SKRIPSI
oleh:
ROSI FATMALA
NIM. 1817407074
ROSI FATMALA
NIM 1817407074
v
THE INFLUENCE OF SELF-CONCEPT ON THE MATHEMATICAL
REPRESENTATION ABILITY OF GRADE VIII STUDENTS AT SMP
NEGERI 9 PURWOKERTO
ROSI FATMALA
NIM 1817407074
vi
MOTTO
vii
PERSEMBAHAN
viii
KATA PENGANTAR
ix
12. Bapak Roil dan Ibu Juminem, selaku orang tua penulis yang telah memberikan
doa, kasih sayang dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
13. Marwa Musdalifah, selaku adik penulis yang telah memberikan semangat.
14. Drs. Herry Nuryanto Widodo, selaku Kepala SMP Negeri 9 Purwokerto yang
telah memberikan izin penelitian.
15. Dra. Siti Utami, selaku guru Matematika Kelas VIII SMP Negeri 9
Purwokerto yang telah memberikan informasi, data dan bimbingan kepada
penulis selama penelitian.
16. Siswa kelas VIII dan IX A SMP Negeri 9 Purwokerto yang telah membantu
penulis dalam penelitian.
17. Abah Kyai Taufiqurrohman dan Ibu Wasilatul Karomah, selaku pengasuh
Pondok Pesantren Darul Abror yang senantiasa mendoakan dan memberikan
motivasi kepada penulis.
18. Teman-teman Komplek Al-Kautsar B yang selalu memberikan semangat
kepada penulis.
19. Segenap keluarga besar yang telah memberikan doa, semangat dan motivasi.
20. Teman-teman seperjuangan Tadris Matematika B 2018.
21. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua kebaikan. Penulis
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran demi perbaikan selanjutnya.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca pada umunya.
Purwokerto, 10 September 2022
Penulis,
Rosi Fatmala
NIM. 1817407074
x
DAFTAR ISI
xi
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 34
F. Teknik Analisis Data .................................................................... 38
BAB IV : HASIL PENELITIAN .................................................................... 47
A. Penyajian Data ............................................................................. 47
B. Analisis Data ................................................................................ 51
C. Pembahasan .................................................................................. 59
BAB V : PENUTUP ........................................................................................ 62
A. Kesimpulan .................................................................................. 62
B. Saran ............................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2
Tina Sri Sumartini, “Mengembangkan Self Concept Siswa melalui Model Pembelajaran
Concept Attainment”, Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.4 No.2 (2015), hlm. 48.
3
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Dalam Satu Naskah
4
Tina Sri Sumartini, “Mengembangkan Self Concept Siswa …”, hlm. 48.
5
Muhammad Sabirin, “Representasi dalam Pembelajaran Matematika”, JPM IAIN
Antasari, Vol.01 No.2 (2014), hlm. 33.
1
2
6
Ana Istiani dan Ari Suningsih, “Analisis Kemampuan Representasi Matematis Siswa”,
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol.10 No.2, 2021, hlm. 226.
7
Ita Safitri dan Romlah, “Kemampuan Representasi Matematis dalam Menyelesaikan
Soal Kubus dan Balok pada Siswa SMP”, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika Sesiomedika (2019), hlm. 830.
8
Fahrurrozi dkk, “Hubungan antara Konsep Diri dengan Kemampuan Representasi
Matematis pada Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar di Kelurahan Kalisari Pasar Rebo Jakarta
Timur”, Dinamika Sekolah Dasar, hlm. 5-6.
9
Misel & Ema Suwaningsih, “Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk
Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa”, Metodi Didaktik, Vol.10 No.2
(2016), hlm. 31.
3
10
Muhammad Sabirin, “Representasi dalam…”, hlm. 33.
11
Ita Safitri dan Romlah, “Kemampuan Representasi Matematis…” , hlm. 830.
12
Dani Firmansyah dan Eka Ayu Amieny, “Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Kelas VIII SMP dalam Pembelajaran Matematika”, Maju, Vol.8 No.1 (2021), hlm. 134.
13
Fahrurrozi dkk, “Hubungan antara Konsep Diri dengan…”, hlm. 5-6.
4
14
Fahinu dkk, “Pengaruh Self-Concept terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis
Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Kendari”, Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika, Vol.9 No.1
(2021), hlm. 129.
15
Heris Hendriana dkk, Hard Skills dan Soft Skills Matematik Siswa, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2017), hlm. 187.
16
Fahinu dkk, “Pengaruh Self-Concept terhadap…”, hlm. 129.
5
17
Mohammad Dadan Sundawan dan Tri Nopriana, “Guided-Discovery Learning,
Representasi Matematis dan Konsep Diri Mahasiswa pada Materi Geometri”, JNPM (Jurnal
Nasional Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 1 (2019), hlm. 131.
18
Leisita Sherly Cendana dan Anggun Badu Kusuma, “Meningkatkan Kemampuan
Representasi Matematis dan Self Concept melalui Accelerated Learning Cycle MTs Negeri 3
Banyumas, Jurnal Karya Pendidikan Matematika Vol. 6 No. 2 (2019), hlm. 51.
19
Mohammad Dadan Sundawan dan Tri Nopriana, “Guided-Discovery Learning,
Representasi Matematis…”, hlm. 131.
20
Leisita Sherly Cendana dan Anggun Badu Kusuma, “Meningkatkan Kemampuan
Representasi…”, hlm. 51.
