Anda di halaman 1dari 23

TEORI PRODUKSI DAN

KEGIATAN PERUSAHAAN
Dosen Pengampu : Samsul,S.A.B.,M.A

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dalam Rangka Memperoleh Nilai
Bidang Ekonomi Mikro pada Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar

Oleh:

NURFADILLA NUR ALI 90500121057

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERISTAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2021

i
KATA PENGANTAR

‫الْحمدِ لله رب الْعالَمين وبه نستعِين ع ُأ‬


َ‫ن و‬ِ ْ ‫موْرِ الدُّنْيَا وَال دِّي‬ ُ ‫َلى‬َ ُ ْ َ ْ َ ِ َِ ْ ِ َ ِّ َ ِ ُ ْ َ
ِ‫خ اتِم ِ اَْألنْبِي َ اء‬َ ‫ل الل هِ الْك َ رِيْم‬ ِ ْ‫س و‬ُ ‫م ع َلَى َر‬ُ َ ‫الس ال‬
َّ َ‫الص الَة ُ و‬َّ
‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
:ُ‫ما بَعْـد‬
َّ ,‫معِيْن‬َ ‫ج‬
ْ ِ‫حابِه‬
َ ‫ص‬ْ َ‫ن وَع َلَى آلِهِ و‬ َ ْ ‫سلِي‬ ُ ْ ‫وَال‬
َ ‫م ْر‬
Puji syukur ke hadirat Allah swt. karena atas petunjuk, taufik, cahaya ilmu

dan rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Teori Produksi dan Kegiatan

Perusahaan”, dapat terselesaikan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas

individu mata kuliah Ekonomi Mikro pada Program Studi Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin

Makassar. Salawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad saw,

beserta keluarga, sahabat dan kepada seluruh umat Islam.

Selesainya makalah ini tidak lain dari usaha penulis dan

juga doa dari orang tua, serta dukungan dari Bapak

Samsul,S.A.B.,M.A. Penulis berharap makalah ini dapat

membantu menambah wawasan para pembaca tentang konsep

elastisitas permintaan dan penawaran.

Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih

jauh dari kata sempurna. Karena itu, penulis meminta maaf dan

juga mengucapkan terima kasih apabila ada dari pembaca yang

memberikan kritik serta saran yang bersifat membangun demi

kesempurna-an makalah ini.

Makassar, 30 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan 3

B. Fungsi Produksi 9
C. Teori Produksi 11
BAB III PENUTUP 19
A. Kesimpulan 19
DAFTAR PUSTAKA 20

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teori tingkah laku konsumen memberikan lata belakang yang penting di dalam

memahami sifat permintaan para pembeli di pasar. Dari analisis tersebut telah

dipahami alasan yang mendorong para pembeli menaikkan permintaannya terhdap

suatu barang apabila harganya turun dan mengurangkan jumlah pembeliannya

sekiranya harganya naik.

Sekarang dalam tulisan ini, akan dibahas mengenai persoalan penawaran yaitu

mellihat dan mempelajari sikap para produsen dalam menawarkan barang yang

diproduksinya. Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam

memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisis pada berbagai

aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-tama yang harus dianalisis yaitu

sampai dimana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk menghasilkan

barang, selanjutnya dilihat dari biaya produksi untuk menghasilkan barang

tersebut, dan terakhir adalah analisis bagaimana seorang pengusaha akan

membandingkan hasil penjualan produksi dengan biaya produksi yang

dikeluarkannya, untuk menentukan tingkat produksi yang akan memberikan

keuntungan maksimum kepadanya.

Pada kesempatan ini, akan dibahas mengenai bentuk-bentuk organisasi

perusahaan dan analisis mengenai hubungan diantara faktor-faktor produksi yang

digunakan dengan tingkat produksi yang akan dicapai.


2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti mengambil ke-

simpulan bahwa pokok masalah yang diambil adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Bentuk-

Bentuk Organisasi Perusahaan?

2. Apa Itu Fungsi

Produksi?

3. Bagaimana Teori

Produksi itu?

C. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan

diatas, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk:

1. Mengetahui bentuk-bentuk organisasi perusahaan

2. Mengetahui tentang fungsi produksi

3. Mengetahui tentang teori produksi


3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan

Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk

organisasi yang pokok, yaitu : perusahaan perseorangan, firma, dan

perseroan terbatas. Disamping itu, ada perusahaan milik negara dan

perusahaan yang dikendalikan secara koperasi.

