Anda di halaman 1dari 22

Nama : Irma Sulistiani

NIM : 1406022593
ROMBEL 3 PPG PGSD

LK.10. Pra Asesmen Penyusunan Perencanaan Pembelajaran dengan Culturally


Responsive Teaching.

No Pertanyaaan Respon

1 Apa yang Anda ketahui Culturally Responsive Teaching (CRT) adalah


tentang pendekatan pendekatan dalam pendidikan yang menekankan
Culturally Responsive pengakuan terhadap keberagaman budaya,
Teaching? pengalaman, dan latar belakang siswa dalam proses
belajar-mengajar. Pendekatan ini bertujuan untuk
meningkatkan keberhasilan belajar siswa dengan
menciptakan lingkungan yang memahami,
menghormati, dan merespons kebutuhan dan
perspektif budaya siswa.

2 Apa yang harus Anda Sebelum melaksanakan proses pembelajaran dengan


siapkan sebelum menggunakan pendekatan Culturally Responsive
melaksanakan proses Teaching, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan.
pembelajaran dengan Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda siapkan:
menggunakan
1. Pengetahuan tentang budaya siswa: Anda perlu
pendekatan Culturally
mengumpulkan informasi tentang latar belakang
Responsive Teaching?
budaya siswa Anda. Hal ini mencakup
pemahaman tentang nilai-nilai, norma, tradisi,
dan pengalaman hidup yang mungkin
mempengaruhi siswa dalam konteks belajar.
Melakukan riset, berinteraksi dengan siswa dan
keluarga, dan berkomunikasi dengan kolega
dapat membantu Anda memperoleh pemahaman
yang lebih baik tentang budaya siswa.
2. Membangun hubungan dan keterhubungan:
Penting untuk membangun hubungan yang baik
No Pertanyaaan Respon

dengan siswa Anda. Luangkan waktu untuk


mengenal mereka secara individual,
mendengarkan pengalaman mereka, dan
menunjukkan minat pada kehidupan mereka di
luar sekolah. Hal ini membantu Anda
membangun keterhubungan dengan siswa, yang
penting dalam pendekatan CRT.
3. Merencanakan pengajaran yang relevan secara
budaya: Saat merencanakan pengajaran,
pertimbangkan cara untuk menghubungkan
materi pelajaran dengan pengalaman,
kepentingan, dan latar belakang budaya siswa.
Gunakan contoh dan bahan ajar yang relevan
secara budaya untuk membantu siswa melihat
keterkaitan antara pembelajaran dan kehidupan
mereka sendiri.
4. Menyediakan lingkungan belajar yang inklusif:
Pastikan lingkungan belajar Anda mencerminkan
keberagaman budaya siswa. Ciptakan aturan dan
norma yang mempromosikan penghargaan
terhadap perbedaan, saling menghormati, dan
berkomunikasi dengan baik. Perhatikan
penggunaan bahasa yang inklusif dan hindari
stereotipe atau prasangka yang tidak sehat.
5. Memahami dan mengakui perspektif siswa:
Jadilah sadar akan perspektif budaya yang
berbeda di kelas Anda. Beri kesempatan bagi
siswa untuk berbagi pengalaman mereka, sudut
pandang mereka, dan nilai-nilai mereka.
Dengarkan dan hargai perspektif siswa, dan
manfaatkan kekayaan budaya yang ada di kelas
untuk memperkaya diskusi dan pemahaman.
No Pertanyaaan Respon

6. Kontinuitas pembelajaran dan refleksi:


Praktikkan pendekatan CRT secara konsisten dan
kontinu dalam pembelajaran Anda. Lakukan
refleksi secara teratur tentang pengalaman dan
hasil pembelajaran siswa. Tinjau ulang strategi
yang Anda gunakan, evaluasi efektivitasnya, dan
beradaptasi dengan kebutuhan siswa.

3 Analisis Capaian Sebelum melaksanakan proses pembelajaran dengan


Pembelajaran (CP) menggunakan pendekatan Culturally Responsive
Peserta Didik seperti Teaching, analisis Capaian Pembelajaran (CP) Peserta
apa yang Anda Didik dapat dilakukan untuk memahami kebutuhan,
lakukan sebelum kemampuan, dan latar belakang budaya siswa secara
melaksanakan proses lebih mendalam. Berikut adalah beberapa langkah
pembelajaran dengan yang dapat Anda lakukan dalam analisis CP Peserta
menggunakan Didik sebelum menerapkan pendekatan Culturally
pendekatan Culturally Responsive Teaching:
Responsive Teaching?
1. Kumpulkan data siswa: Mulailah dengan
mengumpulkan data siswa yang relevan, seperti
catatan nilai, hasil tes, keterampilan khusus,
informasi tentang latar belakang budaya, dan
pengalaman belajar sebelumnya. Anda juga dapat
meminta siswa untuk mengisi kuesioner atau
melakukan wawancara untuk mendapatkan
wawasan lebih dalam tentang minat, kebutuhan,
dan harapan mereka.
2. Identifikasi kebutuhan dan kemampuan: Analisis
CP harus membantu Anda mengidentifikasi
kebutuhan dan kemampuan siswa secara
individual. Tinjau data yang telah dikumpulkan
dan cari pola atau tren yang menunjukkan
kekuatan dan kelemahan siswa. Identifikasi area
No Pertanyaaan Respon

di mana siswa membutuhkan dukungan tambahan


atau perhatian khusus, baik dalam hal
pengetahuan akademik maupun aspek budaya.
3. Pahami latar belakang budaya siswa: Dalam
pendekatan Culturally Responsive Teaching,
penting untuk memahami latar belakang budaya
siswa. Jelajahi informasi yang telah Anda
kumpulkan tentang budaya siswa, termasuk
bahasa, tradisi, nilai-nilai, norma, dan
pengalaman hidup mereka. Pemahaman ini akan
membantu Anda mengaitkan pembelajaran
dengan konteks budaya siswa, sehingga
membuatnya lebih relevan dan bermakna bagi
mereka.
4. Kenali preferensi dan gaya belajar: Perhatikan
preferensi dan gaya belajar siswa. Beberapa siswa
mungkin lebih memilih pembelajaran visual,
sementara yang lain lebih suka pembelajaran
auditif atau kinestetik. Mengetahui preferensi ini
membantu Anda menyusun strategi pembelajaran
yang beragam dan menciptakan pengalaman
belajar yang lebih efektif.
5. Identifikasi sumber daya dan dukungan: Selidiki
sumber daya dan dukungan yang tersedia untuk
siswa, baik di dalam maupun di luar lingkungan
sekolah. Misalnya, apakah ada program
ekstrakurikuler, tutor, perpustakaan, atau
organisasi komunitas yang dapat mendukung
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
mereka? Memahami sumber daya ini membantu
Anda mengarahkan siswa ke sumber daya yang
No Pertanyaaan Respon

tepat dan memperkuat upaya mereka dalam


mencapai capaian pembelajaran.
6. Libatkan siswa dan orang tua: Melibatkan siswa
dan orang tua dalam proses analisis CP sangat
penting. Mintalah masukan dan perspektif
mereka tentang kebutuhan, minat, dan harapan
siswa. Jalin kemitraan dengan orang tua untuk
mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang
latar belakang budaya siswa dan membangun
hubungan yang saling mendukung.

4 Tuliskan contoh Contoh Tujuan Pembelajaran dan Alur Pembelajaran


Tujuan Pembelajaran (ATP) Peserta Didik sebelum memulai pembelajaran:
dan Alur
Tujuan Pembelajaran:
Pembelajaran (ATP)
Peserta Didik 1. Peserta didik akan memahami pentingnya

sebelum memulai keberagaman budaya dan menghargai perbedaan

pembelajaran! sebagai aset dalam kehidupan mereka.


