Anda di halaman 1dari 75

M8 ISPA dan Bronkitis

Vanesa Wiramas_ C1_110119212

1. Sebutkan anatomi saluran pernafasan!

Martini ed 11 p.836. Paru-paru kanan lebih besar drpd paru kiri


Radang di beberpaa bagian disebut multilobul.
Hb rendah di orang TBC bukan karena batuk darah tapi mungkin karena
kurang nutrisi, berbeda dengan orang sirosis, karena alveoli kecil dan ketika
batuk kapiler di sekitar alveoli rusak. Kalau sirosis, darah nya mengumpul di
lambung, lambung volume besar maka batuk darah nya ngefek ke Hb.
Radang di alveoli → pneumonia. Saat radang, semua makrofag
diarahkan ke tempat radang sehingga itulah kenapa ada cairan. Yang bisa
menyebabkan cairan itu biasanya bakteri.
Tingkat Kemampuan 4 itu harus bisa diselesaikan di dokter umum yang di FKTP.
Kalo Tingkat Kemampuan 3 itu rujuk, jadi di FKTL, yang RS tipe B→ tipe A., jadi
dokter spesialis.
Mau atas maupun saluran bawah bisa akut dan kronis.
Struktur Trakea
Sinus paranasal adalah rongga yang terdapat pada tulang-tulang wajah yang terdiri
dari sinus frontal (di dahi), sinus etmoid (di pangkal hidung), sinus maksilari
(dipipi kanan dan kiri) dan sinus sfenoid (di belakang sinus etmoid).

2. Jelaskan cakupan area infeksi yang diklasifikasikan sebagai ISPA beserta


dengan kode ICD-10 untuk masing-masing infeksi!
ISPA itu akut dan atas , dua”nya bener tergantung pustaka

Berdasarkan KMK :
- J01 (Sinusitis akut/Rhinosinositis) (p.517)
- J02.9 Faringitis akut, unspecified ( hal 423 )
- J03 Tonsilitis Akut (hal 435)
- J04.0 Laringitis Akut (hal 433) (ga masuk karena bukan saluran
pernafasan atas)
- J20.9 Bronkitis Acute, unspecified(441)
Berdasrkan ICD-10 WHO
Acute upper respiratory infections (J00-J06)
J00 Acute nasopharyngitis [common cold]
J01 Acute sinusitis
J02 Acute pharyngitis
J03 Acute tonsillitis
J04 Acute laryngitis and tracheitis
J05 Acute obstructive laryngitis [croup] and epiglottitis
J06 Acute upper respiratory infections of multiple and unspecified sites

3. Sebutkan patogen penyebab ISPA berdasarkan area infeksi dan bronkitis


beserta dengan prevalensi masing-masing patogen dalam menyebabkan
infeksi!
-faringistis
Sebagian besar diakibatkan virus(40-60%) (Dipiro, 1874). Rhinovirus (20%),
coronavirus (<5%), adenovirus (5%), herpes simplex virus (4%), influenza virus
(2%), parainfluenza virus (2%), and Epstein-Barr virus (<1%). Penyebab akibat
bakteri jarang terjadi(5-40%), paling sering bakteri GABHS(Group A beta-
hemolytic Streptococcus pyogenes)(gram positif) yang paling sering→
bahanya bisa menyebabkan kematian, jadi harus dianalisis dengan Centor
kriteria. Lainnya yang juga bisa menyebabkan namun jarang terjadi adalah
C and G Streptococcus, Corynebacterium diphtheriae, Neisseria gonorrhoeae,
Mycoplasma pneumoniae, Arcanobacterium haemolyticum, Yersinia
enterocolitica, and Chlamydia pneumoniae.
Limphadenophathy : bengkak di daerah getah bening
Eksudat tonsil : bernanah tonsilnya
Streptococcus pyogenes itu nularnya lewat saliva

