Anda di halaman 1dari 3

3.

Apa yang dimaksud dengan siderosis, hemosiderosis dan hemokromatosis dan


mengapa bisa terjadi

Jawab:

1) Siderosis

Siderosis adalah pengendapan kelebihan zat besi di jaringan tubuh.


Siderosis penyakit paru kerja akibat pengumpulan debu besi yang
mengandung persenyawaan zat besi (Fe2O3) di paru. Jika digunakan tanpa
kualifikasi, biasanya mengacu pada penyakit lingkungan paru - paru , juga
dikenal lebih spesifik sebagai pulmonary siderosis atau penyakit Welder ,
yang merupakan salah satu bentuk pneumokoniosis. Siderosis paru
disebabkan oleh penghirupan besi halus atau debu karat yang berulang yang
biasanya terjadi selama beberapa tahun. Hal ini dapat terjadi selama
pekerjaan yang terdiri dari pengelasan , penggilingan , pekerjaan
pengecoran , pembuatan cat atau penambangan bijih besi, di antara pekerjaan
serupa lainnya di mana seseorang terpapar debu atau asap besi halus.

2) Hemosiderosis

Hemosiderosis adalah deposito zat besi dalam jaringan lokal yang


tidak mengakibatkan kerusakan jaringan. Hemosiderin adalah protein darah
yang terbentuk ketika sel-sel darah merah rusak. Protein menyimpan sejumlah
kecil zat besi kepada memasok jaringan tubuh dan menjaga kadar zat besi yang
stabil di dalam tubuh. Hemosiderosis bisa disebabkan oleh pendarahan di dalam
organ. Besi dibebaskan dari sel darah merah terekstravasasi yang disimpan
dalam organ, dan deposit hemosiderin yang signifikan pada berkesudahan bisa
mengembang. Paru-paru dan ginjal sering dijadikan situs deposito besi.

3) Hemokromatosis

Hemokromatosis adalah penyakit ketika kadar zat besi di dalam tubuh terlalu
berlebihan. Apabila tidak ditangani, zat besi akan menumpuk di dalam organ
tubuh dan memicu penyakit serius, seperti gagal jantung. Zat besi adalah
mineral yang penting bagi tubuh. Salah satu perannya adalah untuk
menghasilkan hemoglobin, yaitu zat di dalam sel darah merah yang berfungsi
untuk mengikat dan mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Zat besi didapatkan
tubuh dari makanan yang dikonsumsi. Namun pada penderita hemokromatosis,
zat besi dari makanan akan diserap secara berlebihan dan tidak bisa dikeluarkan
dari dalam tubuh. Kondisi tersebut menyebabkan zat besi menumpuk di organ
hati, jantung, pankreas, dan sendi. Jika penumpukan zat besi terjadi secara
terus-menerus, organ-organ tersebut akan mengalami kerusakan. Penyakit ini
dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan penyebabnya, yaitu primer dan
sekunder:
 Hemokromatosis primer
Penyebab hemokromatosis primer adalah karena adanya mutasi
atau perubahan gen yang bertugas dalam mengontrol jumlah zat besi
pada tubuh dari makanan. Gen yang bermutasi ini umumnya bersifat
keturunan. Mutasi yang menjadi penyebab hemokromatosis diturunkan
dari orangtua ke anaknya. Ada beberapa jenis mutasi gen dalam
hemokromatosis, yakni hemokromatosis tipe satu, tipe dua, tipe tiga,
dan tipe empat. Normalnya, protein yang diproduksi oleh berbagai gen
tersebut memainkan peran penting dalam mengatur penyerapan,
transportasi, dan penyimpanan zat besi tubuh. Jika terjadi mutasi atau
perubahan pada gen-gen ini, kontrol penyerapan zat besi di dalam
tubuh akan rusak. Akibatnya, zat besi menumpuk di jaringan dan organ
sehingga dapat mengganggu fungsi yang seharusnya. Anda baru bisa
mengalami kondisi ini jika memiliki kedua gen abnormal dan mampu
menurunkan kepada anak Anda.

 Hemokromatosis sekunder

Hemokromatosis sekunder bisa juga terjadi sebagai komplikasi


dari penyakit atau kondisi kesehatan lain yang memicu penumpukan zat
besi dalam tubuh. Berikut adalah beberapa contoh penyakit dan kondisi
kesehatan yang dapat menyebabkan hemakromatosis:
 Anemia

 Thalasemia

 Penyakit genetik langka, seperti atransferrinemia dan


aceruloplasminemia
 Infeksi hepatitis C kronis

 Kerusakan hati akibat ketergantungan alkohol

 Steatohepatitis

Anda mungkin juga menyukai