Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGANTAR PENGANTAR TANAMAN PERKEBUNAN

DHAR C
ARAHAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TEH (CAMELLIA SINENSIS (L.) O.
KUNTZE) RAKYAT DI KABUPATEN TASIKMALAYA

Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
CHOIRUNNISA LUBIS 2310241039
FIRNANDA PRIMA PUTRA 2310242017
PEBRIANITA 2310242043
SARAH AIDIL FEBRIA 2310242041

DOSEN PENGAMPU : DEWI REZKY, SP. MP

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


DEPARTEMEN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2023 i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah
yang berjudul “Menperin : Potensi Komoditas Perkebunan Masih Tinggi”. Tidak lupa
pula kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan , baik secara pikiran maupun secara
materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini dapat di praktikkan oleh pembaca dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................5
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN......................................................................................5
1.1. DESKRIPSI PERMASALAHAN............................................................................5
1.2. ANALISIS...............................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................9
SOLUSI PERMASALAHAN..................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................10
KESIMPULAN......................................................................................................................10

iii
BAB I
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

1.1. DESKRIPSI PERMASALAHAN


Teh merupakan komoditas perkebunan yang banyak dibudidayakan oleh
masyarakat dan dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
Pengembangan teh rakyat tercantum dalam rencana tata ruang wilayah, namun
arahannya masih belum jelas.Tujuan penelitian ini adalah
1. mengidentifikasi sebaran lokasi perkebunan teh rakyat
2. mengevaluasi kesesuaian lahan untuk the dan mengidentifikasi potensi
wilayah pengembangannya
3. menganalisis kelayakan usaha tani the rakyat
4. menyusun arahan pengembangan perkebunan teh rakyat di Kabupaten
Tasikmalaya.
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi lokasi perkebunan teh rakyat
adalah interpretasi citra. Evaluasi kesesuaian lahan menggunakan metode
matching criteria yaitu mencocokkan antara persyaratan tumbuh tanaman teh dan
karakteristik lahan. Sedangkan potensi wilayah pengembangan di analisis secara
deskriptif. Analisis kelayakan usaha tani teh menggunakan pendekatan biaya,
penerimaan dan pendapatan usaha tani. Penyusunan arahan pengembangan
perkebunan teh rakyat menggunakan metode SWOT. Hasil identifikasi
menunjukkan bahwa perkebunan teh rakyat di Kabupaten Tasikmalaya seluas
6,956 ha. Lahan yang sesuai untuk tanaman teh seluas 55,310 ha dengan potensi
pengembangan seluas 14,979 ha. Perkebunan teh rakyat layak untuk diusahakan
dengan nilai R/C ratio 1.73.
Arahan pengembangan perkebunan teh rakyat di Kabupaten Tasikmalaya
yang dapat dirumuskan yaitu:
1. pemerintah memfasilitasi upaya peningkatan keuntungan usaha tani
dan pembangunan industri pengolahan.
2. peningkatan luas areal perkebunan teh rakyat melalui pengembangan
potensi wilayah yang sesuai untuk teh berdasarkan skala prioritas.
3. Peningkatan peran kelompok tani teh danperkebunan swasta dalam
pengembangan kawasan perkebunan teh.
Kata kunci: analisis spasial, kelayakan usaha tani teh, kesesuaian lahan
komoditas, potensi wilayah Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah yang memiliki
luas perkebunan terbesar di Indonesia. Pada tahun 2014, luas perkebunan teh di Jawa
Barat mencapai 89,977 ha atau 75.68% dengan jumlah produksi teh mencapai
105,279 ton daun kering. Berdasarkan status pengusahaannya, perkebunan teh di
Jawa Barat terdiri atas Perkebunan Rakyat (PR) seluas 45,850 ha, perkebunan besar
negara (PBN) seluas 23,213 ha dan perkebunan besar swasta (PBS) seluas 20,914 ha
(Pusdatin, 2015).Salah satu kabupaten di Jawa Barat yang cukup besar memproduksi
teh yaitu Kabupaten Tasikmalaya. Pada tahun 2015, luas perkebunan teh rakyat di

