saat tertentu. PDB juga bisa dijadikan sebagai alat ukur
dari pertumbuhan ekonomi suatu negara. PDB dikatakan sebagai indikator ekonomi
suatu negara untuk mengukur jumlah total nilai produksi dimana jumlah total ini
dihasilkan oleh semua orang atau perusahaan baik yang dimiliki oleh lokal atau asing di
suatu negara.
Perkembangan produk domestic bruto selama periode 2005-2020 adalah sebagai
berikut : / Sumber : Badan pusatStatistik, diolah (2021) Gambar 4.1 Perkembangan PDB
(2005-2020) Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa produk domestic bruto di
Indonesia selama periode 2005-2020 mengalami peningkatan pada setiap tahun.
Semakin meningkat produk domestic bruto maka akan semakin meningkat pula
kesejahteraan masyarakat. Peningkatan PDB di dukung oleh semakin meningkatkan
penyaluran pembiayaan yang dilakukan bank syariah.

PDB tertinggi yaitu terjadi pada Tahun 2019 yaitu sebesar Rp. 2.769.909,- dan PDB
terendah yaitu pada Tahun 2005 sebesar Rp. 109.570,- 4.1.2.2 Suku Bunga Suku bunga
adalah harga dari penggunaan uang atau bisa juga dipandang sebagai sewa atas
penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Suku bunga merupakan pembayaran
bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari pinjaman yang
diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman.

Perlambang (2017), menyebutkan fluktuasi tingkat suku bunga yang terjadi akan
mempunyai implikasi yang penting terhadap sektor riil maupun sektor moneter dalam
perekonomian. Suku bunga merupakan salah satu indikator moneter yang mempunyai
pengaruh terhadap produk domestic bruto. Perkembangan suku bunga selama periode
2005-2020 adalah sebagai berikut : / Sumber : Badan pusatStatistik, diolah (2021)
Gambar 4.1 Perkembangan PDB (2005-2020) Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat
bahwa suku bunga di Indonesia selama periode 2005-2020 mengalami fluktuasi.

Menurut pandangan Nahdhatul Ulama hukum bank dengan praktek bunga di dalamnya
sama seperti hukum gadai, dan terdapat 3 pendapat ulama diantaranya bunga bank
Haram, sebab termasuk utang yang dipungut rentenir, bunga bank Halal, sebab tidak
ada syarat pada waktu akad atau perjanjian kredit, bunga bank Syubhat (tidak tentu
halal haramnya), sebab para ahli hukum berselisih pendapat tentangnya. Bunga yang
diberikan oleh bank-bank milik negara kepada para nasabahnya atau sebaliknya yang
selama ini berlaku, termasuk perkara musytabihat (masih samar-samar, belum jelas
hukumnya sehingga butuh penelitian lebih lanjut. 4.1.2.3

Dana Pihak Ketiga Perbankan syariah sebagai lembaga intermediasi (perantara) antara
masyarakat yang kelebihan dana dan masyarakat yang kekurangan dana memiliki
pengaruh sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Dana pihak ketiga yang
diperoleh perbankan syariah disalurkan kepada masyarakat yang kekurangan dana dan
membutuhkan dana baik untuk kegiatan usaha yang produktif, keperluan konsumtif,
dan keperluan lainnya yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan menghimpun dana dan
menyalurkan dana kepada masyarakat ini tentunya menggerakkan kehidupan
perekonomian masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Perkembangan dana pihak ketiga selama periode 2005-2020 adalah sebagai berikut : /
Sumber : Badan pusatStatistik, diolah (2021) Gambar 4.1 Perkembangan DPK
(2005-2020) Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa dana pihak ketiga di
Indonesia selama periode 2005-2020 mengalami peningkatan. Dalam konsepsi
manajemen pembiayaan, dana pihak ketiga (DPK) merupakan basis keputusan atau
kebijakan dalam Bank. Apabila DPK dalam keadaan stabil, maka hal ini akan
memberikan tingkat kepastian keputusan dalam pemberian pembiayaan.

Karena semakin besarnya DPK maka keputusan pemberian pembiayaan akan semakin
tinggi pula. DPK berpengaruh positif terhadap Penyaluran pembiayaan. Ketika
dana-dana yang terkumpul dari masyarakat tinggi, maka keputusan untuk menyalurkan
pembiayaan akan semakin tinggi pula. Besar kecilnya dana pihak ketiga yang berhasil
dihimpun sangat bergantung pada produk Bank Funding (Penarikan Dana) itu sendiri.
Semakin menarik produk yang ditawarakan maka akan dapat memengaruhi masyarakat
untuk menabung, deposit, atau jadi nasabah giro, sehingga ketersediaan dana
mencukupi untuk aktivitas pembiayaan. 4.1.2.4

Pembiayaan Dalam upaya pembangunan ekonomi peran perbankan syariah sangat


penting. Salah satunya pembiayaan bank syariah pada sektor riil guna meningkatkan
pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. Pembiayaan perbankan syariah yang
dialokasikan pada sektor ekonomi antara lain sektor pertanian, perburuan, dan sarana
pertanian, sektor pertambangan, sektor industri, sektor listrik, gas, dan air, sektor
kontruksi, sektor perdagangan, restoran, dan hotel, sektor pengangkutan, pergudangan,
sektor jasa dunia usaha, sektor jasa sosial/masyarakat dan lain-lain.

Kenaikan permintaan pembiayaan, baik pembiayaan konsumtif, modal kerja dan


investasi akan meningkatkan dan mendorong daya beli serta meningkatkan investasi,
dengan meningkatkan pembiayaan maka akan menambah ruang gerak masyarakay
dalam menghasilkan produksi. Perkembangan pembiayaan selama periode 2005-2020
adalah sebagai berikut : / Sumber : Badan pusatStatistik, diolah (2021) Gambar 4.1
Perkembangan Pembiayaan (2005-2020) Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa
pembiayaan di Indonesia selama periode 2005-2020 mengalami peningkatan.

Pembiayaan perbankan syariah dianggap pilihan yang cocok karena menggunakan


pembiayaan yang sesuai syariah dan meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah
SWT, dengan harapan membawa keberkahan bagi perusahaan, baik pemilik dan
karyawannya. Bank syariah menerepakan nisbah bagi hasil terhadap produk-produk
pembiayaan. Penerapan bagi hasil ini diyakini juga dapat menggerakan kegiatan di
sektor rill karena pembiayaaan syariah juga ada yang difokuskan pada pembiayaan yang
bersifat produktif yakni disalurkan untuk kebutuhan investasi dan modal kerja.

Pembiayaan tertinggi yaitu Rp. 388.944 pada Tahun 2020 dan pembiayaan terendah
yaitu Rp. 15.231 pada tahun 2019. Hasil Uji Stasioneritas Untuk menguji suatu data
model VAR dinyatakan stasioner atau tidak menggunakan uji ADF (Augmented Dicker
Fuller) dengan panduan bahwa jika nilai ADF statistik lebih kecil dari Mackinnon Critical
Value (nilai daerah kritis) maka data tersebut adalah stasioner kerena tidak memiliki akar
unit. Sebaliknya jika nilai ADF statistik lebih besar Mackinnon Critical Value maka dapat
disimpulkan bahwa data tersebut tidak stationer.

Berikut hasil uji stasioneritas dengan menggunakan software Eviews 10: Tabel 4.1 Hasil
Uji Augmented Dickey Fuller (ADF) Variabel _Unit Root Test in _ADF Test Statistic
_Critical Value 5% _Prob _Keterangan _ _PDB _First Different _-12.30281 _-2.909206
_0.0000 _Stasioner _ _DPK _First Different _-9.020550 _-2.909206 _0.0000 _Stasioner _ _SB
_First Different _-7.908893 _-2.909206 _0.0000 _Stasioner _ _Pembiayaan _First Different
_-9.317037 _-2.909206 _0.0000 _Stasioner _ _Sumber: Hasil Penelitian (diolah), 2021
Berdasarkan hasil stationeritas menunjukkan bahwa variabel PDB, DPK, suku bungan
dan pembiayaan telah stasioner ditingkat first different pada taraf nyata 5%.

Hal ini dikarenakan nilai absolute ADF variabel-variabel tersebut lebih kecil dibanding
dengan nilai kritis 5%. Hasil Penetapan Lag Optimal Dalam penelitian ini penulis akan
menggunakan Schwartz Information Criterion (SIC) untuk menentukan panjang lag
optimal. Model VAR akan diestimasi dengan tingkat lag yang berbeda-beda dan
selanjutnya nilai SIC terkecil akan digunakan sebagai nilai lag yang optimal. Tabel 4.2
Hasil Uji Lag Optimal Lag _LogL _LR _FPE _AIC _SC _HQ _ _0 _-18.05831 _NA _ 0.000275
_ 3.151188 _ 3.333775 _ 3.134286 _ _1 _ 6.149580 _ 31.12443* _ 9.70e-05 _ 1.978631
_ 2.891571 _ 1.894122 _ _2 _ 40.27664 _ 24.37647 _ 1.67e-05* _ -0.610948* _ 1.032342*
_ -0.763065* _ _Sumber: Hasil Penelitian (diolah), 2021 Berdasarkan tabel 4.2

kriteria dari (LR) Sequential Modifie LR test statistic, FPE (Final Prediction Error), Akaike
Information Creterion (AIC), (SC) Schwarz information criterion dan Hannan-Quin
Information Creterion (HQ) terletak pada lag 2. Setelah diakumulasikan maka jumlah
bintang terbanyak terletak pada lag 2. Seperti yang tertera pada tabel yang telah penulis
tampilkan di atas, dimana kriteria kecil dari AIC adalah -0,061 yang terletak pada lag 2
lebih kecil dari AIC pada lag 1 sebesar 1,978.

Hasil Uji Stabilitas Model VAR Dalam uji stabilitas model VAR, hasil uji harus
menunjukkan roots memiliki modul yang lebih kecil dari 1, dengan begitu uji tersebut
akan dinyatakan stabil. Namun apabila roots memiliki modul yang lebih besar dari 1,
maka model VAR tidak stabil. Adapun hasil uji stabilitas VAR yang telah di uji oleh
peneliti adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Stabilitas Model VAR _ _ _ _ _ _ Root
_Modulus _ _ _ _ _ _ _ _ 0.841442 _ 0.841442 _ _ 0.164795 - 0.314445i _ 0.355011 _
_ 0.164795 + 0.314445i _ 0.355011 _ _ 0.231214 _ 0.231214 _ _ _ _ _ _ _ _ No root lies
outside the unit circle.

_ _ VAR satisfies the stability condition. _ _ _ _ _ Sumber: Hasil Penelitian (diolah), 2021
Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai modulus kurang dari satu pada lag
1 yaitu 0,84 sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang dibentuk stabil karena nilai
modulus yang baik adalah lebih kecil dari 1. Selanjutnya uji stabilitas VAR juga di uji
dengan uji karakteristik Polinomial AR (invers roots of AR Characteristic polynomial)
yaitu sebagai berikut : Gambar 4.5

Hasil Uji Stabilitas VAR _ Sumber: Hasil Penelitian (diolah), 2021 Dari hasil pengujian
menunjukkan bahwa titik invers roots of AR Characteristic polynomial yang kesemua
variabel berada dalam lingkaran. Maka sudah jelas hasil pengujian ini menunjukkan
bahwa model VAR sudah stabil atau stasioner. Hasil Uji Kausalitas Dalam analisis regsesi,
walaupun kita telah membuat satu variabel terhadap variabel lainnya, namun tidak
dijelaskan arah hubungan dari variabel tersebut.

Dengan kata lain, eksistensi dari hubungan antar variabel tidak menunjukkan kausalitas
satu arah hubungan uji kausalitas granger pada initinya dapat mengindikasikan apakah
suatu variabel mempunyai hubungan dua arah atau hanya satu arah saja. Dalam
penelitian ini uji kausalitas granger dimaksudkan untuk melihat arah hubungan antara
variabel DPK, Suku bunga, Pembiayaan dan PDB. Jika dalam hasil pengujian niali
F-statistik dan probabilitasnya tidak sama dengan nol artinya variabel tersebut
mempunyai hubungan. Berikut tabel yang menunjukkan hasil uji kausalitas granger:
Tabel 4.4

Hasil Uji Kausalitas Pairwise Granger Causality Tests _ _Sample: 2005M01 2019M12 _
_Lags: 2 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Null Hypothesis: _Obs _F-Statistic _Prob. _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ SUKU_BUNGA does not Granger Cause PDB _ 14 _ 0.42685 _0.6651 _ _ PDB does not
Granger Cause SUKU_BUNGA _ 0.32864 _0.7282 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ DPK does not
Granger Cause PDB _ 14 _ 0.21889 _0.8076 _ _ PDB does not Granger Cause DPK
_ 34.3452 _6.E-05 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ PEMBIAYAAN does not Granger Cause PDB _ 14
_ 0.21799 _0.8083 _ _ PDB does not Granger Cause PEMBIAYAAN _ 26.3163 _0.0002 _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ DPK does not Granger Cause SUKU_BUNGA _ 14 _ 3.54153 _0.0734 _
_ SUKU_BUNGA does not Granger Cause DPK _ 1.13201 _0.3643 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ PEMBIAYAAN does not Granger Cause SUKU_BUNGA _ 14 _ 3.54402 _0.0733 _
_ SUKU_BUNGA does not Granger Cause PEMBIAYAAN _ 1.40080 _0.2954 _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ PEMBIAYAAN does not Granger Cause DPK _ 14 _ 21.7336 _0.0004 _ _ DPK does not
Granger Cause PEMBIAYAAN _ 16.3330 _0.0010 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Sumber: Hasil
Penelitian (diolah), 2020 Hasil uji Kausalitas dari tabel di atas yaitu sebagai berikut :
Secara statistik tidak ada hubungan antara suku bunga terhadap PDB dan tidak ada
hubungan PDB terhadap Suku bunga dimana nilai prob di atas 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan tidak terjadi hubungan kausalitas apapun untuk kedua variabel antara PDB
dan suku bunga.

Secara statistic tidak ada hubungan antara DPK terhadap PDB dan tidak ada hubungan
PDB terhadap DPK dimana nilai prob di atas 0,05, Sehingga dapat disimpulkan tidak
terjadi hubungan kausalitas apapun untuk kedua variabel antara PDB dan suku bunga.
Secara statistic tidak terdapat hubungan satu arah antara pembiayaan dan PDB dimana
nilai sig > 0,05 yaitu 0,808 dan terdapat hubungan PDB dan pembiayaan dimana prob <
0,00. Sehingga dapat disimpulkan terjadi hubungan satu arah antara pembiayaan dan
PDB. Secara statistic tidak ada hubungan antara DPK terhadap suku bunga dan
hubungan suku bunga terhadap DPK dimana nilai prob di atas 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi hubungan kausalitas apapun untuk kedua
variabel antara DPK dan suku bunga Secara statistic tidak ada hubungan antara
pembiayaan terhadap suku bunga dan hubungan suku bunga terhadap pembiayaan
dimana nilai prob di atas 0,05, Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi hubungan
kausalitas apapun untuk kedua variabel antara pembiayaan dan suku bunga Terdpat
hubungan antara pembiayaan terhadap DPK dan hubungan DPK terhadap pembiayaan
dimana prob , 0,05 yaitu 0,0004 dan 0,001. Sehingga dapat disimpulkan terjadi
hubungan dua arah untuk kedua variabel antara DPK dan pembiayaan.

Hasil Impulse Respon Function (IRF) Analisis IRF akan menjelaskan dampak dari
guncangan (shock) pada satu variabel terhadap variabel lain, dimana dalam analisis ini
tidak hanya dalam waktu pendek tetapi dapat menganalisis untuk beberapa horizon
kedepan sebagai infomasi jangka panjang. Pada analisis ini dapat melihat respon
dinamika jangka panjang setiap variabel apabila ada shock tertentu sebesar satu standar
eror pada setiap persamaan. Analisis impulse response function juga berfungsi untuk
melihat berapa lama pengaruh tersebut terjadi. Sumbu horisontal merupakan periode
dalam tahun, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan nilai respon dalam persentase.

Dari hasil pengujian IRF jika grafik impulse response menunjukkan pergerakan yang
semakin mendekati titik keseimbangan (convercen) atau kembali ke keseimbangan
sebelumnya. Hal ini berarti bahwa respon suatu perubahan akibat suatu guncangan
makin lama akan semakin menghilang sehingga guncangan tersebut tidak
meninggalkan pengaruh permanen terhadap perubahan tersebut. Berikut hasil
pengujian IRF dari masing-masing variabel. _ Gambar 4.2

IRF Suku Bunga to PDB dan PDB To Suku Bunga Sumber: Hasil Penelitian (diolah), 2021
Dari gambar diatas dilihat bahwa variabel produk domestic bruto (PDB) dalam
merespon adanya shock dari variabel suku bunga pada panel Response of PDB to suku
bunga. Dimana suku bunga merespon positif dari guncangan PDB dan seimbang
sampai periode ke-10. Sedangkan pada panel Response of PDB to Suku Bunga terlihat
bahwa PDB juga merespon positif guncangan suku bunga yang semakin mendekat dari
titik keseimbangan pada periode ke-10. _ Gambar 4.3

IRF DPK to PDB dan PDB To DPK Sumber: Hasil Penelitian (diolah), 2021 Dari gambar
diatas dilihat bahwa variabel produk domestic bruto (PDB) dalam merespon adanya
shock dari variabel dana pihak ketiga pada panel Response of PDB to dana pihak ketiga.
Dimana dana pihak ketiga merespon positif dari guncangan PDB dan semakin seimbang
sampai periode ke-10. Sedangkan pada panel Response of PDB to dana pihak ketiga
terlihat bahwa PDB juga merespon positif guncangan dana pihak ketiga dan semakin
seimbang sampai periode ke-10. _ Gambar 4.3

IRF Pembiayaan to PDB dan PDB To Pembiayaan Sumber: Hasil Penelitian (diolah), 2021
Dari gambar diatas dilihat bahwa variabel produk domestic bruto (PDB) dalam
merespon adanya shock dari variabel pembiayaan pada panel Response of PDB to
pembiayaan. Dimana pembiayaan merespon positif dari guncangan PDB dan semakin
dekat dari keseimbangan sampai periode ke-10. Sedangkan pada panel Response of
PDB to pembiayaan terlihat bahwa PDB merespon positif guncangan pembiayaan dan
semakin seimbang sampai periode ke-10.

Hasil Uji Variance Decomposition (VD) Variance decomposition menunjukkan proporsi


varian forecast dari variabel lain maupun variabel itu sendiri. Dengan kata lain uji ini
digunakan untuk melihat seberapa besar varians sebelum dan sesudah adanya
guncangan dari variabel lain untuk melihat pengaruh relatif variabel lainnya dalam suatu
penelitian. Tabel 4.5 Variance Decomposition Suku Bunga, DPK, Pembiayaan Terhadap
PDB Period _S.E. _Log(Pdb) _Suku_Bunga _Log(Dpk) _Log(Pembiayaan) _ _ _ _ _ _ _ _ _ 1
_ 0.279565 _ 100.0000 _ 0.000000 _ 0.000000 _ 0.000000 _ _ 2 _ 0.344377 _ 88.66086
_ 8.833861 _ 0.987203 _ 1.518078 _ _ 3 _ 0.576393 _ 40.54858 _ 43.96456 _ 5.241982
_ 10.24488 _ _ 4 _ 0.692153 _ 33.45661 _ 50.89966 _ 4.952375 _ 10.69135 _ _ 5 _ 0.766139
_ 28.37753 _ 56.72466 _ 4.719120 _ 10.17869 _ _ 6 _ 0.799748 _ 26.63253 _ 58.47351
_ 4.726244 _ 10.16772 _ _ 7 _ 0.811743 _ 26.24265 _ 59.09746 _ 4.620109 _ 10.03978 _ _ 8
_ 0.816251 _ 26.09420 _ 59.31649 _ 4.596050 _ 9.993256 _ _ 9 _ 0.819751 _ 26.03884
_ 59.35640 _ 4.594936 _ 10.00983 _ _ 10 _ 0.822315 _ 26.00563 _ 59.40332 _ 4.583992
_ 10.00706 _ _ _ _ _ _ _ _ _
Dari hasil uji variance decompositin di atas dapat dilihat bahwa variasi PDB dipengaruhi
oleh PDB itu sendiri pada periode pertama 100%. Sedangkan periode kedua variasi nilai
prediksi PDB 88,66%.

Dan sisanya disumbangkan oleh variabel lain yaitu Suku bunga 8,83%, DPK 0,98% dan
Pembiayaan 1,58%. Variance terbesar adalah suku bunga dengan nilai 59,40 % pada
periode ke-10. Dan DPK memiliki variance terkecil terhadap Produk Domestik Bruto.
Tabel 4.6 Variance Decomposition PDB, DPK, Pembiayaan Terhadap Suku
Bunga, Period _S.E. _PDB _SUKU_BUNGA _DPK _PEMBIAYAAN _ _ _ _ _ _ _ _ _ 1
_ 1.030426 _ 4.381169 _ 95.61883 _ 0.000000 _ 0.000000 _ _ 2 _ 1.226654 _ 3.228199
_ 93.14136 _ 0.697421 _ 2.933016 _ _ 3 _ 1.264278 _ 3.169768 _ 90.10855 _ 2.606461
_ 4.115217 _ _ 4 _ 1.288551 _ 3.161074 _ 90.28648 _ 2.512729 _ 4.039721 _ _ 5 _ 1.308874
_ 3.987802 _ 88.44511 _ 2.758346 _ 4.808741 _ _ 6 _ 1.327893 _ 4.216635 _ 87.95370
_ 2.824594 _ 5.005073 _ _ 7 _ 1.346312 _ 4.115244 _ 87.79719 _ 2.941625 _ 5.145945 _ _ 8
_ 1.351266 _ 4.102010 _ 87.80176 _ 2.936111 _ 5.160114 _ _ 9 _ 1.351586 _ 4.100375
_ 87.78839 _ 2.943753 _ 5.167479 _ _ 10 _ 1.351644 _ 4.100164 _ 87.78627 _ 2.944133
_ 5.169435 _ _ _ _ _ _ _ _ _Sumber : Data diolah (2021) Dari hasil uji variance
decompositin di atas dapat dilihat bahwa variasi suku bunga dipengaruhi oleh suku
bunga itu sendiri pada periode pertama 95,61%.

Sedangkan periode kedua variasi nilai prediksi PDB 93,14 %. Dan sisanya disumbangkan
oleh variabel lain yaitu PDB 3,22 %, DPK 0,69% dan Pembiayaan 2,93%. Variance
terbesar adalah pembiayaan dengan nilai 5,16 % pada periode ke-10. Dan DPK memiliki
variance terkecil terhadap Suku Bunga. Tabel 4.7 Variance Decomposition PDB, Suku
Bunga, Pembiayaan Terhadap DPK Period _S.E. _Pdb _Suku_Bunga _Dpk _Pembiayaan _
_ 1 _ 0.283775 _ 63.76240 _ 0.002898 _ 36.23470 _ 0.000000 _ _ 2 _ 0.384183 _ 48.05490
_ 31.33786 _ 19.87183 _ 0.735407 _ _ 3 _ 0.458278 _ 38.93003 _ 46.11155 _ 14.11045
_ 0.847979 _ _ 4 _ 0.493526 _ 40.19870 _ 44.65801 _ 12.87817 _ 2.265128 _ _ 5 _ 0.551811
_ 37.65835 _ 47.66776 _ 10.81922 _ 3.854680 _ _ 6 _ 0.602508 _ 33.95673 _ 50.78800
_ 10.07166 _ 5.183605 _ _ 7 _ 0.649549 _ 30.62356 _ 53.82750 _ 9.396368 _ 6.152573 _ _ 8
_ 0.672695 _ 29.14796 _ 55.57239 _ 8.977268 _ 6.302384 _ _ 9 _ 0.682994 _ 28.47099
_ 56.38541 _ 8.807352 _ 6.336246 _ _ 10 _ 0.687117 _ 28.28013 _ 56.63246 _ 8.732634
_ 6.354774 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Sumber : Data diolah (2021) Dari hasil uji variance
decompositin di atas dapat dilihat bahwa variasi DPK dipengaruhi oleh DPK itu sendiri
pada periode pertama 32,23 %.

Sedangkan periode kedua variasi nilai prediksi DPK 19,87 %. Dan sisanya disumbangkan
oleh variabel lain yaitu PDB 48,05 %, suku bunga 31,33 % dan Pembiayaan 0,73%.
Variance terbesar adalah suku bunga dengan nilai 56,63 % pada periode ke-10. Dan
pembiayaan memiliki variance terkecil terhadap Suku Bunga. Tabel 4.8 Variance
Decomposition PDB, Suku Bunga, DPK Terhadap Pembiayaan Period _S.E. _Pdb
_Suku_Bunga _Dpk _Pembiayaan _ _ 1 _ 0.295083 _ 55.64697 _ 0.747187 _ 42.46983
_ 1.136013 _ _ 2 _ 0.409971 _ 40.49333 _ 35.65730 _ 22.13713 _ 1.712235 _ _ 3 _ 0.474563
_ 33.32797 _ 48.62885 _ 16.61843 _ 1.424756 _ _ 4 _ 0.501341 _ 34.86428 _ 47.22123
_ 15.45651 _ 2.457984 _ _ 5 _ 0.544192 _ 34.46589 _ 48.67712 _ 13.38389 _ 3.473096 _ _ 6
_ 0.583729 _ 31.99815 _ 50.92512 _ 12.47486 _ 4.601874 _ _ 7 _ 0.625672 _ 29.25171
_ 53.47957 _ 11.58661 _ 5.682114 _ _ 8 _ 0.647176 _ 27.94639 _ 55.15358 _ 11.03552
_ 5.864513 _ _ 9 _ 0.657183 _ 27.27637 _ 55.99700 _ 10.81030 _ 5.916332 _ _ 10
_ 0.661195 _ 27.08767 _ 56.25692 _ 10.71206 _ 5.943348 _ _Sumber : Data diolah (2021)
Dari hasil uji variance decompositin di atas dapat dilihat bahwa variasi pembiayaan
dipengaruhi oleh pembiayaan itu sendiri pada periode pertama 1,13 %.

Sedangkan periode kedua variasi nilai prediksi pembiayaan 1,71 %. Dan disumbangkan
oleh variabel lain yaitu PDB 40,49 %, suku bunga 35,65 % dan DPK 22,13 %. Variance
terbesar adalah suku bunga dengan nilai 56,25 % pada periode ke-10. Dan DPK memiliki
variance terkecil terhadap Suku Bunga. Hasil Analisis Model Vector Auto Regression
(VAR) Analisis model VAR menunjukkan model persamaan regresi yang berkaitan
dengan masalah stasioneritas dan kointegrasi antar variabel di dalamnya. Hasil analisis
VAR adalah sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil Analisis VAR Vector Autoregression
Estimates _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Log(Pdb) _Suku_Bunga _Log(Dpk) _Log(Pembiayaan)
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Log(Pdb(-1)) _ 0.644558 _ 0.849003 _ 0.716191 _ 0.759938 _ _
_ (0.36318) _ (1.33861) _ (0.36865) _ (0.38334) _ _ _[ 1.77477] _[ 0.63424] _[ 1.94276] _[
1.98243] _ _ _ _ _ _ _ _Log(Pdb(-2)) _ 0.447380 _-0.657668 _ 0.241924 _ 0.144478 _ _
_ (0.33097) _ (1.21991) _ (0.33596) _ (0.34935) _ _ _[ 1.35171] _[-0.53911] _[ 0.72010] _[
0.41357] _ _ _ _ _ _ _ _Suku_Bunga(-1) _-0.065432 _-0.437197 _-0.185242 _-0.204436 _ _
_ (0.08119) _ (0.29927) _ (0.08242) _ (0.08570) _ _ _[-0.80586] _[-1.46088] _[-2.24760]
_[-2.38542] _ _ _ _ _ _ _ _Suku_Bunga(-2) _-0.167180 _-0.122605 _-0.225821 _-0.234488 _ _
_ (0.09118) _ (0.33606) _ (0.09255) _ (0.09624) _ _ _[-1.83357] _[-0.36483] _[-2.43997]
_[-2.43652] _ _ _ _ _ _ _ _Log(Dpk(-1)) _-1.318463 _-6.919837 _-1.107347 _-1.467372 _ _
_ (1.85596) _ (6.84074) _ (1.88391) _ (1.95899) _ _ _[-0.71039] _[-1.01156] _[-0.58779]
_[-0.74905] _ _ _ _ _ _ _ _Log(Dpk(-2)) _-4.763801 _-3.999942 _-0.868503 _-0.574397 _ _
_ (2.18906) _ (8.06848) _ (2.22203) _ (2.31057) _ _ _[-2.17619] _[-0.49575] _[-0.39086]
_[-0.24860] _ _ _ _ _ _ _ _Log(Pembiayaan(-1)) _ 1.349101 _ 6.679481 _ 1.047529
_ 1.381795 _ _ _ (1.86219) _ (6.86371) _ (1.89024) _ (1.96556) _ _ _[ 0.72447] _[ 0.97316] _[
0.55418] _[ 0.70300] _ _ _ _ _ _ _ _Log(Pembiayaan(-2)) _ 4.793088 _ 4.471726 _ 0.822117
_ 0.546363 _ _ _ (2.20530) _ (8.12835) _ (2.23852) _ (2.32772) _ _ _[ 2.17344] _[ 0.55014] _[
0.36726] _[ 0.23472] _ _ _ _ _ _ _ _C _ 0.691783 _ 7.577955 _-4.578133 _-3.704689 _ _
_ (2.12910) _ (7.84747) _ (2.16116) _ (2.24728) _ _ _[ 0.32492] _[ 0.96566] _[-2.11837]
_[-1.64852] _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ R-squared _ 0.947488 _ 0.680864 _ 0.963288
_ 0.955920 _ _ Adj. R-squared _ 0.863469 _ 0.170246 _ 0.904548 _ 0.885393 _ _ Sum sq.
resids _ 0.390782 _ 5.308892 _ 0.402642 _ 0.435371 _ _ S.E. equation _ 0.279565
_ 1.030426 _ 0.283775 _ 0.295083 _ _ F-statistic _ 11.27706 _ 1.333412 _ 16.39927
_ 13.55392 _ _ Log likelihood _ 5.185491 _-13.07742 _ 4.976217 _ 4.429158 _ _ Akaike AIC
_ 0.544930 _ 3.153917 _ 0.574826 _ 0.652977 _ _ Schwarz SC _ 0.955752 _ 3.564740
_ 0.985649 _ 1.063800 _ _ Mean dependent _ 14.00315 _ 6.940000 _ 5.039275 _ 4.950021
_ _ S.D. dependent _ 0.756601 _ 1.131208 _ 0.918506 _ 0.871645 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ Determinant resid covariance (dof adj.) _ 2.29E-06 _ _ _ _ Determinant resid covariance
_ 3.73E-08 _ _ _ _ Log likelihood _ 40.27664 _ _ _ _ Akaike information criterion
_-0.610948 _ _ _ _ Schwarz criterion _ 1.032342 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Sumber : Data
diolah (2021) Adapun model persamaan pertama untuk masing-masing variabel dalam
penelitian ini ialah: ??????= ?+ ?? 1 ???? ??-?? + ?? 2 ?????? ??-?? + ?? 3 ???? ??-?? + ?? ??
??????= ??,???? – ??,???? ???? ??-?? ??,???? ?????? ??-?? +??,???? ???? ??-?? Contanta
mempunyai nilai sebesar 0,44 artinya apabila terjadi perubahan produk domestic bruto
pada periode dua tahun sebelumnya maka produk domestic bruto tahun ini mempunyai
nilai sebesar 0,44.

