Anda di halaman 1dari 21

KEWIRAUSAHAAN DAN EKONOMI KESEHATAN

`PELUANG USAHA`
Mata Kuliah : Kewirausahaan dan Ekonomi Kesehatan
Dosen Pengajar : Hesty Widowati, S.Keb.,Bd.,M.Sc

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1 :

1. Amelia Vaness Firdausi (221520100002)


2. Regina Permata Timur (221520100004)
3. Devia Aprilia Amanda (221520100006)
4. Yuli Endah Ferawaty P. (221520100008)
5. Risma Wanda Wardani (221520100009)
6. Inike Yunita Anggraeni (221520100010)
7. Vidya Wati Dwi R. (221520100012)
8. Putri Paksi Pratama K (211520100029)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. Karena atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Kewirausahaan dan ekonomi kesehatan dalam
peluang usaha” dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang kewirausahaan dan ekonomi kesehatan dalam
peluang usaha. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai
kepada kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui text book maupun jurnal.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua orang
tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami, Ibu Hesty
Widowati, S.Keb.,Bd.,M.Sc dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami
dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini dibuat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf tim penulis menerima
kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Sidoarjo,29 Maret 2024

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

Contents
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Peluang Usaha................................................................................................3
2.2 Analisis Peluang Usaha....................................................................................................3
2.3 Konsep Menentukan Peluang Usaha................................................................................5
2.4 Identifikasi Peluang di Daerah Kampus...........................................................................6
2.5 Memilih Lapangan Usaha...............................................................................................10
2.6 Membangun Gagasan.....................................................................................................11
2.7 Kegagalan di dalam Memilih Peluang Pasar Baru.........................................................14
BAB III....................................................................................................................................16
PENUTUP...............................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai wirausahawan.
Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian menjual, mulai menawarkan ide
hinggá komoditas yakni layanan jasa. Sebagai pelaku usahacmandiri dalam bentuk layanan jasa
kesehatan dituntut untuk mengetahui dengan baik manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku usaha
mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha, di
dukung pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan secara
strategis dan mempunyai kemampuan personal selling yang baik guna meraih sukses. Diharapkan
bidan nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu
mengelolamanajemen pelayanan secara profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur.
Kewirausahaan adalah kemampuan manajer resiko (risk manager) dalam mengoptimalkan
segala sumber daya yang ada, baik itu materil, intelektual, waktu, dan kemampuan kretivitasnya
untuk menghasilkan suatu produk atau usaha yang berguna bagi dirinya dan bagi orang lain.Tiap
orang tertarik kepada kewirausahaan kerena berbagai imbalan yang dapat dikelompokkan dalam
tiga kategori dasar : Laba, Kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani hidup serta mampu
melakukan gebrakangebrakan baru yang orang lain belum melakukan. Joko Untoro (2012) bahwa
kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan upaya upaya memenuhi kebutuhan
hidup yang dilakukan oleh seseorang, atas dasar kemampuan dengan cara manfaatkan segala
potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Dalam buku Entrepreneurial Finance oleh J.Leach Ronald Melicher (2009) bahwa kewirausahaan
adalah sebuah proses dalam merubah ide menjadi kesempatan komersil dan menciptakan nilai
(harga) “Process of changing ideas into commercial opportunities and creating value”.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Peluang usaha?
2. Bagaimana cara menganalisis dan konsep dalam menentukan peluang usaha?
3. Bagaimana cara mengidentifikasi peluang berdasarkan daerah?
4. Bagaimana usaha dalam memilih lapangan usaha, membangun gagasan dan kegagalan
didalam memilih peluang pasar baru?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian peluang usaha.
2. Untuk mengetahui analisis dan konsep dalam menentukan peluang usaha.
3. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi peluang berdasarkan daerah.
4. Untuk mengetahui usaha dalam memilih lapangan usaha, membangun gagasan dan kegagalan
didalam memilih peluang pasar baru?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peluang Usaha