RADT : tes cepat molekuler


Diterapi kalo lebih dari sama dengan 3 skornya

-laringitis
Para influenza(tipe 1,2,3), adenovirus, virus influenza A dan B, RSV, virus
campak, rhinovirus, S.aureus, Streptococcus pyogenes, S. pneumoniae,
Haemofilus influenzae,Branhamella Catarrhalis

-tonsilitis
Virus dan bakteri bisa menyebabkan tonsilitis. Umumnya GABHS. kalo
virus yaitu virus pilek ( adenovirus, influenza, coronavirus , parainfluenza
virus), herpes simplex virus,, and Epstein-Barr virus.
GABHS(streptococcus pyogenes) bakteria: mekanisme
- melalui M protein yg menyebabkan virulensi, yg akan difagosit oleh
makrofag. M protein strukturnya bisa menyerupai bagian tubuh kita
shgga bisa menyerang tubuh kita, persendian→ rhematic fever, post
streptococcal glomerolunefritis (tjd peradangan pd glomerolus shgga
terganggu proses filtrasi bisa ada darah di urin, dan bias menyerang
antibodi yaitu jantung bisa membentuk rhematoid heart disease.
- Mengeluarkan eksotoksin yang bisa menyebabkan Scarlett fever, yang
gejalanya angioedema(lidah bengkak), rash di tubuh, dan demam),

-sinusitis (dipiro 1870)


Sebagian besar disebabkan oleh virus, akan tetapi bila gejala bertahan
hingga 7 hari atau lebih dan menjadi parah, bisa jadi terdapat infeksi primer
atau sekunder akibat bakteri. Acute bacterial sinusitis(0,5-2%) sebagian
besar (70%) disebabkan oleh S.pneumoniae(+) dan Haemofilus influenzae(-),
(~25%) Moraxella catarrhaliss(-), Staphylococcus aureus(+)(bisa mengalami
resistensi thdp metisilin makanya namanya MRSA, dan vankomisin (VRSA),
Streptococcus pyogenes(+)(di pak eko ga ada),fungi, and anaerobes are
associated less frequently with acute sinusitis., karena bakteri anaerob
biasanya lebih menyebabkan kronis. Jadi antibakterinya yang broad tp
jangan yg terlalu broad spt meropenem karena meropenem takut resistensi

Awal cerita antibiotik


1. Ditemukan penicillin G untnuk bakteri gram +,
2. Semi sintetis penicilin yaitu aminopenicillin : amox dan
ampi bisa untuk gram + dan gram -
3. Anti Staph aureus penicilin : oxacillin, meticilin
4. Anti Pseudomonas penicilin : piperacilin

-bronkitis (Dipiro, 1846)


Sebagian besar virus 95%. Paling sering disebabkan patogen di saluran
respiratori bawah (adenovirus, influenza), dan virus common cold(rhinovirus
dan coronavirus) dan M.pneumonia.
Bakterinya :
- Mycoplasma pneumonia(-)
- Chlamydia pneumonia(-)
- Streptococcus pneumonia, Streptococcus species(+)
- Staphylococcus spesies(+), dan Haemophilus species (-)
Diberikan antibiotik kalo resiko pneumonia
4. Jelaskan patogenesis dan patofisiologi ISPA dan bronkitis!
- ISPA merupakan penyakit air bone disease, menyebar melalui udara.
- Pertahanan fisik : silia +mukus
- Pertahanan imun → innate (leokist dan makrofag)→ fagositosisis.
Fagosisosom tidak mampu mengatasi humoral (Sel T, Sel B, sel dendrit)
- Masa inkubasi tergatung pathogen, kurang dari 5 hari virus kalo lebih
bakteri
- Sinusitis → cairan berwarna + demam
- Alergi → tdk diberikan antibiotik
Imun di sel cerna –p> Peyer Patches, kalo di hati itu Kupfer cell
Outpatient, apakah pasien ada riwayat pemakaian antibiotik selama 30 hari, klo ga
sembuh pake antibiotik itu, ganti. Inpatient kalau memang dia ada komorbid yg lain.

Sinusitis
Itis itu inflamasi, tdk selalu dikarenakan infeksi.

Inflamasi bisa disebabkan karena :


1. Infeksi paling banyak disebabkan oleh virus. Kalo daerah bengkak akan terjadi
blockage. Respirasi tract slalu lembap, yg mengeluarkan mukus itu silia dan juga
silia yang mengontrol jumlah bakteri. Infeksi oleh bakteri adalah post viral
infection. Ketika terjadi blockage, cairan tidak bisa keluar sehingga tekanannya
tinggi.
2. Alergi
3. Insulting/ melukai daerah sinus. Contoh orang orang yang suka diving,
pramugari/pilot, kalo kena tinju di daerah sinus
4. Abnormalitas anatomi hidung, Kelainan pada pasien, rentan mengalami sinusitis
Silianya kelainan misal akibat pasien immunnocompromised, bbrpa infeksi virus
juga bisa menurunkan jumlah silia.
Hidung bengkok bisa menjadi tanda, tapi bukan brrti hidung bengkok dia sinusitis

Kapan curiga pasien infeksi bakteri? Dilihat dari 7-10 hari tidak ada perbaikan
gejalanya, atau dalam 7 hari itu tiba” memburuk setelah membaik (double
sickening), trus dilihat ada eksaserbasi, trus trdpt sekurang”nya 3 gejala di bwh ini
sehingga langsung diberikan antibiotik. Klo membaik ya udah cukup diberi terapi
simptomatik
CRP bisa berikatan dengan bagian ttntu dari patogen, misal s Pyogen, itu berikatan
dgn filamen di peptidoglikan bakteri dengan CRP, brrti klo banyak bakteri S Pyogen
maka CRP nya tinggi
- Laringitis
Infeksi pada laring menyebabkan aktivasi APC spt makrofag yang akan
mempresentasikan antigen ke sel T helper. Set T herper mengaktivasi sel B sehingga
menghasilkan antibodi thdp virus, antibodi juga bisa menyerang laring → inflamasi
laring
- Sinusitis
Dimulai dari infeksi saluran respiratori akibat virus → tjd inflamasi mukus →
obstruksi di sinus ostia(saluran yg mengosongkan sinus). Sekresi mukus
terhambat, perlawanan fisik terganggu, bakteri berpoliferasi.
- Tonsilitis
Virus menyerang tonsil → reaksi inflamasi akibat sitokin.
Baktdri S pyogen menyerang epitel tonsil → penetrasi ke lapisan mukosa di
nasal dan oral caivty → kolonisasi terjadi ketika bakteri berikatan dengan
protein di permukaan tonsil melalui LTA→ respons inflamasi
- Faringitis
Adanya gangguan sistem imun sehingga bakteri di orofaring bisa berkoloni
menyebabkan infeksi.
- Bronkitis
Penyakit self-limiting. Adanya infeksi di trakea dan bronki menyebabkan
membran mukus hiperemic dan edema sehingga tjd peningkatan sekret
bronkus, juga terjadi destruksi epitel respiratori dari ringan ke berat sehingga
mempengaruhi aktivitas mukosiliari.
5. Berdasarkan teori, sebutkan pilihan terapi (termasuk antibiotik jika
diperlukan) untuk ISPA dan bronkitis berdasarkan area infeksinya!
- Beta laktam spt
- penisilin G, V (GOOD→ streptococci S.pneumonia)
- Nacfilin, oxacilin, dikoksasilin, kloksasilin, metisilin (GOOD →
Streptococci)
- Amoxicilin, ampiciln (GOOD → Streptococci)
- Piperacilin, ticarcilin (GOOD→ Streptococci)
- Ampicilin/sulbaktam, amoksisilin/clavulanat, piperasilin/tazobaktam
(GOOD → Streptococci)
- Generasi 1 Sefalosporin : cefazolin, cefalezin, cefadroxil (GOOD →
Streptococci, MSSA)
- Generasi 2 Sefalosporin : cefuroxime, cefoxitin, cefotetan, cefprozil,
cefaclor (GOOD→ Haemophilus, Neisseria, Moderate → Streptococci)
- Generasi 3 Sefalosporin :ceftriaxone, cefotaxime, cefixime, kecuali
ceftazidime (GOOD → Streptococci)
- Generasi 4 Sefalosporin L cefepime (GOOD → Streptococci)
- Anti MRSA Sefalosporin : Ceftaroline (GOOD → Streptococci)
- Sefalosporin dan Beta laktamase Inhibitor kOmbinasi :
ceftolozane/tazobactam (Moderate → Streptococci)
- Imipenem/cilastatin, meropenem, ertapenem (GOOD → Streptococci)
- Glikopeptida
- Vankomisin, telavancin (GOOD → Streptococci)
- Oritavancin, Dalbavancin (GOOD → Streptococci)
- Aminoglikosia
- Gentamisin, tobramisin, amikasin (Moderate → Streptococci)
- Oxazolidinone
- Linezolid, Tedizollid (GOOD → Streptococci yaitu S Pneumoniae)
- Streptogramin
- Quinupristin,dalfopristin (GOOD → Streptococci)
- Lipopetida siklik
- Daptomisin (GOOD → Streptococci)