6
21
Mohammad Dadan Sundawan dan Tri Nopriana, “Guided-Discovery Learning,
Representasi Matematis…”, hlm. 131.
22
Leisita Sherly Cendana dan Anggun Badu Kusuma, “Meningkatkan Kemampuan
Representasi Matematis…”, hlm. 51.
23
Fahrurrozi dkk, “Hubungan antara Konsep Diri dengan…”, hlm. 5-6.
7
B. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca mengenai judul penelitian,
penulis menetapkan pedoman tertentu untuk memahami judul.
1. Konsep Diri (Self Concept)
Dalam KBBI, "konsep adalah gambaran, proses atau hal-hal yang
digunakan oleh akal budi untuk memahami sesuatu” dan “diri berarti
bagian-bagian dari individu yang terpisah dari yang lain”. Konsep diri
seseorang bisa didefinisikan sebagai deskripsi dirinya sendiri atau evaluasi
24
Riki Musriandi, “Hubungan antara Self-Concept dengan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa”, Jurnal Dedikasi, Vol.1 No.2 (2017), hlm. 156.
25
Chandra Novtiar dan Siti Romlah, “Hubungan antara Self-Concept terhadap
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa MTsN 4 Bandung Barat”, Nusantara of Research:
Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri, Vol.05 No.01 (2018), hlm. 13.
8
26
Shinta Dwi Handayani, “Pengaruh Konsep Diri dan Kecemasan Siswa terhadap
Pemahaman Konsep Matematika”, Jurnal Formatif, Vol.6 No.1 (2016), hlm. 26.
27
Iskandar Zulkarnain dkk, Membentuk Konsep Diri Melalui Budaya Tutur: Tinjauan
Psikologi Komunikasi, (Medan: Penerbit Puspantara, 2020), hlm. 12.
28
Heris Hendriana dkk, Hard Skills dan…, hlm. 187.
9
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut: “apakah terdapat pengaruh konsep diri (self concept) terhadap
kemampuan representasi matematika siswa kelas VIII di SMP Negeri 9
Purwokerto?”.
29
Kartini, “Peranan Representasi dalam Pembelajaran Matematika”, Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY (2009),
hlm. 369.
30
Misel & Ema Suwaningsih, “Penerapan Pendekatan Matematika Realistik…”, hlm. 31.
10
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya
dan untuk menambah khazanah keilmuan dalam hal mengetahui
pengaruh konsep diri terhadap kemampuan representasi matematis siswa.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Siswa
Penelitian ini dapat membantu meningkatkan kemampuan
representasi matematis siswa.
2) Bagi Guru
Penelitian ini dapat membantu guru dalam menemukan
keterkaitan antara konsep diri dan kemampuan representasi matematis
siswa.
3) Bagi Sekolah
Penelitian dapat digunakan sebagai studi kolaboratif untuk
membantu siswa meningkatkan kemampuan representasi matematis
siswa saat belajar matematika.
4) Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan wawasan
tentang konsep diri dalam memaksimalkan kemampuan representasi
matematis siswa.
E. Sistematika Pembahasan
Dalam sebuah karya ilmiah, penulisan sistematis adalah serangkaian
urutan dari beberapa penjelasan tentang sistem diskusi. Penelitian ini terdiri
atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
Bagian awal, dimana terdiri dari halaman judul skripsi, pernyataan
keaslian, hasil lolos cek plagiasi, halaman pengesahan, nota dinas pembimbing,
abstrak dan kata kunci, pedoman transliterasi, kata pengantar, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Bagian utama, dimana terdiri dari
lima bab sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, dimana terdiri dari latar belakang
masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
11
A. Kerangka Teori
1. Kemampuan Representasi Matematis
Pemecahan masalah, penalaran dan pembuktian, komunikasi, koneksi,
dan representasi adalah lima standar bakat matematika yang disebutkan oleh
NCTM.31 Kemampuan untuk merepresentasikan secara matematis
merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan untuk belajar
matematika. 32 Representasi adalah penggambaran skenario masalah yang
digunakan untuk menemukan solusi. Menurut NCTM, representasi adalah
metode di mana seseorang mengkomunikasikan jawaban atau konsep
matematika yang dimaksud. Representasi siswa adalah ekspresi dari ide atau
ide matematika yang ditunjukkan siswa dalam upaya mereka untuk
memecahkan masalah yang mereka hadapi.
Representasi, menurut Syafri, adalah konfigurasi yang dapat mewakili
sesuatu yang lain dalam berbagai cara.33 Dahlan menyatakan bahwa
representasi adalah landasan bagaimana siswa memahami dan menerapkan
konsep matematika dan memainkan peran dalam proses pemecahan
masalah.34
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), kemampuan
representasi adalah salah satu standar proses pembelajaran matematika yang
perlu ditumbuhkan dan dimiliki siswa. Standar proses ini hendaknya
disampaikan tidak secara terpisah dengan materi matematika.35 Menurut
31
Nur Hasanah, “Kemampuan Representasi Matematis Berdasarkan Self-Concept Siswa
dengan Pembelajaran Learning Cycle 7E pada Materi Garis Kelas VII SMP Negeri 1 Dau
Malang”, JPM: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.4 No.2 (2018), hlm. 102.
32
Ita Safitri dan Ramlah, “Kemampuan Representasi Matematis…”, hlm. 829.
