Anda di halaman 1dari 56

RENCANA STRATEGIS

SD Jacobus Ambon

PERIODE 2023 - 2026

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adanya pengembangan informasi yang begitu pesat sangat bepengaruh terhadap

perkembangan kehidupan masyarakat saat ini. Diantaranya adalah terjadinya perubahan-

perubahan dalam kehidupan sosial ekonomi, politik, budaya dan iptek. Perubahan-perubahan

tersebut dapat berakibat positif, tetapi dapat juga berakibat negatif.

Perubahan dalam kehidupan sosial ditandai dengan adanya tata nilai dan norma kehidupan

yang dianut oleh masyarakat. Pengaruh yang menonjol dalam kehidupan secara horizontal dapat

dilihat dalam sikap, perilaku, dan pengaruh dalam masyarakat, secara vertical dalam hubungan

dengan pengalaman norma agama. Pada umumnya, norma kehidupan sosial masyarakat yang

sudah melekat selama ini hampir mulai terkikis dengan perilaku hidup lebih bersifat individual,

materialis dan cenderung jauh dari sentuhan-sentuhan ajaran agama. Fenomena kehidupan seperti

ini bila dibiarkan akan sangat berbahaya, bukan saja bagi orang tua dan keluarga, tetapi juga bagi

bangsa dan Negara kita. Untuk itu, sekolah sebagai institusi pendidikan dituntut lebih banyak

berperan sehingga dapat menyikapi dan menetralisir permasalahan hidup.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang dengan pesat. Hal

itu banyak memberikan manfaat dan kemudahan dalam kehidupan manusia, bahkan berbagai

1
persoalan kehidupan dapat pula dipecahkan dengan teknologi modern. Hanya dengan penguasaan

iptek, suatu bangsa dapat mengarungi dunia dengan bermacam-macam aktivitas yang serba

kompetitif. Bagi bangsa yang dapat bersaing dalam penguasaan iptek, bangsa tersebut akan mampu

mengikuti perubahan dengan melakukan inovasi-inovasi.

Masalah lain yang berpengaruh sebagai dampak perkembangan ilmu dan kemajuan iptek

dalam masalah budaya. Masuknya budaya asing ke Negara Indonesia secara langsung, secara tidak

langsung telah mengancam budaya Indonesia yang agamis. Pengaruh ancaman budaya tersebut

pada umumnya diserap melalui media elektronik tanpa filter terlebih dahulu. Agar budaya

indonesia dapat bertahan dan tetap eksis, diperlukan sikap kehati-hatian di dalam menghadapi

budaya asing tersebut sehingga budaya indonesia dapat dilestarikan dengan baik.

Dalam dunia pendidikan, pemerintah telah menyempurnakan sistem pendidikan dan

melakukan perubahan terhadap kerikulum yang digunakan. Kurikulum diharapkan mampu

mengemban misi membentuk anak didik yang berkarakter, produktif, inovatid, kreatif, kompetitif,

dan efektif melalui penguatan sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang teroganisir. Oleh sebab itu,

sekolah sebagai bagian dari system pendidikan harus mampu merencanakan, menyiapkan dan

melaksanakan pendidikan yang mampu membentuk anak didik yang berkarakter, inovatif, kreatif,

kompetitif dan efektif.

B. Landasan Hukum

1. Undang-undang Dasar 1945

2. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

3. Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen

2
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan

5. Permendiknas RI No 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan

menengah

6. Permendiknas RI Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan permen Diknas RI nomor 22,

23 tahun 2006

7. Permendiknas RI nomor 63 tahun 2009 tentang penjaminan mutu pendidikan

8. Rencana Strategi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku

9. SK Kepsek No….Tentang Pembentukan Tim Renstra SD Jacobus

3
BAB II GAMBARAN UMUM SD JACOBUS AHURU

A. Kondisi Eksternal

1. Revolusi 4.0

Revolusi 4.0 merupakan salah satu pelaksanaan proyeksi teknologi yang

diimplementasikan melalui manufaktur , penciptaan kerangka kebijakan strategis dan lain

sebagainya. Ditandai dengan kehadiran robot, arficial intelligence, interknit of things serta

driverless vehicle. Bidang pendidikan sangat berkaitan dengan revolusi 4.0 yang dapat

dimanfaatkan untuk mendukung pola belajar dan pola berpikir serta mengembangan inovasi

kreatif dan inovatif dari peserta didik, guna menghasilkan generasi bangsa yang unggul dan

mampu bersaing.

Akan tetapi hal ini tidak luput dari tantangan bagi para pengajar untuk

mengimplementasikannya. Tenaga pendidik sekurang-kurangnya memiliki 4 kompetensi yakni

(1) ketampilan berpikir kritis, (2) Keterampilan komunikasi dan kolaborasi, (3) kemampuan

berpikir kratif dan inovatif, (4)literasi dan teknologi.

SD Jacobus menyadari sungguh bahwa perlu perjuangan yang keras untuk

menyesuaikan dengan situasi ini, disadari sungguh bahwa tenaga pendidik masih belum mampu

untuk menyesuaikan diri dengan keadaan ini. Maka dari itu perlu adanya kerja keras serta

kemauan yang tinggi agar dapat mengimbangi perkembangan yang sementara berlangsung.

Sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang berkompetensi.

4
2. Otonomi Pendidikan

Pemberlakuan sistem desentralisasi akibat pemberlakuan UUD no.32 tahun 2004

tentang pemerintah daerah, memberikan dampak terhadap pelaksanaan pada manajemen

pendidikan yaitu manajemen memberi ruang gerak lebih luas kepada pengelolaan pendidikan

untuk menemukan strategi berkompetensi dalam era kompetitif mencapai output pendidikan

yang berkualitas dan mandiri. Kebijakan desentralisasi akan berpengruh secara signifikan

dengan pembangunana pendidikan.

SD Jacobus adalah lembaga pendidikan Yayasan Andreas Sol yang kini berusaha untuk

mengelolah sistem pendidikan yang sebaik mungkin sehingga mampu untuk bersaing. Sekolah

kini memiliki kebebasan secara kreatif dalam pantauan Yayasan untuk mengatur sekolah dalam

rangka pengembangan sekolah tanpa mengesampingkan arah dan tujuan pendidikan Nasional.

Sekolah kini dituntut untuk lebih mandiri dalam memanagemen sistem yang hendak dibangun.

3. Mutu dan Daya Saing

Mutu pendidikan adalah kemampuan sistem pendidikan, baik berasal dari segi

pengelolaan juga dari segi proses pendidikan itu sendiri, diarahkan secara efektif agar menaikan

nilai tambah yang berasal dari factor-faktor input agar membentuk output yang berkualitas.

Kemampuan daya saing merupakan salah satu syarat mutlak yang diperlukan agar dapat

memanfaatkan peluang mengatasi tantangan yang akan muncul akibat globalisasi.

Mutu menjadi salah satu faktor penentu daya saing. Oleh karena itu lembaga

pendidikan perlu berjuang untuk meningkatkan mutu pendidikan. Seperti yang sementara

dijalankan oleh SD Jacobus di kota Ambon yang sementara berjuang meningkatkan kualitas

5
warga sekolah sehingga mampu menghasilkan peserta didik yang bermutu. Tentu ini bukanlah

suatu hal yang mudah, tetapi agar dapat bersaing secara baik dengan sekolah lain, maka sekolah

berupaya agar dapat menyentuh semua aspek pendidikan yang maksimal, sehingga tidak

mengalami ketertinggalan.

4. Rapuhnya Nasionalisme

Nasionalisme Adalah sikap mental dan tingkah laku individu atau masyarakat yang

menunjukan loyalitas atau pengapdian yang tertinggi terhadap bangsa dan Negara. Rasa ini

sangat berhubungan dengan rasa patriotisme atau biasa disebut dengan rela berkorban. Rasa

nasionalisme yang tidak diimbangi dengan rasa patriotisme berarti dalam diri seorang tidak

sepenuhnya memiliki rasa nasionalisme.

Sekarang nasionalisme sangat menjadi polemik di masyarakat, termasuk dalam

lembaga pendidik yang mulai kehilangan atau luntur rasa nasionalismenya. Hal ini disebabkan

oleh beberapa faktor misalnya arus globalisasi yang mulai merambat luas dikalangan

masyarakat. Peristiwa ini harus dicegah dengan sungguh-sungguh salah satu solusi yang dapat

dilakukan adalah dengan sosialisasi.

Lembaga pendidikan sebagai tempat mendidik anak bangsa, memiliki tugas yang

penting dalam mencegah menurunnya rasa nasionalisme. Sekolah melalui tenaga pendidik

harus mampu melakukan pencegahan terhadap hal ini, sehingga generasi-generasi yang akan

datang telah dibekali dengan rasa nasionalisme yang tinggi.

6
5. Covid-19

Covid 19 merupakan virus yang mematikan yang melanda dunia, termasuk Indonesia,

penularan yang begitu cepat sehingga membuat dunia kesulitan menghadapainya. Covin 19

menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Sekolah-

sekolahpun meliburkan peserta didik dan menghimbau agar belajar dari rumah. Berbagai

kebijakan dilakukan pemerintah untuk berusaha agar proses pendidikan disekolah tetap

berlangsung meskipun berada dalam situasi diserang covid. Oleh sebab itu perubahan proses

belajar mulai berubah, menjadi belajar dari rumah dengan memanfaatkan media yang ada.

Proses ini sangat membantu peserta didik agar tetap mendapat hak mereka dalam menerima

pelajaran.

Situasi inipun dialami oleh SD Jacobus, peserta didik dikembalikan dan melakukan

pembelajaran menggunakan media yang berbasis jaringan, seperti menggunakan zoom, google

mid dll. Kondisi ini memang tidak mudah dilalui karena dihadapkan dengan berbagai kendala

seperti jaringan atau bahkan perangkat yang ada. Orang tua berusaha untuk memfasilitasi

peserta didik agar dapat mengikuti proses yang berlangsung. Dari pihak sekolah juga selain

melaksanakan pembelajaran daring juga melaksanakan pembelajaran luring dengan

mengunjungi rumah - rumah siswa .

6. Merdeka Belajar

Demi merespon kebutuhan sisitem pendidikan revolusi 4.0 maka kemendikmud

meresmikan kurikulum merdeka belajar. Pada prinsipinya tujuan mereka belajar diterapkan

yaitu untuk menjawab tantangan pendidikan di era revolusi 4.0.

7
Kurikulum merdeka belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang

beragam. Dengan kurikulum ini maka pembelajaran akan lebih maksimal agar peserta didik

memiliki cukup waktu mendalami konsep dan memperkuat kompetesninya. Merdeka belajar

memiliki kosep mengedepankan keadilan dalam pemerataan kualitas pendidikan secara

menyeluruh. Merdeka belajar dianggap sebagai kurikulum yang paling aplikatif. Hal Ini

sangat cocok apabila diterapkan dalam peningkatkan pembangunan pendidikan berbasis

revolusi 4.0. DIsadari sungguh bahwa hingga saat ini belum semua sekolah menerapkan

kurikulum merdeka belajar, ada yang masih menggabungkannya dengan kurikulum 13.

Seperti SD Jacobus yang menggunakan kurikulum 13, sambil berusaha mendalami kurikulum

medeka belajar, dengan mengikuti berbagai pelatihan, hingga

B. Analisis Potensi dan Masalah SEKOLAH


1. Standar Isi
Tabel Kerja analisis SWOT Kualitatif

Kekuatan Kelemahan

1. Sekolah sudah menyusun 1. 20% pemahaman dan pelatihan kurikulum


kurikulum menggunakan panduan merdeka
penyusun kurikulum BNSP 2. 30% penenpatan guru tidak sesuai dengan
2. Kurikulum di sekolah kami memilik kualifikasi
10 mata pelajaran , muatan local
dan pengembangan diri
3. Kurikulum di sekolah kami
disosialisasikan kepada guru dan
tenaga kependidikan (warga
sekolah)

Peluang Ancaman

1. Dukungan dinas pendidikan baik 1. Globalisasi yang menuntut lembaga


berupa kebijakan maupun pendidikan untuk meningkatkan mutu
finanasial yang semakin baik lulusan

8
2. Lahirnya kurikullumm baru dari kementrian

Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan Masalah (gabungan


dan Peluang) Kelemahan dan Ancaman

1. Sekolah sudah 1. 20% pemahaman dan


menyusun kurikulum pelatihan kurikulum
menggunakan panduan merdeka
penyusun kurikulum 2. 30% penenpatan guru
BNSP tidak sesuai dengan
2. Kurikulum di sekolah kualifikasi
kami memilik 10 mata 3. Globalisasi yang menuntut
pelajaran , muatan local lembaga pendidikan untuk
dan pengembangan diri meningkatkan mutu
3. Kurikulum di sekolah lulusan
kami disosialisasikan 4. Lahirnya kurikullumm baru
kepada guru dan tenaga dari kementrian
kependidikan (warga
sekolah)
4. Dukungan dinas
pendidikan baik berupa
kebijakan maupun
finanasial yang semakin
baik

Indikator Kerja Utama:

Meningkatnya pelatihan kurikulum dan jumlah guru di tahun 2027.

Tabel Kerja 3

Strategi, Program, Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSS)

9
Strategi Program SS IKSS

Peningkatan - Pelatihan kurikulum 1. 100% guru 1. Meningkatnya 100% dalam


merdeka mengikuti pelatihan kurikulum merdeka
- Pengadaan guru dan pelatihan 2. Meningkatnya 2 guru kelas
penempatan kembali kurikulum berdasarkan disiplin ilmu
merdeka
2. Penmepata
n 2 guru
kelas sesuai
disiplin ilmu

2. Proses Pembelajaran
Tabel 1

Kekuatan Kelemahan

1. Guru menyiapkan modul ajar 1. Diawal semester modul ajar belum selesai
2. Setiap guru menjalanakan tugas mengajar 2. Modul aja masih di copy dari internet
3. Guru menggunakan IT dalam kegiatan 3. Tidak semua guru mekasanakan
pembelajaran pembelajaran dengan menyenangkan
4. Guru melakukan penilaian pengetahuan, 4. Tidak semua guru menggunakan IT dalam
sikap dan ketrampilan pembelajaran
5. Guru menyiapkan rubrik penilaian 5. Tidak semua guru memahami berbagai
6. Guru melaporkan hasil penilaian platform mengajar
7. Kepala sekola melakukan supervise 6. Penilaian yang diberikan belum objektif
mengajar berdasarkan kriteria penilaian
8. Yayasan melakukan control terhadap 7. Pengawasan oleh kepalah sekolah dan
kegiatan pembelajaran yayasan belum merata terhadap setiap
guru
Peluang Ancaman

1. Terdapat berbagai pelatihan yang dapat 3. Kualitas pembelajaran jauh menyenangkan


dibuat terkait perencanaan, dari lembaga pendidikan lain
pelaksaanaan dan evaluasi pembelajaran 4. Ketertinggalan penggunaan platform medeka
2. Terdapat berbagai sumber dan referensi belajar
yang dapat diakses oleh para guru terkait
modul pembelajaran
3. Tersedia berbagai platform mengajar

Tabel 2

10
Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan dan Peluang) Masalah (gabungan


Kelemahan dan Ancaman

1. Guru menyiapkan modul ajar 1. Diawal semester modul


2. Setiap guru menjalanakan tugas ajar belum selesai
mengajar 2. Modul aja masih di copy
3. Guru menggunakan IT dalam kegiatan dari internet
pembelajaran 3. Tidak semua guru
4. Guru melakukan penilaian pengetahuan, mekasanakan
sikap dan ketrampilan pembelajaran dengan
5. Guru menyiapkan rubrik penilaian menyenangkan
6. Guru melaporkan hasil penilaian 4. Tidak semua guru
7. Kepala sekola melakukan supervise menggunakan IT dalam
mengajar pembelajaran
8. Yayasan melakukan control terhadap 5. Tidak semua guru
kegiatan pembelajaran memahami berbagai
9. Terdapat berbagai pelatihan yang dapat platform mengajar
dibuat terkait perencanaan, 6. Penilaian hasil
pelaksaanaan dan evaluasi pembelajaran pembelajaran
10. Terdapat berbagai sumber dan referensi 7. Penilaian yang diberikan
yang dapat diakses oleh para guru terkait belum objektif berdasarkan
modul pembelajaran kriteria penilaian
11. Tersedia berbagai platform mengajar 8. Pengawasan oleh kepalah
sekolah dan yayasan belum
merata terhadap setiap
guru

Indikator Kerja Utama:

Meningkatnya kualitas guru dalam pembuatan modul ajar dan kegiatan-kegiatan


pengembangan guru di tahun 2027.

Tabel Kerja 3

Strategi, Program, Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSS)

Strategi Program SS IKSS

Peningkatan 1. Pelatihan 1. 90% guru mengikuti 1. 90% guru mengikuti


kualitas guru pembuatan pelatihan pelatihan pembuatan

11
dalama modul ajar pembuatan modul modul ajar di tahun
merencanakan, yang ajar yang 2027
melaksanakan dilaksankan dilaksanakan 2. 90% guru mengikuti
sekolah sekolah pelatihan
dan
2. Pelatihan 2. 90% guru mengikuti pengelolaan kelas
mengevaluasi pengelolaan pelatihan yang menyenangkan
pembelajaran kelas pengelolaan kelas di tahun 2027
3. Mengikuti yang 3. 60% guru mengikuti
pelatihan menyenangkan pelatihan
platform 3. 60% guru mengikuti penggunaan
medeka pelatihan platform medeka
belajar penggunaan belajar di tahun 2027
4. Pengimbasan platform merdeka 4. 100% guru mengikuti
hasil pelatihan belajar pengembasan hasil
4. 100% guru pelatihan di tahun
mengikuti 2027
pengimbasan hasil
pelatihan

3. Kompetensi lulusan
Tabel 1

Kekuatan Kelemahan

1. Meningkatnya lulusan yang 1. Sebagian besar lulusan belum mampu berpikir


berakhlak mulia dan religius kritisd, kreatif dan inovatif
2. Lulusan yang kompetitif dalam 2. Prestasi non akademik masih rendah
akademik dan non akademik 3. Belum memiliki program khusus dalam
3. Prestasi kelulusan mencapai 100% pengembangan ketrampilan
4. Menjadi salah satu sekolah
berbasis agama di wilayak kota
Ambon
Peluang Ancaman

1. Dukungan/dorongan dari yayasan 1. Minimnya animo masyarakat dalam


cukup tinggai untuk kemajuan menyekolahkan anaknya di SD Jakobus
sekolah 2. Lulusan masuk sekolah unggulan masih
2. SMP dia yayasan Andreas sol rendah
dapat membantu meningkatkna
nilai yang ditanamkan di sekolah
dasar
Tabel 2

12
Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan Masalah (gabungan


dan Peluang) Kelemahan dan Ancaman

2. Meningkatnya lulusan 1. Sebagian besar lulusan


yang berakhlak mulia belum mampu berpikir
dan religius kritisd, kreatif dan
3. Lulusan yang kompetitif inovatif
dalam akademik dan 2. Prestasi non akademik
non akademik masih rendah
4. Prestasi kelulusan 3. Belum memiliki program
mencapai 100% khusus dalam
5. Menjadi salah satu pengembangan
sekolah berbasis agama ketrampilan
di wilayak kota Ambon 4. Minimnya animo
6. Dukungan/dorongan masyarakat dalam
dari yayasan cukup menyekolahkan
tinggai untuk kemajuan anaknya di SD Jakobus
sekolah 5. Lulusan masuk sekolah
7. SMP dia yayasan unggulan masih rendah
Andreas sol dapat
membantu
meningkatkna nilai yang
ditanamkan di sekolah
dasar

Indikator Kerja Utama:

Meningkatnya kualitas lulusan dan kegiatan pengembangan ekstrakurikuler di tahun 2027.

Tabel Kerja 3

Strategi, Program, Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSS)

Strategi Program SS IKSS

Peningkatan 1. Program 1. 100% peserta didi 1. Meningkatnya 100%


kualitas lulusan pengembangan telibat dalam peserta didik dalam
yang dapat ketrampilan melalui kegiatan mengkuti kegiatan
kegiatan ekstrakurikuler pengembangan di
bersaing dengan
ekstrakurikuler 2. 100% pesert didik tahun 2027

13
lulusan lainnya 2. Kegiatan pembinaan terlibat dalam 2. Meningkatnya 100%
keagamaan kegiatan keagamaan peserta didik terlibat
dalam kegiatan
keagamaan.

4. Pendidik dan Tenaga kependidikan


Tabel 1

Kekuatan Kelemahan

1. Terdapat guru pada setiap kelas 1. Terdapat guru yang belum mencapai
2. Sebagian guru telah menguasai jenjang S1
teknologi 2. Terdapat guru yang mengajar tidak sesuai
3. Sebagian guru telah menggunkan dengan disiplin ilmu
IT dalam kegiatan pembelajaran 3. Tidak ada guru yang tersertifikasi
4. Tidak ada guru penggerak
5. TIdak ada guru dalam mata pelajaran
tertentu
6. Terdapat guru yang belum menguasai IT
Peluang Ancaman

1. Perkembangan teknologi, 1. Tingginya persaingan guru antar sekolah


berpeluang bagu guru untuk 2. Semakin tinggi tuntutan profesionalisme,
mengembangkan kemampuan pendidikan dan tenaga kependidikan
2. Terdapat banyak kegiatan 3. Menurunya kepercayaan masyarakat
pelatihan dan pengembangan kepada lembaga pendidikan
tenaga pendidik
3. Semua guru berpotensi untuk
mengikuti program-program yang
dilaksanakan kemendikbud seperti
Fasilitator, instruktur dll.