6. Sebutkan pilihan terapi ISPA dan bronkitis berdasarkan panduan praktik


klinis bagi dokter di fasilitas kesehatan tingkat pertama!

Sinusitis
Obatnya ikut di korea
- Antibotiknya : amoxicilin atau amoxicillin/clavulanate. Clavulanate adalah
beta laktamase inhibitor yang akan dikorbankan untuk enzim beta laktamase
yang dhihasilkan oleh bakteri gram negatif sehingga cc beta laktam masih
aman. Slain clavulanate ada tazobactam, apibactam, sulbaktam. Amber
class (A-F)
Reaksi alergi tipe 1,anafilaksis igE mediated reaction, reaksinya/onsetnya cepat bisa
muncul dlm bbrpa jam stlh minum obat, jangan dikasi beta laktam krna takut
Steven Johnson syndrome. Kalo alergi tipe 4, hipersensitifitas (yg merah”) pake
doksisikklin, quinolon atau klindamisin, ini onset/reaksinya lama karena dimediasi
oleh T-cell
Kalau sudah 3 hari tidak membaik memakai lini pertama maka lanjut ke lini
kedua. Dosisnya lebih tinggi dari lini pertama klo KMK, kalo di Korea prefer untuk
change obat soalnya dari ADR lebih dikit

Rhinitis
Faringitis akut
Eritromisin g dipake Korea, krna bnyak interaksi. Korea pake Azito tp lebih mahal
Laringitis Akut
Tonsilitis Akut
Metisoprinol : immunomodulator tok ini, meningkatkan sistem imun doang
Bronkitis
7. Sebutkan pilihan terapi ISPA dan bronkitis berdasarkan panduan terapi
'Antibiotic Use in Adults with Acute Upper Respiratory Tract Infections!
- faringotonsilitis
- sinusitis/rhinosinusitis
Terapinya 5-10 hari, klo 7 hari membaik boleh stop

8. Sebutkan parameter efektivitas dan efek samping untuk tatalaksana ISPA


dan Bronkitis
Efektifitas
- TB paru
Gejala :
a. Gejala pernafasan (Nyeri dada, sesak napas, hemoptisis hilang).
b. Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan BB,
keirngat malam dan mudah lelah ) hilang.
- Pemeriksaan laboratorium
a. Limfositosis/monositosis normal, LED menurun, Hb meningkat
b. Pemeriksaan mikroskopis kuman TB(BTA) negatif atau kultur
kuman dari sputum sewaktu-pagi-sewaktu
c. Tidak ada bercak awan dengan batas tidak jelas atau batas
jelas membentuk tuberkuloma pada foto toraks, tidak ada
kavitas(bayangan berupa cincin berdinding tipis),
pleuritis(penebalan paru), efusi pleura

