tentang
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 13 Mei 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peningkatan mutu adalah program yang disusun secara obyektif dan sistematik
untuk memantau dan menilai mutu serta kewajaran asuhan terhadap pasien,
menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan
masalah-masalah yang terungkap (Jacobalis S,1989).
Sebagai kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya perlu ada alat ukur yang
lain, yaitu instrumen mutu pelayanan rumah sakit yang menilai dan memecahkan
masalah pada hasil (output). Tanpa mengukur hasil kinerja rumah sakit tidak dapat
diketahui apakah input dan proses yang baik telah menghasilkan output yang baik
pula Indikator rumah sakit disusun bertujuan mengukur kinerja rumah sakit secara
nyata sesuai standar yang ditetapkan.
Salah satu strategi yang tepat untuk mencegah hal tersebut adalah melalui
pendekatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien yang harus dilaksanakan
secara terpadu, berkelanjutan dan menyeluruh sehingga masyarakat yang
membutuhkan pelayanan mendapatkan kepuasan terhadap kualitas layanan
kesehatan yang didapatnya. Agar upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien
di Rumkital Marinir Cilandak dapat mencapai seperti yang diharapkan maka perlu
disusun pedoman peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumkital Marinir
Cilandak.
2. Tujuan Pedoman
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup pedoman peningkatan mutu
dan Keselamatan keselamatan pasien meliputi pelaksanaan indikator nasional mutu,
pemilihan indikator mutu prioritas rumah sakit, dan pemilihan indikator mutu
prioritas unit, serta penerapan enam sasaran keselamatan pasien, dengan tata urut
sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan
f. Bab VI Penutup
4. Pengertian
c. Profil Indikator Mutu. Profil Indikator Mutu adalah profil yang ada di
dalam indikator mutu sebagai acuan dalam pelaksanaan pelayanan.
f. Trial Indikator Mutu. Trial Indikator Mutu adalah proses uji coba
indikator mutu pada unit terkait untuk dinilai validitas reliabel, sensitivitas dan
spesifik pada suatu indikator mutu yang telah dibuat.
j. Validasi Indikator Mutu. Validasi Indikator Mutu adalah sebuah data atau
informasi yang sesuai dengan keadaan senyatanya. Hasil pelaksanaan indikator
mutu pada unit terkait dilakukan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa
setiap prosedur, kegiatan atau mekanisme yang digunakan dalam prosedur dan
pengawasan apakah sudah mencapai hasil yang diinginkan/sesuai target
(minimal sesuai dengan standar pelayanan minimal dengan rumah sakit.
l. Analisa data. Analisa data adalah suatu proses atau upaya untuk
mennggabungkan atau mengubah data menjadi informasi yang dapat dipahami
dan berguna dalam membuat kesimpulan atau membuat keputusan
v. Root Cause Analysis (RCA). Root Cause Analysis (RCA) faktor yang jika
dikoreksi atau dihilangkan akan mencegah terulangnya kejadian serupa.
aa. Kejadian Nyaris Cedera. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah suatu
insiden yang tidak menyebabkan cedera pada pasien akibat melakukan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dapat
8
terjadi karena suatu keberuntungan (misal pasien menerima suatu obat kontra
indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), karena pencegahan (missal suatu obat
dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan
membatalkannya sebelum obat diberikan), atau peringanan (misal suatu obat
dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan
antidotumnya).
bb. Kejadian Tidak Cedera (KTC). Insiden keselamatan pasien yang sudah
terpapar pada pasien namun tidak menyebabkan cedera.
cc. Kondisi Potensial Cedera Signifikan (KPCS). Suatu kondisi (selain dari
proses penyakit atau kondisi pasien itu sendiri) yang berpotensi menyebabkan
kejadian sentinel.
5. Landasan Hukum
BAB II
TATA LAKSANA PENINGKATAN MUTU
kerja yang terkait dengan indikator nasional mutu tersebut. Sumber data yang
didapat berupa data primer (sumber data yang berasal dari observasi dan survey
harian) dan data sekunder (data yang didapat dari catatan pendaftaran, lembar
resep, catatan lembar operasi, hasil survey kepuasan, laporan visite rawat inap
dan catatan komplen)
Validasi data adalah alat penting untuk memahami mutu dari data
untuk menetapkan tingkat kepercayaan ( confidence level ) para pengambil
keputusan terhadap data itu sendiri, Ketika rumah sakit mempublikasikan
data tentang hasil klinis , keselamatan pasien, atau area lain, atau dengan
cara lain membuat data menjadi public, seperti di situs web ,penilaian
keakuratan dan kebenaran data yang dikumpulkan. Validasi data
dilaksanakan oleh komite/tim/petugas yang ditunjuk oleh pimpinan.