33
Hartono dkk, “Kemampuan Representasi Matematis dalam Materi Fungsi dengan
Pendekatan Open Ended pada Siswa Kelas VIII MTs Sirajul Ulum Pontianak”, Jurnal Eksponen,
Vol.9 No.1 (2019), hlm. 11.
34
Sri Rizki Hardianti & Kiki Nia Sania Effendi, “Analisis Kemampuan Representasi
Matematis Siswa SMA Kelas XI”, JPMI: Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, Vol. 4 No.5
(2021), hlm. 1094.
35
Ita Sapitri dan Ramlah, “Kemampuan Representasi Matematis…”, hlm. 830.
12
13
36
Hartono dkk, “Kemampuan Representasi Matematis…”, hlm. 11.
37
Misel & Ema Suwaningsih, “Penerapan Pendekatan Matematika Realistik…”, hlm. 30.
38
Ana Istiani & Ari Suningsih, “Analisis Kemampuan…”, hlm. 227.
39
Ita Sapitri dan Ramlah, “Kemampuan Representasi Matematis…”, hlm. 830.
40
Muhamad Sabirin, “Representasi dalam…”, hlm. 35.
14
41
Ana Istiani & Ari Suningsih, “Analisis Kemampuan…”, hlm. 227.
15
42
Isnarto dkk, “Kemampuan Representasi Matematis dalam Model Pembelajaran
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually (SAVI), Prisma: Prosiding Seminar Nasional
Matematika (2019), hlm. 289.
43
Kartini, “Peranan Representasi dalam…”, hlm. 366.
44
Kartini, “Peranan Representasi dalam…”, hlm. 366.
16
45
Muhamad Sabirin, “Representasi dalam…”, hlm. 37.
46
Muhamad Sabirin, “Representasi dalam…”, hlm. 37.
17
47
Multiple Representations, diakses dari
http://paer.rutgers.edu/scientificAbilities/Downloads/FormAssessTasks/ MultRep.pdf, pada
tanggal 1 Oktober 2022.
48
Fahrurrozi dkk, “Hubungan antara Konsep Diri dengan…”, hlm. 5-6.
18
49
Hartoni dkk, “Kemampuan Representasi Matematis dalam…”, hlm. 19.
50
Misel & Ema Suwaningsih, “Penerapan Pendekatan Matematika Realistik…”, hlm. 31.
51
Isnarto dkk, “Kemampuan Representasi Matematis dalam…”, hlm. 289.
19
individu. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa konsep diri berdampak pada
bagaimana kinerja individu dalam berbagai situasi. 52
Konsep diri adalah pembawa posisi yang signifikan dalam
mengintegrasikan kepribadian individu. Individu akan bertindak
berdasarkan bagaimana orang lain memandang mereka. Jika seseorang
percaya bahwa dirinya dapat berhasil, maka individu tersebut akan berhasil.
Jika individu percaya bahwa dirinya gagal, maka individu telah bersiap
untuk gagal. Jadi, konsep diri adalah komponen diri yang mempengaruhi
semua aspek pengalaman termasuk pikiran, perasaan, persepsi, dan perilaku
individu.53
Beberapa pakar mendefinisikan istilah konsep diri dengan ungkapan
yang beragam, namun definisi-definisi yang dimaksud memiliki keserupaan
makna yang sama yaitu pandangan seseorang terhadap dirinya. Beberapa
pendapat pakar mengenai konsep diri, yaitu: 54
a. Menurut Jersield, konsep diri adalah persepsi seseorang tentang dirinya
sendiri, yang meliputi:
1) Komponen perseptual yang merupakan deskripsi seseorang tentang
penampilannya, seperti kapasitasnya untuk tampil atau berbicara di
depan umum.
2) Komponen konseptual yang merupakan deskripsi seseorang tentang
sifat-sifatnya, seperti kemampuan dan kekurangan, kepercayaan diri,
dan kemandirian.
3) Komponen atitudinal yang mengacu pada sikap individu terhadap
dirinya sendiri dan keberadaan dirinya, serta persepsi tentang dirinya
sendiri dengan rasa bangga atau malu atas bakatnya.
b. Menurut Yusuf dan Nurihsan, konsep diri didefinisikan sebagai berikut:
1) Pandangan, keyakinan, perasaan, atau sikap seseorang terhadap
dirinya sendiri.
52
Gusti Jhoni Putra dan Usman, Konsep Diri pada Pasien Luka Kaki Diabetik, (Sidoarjo:
Oksana Publishing, 2019), hlm. 5.
53
Gusti Jhoni Putra dan Usman, Konsep Diri…, hlm. 5-6.
54
Heris Hendriana dkk, Hard Skills…, hlm. 185-186.
20
55
Iskandar Zulkarnain dkk, Membentuk Konsep Diri…, hlm. 12.
56
Gusti Jhoni Putra dan Usman, Konsep Diri…, hlm. 7-10.
21
57
Gusti Jhoni Putra dan Usman, Konsep Diri…, hlm. 11-12.
22
58
Gusti Jhoni Putra dan Usman, Konsep Diri…, hlm. 13.
23
59
Gusti Jhoni Putra & Usman, Konsep Diri…, hlm. 15.
60
Gusti Jhoni Putra dan Usman, Konsep Diri…, hlm. 16.
24
61
Heris Hendriana dkk, Hard Skills…, hlm. 186.