- Influenza
Gejala (demam, bersin, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri
sendi dan badan, sakit kepala, lemah badan hilang).
- Pemeriksaan lab
- Leukosit

- Faringitis Akut

Virus → diawali gejala rhinitis dan beberapa hari kemudian


timbul faringitis
Bakter→ nyeri kepala hebat, muntah, kadang demam suhu
tinggi, jarang disertai batuk, dan seringkali terdapat pembesaran
pada leher
Laringitis Akut
- Gejala
a. afonia/suara serak/hilang,
b. suara parau,
c. sesak nafas,
d. nyeri tenggorokan terutama ketika menelan atau berbicara
e. Demam, malaise
f. Batak kering lama kelamaan disertai dahak kental
g. Common cold, spt bersin, nyeri tengorok hingga sulit menelan,
sumbatan hidung, nyeri kepala, batuk , demam
- Pemeriksaan lab
- Darah lengkap
- Foto toraks, dan rontgen
- Tonsilitis Akut
-

Sinusitis → nyeri di daerah sinus ( pipi dan dahi)

Efektifitas (Rhinitis)
1. Gejala

2. Pemeriksaan lab

Efektifitas (BRONKITIS)
1. Gejala

-
- Pemeriksaan lab
a. Sputum dengan pengecatan gram tidak diperoleh leukosit PMN
dan bakteri
b. Foto thoraks tidak ada tubular shadow*bayangan gari-garis
paralel keluar dari hilus menuju apex paru dan corakan paru
yang bertambah)
Semuanya demam
Pembeda :
- Tonsilitis : nyeri saat menelan, hot potato voice
- Sinusitis : Keluar dari sekret hidung/pilek
- Faringitis : batuk
- Bronkitis : bunyi mengi

Diagnos When to give First Line Alergi Second Line


is antibiotic
Sinusitis 7-10 hari bila Amoxicillin Penicilin : Diberikan bila
gejala tidak 500 mg 3x Tipe 1 3-5 sudah
membaik, sehari atau (Anafilaksis) diberi terapi
terjadi Amoxicillin/cl → ga bole lini pertama
eksesarbasi, avulanate beta laktam tapi masih
muncul 500/125 mg Tipe 4 (rash) : memburuk
stidaknya 3 3x1 doksisiklin,
dari gejala Selama 5-10 atau
berikut : hari floroquinolon
- Sekret atau
berwarna klindamisin
atau atau generasi
purulen dari 3 sefalosporin
rongga
hidung
- Nyeri berat
dan
terlokalisasi
pada wajah
- Demam,
suhu >38 C
- Peningkatan
LED/CRP
- Double
sickening

FaringoT Bila memenuhi


onsilitis 3 poin dari
Centor kriteria
yang terdiri
dari :
-Demam 38C
-Tidak batuk
-Tonsil
bengkak/eksud
at
-Bengkak
berupa
tenderness
-Umur 0-14
tahun, kalo 45
tahun ke atas
skornya minus
1
Umurnya 15-44
skor nya 0
IC M9
Pneumonia
Vanesa Wiramas_C1_110119212

1. Sebutkan patogen penyebab pneumonia komunitas!


Pneumonia komunitas ialah peradangan akut pada parenkim paru tepatnya
di alveoli yang didapat di masyarakat disebabkan oleh mikroorganisme
(bakteri, virus, jamur, parasit, protozoa), bukan disebabkan M.tb (KMK)
Yang bisa sampai alveolus biasanya bakteri jadi penyebab lebih besar adalah
bakteri.