1. Perusahaan Perseorangan

Suatu bisnis yang dimiliki oleh pemilik tunggal. Pengusaha

perseorangan adalah pemilik perusahaan perseorangan,

bertanggung jawab penuh atas kinerja, resiko dan kegiatan

perusahaannya.1

Kelebihan perusahaan perseorangan:

 Laba sepenuhnya milik pengusaha.

 Organisasi sederhana.

 Kebebasan dan fleksibilitas.

 pengambilan keputusan cepat.

 Lebih mudah memperoleh kredit, resiko kredit rendah.

 Sifat kerahasiaan , tdk perlu laporan kinerja.

1
SENNY HANDAYANI, ‘BENTUK KEPEMILIKAN PERUSAHAAN’, 1–9.
4

Kekurangan perusahaan perseorangan:

 Tanggung jawab tidak terbatas : segala resiko bisnis

menjadi tanggung jawab pengusaha , misal dalam hal

tanggungan utang.

 Dana terbatas : hanya tergantung pada seseorang.

 Keterampilan terbatas: keterbatasan SDM yang dilibatkan

utk menangani tugas

 Tugas yg bervariasi.

 Kelangsungan usaha kurang terjamin. - Kesempatan karir

bagi karyawan sempit.

2. Firma

Adalah persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua

orang atau lebih dengan nama bersama, dimana tanggung jawab

masing-masing anggota (firma) tidak terbatas. Laba/rugi akan

dibagi bersama.

Kelebihan Firma:

 Jumlah modal relatif besar dibanding perusahaan

perseorangan.

 Lebih mudah memperoleh kredit karena memiliki

kemampuan finansial yang lebih besar.

 Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya

pembagian kerja diantara para anggota.


5

 Pendiriannya mudah (tidak perlu akte).

Kekurangan Firma:

 Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh

uang perusahaan

 Kelangsungan perusahaan tidak menentu, apabila seorang

anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha

bersama, maka secara otomatis firma menjadi bubar

 Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus

ditanggung bersama oleh anggota yang lain.

3. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan terbatas (Corporation) : Terdiri atas pemegang

saham (persero/stockholder) yang memiliki tanggung jawab

terbatas sebesar modal yang disetor, PT merupakan suatu badan

hukum yang modalnya terdiri atas saham-saham, sehingga

kekayaan perseroan terpisah dengan kekayaan pribadi pemegang

saham. Atas saham yang tertanam, perseroan akan membayar

sejumlah dividen apabila mengalami keuntungan.

Kelebihan PT :

 Adanya tanggungjawab atas utang yang terbatas, dimana

tanggungjawab utang yang harus dibayar hanya sebatas

jumlah saham yang dimilikinya.

 Adanya kemungkinan untuk memperjualbelikan saham

yang dimilikinya.
6

 Umumnya memiliki jangkawaktu operasi yang tidak

terbatas

 Relatif lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dengan

nilai nominal yang besar untuk jangka waktu panjang dan

tingkat bunga rendah.

 Adanya kemungkinan untuk alih teknologi dan ilmu

dimana pemegang saham dapat dengan mudah menyewa

tenaga manajemen profesional untuk menjalanakan

perusahaan yang ada.

Kelemahan PT:

 PT merupakan subyek pajak, sedangkan dividen yang

dibagikan kepada pemegang saham juga terkena pajak

(sbg pajak penghasilan).

 Pendirian lebih sulit perlu formalitas yang lebih kompleks.

 Biaya pendirian relatif tinggi.

 Rahasia perusahaan tidak terjamin, karena segala aktifitas

harus dilaporkan kepada pemegang saham, terutama

berkaitan dengan kinerja keuangan.

Macam-macam PT:

 PT tertutup : sahamnya hanya dimiliki oleh orang-orang

tertentu (atas nama). Tujuannya untuk melindungi

kekayaan sehingga tidak berpindah tangan.

 PT terbuka : saham atas tunjuk, mudah

dipindahtangankan.
7

 PT kosong : perseroan hanya tinggal nama dan tidak

menjalankan bisnis lagi. Karena masih terdaftar, PT ini

bisa dijual untuk dioperasikan kembali.

 PT asing : perseroan yang menjalankan usahanya di luar

negeri.

 PT domestik : perseroan menjalankan bisnisnya di dalam

negeri.

 PT perseorangan : PT yang saham-sahamnya dikuasai

oleh perorangan.