Suku Bunga mempunyai nilai sebesar -0,61, artinya apabila suku bunga dua tahun
sebelumnya meningkat 1 % maka akan menurunkan produk domestik bruto pada masa
sekarang sebesar 0,61 %. Dana pihak ketiga mempunyai nilai sebesar 4,76, artinya
apabila dana pihak ketiga dua tahun sebelumnya meningkat 1 % maka akan
menurunkan produk domestic bruto pada masa sekarang sebesar 4,76. Pembiayaan
mempunyai nilai sebesar 4,97, artinya apabila pembiayaan dua tahun sebelumnya
meningkat 1 % maka akan meningkatkan produk domestic bruto pada masa sekarang
sebesar 4,79.

Selanjutnya, persamaan kedua dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : ????= ?+ ?? 1
?????? ??-?? + ?? 2 ???? ??-?? + ?? 3 ?????? ??-?? + ?? ?? ????= -??,???? – ??,???? ??????
??-?? + ??, ???? ???? ??-?? - ??,???? ?????? ??-?? Contanta mempunyai nilai sebesar -0,12
artinya apabila terjadi perubahan suku bunga pada periode dua tahun sebelumnya
maka suku bunga tahun ini mengalami penurunan -0,12. Dana pihak ketiga mempunyai
nilai sebesar 3,99, artinya apabila DPK dua tahun sebelumnya meningkat 1 % maka akan
menurunkan suku bunga pada masa sekarang sebesar 3, 99 %.

Pembiayaan mempunyai nilai sebesar 4,47, artinya apabila pembiayaan dua tahun
sebelumnya meningkat 1 % maka akan meningkatkan suku bunga pada masa sekarang
sebesar 0,06%. Produk Domestik Bruto mempunyai nilai sebesar -0,06, artinya apabila
PDB dua tahun sebelumnya meningkat 1 % maka akan menurunkan suku bunga pada
masa sekarang sebesar 0,06 %. Selanjutnya, persamaan ketiga dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut : ??????= ?+ ?? 1 ???? ??-?? + ?? 2 ?????? ??-?? + ?? 3 ???? ??-?? + ?? ??
??????= -??,????+ ??,???? ???? ??-?? + ??,???? ?????? ??-?? - ??,???? ???? ??-?? Contanta
mempunyai nilai sebesar -0,086 artinya apabila terjadi perubahan dana pihak ketiga
pada periode dua tahun sebelumnya maka dana pihak ketiga tahun ini mengalami
penurunan -0,086.

Pembiayaan mempunyai nilai sebesar 0,82 artinya apabila pembiayaan dua tahun
sebelumnya meningkat 1 % maka akan meningkatkan dana pihak ketiga pada masa
sekarang sebesar 0,06%. Produk Domestik Bruto mempunyai nilai sebesar 0,24, artinya
apabila PDB dua tahun sebelumnya meningkat 1 % maka akan meningkatkan dana
pihak ketiga pada masa sekarang sebesar 0,24 %. Suku bunga mempunyai nilai sebesar
-0,22 artinya apabila suku bunga dua tahun sebelumnya meningkat 1 % maka akan
menurunkan DPK pada masa sekarang sebesar 0,22 %.

Selanjutnya, persamaan ketiga dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : ????= ?+ ?? 1
?????? ??-?? + ?? 2 ???? ??-?? + ?? 3 ?????? ??-?? + ?? ?? ????= ??,????+ ??,???? ??????
??-?? - ??,???? ???? ??-?? - ??,???? ?????? ??-?? Contanta mempunyai nilai sebesar 0,54
artinya apabila terjadi perubahan pembiayaan pada periode dua tahun sebelumnya
maka pembiayaan tahun ini mengalami peningkatan 0,54. Produk Domestik Bruto
mempunyai nilai sebesar 0,12, artinya apabila PDB dua tahun sebelumnya meningkat 1
% maka akan meningkatkan pembiayaan pada masa sekarang sebesar 0,12 %.

Suku bunga mempunyai nilai sebesar -0,23 artinya apabila suku bunga dua tahun
sebelumnya meningkat 1 % maka akan menurunkan pembiayaan pada masa sekarang
sebesar 0,23 %. Dana pihak ketiga mempunyai nilai sebesar -0,27 artinya apabila DPK
dua tahun sebelumnya meningkat 1 % maka akan menurunkan pembiayaan pada masa
sekarang sebesar 0,27 %. 4.1.10 Hasil Analisis Jangka Pendek Berdasarkan hasil analisis
Vector Auto Regression pada uji unit root menggunakan first different dengan tingkat
signifikan 5 % atau 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa : Suku bunga pada Lag 2 tidak
berpengaruh terhadap Produk domestic bruto, yang dibuktikan dengan nilai t statistik
lebih besar dari t-tabel yaitu 1,803 < 1.812.

Dana Pihak Ketiga pada Lag 2 berpengaruh negatif terhadap Produk domestic bruto,
yang dibuktikan dengan nilai t statistik lebih besar dari t-tabel yaitu 2.176 < 1.812. Hal
ini menunjukkan bahwa apabila dana pihak ketiga meningkat maka produk domestic
bruto akan mengalami penurunan, kondisi ini terjadi karena pada saat tingginya dana
pihak ketiga yang mampu di himpun oleh lembaga perbankan maka akan semakin
besar kesempatan bank dalam menyalurkan pembiayaan, namun apabila penyaluran
pembiayaan yang disalurkan menyebabkan kemacetan atau terjadi pembiayaan
bermasalah maka akan mengakibatkan kesempatan dalam mendapatkan sejumlah
keuntungan berkurang sehingga jumlah pembiayaan yang di alokasikan kepada sektor
ekonomi juga mengalami penurunan dan berakibat pada penurunan produk domestic
bruto.

Pembiayaan pada Lag 2 berpengaruh positif terhadap Produk domestic bruto, yang
dibuktikan dengan nilai t statistik lebih besar dari t-tabel yaitu 2,173 < 1.812. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin meningkat pembiayaan maka akan semakin besar pula
pembiayaan perbankan syariah yang dialokasikan pada sektor ekonomi seperti sektor
pertanian, perburuan, dan sarana pertanian, sektor pertambangan, sektor industri,
sektor listrik, gas, dan air, sektor kontruksi, sektor perdagangan, restoran, dan hotel,
sektor pengangkutan, pergudangan, sektor jasa dunia usaha, sektor jasa
sosial/masyarakat dan lain-lain sehingga semakin meningkat sistem perekonomian
masyarakat dan menghasilkan sejumlah produksi yang lebih banyak. Pembahasan
Kemampuan Suku Bunga mempengaruhi PDB Berdasarkan pengujian yang dilakukan
kausalitas granger membuktikan tidk adanya hubungan kausalitas antara suku bunga
dan PDB.

Berdasarkan hasil analisis VAR dalam jangka pendek dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh antara suku bunga terhadap Produk domestic Bruto. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa suku bunga dalam perspektif islam tidak dapat digunakan
sebagai suatu acuan dalam meningkatkan pendapat daerah. Meskipun fluktuasi tingkat
suku bunga yang terjadi akan mempunyai implikasi yang penting terhadap sektor riil
maupun sektor moneter dalam perekonomian.

Menurut pandangan Nahdhatul Ulama hukum bank dengan praktek bunga di dalamnya
sama seperti hukum gadai, dan terdapat 3 pendapat ulama diantaranya bunga bank
Haram, sebab termasuk utang yang dipungut rentenir, bunga bank Halal, sebab tidak
ada syarat pada waktu akad atau perjanjian kredit, bunga bank Syubhat (tidak tentu
halal haramnya), sebab para ahli hukum berselisih pendapat tentangnya. Bunga yang
diberikan oleh bank-bank milik negara kepada para nasabahnya atau sebaliknya yang
selama ini berlaku, termasuk perkara musytabihat (masih samar-samar, belum jelas
hukumnya sehingga butuh penelitian lebih lanjut, Nurhadi, (2017).

Bunga bank adalah keuntungan yang diambil oleh bank dan biasanya di tetapkan dalam
bentuk persentase seperti 5% atau 10% dalam jangka waktu bulanan atau tahunan
terhitung dari jumlah pinjaman yang diambil nasabah. Bunga bank digunakan oleh
bank-bank konvensional sedangkan bank syariah biasanya menggunakan istilah margin
keuntungan. Bagi bank konvensional, bunga bank menjadi tulang punggung untuk
menanggung biaya operasional dan menarik keuntungan. Untuk menghindari praktek
riba pada bunga bank konvensional maka saat ini di Indonesia sudah mulai banyak Bank
Syariah sebagai pilihan umat Islam untuk bertransasksi seusai syariah Islam.
Pada praktiknya, sebagai pengganti sistem bunga tersebut, maka bank Islam
menggunakan berbagai macam cara yang digunakan dalam akad kredit dan tentunya
bersih dan terhindar dari hal-hal yang mengandung unsur riba diantaranya wadiah,
mudharabah, musyarakah dan murabahah. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Susanto (2017) bahwa suku bunga tidak berpengaruh secara
negative terhadap pertumbuhan PDB. Kemampuan DPK mempengaruhi PDB
Berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan alat uji variance decomposition
membuktikan bahwa DPK memiliki kemampuan dalam mempengaruhi PDB dari awal
hingga akhir pengamatan.

Varians DPK cenderung meningkat sampai akhir pengamatan dimulai dari sebesar
0,68% yang kemudian meningkat sampai 1,96 %. Hasil uji kausalitas granger
membuktikan adanya hubungan kausalitas antara DPK dan PDB. Semakin meningkatnya
dana pihak ketiga maka semakin meningkat pula produk domestic bruto. Pada saat
dana pihak ketiga meningkat maka kesempatan untuk menyalurkan pembiayaan juga
meningkat dan semakin besar pula pembiayaan perbankan syariah yang dialokasikan
pada sektor ekonomi seperti sektor pertanian, perburuan, dan sarana pertanian, sektor
pertambangan, sektor industri, sektor listrik, gas, dan air, sektor kontruksi, sektor
perdagangan, restoran, dan hotel, sektor pengangkutan, pergudangan, sektor jasa dunia
usaha, sektor jasa sosial/masyarakat dan lain-lain sehingga semakin meningkat sistem
perekonomian masyarakat dan menghasilkan sejumlah produksi yang lebih banyak.

Sedangkan dari hasil uji Impulse Response Function terlihat bahwa PDB merespon
positif dengan adanya guncangan dari DPK dan mendekati dari titik keseimbangan pada
periode ke-2, dan pergerakannya stabil sampai periode ke-10. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin meningkat dana pihak ketiga dalam beberapa periode menyebabkan
peningkatan pada produksi yang dihasilkan. Hasil analisis VAR dalam jangka pendek
menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh negatif terhadap Produk domestic
bruto, Hal ini menunjukkan bahwa apabila dana pihak ketiga meningkat maka produk
domestic bruto akan mengalami penurunan, kondisi ini terjadi karena pada saat
tingginya dana pihak ketiga yang mampu di himpun oleh lembaga perbankan maka
akan semakin besar kesempatan bank dalam menyalurkan pembiayaan, namun apabila
penyaluran pembiayaan yang disalurkan menyebabkan kemacetan atau terjadi
pembiayaan bermasalah maka akan mengakibatkan kesempatan dalam mendapatkan
sejumlah keuntungan berkurang sehingga jumlah pembiayaan yang di alokasikan
kepada sektor ekonomi juga mengalami penurunan dan berakibat pada penurunan
produk domestic bruto.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Hidayat dan
Irwansyah (2020), yang menyatakan bahwa variabel Dana pihak ketiga perbankan
syariah berpengaruh signifikan terhadap variabel produk domestik bruto (PDB).
Kemampuan Pembiayaan mempengaruhi PDB Berdasarkan pengujian yang dilakukan
dengan alat uji variance decomposition membuktikan bahwa pembiayaan memiliki
kemampuan dalam mempengaruhi PDB dari awal hingga akhir pengamatan. Varians
pembiayaan cenderung meningkat sampai akhir pengamatan dimulai dari sebesar
0,001% yang kemudian meningkat sampai 1,53 %. Hasil uji kausalitas granger juga
membuktikan adanya hubungan kausalitas antara DPK dan PDB.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya dana pihak ketiga maka akan
mendoring peningkatan produk domestic bruto. Sedangkan dari hasil uji Impulse
Response Function terlihat bahwa PDB merespon positif dengan adanya guncangan dari
pembiayaan dan semakin seimbang hingga pada periode ke-10. Berdasarkan hasil
analisis VAR dalam jangka pendek menunjukkan bahwa pembiayaan berpengaruh
positif terhadap produk domestic bruto.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkat pembiayaan maka akan semakin besar
pula pembiayaan perbankan syariah yang dialokasikan pada sektor ekonomi seperti
sektor pertanian, perburuan, dan sarana pertanian, sektor pertambangan, sektor
industri, sektor listrik, gas, dan air, sektor kontruksi, sektor perdagangan, restoran, dan
hotel, sektor pengangkutan, pergudangan, sektor jasa dunia usaha, sektor jasa
sosial/masyarakat dan lain-lain sehingga semakin meningkat sistem perekonomian
masyarakat dan menghasilkan sejumlah produksi yang lebih banyak. Pembiayaan bank
syariah pada memiliki peran penting pada sektor riil guna meningkatkan pertumbuhan
ekonomi secara menyeluruh.

Pembiayaan perbankan syariah yang dialokasikan pada sektor ekonomi antara lain
sektor pertanian, perburuan, dan sarana pertanian, sektor pertambangan, sektor
industri, sektor listrik, gas, dan air, sektor kontruksi, sektor perdagangan, restoran, dan
hotel, sektor pengangkutan, pergudangan, sektor jasa dunia usaha, sektor jasa
sosial/masyarakat dan lain-lain. Kenaikan permintaan pembiayaan, baik pembiayaan
konsumtif, modal kerja dan investasi akan meningkatkan dan mendorong daya beli serta
meningkatkan investasi, dengan meningkatkan pembiayaan maka akan menambah
ruang gerak masyarakay dalam menghasilkan produksi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susilo dan Ratnawati,
(2015) yang menyimpulkan bahwa Pembiayaan bank syariah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB). BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti
mengemukakan kesimpulan sebagai berikut : Suku Bunga tidak berpengaruh terhadap
Produk Domestik Bruto di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suku
bunga dalam perspektif islam tidak dapat digunakan sebagai suatu acuan dalam
meningkatkan pendapat daerah.

Meskipun fluktuasi tingkat suku bunga yang terjadi akan mempunyai implikasi yang
penting terhadap sektor riil maupun sektor moneter dalam perekonomian. Dana Pihak
ketiga berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia. Semakin meningkat
dana pihak ketiga maka akan semakin meningkat pula PDB. Pembiayaan berpengaruh
terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia. Semakin meningkat pembiayaan maka
akan semakin meningkat pula PDB. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya
pembiayaan maka akan mendoring peningkatan produk domestic bruto.

Saran Adapun saran yang dapat diberikan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : Diharapkan kepada lembaga perbankan syariah untuk dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat sehingga masyarakat akan memilih untuk melakukan simpanan
pada bank syariah dan akan meningkatkan DPK serta memberikan kesempatan dalam
menyalurkan pembiayaan lebih luas kepada masyarakat. Bagi penelitian lanjutan,
diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan rujukan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan. KEPUSTAKAAN Atika, (2017), Pengaruh Pembiayaan Dan Tingkat Bagi
Hasil Terhadap Tingkat Kesejahteraan Di Indonesia Badan Pusat Statistik. (2010). Produk
Domestik Bruto Indonesia Triwulanan Menurut Lapangan Usaha 2006-2010.

Laporan Publikasi Badan Pusat Statistik. www.bps.go.id Bastian, Indra. (2006). Akuntansi
Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga Brigham, F. Eugene dan Joel
F. Houston. (2013). Dasar-dasar Manajemen. Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Boediono. (2014). Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi. Yogyakarta: BPFE Hidayat, S., &
Irwansyah, R. (2020). Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Pembiayaan Perbankan Syariah
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Masharif Al-Syariah …, 5(1), 1–21.
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Mas/article/view/4175 Hidayat dan
Irwansyah (2020) Pengaruh dana pihak ketiga dan pembiayaan perbankan syariah
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia Ismail. (2010). Manajemen Perbankan Dari
Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana Kasmir. (2005). Pemasaran Jasa.

Jakarta: Graya Grafindo Persada Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan.


Jakarta: Kencana. Prenada Media Group Laksmono, R, Didy. (2001). Suku Bunga Sebagai
Salah Satu Indikator Ekspektasi. Inflasi. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan
Madura, Jeff. (2003), International Financial Management, Edisi Ketujuh, Thomson
South-Western Mardiyanto, Handono (2009). Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia (GRASINDO). Mishkin, F.S., (2010), Ekonomi Uang,
Perbankan, dan Pasar Keuangan Muhammad Syafi'i. (2012) Bank Syariah: Dari Teori ke
Praktik. Jakarta: Gema Insani Nopirin. (2000). Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro
Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta Nurhayati, Sri dan Wasilah. (2015).

Akuntansi Syariah di Indonesia. Salemba. Empat. Jakarta Samuelson, Paul A. dan


Nordhaus, William D. (2004). Ilmu. Makroekonomi.Jakarta: PT. Media Global Susilo dan
Ratnawati, (2015), Analisis Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah Dan Tenaga Kerja
Terhadap Peningkatan Produk Domestik Bruto (Pdb): Analisis Sektoral Tahun 2006 –
2013 Susanto, (2019), pengaruh inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sunariyah. (2006). Pengantar Pengetahuan Pasar
Modal, Edisi 5. Yogyakarta: UPP. AMP YKPN Sunariyah. (2013). Pengantar Pengetahuan
Pasar Modal, Edisi 5. Yogyakarta: UPP. AMP YKPN Sukirno, Sadono. (2011).

Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Rajawali. Pers, Jakarta Tarigan,
Robinson. (2007). Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi cetakan ke empat. Jakarta: PT.
Bumi Aksara Veitzal., (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari.
Teori ke Praktik. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada Vogt, W. (2015). Chow Test. Dictionary
of Statistics & Methodology, 712–723. https://doi.org/10.4135/9781412983907.n274
Yazid, M. (2018). Inflasi, KURS, Dan Suku Bunga Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal
EKOMBIS, 1(1), 38–45. http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/article/view/1381
Zaimsyaha dan Herianingrum (2019), Pengaruh Pembiayaan Bank Islam, FDI dan
Pertumbuhan Ekonomi: Studi Empiris Negara OKI Tabulasi Data No _Tahun _PDB
(Rupiah) _Suku Bunga (%) _DPK(Rupiah) _Pembiayaan (Rupiah) _ _1 _2005 _
109,569,672,500,000 _5.75 _15,582,000,000 _15,231,000,000 _ _2 _2006 _
466,101,000,000,000 _9.75 _20,672,000,000 _20,444,000,000 _ _3 _2007 _
493,331,000,000,000 _8 _28,012,000,000 _27,944,000,000 _ _4 _2008 _
519,348,000,000,000 _9.25 _36,852,000,000 _38,195,000,000 _ _5 _2009 _
548,479,000,000,000 _6.5 _52,271,000,000 _46,886,000,000 _ _6 _2010 _
585,812,000,000,000 _6.5

_76,036,000,000 _68,181,000,000 _ _7 _2011 _ 623,864,000,000,000 _6 _115,415,000,000


_102,655,000,000 _ _8 _2012 _ 662,063,000,000,000 _5.75 _147,512,000,000
_147,505,000,000 _ _9 _2013 _ 699,903,000,000,000 _7.5 _183,534,000,000
_184,122,000,000 _ _10 _2014 _2,161,552,500,000,000 _7.66 _217,858,000,000
_199,330,000,000 _ _11 _2015 _2,272,929,200,000,000 _7.5 _231,175,000,000
_212,996,000,000 _ _12 _2016 _2,385,186,800,000,000 _4.75 _279,335,000,000
_248,007,000,000 _ _13 _2017 _2,508,971,900,000,000 _7.5 _334,888,000,000
_285,695,000,000 _ _14 _2018 _2,638,885,400,000,000 _6 _371,828,000,000
_320,193,000,000 _ _15 _2019 _2,769,908,700,000,000 _7.5

_416,558,000,000 _355,182,000,000 _ _16 _2020 _2,704,397,050,000,000 _ 7


_465,977,000,000 _383,944,000,000 _ _ Hasil Regresi Uji Stationeritas Tingkat Level PDB
Null Hypothesis: LOGPDB has a unit root _ _ _Exogenous: Constant _ _ _ _Lag Length: 0
(Automatic - based on SIC, maxlag=10) _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _t-Statistic _ Prob.* _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Augmented Dickey-Fuller test statistic _-1.980121 _ 0.2947 _ _Test
critical values: _1% level _ _-3.538362 _ _ _ _5% level _ _-2.908420 _ _ _ _10% level _
_-2.591799 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

_ _ _ Dana Pihak Ketiga Null Hypothesis: LOGDPK has a unit root _ _ _Exogenous:
Constant _ _ _ _Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _t-Statistic _ Prob.* _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Augmented Dickey-Fuller test statistic
_-2.997631 _ 0.0405 _ _Test critical values: _1% level _ _-3.538362 _ _ _ _5% level _
_-2.908420 _ _ _ _10% level _ _-2.591799 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _*MacKinnon (1996)
one-sided p-values. _ _ _ Suku Bunga Null Hypothesis: SUKU_BUNGA has a unit root _ _
_Exogenous: Constant _ _ _ _Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _t-Statistic _ Prob.*

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Augmented Dickey-Fuller test statistic _-3.188915 _ 0.0253 _ _Test


critical values: _1% level _ _-3.538362 _ _ _ _5% level _ _-2.908420 _ _ _ _10% level _
_-2.591799 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _*MacKinnon (1996) one-sided p-values. _ _
_Pembiayaan Null Hypothesis: LOGPEMBIAYAAN has a unit root _ _Exogenous: Constant
_ _ _ _Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_t-Statistic _ Prob.* _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Augmented Dickey-Fuller test statistic
_-0.604372 _ 0.8617 _ _Test critical values: _1% level _ _-3.538362 _ _ _ _5% level _
_-2.908420 _ _ _ _10% level _ _-2.591799 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _*MacKinnon (1996)
one-sided p-values.

_________
Hasil Uji Stationeritas Firs difference PDB Null Hypothesis: D(LOGPDB) has a unit root _
_ _Exogenous: Constant _ _ _ _Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _t-Statistic _ Prob.* _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Augmented Dickey-Fuller
test statistic _-12.30281 _ 0.0000 _ _Test critical values: _1% level _ _-3.540198 _ _ _ _5%
level _ _-2.909206 _ _ _ _10% level _ _-2.592215 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _*MacKinnon
(1996) one-sided p-values. _ _ _
Dana Pihak Ketiga Null Hypothesis: D(LOGDPK) has a unit root _ _ _Exogenous:
Constant _ _ _ _Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _t-Statistic _ Prob.*

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Augmented Dickey-Fuller test statistic _-9.020550 _ 0.0000 _ _Test


critical values: _1% level _ _-3.540198 _ _ _ _5% level _ _-2.909206 _ _ _ _10% level _
_-2.592215 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _*MacKinnon (1996) one-sided p-values. _ _ _Suku
Bunga Null Hypothesis: D(SUKU_BUNGA) has a unit root _ _Exogenous: Constant _ _ _
_Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_t-Statistic _ Prob.* _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Augmented Dickey-Fuller test statistic
_-7.908893 _ 0.0000 _ _Test critical values: _1% level _ _-3.540198 _ _ _ _5% level _
_-2.909206 _ _ _ _10% level _ _-2.592215 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _*MacKinnon (1996)
one-sided p-values.

_ _ _ Pembiayaan Null Hypothesis: D(LOGPEMBIAYAAN) has a unit root _ _Exogenous:


Constant _ _ _ _Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _t-Statistic _ Prob.* _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Augmented Dickey-Fuller test statistic
_-9.317037 _ 0.0000 _ _Test critical values: _1% level _ _-3.540198 _ _ _ _5% level _
_-2.909206 _ _ _ _10% level _ _-2.592215 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _*MacKinnon (1996)
one-sided p-values. _ _ _
Hasil Uji Lag Optimal VAR Lag Order Selection Criteria _ _ _ _ _ _Endogenous variables:
LOG(PDB) SUKU_BUNGA LOG(DPK) LOG(PEMBIAYAAN) _ _Exogenous variables: C _ _ _
_ _ _Sample: 2005 2020 _ _ _ _ _ _ _Included observations: 14 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ Lag _LogL _LR _FPE _AIC _SC _HQ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _0 _-18.05831
_NA _ 0.000275 _ 3.151188 _ 3.333775 _ 3.134286 _ _1 _ 6.149580 _ 31.12443*
_ 9.70e-05 _ 1.978631 _ 2.891571 _ 1.894122 _ _2 _ 40.27664 _ 24.37647 _ 1.67e-05*
_ -0.610948* _ 1.032342* _ -0.763065* _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ * indicates lag order
selected by the criterion _ _ _ _ _ LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5%
level) _ _ _ _ FPE: Final prediction error _ _ _ _ _ _ AIC: Akaike information criterion _ _ _ _ _
_ SC: Schwarz information criterion _ _ _ _ _ _ HQ: Hannan-Quinn information criterion _ _
_ _ _ Hasil Uji Kausalitas Pairwise Granger Causality Tests _ _Date: 06/10/21 Time: 06:29 _
_Sample: 2005 2020 _ _ _Lags: 2 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Null Hypothesis: _Obs _F-Statistic
_Prob. _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ SUKU_BUNGA does not Granger Cause PDB _ 14 _ 0.42685
_0.6651 _ _ PDB does not Granger Cause SUKU_BUNGA _ 0.32864 _0.7282 _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ DPK does not Granger Cause PDB _ 14 _ 0.21889 _0.8076 _ _ PDB does not Granger
Cause DPK _ 34.3452 _6.E-05 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ PEMBIAYAAN does not Granger Cause
PDB _ 14 _ 0.21799 _0.8083 _ _ PDB does not Granger Cause PEMBIAYAAN _ 26.3163
_0.0002 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ DPK does not Granger Cause SUKU_BUNGA _ 14 _ 3.54153
_0.0734 _ _ SUKU_BUNGA does not Granger Cause DPK _ 1.13201 _0.3643 _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ PEMBIAYAAN does not Granger Cause SUKU_BUNGA _ 14 _ 3.54402 _0.0733 _
_ SUKU_BUNGA does not Granger Cause PEMBIAYAAN _ 1.40080 _0.2954 _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ PEMBIAYAAN does not Granger Cause DPK _ 14 _ 21.7336 _0.0004 _ _ DPK does not
Granger Cause PEMBIAYAAN _ 16.3330 _0.0010 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Hasil Uji Stabilitas VAR Roots of Characteristic Polynomial _ _Endogenous variables:
LOG(PDB) SUKU_BUNGA LOG(DPK) LOG(PEMBIAYAAN) _ _Exogenous variables: C _
_Lag specification: 1 1 _ _Date: 06/06/21 Time: 11:11 _ _ _ _ _ _ _ _ Root _Modulus _ _ _
_ _ _ _ _ 0.841442 _ 0.841442 _ _ 0.164795 - 0.314445i _ 0.355011 _ _ 0.164795 +
0.314445i _ 0.355011 _ _ 0.231214 _ 0.231214 _ _ _ _ _ _ _ _ No root lies outside the unit
circle. _ _ VAR satisfies the stability condition.