Bakteri gram positif :


Streptococcus pneumoniae (penyebab paling sering) 27-69%
Staphylococcus aureus
Streptococcus species
Mycobacterium tuberkulosis (ini dapet dari Korea)

Bakteri gram negatif :


Klebsiella pneumoniae
Pseudomonas aeruginosa
Haemophilus influenzae
Acinebacter baumanni
Chlamydophila pneumoniae
Legionella pneumophila 0,5-3%
Mycoplasma pneumonia 6,3-9,2%
Orientia tsutsugamushi
Leptospira
Coxiella burnetii

Virus :
- Influenza virus 30%
- RSV (Respiratory syncytial virus) 15%
- Rhinovirus (corona virus) 12%
- Adenovirus 10%
- Metapheumovirus 8%
- Parainfluenza virus 5%

2. Jelaskan pathogenesis dan patofisiologi pneumonia!


Air bone disease, masuk dari hidung .. Silia di trakea, bronkus, bronkiolus akan
mengeluarkan bakteri dengan batuk. Namun bakteri ada saja yg lolos ke alveolu,
umumnya akan diserang oleh sel imun tubuh, tapi bila ada gangguan imun
maka bakteri akan berpoliferasi dan jumlahnya mengalahkan sel imun, sel imun
akan menyebabkan inflamasi, yang mengakibatkan alveoli terisi cairan/infiltrat
di alveoli dan terjadi gangguan nafas, sesak nafas. Bakteri bisa masuk ke
pembuluh darah karena alveoli dekat dgn pembuluh darah shgga terjadi
bakterimia, bertemu dengan makrofag sistemiki di jaringan limfe (imunitas
humoral). Bisa terjadi abses paru(jadi ada penumpukan cairan akibat bakteri di
paru dan bisa menyebar infeksinya), klo di TB namnya granuloma. Kalo abses
terbentuk diluar paru paru disebut empiema(jadi misal terjadi di pleura disebut
efusi pleura)

Mekanik Ventilator membantu lewat tekanan dari luar supaya ada pertukaran
CO2 di alveoli yg berisi cairan tadi. Akibatnya sudah melewati pertahanan fisik
kita, kalo udara bersih gppa, penggunaan ventilator lebih dari 2 hari bisa jadi
pneumonia, dan karena ini kuman dari rumah sakit kondisinya lebih parah,
karena kumannya lebih resisten.
Paru-paru ada yg 2 lobus(kiri) dan ada yang 3 lobus. TB milier(TB yang parah
bercaknya ada di seluruh paru). Di video, parah pneumonia nya karena
menyerang lebih dari 1 lobul, ada banyak bercaknya. PPOK : kembang kempis
alveoli terganggu akibat obstruksi, sesak jadine sehingga salah satu terapinya
adalah latihan nafas supaya alveoli tetap terbuka

3. Berdasarkan teori, sebutkan pilihan terapi antibiotik untuk pneumonia


komunitas!
1. Streptococcus pneumoniae
Fluoroquinolones → ciprofloxacin, levofloxacin, moxifloxacin, Gemifloxacin
Tetracyclines and glycylcyclines → doxycycline, minocycline, tetracycline,
tigecycline (glycylclines)
Oxazolidinones → linezoid, telizoid
Folate antagonists → TMP/SMX, dapsone, pyrimethamine, sulfadiazine,
sulfadoxine
Beta lactam → penicillin G, penicillin V
2.Staphylococcus aureus
Folate antagonists → TMP/SMX, dapsone, pyrimethamine, sulfadiazine,
sulfadoxine
Lincosamides → clindamycin
3.Klebsiella pneumoniae
Polymyxins → colistin, polymyxin B
4.Haemophilus influenzae
Macrolides and ketolides → clarithromycin, azithromycin, erythromycin,
telithromycin (ketolides)
Folate antagonists → TMP/SMX, dapsone, pyrimethamine, sulfadiazine,
sulfadoxine
5.Pseudomonas aeruginosa
Polymyxins → colistin, polymyxin B