2. Peserta didik akan mampu mengidentifikasi dan
mengaitkan pengalaman pribadi mereka dengan
konten pembelajaran untuk meningkatkan
keterlibatan dan pemahaman.
3. Peserta didik akan dapat menerapkan
pengetahuan tentang budaya dalam situasi dunia
nyata dan mempraktikkan sikap saling
menghormati serta toleransi.

Alur Pembelajaran:

1. Pengantar (5 menit):

• Sapa siswa dan jelaskan tujuan pembelajaran


hari ini.
No Pertanyaaan Respon

• Diskusikan pentingnya keberagaman budaya


dalam kehidupan sehari-hari.

2. Aktivitas Ice Breaker (10 menit):

• Berikan aktivitas untuk meminta siswa


membagikan pengalaman budaya mereka
dalam kelompok kecil.
• Mintalah setiap kelompok untuk memilih satu
cerita yang menurut mereka menarik dan
relevan.

3. Penjelasan Konsep (15 menit):

• Berikan penjelasan tentang konsep


keberagaman budaya dan mengapa penting
untuk menghargai perbedaan.
• Gunakan contoh-contoh konkret untuk
mengilustrasikan konsep tersebut.

4. Kegiatan Eksplorasi (20 menit):

• Berikan lembar kerja atau tugas yang


mendorong siswa untuk mengaitkan
pengalaman pribadi mereka dengan konten
pembelajaran.
• Biarkan siswa berdiskusi dalam kelompok
kecil tentang pengalaman mereka dan
bagaimana hal tersebut terkait dengan topik
yang sedang dipelajari.

5. Diskusi dan Refleksi (15 menit):

• Lakukan diskusi kelas tentang pengalaman


siswa dan temuan mereka dalam kelompok
kecil.
No Pertanyaaan Respon

• Dorong siswa untuk merenungkan pentingnya


menghargai perbedaan budaya dan
dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.

6. Penerapan dalam Konteks Nyata (15 menit):

• Berikan skenario atau situasi dunia nyata yang


melibatkan perbedaan budaya.
• Ajak siswa untuk berpikir kritis dan
merumuskan solusi yang melibatkan sikap
saling menghormati dan toleransi.

7. Penutup (5 menit):

• Ringkas kembali konsep keberagaman budaya


dan pentingnya menghargai perbedaan.
• Berikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya
atau berbagi pemikiran terakhir.

Alur Pembelajaran ini didesain untuk mencapai tujuan


pembelajaran yang telah ditetapkan. Setiap langkah
dalam alur pembelajaran tersebut dirancang untuk
memfasilitasi pemahaman, refleksi, dan penerapan
konsep keberagaman budaya dalam konteks yang
relevan dan menarik bagi siswa.

5 Asesmen diagnostik Sebelum melakukan proses pembelajaran, untuk


untuk memetakan memetakan kemampuan pemahaman materi ajar
kemampuan peserta didik, Anda dapat memilih asesmen diagnostik
pemahaman materi yang relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
ajar peserta didik apa yang ingin dicapai. Berikut adalah beberapa pilihan
yang akan Anda pilih asesmen diagnostik yang dapat Anda pertimbangkan:
sebelum melakukan
1. Tes Pengetahuan Awal: Anda dapat menyusun
proses pembelajaran?
tes berbasis pilihan ganda, isian singkat, atau
pertanyaan esai untuk mengukur pemahaman
No Pertanyaaan Respon

awal peserta didik tentang materi ajar yang


akan dipelajari. Tes ini dapat mencakup
konsep-konsep utama, istilah-istilah penting,
atau prasyarat pengetahuan yang diperlukan
untuk memahami materi selanjutnya
2. Diskusi Kelompok: Mengadakan diskusi
kelompok atau pertemuan individu dengan
peserta didik dapat memberikan wawasan
tentang pemahaman mereka tentang materi
ajar. Anda dapat mengajukan pertanyaan
terbuka, memberikan tugas kolaboratif, atau
meminta peserta didik untuk menjelaskan
konsep tertentu. Melalui diskusi, Anda dapat
melihat pemahaman mereka, kesalahpahaman
yang mungkin ada, dan area-area yang
memerlukan pemahaman yang lebih
mendalam.
3. Tugas Proyek: Mengajukan tugas proyek yang
meminta peserta didik menerapkan
pengetahuan yang telah mereka miliki dapat
membantu Anda menilai pemahaman mereka
tentang materi ajar. Tugas proyek dapat
mencakup analisis kasus, penelitian mandiri,
atau penerapan konsep dalam konteks nyata.
Dengan mengevaluasi hasil tugas proyek,
Anda dapat memahami pemahaman mereka
tentang materi serta kemampuan mereka dalam
menerapkannya.
4. Portofolio: Meminta peserta didik untuk
menyusun portofolio yang berisi karya-karya
yang relevan dengan materi ajar dapat
memberikan pandangan yang komprehensif
No Pertanyaaan Respon

tentang pemahaman mereka. Portofolio dapat


mencakup tulisan, presentasi, atau proyek
kreatif yang mencerminkan pemahaman
konsep dan kemampuan penerapan mereka.

Pilihan asesmen diagnostik ini dapat disesuaikan


dengan jenis materi ajar, gaya pembelajaran siswa, dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Penting untuk
memilih asesmen yang memberikan informasi yang
valid dan terukur tentang pemahaman awal peserta
didik sehingga Anda dapat merancang pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

6 Identifikasi pendukung Sebelum melaksanakan proses pembelajaran,


perkembangan identifikasi pendukung perkembangan kompetensi
kompetensi peserta peserta didik secara holistik dapat dilakukan dengan
didik secara holistik langkah-langkah berikut:
seperti apa yang akan
1. Melakukan Observasi: Observasi terhadap
Anda lakukan sebelum
peserta didik dapat memberikan wawasan
Anda melakukan
tentang perkembangan mereka secara holistik.
proses pembelajaran?
Perhatikan kemampuan kognitif, sosial,
emosional, dan fisik peserta didik. Amati
interaksi mereka dengan teman sebaya, cara
mereka menyelesaikan tugas, tingkat motivasi,
dan respons terhadap tantangan.
2. Mengumpulkan Data Siswa: Kumpulkan data
dan informasi yang relevan tentang peserta
didik. Data ini dapat mencakup catatan
akademik, hasil tes standar, penilaian formatif,
dan observasi terkait perilaku dan kemampuan
mereka. Gunakan data ini untuk memahami
kekuatan, kelemahan, minat, dan kebutuhan
peserta didik secara holistik.
No Pertanyaaan Respon

3. Berkomunikasi dengan Rekan dan Orang Tua:


Libatkan rekan guru, staf pendidikan, dan
orang tua dalam mendapatkan pemahaman
yang lebih komprehensif tentang peserta didik.
Diskusikan perkembangan siswa dari sudut
pandang yang berbeda dan pertukarkan
informasi mengenai pengamatan dan
pencapaian siswa. Kolaborasi dengan orang-
orang yang terlibat dalam pendidikan siswa
dapat memberikan perspektif yang lebih
lengkap.
4. Menerapkan Instrumen Penilaian Holistik:
Gunakan instrumen penilaian holistik, seperti
skala penilaian yang mencakup berbagai aspek
perkembangan siswa. Misalnya, Anda dapat
menggunakan rubrik penilaian yang mencakup
aspek kognitif, keterampilan sosial, emosi, dan
fisik. Dengan menggunakan instrumen ini,
Anda dapat mengevaluasi kemajuan dan
perkembangan kompetensi peserta didik secara
lebih komprehensif.
5. Mengadakan Pertemuan Individual:
Selenggarakan pertemuan individual dengan
peserta didik untuk mendiskusikan
perkembangan mereka. Ajukan pertanyaan
yang terbuka dan berikan mereka kesempatan
untuk berbagi pemikiran, kekhawatiran, atau
aspirasi mereka. Hal ini membantu Anda
memahami aspek-aspek perkembangan yang
mungkin tidak terlihat secara langsung di kelas.
6. Melibatkan Peserta Didik dalam Tujuan
Pembelajaran: Ajak peserta didik untuk terlibat
No Pertanyaaan Respon

dalam menetapkan tujuan pembelajaran


mereka. Minta mereka untuk merencanakan
tujuan mereka dalam berbagai aspek
perkembangan, seperti peningkatan kognitif,
pengembangan keterampilan sosial, atau
meningkatkan kesejahteraan emosional. Ini
memberi mereka rasa kepemilikan terhadap
perkembangan mereka sendiri.

Dengan mengidentifikasi pendukung perkembangan


kompetensi peserta didik secara holistik sebelum
proses pembelajaran, Anda dapat memahami
kebutuhan dan potensi peserta didik secara lebih baik.
Ini memungkinkan Anda merancang pembelajaran
yang lebih sesuai dengan kebutuhan individu mereka
dan memberikan dukungan yang holistik dalam
perkembangan mereka.

7 Seberapa penting Rancangan perencanaan pembelajaran dengan


rancangan perencanaan menggunakan pendekatan Culturally Responsive
pembelajaran dengan Teaching :
menggunakan
1. Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi
pendekatan Culturally
Siswa: Pendekatan Culturally Responsive
Responsive Teaching?
Teaching menghargai dan menghormati latar
Jelaskan!
belakang budaya siswa. Dengan merancang
pembelajaran yang mengakui dan mengaitkan
konten pembelajaran dengan kehidupan dan
pengalaman siswa, pendekatan ini dapat
meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa
dalam proses pembelajaran. Siswa merasa
diperhatikan dan dihargai, sehingga mereka
lebih termotivasi untuk belajar.
No Pertanyaaan Respon

2. Memperkaya Pengalaman Pembelajaran:


Dengan menggunakan pendekatan Culturally
Responsive Teaching, perencanaan
pembelajaran dapat memperkaya pengalaman
siswa. Melibatkan budaya siswa dalam
pembelajaran membuka pintu bagi
pengetahuan, perspektif, dan pengalaman baru
yang dapat memperkaya pengalaman belajar
mereka. Hal ini juga membantu siswa untuk
mengembangkan pemahaman yang lebih
mendalam tentang dunia yang multikultural.
3. Menghargai Keberagaman dan Mendorong
Keterhubungan: Rancangan perencanaan
pembelajaran yang menerapkan pendekatan
Culturally Responsive Teaching membantu
menciptakan lingkungan yang menghargai
keberagaman dan mendorong keterhubungan
antara siswa. Siswa belajar untuk menghormati
perbedaan budaya dan perspektif, serta
mengembangkan kemampuan untuk bekerja
sama dengan orang-orang yang berbeda latar
belakang budaya mereka. Hal ini penting
dalam membentuk sikap inklusif dan
persaudaraan antarbudaya.
4. Meningkatkan Pemahaman dan Pengetahuan
Budaya: Melalui pendekatan Culturally
Responsive Teaching, siswa dapat
mengembangkan pemahaman yang lebih
dalam tentang budaya mereka sendiri serta
budaya orang lain. Rancangan perencanaan
pembelajaran yang mencakup konten budaya,
tradisi, sejarah, dan nilai-nilai membantu siswa
No Pertanyaaan Respon

untuk memahami dan menghargai kekayaan


budaya yang ada di sekitar mereka. Ini juga
membantu mencegah stereotip dan prasangka
negatif.

5. Mendorong Keadilan dan Kesetaraan: Pendekatan


Culturally Responsive Teaching bertujuan untuk
mencapai keadilan dan kesetaraan dalam pendidikan.
Rancangan perencanaan pembelajaran yang
memperhatikan konteks budaya siswa membantu
mengurangi kesenjangan pembelajaran antara
kelompok budaya yang berbeda. Ini memberikan
kesempatan yang lebih merata bagi siswa dari latar
belakang budaya yang beragam untuk belajar dan
berkembang.

Dengan mengintegrasikan pendekatan Culturally


Responsive Teaching dalam rancangan perencanaan
pembelajaran, pendidik dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang inklusif, berkeadilan, dan
bermakna bagi semua siswa. Ini membantu
memperkuat identitas siswa

8 Di bagian mana dari 1. Tujuan Pembelajaran: Saat merencanakan


perencanaan tujuan pembelajaran, Anda dapat
pembelajaran yang memperhitungkan keanekaragaman budaya
akan Anda susun siswa yang ada di dalam kelas. Tujuan
menggunakan pembelajaran harus mencakup pemahaman dan
pendekatan Culturally penghormatan terhadap budaya siswa serta
Responsive memastikan bahwa siswa dapat merasa
Teaching? dihargai dan terlibat dalam proses
pembelajaran.
2. Materi dan Sumber Belajar: Memilih materi
dan sumber belajar yang mewakili beragam
No Pertanyaaan Respon

budaya dan pengalaman siswa adalah aspek


penting dalam pendekatan CRT. Anda dapat
mencari materi yang menggambarkan
pengalaman budaya yang berbeda atau
mempertimbangkan untuk memasukkan
konten yang relevan dengan budaya siswa
dalam pembelajaran.
3. Metode Pengajaran: Dalam menggunakan
pendekatan CRT, penting untuk memilih
metode pengajaran yang memungkinkan
partisipasi aktif dan keterlibatan siswa.
Menggunakan pendekatan kooperatif,
pendekatan berbasis proyek, dan metode
diskusi kelompok adalah beberapa contoh
metode yang dapat mempromosikan interaksi
sosial dan menghormati budaya siswa.
4. Evaluasi dan Penilaian: Dalam merencanakan
evaluasi dan penilaian, Anda harus
mempertimbangkan keberagaman siswa dan
mencari cara yang adil dan inklusif untuk
mengevaluasi pemahaman mereka.
Memperhatikan konteks budaya siswa dalam
penilaian dapat membantu menghindari bias
budaya yang tidak adil.
5. Lingkungan Pembelajaran: Menciptakan
lingkungan pembelajaran yang inklusif dan
saling menghormati sangat penting dalam
pendekatan CRT. Anda dapat merancang
lingkungan yang mencerminkan beragam
budaya, seperti menampilkan karya seni atau
bahan bacaan yang mewakili budaya siswa.
No Pertanyaaan Respon

6. Kolaborasi dengan Komunitas: Melibatkan


komunitas siswa dan keluarga dalam proses
pembelajaran juga merupakan aspek penting
dalam pendekatan CRT. Anda dapat menjalin
kerjasama dengan orang tua siswa atau
mendatangkan narasumber dari komunitas
lokal yang dapa.t berbagi pengaaman budaya
mereka
9 Uraikan upaya Anda Pendekatan Culturally Responsive Teaching dapat
dalam melakukan diterapkan dalam berbagai bagian perencanaan
pemetaan peserta pembelajaran. Berikut adalah beberapa bagian yang
didik yang dianggap dapat Anda susun dengan menggunakan pendekatan
memerlukan Culturally Responsive Teaching:
pendampingan dan
1. Pengidentifikasian dan Pemahaman Budaya
pengayaan dengan
Siswa: Sebelum merancang pembelajaran,
menggunakan
penting untuk mengidentifikasi dan
pendekatan Culturally
memahami latar belakang budaya siswa. Ini
Responsive Teaching!
melibatkan pengumpulan informasi tentang
keanekaragaman budaya yang ada di kelas,
nilai-nilai, kepercayaan, tradisi, dan
pengalaman siswa. Memahami budaya siswa
membantu dalam merencanakan pembelajaran
yang relevan dan bermakna.
2. Penyesuaian dan Pilihan Materi Pembelajaran:
Pilih materi pembelajaran yang
mencerminkan keberagaman budaya siswa
dan mampu mengaitkan konten dengan
kehidupan mereka. Pilih sumber daya, teks,
dan materi yang mencakup perspektif budaya
yang beragam, serta menghormati dan
menghargai latar belakang budaya siswa.
3. Strategi Pembelajaran yang Responsif
Budaya: Gunakan strategi pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif dan mendorong
partisipasi mereka. Pertimbangkan
penggunaan diskusi kelompok, penugasan
kolaboratif, cerita berbagi, dan metode
pembelajaran yang mendorong siswa untuk
membawa pengalaman dan perspektif budaya
mereka ke dalam proses pembelajaran.
4. Evaluasi yang Sensitif Budaya: Dalam
merencanakan evaluasi, pastikan bahwa metode
penilaian yang digunakan memperhitungkan latar
belakang budaya siswa dan memberikan kesempatan
bagi mereka untuk menunjukkan pemahaman mereka
dengan cara yang sesuai. Misalnya, berikan pilihan
format penilaian yang mempertimbangkan preferensi
budaya, seperti lisan, tertulis, visual, atau kreatif.

5. Pembangunan Koneksi dan Keterlibatan Siswa:


Perencanaan pembelajaran dapat mencakup aktivitas
yang mengaitkan pengalaman siswa dengan materi
pembelajaran. Misalnya, siswa dapat diminta untuk
menjelaskan bagaimana konsep atau topik yang
dipelajari terkait dengan pengalaman mereka sendiri
atau budaya mereka. Hal ini membantu membangun
koneksi personal dan meningkatkan keterlibatan siswa
dalam pembelajaran.

6. Penciptaan Lingkungan Pembelajaran yang Inklusif:


Perencanaan pembelajaran dengan pendekatan
Culturally Responsive Teaching juga melibatkan
menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif.
Pastikan bahwa pengaturan fisik kelas, materi yang
ditampilkan, dan sumber daya yang digunakan
mencerminkan keberagaman budaya siswa. Juga,
jadikan ruang untuk diskusi dan penghargaan terhadap
perspektif budaya yang beragam.

Penting untuk diingat bahwa pendekatan Culturally


Responsive Teaching harus diintegrasikan secara
menyeluruh dalam perencanaan pembelajaran. Hal ini
mencakup memperhatikan berbagai aspek
pembelajaran, termasuk identitas dan latar belakang
budaya siswa
No Pertanyaaan Respon

10 Tuliskan satu contoh Tujuan Pembelajaran: Membantu siswa memahami


rencana pembuatan dan sejarah dan budaya suatu kelompok etnis tertentu.
pengolahan asesmen
Pembuatan Asesmen Formatif:
formatif dan sumatif
dengan menggunakan 1. Identifikasi tujuan pembelajaran yang spesifik

pendekatan Culturally terkait sejarah dan budaya kelompok etnis

Responsive Teaching! yang dipelajari.


2. Rancang aktivitas pembelajaran yang
mendorong keterlibatan aktif siswa dengan
konten budaya yang relevan, seperti diskusi
kelompok, penelitian, atau proyek kolaboratif.
3. Buat pertanyaan dan tugas terkait materi yang
memungkinkan siswa menggunakan
pengetahuan budaya mereka dalam
pemecahan masalah.
4. Gunakan rubrik penilaian yang mencakup
elemen-elemen budaya yang relevan untuk
mengevaluasi pemahaman siswa.

Pengolahan Asesmen Formatif:

1. Berikan umpan balik secara langsung kepada


siswa tentang pemahaman mereka terhadap
materi budaya yang dipelajari.
2. Dukung siswa dalam mengaitkan pengetahuan
budaya dengan konteks sehari-hari mereka.
3. Sediakan waktu untuk refleksi dan diskusi
tentang bagaimana materi yang dipelajari
memengaruhi pandangan siswa tentang budaya
mereka sendiri dan budaya kelompok etnis
yang dipelajari.
No Pertanyaaan Respon

4. Berikan kesempatan bagi siswa untuk berbagi


pengalaman pribadi yang terkait dengan materi
budaya yang dipelajari.

Pembuatan Asesmen Sumatif:

1. Rancang tugas atau proyek yang


menggabungkan elemen-elemen budaya yang
dipelajari.
2. Berikan pilihan format tugas atau proyek yang
memungkinkan siswa menunjukkan
pemahaman mereka dengan cara yang sesuai
dengan budaya mereka.
3. Sertakan kriteria penilaian yang jelas dan
objektif, termasuk elemen budaya yang
relevan.
4. Buat kesempatan bagi siswa untuk berbagi
hasil tugas atau proyek mereka dengan kelas
atau kelompok lain untuk memperkaya
pemahaman kolektif tentang budaya yang
dipelajari.

Pengolahan Asesmen Sumatif:

1. Gunakan rubrik penilaian yang telah ditetapkan


untuk menilai tugas atau proyek siswa secara
adil dan konsisten.
2. Berikan umpan balik konstruktif kepada siswa
tentang hasil kerja mereka, dengan
memperhatikan elemen-elemen budaya yang
dipelajari.
3. Fasilitasi refleksi dan diskusi kelompok
tentang hasil tugas atau proyek yang menyoroti
No Pertanyaaan Respon

pentingnya pengertian budaya dalam


memahami sejarah dan keberagaman manusia.
4. Gunakan hasil penilaian ini untuk memandu
pengajaran selanjutnya dan untuk
menyempurnakan rencana pembelajaran di
masa depan.

11 Tuliskan contoh 1. Tujuan Asesmen: Tujuan asesmen ini adalah


pembuatan asesmen untuk mendorong peserta didik
yang akan menerapkan mengembangkan pola pikir bertumbuh yang
pola pikir bertumbuh kuat dan menghargai keragaman budaya.
pada peserta didik Asesmen ini akan memfokuskan pada
dengan menggunakan pemahaman mereka tentang pentingnya
pendekatan Culturally kegagalan sebagai bagian dari proses
Responsive Teaching! pembelajaran, kemampuan untuk mengatasi
tantangan, dan penghargaan terhadap
perbedaan budaya.
2. Jenis Asesmen: Asesmen ini dapat berupa
tugas tertulis, presentasi lisan, atau proyek
kreatif yang melibatkan refleksi dan pemikiran
kritis. Penting untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk berkomunikasi dan
mengekspresikan pemikiran mereka dengan
cara yang sesuai dengan latar belakang budaya
mereka.
3. Konteks Budaya: Dalam merancang asesmen,
pastikan untuk mempertimbangkan dan
menghormati konteks budaya peserta didik.
Misalnya, jika ada variasi bahasa di dalam
kelas, pertimbangkan untuk menyediakan opsi
untuk menulis dalam bahasa ibu mereka atau
No Pertanyaaan Respon

menggunakan bentuk komunikasi non-verbal


yang relevan dengan budaya mereka.
4. Pertanyaan Asesmen: Gunakan pertanyaan
yang mendorong peserta didik untuk
memikirkan pola pikir bertumbuh dan
menghargai keberagaman budaya. Misalnya,
tanyakan kepada mereka tentang pengalaman
mereka dalam menghadapi kesulitan,
bagaimana mereka melihat kegagalan, atau
bagaimana mereka menghargai perbedaan
budaya dalam interaksi mereka dengan teman
sekelas.
5. Penilaian Formatif: Selain memberikan
penilaian akhir, berikan juga umpan balik
formatif yang konstruktif kepada peserta didik.
Fokuskan pada pengembangan pola pikir
bertumbuh dan penghargaan terhadap
keragaman budaya. Berikan umpan balik yang
memotivasi dan mendukung mereka dalam
mengatasi tantangan, melihat kesalahan
sebagai kesempatan belajar, dan menghargai
perspektif budaya yang berbeda.
6. Penilaian Otonom: Dalam menerapkan
pendekatan Culturally Responsive Teaching,
berikan peserta didik kesempatan untuk
berpartisipasi aktif dalam proses asesmen.
Libatkan mereka dalam menentukan kriteria
penilaian, merumuskan pertanyaan, atau
memilih metode penilaian yang sesuai dengan
konteks budaya mereka. Hal ini memberikan
No Pertanyaaan Respon

mereka rasa memiliki dan meningkatkan


motivasi mereka dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai