DHAR C
ARAHAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TEH (CAMELLIA SINENSIS (L.) O.
KUNTZE) RAKYAT DI KABUPATEN TASIKMALAYA
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
CHOIRUNNISA LUBIS 2310241039
FIRNANDA PRIMA PUTRA 2310242017
PEBRIANITA 2310242043
SARAH AIDIL FEBRIA 2310242041
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah
yang berjudul “Menperin : Potensi Komoditas Perkebunan Masih Tinggi”. Tidak lupa
pula kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan , baik secara pikiran maupun secara
materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini dapat di praktikkan oleh pembaca dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................5
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN......................................................................................5
1.1. DESKRIPSI PERMASALAHAN............................................................................5
1.2. ANALISIS...............................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................9
SOLUSI PERMASALAHAN..................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................10
KESIMPULAN......................................................................................................................10
iii
BAB I
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
5
Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar 9,039 ha dengan jumlah produksi teh sebanyak
13,238 ton (Dishutbun, 2015).
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah menetapkan teh sebagai salah satu
komoditas perkebunan yang dikembangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Tahun 2011 sampai dengan 2031.Namun rencana pengembangan komoditas
ini masih belum jelas. Sebaran perkebunan teh rakyat secara spasial dan kesesuaian
lahan untuk tanaman teh masih belum tersedia. Data perkebunan yang tersedia hanya
dalam bentuk angka (tabular).Kesesuaian lahan yang tersedia masih bersifat umum
untuk pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, tanaman tahunan dan tanaman
semusim (Bappeda, 2011). Potensi wilayahpengembangan perkebunan teh rakyat
belum teridentifikasi dan informasi kelayakan usaha tani perkebunan teh masih belum
tersedia.
1.2. ANALISIS
A. Penyebab
Penyebab dari perkebunan teh rakyat layak dikembangkan dengan rasio R/C
sebesar 1,73 dapat bervariasi, namun beberapa faktor yang mungkin
mempengaruhi potensi keuntungan yang tinggi bagi petani adalah sebagai berikut:
1. Permintaan pasar yang tinggi: Teh merupakan salah satu minuman yang
populer dan banyak diminati di berbagai negara. Permintaan yang tinggi akan
teh dapat memberikan peluang pasar yang baik bagi petani teh rakyat untuk
menjual produk mereka.
2. Harga jual yang stabil: Jika harga jual teh relatif stabil atau cenderung naik
dari waktu ke waktu, ini dapat memberikan keuntungan yang lebih besar bagi
petani teh rakyat. Hal ini karena mereka dapat menjual hasil panen mereka
dengan harga yang lebih tinggi dan mendapatkan pendapatan yang lebih baik.
3. Efisiensi produksi: Jika petani teh rakyat menerapkan praktik pertanian yang
efisien dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia, mereka
dapat menghasilkan teh dengan biaya produksi yang rendah. Hal ini dapat
meningkatkan keuntungan mereka dan membuat perkebunan teh rakyat
menjadi lebih menguntungkan.
4. Dukungan pemerintah dan lembaga terkait: Jika pemerintah dan lembaga
terkait memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, pendampingan teknis,
akses ke pasar, dan pembiayaan yang terjangkau, ini dapat membantu petani
teh rakyat meningkatkan produktivitas dan efisiensi mereka. Dukungan ini
juga dapat membantu meningkatkan potensi keuntungan dari perkebunan teh
rakyat.
5. Kualitas produk yang baik: Jika petani teh rakyat mampu menghasilkan teh
dengan kualitas yang baik dan memenuhi standar pasar, ini dapat membuka
peluang untuk menjual teh dengan harga yang lebih tinggi. Kualitas produk
yang baik juga dapat meningkatkan daya saing dan permintaan pasar.
6
Semua faktor di atas dapat berkontribusi pada potensi keuntungan yang tinggi bagi
petani teh rakyat dan menjadi penyebab perkebunan teh rakyat layak dikembangkan
dengan rasio R/C sebesar 1,73.
B. Dampak
7
dukungan dari pemerintah, kelompok tani, dan perkebunan swasta untuk
mewujudkan pengembangan ini dengan baik.
Untuk mengatasi dampak negatif ini, penting bagi pemerintah dan pihak
terkait untuk mengimplementasikan kebijakan yang berkelanjutan dalam
pengembangan perkebunan teh rakyat. Langkah-langkah seperti penggunaan
metode pertanian organik, pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana,
perlindungan hak masyarakat adat, peningkatan kualitas kerja dan upah pekerja,
serta pengembangan mekanisme penyelesaian sengketa lahan dapat membantu
mengurangi dampak negatif dari perkebunan teh rakyat.
8
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN
9
BAB III
KESIMPULAN
10