Validasi data dipersyaratkan pada kondisi-kondisi sebagai berikut:
q. Cara pelaporan indikator nasional mutu yaitu dengan cara internal dan
eksternal.
1) Laporan bulanan dari unit kerja yang terkait dengan indikator nasional
mutu dilaporkan kepada Komite Mutu setiap bulan dengan menyerahkan
data yang akan dianalisa dan dievaluasi oleh kepala unit/kabag terkait
dengan komite mutu.
2) Laporan yang telah disusun oleh komite mutu dan telah disetujui oleh
Danrumkital Marinir Clandak akan dipaparkan pada saat rapat Staff yang
dipimin oleh Danrumkital Marinir Clandak bersama dengan kepala
unit/kepala bagan
u. Jika melakukan pertukaran data dengan Rumah Sakit lain dengan maksud
untuk melakukan perbandingan (Bancmark), maka telah dilakukan
perjanjian/statement untuk tidak menyebarkan data dari Rumah Sakit yang
14
telah bertukar data dengan Rumah Sakit tersebut, sehingga kerahasiaan dan
keamanan data tetap terjaga.
(f) Apabila ada Rumah sakit lain ingin mengetahui data dokumen
(misal : benchmark data), Rumah sakit tersebut harus ikut menjujung
tinggi asas privasi dan kerahasiaan dokumen yang di minta.
w. Setelah laporan dipaparkan oleh komite mutu pada rapat staff yang
dipimpin oleh Danrumkital Marinir Cilandak bersama para Ka Unit/ Kabag,
kemudian laporan tri wulan tersebut dilaporkan ke Dewan
Pengawas/Pengampuh, yang selanjutnya Pengampuh akan memberikan Feed
Back (Umpan Balik). Feed Back (Umpan Balik) adalah respon yang diberikan
oleh komunikan/ penerima pesan setelah menerima pesean dari komikator.
Formula
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Semua petugas yang terindikasi harus
menggunakan APD
Formula
Periode Bulanan
Pelaporan Data
Periode Analisis Triwulan
Data
Penyajian Data □ Tabel
□ Control chart □ Run chart
Penanggung Kepala Bidang Pelayanan Medik
Jawab
Kriteria Ekslusi
Ibu hamil yg memerlukan distabilisasi terlebih dahulu
Formula
Desain Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Data sekunder dari rekam medik, laporan operasi
Target ≤ 60 menit
Pencapaian
Kriteria: Kriteria inklusi :
Pasien yang berobat di rawat jalan
Kriteria ekslusi:
Pasien medical check up / pasien tidak datang saat
dipanggil, pasien poli gigi
Formula
Desain Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Sumber data sekunder dari :
1. Catatan Pendaftaran Pasien Rawat jalan
2. Rekam medik Pasien Rawat jalan
Catatan : Pencatatan dapat manual ataupun
elektronik
Instrumen Formulir Waktu tunggu Rawat jalan
Pengambilan
Data
Besar Sampel Menggunakan populasi atau sampel minimal
sesuai dengan referensi
Frekuensi Harian
Pengumpulan
Data
Periode Bulanan
Pelaporan Data
24
Target <5%
Pencapaian
Kriteria Eksklusi:
Penundaan operasi atas indikasi medis
25
Formula
Desain Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Data sekunder dari catatan pasien yang
dijadwalkan operasi dan data pelaksanaan
operasi.