Tabel 2

Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan Masalah (gabungan


dan Peluang) Kelemahan dan Ancaman

14
1. Terdapat guru pada setiap 1. Terdapat guru yang belum
kelas mencapai jenjang S1
2. Sebagian guru telah 2. Terdapat guru yang
menguasai teknologi mengajar tidak sesuai
3. Sebagian guru telah dengan disiplin ilmu
menggunkan IT dalam 3. Tidak ada guru yang
kegiatan pembelajaran tersertifikasi
4. Perkembangan teknologi, 4. Tidak ada guru penggerak
berpeluang bagu guru 5. TIdak ada guru dalam mata
untuk mengembangkan pelajaran tertentu
kemampuan 6. Terdapat guru yang belum
5. Terdapat banyak kegiatan menguasai IT
pelatihan dan 7. Tingginya persaingan guru
pengembangan tenaga antar sekolah
pendidik 8. Semakin tinggi tuntutan
6. Semua guru berpotensi profesionalisme, pendidikan
untuk mengikuti program- dan tenaga kependidikan
program yang 9. Menurunya kepercayaan
dilaksanakan kemendikbud masyarakat kepada
seperti Fasilitator, lembaga pendidikan
instruktur dll.

Indikator Kerja Utama:

Meningkatnya kualitas guru dalam menggunakan IT pada kegiatan pembelajaran serta


pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan.

Tabel Kerja 3

Strategi, Program, Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSS)

Strategi Program SS IKSS

Penignkatan 1. Pelatihan 1. Pelatihan 70% guru 1. Meningkatnya 70% guru


kualitas tenaga penggunaan IT untuk untuk menggunakan IT
pendidik dalam dalam mengugnakan IT dalam pembelajaran di
pembelajaran dalam tahun 2027
menyelenggaraka
2. Pengadaan guru pembelajaran 2. Tersedianya 1 guru PJOK
n pembelajarna
mata pelajaran 2. Pengadaan 1 guru dan 1 Guru seni di tahun
3. Pelatihan guru PJOK dan 1 guru 2027
kelas seni 3. Meningkatnya 50% guru
4. Ikut serta dalam 3. 50% guru mengikuti kelasa di tahun 2027

15
pelatihan dan pelatihan guru kelas 4. Meningkatnya 50% guru
pembinaan yang 4. 50% guru mengikuti untuk mengikuti pelatihan
dilaksanakan pelatihan dan dan pembinaan di tahun
kemendikbud pembinaan 2027
5. Wajib 5. 100% guru 5. Meningkatnya 100% guru
menggunakan IT menggunakan dalam menggunakan
dalam kegiatan teknologi dalam teknologi pada kegiatan
belajar mengajar pembelajaran pembelajaran di tahun
2027

5. Sarana Prasarana
Tabel 1

Kekuatan Kelemahan

1. Memiliki perpustakaan 1. Dua ruangan kelas yang rusak ringan


2. Memiliki 6 ruang kelas 2. Kekurangan meja dan kursi
3. Ruang guru dan lapangan upacara 3. Tidak semua kelas tersedia lemari buku
4. Ruang kepala sekolah 4. Peralatan olahraga belum lengkap
5. Tersedia 4 toilet(WC) siswa dan 2 5. Terdapat dua toilet siswa yang rusak
toilet guru
Peluang Ancaman

1. Melaksanakan kerjasama dengan 1. Peserta didik dapat memilih untuk mutasi


mitra yang ada ke sekolah lain
2. Mendapat bantuan berupa DAK 2. Menurunnya nilai akreditasi
dari dinas pendidikan

Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan Masalah (gabungan


dan Peluang) Kelemahan dan Ancaman

1. Memiliki perpustakaan 1. Dua ruangan kelas yang


2. Memiliki 6 ruang kelas rusak ringan
3. Ruang guru dan 2. Kekurangan meja dan kursi
lapangan upacara 3. Tidak semua kelas tersedia
4. Ruang kepala sekolah lemari buku
5. Tersedia 4 toilet(WC) 4. Peralatan olahraga belum
siswa dan 2 toilet guru lengkap
6. Melaksanakan 5. Terdapat dua toilet siswa
kerjasama dengan mitra yang rusak

16
yang ada 6. Peserta didik dapat
7. Mendapat bantuan memilih untuk mutasi ke
berupa DAK dari dinas sekolah lain
pendidikan 7. Menurunnya nilai
akreditasi

Indikator Kerja Utama:

Meningnkatnya ruangan kelas, kursi, meja, lemari yang memadai serta jumlah LCD
proyektor dan Lapto

Tabel Kerja 3

Strategi, Program, Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSS)

Strategi Program SS IKSS

Pengadaan dan 1. Perbaikan bertahap 1. Perbaikan 1. Meningkatnya


Rehabilitasi ruang kelas dua ruang kondisi dua
sarana dan 2. Pengadaan kursi dan kelas ruang kelas di
meja 2. Penambah tahun 2027
prasarana
3. Perbaikan toilet an 25% 2. Meningkatnya
4. Pengadaan kursi dan jumlah 25%
perlengkapan meja kursi dan meja
olahraga 3. Perbaikan 3 di tahun 2027
5. Pengadaan LCD toilet 3. Meningkatnya
proyektor dan laptop 4. Pengadaan kondisi tiga
50% toilet di tahun
perlengkap 2027
an olahraga 4. Meningkatnya
5. Penambah jumlah 50%
an satu LCD peralatan
dan dua olahraga di
laptop tahun 2027
5. Meningkatnya
jumlah satu
LCD dan dua
laptop di
tahun 2027

6. Pengelolaan

17
Tabel 1

Kekuatan Kelemahan

1. Visi, misi dan tujuan sekolah mengikuti 1. Sekolah tidak memiliki visi, misi dan
yang dimiliki yayasan tujuan sekolan sendiri
2. 90% Kepala sekolah melakukan 2. Tidak semua warga sekolah terlibat
pengawasan terhadap semua kegiatan dalam perumusan visi, misi dan
sekolah tujuan sekolah
3. 70% Kepala sekolah melakukan tugas 1. Rencana kerja sekolah belum
manajerial dibuat secara baik
4. Terdapat buku induk terkait andminstrasi 2. Tidak ada keterlibatan semua guru
sekolah dalam pembuatan rencana sekolah
3. Tidak tampak pengawasan dan
evaluasi bertahp terkait
pelaksanaan rencana kerja sekolah
4. 5% kepala sekolah belum
melakukan pengawasan trhadap
semua kegiatan sekolah
5. 30% kepala sekolah belum
melakukan tugas manajerial
6. Belum efektif system yang
mengelolah data administrasi
sekolah
Peluang Ancaman

1. Pelatihan penyususnan rencana kerja 1. Menurunya kualitas sekolah karena


sekolah tidak ada rencana yang jelas
2. Yayasan melakukan pengawasan terhadap 2. Data sekolah dapat diretas
kinerja sekolah

Tabel 2

Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan dan Masalah (gabungan Kelemahan dan


Peluang) Ancaman

18
1. Visi, misi dan tujuan sekolah 1. Sekolah tidak memiliki visi, misi dan
mengikuti yang dimiliki tujuan sekolan sendiri
yayasan 2. Tidak semua warga sekolah terlibat dalam
2. 90% Kepala sekolah melakukan perumusan visi, misi dan tujuan sekolah
pengawasan terhadap semua 3. Rencana kerja sekolah belum dibuat
kegiatan sekolah secara baik
3. 70% Kepala sekolah melakukan 4. Tidak ada keterlibatan semua guru dalam
tugas manajerial pembuatan rencana sekolah
4. Terdapat buku induk terkait 5. Tidak tampak pengawasan dan evaluasi
andminstrasi sekolah bertahp terkait pelaksanaan rencana
5. Pelatihan penyususnan kerja sekolah
rencana kerja sekolah 6. 5% kepala sekolah belum melakukan
6. Yayasan melakukan pengawasan trhadap semua kegiatan
pengawasan terhadap kinerja sekolah
sekolah 7. 30% kepala sekolah belum melakukan
tugas manajerial
8. Belum efektif system yang mengelolah
data administrasi sekolah

Indikator Kerja Utama:

Meningkatnya 100% guru dalam merencanakan rencana kerja sekolah.

Tabel Kerja 3

Strategi, Program, Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSS)

Strategi Program SS IKSS

Peningkatan 1. Kegiatan pelatian 1. 100% guru 1. Meningkatn


kualitas pembuatan visi,misi mengikuti ya 100%
pengelolaan sekolah pelatihan guru dalam
2. Kegiatan penyusunan pembuatan mengikuti
satuan
rencana kerja visi,mis dan pelatihan
pendidikan 3. Perbaikan system tujuan sekolah pembuatan
administrasi sekolah 2. 100% guru visi, misi
mengikuti dan tujuan
kegiatan sekolah
penyususnan 2. Meningkatn
rencana kerja ya 100%
3. 100% perbaikan guru dalam
system informasi penyusuna

19
n rencana
kerja
3. Meningkatn
nya 100%
system
informasi
dan
administras
i sekolah

7. Pembiayaan
Tabel 1

Kekuatan Kelemahan

1. Partisipasi peserta didik dalam 1. Kondidsi ekonomi keluarga menengah kebawah


pembiayaan sekolah 2. Pembiayaan pengadaan sarana pra sarana
sekolah
3. Keterlambatan orang tua dalam membayar uang
sekolah
4. Tidak memiliki kantin sekolah
Peluang Ancaman

3. Terdapat dana rutin dari pemerintah 1. Keterlambatan pemerintah dalam mencairkan


4. Dana sukarela dari orang tua dana
5. Kontribusi alumni 2. Waktu pendapatan upah yang tidak tetap
3. Tenaga pendidik mengikuti tes PNS

Tabel 2

Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan Masalah (gabungan


dan Peluang) Kelemahan dan Ancaman

20
1. Partisipasi peserta didik 1. Kondidsi ekonomi
dalam pembiayaan keluarga menengah
sekolah kebawah
2. Terdapat dana rutin dari 2. Pembiayaan pengadaan
pemerintah sarana pra sarana
3. Dana sukarela dari orang skeolah
tua 3. Keterlambatan orang
4. Kontribusi alumni tua dalam membayar
uang sekolah
4. Tidak memiliki kantin
sekolah
5. Keterlambatan
pemerintah dalam
mencairkan dana
6. Waktu pendapatan
upah yang tidak tetap
7. Tenaga pendidik
mengikuti tes PNS