4. Perusahaan Milik Negara

Perusahaan ini lebih dikenal sebagai BUMN (Badan Usaha

Milik Negara). Pada umumnya perusahaan negara dikelola

sepeerti perusahaan peseroan terbatas. Perbedaannya terletak pada

pemilikan perusahaan tersebut, yaitu saham-saham dari

perusahaan adalah milik pemerintah. Hampir setiap negara

perusahaan pemerintah biasanya menjalankan kegiatan

menyediakan jasa-jasa yang menjadi kebutuhan pokok

masyarakat seperti perusahaan penyedia listrik,air, hiburan radio,

dan televisi, jasa pos dan telekomunikasi, dan perusahaan

pengangkutan. Disamping itu, banyak pula yang menjalankan

kegiatan-kegiatan yang bersaing dengan kegiatan swasta, seperti

perusahaan perkebunan, perusahaan bank perdagangan,


8

perusahaan asuransi, perusahaan minyak, dan perusahaan

kontraktor jalan dan bangunan.2

5. Perusahaan Koperasi

Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial

beranggotakan orang-orang atau badan hukum.

Keuangan :

Modal dari anggota

 Simpanan pokok : harus dipenuhi pada saat seseorang

terdaftar sebagai anggota, besarnya tetap dan jumlahnya

sama.

 Simpanan wajib: diwajibkan kepada anggota dan

dibayarkan secara periodik.

 Simpanan sukarela : besar dan waktunya tidak tentu

tergantung pada kerelaan anggota.

Sumber Keuangan:

 Pinjaman.

 Hasil usaha.

 Penanam modal.

Jenis Koperasi :

a) Berdasarkan fungsinya:

2
Sukirno Sadono, MIKROEKONOMI TEORI PENGANTAR, 3rd edn (Jl. Raya Leuwinanggung, No.112,
Kel. Leuwinanggung, Kec.Tapos, Kota Depok 16956: PT RajaGrafindo Persada, Depok, 2016).
9

1) Koperasi produksi, bertujuan memproduksi dan menjual

barang secara bersama

2) Koperasi konsumsi, memiliki kegiatan dalam bidang

penyediaan barang konsumsi terutama bagi anggota

koperasi

3) Koperasi kredit, memberikan kredit bagi anggota dengan

tingkat bunga yang rendah

b) Berdasarkan luas daerahnya:

1) Koperasi primer : unit koperasi terkecil yang meliputi

wilayah kerja yang kecil

2) Koperasi pusat : terdiri paling sedikit 5 Koperasi Primer

yang sudah berbadan hukum

3) Gabungan Koperasi : sekelompok koperasi yang terdiri

paling sedikit 3 Pusat Koperasi

4) Induk Koperasi : merupakan koperasi yang terdiri atas

paling tidak 3 Gabungan Koperasi yang sudah berbadan

hukum, wilayahnya meliputi seluruh Indonesia.

B. Fungsi Produksi

Produksi merupakan kebutuhan dasar yang sangat prinsip untuk

memenuhi kebutuhan dan menjaga keberlangsungan hidup manusia di

muka bumi.3

3
M Surur, ‘Teori Produksi Imam Al-Ghazali & Ibnu Khaldun Perspektif Maqashid Al-Syari’ah’,
Istidlal: Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam, 2021
<https://ojs.pps-ibrahimy.ac.id/index.php/istidlal/article/view/307>.
10

Dalam ilmu ekonomi, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan

yang menciptakan manfaat (utility) baik di masa kini maupun di masa

yang akan datang. Pembahasan tentang produksi dalam ilmu ekonomi

konvensional hanya mengusung maksimalisasi keuntungan sebagai motif

utama. Padahal masih banyak lagi motif yang lain dari hanya sekedar

meningkatkan keuntungan. Meskipun pada dasarnya Islam tidak

melarang motif semacam memaksimalkan keuntungan duniawi semata.

Namun, Islam lebih mengutamakan keikhlasan dan balasan di akhirat

kelak.

Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi

yang diciptakannya dinamakan fungsi produksi. jika faktor produksi

tidak ada, maka proses produksi juga tidak akan berlangsung. Faktor-

faktor produksi antara lain adalah Capital atau modal, Labour atau tenaga

kerja, Skill atau keahlian atau kemampuan, dan Land atau tanah.4

Dalam menganalisis mengenai produksi selalu dimisalkan bahwa

tiga faktor produksi yang dinyatakan (tanah, modal dan kewirausahaan)

adalah tetap jumlahnya, hanya tenaga kerja yang dipandang sebagai

faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. Dengan demikian dalam

menggambarkan hubungan faktor produksi dengan tingkat produksi yang

dicapai, yang digambarkan adalah hubungan antara jumlah tenaga kerja

yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.

Fungsi produksi merupakan suatu hubungan teknis yang

menghubungkan faktor produksi atau input dengan hasil produksinya

4
M L Damayanti, ‘Teori Produksi’, Teori Produksi, 2020 <http://eprints.umsida.ac.id/6985/>.
11

atau output.5 Hubungan antara input dan output pada proses produksi

dapat dituliskan secara sistematis sebagai berikut :

𝑄 = 𝑓(𝑋1,𝑋2, 𝑋3, … , 𝑋𝑛 )

Dalam persamaan tersebut, Q mewakili output atau jumlah hasil

produksi pada periode tertentu, dan X mewakili faktor-faktor produksi

atau input dalam proses produksi tersebut. Dari persamaan tersebut,

menjelaskan bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung pada

faktor-faktor produksinya ditambah dengan teknologi yang digunakan.

Disamping itu, untuk satu tingkat produksi tertentu, dapat pula digunakan

gabungan faktor produksi yang berbeda. Dengan membandingkan

berbagai gabungan faktor-faktor prroduksi untuk menghasilkan sejumlah

barang tertentu dapat ditentukan yang paling ekonomis untuk

memproduksi sejumlah barang terrsebut.

C. Teori Produksi

Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya

kepada dua pendekatan berikut :

1. Teori Produksi dengan Satu Faktor Berubah

 Produk Total

Produk total merupakan jumlah total dari semua hasil

produksi dalam periode tertentu. Produk total akan berubah

sesuai dengan banyaknya faktor produksi variabel yang

digunakan. Kurva yang menunjukkan hubungan antara produksi

total dengan satu faktor produksi variabel sedangkan faktor


5
Damayanti.
12

lainnya dianggap tetap adalah Kurva Produksi atau Total

Product (TP). Kurva tersebut dinotasikan sebagai berikut :

𝑇𝑃 = 𝑓(𝑋)

Dimana TP merupakan output total atau jumlah produksi

total, dan X merupakan jumlah input variabel yang digunakan.

Misalnya jika hanya terdapat satu macam input variabel yang

digunakan yaitu tenaga kerja atau Labour maka dituliskan

sebagai berikut :

𝑄 = 𝑓 (𝐿 )

Dimana Q merupakan tingkat output dan L merupakan

jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Sehingga dari fungsi

diatas dapat digambarkan kurva produksi sebagai berikut :

 Produksi Rata-Rata

Produksi rata-rata atau Average Product (AP) adalah jumlah

total produksi yang dibagi dengan faktor produksi yang


13

digunakan selama proses produksi. Produksi rata-rata

dinotasikan dengan fungsi sebagai berikut :

Q
𝐴𝑃 =
L

Q merupakan output total atau jumlah hasil produksi

sedangkan L merupakan jumlah Labour atau jumlah tenaga

kerja yang digunakan. Sehingga Produksi rata-rata merupakan

jumlah rata-rata produksi oleh setiap tenaga kerja.

 Produksi Marginal

Produksi marginal atau Marginal Product (MP) adalah

tambahn total hasil produksi yang diakibatkan oleh pertambahan

jumlah faktor produksi variabel yang digunakan. Sehingga jika

dituliskan dalam persamaan, akan menjadi sebagai berikut :

Perubahan output ΔQ
𝑀𝑃 = =
perubahan input ΔL
14

Dari keterangan-keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa

dalam produksi dengan satu input variabel berlaku hukum pertambahan

hasil yang semakin berkurang atau The Law of Diminishing Return.

Hukum ini menyatakan bahwa output yang diterima dari proses produksi

akan semakin menurun apabila input variabel yang digunakan mangalami

pertambahan secara terus-menerus.

Output atau hasil produksi yang dihasilkan secara rata-rata akan

terus menurun nilainya karena faktor produksi variabel yang digunakan

semakin besar sedangkan faktor produksi bernilai tetap. Sehingga jika hal

ini dilakukan terus-menerus maka total produksi juga akan menurun

nilainya. Hal itu dikarenakan faktor produksi tetap semakin lama nilainya

juga akan habis. Misalkan saja terdapat sepetak tanah. Tanah tersebut

selalu digarap dan ditanami tumbuh-tumbuhan secara terus menerus

tanpa henti. Sehingga semakin lama tanah tersebut akan kehilangan

kesuburannya dan tumbuh-tumbuhan itu akan mati. Hal itu dikarenakan

unsur hara yang terdapat pada tanah tersebut akan hilang atau habis.
15

Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan dalam diagram sebagai

berikut :

Terdapat tiga tahapan yang ada pada diagram tersebut. Tahap I

pada kurva diatas adalah bagian yang menunjukkan input variabel atau

tenaga kerja yang masih sedikit sedangkan ouputnya relatif besar.

Sehingga jika input variabel terus ditambah maka TP, MP, dan AP akan

terus bertambah nilainya. Tahap II menunjukkan produksi total terus

naik hingga mencapai titik optimum atau titik tertingginya, sedangkan

AP dan MP terus menurun hingga MP mencapai titik nol. Pada Tahap III

menunjukkan jumlah tenaga kerja yang semakin banyak. Hal itu

membuat TP, AP, dan MP menurun, bahkan kurva MP berada di bawah

garis origin atau garis nol.


16

2. Produksi Dengan Dua Input Variabel

Produksi ini merupakan kombinasi antara dua faktor produksi

variabel untuk mengahsilkan output atau hasil produksi yang sama.

Dalam hal ini, kombinasi yang paling mudah adalah antara faktor

produksi modal (Capital) dengan tenaga kerja (Labour). Jika terdapat

perusahaan yang ingin meningkatkan hasil produksi maka yang bisa

dilakukan adalah dengan menambah dua input variabel yaitu tenaga kerja

dan modal. Jika faktor produksi yang bersifat variabel adalah jumlah

tenaga kerja, modal atau peralatan, maka fungsi persamaan yang dapat

ditulis adalah :

𝑄 = 𝑓(𝐿, 𝐶)

Dengan Q sebagai output atau jumlah hasil produksi, L sebagai

Labour atau tenaga kerja, dan C sebagai Capital ataua modal ataupun

peralatan yang mana kedua ini merupakan input variabel. Dalam teori ini,

terdapat kurva isoquant yang menunjukkan hasil produksi sama dan garis

isoqost yang menunjukkan biaya untuk proses produksi sama.

 Isoquant (Kurva Produksi Sama)

Isoquant merupakan kurva yang mengkombinasikan antara dua

input variabel yang digunakan untuk menghasilkan output atau hasil

produksi yang sama. Isoquant dapat berbentuk seperti kurva

indifference dan tidak berupa garis lurus, vertikal maupun

horizontal.
17

Kurva ini memiliki beberapa ciri diantaranya adalah memiliki

slope negatif dan cembung ke titik origin, kurva ini juga tidak dapat

saling memotong satu sama lain, serta garis kurva yang lebih tinggi

atau yang terluar lebih banyak disukai daripada yang dekat dengan

titik origin karena tingkat produksinya lebih banyak sehingga Q₁ <

Q₂.

 Isoqost (Garis Ongkos Sama)

Kurva ini menggambarkan besarnya biaya yang dikeluarkan

oleh produsen selama proses produksi dalam kurun waktu tertentu.


18

Kurva ini bersifat slope negatif. Sehingga apabila ketika akan

meningkatkan output, maka harus meninggalkan input variabelnya.

Sebaliknya jika input variabelnya yang ditambah, maka output yang

dihasilkan akan berkurang.


19

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk organisasi yang

pokok, yaitu : perusahaan perseorangan, firma, dan perseroan terbatas.

Disamping itu, ada perusahaan milik negara dan perusahaan yang

dikendalikan secara koperasi.

2. Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang

diciptakannya dinamakan fungsi produksi. jika faktor produksi tidak ada,

maka proses produksi juga tidak akan berlangsung. Faktor-faktor produksi

antara lain adalah Capital atau modal, Labour atau tenaga kerja, Skill atau

keahlian atau kemampuan, dan Land atau tanah

3. Hubungan antara input dan output pada proses produksi dapat dituliskan

secara sistematis sebagai berikut :

𝑄 = 𝑓(𝑋1,𝑋2, 𝑋3, … , 𝑋𝑛 )

4. Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada dua

pendekatan : (i) teori produksi dengan satu faktor berubah, (ii) teori

produksi dengan dua faktor berubah


20

DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, M L, ‘Teori Produksi’, Teori Produksi, 2020


<http://eprints.umsida.ac.id/6985/>

HANDAYANI, SENNY, ‘BENTUK KEPEMILIKAN PERUSAHAAN’, 1–9

Sadono, Sukirno, MIKROEKONOMI TEORI PENGANTAR, 3rd edn (Jl. Raya


Leuwinanggung, No.112, Kel. Leuwinanggung, Kec.Tapos, Kota Depok
16956: PT RajaGrafindo Persada, Depok, 2016)

Surur, M, ‘Teori Produksi Imam Al-Ghazali & Ibnu Khaldun Perspektif Maqashid
Al-Syari’ah’, Istidlal: Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam, 2021
<https://ojs.pps-ibrahimy.ac.id/index.php/istidlal/article/view/307>

Nasution, M.E, dkk. (2015). Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Kencana.

Anda mungkin juga menyukai