Instrumen Formulir Penundaan Operasi Elektif
Pengambilan Data
Besar Sampel Menggunakan populasi atau sampel minimal
sesuai dengan referensi
Frekuensi Harian
Pengumpulan Data
Periode Bulanan
Pelaporan Data
Periode Analisis Triwulan
Data
Penyajian Data □ Tabel
□ Control chart □ Run chart
Penanggung Kepala Instalasi Bedah/Bedah Sentral
Jawab
Target ≥ 80%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Pasien rawat Inap Kriteris
Eksklusi:
Pasien yang baru masuk rawat inap hari itu
Pasien konsul
Formula
Desain Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Data sekunder berupa laporan visite rawat inap
dalam rekam medik
Instrumen Formulir KWV DPJP
Pengambilan
Data
Besar Sampel Menggunakan populasi maupun sampel minimal
sesuai dengan referensi
Frekuensi Harian
Pengumpulan
Data
Periode Bulanan
Pelaporan Data
Periode Analisis Triwulan
Data
Penyajian Data □ Tabel
□ Control chart □ Run chart
Penanggung Kepala Instalasi Rawat inap
Jawab
Desain Retrospektif
Pengumpulan Data
2. Rekam medik
Frekuensi Harian
Pengumpulan
Data
Periode Bulanan
Pelaporan Data
Periode Analisis Triwulan
Data
Penyajian Data Tabel
Control chart Run chart
Desain Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber data Lembar resep di Instalasi Farmasi
Instrumen Formulir KPFN
Pengambilan
Data
Besar Sampel Menggunakan populasi atau besar sampel minimal
sesuai dengan referensi Cara pengambilan
direkomendasikan menggunakan
probability sampling.
Frekuensi Harian
Pengumpulan
Data
Periode Bulanan
Pelaporan Data
Kriteria Ekslusi :
1. Pasien yang pulang atas permintaan sendiri
selama perawatan.
2. Pasien yang meninggal
Formula
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Bulanan
Pelaporan Data
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi :
Pasien Rawat inap beresiko tinggi
Kriteria Ekslusi :
Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang
maupun edukasi seperti pasien meninggal, pasien
gangguan jiwa yang sudah melewati fase akut, dan
pasien menolak intervensi
Formula
Desain Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber Data Data sekunder menggunakan data dari rekam medis
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Bulanan
Pelaporan Data
Formula
Desain Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Data sekunder dari catatan Komplain
Instrumen 1. Formulir Komplain
Pengambilan 2. Laporan tindak lanjut Komplain
Data
Besar Sampel Menggunakan populasi atau sampel minimal
sesuai dengan referensi.
36
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Bulanan
Pelaporan Data
Periode Analisis Triwulan
Data
Penyajian Data Tabel
Control chart Run chart
Penanggung Kepala Bagian Humas / Unit Pengaduan / Bagian
Jawab yang menangani Komplain
Target >76,60
Pencapaian
Kriteria: Kriteri Inklusi :
Semua pasien, keluarga, pengunjung
BAB III
TATA LAKSANA INDIKATOR MUTU PRIORITAS RUMAH SAKIT (IMP RS)
Adalah indikator mutu yang dijadikan sebagai mutu prioritas rumah sakit.
Prosedur Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Prioritas Rumah Sakit :
a. Setiap tahun rumah sakit memilih fokus perbaikan, proses serta hasil
praktik klinis dan manajemen mengacu pada misi rumah sakit, kebutuhan
pasien, dan jenis pelayanan
(b) Proses yang berimplikasi risiko tinggi (high risk), diberikan dalam
volume besar (high volume), atau cenderung menimbulkan masalah (
problem prone ).
(c) Indikator sesuai tujuan strategis rumah sakit (KPI) minimal satu
indikator.
14) Setelah laporan indikator nasional mutu dan indikator mutu prioritas
dipaparkan oleh komite mutu pada rapat staff yang dipimpin oleh
Danrumkital Marinir Cilandak bersama para Ka Unit/ Kabag, kemudian
laporan Tri Wulan tersebut dilaporkan ke Dewan Pengawas/Pengampuh,
yang selanjutnya Pengampuh akan memberikan Feed Back (Umpan Balik).
Feed Back (Umpan Balik) adalah respon yang diberikan oleh komunikan/
penerima pesan setelah menerima pesan dari komunikator.
15) Alur feed back pelaporan indikator mutu prioritas RS adalah sebagai
berikut: laporan indikator nasional mutu dan indikator mutu prioritas RS
Tri Wulan yang dilaporkan ke Dewan Pengawas/Pengampuh oleh
Danrumkit yang selanjutnya Pengampuh akan memberikan Feed Back
(Umpan Balik). kepada Danrumkit berupa rekomendasi tentang hal-hal
yang berkaitan dengan perbaikan mutu yang telah dilaporkan ke
pengampuh, kemudian Danrumit merekomndasikan feed back yang telah
diberikan oleh Pengampuh kepada komite Mutu yang selanjutnya akan
merekomendasikan feed back tersebut kepada : Komite Medis, Komite
Keperawatan, komite lain yang tekait dan kepada unit-unit terkait dengan
indikator mutu prioritas yang mendapatkan feed back dari dewan
pengawas/pengampuh.
41
BAB 1V
TATA LAKSANA INDIKATOR MUTU PRIORITAS UNIT
e. Dalam memilih indikator mutu unit, maka kepala unit kerja/kepala bagian
dan unit pelayanan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
BAB V
TATA LAKSANA INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN
a) hak pasien.
a) Judul indikator
b) Definisi operasional
f) Kriteria inklusi
g) Kriteria eksklusi
i) Cakupan data
m) Sumber data
o) Publikasi data.
c. Alur Pelaporan
1) Pencapaian
f) Lakukan analisis
2) Pertahankan Perbaikan
2) Evaluasi hasil
5) Implementasi
f. Jenis formulir pelaporan pada insiden ada dua jenis yaitu formulir KPCS
dan formulir Insiden
1) Formulir KPCS
2. KPCS :……………………………………………………………………………………
2) Formulir Insiden
INTERNAL
I. DATA PASIEN
Nama : ……………………………………………………………………..
No. MR : ………………………….Ruangan……………………………….
57
2. Insiden : ………………………………………………………………………
3. Kronologis Insiden
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
4. Jenis Insiden*
Kejadian Nyaris Cedera/KNC ( Near Miss )
Kejadian Tidak Diharapkan/KTD (Adverse Event)
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*
Karyawan : Dokter/Perawat/Petugas Lain
Pasien
Keluarga/Pendamping Pasien
Pengunjung
Lain-lain …………………………………………………..( sebutkan )
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian …………………………………………….....( sebutkan )
( Tempat Pasien Berada )
11 Budaya Keselamatan
berdasarkan atas rasa saling percaya dengan persepsi yang sama tentang
pentingnya keselamatan pasien sehingga mendapatkan manfaat dari langkah-
langkah pencegahan, yang dapat meningkatkan keselamatan pasien.
Terbuka dan adil sangat penting diterapkan karena staff tidak akan
membuat laporan insiden jika mereka yakin kalau laporan tersebut akan
menyebabkan mereka atau koleganya kena hukuman atau tindakan disiplin.
Lingkungan yang terbuka dan adil akan membantu staff untuk yakin
membuat laporan insiden yang bisa menjadi pelajaran untuk perbaikan.
b. Just Culture
1) Kesalahan Sistem
mendukung staf agar berani membuat laporan tentang KTD dan KNC,
karena tidak ada ancaman / terbebani hukuman.
3) Budaya Pembelajaran
62
c) Hasil Pengukuran
d) Skala Ukur
a) KPCS
(3) Jenis
(d) Obat
(e) Bangunan
(4) Rekomendasi
4) Budaya Pembelajaran
a) Kejadian Sentinel.
65
(a) Pengobatan
(b) Identifikasi
(d) Diet
(e) Tranfusi
(f) Radiologi
(g) Laboratorium
d) Subyek Penelitian
(1) Populasi
BAB VI
PENUTUP
12. Penutup
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Mei 2022
KORPS MARINIR
RUMKITAL MARINIR CILANDAK
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................ ii
Keputusan Danrumkital Marinir Cilandak .......................................................... 1
Lampiran Keputusan Danrumkital Marinir Cilandak........................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 3
1. Latar Belakang..................................................................................... 3
2. Tujuan ................................................................................................. 4
3. Ruang Lingkup .................................................................................... 5
4. Pengertian............................................................................................ 5
5. Landasan Hukum ................................................................................ 8
BAB II TATA LAKSANA INDIKATOR NASIONAL MUTU ............................................. 9
6. Tata Laksana Indikator Nasional Mutu................................................. 9
a. Kerahasiaan Dokumen Dan Hak Akses serta adanya Steadment
untuk menjaga kerahasiaan data dari RS untuk benchmark…………….13
BAB III TATA LAKSANA IMP RS ............................................................................ 38
7. Tata Laksana Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit ........................... 38
BAB IV TATA LAKSANA INDIKATOR MUTU PRORITAS UNIT .................................... 41
8. Tata Laksana Indikator Mutu Prioritas Unit ........................................ 41
BAB V TATA LAKSANA INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN ................................... 44
9. Tata Laksana Indikator Keselamatan Pasien ....................................... 44
10. Managemen Insiden Klinis .................................................................. 52
11. Budaya Keselamatan........................................................................... 58
BAB VI PENUTUP ............................................................................................... 67
12. Penutup ................................................................................................ 67
70