5
Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebesar 9,039 ha dengan jumlah produksi teh sebanyak
13,238 ton (Dishutbun, 2015).
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah menetapkan teh sebagai salah satu
komoditas perkebunan yang dikembangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Tahun 2011 sampai dengan 2031.Namun rencana pengembangan komoditas
ini masih belum jelas. Sebaran perkebunan teh rakyat secara spasial dan kesesuaian
lahan untuk tanaman teh masih belum tersedia. Data perkebunan yang tersedia hanya
dalam bentuk angka (tabular).Kesesuaian lahan yang tersedia masih bersifat umum
untuk pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, tanaman tahunan dan tanaman
semusim (Bappeda, 2011). Potensi wilayahpengembangan perkebunan teh rakyat
belum teridentifikasi dan informasi kelayakan usaha tani perkebunan teh masih belum
tersedia.
1.2. ANALISIS
A. Penyebab
Penyebab dari perkebunan teh rakyat layak dikembangkan dengan rasio R/C
sebesar 1,73 dapat bervariasi, namun beberapa faktor yang mungkin
mempengaruhi potensi keuntungan yang tinggi bagi petani adalah sebagai berikut:
1. Permintaan pasar yang tinggi: Teh merupakan salah satu minuman yang
populer dan banyak diminati di berbagai negara. Permintaan yang tinggi akan
teh dapat memberikan peluang pasar yang baik bagi petani teh rakyat untuk
menjual produk mereka.
2. Harga jual yang stabil: Jika harga jual teh relatif stabil atau cenderung naik
dari waktu ke waktu, ini dapat memberikan keuntungan yang lebih besar bagi
petani teh rakyat. Hal ini karena mereka dapat menjual hasil panen mereka
dengan harga yang lebih tinggi dan mendapatkan pendapatan yang lebih baik.
3. Efisiensi produksi: Jika petani teh rakyat menerapkan praktik pertanian yang
efisien dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia, mereka
dapat menghasilkan teh dengan biaya produksi yang rendah. Hal ini dapat
meningkatkan keuntungan mereka dan membuat perkebunan teh rakyat
menjadi lebih menguntungkan.
4. Dukungan pemerintah dan lembaga terkait: Jika pemerintah dan lembaga
terkait memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, pendampingan teknis,
akses ke pasar, dan pembiayaan yang terjangkau, ini dapat membantu petani
teh rakyat meningkatkan produktivitas dan efisiensi mereka. Dukungan ini
juga dapat membantu meningkatkan potensi keuntungan dari perkebunan teh
rakyat.
5. Kualitas produk yang baik: Jika petani teh rakyat mampu menghasilkan teh
dengan kualitas yang baik dan memenuhi standar pasar, ini dapat membuka
peluang untuk menjual teh dengan harga yang lebih tinggi. Kualitas produk
yang baik juga dapat meningkatkan daya saing dan permintaan pasar.

6
Semua faktor di atas dapat berkontribusi pada potensi keuntungan yang tinggi bagi
petani teh rakyat dan menjadi penyebab perkebunan teh rakyat layak dikembangkan
dengan rasio R/C sebesar 1,73.

B. Dampak

Dampak dari pengembangan perkebunan teh rakyat yang layak dikembangkan


adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan Pendapatan Petani: Dengan pengembangan perkebunan teh


rakyat, petani akan mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi dari hasil panen
mereka. Hal ini akan meningkatkan taraf hidup petani dan mengurangi tingkat
kemiskinan di daerah tersebut.

2. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Dengan adanya pendapatan yang


lebih tinggi dari perkebunan teh rakyat, masyarakat di sekitar perkebunan juga
akan merasakan peningkatan kesejahteraan. Pendapatan yang diperoleh petani
akan berdampak positif pada ekonomi lokal, dengan meningkatnya daya beli dan
konsumsi masyarakat.

3. Peningkatan Lapangan Kerja: Pengembangan perkebunan teh rakyat akan


menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Proses penanaman,
pemeliharaan, dan panen teh akan membutuhkan tenaga kerja tambahan. Selain
itu, dengan adanya industri pengolahan teh yang berkembang, juga akan tercipta
lapangan kerja di sektor tersebut.

4. Diversifikasi Ekonomi: Pengembangan perkebunan teh rakyat juga dapat


mendorong diversifikasi ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya. Selain menjadi
sumber pendapatan utama bagi petani, perkebunan teh juga dapat menjadi basis
untuk pengembangan industri pengolahan teh dan pariwisata agrowisata yang
berkaitan dengan teh.

5. Peningkatan Infrastruktur: Pengembangan perkebunan teh rakyat akan


mendorong peningkatan infrastruktur di daerah tersebut. Dalam rangka
mengoptimalkan potensi perkebunan teh, diperlukan akses yang baik ke lahan
perkebunan, jalan penghubung, dan sarana transportasi yang memadai. Hal ini
akan memberikan dampak positif pada pengembangan infrastruktur di Kabupaten
Tasikmalaya secara keseluruhan.

Dengan potensi yang besar dan dampak yang positif, pengembangan


perkebunan teh rakyat di Kabupaten Tasikmalaya merupakan langkah yang tepat
untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat setempat. Diperlukan

7
dukungan dari pemerintah, kelompok tani, dan perkebunan swasta untuk
mewujudkan pengembangan ini dengan baik.

ada beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan dalam pengembangan


perkebunan teh rakyat.
1. Pengembangan perkebunan teh dapat mengancam keberlanjutan lingkungan.
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan dapat mencemari tanah
dan air, serta merusak ekosistem lokal. Selain itu, penebangan hutan untuk
membuka lahan perkebunan juga dapat menyebabkan kerusakan habitat dan
penurunan keanekaragaman hayati.

