Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN CAIR & SEMISOLID

LOGO UNIVERSITAS

OLEH :

NAMA
NIM

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BATAM
2023
I. FORMULA
Formula Standar yang terdapat di buku Standar :

Krim Betametason 10 mg

Formula yang direncanakan :

Kombinasi betametason valerat dan neomycin sulfate dalam krim


digunakan untuk mengobati gatal, kemerahan, kekeringan,
pengeroposan, peradangan dan ketidaknyamanan berbagai
kondisi kulit yang disebabkan oleh infeksi. Kombinasi bahan aktif
tersebut mempunyai efek samping yang dapat menyebabkan kulit
kering, penipisan kulit, hipertrikosis, dan stretch mark.
II. PERHITUNGAN DOSIS

Dioleskan secara tipis dan merata pada bagian kulit yang


meradang atau sakit, dilakukan 2 atau 3 kali sehari atau sesuai
dengan petunjuk dokter.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam Bahan yang digunakan adalah


penelitian ini antara lain grade analitik dari Merck
seperangkat instrumen yaitu etanol, metanol, buffer
Spektrofotometer Ultra fosfat pH 7,2, natrium
Violet, Kromatografi Cair hidroksida, air suling (PT
Kinerja Tinggi lengkap (seri Ikapharmindo Putramas),
Shimadzu Prominence), filter asam stearat, vitamin E,
membran Selulosa Nitrat gliserin, natrium bi-borat,
Whatman 0,45 μm, Selulosa trietanolamin, betametason
Nitrat 0,2 μm dan PTFE 0,5 valerat dan neomycin sulfat.
μm; neraca analitik (Boeco standar diperoleh dari PPOM
BBL31); pH meter (Hanna) Jakarta.
dan peralatan gelas.

IV. PENIMBANGAN BAHAN

Formula yang digunakan adalah betametason valerat 5 mg,


neomisin sulfat 25 mg, asam stearat, gliserin, natrium bi-
borat, trietanolamin, vitamin E dan air suling. Krim yang
diperoleh berbentuk semi padat, tidak berbau, berwarna putih
(tidak berwarna), homogen, pH 7, daya dispersi krim 500 mg
diameter 4,0-4,3 cm dan viskositas 7500 Cps. Analisis
penentuan kadar kedua komponen dilakukan dengan metode
HPLC kolom C-18 dengan fase gerak metanol:air
(90:10). Kadar betametason valerat dan neomycin sulfat pada
formula yang dibuat dengan metode HPLC masing-masing
sebesar 94,15% dan 136,56% serta menggunakan metode
spektrofotometri AUC sebesar 107,98% dan 94,81%.

V. CARA KERJA

Pembuatan krim meliputi proses peleburan dan proses


emulsifikasi. Komponen yang tidak dapat bercampur dengan
air dicairkan bersama dalam penangas air pada suhu 70-75°C,
sedangkan semua larutan berair yang tahan panas dan
komponen yang larut dalam air dipanaskan pada suhu yang
sama dengan komponen lemak. Kemudian larutan encer
ditambahkan perlahan ke dalam campuran lemak cair dan
diaduk terus-menerus, suhu dipertahankan selama 5-10 menit
untuk mencegah kristalisasi bahan. Selanjutnya adonan
didinginkan perlahan sambil diaduk terus menerus hingga
adonan mengental. Setelah mengental, ditambahkan
betametason valerat dan neomycin sulfat, senyawa aktifnya
dihaluskan sedikit demi sedikit dan perlahan agar krim tidak
terpisah hingga homogen. Betametason valerat standar
ditimbang sebanyak 50 mg, dimasukkan ke dalam labu 100
ml, dan dilarutkan menggunakan etanol 70% sehingga
diperoleh larutan dengan konsentrasi 500 µg/ml. Larutan ini
kemudian diencerkan hingga diperoleh konsentrasi 11
µg/ml. Sedangkan untuk neomycin sulfat standar ditimbang
100 mg ke dalam labu 100 ml, dan dilarutkan menggunakan
etanol 70% sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi
1000 µg/ml. Larutan ini kemudian diencerkan hingga
diperoleh konsentrasi 170 µg/ml. Kurva kalibrasi dibuat
dengan mengukur serapan dari berbagai konsentrasi standar
dengan cara mengencerkan larutan standar hingga
konsentrasi 5,5; 11.5; 15.5; 20,5 µg/ml untuk betametason
valerat dan 85; 170; 255; 340 µg/ml untuk neomisin sulfat.
VI. EVALUASI SEDIAAN
Tabel 1
Formula krim

TIDAK. Rumus
1 Betametason valerat 5mg
2 Neomisin sulfat 25mg
3 Asam stearat 0,7061 gram
4 Gliserin 0,4972 gram
5 Bukan biborasi 0,0124 gram
6 TEH 0,0497 gram
7 Vitamin E 0,0049 gram
8 Air 3,7294 gram
Total 5 gram
Fase minyak Asam stearat dan vitamin E
Basis air Gliserin, Na bi-borat, TEH, air

Uji organoleptik dimaksudkan untuk melihat kenampakan


fisik krim yang meliputi bentuk, warna dan bau dimana hasil
yang diperoleh berupa semi padat, tidak berbau, berwarna
putih (tidak berubah), homogen, pH 7 dengan daya sebar 4,0-
4,3 cm dan kekentalan 7500 Cps.

Kadar neomisin sulfat dan betametason valerat dalam krim


masing-masing adalah 90-135% dan 90-110%. Standar
deviasi relatif (RSD) untuk neomycin sulfate dan
betametason valerat adalah 1,73% dan 0,92%. Neomycin
sulfate dan betamethasone valerate memiliki presisi yang
baik karena nilai RSD keduanya kurang dari 2%. Parameter
validasi yang diuji adalah akurasi, presisi, linearitas, batas
deteksi (LOD), dan batas kuantisasi (LOQ). Uji akurasi
dinyatakan dalam persen perolehan kembali yang ditentukan
dengan metode penambahan standar. Pada penelitian ini
dilakukan uji validasi dengan metode penambahan standar
pada sampel krim.
VII. ETIKET
VIII. BROSUR

Permata YM, Bachri M, Reveny J, Sibuea FM. Formulation and Quantitative


Analysis of Betamethasone Valerate and Neomycin Sulfate Cream by High
Performance Liquid Chromatography and Spectrophotometry. Open Access
Maced J Med Sci. 2019 Nov

Anda mungkin juga menyukai