Anda di halaman 1dari 4

PENETUAN TITIK ASAP (SMOKE POINT)

A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan metode smoke point (titik asap) dan peranannya dalam analisa minyak
bumi
2. Mampu mengoperasikan alat smoke point apparatus
3.Menentukan smoke point pada masing-masing sampel minyak bumi
B. Dasar Teori
Ada banyak metode yang digunakan untuk menganalisa minyak bumidan
produknya sebelum digunakan, yaitu:
1. ASTM (American Society forTesting Material)
2. API(American Petroleum Institute)
3. IP(Institute du Petrol)
4. ISI(Indian Specification Institute)
Metode ini digunakan dengan melakukan pemeriksaan rutin di laboratorium untuk
pengawasan dan pengendalian pada proses dan operasi penghilangan terutama
menyangkut kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu pemeriksaan rutin tersebut
yaitu penentuan smoke point (titik asap).
Titik asap atau smoke point didefinisikan sebagai tinggi nyala maksimum dalam
milimeter dimana kerosin terbakar tanpa timbul asap apabila ditentukan dalam alat uji
baku pada kondisi tertentu (IP 57). Di samping dikenakan kepada kerosin, uji titik asap
juga dikenakan kepada bahan bakar jet (ASTM D 1322-90). Titik asap ditentukan
dengan cara membakar contoh kerosin atau bahan bakar jet dalam lampu titik asap.
Nyala dibesarkan dengan jalan menaikkan sumbu sampai timbul asap, kemudian nyala
dikecilkan sampai asap tepat hilang. Tinggi nyala dalam keadaan terakhir ini dalam
milimeter adalah titik asap contoh. Asap terutama disebabkan oleh adanya senyawa
aromatik dalam bahan minyak.
Kepentingan smoke point dalam praktek ialah untuk menentukan kualitas kerosin
yang penggunaan utamanya ialah sebagai bahan bakar lampu penerangan. Kerosin yang
baik harus mempunyai titik asap yang tinggi, sehingga nyala api bahan bakar kerosin ini
dapat dibesarkan dengan kecenderungan untuk memberikan asap yang kecil.
Karena kerosin terutama digunakan sebagai bahan bakar lampu untuk penerangan,
maka salah satu sifat yang terpenting bagi kerosin ialah bahwa kerosin harus dapat
memberikan intensitas terang nyala yang tinggi dan sedikit mungkin memberikan asap
yang dapat mengganggu lingkungan. Uji baku yang berkaitan dengan ini ialah uji titik
asap (ASTM D 1322; IP 57).
Penggunaan minyak solar pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua
jenis mesin diesel dengan putaran tinggi (diatas 1000 RPM), yang juga dapat
dipergunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran langsung dalam dapur-dapur kecil,
yang terutama dinginkan pembakaran yangbersih. Uji baku yang berkaitan dengan ini
ilah uji titik asap.
C. Bahan dan Alat yang digunakan
a. Bahan yang digunakan
· Kerosin 25ml
b. Alat yang digunakan
·Gelas kimia
· Smoke point apparatus:
a) Badan lampu kuningan yang dilengkapi cerobong asap
b) Skala garis 0-50 mm
c) Ruang berlapis kuningan dengan kaca penutup/jendela
d) Tabung kuningan dengan sumbu dan ventilasi udara.

D.Langkah Kerja
Prosedur percobaan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Membersihkan alat smoke point Apparatus
2. Merendam sumbu ke dalam 25 mL sampel selama 5 menit
3. Mengisi candle dengan 25 mL sampel
4.Memasang sumbu pada wick tube (tabung sumbu)
5.Memotong ujung sumbu hingga permukaannya rata
6.Memasang tabung sampel dan tabung sumbu pada lampu
7.Menghidupkan sumbu dengan api hingga nyala konstan
8. Mengatur ketinggian sumbu hingga terlihat jelaga yang melewati cerobong
9.Mengamati nyala api dan ketinggian api

E. Data Pengamatan

Sampel Titik maksimum (mm) Titik minimum (mm) Titik Asap (mm)

Kerosene 37 11 25
F. Analisa Data
Pada praktikum teknologi minyak dan gas kali ini dilakukan percobaan yaitu
penentuan smoke point atau titik Asap minyak bakar dengan sampel yang digunakan
adalah kerosin sebanyak 25 ML dalam menggunakan alat smoke point Apparatus.
Dilakukan percobaan ini dengan tujuan untuk mengetahui titik Asap secara praktikum.
Pengujian praktikum titik Asap ini sangat diperlukan dalam hal spesifikasi minyak
bakar karena titik Asap ini sangat berpengaruh terhadap kualitas suatu minyak.
Semakin tinggi titik pada kerosin atau minyak maka kualitasnya semakin baik
Dari percobaan titik Asap ini dapat dibandingkan secara teori dan praktek nilai
titik Asap kerosin yang dihasilkan pada percobaan titik Asap kerosin dihasilkan secara
prakteknya yaitu. Asap atau semua point kerosin Yaitu 25 mm sedangkan secara teori
titik Asap dari kerosin sebesar 17 mm. Jadi hasil percobaan titik Asap praktek dari
kerosin melebihi titik Asap secara teori atau standar dengan persentase kesalahan yaitu
32% perbedaan hasil titik Asap praktek dan teori kerosin karena kerosin sampel yang
digunakan telah ada campuran atau tambahan dari komposisi minyak Bakar kerosin
tersebut.
H. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum yaitu penentuan smoke point atau titik Asap pada kerosin
dapat disimpulkan :
1. Titik Asap merupakan temperatur di mana sampel mulai berasap dalam mm yang
dihasilkan oleh bahan bakar.
2. Titik Asap digunakan untuk mengetahui kualitas dari suatu bahan bakar minyak.
3. Smoke point atau titik Asap kerosin secara teori yaitu 17 mm
4. Smoke point atau titik Asap kerosin secara praktek adalah 20 mm
5. % kesalahan perbedaan titik Asap secara praktek dan teori adalah 32%
6. Semakin tinggi smoke point atau titik Asap bahan bakar semakin baik kualitas dari
minyak tersebut.

I. Daftar Pustaka
Tim Laboratorium Teknologi Minyak dan Gas Bumi. 2022. Penuntun Praktikum
Teknologi Minyak dan Gas Bumi. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya
J.Gambar Alat

Wick Tube

Smoke Point Apparatus

Candle

Anda mungkin juga menyukai