Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGERTIAN WAQAF
-Kata waqaf berasal dari bahasa Arab yang berarti
menahan (al-habs) dan mencegah (al-man’u),yang
berarti menahan untuk dijual,dihadiahkan,atau
diwariskan.
-Sedangkan menurut istilah syar’i waqaf adalah
ungkapan yang diartikan penahanan harta milik
seseorang kepada orang lain atau kepada Lembaga
dengan cara mengerahkan benda yang sifatnya kekal
kepada masyarakat untuk diambil manfaatnya.

B.HUKUM WAQAF
-Waqaf hukumnya sunnah.Waqaf adalah perbuatan
terpuji dan sangat dianjurkan dalam islam.Waqaf
merupakan sadaqah jariyah dan pemberi waqaf di sebut
waqif.

BEBERAPA DALIL TENTANG IBADAH WAQAF :

1). Q.S ALI IMRAN (3.92)


Artinya : “kamu tidak akan memperoleh
kebajikan sebelum kamu menginfakan
Sebagian harta yang kamu cintai.Dan Adapun
yang kamu infakan,tentang hal itu sungguh
Allah swt.maha mengetahui.”

2).Hadist Rasulullah saw. Riwayat Bukhari


dan Muslim

Artinya : “Dari Abu Hurairah bahwa


Rasulullah saw.bersabda,apabila seseorang
meninggal maka amalannya terputus kecuali 3
perkara,sadakah jariyah,ilmu yang
bermanfaat,atau anak shaleh yang
mendoakannya.”

C.RUKUN DAN SYARAT WAQAF


Rukun waqaf ada 4 yaitu:
-Orang yang berwaqaf.
-Benda yang diwaqafkan.
-Orang yang menerima waqaf.
-Ikrar.

1).Orang yang berwaqaf (al-waqif),dengan syarat


sebagai berikut:
-Memiliki penuh harta itu,dia merdeka untuk
mewaqafkan harta itu kepada siapa yang ia kehendaki.
-Berakal,maksudnya tidak sah waqaf dari orang
bodoh,orang gila atau orang yang sedang mabuk.
-Baligh.
-Bertindak secara hukum (rasyid),orang bodoh,orang
yang sedang bangkrut (muflis),dan orang lemah ingatan
tidak sah mewaqafkan hartanya.

2).Benda yang diwaqafkan (al-mauquf),syaratnya:


-Barang yang diwaqafkan itu harus barang yang
berharga.
-Harta yang diwaqafkan harus diketahui
kadarnya,apabila harta itu tidak diketahui jumlahnya
(majhul),pengalihan milik Ketika itu tidak sah.
-Harta yang diwaqafkan harus memiliki oleh orang
yang berwaqaf (waqif).
-Harta harus berdiri sendiri,tidak melekat kepada harta
lain (mufarrazan)atau disebut dengan istilah gairasai.

3).Orang yang menima manfaat waqaf(almauquf’alaihi)


atau sekelompok orang atau badan hukum diberi tugas
mengurus dan menerima barang waqaf (nair) tersebut.

Orang yang menerima dibagi menjadi dua,yaitu sebagai


berikut:
1).Tertentu (mu’ayyan),artinya orang yang menerima
waqaf jelas jumlahnya.Persyaratannya bagi orang yang
menerima waqaf tersebut (almawqufmu’ayyan) adalah
orang yang memiliki harta (ahlanlialtamlik).Dengan
demi kian orang muslim,merdeka,dan kafirimni
(nonmuslim yang bersahabat) yang memenuhi syarat
tersebut boleh memiliki harta waqaf.Orang
bodoh,hamba sahaya,dan orang gila tidak sah untuk
menerima waqaf.

2).Tidak tertentu (gairamu’ayyan),artinya berwaqaf itu


tidak ditentukan kriterianya secara rinci,seperti untuk
orang kafir,orang muslim,tempat ibadah,dll.Syarat”
yang berkaitan dengan gairamu’ayyan,yaitu yang
menerima waqaf hendaklah dapat menjadikan waqaf
tersebut untuk kebaikan dan dengan waqaf dapat
mendekatkan diri kepada Allah swt.hal ini hanya untuk
kepentingan islam saja.

Anda mungkin juga menyukai