Indikator Kerja Utama:

Tabel Kerja 3

Strategi, Program, Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSS)

Strategi Program SS IKSS

Peningkatan
kualitas
pembiayaan
pendidikan

8. Penilaian
Tabel 1

Kekuatan Kelemahan

1. 70% guru menyusun perencanaan 1. 30% guru belum menyususn perencanaan

21
penilaian berdasarkan KD serta penilaian berdasarkan KD
menentukan KKM 2. 10% guru belum dapat menyusus perencanaan
2. 90% guru menyususn penilaian pada Modul pembelajaran
perencanaan penilaian pada 3. 20% guru kesulitan dalam merancang jadwal
Modul Pembelajaran penilaian pembelajaran
3. 80% guru merancang jadwal 4. 10% guru beelum melakukan penilaian sikap,
penilaian pada program semester pengetahuan dan ketrampilaln secara tepat
4. 90% guru melakukan penilaian 5. 50% guru belum melakukan penilaian secara
sikap, pengetahuan dan objektif berdasarkan kriteria penilaiain
ketrampilan
5. 50% guru melakukan penilaian
secara objektif berdasarkan
kriteria penilaian
6. Melaporkan penilaian hasil belajar
peserta didik kepada kepala
sekolah dan orang tua
Peluang Ancaman

1. Sekolah mengadkan pelatihan 1. Perangkat penilaian jauh dari yang


penyusunan perangkat diharapakan pemerintah
pembelajaran dengan 2. Rendahnya kepercayaan orang tua
mengundang narasumber yang terhadap kualitas penilaian sekolah
berkompeten.
2. Dinas pendidikan Prov.
Mengadakan kegiatan perencaan
pembelajaran

Tabel 2

Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan Masalah (gabungan


dan Peluang) Kelemahan dan Ancaman

1. 70% guru menyusun 1. 30% guru belum


perencanaan penilaian menyususn perencanaan
berdasarkan KD serta penilaian berdasarkan KD
menentukan KKM 2. 10% guru belum dapat
2. 90% guru menyususn menyusus perencanaan
perencanaan penilaian penilaian pada Modul
pada Modul Pembelajaran pembelajaran

22
3. 80% guru merancang 3. 20% guru kesulitan dalam
jadwak penilaian pada merancang jadwal
program semester penilaian pembelajaran
4. 90% guru melakukan 4. 10% guru beelum
penilaian sikap, melakukan penilaian sikap,
pengetahuan dan pengetahuan dan
ketrampilan ketrampilaln secara tepat
5. 50% guru melakukan 5. 50% guru belum
penilaian secara objektif melakukan penilaian
berdasarkan kriteria secara objektif
penilaian berdasarkan kriteria
6. Melaporkan penilaian hasil penilaiain
belajar peserta didik 6. Perangkat penilaian jauh
kepada kepala sekolah dan dari yang diharapakan
orang tua pemerintah
7. Sekolah mengadkan 7. Rendahnya kepercayaan
pelatihan penyusunan orang tua terhadap
perangkat pembelajaran kualitas penilaian sekolah
dengan mengundang
narasumber yang
berkompeten.
8. Dinas pendidikan Prov.
Mengadakan kegiatan
perencaan pembelajaran

Indikator Kerja Utama:

Meningkatnya kualitas guru dam merencanakan dan melaksanakan penilaian


pembelajaran

Tabel Kerja 3

Strategi, Program, Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSS)

Strategi Program SS IKSS

Peningkatan 1. Menyamaratkan 1. Pengimbasan 1. Meningkatny


kualitas guru kualitas perecanaan 100% guru a 100%
dalam dan proses penliaian dalam dalam
peserta didik meningkatka kualitas
merenyiapkan
2. Mengikuti pelatihan n perencanaan
perangkata dan perencanaan perencanaan dan proses

23
kualitas penilaian pembelajaran dan dan proses penilaian di
penilaian penilaian. tahun 2027
pembelajaran yang 2. Pelatihan 2. Meningkatny
dilaksanakan 80% guru a 80% dalam
lembaga dengna dalam pelatiah
mengundang meningkatka kualitas
narasumber yang n kualitas penilaian
berkompeten penilaian pembelajara
pembelajara n di tahun
n 2027

Berdasarkan analisisi 8 standar di atas, posisi SD Jacobus pada kuadran adalah pada kuadran 1, yani
positif-positif. Hal ini menuntukan bahwa sekolah perlu mempertahankan situasi sekolah, dan perlu
mengembangkan berbagai kegiatan dan rencana yang telah ditentukan.

Peluang

5
4
Kuadran Kuadran
III 3 I
2
1
Kekuatan

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Kelemahan

-1
-2
Kuadran Kuadran
IV -3 II
-4
-5
Ancaman

BAB III

24
VISI DAN MISI
SD Jacobus
PERIODE 2023 – 2026

A.Visi SD

B. Misi Sekolah ……
Untuk mencapai Visi sekolah ….., ditetapkan misi sebagai berikut:
KODE MISI

M1
M2
M3
M4
M5 Dst

C. Tujuan Strategis
Rumusan tujuan dan sasaran strategis adalah untuk menggambarkan ukuran terlaksananya misi
dan tercapainya visi. Tujuan Strategis SEKOLAH ….. periode 2023-2026 adalah sebagai berikut:

KODE TUJUAN STRATEGIS


TS1 Meningkatkan mutu dan daya saing lulusan
TS2
TS3
TS4
TS5

Penjelasan masing-masing tujuan yang akan dicapai dalam periode 2020-2025 sebagai berikut:
CONTOH

1. Tujuan Strategis 1 (TS1): Meningkatkan mutu dan daya saing lulusan

25
Sehubungan dengan tujuan di atas, Sekolah …. akan meningkatkan mutu dan daya saing lulusan
melalui strategi sebagai berikut:
Strategi 1.Meningkatkan kualitas input.
Strategi 1 dicapai melalui program:
1) Seleksi siswa Baru,
2) Tes entri behavior
3) Matrikulasi.
Strategi 2

2. Tujuan Strategis 2 (TS2): ...................dst


3. Tujuan Strategis 2 (TS2): ...................dst

D. Sasaran Strategis Sekola…… Periode, 2024-2027

Untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan strategis sekolah periode 2024-2027, sejumlah
sasaran strategis (SS) yang menggambarkan kondisi yang akan dicapai pada akhir tahun 2027.
Selanjutnya, ditetapkan indikator kinerja sasaran Strategis (IKSS) untuk mengukur apakah sasaran
strategis dapat mengkonfirmasi tujuan strategis pada masa depan (2027). Sasaran strategis untuk tingkat
ketercapaian masing-masing tujuan adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya IKU 1: Meningkatnya kualitas lulusan dan kegiatan pengembangan ekstrakurikuler di


tahun 2027, ditandai dengan tercapainya sasaran strategis berikut:

Indikator Kinerja Sasaran Strategis


Kode Sasaran Strategis (SS)
(IKSS)
100% guru mengikuti pelatihan Meningkatnya 100% dalam pelatihan
kurikulum merdeka kurikulum merdeka
SS1
Penempatan 2 guru kelas sesuai Meningkatnya 2 guru kelas berdasarkan
disiplin ilmu disiplin ilmu

26
2. Ter2wujudnya IKU 2: Meningkatnya pelatihan kurikulum dan jumlah guru di tahun 2027, ditandai
dengan tercapainya sasaran strategis berikut:

Indikator Kinerja Sasaran Strategis


Kode Sasaran Strategis (SS)
(IKSS)
90% guru mengikuti pelatihan
pembuatan modul ajar yang 90% guru mengikuti pelatihan pembuatan
dilaksanakan sekolah modul ajar di tahun 2027

90% guru mengikuti pelatihan 90% guru mengikuti pelatihan pengelolaan


pengelolaan kelas yang kelas yang menyenangkan di tahun 2027
menyenangkan
SS2
60% guru mengikuti pelatihan
60% guru mengikuti pelatihan penggunaan
penggunaan platform merdeka
platform medeka belajar di tahun 2027
belajar

100% guru mengikuti


100% guru mengikuti pengembasan hasil
pengimbasan hasil pelatihan pelatihan di tahun 2027

3. Terwujudnya IKU 3: Meningkatnya kualitas lulusan dan kegiatan pengembangan ekstrakurikuler


di tahun 2027, ditandai dengan tercapainya sasaran strategis berikut.
Kode Strategi Indikator Kinerja
Sasaran Strategis (IKSS)

SS3 100% peserta didi Meningkatnya 100%


telibat dalam peserta didik dalam
kegiatan mengkuti kegiatan
pengembangan di tahun
ekstrakurikuler
2027
100% peserta Meningkatnya 100%
didik terlibat peserta didik terlibat
dalam kegiatan dalam kegiatan
keagamaan
keagamaan

4. Terwujudnya IKU 4: Meningkatnya kualitas guru dalam menggunakan IT pada kegiatan


pembelajaran serta pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan, ditandai dengan tercapainya
sasaran strategis berikut.
Kode Strategi Indikator Kinerja

27
Sasaran Strategis (IKSS)

SS4 Pelatihan 70% Meningkatnya 70% guru


guru untuk untuk menggunakan IT
mengugnakan IT dalam pembelajaran di
dalam tahun 2027
pembelajaran

Pengadaan 1 guru Tersedianya 1 guru


PJOK dan 1 guru PJOK dan 1 Guru seni di
seni tahun 2027

50% guru Meningkatnya 50% guru


mengikuti kelasa di tahun 2027
pelatihan guru
kelas

50% guru Meningkatnya 50% guru


mengikuti untuk mengikuti
pelatihan dan pelatihan dan pembinaan
pembinaan di tahun 2027

100% guru Meningkatnya 100%


menggunakan guru dalam
teknologi dalam menggunakan teknologi
pembelajaran pada kegiatan
pembelajaran di tahun
2027

100% guru Meningkatnya 100%


menggunakan guru dalam
teknologi dalam menggunakan teknologi
pembelajaran pada kegiatan
pembelajaran di tahun
2027

5. Terwujudnya IKU 5: Meningnkatnya ruangan kelas, kursi, meja, lemari yang memadai serta
jumlah LCD proyektor dan Laptop, ditandai dengan tercapainya sasaran strategis berikut.
Kode Strategi Indikator Kinerja

28
Sasaran Strategis (IKSS)

SS5 Perbaikan dua Meningkatnya kondisi


ruang kelas dua ruang kelas di tahun
2027

Penambahan 25% Meningkatnya jumlah


kursi dan meja 25% kursi dan meja di
tahun 2027

Perbaikan 3 toilet Meningkatnya kondisi


tiga toilet di tahun 2027

Pengadaan 50% Meningkatnya jumlah


perlengkapan 50% peralatan olahraga
olahraga di tahun 2027

Penambahan satu Meningkatnya jumlah


LCD dan dua satu LCD dan dua laptop
laptop di tahun 2027

6. Terwujudnya IKU 6: Meningkatnya 100% guru dalam merencanakan rencana kerja sekolah,
ditandai dengan tercapainya sasaran strategis berikut.
Kode Strategi Indikator Kinerja
Sasaran Strategis (IKSS)

SS6 100% guru Meningkatnya 100%


mengikuti guru dalam mengikuti
pelatihan pelatihan pembuatan
pembuatan visi, misi dan tujuan
visi,mis dan sekolah
tujuan sekolah

100% guru Meningkatnya 100%


mengikuti guru dalam penyusunan
kegiatan rencana kerja
penyususnan
rencana kerja

100% perbaikan Meningkatnnya 100%


system informasi system informasi dan
dan administrasi

29
sekolah administrasi sekolah

7. Terwujudnya IKU 7: Meningkatnya kualitas guru dam merencanakan dan melaksanakan penilaian
pembelajaran, ditandai dengan tercapainya sasaran strategis berikut.

Kode Strategi Indikator Kinerja


Sasaran Strategis (IKSS)

SS7 Pengimbasan Meningkatnya 100%


100% guru dalam dalam kualitas
meningkatkan perencanaan dan proses
perencanaan dan penilaian di tahun 2027
proses penilaian.

Pelatihan 80% Meningkatnya 80%


guru dalam dalam pelatiah kualitas
meningkatkan penilaian pembelajaran
kualitas penilaian di tahun 2027kerja
pembelajaran

E. Tata Nilai Sekolah

BAB IV

30
TUJUAN STRATEGIS, TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
SEKOLAH NEGERI 1 MALRA PERIODE 2024-2027
A. Target Kinerja

Rencana Strategis SD Jscobuds periode 2024-2027 merupakan persyaratan utama bagi upaya mewujudkan
akuntabilitas dan transparansi serta peningkatan mutu keluaran (output) dan hasil (outcome) dalam
pengukuran kinerja. Renstra akan menjadi acuan (guidance) pelaksanaan program dan kegiatan bagi setiap
pimpinan unit kerja agar dalam melaksanakan tugas dan fungsinya semakin akuntabel (accountable).
Renstra saat ini adalah bagian dari konsistensi penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja. Renstra
menggambarkan keterkaitan antara sasaran kementerian, sasaran program, dan sasaran kegiatan dengan
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS), Indikator Kinerja Program (IKP) dan Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK). Penetapan target kinerja ditentukan setelah IKSS, IKP, dan IKK disusun dan disepakati dalam Rapat
Senat Akademik sebagai program, dan kegiatan SD Jscobuds dalam periode 2024-2027. Oleh karena itu
Sekolah… dalam menyusun dan menetapkan target kinerja mengacu dan memperhatikan beberapa kriteria
sebagai berikut:
1. Target kinerja harus dapat menggambarkan angka kuantitatif dan satuan yang akan dicapai dari setiap
indikator kinerja sasaran (IKSS, IKP, dan IKK);
2. Penetapan target dipilih karena relevan dengan indikator kinerjanya, logis dan berdasarkan baseline
data yang jelas.

Penyusunan Renstra SD Jscobuds memperhatikan kemampuan dana yang ada pada kas SMA…, sekaligus
memberi gambaran pembiayaan yang dibutuhkan selama empat tahun mendatang. Secara teknis, Renstra
disusun dengan menggunakan berbagai asumsi (misalnya pertumbuhan ekonomi), Covid-19, merdeka
belajar serta kombinasi pendekatan bottom up dan top down dengan keterlibatan Kepala Sekolah, Komite
dan guru serta karyawan bahkan stakeholder eksternal. Pendekastan top down mengandung makna
bahwa perencanaan ini memperhatikan ketersediaan anggaran sesuai dengan estimasi Angggaran
Pendapatan dan Belanja SD Jscobuds, sedangkan pendekatan bottom up dilakukan untuk memperoleh
gambaran kebutuhan termasuk pendanaan guna mewujudkan kondisi ideal. Pendekatan bottom up,
dilakukan melalui assessment dengan jurusan/bidang keahlian dan komite serta DUDI/IDUKA dengan
metode Focus Group Disscusion dan wawancara mendalam serta angket.

31
Target kinerja ditetapkan untuk setiap tahun selama kurun waktu empat tahun (2023-2028). Penjelasan
dari setiap target kinerja SD Jscobuds adalah sebagai berikut: Target Kinerja Sasaran Strategis (SS).
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis (SS) SMA… merupakan cerminan ketercapaian Tujuan (T), dapat
diukur dari ketercapaian target Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS). Penjabaran target kinerja dari
seluruh indikator sasaran strategis 2023-2026 disajikan dalam tabel 3.1.
1. Terwujudnya Tujuan Strategis 1 (T1): Meningkatkan mutu dan daya saing lulusan

Keberhasilan penerapan strategi ini, diukur dengan indikator sasaran strategis seperti tersaji pada
table 3.1
Tabel 3.1
Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Sasaran Strategis (IKSS) dari T1
Basseline Rencana Target Capaian
(Kondisi
Kode SS/IKSS Satuan
sekarang)
2024 2025 2026 2027
2023

100% guru mengikuti Orang 57% 43% _ _ _


pelatihan kurikulum
merdeka

Penempatan 2 guru Orang 42% 14,5% 14,5% 14,5% 14,5%


kelas sesuai disiplin
ilmu

90% guru mengikuti Orang 51% 9,75% 9,75% 9,75% 9,75%


pelatihan pembuatan
modul ajar yang
dilaksanakan sekolah

90% guru mengikuti Orang _ 22,5% 22,5% 22,5% 22,5%


pelatihan pengelolaan

32
kelas yang
menyenangkan

60% guru mengikuti Orang 34% 26% _ _ _


pelatihan penggunaan
platform merdeka
belajar

100% guru mengikuti Orang _ 25% 25% 25% 25%


pengimbasan hasil
pelatihan

100% peserta didik Orang 100% _ _ _ _


telibat dalam kegiatan
ekstrakurikuler

Pelatihan 70% guru Orang _ 17,5% 17,5% 17,5% 17,5%


untuk mengugnakan IT
dalam pembelajaran

Pengadaan 1 guru Orang _ 2 _ _ _


PJOK dan 1 guru seni

50% guru mengikuti Orang 25% 25% _ _ _


pelatihan guru kelas

50% guru mengikuti Orang 42% 8% _ _ _


pelatihan dan
pembinaan

33
100% guru Orang 57% 43% _ _ _
menggunakan
teknologi dalam
pembelajaran

Perbaikan dua ruang Kelas _ 1 1 _ _


kelas

Penambahan 25% kursi Buah _ 10 10 10 10


dan meja

Perbaikan 3 toilet Toilet _ 1 1 1 _

Pengadaan 50% Buah _ 2 2 2 2


perlengkapan olahraga

Penambahan satu LCD Unit 1 _ 1 1 _


dan dua laptop

100% guru mengikuti Orang 100% 100% 100% 100% 100%


pelatihan pembuatan
visi,misi dan tujuan
sekolah

100% guru mengikuti Orang 100% 100% 100% 100% 100%


kegiatan penyususnan
rencana kerja

34
100% perbaikan Unit 100% 100% 100% 100% 100%
system informasi dan
administrasi sekolah

Pengimbasan 100% Orang 100% 100% 100% 100% 100%


guru dalam
meningkatkan
perencanaan dan
proses penilaian.

Pelatihan 80% guru Orang 100% 100% 100% 100% 100%


dalam meningkatkan
kualitas penilaian
pembelajaran

2. Terwujudnya Tujuan Strategis 2 (T2): …………


Keberhasilan penerapan strateg ini, diukur dengan indikator sasaran strategisseperti tersaji pada
table 3.2
Tabel 3.2
Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Sasaran Strategis (IKSS) dari T2

Baselin Rencana Target Capaian


Kode SS/IKSS Satuan e
2024 2024 2025 2026
2023

35
B. Target Angaran

Target kinerja keuangan SEKOLAH …. setiap tahun selama kurun waktu empat tahun (2023—2026)
sebagai berikut: 1. Target Kinerja Sasaran Strategis (SS) Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis (SS)
SEKOLAH …. merupakan cerminan ketercapaian Tujuan (T), dapat diukur dari ketercapaian target Indikator
Kinerja Sasaran Strategis (IKSS). Penjabaran target kinerja dari seluruh indikator sasaran strategis 2023—
2026 disajikan dalam tabel 3…… sampai dengan 4……..

Contoh

1. Terwujudnya Tujuan Strategis 1 (T1): Meningkatkan mutu dan daya saing lulusan

Keberhasilan penerapan strateg ini, diukur dengan indikator sasaran strategis seperti tersaji pada
table 3.,,,
Tabel 3…..
Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Sasaran Strategis (IKSS) dari T1
Basseline Rencana Target Capaian

36
Kode SS/IKSS Satuan (Kondisi
sekarang)
2024 2025 2026 2027
2023

100% guru mengikuti Orang _ 3 juta 3 juta 3 juta 3 juta


pelatihan kurikulum
merdeka

Penempatan 2 guru Orang _ _ _ _ _


kelas sesuai disiplin
ilmu

90% guru mengikuti Orang _ 2 juta 3 juta 4 juta 5 juta


pelatihan pembuatan
modul ajar yang
dilaksanakan sekolah

90% guru mengikuti Orang _ 1 juta 1,5 juta 2 juta 2,5


pelatihan pengelolaan juta
kelas yang
menyenangkan

60% guru mengikuti Orang _ 1,5 juta 2 juta 2,5 juta 3 juta
pelatihan penggunaan
platform merdeka
belajar

100% guru mengikuti Orang _ 1 juta 1 juta 1 juta 1juta


pengimbasan hasil
pelatihan

37
100% peserta didik Orang _ 5 ratus 5 ratus 5 ratus 5 ratus
telibat dalam kegiatan
ekstrakurikuler

Pelatihan 70% guru Orang _ 1,5 juta 2 juta 2,5 juta 3 juta
untuk mengunakan IT
dalam pembelajaran

Pengadaan 1 guru Orang _ _ _ _ _


PJOK dan 1 guru seni

50% guru mengikuti Orang _ 1,5 juta 2 juta 3 juta 3,5


pelatihan guru kelas juta

50% guru mengikuti Orang 1 juta 2 juta 2,5 juta 3 juta 4 juta
pelatihan dan
pembinaan

100% guru Orang _ 1,5 juta 2 juta 2,5 juta 3 juta


menggunakan
teknologi dalam
pembelajaran

Perbaikan dua ruang Kelas _ 15 juta 15 juta 15 juta 15 juta


kelas

Penambahan 25% kursi Buah _ 5 juta 5 juta 5 juta 5 juta


dan meja

38
Perbaikan 3 toilet Toilet _ 5 juta _ _ _

Pengadaan 50% Buah _ 6 juta 6 juta 6 juta 6 juta


perlengkapan olahraga

Penambahan satu LCD Unit _ 15 juta _ _ _


dan dua laptop

100% guru mengikuti Orang _ 3 juta 3 juta 3 juta 3 juta


pelatihan pembuatan
visi,misi dan tujuan
sekolah

100% guru mengikuti Orang _ 2 juta 2,5 juta 2,5 juta 3 juta
kegiatan penyususnan
rencana kerja

100% perbaikan Unit _ 5 ratus 5 ratus 5 ratus 5 ratus


system informasi dan
administrasi sekolah

Pengimbasan 100% Orang _ 3 juta 3,5 juta 3,5 juta 4 juta


guru dalam
meningkatkan
perencanaan dan
proses penilaian.

