Anda di halaman 1dari 2

Judul: ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN

USAHATANI PADI DENGAN USAHATANI

CABAI RAWIT DI KOTA MATARAM

Permasalahan:

 Belum Diketahuinya persentase pendapatan di antara petani padi dengan petani cabai rawit di
kota mataram.
 Mana yang lebih menguntungkan antara menanam padi dengan menanam cabai merah di kota
mataram.
 Faktor yang mempengaruhi perbedaan pendapatan antara petani padi dengan petani cabai
rawit.

Latar Belakang:

Sektor pertanian di Indonesia semakin dirasakan penting bagi bangsa Indonesia, karena sektor
ini mampu memasok pangan. Selain itu sektor pertanian juga mampu menyediakan lapangan pekerjaan,
menyumbangkan devisa melalui bertambahnya ekspor serta mendukung munculnya produk industri
yang berbahan baku pertanian. Salah satu komoditas sayur-sayuran yang memiliki nilai ekonomi yang
cukup tinggi dan prospek pasar yang cukup baik adalah cabai rawit. Berkaitan dengan hal tersebut petani
di Kota Mataram yang dulunya melakukan usahatani hortikultura khususnya cabai rawit hanya ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja (pertanian subsistent) kemudian berkembang menjadi
tujuan ekonomi (pertanian komersial). Selanjutnya tanaman utama pertanian di Indonesia adalah padi,
padi merupakan tanaman pangan yang menghasilkan beras sebagai sumber makanan pokok sebagian
besar penduduk Indonesia. Untuk itu padi adalah tanaman yang paling banyak ditanam oleh petani
Indonesia.

Rumusan Masalah:
1. Apa perbedaan pendapatan menanam padi dan menanam cabai rawit di kota Mataram?
2. Berapa biaya menanam padi dan menanam cabai rawit di kota Mataram?
3. Faktor apa saja yang mendorong petani memilih produk pertanian?

Tujuan:

1. Untuk membandingkan besarnya pendapatan usahatani padi dan usahatani cabai rawit di Kota
Mataram.
2. Untuk membandingkan besarnya biaya produksi usahatani padi dengan usahatani cabai rawit di
Kota Mataram.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong petani di Kota Mataram dalam menentukan
pilihan komoditi yang diusahakan.

Manfaat:
1. Sebagai salah satu pertimbangan pemerintah dalam menentukan kebijaksanaan yang berkaitan
dengan pengembangan dan peningkatan produksi padi dan cabai rawit.
2. Sebagai bahan informasi tambahan bagi peneliti lain yang berhubungan dengan masalah yang
sama.

Tujuan Penelitian:

1. Sebagai Perbandingan pendapatan usaha budidaya padi dan cabai rawit di kota Mataram.

2. Sebagai Perbandingan biaya produksi produksi padi dan cabai rawit di kota Mataram.

3. Untuk mencari faktor-faktor yang memotivasi petani di kota Mataram dalam memutuskan
produk apa yang akan ditanam.

Latar Belakang

Dalam lima tahun terakhir, kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional semakin
nyata. Selama periode 2017-2022, rata-rata kontribusi sektor pertanian terhadap PDB mencapai 10,26%
dengan pertumbuhan sekitar 3,90%. Sub-sektor perkebunan merupakan kontribusi terbesar terhadap
PDB sektor pertanian.

Pada periode yang sama, sektor pertanian penyerap angkatan kerja terbesar walaupun ada
kecenderungan menurun. Pada tahun 2017 sektor pertanian menyerap sekitar 35,76 juta atau sekitar
30,2% dari total tenaga kerja. Investasi di sektor pertanian primer baik penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 4,2% dan
18% per tahun. Tingkat pendapatan petani untuk pertanian dalam arti luas maupun pertanian sempit
menunjukkan peningkatan yang diindikasikan oleh pertumbuhan yang positif masing-masing sebesar
5,64% dan 6,20%/tahun selama kurun waktu 2017-2022.

Anda mungkin juga menyukai