Peluang usaha
memberikan keuntungan. Peluang usaha merupakan hal
penting dan perlu dimaksimalkan ketika seseorang ingin
merintis sebuah usaha. Untuk menangkap sebuah
peluang usaha, seorang pengusaha harus melakukan
berbagai cara. Cara-cara tersebut perlu diperhatikan agar
dapat mencapai tujuan dari usaha bisnis yang didirikan.
Peluang Bisnis
memberi kemungkinan untuk memberikan hasil atau keuntungan bagi seseorang yang memiliki
resiko. Peluang seperti itu digambarkan oleh persyaratan dan mengarah ke penyedian suatu usaha
produk atau usaha jasa yang dibuat atau ditambahkan nilainya untuk keperluan pembeli atau
pengguna akhir. Suatu ide yang bagus belum tentu merupakan peluang usaha atau bisnis yang baik.
Sebagai contoh, Anda menciptakan suatu produk yang bagus dari segi teknis namun pasar belum siap
untuk produk itu. Atau ide itu tidak masuk akal, tetapi tingkat persaingan dan sumber daya yang
dibutuhkan sedemikian rupa sehingga tidak layak untuk dilanjutkan. Kadang-kadang bahkan ada
pasar yang siap untuk ide itu, tetapi pengembalian investasi tidak dapat diterima. Untuk lebih lanjut,
pertimbangkan fakta bahwa lebih dari 80 % semua produk baru gagal. Memang, bagi para investor
atau penanam modal, ide itu kelihatan bagus, namun jelas tidak tahan uji terhadap pasar. Jadi, apa
yang mengubah suatu ide menjadi peluang usaha ? jawaban sederhana adalah bila pendapatan melebih
biaya disebut laba.

2.2 Analisis Peluang Usaha


Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength)
dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Proses pengambilan keputusan strategis berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan yang
diambil. Dengan demikian perencana strategis (strategic
planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis suatu usaha
(kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan

3
Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis SWOT. Analisis
SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan
faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).

Diagram Analisis SWOT

Pada gambar di atas dapat dilihat kondisi yang berbeda pada tiap kuadran:
a. Kuadran 1: Situasi yang sangat menguntungkan, ada sinergi antara kekuatan yang dimiliki dan
peluang. Wirausaha dapat melancarkan kebijakan agresif (growth oriented strategy) berkaitan dengan
usaha atau produknya.
b. Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, tapi masih ada kekuatan internal yang
dimiliki. Strategi yang harus digunakan adalah strategi diversifikasi produk/pasar agar usaha dapat
berjalan
c. Kuadran 3: Peluang pasar besar, tapi ada kendala internal (contohnya permintaan terhadap produk
tinggi tapi secara internal sedang mengalami masalah SDM). Strategi yang dapat dilakukan adalah
mengurangi masalah atau kendala internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang baik
d. Kuadran 4: Kondisi yang sangat tidak menguntungkan, secara internal banyak kelemahan
sementara ancaman dari luar cukup banyak dalam kondisi ini strategi yang digunakan adalah strategi
defensif, yang penting usaha bisa terus bertahan.

4
2.3 Konsep Menentukan Peluang Usaha

Peluang usaha bisa muncul dari mana saja.


Baik muncul dari diri sendiri melalui intuisi
maupun melalui hasi pencarian ide yang dilakukan
secara sengaja, maupun muncul sebagai respon
terhadap faktor eskternal (tawaran, lokasi strategis,
permintaan pasar, bahan baku melimpah, dsb).
Peluang usaha momen atau waktu yang dapat
dimanfaatkan oleh seseorang guna meraup
keuntungan. Secara khusus, peluang usaha ide, gagasan atau prospek yang bisa dikembangkan oleh
pengusaha untuk meraih pendapatan. Sebelum memulai sebuah bisnis, konsep peluang usaha hal
pertama dan utama untuk dianalisis. Sebab ada banyak peluang usaha, tetapi tidak banyak orang yang
mampu memanfaatkannya. Beberapa hal yang perlu diingat oleh seorang wirausaha dalam melihat
peluang adalah :

1. Pengalaman dan objektifitas


Pengalaman akan membantu seorang wirausaha dalam menilai sebuah peluang usaha.
Misalnya pengalaman seseorang berdagang pakaian batik akan membantunya menilai peluang
membuka konveksi pakaian batik. Pengalaman bisa berasal dari apa yang pernah
dilakukannya, bisa juga melalui konsultasi dengan orang yang lebih berpengalaman. Selain
itu objektivitas dalam menilai sebuah peluang juga diperlukan sehingga usaha yang dijalani
sudah diawali dengan perhitungan yang matang.
2. Kedekatan pasar
Salah satu kesalahan dalam wirausaha yaitu ada kecenderungan hanya faktor
kemampuan berproduksi saja yang diutamakan, sedangkan kemampuan untuk memenuhi
keinginan konsumen kurang diperhatikan. Mestinya memproduksi untuk bisa dijual, bukan
sekedar memproduksi apa yang dapat dibuat.
3. Pemahaman teknis
Kurangnya pemahaman teknis terutama bagi produk baru akan menghambat atau
mengakibatkan tertundanya pendirian usaha baru. Sebaiknya saat melihat peluang usaha,
seorang wirausaha segera mencari tahu sedetail mungkin persiapan teknis yang dibutuhkan
untuk menjalankan usaha tersebut, sehingga saat usaha dimulai tidak banyak waktu dan biaya
terbuang karena faktor teknis.