2. Pengembangan perkebunan teh rakyat juga dapat menyebabkan konflik lahan


antara petani dan masyarakat adat atau pemilik tanah. Jika tidak ada mekanisme
yang jelas untuk mengatur penggunaan lahan, konflik dapat terjadi dan
mengganggu hubungan antar masyarakat.

3. Pengembangan perkebunan teh rakyat juga dapat meningkatkan risiko kerja


bagi pekerja di perkebunan. Kondisi kerja yang buruk, upah rendah, dan
kurangnya perlindungan sosial dapat mengancam kesejahteraan pekerja di sektor
ini.

Untuk mengatasi dampak negatif ini, penting bagi pemerintah dan pihak
terkait untuk mengimplementasikan kebijakan yang berkelanjutan dalam
pengembangan perkebunan teh rakyat. Langkah-langkah seperti penggunaan
metode pertanian organik, pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana,
perlindungan hak masyarakat adat, peningkatan kualitas kerja dan upah pekerja,
serta pengembangan mekanisme penyelesaian sengketa lahan dapat membantu
mengurangi dampak negatif dari perkebunan teh rakyat.

8
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN

pengembangan perkebunan teh rakyat juga dapat meningkatkan kesejahteraan


masyarakat sekitar. Dengan adanya perkebunan teh, akan tercipta lapangan kerja baru
bagi masyarakat sekitar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Petani teh akan
membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk membantu dalam proses penanaman,
pemeliharaan, dan panen teh. Selain itu, perkebunan teh juga akan membutuhkan
tenaga kerja untuk pengolahan dan distribusi produk teh. Hal ini akan memberikan
kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar dan mengurangi tingkat pengangguran.
Pengembangan perkebunan teh rakyat juga dapat berkontribusi dalam
diversifikasi ekonomi. Dengan adanya perkebunan teh, masyarakat dapat
mengembangkan usaha-usaha lain yang terkait dengan industri teh, seperti industri
pengolahan teh, pariwisata teh, dan perdagangan teh. Hal ini akan meningkatkan
perekonomian daerah dan mengurangi ketergantungan pada satu sektor ekonomi saja.
Selain itu, pengembangan perkebunan teh rakyat juga dapat memberikan dampak
positif dalam peningkatan infrastruktur. Untuk mendukung kegiatan perkebunan teh,
diperlukan infrastruktur yang memadai, seperti jalan akses, irigasi, dan sarana
transportasi. Dengan adanya pengembangan perkebunan teh rakyat, pemerintah dan
pihak terkait akan diharapkan meningkatkan investasi dalam pembangunan
infrastruktur tersebut.
Untuk mewujudkan pengembangan perkebunan teh rakyat dengan baik,
dukungan dari pemerintah dan pihak terkait sangat penting. Pemerintah dapat
memberikan insentif dan bantuan kepada petani teh, seperti penyediaan bibit unggul,
pembiayaan, pelatihan, dan pendampingan teknis. Selain itu, pemerintah juga dapat
memfasilitasi kerjasama antara petani teh dengan perusahaan pengolahan teh atau
pasar ekspor. Pihak terkait, seperti lembaga riset pertanian dan perguruan tinggi, juga
dapat berperan dalam memberikan pengetahuan dan teknologi terbaru dalam
pengembangan perkebunan teh rakyat.
Dengan adanya dukungan yang memadai, pengembangan perkebunan teh rakyat
dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan petani, kesejahteraan
masyarakat, lapangan kerja, diversifikasi ekonomi, dan peningkatan infrastruktur.

9
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan tentang komoditas perkebunan teh di Tasikmalaya adalah bahwa teh


merupakan salah satu komoditas utama dalam sektor perkebunan di daerah tersebut.
Tasikmalaya dikenal sebagai salah satu produsen teh terkemuka di Indonesia. Teh
dari Tasikmalaya memiliki kualitas yang baik dan menjadi sumber pendapatan
penting bagi petani setempat. Selain itu, perkebunan teh di Tasikmalaya juga
berperan dalam pembangunan ekonomi daerah dan memberikan lapangan kerja bagi
masyarakat. Meskipun memiliki potensi besar, tantangan seperti keberlanjutan
lingkungan. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan, menyebabkan
konflik lahan antara petani dan masyarakat adat atau pemilik tanah. perubahan iklim
dan pengelolaan yang berkelanjutan perlu terus dipantau dan diatasi untuk menjaga
kelangsungan produksi teh di Tasikmalaya.

10

Anda mungkin juga menyukai