_____
_ Analisis VAR Vector Autoregression Estimates _ _ _ _ Date: 06/10/21 Time: 06:28 _ _ _
_ Sample (adjusted): 2007 2020 _ _ _ _ Included observations: 14 after adjustments _ _
_ Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ] _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _LOG(PDB)
_SUKU_BUNGA _LOG(DPK) _LOG(PEMBIAYAAN) _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _LOG(PDB(-1))
_ 0.644558 _ 0.849003 _ 0.716191 _ 0.759938 _ _ _ (0.36318) _ (1.33861) _ (0.36865)
_ (0.38334) _ _ _[ 1.77477] _[ 0.63424] _[ 1.94276] _[ 1.98243] _ _ _ _ _ _ _ _LOG(PDB(-2))
_ 0.447380 _-0.657668 _ 0.241924 _ 0.144478 _ _ _ (0.33097) _ (1.21991) _ (0.33596)
_ (0.34935) _ _ _[ 1.35171] _[-0.53911] _[ 0.72010] _[ 0.41357] _ _ _ _ _ _ _
_SUKU_BUNGA(-1) _-0.065432 _-0.437197 _-0.185242 _-0.204436 _ _ _ (0.08119)
_ (0.29927) _ (0.08242) _ (0.08570) _ _ _[-0.80586] _[-1.46088] _[-2.24760] _[-2.38542] _ _ _
_ _ _ _ _SUKU_BUNGA(-2) _-0.167180 _-0.122605 _-0.225821 _-0.234488 _ _ _ (0.09118)
_ (0.33606) _ (0.09255) _ (0.09624) _ _ _[-1.83357] _[-0.36483] _[-2.43997] _[-2.43652] _ _ _
_ _ _ _ _LOG(DPK(-1)) _-1.318463 _-6.919837 _-1.107347 _-1.467372 _ _ _ (1.85596)
_ (6.84074) _ (1.88391) _ (1.95899) _ _ _[-0.71039] _[-1.01156] _[-0.58779] _[-0.74905] _ _ _
_ _ _ _ _LOG(DPK(-2)) _-4.763801 _-3.999942 _-0.868503 _-0.574397 _ _ _ (2.18906)
_ (8.06848) _ (2.22203) _ (2.31057) _ _ _[-2.17619] _[-0.49575] _[-0.39086] _[-0.24860] _ _ _
_ _ _ _ _LOG(PEMBIAYAAN(-1)) _ 1.349101 _ 6.679481 _ 1.047529 _ 1.381795 _ _
_ (1.86219) _ (6.86371) _ (1.89024) _ (1.96556) _ _ _[ 0.72447] _[ 0.97316] _[ 0.55418] _[
0.70300] _ _ _ _ _ _ _ _LOG(PEMBIAYAAN(-2)) _ 4.793088 _ 4.471726 _ 0.822117
_ 0.546363 _ _ _ (2.20530) _ (8.12835) _ (2.23852) _ (2.32772) _ _ _[ 2.17344] _[ 0.55014] _[
0.36726] _[ 0.23472] _ _ _ _ _ _ _ _C _ 0.691783 _ 7.577955 _-4.578133 _-3.704689 _ _
_ (2.12910) _ (7.84747) _ (2.16116) _ (2.24728) _ _ _[ 0.32492] _[ 0.96566] _[-2.11837]
_[-1.64852] _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ R-squared _ 0.947488 _ 0.680864 _ 0.963288
_ 0.955920 _ _ Adj.

R-squared _ 0.863469 _ 0.170246 _ 0.904548 _ 0.885393 _ _ Sum sq. resids _ 0.390782


_ 5.308892 _ 0.402642 _ 0.435371 _ _ S.E. equation _ 0.279565 _ 1.030426 _ 0.283775
_ 0.295083 _ _ F-statistic _ 11.27706 _ 1.333412 _ 16.39927 _ 13.55392 _ _ Log likelihood
_ 5.185491 _-13.07742 _ 4.976217 _ 4.429158 _ _ Akaike AIC _ 0.544930 _ 3.153917
_ 0.574826 _ 0.652977 _ _ Schwarz SC _ 0.955752 _ 3.564740 _ 0.985649 _ 1.063800 _
_ Mean dependent _ 14.00315 _ 6.940000 _ 5.039275 _ 4.950021 _ _ S.D. dependent
_ 0.756601 _ 1.131208 _ 0.918506 _ 0.871645 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Determinant resid
covariance (dof adj.) _ 2.29E-06 _ _ _ _ Determinant resid covariance _ 3.73E-08 _ _ _
_ Log likelihood _ 40.27664 _ _ _ _ Akaike information criterion _-0.610948 _ _ _ _ Schwarz
criterion _ 1.032342 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

_ Varians Decomposition _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Variance Decomposition of LOG(PDB): _


_ Period _S.E.

_LOG(PDB) _SUKU_BUNGA _LOG(DPK) _LOG(PEMBIAYAAN) _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 1


_ 0.279565 _ 100.0000 _ 0.000000 _ 0.000000 _ 0.000000 _ _ 2 _ 0.344377 _ 88.66086
_ 8.833861 _ 0.987203 _ 1.518078 _ _ 3 _ 0.576393 _ 40.54858 _ 43.96456 _ 5.241982
_ 10.24488 _ _ 4 _ 0.692153 _ 33.45661 _ 50.89966 _ 4.952375 _ 10.69135 _ _ 5 _ 0.766139
_ 28.37753 _ 56.72466 _ 4.719120 _ 10.17869 _ _ 6 _ 0.799748 _ 26.63253 _ 58.47351
_ 4.726244 _ 10.16772 _ _ 7 _ 0.811743 _ 26.24265 _ 59.09746 _ 4.620109 _ 10.03978 _ _ 8
_ 0.816251 _ 26.09420 _ 59.31649 _ 4.596050 _ 9.993256 _ _ 9 _ 0.819751 _ 26.03884
_ 59.35640 _ 4.594936 _ 10.00983 _ _ 10 _ 0.822315 _ 26.00563 _ 59.40332 _ 4.583992
_ 10.00706 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Variance Decomposition of SUKU_BUNGA: _
_ Period _S.E.

_LOG(PDB) _SUKU_BUNGA _LOG(DPK) _LOG(PEMBIAYAAN) _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 1


_ 1.030426 _ 4.381169 _ 95.61883 _ 0.000000 _ 0.000000 _ _ 2 _ 1.226654 _ 3.228199
_ 93.14136 _ 0.697421 _ 2.933016 _ _ 3 _ 1.264278 _ 3.169768 _ 90.10855 _ 2.606461
_ 4.115217 _ _ 4 _ 1.288551 _ 3.161074 _ 90.28648 _ 2.512729 _ 4.039721 _ _ 5 _ 1.308874
_ 3.987802 _ 88.44511 _ 2.758346 _ 4.808741 _ _ 6 _ 1.327893 _ 4.216635 _ 87.95370
_ 2.824594 _ 5.005073 _ _ 7 _ 1.346312 _ 4.115244 _ 87.79719 _ 2.941625 _ 5.145945 _ _ 8
_ 1.351266 _ 4.102010 _ 87.80176 _ 2.936111 _ 5.160114 _ _ 9 _ 1.351586 _ 4.100375
_ 87.78839 _ 2.943753 _ 5.167479 _ _ 10 _ 1.351644 _ 4.100164 _ 87.78627 _ 2.944133
_ 5.169435 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Variance Decomposition of LOG(DPK): _ _ Period
_S.E.

_LOG(PDB) _SUKU_BUNGA _LOG(DPK) _LOG(PEMBIAYAAN) _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 1


_ 0.283775 _ 63.76240 _ 0.002898 _ 36.23470 _ 0.000000 _ _ 2 _ 0.384183 _ 48.05490
_ 31.33786 _ 19.87183 _ 0.735407 _ _ 3 _ 0.458278 _ 38.93003 _ 46.11155 _ 14.11045
_ 0.847979 _ _ 4 _ 0.493526 _ 40.19870 _ 44.65801 _ 12.87817 _ 2.265128 _ _ 5 _ 0.551811
_ 37.65835 _ 47.66776 _ 10.81922 _ 3.854680 _ _ 6 _ 0.602508 _ 33.95673 _ 50.78800
_ 10.07166 _ 5.183605 _ _ 7 _ 0.649549 _ 30.62356 _ 53.82750 _ 9.396368 _ 6.152573 _ _ 8
_ 0.672695 _ 29.14796 _ 55.57239 _ 8.977268 _ 6.302384 _ _ 9 _ 0.682994 _ 28.47099
_ 56.38541 _ 8.807352 _ 6.336246 _ _ 10 _ 0.687117 _ 28.28013 _ 56.63246 _ 8.732634
_ 6.354774 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Variance Decomposition of LOG(PEMBIAYAAN): _
_ Period _S.E. _LOG(PDB) _SUKU_BUNGA _LOG(DPK) _LOG(PEMBIAYAAN) _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ 1 _ 0.295083 _ 55.64697 _ 0.747187 _ 42.46983 _ 1.136013 _ _ 2 _ 0.409971
_ 40.49333 _ 35.65730 _ 22.13713 _ 1.712235 _ _ 3 _ 0.474563 _ 33.32797 _ 48.62885
_ 16.61843 _ 1.424756 _ _ 4 _ 0.501341 _ 34.86428 _ 47.22123 _ 15.45651 _ 2.457984 _ _ 5
_ 0.544192 _ 34.46589 _ 48.67712 _ 13.38389 _ 3.473096 _ _ 6 _ 0.583729 _ 31.99815
_ 50.92512 _ 12.47486 _ 4.601874 _ _ 7 _ 0.625672 _ 29.25171 _ 53.47957 _ 11.58661
_ 5.682114 _ _ 8 _ 0.647176 _ 27.94639 _ 55.15358 _ 11.03552 _ 5.864513 _ _ 9 _ 0.657183
_ 27.27637 _ 55.99700 _ 10.81030 _ 5.916332 _ _ 10 _ 0.661195 _ 27.08767 _ 56.25692
_ 10.71206 _ 5.943348 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Cholesky Ordering: LOG(PDB)
SUKU_BUNGA LOG(DPK) LOG(PEMBIAYAAN) _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream
<1% - eprints.walisongo.ac.id › 4679/1/113111053
<1% - text-id.123dok.com › document › qo5gd00y
<1% - aktifkuliahlah.blogspot.com › 2015 › 02
<1% - repository.uinsu.ac.id › 5302 › 1
<1% - digilibadmin.unismuh.ac.id › upload › 10795-Full
<1% - fanyauliana.blogspot.com › 2012 › 03
<1% - www.academia.edu › 12305542 › DUGAAN_SERAPAN_KARBON
1% - jurnal.stiebi.ac.id › index › Jebi
<1% - www.plj.ac.id › ojs › index
<1% - ejournal.unpatti.ac.id › ppr_iteminfo_lnk
1% - koinworks.com › blog › apa-itu-produk-domestik-bruto
<1% - sinta.unud.ac.id › uploads › dokumen_dir
<1% - kc.umn.ac.id › 17627 › 4
<1% - anoyshoko.wordpress.com › 2012/04/26 › suku-bunga
<1% - 123dok.com › document › q7xrroky-pengaruh-inflasi
<1% - www.kajianpustaka.com › 2018 › 03
2% - journal.um-surabaya.ac.id › index › Mas
2% - www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id › semnas
<1% - ejournal.uigm.ac.id › index › EG
<1% - www.academia.edu › 12153721 › _REVIEW_Analisis
<1% - repository.uinbanten.ac.id › 2514 › 3
<1% - text-id.123dok.com › document › nzw664ly-analisis
<1% - thesis.umy.ac.id › datapublik › t81471
<1% - www.researchgate.net › publication › 348812061
<1% - eprints.ums.ac.id › 92786 › 12
<1% - eprints.undip.ac.id › 32978 › 5
<1% - 123dok.com › document › y95p3vlz-tinjauan-pustaka
<1% - www.bps.go.id › subject › 11
<1% - ilmuekonomi123.blogspot.com › 2017 › 05
<1% - id.tradingeconomics.com › indonesia › gdp-constant
<1% - www.academia.edu › 24430374 › PENDAPATAN_REGIONAL
<1% - wwwfsrianseftia.blogspot.com › 2010 › 04
<1% - text-id.123dok.com › document › wq23g01ez-menurut
<1% - www.abstraksiekonomi.com › 2015 › 10
<1% - www.slideshare.net › pdrb-lapus-kubar-2005-2010
<1% - produktivitas.blogspot.com › 2012 › 06
<1% - bappeda.jambiprov.go.id › welcome › download_file
<1% - www.bps.go.id › 170 › industri-mikro-dan-kecil
<1% - issuu.com › bappedapurwakarta › docs
<1% - aangrohimstie66kdi.wordpress.com › 2014/04/08
<1% - www.slideshare.net › andriandjamalu › total-faktor
<1% - www.cirebonkota.go.id › wp-content › uploads
<1% - www.academia.edu › 11012269
<1% - text-id.123dok.com › document › 8yd5m946q-coverage
<1% - www.coursehero.com › file › p54tql38
<1% - repository.utu.ac.id › 362 › 1
<1% - aangrohim.wordpress.com › 2014/03/31 › peranan
<1% - 123dok.com › article › jasa-jasa-perkembangan-dan
<1% - www.abstraksiekonomi.com › 2014 › 04
<1% - repository.uksw.edu › bitstream › 123456789/7458/2
<1% - www.abstraksiekonomi.com › 2015 › 09
<1% - nayasahanaya18blog.wordpress.com › ekonomi-moneter
<1% - www.researchgate.net › publication › 346009601
<1% - www.academia.edu › 36563356 › FAKTOR_FAKTOR_INFLASI
<1% - jimfeb.ub.ac.id › index › jimfeb
<1% - bethaniafebyolettaa.blogspot.com › 2014 › 09
<1% - www.academia.edu › 36031367
<1% - www.definisi-pengertian.com › 2015 › 06
<1% - www.akuntansilengkap.com › ekonomi › suku-bunga
<1% - www.lemonilo.com › amp › blog
<1% - www.coursehero.com › file › p5eueqdo
<1% - www.gomarketingstrategic.com › pengertian-tingkat
<1% - ojs.unimal.ac.id › ekonomi_regional › article
<1% - ekonominator.blogspot.com › 2016 › 12
<1% - administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id › index › jab
<1% - novristkip2.wordpress.com › pengertian-suku-bunga
<1% - ladynoor.wordpress.com
<1% - www.referensisiswa.my.id › 2021 › 05
<1% - sinta.unud.ac.id › uploads › wisuda
1% - dodogusmao.wordpress.com › 2011/05/26 › pengaruh
<1% - journals.ums.ac.id › index › benefit
<1% - www.coursehero.com › file › 27862396
<1% - repository.uinsu.ac.id › 4685 › 12
<1% - etheses.iainkediri.ac.id › 2307/3/931400416 bab2
<1% - repository.um-palembang.ac.id › id › eprint
<1% - digilib.uinsby.ac.id › 6994 › 5
<1% - www.simulasikredit.com › dari-mana-bank-memperoleh
<1% - elibrary.unikom.ac.id › id › eprint
1% - iyor.wordpress.com › 2011/04/13 › komputer-lembaga
<1% - www.researchgate.net › publication › 329948607_DETER
<1% - digilib.iainkendari.ac.id › 2902 › 3
<1% - bukharawrite.wordpress.com › 2014/08/16 › sumber
<1% - repository.ekuitas.ac.id › bitstream › handle
<1% - eprints.walisongo.ac.id › 5961 › 3
1% - assetsteiyo.wordpress.com › 2016/07/16 › konsep
<1% - www.sahamok.net › bank › bank-syariah
<1% - money.kompas.com › read › 2020/08/12
<1% - roboguru.ruangguru.com › question › dalam-perbankan
<1% - eprints.walisongo.ac.id › 5998 › 3
<1% - eprints.perbanas.ac.id › 2432 › 4
<1% - shariaeconomy.blogspot.com › 2008 › 06
<1% - misbahulrizal.wordpress.com › 2013/06/14 › fatwa-dsn
<1% - eprints.walisongo.ac.id › 5974 › 3
<1% - eprints.perbanas.ac.id › 1130 › 4
<1% - www.academia.edu › 24280184
<1% - aprizal27.wordpress.com › 2011/10/20 › tabungan-syariah
<1% - eprints.stainkudus.ac.id › 793/6/6
<1% - maildaalfriska.blogspot.com › 2011 › 07
<1% - eprints.perbanas.ac.id › 2985 › 4
<1% - lista.staff.gunadarma.ac.id › Downloads › files
<1% - journal2.uad.ac.id › index › fokus
<1% - www.slideshare.net › AboeQoya › koperasi-syariah-dan
1% - core.ac.uk › download › pdf
2% - eprints.walisongo.ac.id › 7208 › 3
<1% - www.ojk.go.id › Files › box
<1% - manajemenkeuangan.net › pengertian-kredit-adalah
<1% - repository.uinbanten.ac.id › 374 › 4
<1% - eprints.walisongo.ac.id › 7248 › 3
<1% - eprints.umm.ac.id › 55146 › 3
<1% - andinurhasanah.wordpress.com › 2012/12/26 › akad
<1% - eprints.ums.ac.id › 23866/12/02
<1% - karyatulisilmiah.com › pembiayaan-pada-bank-syariah
<1% - www.sosial79.com › 2021 › 05
<1% - digilib.uinsgd.ac.id › 28034/4/4_BAB I
<1% - www.coursehero.com › file › 77196526
<1% - www.hestanto.web.id › pengertian-pembiayaan
<1% - repository.metrouniv.ac.id › id › eprint
<1% - kamus.tokopedia.com › m › mudharabah
<1% - tafsirweb.com › 11574-quran-surat-al-muddatstsir
<1% - www.bankmuamalat.co.id › edukasi-perbankan
1% - digilib.uinsby.ac.id › 15479 › 59
<1% - senyummu13.wordpress.com › 2012/03/27 › akuntansi
<1% - eprints.undip.ac.id › 52000 › 1
<1% - journals.ums.ac.id › index › reaksi
<1% - journal.lldikti9.id › Ekonomika › article
<1% - core.ac.uk › display › 267902063
<1% - digilib.uin-suka.ac.id › 13341 › 2
<1% - ejournal.uin-malang.ac.id › index › ekonomi
<1% - www.academia.edu › 29555791 › Penelitian_terdahulu
<1% - download.garuda.ristekdikti.go.id › article
<1% - puslit.dpr.go.id › produk › jurnal-kepakaran
<1% - eprints.ums.ac.id › 62619 › 1
<1% - jurnal.una.ac.id › index › mes
<1% - novitasari596.wordpress.com › 2014/08/31 › hipotesis
<1% - text-id.123dok.com › document › nzwk7o60z-teori
<1% - topankrisna22radiology.blogspot.com › 2016 › 04
<1% - trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id › medek › article
<1% - eprints.umm.ac.id › 39960 › 4
<1% - www.coursehero.com › sampel-dan-populasidocx
<1% - etheses.uin-malang.ac.id › 722/7/09510143 Bab 3
<1% - colab.research.google.com › Populasi_Sampel
<1% - sugithewae.wordpress.com › 2012/11/13 › pengertian
<1% - etheses.uin-malang.ac.id › 712/7/10510074 Bab 3
<1% - ganjarsayogo.wordpress.com › 2015/04/24 › data
<1% - rachmatul4212.wordpress.com › 2013/01/28 › teknik
<1% - eprints.umpo.ac.id › 7135/13/4
<1% - digilib.uinsgd.ac.id › 9262/6/6_bab3
<1% - ojs.stkip-ypup.ac.id › index › equity
<1% - digilib.uinsby.ac.id › 16744 › 6
<1% - www.researchgate.net › publication › 314297706_PERAN
<1% - e-journal.jurwidyakop3.com › index › ejournal

Anda mungkin juga menyukai