5
4. Kebutuhan finansial
Perlu dihitung biaya yang dibutuhkan untuk produk baru, termasuk biaya coba-coba.
Pengadaan alat, pelatihan SDM, dan lain-lain. Besarnya kebutuhan ini akan membantu
menentukan harga serta kapan dan bagaimana break event point (BEP) dapat dicapai.
5. Diferensiasi produk
Terutama untuk membedakan produk maupun jasa yang akan ditawarkan, dengan
produk pesaing. Peluang akan semakin besar jika seorang wirausaha mampu menawarkan
produk yang memiliki nilai lebih atau berbeda dari yang sudah ada.
6. Pemahaman aspek hukum
Terutama berkaitan dengan masalah hak cipta, merk dagang, hak paten, dll (SIUT,
SIUP, SIUJK, TDP, NPWP, PKP). Pemahaman terhadap aspek hukum membantu
mengurangi faktor resiko.

2.4 Identifikasi Peluang di Daerah Kampus


Melihat perkembangan bisnis saat
ini, bisnis dijadikan sebagai sumber utama
mata pencaharian masyarakat.
Penyebabnya adalah kebutuhan hidup yang
semakin besar dan menuntut untuk
kehidupan yang lebih baik. Hal tersebut
yang menjadikan alasan masyarakat untuk
mengikuti atau menciptakan bisnis sendiri.
Pelaku bisnis atau usaha di sini bukan
hanya yang bergerak di bidang penghasil
produk saja namun penyedia jasa pun kian bermunculan. Salah satu yang mempengaruhi
keberlangsungan usaha adalah lingkungan sosial (lokasi). Lingkungan sosial merupakan aspek dari
interaksi manusia melalui kelompok, apakah itu dekat ataupun jauh, yang dapat berpengaruh pada
kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan.
Interaksi sosial tidak akan terjadi bila tidak memenuhi dua syarat, yaitu adanya kontak sosial
(social contact) dan adanya komunikasi (communication). Menurut para ahli sosial, bentuk-bentuk
interaksi sosial dapat berupa kerjasama (cooperation), persaingan (competition), akomodasi
(accomodation), dan dapat juga berbentuk pertentangan (conflict). Terdapat empat cara untuk
menyikapi dampak perubahan lingkungan sosial terhadap aktivitas bisnis.
Pertama, bahwa perubahan lingkungan sosial secara alamiah menimbulkan peluang maupun
ancaman terhadap aktivitas bisnis. Kedua, perubahan lingkungan sosial digunakan oleh organisasi
sebagai faktor penentu untuk membuat keputusan berinvestasi. Ketiga, perubahan lingkungan sosial

6
mempengaruhi keputusan organisasi untuk menjalankan bisnis di lokasi tertentu. Dan yang terakhir
adalah, perubahan yang ada menuntut organisasi untuk menerapkan cara berpikir baru dalam
menjalankan bisnis. Terdapat interaksi antara dunia usaha dan lingkungan sosial. Kelompok
kelompok dan gaya hidup yang berkembang dalam masyarakat ini, sangat menentukan
keberlangsungan bisnis, sebagai suatu proses yang tidak pernah lepas dari lingkungannya.
Jenis Peluang Usaha di Lingkungan Kampus Lingkungan kampus juga bisa menjadi pusat
bisnis karena kawasannya selalu ramai. Selain proses belajar, lingkungan kampus juga menjadi
tempat mahasiswa dan mahasiswi untuk saling berinteraksi dan bergaul. Biasanya, anak kampus juga
suka nongkrong di sekitaran universitas–yang memungkinkan untuk kamu menjalankan bisnis
kuliner, minuman ringan, dan keperluan penunjang lainnya.
1. Warkop
Warkop atau warung kopi adalah tempat orang-
orang nongkrong dengan sajian kopi khas dan camilan
lokal. Ini merupakan usaha kecil yang juga punya
potensi laris bila dijalankan di sekitaran kampus. Anak-
anak kampus suka berkumpul setelah jam kuliah
berakhir, entah itu untuk diskusi, belajar kelompok,
ngobrol, atau sekadar istirahat. Warung kopi tetap
menjadi tempat favorit karena menu-menunya
cenderung murah dan tempatnya nyaman, cocok banget untuk basecamp para mahasiswa.
2. Kantin Dan Cemilan
Bisnis kantin di sekitar kampus juga
bakal laris, loh! Selain ruang kelas, kantin
adalah tempat yang akan paling sering
dikunjungi oleh para mahasiswa. Begitu
juga para dosen dan staf kampus, terutama
di jam makan. Kamu bisa sajikan satu menu
saja, atau beberapa menu. Menu kantin yang
paling umum, disukai banyak orang, dan
tidak pernah salah adalah nasi goreng, mie goreng, ayam krispi, es teh manis, air mineral, dan
makanan ringan lainnya. Faktanya, di sekitaran kampus sering menjadi sarang penjual jajanan
yang nikmat. Orang-orang di luar kampus pun sampai datang ke sana untuk beli jajan.

7
3. Jasa Foto Copy Dan Print
Sebagai salah satu komponen penting dalam kegiatan
perkuliahan, jasa fotokopi dan print selalu dicari para
mahasiswa. Ya, menjadi mahasiswa harus berkutat dengan
tugas-tugas di lembaran kertas dan memperbanyaknya. Jasa
fotokopi dan print di sekitar kampus akan sangat membantu
mahasiswa/mahasiswi dan para dosen. Selain jangkauannya
jadi dekat, jasa fotokopi dekat kampus juga biasanya lebih
murah. Di setiap kampus, biasanya ada lebih dari tiga jasa fotokopi yang selalu ramai.
Bagusnya, persaingan bisnis di lingkungan tersebut cenderung sehat dan bersahabat.
Keunggulan jasa print di lingkungan kampus (yang harus tetap kamu utamakan bila membuka
bisnis ini) adalah biaya print cenderung lebih murah dari pada jasa print di luar kampus.
Berikan juga diskon bila mahasiswa/mahasiswi itu print dalam jumlah banyak atau bila sudah
langganan.
4. Penjualan Makanan Kaki Lima
Ada banyak peluang bisnis
kuliner yang bisa laris dijual di
lingkungan kampus, termasuk beragam
menu kaki lima. Contohnya, mie ayam,
bakso, ketoprak, mie tek-tek, nasi
goreng, bubur ayam, ketoprak, nasi
pecel, nasi gila pedas, dan masih banyak
lagi. Kuliner yang menggugah selera
untuk menemani perjuangan keras para mahaiswa/mahasiswi kampus.
5. Kafe
Peluang usaha di lingkungan kampus
selanjutnya adalah bisnis kafe untuk tempat
mahasiswa dan mahasiswi berkumpul, belajar
kelompok, mengerjakan tugas sambil pesan
makanan dan minuman favorit mereka. Kopi dan
minuman segar di kafe juga jadi solusi agar
mereka semangat lagi untuk kerjakna banyak
deadline di kampus. Kafe dilinkungan kampus sangat berkualitas karena ada bayak
mahasiswa/siwi unruk pergi kesana dalam melakukan acara apa pun seperti rapat worsop dan
lain lain.
6. Food Truck

8
Food truck adalah cara jual makanan dengan cara berkeliling dengan mobil atau mini
truck. Semua proses mengolah dan menyajikan makanan juga disiapkan di dalam truk
tersebut. Sesuaikan menu jualan dengan minat konsumen atau sesuatu yang kiranya semua
orang akan suka. Food truck di area kampus mungkin cocok untuk jualan fast food dan junk
food, ya! Nah, desain mobil atau truk jualan kamu dengan konsep yang keren atau anak muda
banget. Ini bisa menarik perhatian mereka dengan cepat. Mahasiwa/siswi juga bisa dalam
melakukan peluang usaha ini untuk menambahan wawasan yang mendalam kedepanya. Nah
dalam peluang usaha ini bisa berjualan di daerah kampus.
7. Tempat Kos
Peluang usaha di lingkungan kampus selanjutnya adalah
buka kos-kosan. Para mahasiswa dan mahasiswi datang dari
banyak kota berbeda, apalagi di universitas negeri. Mereka
tentu butuh tempat kos yang dekat kampus dengan fasilitas
yang cukup dan harga masuk kantong. Bisnis kos-kosan
memang butuh modal yang cukup besar, namun juga punya
nilai investasi yang tinggi juga
8. Jasa Laundry
Dekat dengan kos-kosan peluang usaha
membuka jasa laundry hemat itulah Solusi bagi
anak kos yang sedang sibuk, mager, atau ingin
yang praktis saja untuk mencuci pakaian. Juga
ruang kos-kosan yang biasanya tidak terlalu luas,
jadi tidak ada tempat untuk jemur pakaian.
Kebanyakan mahasiswa rantau juga tidak bawa
setrika, sehingga lebih baik pakai jasa laundry
saja. Berikan penawaran jasa laundry hemat yang dihitung per kilo. Selain laundry baju,
laundry sepatu juga punya peluang.