39
Pelatihan 80% guru Orang _ 3 juta 3,5 juta 3,5 juta 3,5
dalam meningkatkan juta
kualitas penilaian
pembelajaran

2. Terwujudnya Tujuan Strategis 2 (T2): …………. dst

Keberhasilan penerapan strategi ini, diukur dengan indikator sasaran strategisseperti tersaji pada
table 3.2

4.2. Arah Kebijakan (tugas yayasan dan sekolah)


Contoh: sesuai dengan skala prioritas

Arah kebijakan SMA… 4 tahun pertama, yakni periode, 2023—2026, diarahkan pada ….
kebijakan, yakni 1) ….. dst
Diikuti dengan narasi

BAB V
KERANGKA IMPLEMENTASI

40
6.1.Strategi Pendanaan SD Jacobuds periode 2023—2026

Untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan kegiatan SEKOLAH ….. sebagai implementasi


RENSTRA, dalam rapat Dewan guru dan Komite Sekolah telah ditetapkan bahwa pendanaan kegiatan
SMA… menjadi tanggung jawab bersama antara SMA, Pemerintah, Komite dan DUDI sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak bersifat mengikat. Sumber pendanaan
SMA….ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan. Prinsip keadilan
mengandung makna bahwa besarnya pendanaan SEKOLAH ….. yang diperoleh dari bebagai
sumber disesuaikan dengan kemampuan masing- masing.
Prinsip kecukupan mengandung makna bahwa pendanaan SEKOLAH …. cukup untuk
membiayai penyelenggaraan kegiatan SEKOLAH ….. yang memenuhi standar yang ditetapkan. Prinsip
keberlanjutan mengandung makna bahwa pendanaan SEKOLAH …. dapat digunakan secara
berkesinambungan untuk memberikan layanan prima sesuai standar yang ditetapkan. Prinsip-
prinsip dalam pengelolaan dana oleh SEKOLAH ….., yang bersumber dari pemerintah daerah, dan
masyarakat, mengedepankan prinsip: keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Prinsip keadilan dilakukan dengan memberikan akses pembinaan yang seluas- luasnya dan merata
kepada semua umat Katolik yang bisa dijangkau, tanpa membedakan latar belakang suku, ras, jenis
kelamin, dan kemampuan atau status sosial-ekonomi. Prinsip efisiensi dilakukan dengan
mengoptimalkan akses, mutu, relevansi, dan pengembangan program. Prinsip transparansi dilakukan
dengan memenuhi asas kepatutan dan tata kelola yang baik sehingga dapat diaudit atas dasar
standar audit yang berlaku, dan menghasilkan opini audit wajar tanpa perkecualian; serta dapat
dipertanggungjawabkan secara transparan kepada pemangku kepentingan Fakultas/Prodi Ambon.
Prinsip akuntabilitas publik dilakukan dengan memberikan pertanggungjawaban atas kegiatan yang
dijalankan Fakultas/Prodi kepada pemangku kepentingan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan syarat-syarat atau standar yang ditetapkan.

6.2.Koordinasi, Tata Kelola, dan Pengendalian

41
Sebagai rencana strategis, Renstra SEKOLAH ….. merupakan acuan bagi setiap SEKOLAH NEGERI 1
MALRA dan semua unit yag ada di Lingkungan SEKOLAH ….. Perkiraan anggaran SEKOLAH ….. untuk
melaksanakan fokus prioritas program SEKOLAH …. periode 2023--2026 adalah seperti dirangkum
dalam Tabel 6.1.
Tabel 6.1
Perkiraan Penerimaan dan Anggaran
SEKOLAH ….. Tahun 2024-2027

Komponen Anggaran Anggaran


(Rp.jutaan)
202 2024 2025 202 2027
I Alokasi SPP

II. Alokasi BOP

III.Alokasi Pemerintah Daerah

IV Alokasi Komite Sekolah

V Alokasi Usaha

Total General

6.3 Pemantauan dan Evaluasi

Rencana strategis SEKOLAH …… adalah kerangka pembangunan jangka menengah yang


mempunyai karakteristik: (a) disusun melalui pendekatan strategis, (b) digunakan untuk
mengendalikan masa depan, (c) sebagai alat pemilihan alternatif keputusan, (d)
pengambilan keputusan terpadu, dan (e) prosedur formal untuk menghasilkan keputusan.
Renstra SMA… memuat kebijakan, program dan kegiatan SEKOLAH ….. yang memperhitungkan

42
kondisi masa depan; merespon terhadap perubahan lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, dsb)
secara terkendali; memuat alternatif pilihan dan prioritas, kriteria keberhasilan, dan sumber
daya (resources) terbaik; merupakan proses intelektual yang digunakan oleh pengambil
keputusan organisasi tentang masa depan secara terpadu, sinergik dalam satu kurun
waktu 4 tahun dan merupakan prosedur formal untuk menghasilkan keputusan yang sistemik
dan berkesimbungan, sebagai suatu proses analisis dan sintesis.Tujuan penyusunan Renstra
adalah: (a) memberikan arah kebijakan di masa yang akan datang; (b) menjadi pembimbing
penentuan prioritas dalam penggunaan sumberdaya SMA…; (c) menentukan standards of
excellence (sebagai indikator kinerja kunci-IKK); (d) mengatasi perubahan dan ketidakpastian
kondisi lingkungan; serta (e) memberikan basis yang objektif dalam pengendalian dan evaluasi
hasil program dan kegiatan SEKOLAH … akan sangat tergantung pada komitmen Unsur
Pimpinan SEKOLAH …, Pemerintah serta penerimaan dari pemangku kepentingan (stakehold
SEKOLAH .. perlu dilakukan koordinasi, penataan sistem tata kelola, dan pengawasan dalam
perencanan dan implementasi Renstra pada level Kementrian dan institusi terkait.

Kegiatan koordinasi penyusunan Renstra SEKOLAH …. dilakukan oleh Tim khusus, dan
dibahas secara bertahap melali forum diskusi – seminar yang melibatkan stakeholder internal
dan eksternal serta disahkan melalui forum Lokakarya sekolah sebagai forum tertinggi
pengambilan keputusan yang dihadiri oleh semua anggota senat. Forum tersebut juga
bertugas mengevaluasi program kerja yang dilakukan oleh SEKOLAH …. secara berkala dan
memberikan masukan tentang kebijakan, program, kegiatan, dan anggaran SEKOLAH ….
setiap tahun (Renop) dan 4 tahun berikutnya (evaluasi Rentra secara menyeluruh).

6.2.2. Sistem Tata Kelola


Implementasi Renstra SEKOLAH ….. 2023—2026 menuntut pengembangan sistem tata kelola
yang baik. Perlu dilakukan penataan terhadap tugas dan tanggungjawab dalam
melaksanakan program dan kegiatan yang ditetapkan untuk mewujudkan sasaran IKK SMA….
Pengembangan sistem tata kelola implementasi Renstra mencakup kegiatan Penyusunan
Regulasi, Panduan, Standar Operasi dan Prosedur (SOP), dan sistem evaluasi pengendalian
pelaksanaan program yang dituangkan dalam Renstra. Kegiatan pengembangan sistem tata

43
kelola Renstra di masa 4 tahun mendatang diwujudkan dalam bentuk lokakarya penyusunan
SOP, pelatihan dalam bidang perencanaan dan penganggaran untuk para perencana
SEKOLAH …. serta pengembangan data pendukung perencanaan. Tujuan dari pengembangan
sistem tata kelola adalah agar terjadi kesamaan mekanisme serta sinergi dalam perencanaan
SEKOLAH …. dan seluruh unit yang ada di bawahnya.

6.2.3 Pengendalian dan pengawasan

Pengendalian terhadap implementasi Renstra dilakukan melalui pengawasan internal yang


dibentuk oleh kepala sekolah SEKOLAH ….. Sistem pengawasan internal yang efektif dilakukan
melalui pengendalian operasional dan finansial, sistem informasi manajemen, dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan. Pengawasan internal
dilaksanakan untuk membantu SEKOLAH …. dalam mencapai prestasi dan target
yang menguntungkan, dan mencegah kehilangan sumber daya. Di samping itu dapat
membantu menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya, dan juga dapat
memastikan bahwa pada level jurusan/keahlian, mengimimplementasikan Renstra sesuai
standard dan terhindar dari reputasi yang buruk dan segala konsekuensinya. Selanjutnya,
dapat pula membantu mengarahkan SMA… dan seluruh unit untuk mencapai
tujuannya, dan terhindar dari inefisiensi d a n hal-hal yang merugikan.

6.3 Pemantauan dan Evaluasi


6.3.1 Tujuan Pemantauan dan Evaluasi
Sistem pemantauan dan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari implementsi
Renstra. Pemantauan dan evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian dan
kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dalam Renstra SEKOLAH ….. dilaksanakan
melalui kegiatan dan/atau program pada level unit. Kegiatan pemantauan bertujuan untuk
mengarahkan para pemimpin dan manajamen pada berbagai level dalam membentuk (shape),
menyelaraskan (align), dan menyetel (attune) eksistensi SEKOLAH ….. dengan kebijakan,

44
program, dan kegiatan yang dituangkan dalam Renstra. Pemaknaan yang sama atas
visi, misi, nilai-nilai, strategi, gaya, infrastruktur, dan hasil yang akan dicapai dalam Renstra
menjadi pemersatu dan pemberi semangat bagi semua yang terlibat. Evaluasi hasil
menunjukkan perlunya dilakukan salah satu dari tiga jenis tindakan yaitu transformasi
(retooling), revitalisasi, dan redirection. Retooling dilakukan ketika penelaahan terhadap hasil
yang dicapai organisasi menemukan bahwa infrastruktur dan gaya kepemimpinan menjadi
kunci utama. Revitalisasi dilakukan apabila strategi dan tata nilai organisasi perlu untuk ditinjau
ulang agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Redirection hanya dilakukan apabila
dianggap keberadaan organisasi perlu dikaji lebih lanjut. Melalui pemantauan dan evaluasi
dapat diketahui berbagai hal yang berkaitan dengan tingkat pencapaian tujuan
(keberhasilan), ketidakberhasilan, hambatan, tantangan, dan ancaman tertentu dalam
mengelola program SEKOLAH …... Apabila dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
ditemukan masalah atau penyimpangan, maka secara langsung dapat dilakukan bimbingan,
saran-saran dan cara mengatasinya serta melaporkannya secara berkala kepada stakeholders.