4. Sebutkan dan jelaskan tools yang dapat digunakan untuk menilai tingkat
keparahan pneumonia komunitas! Sertakan interpretasi hasil yang
diperoleh dari perhitungan!
Penilaian tingkat keparahan pneumonia komunitas ditentukan dengan
menggunakan :
1.PSI sistem skoring untuk mengidentifikasi risiko tingkat keparahan yang
rendah pada pasien pneumonia komunitas. PSI lebih superior daripada
CURB65/CRB65 karena apliklabilitasnya, CRB65 lebih ke pasien outpatient dan
tidak memerlukan pemeriksaan darah.
- Pada PSI terdapat 20 variabel skor. Total skor dapat digunakan untuk
memprediksi total angka kematian dalam 30 hari.
- PSI terdapat Secara umum untuk pengobatan rawat jalan dianjurkan untuk
kelompok PSI I-II, kelompok PSI III untuk pasien rawat jalan atau rawat inap
tergantung situasi dan kelompok PSI IV-V dianjurkan untuk pasien rawat inap.
IV lebih ke non severe
V yang severe
2. CURB 65 sistem scorning yang digunakan untuk mengidentifikasi tingkat
keparahan pasien
- Pada CURB 65 terdapat 6 skor :
• C : Confusion
• U : Urea >7 mmol/L (= BUN >19 mg/dL)
• R : Respiratory rate ≥30/min
• B : Blood pressure, sistolik <90 mmHg atau diastolic ≤60 mmHg
• 65 :Umur ≥ 65 tahun

5. Sebutkan pilihan terapi pneumonia komunitas berdasarkan panduan


terapi ATS ‘Diagnosis and treatment of adults with community-acquired
pneumonia’!
Penentuan pasien termasuk dalam outpatients or inpatients adalah berdasarkan
pada tabel 1
1. Pasien Rawat Jalan

2. Pasien Rawat Inap


6. Sebutkan pilihan terapi pneumonia komunitas berdasarkan panduan
umum praktik klinis penyakit paru dan pernafasan!
7. Sebutkan kriteria stabil secara klinis pada pasien dengan pneumonia
komunitas!
Setelah 3 hari membaik bisa ganti ke oral, 4 jam pertama wajib diberi antibiotik
supaya tidak mati pasiennya.
8. Sebutkan kriteria untuk switch antibiotik dari IV to oral pada pasien dengan
pneumonia komunitas!

❖ Batuk dan dispnea berkurang


❖ Demam : suhu tubuh terakhir dalam 8 jam <37,8⁰C
❖ Jumlah leukosit normal dilihat dari uji darah
❖ Kondisi pasien dapat mengonsumsi obat oral serta tidak ada
gangguan gastrointestinal (tidak ada mual dan muntah)

9. Sebutkan parameter monitoring efektivitas dan efek samping terapi


pneumonia komunitas!
Efektifitas dilihat dari Gejala :
Curiga Tonsilisitis bakteri karena memenuhi 3 dari centor kriteria shgga diberikan
antibiotik namun pasien tidak diberikan (Tonsil merah radang, nyeri waktu menelan
juga). Bu fauna yg penting itu ditulis tonsilnya krna bakteri atau bukan jadi tulis
diagnosis nya harus tepat! Blakangnya kyak ga dibaca
Centor criteria : 3

Diberikan Amoxicillin 3x500 selama 7-10 hari


Pasien
DRP 1.3
P 1.5
M10
TUBERKULOSIS
Vanesa Wiramas_C1_110119212

1.Sebutkan patogen penyebab tuberkulosis !


Mycobacterium tuberkulosis
Mycobacterium bovis,
Mycobacterium africanum,
Mycobacterium microti
Mycobacterium cannettii.
- Berbentuk batang, tahan asam, tidak memilki endo maupun eksotoksin
2. Jelaskan patogenesis dan patofisiologi tuberkulosis!
Tuberkulosis merupakaan air borne diasease. Bakteri TB ditularkan melalui
droplet ketika seseorang batuk, bakteri bisa bertahan di udara sampai beberapa jam.
Ketika seseorang menghirup udara yang mengandung bakteri TB, bakteri TB akan
bermutiplikasi di alveolus. Sel imun yaaitu makrofag di alveolus akan mencerna
bakteri dan menimbulkan respon nonspesifik terhadap basilus, akan mengelilingi
bakteri membentuk granuloma. Bakteri yang bertahan melewati mekanisme pertahanan
awal ini akan bermutiplikasi dalam makrogaf, dan membelah setiap 23-32 jam sekali.
Bakteri kemudian akan terus tumbuh dalam 2-12 minggu dan jumlahnya akan
mencapai 103-104, yang merupakan jumlah yang cukup untuk menimbulkan sebuah
respon imun seluler yang dapat dideteksi dalam reaksi pada uji tuberkulin skin test.
Bakteri kemudian akan merusak makrofag dan mengeluarkan produk berupa tuberkel
basilus dan kemokin yang kemudian akan menstimulasi respon imun. Sebelum
imunitas seluler berkembang, tuberkel basili akan menyebar melalui sistem limfatik
menuju nodus limfe hilus, masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke organ lain
Bakteri TB tetap berada di paru-paru namun tubuh terlindungi dari penyakit.
Setelah 8-10 minggu, pasien akan positif ketika diperiksa infeksi TB laten. Ketika
granuloma pecah, maka dari TB laten menjadi TB aktif dan pasien menjadi sakit TB.
Hal ini bisa terjadi langsung setelah infeksi, tidak sama sekali atau bertahun tahun
kemudaian. Ketika bakteri TB keluar dari granuloma dan merusak paru-paru disebut
dengan TB pulmonary. TB bakteri juga bisa masuk ke peredaran darah dan
menyebabkan TB ekstraparu.
3. Jelaskan metode untuk diagnosis tuberkulosis!
- Pemeriksaan Mikroskop → Pewarnaan Zn
Pemeriksaan Uji Kepekaan dengan fenotipik dan genotipik
4. Jelaskan alur diagnosis tuberkulosis!
MTB negatif berarti dia pneumonia
5. Sebutkan pilihan terapi tuberkulosis sensitif obat beserta dengan dosis
antibiotiknya (sediaan kombipak maupun kombinasi dosis tetap (KDT))!
Menurut PUPK-PDPI 2021
6. Sebutkan pilihan terapi tuberkulosis resisten obat beserta dengan dosis
antibiotiknya!
Pada pasien kelainan Hati
7. Sebutkan efek samping obat anti-tuberkulosis dan cara untuk menangani efek
samping yang terjadi!
8. Sebutkan parameter efektivitas dan efek samping terapi tuberkulosis!
Efektifitas
- Gejala
o
o Foto toraks terkonfirmasi TB
Efek samping :
KASUS M10
ATS
M2.1 terjadi reaksi obat yg tdk dikehendaki
P1.1 obat tdk sesuai guideline
Pasien termasuk non severe in patient krna tidak memenuhi 3 kriteria minor sehingga
terapi menurut guideline bisa diberikan amoxicillin/clavulanate + makrolida atau
monoterapi fluorokuinolon sedangkan terapi yg dibeirkan pada pasien tidak sesuai
dengan guideline yaitu levofloksasin dan azitromisin sehingga ditakutkan resistensi
obat.
Rekomendasi :
Levo yang distop, azitromisin dilanjutkan dan diberikan ampisilin/sulbaktam 1,5-3 g
3x1 selama 7-14 hari
Monitoring :
Efektifitas :
- RR
- BUN, UREA
- Leukosit 4000-10000
- Tidak sesak, tidak batuk
- Foto toraks normal
Keamanan :
- Gangguan ginjal
- Mual muntah

Anda mungkin juga menyukai