62
Heris Hendriana dkk, Hard Skills…, hlm. 187.
25
B. Penelitian Terkait
Berikut ini terdapat beberapa kajian terhadap penelitian-penelitian yang
sudah dilakukan yang sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh
peneliti.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Dwi Handayani dengan judul
“Pengaruh Konsep Diri dan Kecemasan Siswa terhadap Pemahaman
Konsep Matematika”. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa ada
pengaruh yang menonjol antara konsep diri dan kecemasan siswa terhadap
pemahaman konsep matematika.63 Persamaan penelitian tersebut dengan
penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah pada variabel independen
yang digunakan yaitu konsep diri. Sedangkan perbedaannya adalah pada
variabel dependen yang digunakan, dimana pada penelitian tersebut variabel
dependen yang digunakan adalah pemahaman konsep matematika,
sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan variabel dependen
berupa kemampuan representasi matematis siswa.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Romlah dan Chandra Novtiar dengan
judul “Hubungan Antara Self Concept terhadap Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis Siswa MTsN 4 Bandung Barat”. Penelitian ini
menghasilkan bahwa terdapat pengaruh self concept terhadap kemampuan
63
Shinta Dwi Handayani, “Pengaruh Konsep Diri dan…”, hlm. 24.
26
C. Kerangka Berpikir
Kemampuan representasi matematis adalah kemampuan peserta didik
dalam mengungkapkan gagasan matematika yang ada di dalam pikirannya ke
dalam bentuk nyata berupa simbol, tabel, gambar, persamaan matematis, kata-
kata atau tulisan, dan sebagainya. Sedangkan konsep diri (self concept) adalah
cara seseorang memandang dirinya sendiri. 66
Peserta didik yang dapat memandang dirinya secara baik atau positif,
memungkinkan peserta didik akan lebih mudah untuk mengkonstruksi gagasan
matematik yang ada di pikirannya. Hal ini dikarenakan apabila peserta didik
64
Chandra Novtiar dan Siti Romlah, “Hubungan antara Self-Concept…”, hlm. 11.
65
Fahinu dkk,”Pengaruh Self Concept terhadap…”, hlm. 24.
66
Fahrurrozi dkk, “Hubungan antara Konsep Diri dengan…”, hlm. 5-6.
27
memiliki konsep diri positif, maka ia akan selalu berpikir positif, tidak mudah
menyerah, dan terus berusaha untuk dapat mewujudkan gagasan matematik
yang ada di pikirannya menjadi bentuk yang nyata. Dengan demikian dapat
dikatakan semakin baik atau positif konsep diri yang dimiliki peserta didik,
maka semakin baik pula peserta didik dapat merepresentasikan gagasan
matematiknya. 67
67
Fahrurrozi dkk, “Hubungan antara Konsep Diri dengan Kemampuan…”, hlm. 5-6.
28
D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian “Pengaruh Konsep Diri (Self Concept)
terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9
Purwokerto” adalah:
H0 : “tidak terdapat pengaruh konsep diri (self concept) terhadap kemampuan
representasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Purwokerto”.
H1 : “terdapat pengaruh konsep diri (self concept) terhadap kemampuan
representasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Purwokerto”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini. Penelitian kuantitatif dapat didefinisikan sebagai penelitian
berdasarkan gagasan positivisme, digunakan untuk menganalisis populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data kuantitatif/ statistik, dengan tujuan pengujian hipotesis yang disiapkan.68
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey.
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil
dari populasi tersebut, untuk menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi,
dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Metode
survey yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk menyelidiki
apakah terdapat pengaruh konsep diri (self concept) terhadap kemampuan
representasi matematis siswa kelas VIII di SMP Negeri 9 Purwokerto.
68
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2016), hlm. 8.
30
31
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling,
karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. 70 Untuk
menghitung jumlah sampel menggunakan rumus Slovin, yaitu: 71
𝑁
𝑛=
𝑁. 𝑒 2 + 1
keterangan:
𝑛 : jumlah sampel
𝑁 : jumlah populasi
𝑒 : batas ketelitian yang diinginkan (taraf signifikansi)
69
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…, hlm. 80.
70
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…, hlm. 81-82.
71
I’natul Thoifah, Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif, (Malang:
Madani, 2015), hlm. 18.
32
72
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…, hlm. 38.
73
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…, hlm. 39.
74
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…, hlm. 39.
75
Heris Hendriana dkk, Hard Skills…, hlm. 187.
34
76
Misel & Ema Suwaningsih, “Penerapan Pendekatan Matematika Realistik…”, hlm. 31.
77
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…, hlm. 142.
35
78
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…, hlm. 80.
36
2. Tes
Tes adalah alat atau teknik yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suatu lingkungan sesuai dengan aturan yang
79
Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1992), hlm. 181.
37
Diketahui bahwa soal tes dalam penelitian ini berjumlah 6 soal dengan
nilai tertinggi 24 dan nilai terendah 0. Sedangkan untuk jumlah kategori
80
Sandu Sitoyo & Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), hlm. 78.
38
(interval) yang akan dibuat ada lima kategori yaitu sangat rendah, rendah,
sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Setelah tiga hal tersebut diketahui, langkah
selanjutnya adalah mencari rentang untuk masing-masing kategori dan
menetapkan skor masing-masing kategori menggunakan rumus sebagai
berikut:81
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
24 − 0
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
5
24
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
5
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 4,8 = 5
Berdasarkan perhitungan rentangan diatas, maka dapat dibuat tabel
kategori kemampuan repreentasi matematis sebagai berikut:
Tabel 8 Interpretasi Kategori Nilai Kemampuan Representasi
Matematis
Interval Nilai Kategori
0–4 Sangat Rendah
5–9 Rendah
10 – 14 Sedang
15 – 19 Tinggi
20 – 24 Sangat Tinggi
81
Mohammad Ali, Strategi Penelitian…, hlm. 181.
82
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…, hlm. 102.
83
Sandu Sitoyo & Ali Sodik, Dasar Metodologi…, hlm. 79.
39
84
Ratna Wijayanti Daniar Paramita dkk, Metode Penelitian Kuantitatif, (Lumajang:
Widyagama Press, 2021), hlm. 73.
85
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2018), hlm. 190.
86
Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, SPSS VS LISREL, (Jakarta: Salemba Empat,
2011), hlm. 45.
87
Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2004), hlm. 48.
40
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menentukan konsistensi alat ukur,
atau apakah alat ukur dapat diandalkan dan konsisten saat pengukuran
berulang. Keandalan menunjukkan kepercayaan, yang berarti bahwa
peralatan dapat menghasilkan hasil yang akurat. Alat ukur instrumen
dianggap dapat diandalkan jika menunjukkan konstanta hasil pengukuran
dan memiliki penentuan hasil pengukuran, menunjukkan bahwa alat ukur
tersebut benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pendekatan Croncbach Alpha adalah teknik penelitian yang populer.
Rumus koefisien reliabilitas Cronbach Alpha yaitu:88
𝑛 Σ𝜎𝑖2
𝑟= (1 − 2 )
(𝑛 − 1) 𝜎𝑡
dimana:
(Σ𝑋)2 (Σ𝑋𝑡 )2
Σ𝑋 2 − Σ𝑋𝑡2 −
𝜎𝑖2 = 𝑛
dan 𝜎𝑡2 = 𝑛
𝑛 𝑛
keterangan:
𝑟 : koefisien reliabilitas
𝑛 : jumlah butir item
Σ𝜎𝑖2 : jumlah varians skor total tiap-tiap angket
𝜎𝑡2 : varians total
Σ𝑋 2 : jumlah kuadrat setiap skor item
Σ𝑋 : jumlah skor setiap item
Σ𝑋𝑡2 : jumlah kuadrat total
Σ𝑋𝑡 : jumlah skor total
Koefisien reliabilitas yang dihasilkan, diinterpretasikan dengan
menggunakan kriteria dari Guilford.89
88
Rostina, Statistika Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 70.
89
Rostina, Statistika Penelitian…, hlm. 70.
41
90
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…, hlm 147.
42
91
I Wayan Widana dan Putu Lia Muliani, Uji Persyaratan Analisis, (Lumajang: Klik
Media, 2020), hlm. 2-3.
92
Rika Dwiana Putri, “Perbandingan Kekuatan Uji Metode Kolmogorof Smirnov,
Anderson Darling, Dan Shapiro Wilk Untuk Uji Normalitas Data”, Skripsi Studi Matematika
Universitas Sanata Dharma (2020), hlm. 44–45.
43
93
I Wayan Widana dan Putu Lia Muliani, Uji Persyaratan…, hlm 47.
94
Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, SPSS…, hlm. 63-64.
95
Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian…, hlm. 292-293.
44
2
𝐽𝐾(𝑆)
𝑆𝑠𝑖𝑠 =
𝑛−2
Keterangan:
2
𝑆𝑟𝑒𝑔 : varians regresi
2
𝑆𝑠𝑖𝑠 : varians residu/ sisa
𝐽𝐾 (𝑏|𝑎) : jumlah kuadrat regresi
𝐽𝐾(𝑆) : jumlah kuadrat sisa
𝑛 : jumlah item
e) Memberikan kesimpulan.
Kriteria pengujian H0 diterima jika nilai Sig. > 0,05 maka
regresi tidak berarti, dan H0 ditolak jika nilai Sig. ≤ 0,05 maka regresi
berarti. Pengujian keberartian regresi ini dapat dilakukan
menggunakan bantuan SPSS versi 22. 98
96
Rohmad dan Supriyanto, Pengantar Statistika Pendidikan menggunakan Microsoft
Excel dan MINITAB, (Purwokerto: STAIN Press, 2013), hlm. 184.
97
Rebecha Martha Tripena, Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan,
(Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2016), hlm. 56-57.
98
Indra Jaya, Statistik PenelitianUntuk Pendidikan, (Medan: Citapustaka Media Perintis,
2010), hlm. 160.
45
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : “tidak terdapat pengaruh konsep diri (self concept) terhadap
kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri
9 Purwokerto”.
H1 : “terdapat pengaruh konsep diri (self concept) terhadap kemampuan
representasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 9
Purwokerto”.
1) Persamaan Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana berguna untuk memeriksa
hipotesis dalam penelitian. Regresi sederhana berpedoman atas
keterkaitan fungsional atau kausal antara variabel independen dan
dependen. Analisis linier sederhana ialah analisis regresi yang
berusaha untuk memeriksa keterkaitan linier antara dua variabel yang
diberikan dalam persamaan regresi. Berikut ini adalah persamaan
umum untuk regresi linier sederhana: 99
Ŷ = 𝑎 + 𝑏𝑋
keterangan:
𝑌̂ : subjek pada variabel dependen yang diprediksikan.
𝑎 : harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan).
𝑏 : angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada perubahan variabel independen.
𝑋 : subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Nilai a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:100
(Σ𝑌𝑖 )(Σ𝑋𝑖2 ) − (Σ𝑋𝑖 )(Σ𝑋𝑖 𝑌𝑖 )
𝑎=
𝑛Σ𝑋𝑖2 − (Σ𝑋𝑖 )2
𝑛Σ𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (Σ𝑋𝑖 )(Σ𝑌𝑖 )
𝑏=
𝑛Σ𝑋𝑖2 − (Σ𝑋𝑖 )2
99
Wahdan Najib Habiby, Statistika Pendidikan, (Surakarta: Muhammadiyah University
Press, 2017), hlm. 245.
100
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 262.
46
dimana:
n : jumlah responden.
2) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) adalah suatu besaran yang
menyatakan kualitas dari model regresi yang terbentuk, yang
dimaksud dengan kualitas dalam konteks koefisien determinasi adalah
besarnya kontribusi dari variabel bebas dalam menjelaskan variabel
terikat. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat dapat ditentukan dengan koefisien determinasi (R2),
yaitu R2 x 100%.101
Dengan rumus sebagai berikut:102
2
2
(𝑛Σ𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (Σ𝑋𝑖 )(Σ𝑌𝑖 ))
𝑅 =
(𝑛Σ𝑋𝑖2 − (Σ𝑋𝑖 )2 )(𝑛Σ𝑌𝑖2 − (Σ𝑌𝑖 )2 )
keterangan:
𝑅2 : koefisien determinasi.
𝑛 : jumlah responden.
𝑋𝑖 : skor item.
𝑌𝑖 ∶ skor total.
101
Sugiyono, Statistika…, hlm. 274.
102
Sugiyono, Statistika…, hlm 274.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Penyajian Data
1. Deskripsi Data Konsep Diri (Self Concept)
Data konsep diri siswa diperoleh dari data angket yang terdiri dari 17
butir soal pernyataan yang kemudian diisi oleh siswa kelas VIII SMP Negeri
9 Purwokerto dengan sampel yang berjumlah 166 siswa. Pada soal
pernyataan tersebut, terdapat pernyataan positif dan pernyataan negatif
dengan skor ideal yang diberikan maksimal 4 dan minimal 1 pada setiap
item pernyataan. Adapun skor jawaban responden ada pada tabel 11.
2. Deskripsi Data Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Data kemampuan representasi matematis siswa diperoleh dari data tes
uraian yang terdiri dari 6 butir soal pertanyaan yang kemudian diisi oleh
siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Purwokerto dengan sampel yang berjumlah
166 siswa. Skor ideal yang diberikan maksimal 4 dan minimal 0 pada setiap
item soal pertanyaan. Adapun skor jawaban responden ada pada tabel 11.
Tabel 11 Skor Jawaban Responden
Skor
Skor Konsep Kemampuan
No Nama Siswa Kelas
Diri Representasi
Matematis
1 Akmal Zaidan VIII A 47 20
2 Alfa Raditya R. VIII A 44 19
3 Almira Assyifa VIII A 32 18
4 Amanda Azalia VIII A 41 17
5 Bilqisti Ewrin F. VIII A 46 19
6 Bimo Ragil P. VIII A 39 17
7 Bintang Tri P. VIII A 51 23
8 Callista A. VIII A 42 16
9 Cantika Bunga K. VIII A 42 18
10 Devani Zuhdi VIII A 50 20
11 Denis Frisky S. VIII A 51 22
12 Faizal N. VIII A 42 17
13 Farel H. VIII A 51 19
14 Flavvina Mayka VIII A 51 22
15 Higuita Adira R. VIII A 51 21
16 Miska Yulia P. VIII A 42 19
47
48
B. Analisis Data
1. Instrumen Penelitian
Peneliti telah menyusun instrumen yang digunakan dalam
mempersiapkan penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu berupa 32 item angket konsep diri dan 6 soal tes
kemampuan representasi matematis siswa. Peneliti telah melakukan uji coba
instrumen kepada 28 siswa kelas IX A SMP Negeri 9 Purwokerto untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas suatu instrumen. Adapun hasil uji
validitas dan uji reliabilitas sebagai berikut:
a. Uji Validitas Instrumen
Berikut ini akan dibahas pengujian validitas dari masing-masing
instrumen, yaitu angket dan tes yang digunakan dalam penelitian.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program
SPSS 22 for Windows. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
validitas konstruk melalui analisis dengan menggunakan korelasi Product
Moment yaitu dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing
skor pertanyaan dengan skor total konstruk. Suatu instrumen dikatakan
valid jika (𝑟𝑥𝑦 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ) dengan taraf signifikansi 5%.103 Uji validitas
instrumen dilakukan kepada 28 responden, sehingga nilai tabel yang
diperoleh dengan taraf signifikansi 5% yaitu 0.388.
1) Uji Validitas Instrumen Konsep Diri
Adapun hasil uji validitas untuk butir soal dari variabel konsep
diri yang dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS 22 for
Windows adalah sebagai berikut:
103
Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, SPSS VS…, hlm. 45.
52
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah total item soal
tes kemampuan representasi matematis siswa valid. Sehingga semua
item soal dapat digunakan untuk penelitian.
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Berikut ini akan dibahas pengujian reliabilitas dari masing-masing
instrumen penelitian. Uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan
bantuan program SPSS 22 for Windows.
1) Uji Reliabilitas Instrumen Konsep Diri
Dengan menggunakan bantuan program SPSS 22 for Windows,
hasil uji reliabilitas pada variabel konsep diri dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 14 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Konsep Diri Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.866 17
54
kelas VIII SMP Negeri 9 Purwokerto. Berdasarkan pada hasil skor jawaban
responden, maka selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis berupa:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Kriteria
pengambilan keputusannya yaitu data berdistribusi normal jika
signifikansi α > 0.05 dan data tidak berdistribusi normal jika signifikansi
α < 0.05.104 Uji normalitas pada penelitian ini dibantu dengan aplikasi
SPSS 22 for Windows dengan metode Kolmogorov-Smirnov
menggunakan residual dengan output sebagai berikut:
Tabel 16 Hasil Uji Normalitas
104
Ari Setiawan dan Dedek Adrian, Metodologi dan Aplikasi Statistik, (Yogyakarta:
Nuha Medika, 2019), hlm. 50-57.
56
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat apakah linier atau tidak. Untuk
mengetahui hubungan antar variabel linier atau tidak dapat dilakukan
dengan memperhatikan nilai signfikansinya, yaitu jika nilai signifikansi
pada Deviation from Linearity > 0,05 maka hubungan antar variabel
dikatakan linier dan jika nilai signifikansi pada Deviation from Liniearity
< 0,05 maka hubungan antar variabel tidak linier.105 Uji linieritas pada
penelitian ini dibantu dengan aplikasi SPSS 22 for Windows dengan
output sebagai berikut:
Tabel 17 Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kemampuan Between Groups (Combined) 225.072 23 9.786 2.639 .000
Representasi Linearity 136.988 1 136.988 36.948 .000
Matematis * Deviation
Konsep Diri from 88.084 22 4.004 1.080 .375
Linearity
Within Groups 526.476 142 3.708
Total 751.548 165
105
Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, SPSS…, hlm. 63-64.
57
Pada tabel pada kolom B pada Constant adalah 12,056 sedangkan nilai
konsep diri adalah 0,171 sehingga persamaan regresinya dapat ditulis 𝑌̂ =
12,056 + 0,171𝑋. Dari data diatas dihasilkan penjelasan sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar 12,056 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai X (X=0)
maka nilai 𝑌̂ = 12,056.
b. Koefisien regresi X sebesar 0,171 menyatakan bahwa setiap penambahan
1 unit X, maka nilai 𝑌̂ bertambah sebesar 0,171.
107
Haryadi S dan Winda J, SPSS VS Lisrel Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset, …..,
hlm 101.
59
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .427a .182 .177 1.936
a. Predictors: (Constant), Konsep Diri
b. Dependent Variable: Kemampuan Representasi Matematis
C. Pembahasan
Pada sub bab ini akan menjelaskan hasil penelitian yang telah diperoleh
oleh peneliti. Kedua variabel yang diteliti antara lain konsep diri dan
kemampuan representasi matematis siswa. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh antara konsep diri terhadap kemampuan
representasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Purwokerto. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Purwokerto
dengan sampel sebanyak 166 siswa.
Hasil penelitian uji instrumen yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Dari
hasil uji validitas terdapat beberapa butir instrumen dari masing-masing
variabel yang dinyatakan tidak valid, tetapi ada pula butir instrumen yang
dinyatakan valid. Adapun pengambilan keputusan uji validitas yaitu apabila
nilai r hitung lebih besar dari rtabel maka dapat dikatakan valid, sedangkan apabila
rhitung lebih kecil dari rtabel maka dikatakan tidak valid. Untuk jumlah responden
yang diuji adalah 28 responden didapatkan r tabel sebesar 0,388 dengan taraf
signifikansi 5%. Dari instrumen tersebut didapatkan 17 butir pernyataan valid
60
dari 32 butir pernyataan angket konsep diri dan 6 butir pertanyaan valid dari 6
butir pertanyaan tes kemampuan representasi matematis.
Hasil uji reliabilitas dari variabel konsep diri siswa sebesar 0,818 dan
kemampuan representasi matematis siswa sebesar 0,714. Adapun pengambilan
keputusan dalam uji reliabilitas yaitu apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih dari
0,60 maka dapat dikatakan reliabel, sedangkan apabila nilai Cronbach’s Alpha
kurang dari 0,60 maka dapat dikatakan tidak reliabel. Untuk jumlah responden
yang diuji coba sebanyak 28 responden dengan taraf signifikansi 5% dan uji
reliabilitas masing-masing instrument dapat dikatakan reliabel. Dengan kata
lain, uji coba instrumen terhadap 28 dengan menghasilkan 17 pernyataan
variabel konsep diri dan 6 soal tes variabel kemampuan representasi matematis
siswa secara keseluruhan dianggap valid dan reliabel. Sehingga, instrumen ini
dapat digunakan sebagai alat untuk pengumpulan data pada aspek yang diteliti.
Hasil uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji linieritas dan uji
keberartian regresi. Dalam uji normalitas menunjukkan hasil uji normalitas
sebesar 0,200 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa data
berdistribusi normal. Untuk uji linieritas, hasil dari penelitian ini menunjukkan
nilai Deviation from Linearity sebesar 0,375 > 0,05. Maka, dapat disimpulkan
bahwa variabel konsep diri dengan variabel kemampuan representasi
matematis bersifat linier. Untuk uji keberartian regresi, nilai signifikansi
menunjukkan nilai sebesar 0,0000 < 0,05. Dalam hal ini maka H 0 ditolak dan
H1 diterima, sehingga dapat dikatakan hubungan variabel X (konsep diri)
dengan variabel Y (kemampuan representasi matematis) adalah berarti.
Berdasarkan hasil uji regresi dapat ditunjukkan bahwa nilai signifikansi/
probabilitas 0,05 ≥ 0,000 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti
terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel konsep diri terhadap variabel
kemampuan representasi matematis. Dengan persamaan yaitu 𝑌̂ = 12,056 +
0,171𝑋. Persamaan tersebut menunjukkan nilai B bertanda positif yang artinya
apabila konsep diri meningkat 1 unit maka kemampuan representasi matematis
akan bertambah 0,171 unit. Sedangkan untuk mengetahui besar pengaruh
konsep diri terhadap kemampuan representasi matematis dapat dilihat melalui
61
koefisien determinasi R square sebesar 0,182 yang berarti bahwa konsep diri
siswa berpengaruh terhadap kemampuan representasi matematis sebesar
18,2%, sedangkan sisanya 81,8% dipengaruhi oleh variabel lain. Hal ini
didukung oleh penelitian Rina Dwi Setyawati, Ervia Bidra Ambarizkadan
Agung Handayanto (2020), yang menunjukkan adanya hubungan antara self-
efficacy terhadap kemampuan representasi matematis siswa. Siswa dengan self-
efficacy tinggi mempunyai kemampuan representasi tinggi, siswa dengan self-
efficacy sedang mempunyai kemampuan representasi sedang, dan siswa dengan
self-efficacy rendah mempunyai kemampuan representasi rendah. 108 Sedangkan
self-efficacy merupakan bagian dari self-concept, jadi self-concept
berpengaruh terhadap kemampuan representasi matematis siswa.
Dari hasil penelitian tersebut, diperoleh bahwa konsep diri mempunyai
hubungan yang positif dan signifikan dengan kemampuan representasi
matematis. Hal ini berarti bahwa tinggi rendahnya konsep diri mempengaruhi
kemampuan representasi matematis siswa meskipun kontribusinya tidak begitu
besar. Sedangkan dari hasil analisis data didapatkan bahwa kontribusi konsep
diri masih rendah untuk membantu siswa dalam mengasah kemampuan
representasi matematisnya, yaitu sebesar 18,2%. Selebihnya dipengaruhi oleh
faktor atau variabel lain.
108
Rina Dwi Setyawati, “Profil Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP
Ditinjau dari Self Efficacy”, Jurnal Phenomenon, Vol. 10 No. 2 (2020), hlm. 233.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh konsep diri (self concept) terhadap kemampuan
representasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Purwokerto. Adapun
pengaruh konsep diri terhadap kemampuan representasi matematis adalah
sebesar 0,182 yang berarti bahwa konsep diri berpengaruh terhadap
kemampuan representasi matematis sebesar 18,2% sedangkan sisanya 81,8%
dipengaruhi oleh variabel lain.
B. Keterbatasan Penelitian
Beradasarkan pada pengalaman langsung peneliti dalam proses penelitian
ini, ada beberapa keterbatasan yang dialami oleh peneliti dan dapat menjadi
beberapa faktor agar dapat diperhatikan lagi bagi peneliti-peneliti lain dalam
menyempurnakan penelitiannya karena penelitian ini tentu memiliki
kekurangan yang perlu diperbaiki dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
Beberapa faktor dalam penelitian tersebut yaitu keterbatasan waktu penelitian
yang mendekati libur semester sekolah, sehingga membuat siswa kurang
maksimal dalam mengerjakan angket dan tes yang diberikan oleh peneliti.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, peneliti memberi saran
sebagai berikut:
1. Bagi siswa agar lebih mengetahui gambaran dirinya dalam belajar
matematika dan membangun pandangannya bahwa pelajaran matematika
merupakan pelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa dapat
mengembangkan kemampuan matematisnya.
2. Bagi pendidik dapat mengajarkan siswa bagaimana mengontrol konsep diri
siswa selama proses pembelajaran matematika, sehingga siswa mencapai
62
63
Adrian, D., & Setiawan, A. 2019. Metodologi dan Aplikasi Statistik. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Iskandar Z. dkk. 2020. Membentuk Konsep Diri Melalui Budaya Tutur: Tinjauan
Psikologi Komunikasi. Medan: Penerbit Puspantara.
Putra, J., & Usman. 2019. Konsep Diri pada Pasien Luka Kaki Diabetik. Sidoarjo:
Oksana Publishing.
Putri, R. D. 2020. “Perbandingan Kekuatan Uji Metode Kolmogorof Smirnov,
Anderson Darling, Dan Shapiro Wilk Untuk Uji Normalitas Data”. Skripsi
Studi Matematika Universitas Sanata Dharma.
Sarjono, H., & Julianita, W. 2011. SPSS VS LISREL. Jakarta: Salemba Empat.
Sitoyo, S., & Sodik, A. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi
Media Publishing.
Widana, I. W., & Muliani, P. L. 2020. Uji Persyaratan Analisis. Lumajang: Klik
Media.