9. Minimarket Dan Minuman Ringan


Selama ada populasi dan keramaian,
buka minimarket pasti laris bahkan di sekitar
lingkungan kampus. Mulai dari jual makanan,
minuman, kebutuhan ATK, dan sebagainya.
Boleh juga sediakan mie instan dalam bentuk
cup atau kopi sachet. Gratis air panas, jadi anak
kampus bisa seduh sendiri. Ini akan sangat membantu anak-anak kampus. Kedai minuman
ringan juga bakal laris. Apa lagi waktu puasa kayak gini Contoh minuman ringan seperti es

9
teh, susu, sport drink, soda, jus buah, atau energy drink. Jual minuman tradisional juga bisa
laris, misalnya es kelapa, es liang teh, es jeruk, dan sebagainya.
10. Thrift Store
Peluang usaha di lingkungan kampus selanjutnya
adalh buka thrift store. Loh, buka thrift shop dekat kampus
apa bisa laku?Belakangan ini thrifting sedang jadi tren anak-
anak muda. Belanja baju-baju bekas dari merek-merek
ternama dengan harga super terjangkau. Mereka akan dapat
pengalaman belajar yang berbeda. Juga pasti senang karena dapat fashion dengan harga
murah.

2.5 Memilih Lapangan Usaha


Telah banyak fakta yang dapat dikemukakan, bahwa masih banyak wirausahawan yang
memulai usahanya dengan melihat keberhasilan orang lain dalam menjalankan usahnya (latah atau
ikut-ikutan). Pada hal belum tentu orang lain berhasil dalam suatu lapangan usaha, kita juga berhasil
dalam suatu lapangan usaha, kita juga dapat berhasil pada lapangan usaha yang sama. Mungkin saja
orang lain berhasil karena potensi diri yang dimilikinya cocok dengan lapangan usaha tersebut dan
kemampuan diauntuk mengakses informasi terkait. Dengan usaha yang dijalankannya.
Namun kemampuan menawarkan aspek kualitas yang akan tetap terkait terhadap potensi diri yang
kita miliki Banyak sumber yang telah membahas bahwa masih adanya wirausahawan yang memulai
usahanya dengan melihat keberhasilan orang lain. Namun, keberhasilan yang diperoleh tidak sama
dengan keberhasilan yang di dapatkan orang lain dalam suatu lapangan usaha yang sama.
Keberhasilan orang lain bisa saja dipengaruhi oleh potensi diri yang dimilikinya cocok dengan
lapangan usaha tersebut dan kemampuannya untuk mengakses informasi terkait dengan usaha yang
dijalankannya. Oleh karena itu dalam memilih lapangan usaha perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:

A. Lapangan usaha yng cocok untuk orang lain belum tentu cocok bagi kita.
B. Lapangan usaha yang dilakukan pada masa lalu menguntungkan, belum
tentu pada saat ini masih menguntungkan.
C. Lapangan usaha yang berkembang baik di suatu daerah, belum tentu dapat berkembang
baik di daerah lain, dan sebaliknya.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka pemilihan lapangan usaha hendaknya didasarkan pada hal-hal
berikut:

10
1. Faktor permintaan dari barang atau jasa yang akan ditawarkan atau yang akan dijadikan
lapangan usaha.
2. Produk dan jasa yang akan menjadi pilihan merupakan kebutuhan tersembunyi
masyarakat.
3. Produk dan jasa yang akan dipilih kualitasnya lebih menonjol dari pesaing anda.

Dalam langkah pemilihan lapangan usaha, perlu melihat atau mengkaji kondisi internal anda dan
kondisi eksternal dihadirkan usaha. Kedua factor ini akan menentukan sukses bisnis meliputi:

1. Factor internal

 Posisi keuangan
 Penguasaan teknis atau keterampilan
 Penyediaan bahan mentah atau bahan jadi
 Penguasaan tekhnologi
 Penguasaan manajemen

2. Factor eksternal

 Kemungkinan masa depan (prospek)


 Peraturan-peraturan pemerintah danimplikasi psikologi
 Persaingan
 Pemasaran
 Resiko

2.6 Membangun Gagasan


Gagasan usaha merupakan suatu ide untuk mewujudkan suatu pemikiran yang baru dan
diterapkan dengan suatu tindakan. Mencari gagasan usaha berarti berusaha untuk menemukan suatu
ide yang nantinya ide tersebut dapat menjadi suatu langkah awal dalam menentukan bisnis apa yang
akan dibangun. Dalam menentukan ide tentunya banyak hal yang harus diperhatikan. Seseorang
menginginkan memiliki suatu bisnis berarti orang tersebut yakin bahwa suatu saat bisnis yang mereka
bangun akan menguntungkan dan akan sukses. Sebelum mengetahui metode dalam mencari gagasan
usaha, terlebih dahulu kita mengetahui Metode Mengenali Gagasan Usaha :
1. Inovasi Teknologi
Metode ini adalah suatu cara untuk mengenali ide dengan cara melakukan pencarian
terobosan atau temuan, perbaikan dari teknologi yang ada sehingga semakin hari semakin banyak
ragamnya. Inovasi bertujuan untuk memperluas pasar, melindungi dari kemungkinan masuknya
saingan baru dan memperluaskan pasar.
2. Pencarian Langsung

11
Penjaringan ide usaha dapat dilakukan dengan cara mencari langsung melalui suatu
riset yang telah dirancang secara teliti, dengan tujuan untuk menemukan produk atau usaha
baru. Cara seperti ini umumnya dapat dikelompokan kedalam katagori yaitu:
a. Riset Aplikasi, artinya pelaku secara aktif mencari produk. Produk baru yang telah di
komersialkan dipasar kemudian diambil dan diteliti untuk dicari cara-cara melakukan
adopsi dengan mengadakan berbagai modifikasi sehingga terlihat sebuah produk yang
lain atau berbeda dari produk yang sudah ada sebelumnya.
b. Riset Dasar, adalah riset yang bertujuan untuk menemukan produk baru dan belum
pernah ada di dunia saat ini.
3. Analisis Pemakaian Akhir
Metode penjaringan ide ini dilakukan dengan cara mengamati pemakaian pemakai
akhir dari suatu produk. Semua keluhan, kelemahan dicari penyebabnya. Adanya analisis
pemakai akhir akan mendorong munculnya gagasan penyempurnaan atau pembuatan produk
baru sebagai pengganti.
4. Metode Kreatif
Metode ini dilakukan dengan mengenali segala sesuatu dari pelaku, kreatifitas yang
sangat menentukan gagasan usaha yang akan muncul. Keterampilan seseorang, atau hobi
yang dikembangkan menjadi suatu usaha yang kreatif. Misalnya, karena ada bakat melukis,
maka muncul gagasan yang kreatif untuk membuka usaha sablon kaos dengan membuat
lukisan-lukisan yang menarik dan bersifat populer untuk para remaja.
5. Metode Aliansi, Akuisisi, dan Lisensi
Metode ini umumnya muncul karena ada beberapa keterbatasan, misalnya
keterbatasan pasar, keterbatasan sumber daya manusia, ada pemikiran tidak perlu terlalu lama
untuk memajukan suatu usaha, dan ada pemikiran tidak perlu terlalu lama untuk menunjukan
suatu usaha. Jika dengan melakukan aliansi, akuisisi, ataupun melalui lisensi masaalah
gagasan usaha ini tidak perlu harus mulai dari tahap awal, tetapi mungkin saja sudah berada
tahap pertumbuhan. Adapun metode-metode dalam mencari gagasan usaha adalah sebagai
berikut:
a. Metode ATM (Amati, Tiru & Modifikasi)
Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau memulai suatu usaha
ada salah satu metode yang cukup tepat dan dapat diterapkan. Metode ini bernama
ATM yang merupakan singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Jika dijelaskan
secara ringkas metode ini berisi perintah untuk mengamati usaha yang sudah ada
sebelumnya, meniru usaha tersebut dan memodifikasinya.
Metode ini tidak sama dengan meniru atau sering disebut dengan plagiat karena
di dalamnya terdapat kegiatan modifikasi yang dengan jelas mencari kelemahan atau
kekurangan yang ada di usaha sebelumnya dan kemudian mengganti atau

12
menambahkan sesuatu sehingga terbentuklah suatu usaha yang baru. Tahapan-
tahapan dalam metode ini yaitu sebagai berikut:
a. Mempelajari usaha yang sudah ada
b. Mengkaji input dan output suatu usaha
c. Menganalisa trenpopulasi dan data demografi
d. Mengkaji trend ekonomi
e. Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product & promotion)
Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha yang tidak perlu
terlalu memaksakan untuk menggagas ide baru yang belum tentu sukses dijalankan
nantinya. Sebagai seorang pengusaha dia tidak perlu repot harus melakukan riset
pasar atau menciptakan sebuah bisnis baru. Cukup tinggal melihat bisnis apa yang
paling laris di pasar lalu membuat bisnis serupa, atau lebih konkret lagi, mereka
hanya melihat produk apa yang sukses di pasar lalu tinggal diamati dan ditiru
dengan sedikit modifikasi.
Sebagai pengusaha atau misalkan pemilik produk yang market leader,
tentunya tidak membiarkan hal ini terjadi. Anda akan berpikir keras untuk tetap eksis
dan tetap sebagai pemimpin pasar. Anda harus memiliki strategi atau jurus tertentu
untuk menghadapinya Contohnya adalah seperti yang dilakukan Herman Kosasih
pemilik bengkel motor Laris Jaya Motor (LJM), mempunyai jurus yang bisa dibilang
aneh dalam menghadapi persaingan. Dia memilih berdamai dengan kompetitor. Bila
banyak pengusaha justru bersikap berseberangan atau bertarung dengan kompetitor,
namun LJM justru berdamai. Konsep sinergi yang dikembangkan Herman Kosasih
ini ternyata malah mendongkrak bisnisnya.
Metode ini tidak hanya dilakukan oleh perorangan atau kelompok dan dalam
bidang usaha saja. Jepang yang kita kenal sekarang sebagai negara maju juga
menerapkan metode ATM ini. Negara tersebut maju ukan karena menemukan segala
sesuatu yang menjadi produk unggulannya sekarang, namun karena meniru ide,
produk dan jasa dari negara lain dan menjadikannya lebih bagus, ringan, menarik
hemat, modis dan lain-lain.Itulah beberapa contoh pengusaha dan juga negara yang
secara nyata berhasil menerapkan metode ATM ke dalam usahanya. Tidak ada
salahnya untuk mencoba metode yang satu ini.
Lingkungan usaha merupakan suatu langkah yang pentig dilakukan dengan
tujuan untuk menemukan apakah lingkungan dimana usaha itu akan berdiri nantinya
tidak akan menimbulkan ancaman atau justru dapat memberikan peluang diluar dari
usaha yang utama.Dalam melakukan identifikasi ide atau gagasan usaha, melakukan
beberapa hal penting berikut:
1. Melakukan survei atau pengamatan langsung ke lokasi

13
2. Menghimpun seluruh pengalaman mengenai usaha yang pernah ditekuni
sebelumnya
3. Mendengar atau melakukan diskusi mengenai usaha khusus pada usaha yang
sedang diminati saat ini.
Ketiga hal ini dapat dilakukan secara bertahap, artinya jika dilakukan secara
bertahap yang ingin menemukan ide atau gagasan akan memulai dengan melakukan
survei lebih dahulu, setelah jtu dilakukan pencocokan hasil survei dengan
pengalaman pribadi sebelumnya atau dengan mengkaji hasil survei berdasarkan
referensi yang pernah dibaca. Sehubungan dengan ide atau gagasan usaha yang
sedang dicari ini. Ketiga kegiataan ini sebernanya merupakan tahapan awal dalam
melakukan indentifikasi ide atau gagasan usaha. Tentu saja ide atau gagasan usaha
tersebut sudah ditemukan maka langkah berikutnya adalah melakukan kajian secara
umum dari sudut ekonomi, kemampuan teknis, ketersediaan sumber daya manusia,
khususnya yang berkaitan dengan keterampilan yang diperlukan. Jika ide atau
gagasan usaha tersebut akan dilaksanakan. Terakhir juga diperlukan kemampuan
keuangan yang ada.

2.7 Kegagalan di dalam Memilih Peluang Pasar Baru

Kegagalan pasar adalah dimana suatu pasar tidak dapat menjalankan secara sempurna sesuai
dengan fungsi awal sebagai pasar dan situasi dimana semua kekuatan yang ada dalam pasar,
permintaan dan penawaran, berada dalam keadaan ketidak seimbangan. kekurangan yang paling
besar mungkin disebabkan kurangnya pengalaman lini produk, kurangnya pengalaman manajerial
dan pengalaman yang tidak seimbang.Pengalaman yang tidak seimbang menunjukkan latar
belakang yang tidak memadai di dalam pemasaran (termasuk penjualan), keuangan pembelian,
dan produksi untuk kasus pemilik individu atau mitra kerja sama yang membentuk tim
manajemen dan Terlalu sering calon wirausahawan melakukan start yang salah karena kurangnya
pengalaman, dan diperburuk dengan kurangnya obyektivitas. Banyak kegagalan karena
kekurangan tersebut bisa dihindari dengan studi dan perencanaan sebelum produk atau jasa
diterima untuk dikembangkan dan dipasarkan. Faktor-faktor penyebab kegagalan wirausaha
sangat tergantung dari kepribadian wirausaha itu sendiri. Menurut Zimmerer yang menyebabkan
wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya adalah:

14
a. Tidak kompeten dalam manajerial
b. Kurang berpengalaman
c. Tidak bisa mengelola keuangan
d. Lokasi yang kurang mendukung
e. Gagal dalam perencanaan
f. Sikap yang kurang bersungguh-sungguh
g. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan.
h. Kurang pengawasan peralatan

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan yang kami bahas di atas dapat disimpulkan bahwa Peluang yang paling besar
kesuksesannya itu bersumber dari diri kita sendiri. Usaha yang berawal dari sebuah hobi akan
membuat seseorang sukses menjadi entrepreneur dan terbukti semakin berkembang. Keahlian
seseorang dalam mengelola usaha akan mendorong kesuksesan usahanya. Memulai sebuah usaha
dengan keahlian yang dimiliki pada suatu bidang dan kemudian temukan inspirasi dan peluang
bisnisnya. Seorang Wirausahawan harus mempunyai pemikiran yang kreatif dan inovatif guna
mendapatkan hasil yang maksimal agar tidak ada kendala dalam membuka usaha dan pemilihan
yang tepat dengan modal yang dimiliki oleh calon wirausaha. Peluang usaha yang telah diambil
tentu akan memiliki konsekuensi bagi pengambil keputusan.
Jika berhasil dapat dikatakan mendapat keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian resiko
yang dihadapi. Namun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang sangat berharga. Dan
tentunya memiliki sikap yang Inovatif dan Kreatifitas adalah hal pokok yang dibutuhkan oleh
seseorang untuk membangun usahanya. Gagasan usaha dapat dilakukan secara bertahap, artinya
jika dilakukan secara bertahap orang yang ingin menemukan ide atau gagasan akan memulai
dengan melakukan survei lebih dahulu, setelah itu dilakukan pencocokan hasil survei dengan
pengalaman pribadi sebelumnya atau dengan mengkaji hasil survei berdasarkan referensi yang
pernah dibaca. Sehubungan dengan ide atau gagasan usaha yang sedang dicari ini. Ketiga
kegiataan ini sebernanya merupakan tahapan awal dalam melakukan indentifikasi ide
atau gagasan usaha.

16
DAFTAR PUSTAKA

Aima, Havids dkk. 2015. Entrepreneurship & Peluang Usaha. Jakarta: Penerbit In Media

Ajzen, I. (2005). Attitudes, personality, and behavior (2nd ed.). Berkshire: Open University Press.

Alma, Buchari. 2016. Kewirausahaan. Bandung: Penerbit ALFABETA

Amin, Shobikin. 2015. “Pengaruh Kepribadian, Sikap dan Persepsi terhadap Perilaku
Kewirausahaan Pelaku Usaha Industri Kecil Kerajinan Tangan dan

Handycraft di Kabupaten Lamongan”. Tersedia Pada


http://www.stiemahardhika.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/06.pdf. Diakses pada tanggal 10 Juli
2018

Anggito, Albi & Johan Setiawan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat: CV Jejak
Anwar.

Muhammad. 2014. Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi. Jakarta: KENCANA

Atkinson, Marilyn. 2016. Dinamika Batin dalam Coaching. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama

Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami,
dan Memasuki dunia bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: KENCANA (Divisi dari
PRENADAMEDIA Group)

Laurens, Joyce Marcella. 2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT Grasindo Siregar,
Syofian. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara

Swarjana, Ketut. 2016Statistik Kesehatan. Yogyakarta: C.V Andi Offset

17
LAMPIRAN

Original Article (PDF)

Pertanyaan dan Jawaban Sesi Diskusi (Q&A)

18

Anda mungkin juga menyukai