6.3.2 Prinsip-prinsip Pemantauan dan Evaluasi


Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut (1) kejelasan tujuan dan hasil yang diperoleh dari pemantauan dan evaluasi; (2)
pelaksanaan dilakukan secara objektif; (3) dilakukan oleh petugas yang memahami konsep,
teori dan proses serta berpengalaman dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi agar
hasilnya sahih dan terandal; (4) pelaksanaan dilakukan secara terbuka (transparan), sehingga
pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan hasilnya dapat dilaporkan kepada
stakeholders melalui berbagai cara; (5) melibatkan berbagai pihak yang dipandang perlu
dan berkepentingan secara proaktif (partisipatif); (6) pelaksanaannya dapat
dipertanggungjawabkan secara internal dan eksternal (akuntabel); (7) mencakup seluruh objek
agar dapat menggambarkan secara utuh kondisi dan situasi sasaran pemantauan dan evaluasi
(komprehensif); (8) pelaksanaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan
pada saat yang tepat agar tidak kehilangan momentum yang sedang terjadi; (9) dilaksanakan
secara berkala dan berkelanjutan; (10) berbasis indikator kinerja, yaitu kriteria/indikator yang

45
dikembangkan berdasarkan kebijakan SEKOLAH … dan (11) efektif dan efisien, artinya target
pemantauan dan evaluasi dicapai dengan menggunakan sumber daya yang ketersediaannya
terbatas dan hsesuai dengan yang direncanakan.

6.3.3 Ruang Lingkup Pemantauan dan Evaluasi


Implementasi pemantauan dan evaluasi yang sudah bejalan di lingkungan SMA… meliputi: a)
Pemantauan dan pengendalian program bulanan dan triwulanan, b) Evaluasi tematik yang
berkaitan dengan kebijakan SEKOLAH …, c) Evaluasi kinerja tahunan, d) Evaluasi kinerja tengah
periode Renstra melalui pencapaian kinerja SEKOLAH …. e) Evaluasi akhir masa Renstra
SEKOLAH ….

BAB VI
PENUTUP

46
Rencana strategis (Rencana Kerja Jangka Menengah) SD Jacobus oleh kepala sekolah dengan
persetujuan komite sekolah, merupakan suatu dokumen strategis. Dari uraian di mana rencana
strategi pelaksanaan arah kebijakan untuk dipergunakan sebagai pedoman penyusunan program
kegiatan dan perencanaan pembiayaan di sekolah . untk perkembangan di masa yang akan datang
maka penjabaran secara strategis secara operasional dituangkan dalam bentuk rencana kerja tahunan
dan RKAS yang selanjutnya dijabarkan ke dalam bentuk program-program pengembangan dan
pelaksanaan kegiatan sekolah secara konkrit dan transparan. Perencanaan strategis harus
disosialisasikan pada unit kerja di sekolah untuk dipahami dan dijadikan pedoman penyusunan
program kerja di sekolah.
Selain itu sikap mental tekad , semangat dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan
perundangan yang berlaku dari semua pihak baik peraturan pemerintah dan masyarakat, dunia usaha
serta dunia industri ,berdasarkan hal tersebut di atas rencana strategi sekolah periode 2021-2025
diharapkan dapat menjadi acuan dan pedoman bagi seluruh pendidik dan tenaga kependidikan dalam
pengembangan dan pelaksanaan pendidikan sehingga hasilnya dapat dinikmati secara merata dan
lebih adil bagi stakeholder serta seluruh masyarakat sehingga peningkatan proses pendidikan yang
dicita-citakan dapat terwujud. Dalam keadaan terjadi perubahan di masa covid 19 ini, lingkungan
strategis di luar prediksi sehingga rencana strategis menghadapi kendala besar untuk di
implementasinya, maka dapat dilakukan perubahan atas insentif kepala sekolah dengan stakeholder
yang dapat ditindaklanjuti oleh tim perencanaan strategis untuk dilaksanakan revisi rencana strategis
sekolah.

Lampiran

47
TABEL KERJA ANALISIS SWOT

A. Standar isi

Tabel Kerja analisis SWOT Kualitatif

Kekuatan Kelemahan
1. Sekolah sudah menyusun kurikulum 1. 20% pemahaman dan pelatihan kurikulum
menggunakan panduan penyusun merdeka
kurikulum BNSP 2. 30% penenpatan guru tidak sesuai dengan
2. Kurikulum di sekolah kami memilik 10 kualifikasi
mata pelajaran , muatan local dan
pengembangan diri
3. Kurikulum di sekolah kami
disosialisasikan kepada guru dan
tenaga kependidikan (warga sekolah)

Peluang Ancaman
1. Dukungan dinas pendidikan baik 1. Globalisasi yang menuntut lembaga pendidikan
berupa kebijakan maupun finanasial untuk meningkatkan mutu lulusan
yang semakin baik 2. Lahirnya kurikullumm baru dari kementrian

Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan dan Masalah (gabungan Kelemahan


Peluang) dan Ancaman
B. Standar proses
Tabel 1

Kekuatan Kelemahan
1. Guru menyiapkan modul ajar 1. Diawal semester modul ajar
2. Setiap guru menjalanakan tugas mengajar belum selesai
3. Guru menggunakan IT dalam kegiatan pembelajaran 2. Modul aja masih di copy dari
4. Guru melakukan penilaian pengetahuan, sikap dan ketrampilan internet
5. Guru menyiapkan rubrik penilaian 3. Tidak semua guru
6. Guru melaporkan hasil penilaian mekasanakan pembelajaran
7. Kepala sekola melakukan supervise mengajar dengan menyenangkan
8. Yayasan melakukan control terhadap kegiatan pembelajaran 4. Tidak semua guru
menggunakan IT dalam
pembelajaran
5. Tidak semua guru memahami
berbagai platform mengajar
6. Penilaian yang diberikan
belum objektif berdasarkan
kriteria penilaian
7. Pengawasan oleh kepalah

48
sekolah dan yayasan belum
merata terhadap setiap guru
Peluang Ancaman
1. Terdapat berbagai pelatihan yang dapat dibuat terkait 1. Kualitas pembelajaran jauh
perencanaan, pelaksaanaan dan evaluasi pembelajaran menyenangkan dari
2. Terdapat berbagai sumber dan referensi yang dapat diakses oleh lembaga pendidikan lain
para guru terkait modul pembelajaran 2. Ketertinggalan penggunaan
3. Tersedia berbagai platform mengajar platform medeka belajar

Tabel 2

Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan dan Peluang) Masalah (gabungan Kelemahan


dan Ancaman
1. Guru menyiapkan modul ajar 1. Diawal semester modul ajar
2. Setiap guru menjalanakan tugas mengajar belum selesai
3. Guru menggunakan IT dalam kegiatan 2. Modul aja masih di copy dari
pembelajaran internet
4. Guru melakukan penilaian pengetahuan, 3. Tidak semua guru
sikap dan ketrampilan mekasanakan pembelajaran
5. Guru menyiapkan rubrik penilaian dengan menyenangkan
6. Guru melaporkan hasil penilaian 4. Tidak semua guru
7. Kepala sekola melakukan supervise mengajar menggunakan IT dalam
8. Yayasan melakukan control terhadap pembelajaran
kegiatan pembelajaran 5. Tidak semua guru memahami
9. Terdapat berbagai pelatihan yang dapat berbagai platform mengajar
dibuat terkait perencanaan, pelaksaanaan 6. Penilaian hasil pembelajaran
dan evaluasi pembelajaran 7. Penilaian yang diberikan
10. Terdapat berbagai sumber dan referensi belum objektif berdasarkan
yang dapat diakses oleh para guru terkait kriteria penilaian
modul pembelajaran 8. Pengawasan oleh kepalah
11. Tersedia berbagai platform mengajar sekolah dan yayasan belum
merata terhadap setiap guru

C. Standar kompetensi lulusan


Tabel 1

Kekuatan Kelemahan
1. Meningkatnya lulusan yang berakhlak 1. Sebagian besar lulusan belum mampu berpikir
mulia dan religius kritisd, kreatif dan inovatif
2. Lulusan yang kompetitif dalam 2. Prestasi non akademik masih rendah
akademik dan non akademik 3. Belum memiliki program khusus dalam
3. Prestasi kelulusan mencapai 100% pengembangan ketrampilan
4. Menjadi salah satu sekolah berbasis

49
agama di wilayak kota Ambon
Peluang Ancaman
1. Dukungan/dorongan dari yayasan 1. Minimnya animo masyarakat dalam
cukup tinggai untuk kemajuan menyekolahkan anaknya di SD Jakobus
sekolah 2. Lulusan masuk sekolah unggulan masih rendah
2. SMP dia yayasan Andreas sol dapat
membantu meningkatkna nilai yang
ditanamkan di sekolah dasar

Tabel 2

Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan dan Masalah (gabungan Kelemahan


Peluang) dan Ancaman
1. Meningkatnya lulusan 1. Sebagian besar lulusan
yang berakhlak mulia dan belum mampu berpikir
religius kritisd, kreatif dan inovatif
2. Lulusan yang kompetitif 2. Prestasi non akademik
dalam akademik dan non masih rendah
akademik 3. Belum memiliki program
3. Prestasi kelulusan khusus dalam
mencapai 100% pengembangan
4. Menjadi salah satu ketrampilan
sekolah berbasis agama di 4. Minimnya animo
wilayak kota Ambon masyarakat dalam
5. Dukungan/dorongan dari menyekolahkan anaknya
yayasan cukup tinggai di SD Jakobus
untuk kemajuan sekolah 5. Lulusan masuk sekolah
6. SMP dia yayasan Andreas unggulan masih rendah
sol dapat membantu
meningkatkna nilai yang
ditanamkan di sekolah
dasar

D. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Tabel 1

Kekuatan Kelemahan
1. Terdapat guru pada setiap kelas 1. Terdapat guru yang belum mencapai jenjang S1
2. Sebagian guru telah menguasai 2. Terdapat guru yang mengajar tidak sesuai
teknologi dengan disiplin ilmu
3. Sebagian guru telah menggunkan IT 3. Tidak ada guru yang tersertifikasi
dalam kegiatan pembelajaran 4. Tidak ada guru penggerak
5. TIdak ada guru dalam mata pelajaran tertentu
6. Terdapat guru yang belum menguasai IT

50
Peluang Ancaman
1. Perkembangan teknologi, berpeluang 1. Tingginya persaingan guru antar sekolah
bagu guru untuk mengembangkan 2. Semakin tinggi tuntutan profesionalisme,
kemampuan pendidikan dan tenaga kependidikan
2. Terdapat banyak kegiatan pelatihan 3. Menurunya kepercayaan masyarakat kepada
dan pengembangan tenaga pendidik lembaga pendidikan
3. Semua guru berpotensi untuk
mengikuti program-program yang
dilaksanakan kemendikbud seperti
Fasilitator, instruktur dll.

Tabel 2

Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan dan Masalah (gabungan Kelemahan


Peluang) dan Ancaman
1. Terdapat guru pada setiap 1. Terdapat guru yang belum
kelas mencapai jenjang S1
2. Sebagian guru telah 2. Terdapat guru yang mengajar
menguasai teknologi tidak sesuai dengan disiplin
3. Sebagian guru telah ilmu
menggunkan IT dalam 3. Tidak ada guru yang
kegiatan pembelajaran tersertifikasi
4. Perkembangan teknologi, 4. Tidak ada guru penggerak
berpeluang bagu guru untuk 5. TIdak ada guru dalam mata
mengembangkan pelajaran tertentu
kemampuan 6. Terdapat guru yang belum
5. Terdapat banyak kegiatan menguasai IT
pelatihan dan pengembangan 7. Tingginya persaingan guru
tenaga pendidik antar sekolah
6. Semua guru berpotensi untuk 8. Semakin tinggi tuntutan
mengikuti program-program profesionalisme, pendidikan
yang dilaksanakan dan tenaga kependidikan
kemendikbud seperti 9. Menurunya kepercayaan
Fasilitator, instruktur dll. masyarakat kepada lembaga
pendidikan

E. Standard sarana dan prasarana

Kekuatan Kelemahan
1. Memiliki perpustakaan 1. Dua ruangan kelas yang rusak ringan
2. Memiliki 6 ruang kelas 2. Kekurangan meja dan kursi
3. Ruang guru dan lapangan upacara 3. Tidak semua kelas tersedia lemari buku
4. Ruang kepala sekolah 4. Peralatan olahraga belum lengkap
5. Tersedia 4 toilet(WC) siswa dan 2 5. Terdapat dua toilet siswa yang rusak

51
toilet guru
Peluang Ancaman
1. Melaksanakan kerjasama dengan 1. Peserta didik dapat memilih untuk mutasi ke
mitra yang ada sekolah lain
2. Mendapat bantuan berupa DAK dari 2. Menurunnya nilai akreditasi
dinas pendidikan

Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan dan Masalah (gabungan Kelemahan


Peluang) dan Ancaman
1. Memiliki perpustakaan 1. Dua ruangan kelas yang
2. Memiliki 6 ruang kelas rusak ringan
3. Ruang guru dan lapangan 2. Kekurangan meja dan kursi
upacara 3. Tidak semua kelas tersedia
4. Ruang kepala sekolah lemari buku
5. Tersedia 4 toilet(WC) 4. Peralatan olahraga belum
siswa dan 2 toilet guru lengkap
6. Melaksanakan kerjasama 5. Terdapat dua toilet siswa
dengan mitra yang ada yang rusak
7. Mendapat bantuan 6. Peserta didik dapat memilih
berupa DAK dari dinas untuk mutasi ke sekolah lain
pendidikan 7. Menurunnya nilai akreditasi

F. Standard penilaian pendidikan


Tabel 1

Kekuatan Kelemahan
1. 70% guru menyusun perencanaan 1. 30% guru belum menyususn perencanaan
penilaian berdasarkan KD serta penilaian berdasarkan KD
menentukan KKM 2. 10% guru belum dapat menyusus perencanaan
2. 90% guru menyususn perencanaan penilaian pada Modul pembelajaran
penilaian pada Modul Pembelajaran 3. 20% guru kesulitan dalam merancang jadwal
3. 80% guru merancang jadwal penilaian penilaian pembelajaran
pada program semester 4. 10% guru beelum melakukan penilaian sikap,
4. 90% guru melakukan penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilaln secara tepat
pengetahuan dan ketrampilan 5. 50% guru belum melakukan penilaian secara
5. 50% guru melakukan penilaian secara objektif berdasarkan kriteria penilaiain
objektif berdasarkan kriteria
penilaian
6. Melaporkan penilaian hasil belajar
peserta didik kepada kepala sekolah
dan orang tua
Peluang Ancaman
1. Sekolah mengadkan pelatihan 1. Perangkat penilaian jauh dari yang diharapakan

52
penyusunan perangkat pembelajaran pemerintah
dengan mengundang narasumber 2. Rendahnya kepercayaan orang tua terhadap
yang berkompeten. kualitas penilaian sekolah
2. Dinas pendidikan Prov. Mengadakan
kegiatan perencaan pembelajaran

Tabel 2

Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan dan Masalah (gabungan Kelemahan


Peluang) dan Ancaman
1. 70% guru menyusun 1. 30% guru belum
perencanaan penilaian menyususn perencanaan
berdasarkan KD serta penilaian berdasarkan KD
menentukan KKM 2. 10% guru belum dapat
2. 90% guru menyususn menyusus perencanaan
perencanaan penilaian pada penilaian pada Modul
Modul Pembelajaran pembelajaran
3. 80% guru merancang jadwak 3. 20% guru kesulitan dalam
penilaian pada program merancang jadwal penilaian
semester pembelajaran
4. 90% guru melakukan 4. 10% guru beelum melakukan
penilaian sikap, pengetahuan penilaian sikap, pengetahuan
dan ketrampilan dan ketrampilaln secara tepat
5. 50% guru melakukan 5. 50% guru belum melakukan
penilaian secara objektif penilaian secara objektif
berdasarkan kriteria berdasarkan kriteria
penilaian penilaiain
6. Melaporkan penilaian hasil 6. Perangkat penilaian jauh dari
belajar peserta didik kepada yang diharapakan
kepala sekolah dan orang tua pemerintah
7. Sekolah mengadkan 7. Rendahnya kepercayaan
pelatihan penyusunan orang tua terhadap kualitas
perangkat pembelajaran penilaian sekolah
dengan mengundang
narasumber yang
berkompeten.
8. Dinas pendidikan Prov.
Mengadakan kegiatan
perencaan pembelajaran

53
G. Standar Pengelolaan
Tabel 1

Kekuatan Kelemahan
1. Visi, misi dan tujuan sekolah mengikuti yang 1. Sekolah tidak memiliki visi, misi
dimiliki yayasan dan tujuan sekolan sendiri
2. 90% Kepala sekolah melakukan pengawasan 2. Tidak semua warga sekolah
terhadap semua kegiatan sekolah terlibat dalam perumusan visi,
3. 70% Kepala sekolah melakukan tugas manajerial misi dan tujuan sekolah
4. Terdapat buku induk terkait andminstrasi sekolah 2. Rencana kerja sekolah belum
dibuat secara baik
3. Tidak ada keterlibatan semua
guru dalam pembuatan rencana
sekolah
4. Tidak tampak pengawasan dan
evaluasi bertahp terkait
pelaksanaan rencana kerja
sekolah
5. 5% kepala sekolah belum
melakukan pengawasan trhadap
semua kegiatan sekolah
6. 30% kepala sekolah belum
melakukan tugas manajerial
7. Belum efektif system yang
mengelolah data administrasi
sekolah
Peluang Ancaman
1. Pelatihan penyususnan rencana kerja sekolah 1. Menurunya kualitas sekolah
2. Yayasan melakukan pengawasan terhadap kinerja karena tidak ada rencana yang
sekolah jelas
2. Data sekolah dapat diretas

Tabel 2

Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan dan Masalah (gabungan Kelemahan


Peluang) dan Ancaman
1. Visi, misi dan tujuan 1. Sekolah tidak memiliki visi,
sekolah mengikuti yang misi dan tujuan sekolan
dimiliki yayasan sendiri
2. 90% Kepala sekolah 2. Tidak semua warga sekolah
melakukan pengawasan terlibat dalam perumusan visi,
terhadap semua kegiatan misi dan tujuan sekolah
sekolah 3. Rencana kerja sekolah belum
3. 70% Kepala sekolah dibuat secara baik
melakukan tugas manajerial 4. Tidak ada keterlibatan semua

54
4. Terdapat buku induk terkait guru dalam pembuatan
andminstrasi sekolah rencana sekolah
5. Pelatihan penyususnan 5. Tidak tampak pengawasan dan
rencana kerja sekolah evaluasi bertahp terkait
6. Yayasan melakukan pelaksanaan rencana kerja
pengawasan terhadap kinerja sekolah
sekolah 6. 5% kepala sekolah belum
melakukan pengawasan
trhadap semua kegiatan
sekolah
7. 30% kepala sekolah belum
melakukan tugas manajerial
8. Belum efektif system yang
mengelolah data administrasi
sekolah

H. Standar pembiayaan
Tabel 1

Kekuatan Kelemahan
1. Partisipasi peserta didik dalam 1. Kondidsi ekonomi
pembiayaan sekolah keluarga menengah
kebawah
2. Pembiayaan pengadaan sarana pra sarana sekolah
3. Keterlambatan orang tua dalam membayar uang
sekolah
4. Tidak memiliki kantin sekolah
Peluang Ancaman
1. Terdapat dana rutin dari pemerintah 1. Keterlambatan
2. Dana sukarela dari orang tua pemerintah dalam
3. Kontribusi alumni mencairkan dana
2. Waktu pendapatan upah yang tidak tetap
3. Tenaga pendidik mengikuti tes PNS

Tabel 2

Tabel Kompilasi Hasil Analisi SWOT

Potensi (gabungan Kekuatan dan Masalah (gabungan Kelemahan


Peluang) dan Ancaman

55
1. Partisipasi peserta didik 1. Kondidsi ekonomi
dalam pembiayaan sekolah keluarga menengah
2. Terdapat dana rutin dari kebawah
pemerintah 2. Pembiayaan pengadaan
3. Dana sukarela dari orang tua sarana pra sarana skeolah
4. Kontribusi alumni 3. Keterlambatan orang tua
dalam membayar uang
sekolah
4. Tidak memiliki kantin
sekolah
5. Keterlambatan
pemerintah dalam
mencairkan dana
6. Waktu pendapatan upah
yang tidak tetap
7. Tenaga pendidik
mengikuti tes PNS

56

Anda mungkin juga menyukai