LK.10. Pra Asesmen Penyusunan Perencanaan Pembelajaran dengan Culturally
Responsive Teaching.
No Pertanyaaan Respon
1 Apa yang Anda ketahui Culturally Responsive Teaching (CRT) adalah
tentang pendekatan pendekatan dalam pendidikan yang menekankan Culturally Responsive pengakuan terhadap keberagaman budaya, Teaching? pengalaman, dan latar belakang siswa dalam proses belajar-mengajar. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa dengan menciptakan lingkungan yang memahami, menghormati, dan merespons kebutuhan dan perspektif budaya siswa.
2 Apa yang harus Anda Sebelum melaksanakan proses pembelajaran dengan
siapkan sebelum menggunakan pendekatan Culturally Responsive melaksanakan proses Teaching, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. pembelajaran dengan Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda siapkan: menggunakan 1. Pengetahuan tentang budaya siswa: Anda perlu pendekatan Culturally mengumpulkan informasi tentang latar belakang Responsive Teaching? budaya siswa Anda. Hal ini mencakup pemahaman tentang nilai-nilai, norma, tradisi, dan pengalaman hidup yang mungkin mempengaruhi siswa dalam konteks belajar. Melakukan riset, berinteraksi dengan siswa dan keluarga, dan berkomunikasi dengan kolega dapat membantu Anda memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang budaya siswa. 2. Membangun hubungan dan keterhubungan: Penting untuk membangun hubungan yang baik No Pertanyaaan Respon
dengan siswa Anda. Luangkan waktu untuk
mengenal mereka secara individual, mendengarkan pengalaman mereka, dan menunjukkan minat pada kehidupan mereka di luar sekolah. Hal ini membantu Anda membangun keterhubungan dengan siswa, yang penting dalam pendekatan CRT. 3. Merencanakan pengajaran yang relevan secara budaya: Saat merencanakan pengajaran, pertimbangkan cara untuk menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman, kepentingan, dan latar belakang budaya siswa. Gunakan contoh dan bahan ajar yang relevan secara budaya untuk membantu siswa melihat keterkaitan antara pembelajaran dan kehidupan mereka sendiri. 4. Menyediakan lingkungan belajar yang inklusif: Pastikan lingkungan belajar Anda mencerminkan keberagaman budaya siswa. Ciptakan aturan dan norma yang mempromosikan penghargaan terhadap perbedaan, saling menghormati, dan berkomunikasi dengan baik. Perhatikan penggunaan bahasa yang inklusif dan hindari stereotipe atau prasangka yang tidak sehat. 5. Memahami dan mengakui perspektif siswa: Jadilah sadar akan perspektif budaya yang berbeda di kelas Anda. Beri kesempatan bagi siswa untuk berbagi pengalaman mereka, sudut pandang mereka, dan nilai-nilai mereka. Dengarkan dan hargai perspektif siswa, dan manfaatkan kekayaan budaya yang ada di kelas untuk memperkaya diskusi dan pemahaman. No Pertanyaaan Respon
6. Kontinuitas pembelajaran dan refleksi:
Praktikkan pendekatan CRT secara konsisten dan kontinu dalam pembelajaran Anda. Lakukan refleksi secara teratur tentang pengalaman dan hasil pembelajaran siswa. Tinjau ulang strategi yang Anda gunakan, evaluasi efektivitasnya, dan beradaptasi dengan kebutuhan siswa.
3 Analisis Capaian Sebelum melaksanakan proses pembelajaran dengan
Pembelajaran (CP) menggunakan pendekatan Culturally Responsive Peserta Didik seperti Teaching, analisis Capaian Pembelajaran (CP) Peserta apa yang Anda Didik dapat dilakukan untuk memahami kebutuhan, lakukan sebelum kemampuan, dan latar belakang budaya siswa secara melaksanakan proses lebih mendalam. Berikut adalah beberapa langkah pembelajaran dengan yang dapat Anda lakukan dalam analisis CP Peserta menggunakan Didik sebelum menerapkan pendekatan Culturally pendekatan Culturally Responsive Teaching: Responsive Teaching? 1. Kumpulkan data siswa: Mulailah dengan mengumpulkan data siswa yang relevan, seperti catatan nilai, hasil tes, keterampilan khusus, informasi tentang latar belakang budaya, dan pengalaman belajar sebelumnya. Anda juga dapat meminta siswa untuk mengisi kuesioner atau melakukan wawancara untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang minat, kebutuhan, dan harapan mereka. 2. Identifikasi kebutuhan dan kemampuan: Analisis CP harus membantu Anda mengidentifikasi kebutuhan dan kemampuan siswa secara individual. Tinjau data yang telah dikumpulkan dan cari pola atau tren yang menunjukkan kekuatan dan kelemahan siswa. Identifikasi area No Pertanyaaan Respon
di mana siswa membutuhkan dukungan tambahan
atau perhatian khusus, baik dalam hal pengetahuan akademik maupun aspek budaya. 3. Pahami latar belakang budaya siswa: Dalam pendekatan Culturally Responsive Teaching, penting untuk memahami latar belakang budaya siswa. Jelajahi informasi yang telah Anda kumpulkan tentang budaya siswa, termasuk bahasa, tradisi, nilai-nilai, norma, dan pengalaman hidup mereka. Pemahaman ini akan membantu Anda mengaitkan pembelajaran dengan konteks budaya siswa, sehingga membuatnya lebih relevan dan bermakna bagi mereka. 4. Kenali preferensi dan gaya belajar: Perhatikan preferensi dan gaya belajar siswa. Beberapa siswa mungkin lebih memilih pembelajaran visual, sementara yang lain lebih suka pembelajaran auditif atau kinestetik. Mengetahui preferensi ini membantu Anda menyusun strategi pembelajaran yang beragam dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif. 5. Identifikasi sumber daya dan dukungan: Selidiki sumber daya dan dukungan yang tersedia untuk siswa, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Misalnya, apakah ada program ekstrakurikuler, tutor, perpustakaan, atau organisasi komunitas yang dapat mendukung siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran mereka? Memahami sumber daya ini membantu Anda mengarahkan siswa ke sumber daya yang No Pertanyaaan Respon
tepat dan memperkuat upaya mereka dalam
mencapai capaian pembelajaran. 6. Libatkan siswa dan orang tua: Melibatkan siswa dan orang tua dalam proses analisis CP sangat penting. Mintalah masukan dan perspektif mereka tentang kebutuhan, minat, dan harapan siswa. Jalin kemitraan dengan orang tua untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang latar belakang budaya siswa dan membangun hubungan yang saling mendukung.
4 Tuliskan contoh Contoh Tujuan Pembelajaran dan Alur Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran (ATP) Peserta Didik sebelum memulai pembelajaran: dan Alur Tujuan Pembelajaran: Pembelajaran (ATP) Peserta Didik 1. Peserta didik akan memahami pentingnya
sebelum memulai keberagaman budaya dan menghargai perbedaan
pembelajaran! sebagai aset dalam kehidupan mereka.
2. Peserta didik akan mampu mengidentifikasi dan mengaitkan pengalaman pribadi mereka dengan konten pembelajaran untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman. 3. Peserta didik akan dapat menerapkan pengetahuan tentang budaya dalam situasi dunia nyata dan mempraktikkan sikap saling menghormati serta toleransi.
Alur Pembelajaran:
1. Pengantar (5 menit):
• Sapa siswa dan jelaskan tujuan pembelajaran
hari ini. No Pertanyaaan Respon
• Diskusikan pentingnya keberagaman budaya
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Aktivitas Ice Breaker (10 menit):
• Berikan aktivitas untuk meminta siswa
membagikan pengalaman budaya mereka dalam kelompok kecil. • Mintalah setiap kelompok untuk memilih satu cerita yang menurut mereka menarik dan relevan.
3. Penjelasan Konsep (15 menit):
• Berikan penjelasan tentang konsep
keberagaman budaya dan mengapa penting untuk menghargai perbedaan. • Gunakan contoh-contoh konkret untuk mengilustrasikan konsep tersebut.
4. Kegiatan Eksplorasi (20 menit):
• Berikan lembar kerja atau tugas yang
mendorong siswa untuk mengaitkan pengalaman pribadi mereka dengan konten pembelajaran. • Biarkan siswa berdiskusi dalam kelompok kecil tentang pengalaman mereka dan bagaimana hal tersebut terkait dengan topik yang sedang dipelajari.
5. Diskusi dan Refleksi (15 menit):
• Lakukan diskusi kelas tentang pengalaman
siswa dan temuan mereka dalam kelompok kecil. No Pertanyaaan Respon
• Dorong siswa untuk merenungkan pentingnya
menghargai perbedaan budaya dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.
6. Penerapan dalam Konteks Nyata (15 menit):
• Berikan skenario atau situasi dunia nyata yang
melibatkan perbedaan budaya. • Ajak siswa untuk berpikir kritis dan merumuskan solusi yang melibatkan sikap saling menghormati dan toleransi.
7. Penutup (5 menit):
• Ringkas kembali konsep keberagaman budaya
dan pentingnya menghargai perbedaan. • Berikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya atau berbagi pemikiran terakhir.
Alur Pembelajaran ini didesain untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Setiap langkah dalam alur pembelajaran tersebut dirancang untuk memfasilitasi pemahaman, refleksi, dan penerapan konsep keberagaman budaya dalam konteks yang relevan dan menarik bagi siswa.
5 Asesmen diagnostik Sebelum melakukan proses pembelajaran, untuk
untuk memetakan memetakan kemampuan pemahaman materi ajar kemampuan peserta didik, Anda dapat memilih asesmen diagnostik pemahaman materi yang relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran ajar peserta didik apa yang ingin dicapai. Berikut adalah beberapa pilihan yang akan Anda pilih asesmen diagnostik yang dapat Anda pertimbangkan: sebelum melakukan 1. Tes Pengetahuan Awal: Anda dapat menyusun proses pembelajaran? tes berbasis pilihan ganda, isian singkat, atau pertanyaan esai untuk mengukur pemahaman No Pertanyaaan Respon
awal peserta didik tentang materi ajar yang
akan dipelajari. Tes ini dapat mencakup konsep-konsep utama, istilah-istilah penting, atau prasyarat pengetahuan yang diperlukan untuk memahami materi selanjutnya 2. Diskusi Kelompok: Mengadakan diskusi kelompok atau pertemuan individu dengan peserta didik dapat memberikan wawasan tentang pemahaman mereka tentang materi ajar. Anda dapat mengajukan pertanyaan terbuka, memberikan tugas kolaboratif, atau meminta peserta didik untuk menjelaskan konsep tertentu. Melalui diskusi, Anda dapat melihat pemahaman mereka, kesalahpahaman yang mungkin ada, dan area-area yang memerlukan pemahaman yang lebih mendalam. 3. Tugas Proyek: Mengajukan tugas proyek yang meminta peserta didik menerapkan pengetahuan yang telah mereka miliki dapat membantu Anda menilai pemahaman mereka tentang materi ajar. Tugas proyek dapat mencakup analisis kasus, penelitian mandiri, atau penerapan konsep dalam konteks nyata. Dengan mengevaluasi hasil tugas proyek, Anda dapat memahami pemahaman mereka tentang materi serta kemampuan mereka dalam menerapkannya. 4. Portofolio: Meminta peserta didik untuk menyusun portofolio yang berisi karya-karya yang relevan dengan materi ajar dapat memberikan pandangan yang komprehensif No Pertanyaaan Respon
tentang pemahaman mereka. Portofolio dapat
mencakup tulisan, presentasi, atau proyek kreatif yang mencerminkan pemahaman konsep dan kemampuan penerapan mereka.
Pilihan asesmen diagnostik ini dapat disesuaikan
dengan jenis materi ajar, gaya pembelajaran siswa, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Penting untuk memilih asesmen yang memberikan informasi yang valid dan terukur tentang pemahaman awal peserta didik sehingga Anda dapat merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
6 Identifikasi pendukung Sebelum melaksanakan proses pembelajaran,
perkembangan identifikasi pendukung perkembangan kompetensi kompetensi peserta peserta didik secara holistik dapat dilakukan dengan didik secara holistik langkah-langkah berikut: seperti apa yang akan 1. Melakukan Observasi: Observasi terhadap Anda lakukan sebelum peserta didik dapat memberikan wawasan Anda melakukan tentang perkembangan mereka secara holistik. proses pembelajaran? Perhatikan kemampuan kognitif, sosial, emosional, dan fisik peserta didik. Amati interaksi mereka dengan teman sebaya, cara mereka menyelesaikan tugas, tingkat motivasi, dan respons terhadap tantangan. 2. Mengumpulkan Data Siswa: Kumpulkan data dan informasi yang relevan tentang peserta didik. Data ini dapat mencakup catatan akademik, hasil tes standar, penilaian formatif, dan observasi terkait perilaku dan kemampuan mereka. Gunakan data ini untuk memahami kekuatan, kelemahan, minat, dan kebutuhan peserta didik secara holistik. No Pertanyaaan Respon
3. Berkomunikasi dengan Rekan dan Orang Tua:
Libatkan rekan guru, staf pendidikan, dan orang tua dalam mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang peserta didik. Diskusikan perkembangan siswa dari sudut pandang yang berbeda dan pertukarkan informasi mengenai pengamatan dan pencapaian siswa. Kolaborasi dengan orang- orang yang terlibat dalam pendidikan siswa dapat memberikan perspektif yang lebih lengkap. 4. Menerapkan Instrumen Penilaian Holistik: Gunakan instrumen penilaian holistik, seperti skala penilaian yang mencakup berbagai aspek perkembangan siswa. Misalnya, Anda dapat menggunakan rubrik penilaian yang mencakup aspek kognitif, keterampilan sosial, emosi, dan fisik. Dengan menggunakan instrumen ini, Anda dapat mengevaluasi kemajuan dan perkembangan kompetensi peserta didik secara lebih komprehensif. 5. Mengadakan Pertemuan Individual: Selenggarakan pertemuan individual dengan peserta didik untuk mendiskusikan perkembangan mereka. Ajukan pertanyaan yang terbuka dan berikan mereka kesempatan untuk berbagi pemikiran, kekhawatiran, atau aspirasi mereka. Hal ini membantu Anda memahami aspek-aspek perkembangan yang mungkin tidak terlihat secara langsung di kelas. 6. Melibatkan Peserta Didik dalam Tujuan Pembelajaran: Ajak peserta didik untuk terlibat No Pertanyaaan Respon
dalam menetapkan tujuan pembelajaran
mereka. Minta mereka untuk merencanakan tujuan mereka dalam berbagai aspek perkembangan, seperti peningkatan kognitif, pengembangan keterampilan sosial, atau meningkatkan kesejahteraan emosional. Ini memberi mereka rasa kepemilikan terhadap perkembangan mereka sendiri.
Dengan mengidentifikasi pendukung perkembangan
kompetensi peserta didik secara holistik sebelum proses pembelajaran, Anda dapat memahami kebutuhan dan potensi peserta didik secara lebih baik. Ini memungkinkan Anda merancang pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan individu mereka dan memberikan dukungan yang holistik dalam perkembangan mereka.
7 Seberapa penting Rancangan perencanaan pembelajaran dengan
rancangan perencanaan menggunakan pendekatan Culturally Responsive pembelajaran dengan Teaching : menggunakan 1. Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi pendekatan Culturally Siswa: Pendekatan Culturally Responsive Responsive Teaching? Teaching menghargai dan menghormati latar Jelaskan! belakang budaya siswa. Dengan merancang pembelajaran yang mengakui dan mengaitkan konten pembelajaran dengan kehidupan dan pengalaman siswa, pendekatan ini dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Siswa merasa diperhatikan dan dihargai, sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar. No Pertanyaaan Respon
2. Memperkaya Pengalaman Pembelajaran:
Dengan menggunakan pendekatan Culturally Responsive Teaching, perencanaan pembelajaran dapat memperkaya pengalaman siswa. Melibatkan budaya siswa dalam pembelajaran membuka pintu bagi pengetahuan, perspektif, dan pengalaman baru yang dapat memperkaya pengalaman belajar mereka. Hal ini juga membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia yang multikultural. 3. Menghargai Keberagaman dan Mendorong Keterhubungan: Rancangan perencanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan Culturally Responsive Teaching membantu menciptakan lingkungan yang menghargai keberagaman dan mendorong keterhubungan antara siswa. Siswa belajar untuk menghormati perbedaan budaya dan perspektif, serta mengembangkan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang-orang yang berbeda latar belakang budaya mereka. Hal ini penting dalam membentuk sikap inklusif dan persaudaraan antarbudaya. 4. Meningkatkan Pemahaman dan Pengetahuan Budaya: Melalui pendekatan Culturally Responsive Teaching, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya mereka sendiri serta budaya orang lain. Rancangan perencanaan pembelajaran yang mencakup konten budaya, tradisi, sejarah, dan nilai-nilai membantu siswa No Pertanyaaan Respon
untuk memahami dan menghargai kekayaan
budaya yang ada di sekitar mereka. Ini juga membantu mencegah stereotip dan prasangka negatif.
5. Mendorong Keadilan dan Kesetaraan: Pendekatan
Culturally Responsive Teaching bertujuan untuk mencapai keadilan dan kesetaraan dalam pendidikan. Rancangan perencanaan pembelajaran yang memperhatikan konteks budaya siswa membantu mengurangi kesenjangan pembelajaran antara kelompok budaya yang berbeda. Ini memberikan kesempatan yang lebih merata bagi siswa dari latar belakang budaya yang beragam untuk belajar dan berkembang.
Dengan mengintegrasikan pendekatan Culturally
Responsive Teaching dalam rancangan perencanaan pembelajaran, pendidik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, berkeadilan, dan bermakna bagi semua siswa. Ini membantu memperkuat identitas siswa
8 Di bagian mana dari 1. Tujuan Pembelajaran: Saat merencanakan
perencanaan tujuan pembelajaran, Anda dapat pembelajaran yang memperhitungkan keanekaragaman budaya akan Anda susun siswa yang ada di dalam kelas. Tujuan menggunakan pembelajaran harus mencakup pemahaman dan pendekatan Culturally penghormatan terhadap budaya siswa serta Responsive memastikan bahwa siswa dapat merasa Teaching? dihargai dan terlibat dalam proses pembelajaran. 2. Materi dan Sumber Belajar: Memilih materi dan sumber belajar yang mewakili beragam No Pertanyaaan Respon
budaya dan pengalaman siswa adalah aspek
penting dalam pendekatan CRT. Anda dapat mencari materi yang menggambarkan pengalaman budaya yang berbeda atau mempertimbangkan untuk memasukkan konten yang relevan dengan budaya siswa dalam pembelajaran. 3. Metode Pengajaran: Dalam menggunakan pendekatan CRT, penting untuk memilih metode pengajaran yang memungkinkan partisipasi aktif dan keterlibatan siswa. Menggunakan pendekatan kooperatif, pendekatan berbasis proyek, dan metode diskusi kelompok adalah beberapa contoh metode yang dapat mempromosikan interaksi sosial dan menghormati budaya siswa. 4. Evaluasi dan Penilaian: Dalam merencanakan evaluasi dan penilaian, Anda harus mempertimbangkan keberagaman siswa dan mencari cara yang adil dan inklusif untuk mengevaluasi pemahaman mereka. Memperhatikan konteks budaya siswa dalam penilaian dapat membantu menghindari bias budaya yang tidak adil. 5. Lingkungan Pembelajaran: Menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan saling menghormati sangat penting dalam pendekatan CRT. Anda dapat merancang lingkungan yang mencerminkan beragam budaya, seperti menampilkan karya seni atau bahan bacaan yang mewakili budaya siswa. No Pertanyaaan Respon
6. Kolaborasi dengan Komunitas: Melibatkan
komunitas siswa dan keluarga dalam proses pembelajaran juga merupakan aspek penting dalam pendekatan CRT. Anda dapat menjalin kerjasama dengan orang tua siswa atau mendatangkan narasumber dari komunitas lokal yang dapa.t berbagi pengaaman budaya mereka 9 Uraikan upaya Anda Pendekatan Culturally Responsive Teaching dapat dalam melakukan diterapkan dalam berbagai bagian perencanaan pemetaan peserta pembelajaran. Berikut adalah beberapa bagian yang didik yang dianggap dapat Anda susun dengan menggunakan pendekatan memerlukan Culturally Responsive Teaching: pendampingan dan 1. Pengidentifikasian dan Pemahaman Budaya pengayaan dengan Siswa: Sebelum merancang pembelajaran, menggunakan penting untuk mengidentifikasi dan pendekatan Culturally memahami latar belakang budaya siswa. Ini Responsive Teaching! melibatkan pengumpulan informasi tentang keanekaragaman budaya yang ada di kelas, nilai-nilai, kepercayaan, tradisi, dan pengalaman siswa. Memahami budaya siswa membantu dalam merencanakan pembelajaran yang relevan dan bermakna. 2. Penyesuaian dan Pilihan Materi Pembelajaran: Pilih materi pembelajaran yang mencerminkan keberagaman budaya siswa dan mampu mengaitkan konten dengan kehidupan mereka. Pilih sumber daya, teks, dan materi yang mencakup perspektif budaya yang beragam, serta menghormati dan menghargai latar belakang budaya siswa. 3. Strategi Pembelajaran yang Responsif Budaya: Gunakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan mendorong partisipasi mereka. Pertimbangkan penggunaan diskusi kelompok, penugasan kolaboratif, cerita berbagi, dan metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk membawa pengalaman dan perspektif budaya mereka ke dalam proses pembelajaran. 4. Evaluasi yang Sensitif Budaya: Dalam merencanakan evaluasi, pastikan bahwa metode penilaian yang digunakan memperhitungkan latar belakang budaya siswa dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang sesuai. Misalnya, berikan pilihan format penilaian yang mempertimbangkan preferensi budaya, seperti lisan, tertulis, visual, atau kreatif.
5. Pembangunan Koneksi dan Keterlibatan Siswa:
Perencanaan pembelajaran dapat mencakup aktivitas yang mengaitkan pengalaman siswa dengan materi pembelajaran. Misalnya, siswa dapat diminta untuk menjelaskan bagaimana konsep atau topik yang dipelajari terkait dengan pengalaman mereka sendiri atau budaya mereka. Hal ini membantu membangun koneksi personal dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
6. Penciptaan Lingkungan Pembelajaran yang Inklusif:
Perencanaan pembelajaran dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching juga melibatkan menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif. Pastikan bahwa pengaturan fisik kelas, materi yang ditampilkan, dan sumber daya yang digunakan mencerminkan keberagaman budaya siswa. Juga, jadikan ruang untuk diskusi dan penghargaan terhadap perspektif budaya yang beragam.
Penting untuk diingat bahwa pendekatan Culturally
Responsive Teaching harus diintegrasikan secara menyeluruh dalam perencanaan pembelajaran. Hal ini mencakup memperhatikan berbagai aspek pembelajaran, termasuk identitas dan latar belakang budaya siswa No Pertanyaaan Respon
10 Tuliskan satu contoh Tujuan Pembelajaran: Membantu siswa memahami
rencana pembuatan dan sejarah dan budaya suatu kelompok etnis tertentu. pengolahan asesmen Pembuatan Asesmen Formatif: formatif dan sumatif dengan menggunakan 1. Identifikasi tujuan pembelajaran yang spesifik
pendekatan Culturally terkait sejarah dan budaya kelompok etnis
Responsive Teaching! yang dipelajari.
2. Rancang aktivitas pembelajaran yang mendorong keterlibatan aktif siswa dengan konten budaya yang relevan, seperti diskusi kelompok, penelitian, atau proyek kolaboratif. 3. Buat pertanyaan dan tugas terkait materi yang memungkinkan siswa menggunakan pengetahuan budaya mereka dalam pemecahan masalah. 4. Gunakan rubrik penilaian yang mencakup elemen-elemen budaya yang relevan untuk mengevaluasi pemahaman siswa.
Pengolahan Asesmen Formatif:
1. Berikan umpan balik secara langsung kepada
siswa tentang pemahaman mereka terhadap materi budaya yang dipelajari. 2. Dukung siswa dalam mengaitkan pengetahuan budaya dengan konteks sehari-hari mereka. 3. Sediakan waktu untuk refleksi dan diskusi tentang bagaimana materi yang dipelajari memengaruhi pandangan siswa tentang budaya mereka sendiri dan budaya kelompok etnis yang dipelajari. No Pertanyaaan Respon
4. Berikan kesempatan bagi siswa untuk berbagi
pengalaman pribadi yang terkait dengan materi budaya yang dipelajari.
Pembuatan Asesmen Sumatif:
1. Rancang tugas atau proyek yang
menggabungkan elemen-elemen budaya yang dipelajari. 2. Berikan pilihan format tugas atau proyek yang memungkinkan siswa menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang sesuai dengan budaya mereka. 3. Sertakan kriteria penilaian yang jelas dan objektif, termasuk elemen budaya yang relevan. 4. Buat kesempatan bagi siswa untuk berbagi hasil tugas atau proyek mereka dengan kelas atau kelompok lain untuk memperkaya pemahaman kolektif tentang budaya yang dipelajari.
Pengolahan Asesmen Sumatif:
1. Gunakan rubrik penilaian yang telah ditetapkan
untuk menilai tugas atau proyek siswa secara adil dan konsisten. 2. Berikan umpan balik konstruktif kepada siswa tentang hasil kerja mereka, dengan memperhatikan elemen-elemen budaya yang dipelajari. 3. Fasilitasi refleksi dan diskusi kelompok tentang hasil tugas atau proyek yang menyoroti No Pertanyaaan Respon
pentingnya pengertian budaya dalam
memahami sejarah dan keberagaman manusia. 4. Gunakan hasil penilaian ini untuk memandu pengajaran selanjutnya dan untuk menyempurnakan rencana pembelajaran di masa depan.
11 Tuliskan contoh 1. Tujuan Asesmen: Tujuan asesmen ini adalah
pembuatan asesmen untuk mendorong peserta didik yang akan menerapkan mengembangkan pola pikir bertumbuh yang pola pikir bertumbuh kuat dan menghargai keragaman budaya. pada peserta didik Asesmen ini akan memfokuskan pada dengan menggunakan pemahaman mereka tentang pentingnya pendekatan Culturally kegagalan sebagai bagian dari proses Responsive Teaching! pembelajaran, kemampuan untuk mengatasi tantangan, dan penghargaan terhadap perbedaan budaya. 2. Jenis Asesmen: Asesmen ini dapat berupa tugas tertulis, presentasi lisan, atau proyek kreatif yang melibatkan refleksi dan pemikiran kritis. Penting untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berkomunikasi dan mengekspresikan pemikiran mereka dengan cara yang sesuai dengan latar belakang budaya mereka. 3. Konteks Budaya: Dalam merancang asesmen, pastikan untuk mempertimbangkan dan menghormati konteks budaya peserta didik. Misalnya, jika ada variasi bahasa di dalam kelas, pertimbangkan untuk menyediakan opsi untuk menulis dalam bahasa ibu mereka atau No Pertanyaaan Respon
menggunakan bentuk komunikasi non-verbal
yang relevan dengan budaya mereka. 4. Pertanyaan Asesmen: Gunakan pertanyaan yang mendorong peserta didik untuk memikirkan pola pikir bertumbuh dan menghargai keberagaman budaya. Misalnya, tanyakan kepada mereka tentang pengalaman mereka dalam menghadapi kesulitan, bagaimana mereka melihat kegagalan, atau bagaimana mereka menghargai perbedaan budaya dalam interaksi mereka dengan teman sekelas. 5. Penilaian Formatif: Selain memberikan penilaian akhir, berikan juga umpan balik formatif yang konstruktif kepada peserta didik. Fokuskan pada pengembangan pola pikir bertumbuh dan penghargaan terhadap keragaman budaya. Berikan umpan balik yang memotivasi dan mendukung mereka dalam mengatasi tantangan, melihat kesalahan sebagai kesempatan belajar, dan menghargai perspektif budaya yang berbeda. 6. Penilaian Otonom: Dalam menerapkan pendekatan Culturally Responsive Teaching, berikan peserta didik kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam proses asesmen. Libatkan mereka dalam menentukan kriteria penilaian, merumuskan pertanyaan, atau memilih metode penilaian yang sesuai dengan konteks budaya mereka. Hal ini memberikan No Pertanyaaan Respon