Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA

A. PENGKAJIAN

Langkah Langkah dalam pengkajian keperawatan

1.Pengumpulan data

Pengumpulan data dibagi menjadi 2 tipe yaitu data subjektif ( data yg dikatakan atau yang
disampaikan oleh pasien) dan data objektif ( data yang di dapatkan dari hasil observasi dan dari
hasil pemeriksaan). Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik dan data penunjang pasien (pemeriksaan laboratorium, rekam medis dan
catatan lain). Sumber data di dapatkan dari klien secara langsung, keluarga atau orang terdekat
pasien, tim kesehatan, rekam medis dan catatan lain. Data pengkajian yang dikumpulkan untuk
mengenali status kesehatan klien saat ini, status kesehatan klien masa lalu, status fisiologis-
psikologis-sosial-spiritual, respon terhadap terapi, harapan terhadap tingkat kesehatan yang
optimal dan masalah-masalah risiko (PPNI, 2010).

2.Klasifikasi Data

Klasifikasi data adalah mengelompokkan data-data yang telah terkumpul atau data-data
temuan. Klasifikasi data dikelompokkan ke dalam 2 hal yaitu sistem tubuh dan kebutuhan
manusia. Menurut Hirarki Maslow yakni mengenai piramida kebutuhan manusia, memiliki 5
tingkatan yaitu fisiologi, aman nyaman, rasa saling mencintai, harga diri, dan aktualisasi diri.

3.Validasi Data

Validasi data merupakan melakukan pengujian untuk meyakinkan bahwa data yang
didapatkan sesuai dengan fakta, akurat, dan lengkap.

4. Perumusan Masalah

Perumusan masalah itu kita mengelompokan data objek dan data subjek untuk menemukan
problem dan etiologi nya .

Adapun macam-macam dari rumusan masalah yaitu :

Actual : masalah yang terjadi sudah nyata( bisa di dapat kan dari tanda dan gejalah dan di
falidasi) .

Resiko : tanda dan gejalah tidak di temukan namun memiliki faktor risiko masalah kesehatan

Promosi kesehatan : motivasi pasien untuk meningkatkan kesehatan yang lebih optimal
B. DIAGNOSA

Diagnosa keperawatan berdasarkan SDKI

Diagnosis keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respons pasien terhadap
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya.

1.Klasifikasi Diagnosis Keperawatan

Klasifikasi diagnosis keperawatan pada buku SDKI mengadopsi klasifikasi diagnosis


keperawatan dari ICN (International Council of Nurses, 1994).

Ada 149 total diagnosis keperawatan dalam SDKI, yang terbagi menjadi 5 kategori dan 14
subkategori.

○5 kategori diagnosis keperawatan berdasarkan SDKI

1. Fisiologis

2. Psikologis

3. Perilaku

4. Relasional

5. Lingkungan

○14 subkategori diagnosis keperawatan berdasarkan SDKI

1. Respirasi

2. Sirkulasi

3. Nutrisi dan cairan

4. Eliminasi

5. Aktivitas dan istirahat

6. Neurosensori

7. Reproduksi dan seksualitas

8. Nyeri dan kenyamanan

9. Integritas ego

10. Pertumbuhan dan perkembangan

11. Kebersihan diri


12. Penyuluhan dan pembelajaran

13. Interaksi sosial

14. Keamanan dan proteksi

Komponen Diagnosis Keperawatan

Komponen diagnosis keperawatan terdiri dari 2 yaitu: (1) masalah/problem; dan (2) indikator
diagnostik.

 Masalah

masalah merupakan gambaran inti dari respon pasien

 Indikator diagnostik

Ada 3 jenis indikator diagnostik dalam Diagnosis keperawatan, yaitu: penyebab; tanda
dan gejala; dan faktor risiko.

Proses penegakkan diagnosis keperawatan

Proses penegakkan diagnosis keperawatan berdasarkan SDKI terdiri dari 3 tahap, yaitu:

1. Analisis data

membandingkan DS & DO dari hasil pengkajian, identifikasi tanda dan gejala (ada di
14 kategori Diagnosa)

2. Identifikasi masalah

Untuk menentukan masalah yang muncul apakah masalah yg muncul ini masalah
aktual atau masalah yang lainnya

3. Perumusan diagnosis

Perumusan diagnosis keperawatan berbeda antara diagnosis aktual, diagnosis risiko,


dan diagnosis promosi Kesehatan.

Cara menulis Diagnosa keperawatan

1.Diagnosa dengan masalah aktual

Rumus Dx : P+E+S (P:problem, E:etiologi, S:Symptom/tanda dan gejala)

 [Masalah] b.d [penyebab] d.d [ tanda/gejala]

contohnya;
Keletihan b.d kondisi fisiologi anemia dibuktikan dengan merasa energi tidak pulih
walaupun telah tidur

Perhatikan!

 Keletihan adalah [masalah]

 Kondisi fisiologi anemia adalah [penyebab]

 b.d = berhubungan dengan

 d.d = dibuktikan dengan merasa energi tidak pulih walaupun telah tidur adalah
[tanda/gejala]

2.Diagnosa dengan masalah risiko

rumus Dx : faktor risiko

 [masalah] d.d [faktor risiko]

Contoh:

Risiko infeksi d.d imunosupresi

Perhatikan!

 Risiko infeksi adalah [masalah].

 Imunosupresi adalah [faktor risiko].

 d.d = dibuktikan dengan

 Diagnosis risiko tidak menggunakan berhubungan dengan (b.d) karena tidak


memiliki etiologi (penyebab)

3. Diagnosa dengan masalah potensial

Rumus Dx : P+S (P:problem & S: symptom/tanda dan gejala)

 [masalah] d.d [tanda/gejala]

Contoh:

Kesiapan peningkatan eliminasi urin d.d mengungkapkan keinginan untuk


meningkatkan eliminasi urin, jumlah urin normal, karakteristik urin normal.

Perhatikan!

 Kesiapan peningkatan eliminasi urin adalah [masalah]


 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan eliminasi urin, jumlah urin normal,
karakteristik urin normal adalah [faktor risiko].

 d.d = dibuktikan dengan

 Diagnosis promosi kesehatan tidak menggunakan berhubungan dengan (b.d)


karena tidak memiliki etiologi (penyebab)

C. INTERVENSI

Diagnosa ( SDKI ) Tujuan & kriteria Hasil Intervensi ( SIKI )


( SIKI)

( D. 0057 : keletihan) (L. 05046 :Tingkat ( I. 05178 : Manajemen Energi )


keletihan)
keletihan berhubungan dengan Observasi
kondisi fisiologis Anemia Ekspektasi : menurun
ditandai dengan 1. Identifikasi gangguan
Kriteria Hasil: fungsi tubuh yang
Gejala dan tanda mayor mengakibatkan
 Verbalisasi kekalahan
Ds: keputihan energi
meningkat 2. Monitor kelelahan fisik
1. Merasa energi tidak dan emosional
pulih walaupun sdh tidur  Tenaga meningkat
3. Monitor pola dan jam
2. Merasa kurang tenaga  Kemampuan tidur
melakukan
3. Mengeluh lelah aktivitas fisik 4. Monitor lokasi dan
Do: meningkat ketidaknyamanan
selama melakukan
1. Tidak mampu  Motivasi meningkat aktivitas
mempertahankan  Keluhan lelah
aktivitas rutin Terapeutik
menurun
2. Tampak lesu 1. Sediakan lingkungan
 Lesu menurun nyaman dan rendah
Gejala dan tanda minor  Gangguan stimulus ( mis. Cahaya,
konsentrasi suara, kunjungan)
Ds:
menurun 2. Lakukan latihan rentang
1. Merasa bersalah akibat
 Sakit kepala gerak pasif dan /atau
tidak menjalankan
menurun aktif
tanggung jawab
 Sakit tenggorokan 3. Berikan aktivitas
2. Libido menurun menurun distraksi yang
memenangkan
Do:  Mengi menurun
4. Fasilitasi duduk di sisi
1. Kebutuhan istirahat  Sianosis menurun tempat tidur, jika tidak
meningkat bisa berpindah atau
 Gelisah menurun
berjalan
 Frekuensi napas
menurun Edukasi

 Perasaan bersalah 1. Anjurkan tirah baring


menurun 2. Anjurkan melakukan
 Nafsu makan aktivitas secara
membaik bertahap

 Pola napas 3. Anjurkan menghubungi


membaik perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
 Libido membaik berkurang

 Pola istirahat 4. Ajarkan strategi koping


membaik untuk mengurangi
kelelahan

kolaborasi

1. Kolaborasi dengan ahli


gizi untuk asupan
makanan

Daftar pustaka

https://www.studocu.com/id/document/universitas-ngudi-waluyo/keperawatam/langkah-
langkah-dalam-melakukan-pengkajian-keperawatan/35751029

https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Kep/article/download/243/284

Rulino, L. (26 Maret 2021). Cara menulis diagnosis keperawatan. Diakses pada 20 April 2022 di
https://perawat.org/cara-menulis-diagnosis-keperawatan/

PPNI (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik
Keperawatan, Edisi 1.Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan,
Edisi 1.Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi 1.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai