Anda di halaman 1dari 4

ORGANISASI LEMBAGA PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Dr. Eko Supraptono, M. Pd.

Disusun oleh :

Prita Dewi Wiyono 5402420052

Aliviya Kamila Umma Masyithoh 5402420055

Mutiara Ningtias Zein 5402420069

Wa Ode Yeyeng Senlistian Arysty 5402420072

Putri Rahmawati 5402420075

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
A. Definisi Organisasi
Pengertian organisasi adalah sebuah perkumpulan yang dimaksudkan untuk melakukan tujuan
tertentu. Organisasi diawali dengan budaya sosial yang terjadi pada kehidupan bermasyarakat.
Kesimpulannya, organisasi merupakan interaksi yang saling berhubungan dari dua orang atau
lebih untuk menghasilkan sesuatu. Organisasi dibutuhkan setiap manusia yang memiliki tujuan
yang sama. Hal tersebut membentuk organisasi menjadi sebuah struktur organisasi.
Sasaran organisasi dapat ditujukan untuk tujuan jangka panjang hingga jangka pendek.
Pengelompokan tujuan organisasi dapat dibagi menjadi:
a. Tujuan umum, mengandung pernyataan yang luas atau tujuan dalam skala umum yang
menggambarkan bagaimana terciptanya sebuah organisasi tersebut, dan tidak berubah
dari waktu ke waktu dan menjadi landasan pertama dalam konstitusi sebuah organisasi.
b. Tujuan merupakan gambaran dari apa yang harus dilakukan dengan spesifikasi yang
jelas. Laporan setiap tugas terukur untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari sebuah
kelompok, biasanya memiliki jangka pendek dan batas waktu tertentu.
Lembaga adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir yang mewujudkan nilai-nilai dan tata
cara umum tertentu dan memenuhi kebutuhan dasar suatu masyarakat tertentu. Lembaga
termasuk diantara norma-norma masyarakat yang paling resmi dan bersifat memaksa. Apabila
kebiasaan dan tata kelakuan di sekitar suatu kegiatan yang penting menjadi terorganisir ke dalam
sistem keyakinan dan perilaku yang sangat formal dan mengikat, maka suatu lembaga telah
berkembang. Oleh karena itu suatu lembaga mencakup:
a. Seperangkat perilaku yang telah distandarisasi dengan baik
b. Serangkaian tata kelakuan, sikap, nilai- nilai yang mendukung
c. Sebentuk tradisi, ritual, upacara dan perlengkapan-perlengkapan lainnya.
Untuk mencapai tujuan organisasi maka diperlukan kriteria keberhasilan organisasi lembaga
pendidikan. Kriteria keberhasilan berfungsi untuk menentukan nilai suatu aspek dalam suatu
komponen tertentu. Pengelolaan suatu lembaga pendidikan yang efektif dan efisien merupakan
syarat mutlak keberhasilan organisasi. Tidak terkecuali lembaga pendidikan yang akan menuntut
agar menjadi suatu organisasi yang tepat sasaran dan berdayaguna. Sebagai salah satu komponen
utama dalam sistem pendidikan, sekolah mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam
meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat.
Dapat disimpulkan definisi Organisasi Lembaga Pendidikan adalah koordinasi secara rasional
sejumlah orang dalam membentuk institusi pendidikan. Tujuannya antara lain adalah
menyiapkan siswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau
profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, memperkaya khanazah ilmu pengetahuan,
teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
B. Jenjang Pendidikan
Menurut PermendikbudNo.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, jenjang pendidikan adalah tahapan
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan
dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Meski tidak termasuk dalam jenjang pendidikan,
terdapat pula pendidikan anak usia dini, pendidikan yang diberikan sebelum memasuki
pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini
merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan
dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik , kecerdasan, sosio emosional bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia
dini.
Menurut Pasal 28 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
bentuk satuan pendidikan anak usia dini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1) Jalur Pendidikan Formal
Terdiri atas Taman Kanak-kanak dan Raudlatul Athfal (RA) yang dapat diikuti anak usia lima
tahun keatas. Termasuk di sini adalah Bustanul
Athfal (BA).
2) Jalur Pendidikan Non Formal
Terdiri atas Penitipan Anak, Kelompok Bermain dan Satuan PAUD Sejenis. Kelompok Bermain
dapat diikuti anak usia dua tahun keatas, sedangkan Penitipan Anak dan Satuan PAUD Sejenis
diikuti anak sejak lahir, atau usia tiga bulan.
3) Jalur Pendidikan Informal
Terdiri atas pendidikan yang diselenggarakan di keluarga dan di lingkungan. Ini menunjukkan
bahwa pemerintah melindungi hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan, meskipun
mereka tidak masuk ke lembaga pendidikan anak usia dini, baik formal maupun nonformal.

1) Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini
merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan
dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),
kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional
(sikap dan perilaku serta agama).
2) Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 12 (dua belas) tahun pertama
masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan Dasar
berbentuk Sekolah Dasar 9SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat
serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang
sederajat. Pada masa ini para siswa mempelajari bidang-bidang studi antara lain: Ilmu
Pengetahuan Alam, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Pendidikan Seni, Pendidikan Olahraga.
3) Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan
menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA),
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain
yang sederajat. Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang
mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
4) Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi.
Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi
disebut dosen. Di Indonesia ada beberapa jenis perguruan tinggi, antara lain:
1) Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu
cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu. Pendidikan
akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan
terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
2) Politeknik atau sering disamakan dengan institut teknologi adalah penamaan yang digunakan
dalam berbagai institusi pendidikan yang memberikan berbagai jenis gelar dan sering beroperasi
pada tingkat yang berbeda-beda dalam sistem pendidikan. Politeknik dapat merupakan institusi
pendidikan tinggi dan teknik lanjutan serta penelitian ilmiah ternama dunia atau pendidikan
vokasi profesional, yang memiliki spesialiasi dalam bidang ilmu pengetahuan, teknik, dan
teknologi atau jurusan-jurusan teknis yang berbeda jenis. Pendidikan profesi merupakan
pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki
suatuprofesi atau menjadi seorang profesional.
C. Jalur Pendidikan
D. Jenis Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai