`PELUANG USAHA`
Mata Kuliah : Kewirausahaan dan Ekonomi Kesehatan
Dosen Pengajar : Hesty Widowati, S.Keb.,Bd.,M.Sc
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. Karena atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Kewirausahaan dan ekonomi kesehatan dalam
peluang usaha” dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang kewirausahaan dan ekonomi kesehatan dalam
peluang usaha. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai
kepada kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui text book maupun jurnal.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua orang
tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami, Ibu Hesty
Widowati, S.Keb.,Bd.,M.Sc dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami
dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini dibuat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf tim penulis menerima
kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
Contents
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Peluang Usaha................................................................................................3
2.2 Analisis Peluang Usaha....................................................................................................3
2.3 Konsep Menentukan Peluang Usaha................................................................................5
2.4 Identifikasi Peluang di Daerah Kampus...........................................................................6
2.5 Memilih Lapangan Usaha...............................................................................................10
2.6 Membangun Gagasan.....................................................................................................11
2.7 Kegagalan di dalam Memilih Peluang Pasar Baru.........................................................14
BAB III....................................................................................................................................16
PENUTUP...............................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Peluang usaha?
2. Bagaimana cara menganalisis dan konsep dalam menentukan peluang usaha?
3. Bagaimana cara mengidentifikasi peluang berdasarkan daerah?
4. Bagaimana usaha dalam memilih lapangan usaha, membangun gagasan dan kegagalan
didalam memilih peluang pasar baru?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian peluang usaha.
2. Untuk mengetahui analisis dan konsep dalam menentukan peluang usaha.
3. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi peluang berdasarkan daerah.
4. Untuk mengetahui usaha dalam memilih lapangan usaha, membangun gagasan dan kegagalan
didalam memilih peluang pasar baru?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis SWOT. Analisis
SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan
faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).
Pada gambar di atas dapat dilihat kondisi yang berbeda pada tiap kuadran:
a. Kuadran 1: Situasi yang sangat menguntungkan, ada sinergi antara kekuatan yang dimiliki dan
peluang. Wirausaha dapat melancarkan kebijakan agresif (growth oriented strategy) berkaitan dengan
usaha atau produknya.
b. Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, tapi masih ada kekuatan internal yang
dimiliki. Strategi yang harus digunakan adalah strategi diversifikasi produk/pasar agar usaha dapat
berjalan
c. Kuadran 3: Peluang pasar besar, tapi ada kendala internal (contohnya permintaan terhadap produk
tinggi tapi secara internal sedang mengalami masalah SDM). Strategi yang dapat dilakukan adalah
mengurangi masalah atau kendala internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang baik
d. Kuadran 4: Kondisi yang sangat tidak menguntungkan, secara internal banyak kelemahan
sementara ancaman dari luar cukup banyak dalam kondisi ini strategi yang digunakan adalah strategi
defensif, yang penting usaha bisa terus bertahan.
4
2.3 Konsep Menentukan Peluang Usaha
5
4. Kebutuhan finansial
Perlu dihitung biaya yang dibutuhkan untuk produk baru, termasuk biaya coba-coba.
Pengadaan alat, pelatihan SDM, dan lain-lain. Besarnya kebutuhan ini akan membantu
menentukan harga serta kapan dan bagaimana break event point (BEP) dapat dicapai.
5. Diferensiasi produk
Terutama untuk membedakan produk maupun jasa yang akan ditawarkan, dengan
produk pesaing. Peluang akan semakin besar jika seorang wirausaha mampu menawarkan
produk yang memiliki nilai lebih atau berbeda dari yang sudah ada.
6. Pemahaman aspek hukum
Terutama berkaitan dengan masalah hak cipta, merk dagang, hak paten, dll (SIUT,
SIUP, SIUJK, TDP, NPWP, PKP). Pemahaman terhadap aspek hukum membantu
mengurangi faktor resiko.
6
mempengaruhi keputusan organisasi untuk menjalankan bisnis di lokasi tertentu. Dan yang terakhir
adalah, perubahan yang ada menuntut organisasi untuk menerapkan cara berpikir baru dalam
menjalankan bisnis. Terdapat interaksi antara dunia usaha dan lingkungan sosial. Kelompok
kelompok dan gaya hidup yang berkembang dalam masyarakat ini, sangat menentukan
keberlangsungan bisnis, sebagai suatu proses yang tidak pernah lepas dari lingkungannya.
Jenis Peluang Usaha di Lingkungan Kampus Lingkungan kampus juga bisa menjadi pusat
bisnis karena kawasannya selalu ramai. Selain proses belajar, lingkungan kampus juga menjadi
tempat mahasiswa dan mahasiswi untuk saling berinteraksi dan bergaul. Biasanya, anak kampus juga
suka nongkrong di sekitaran universitas–yang memungkinkan untuk kamu menjalankan bisnis
kuliner, minuman ringan, dan keperluan penunjang lainnya.
1. Warkop
Warkop atau warung kopi adalah tempat orang-
orang nongkrong dengan sajian kopi khas dan camilan
lokal. Ini merupakan usaha kecil yang juga punya
potensi laris bila dijalankan di sekitaran kampus. Anak-
anak kampus suka berkumpul setelah jam kuliah
berakhir, entah itu untuk diskusi, belajar kelompok,
ngobrol, atau sekadar istirahat. Warung kopi tetap
menjadi tempat favorit karena menu-menunya
cenderung murah dan tempatnya nyaman, cocok banget untuk basecamp para mahasiswa.
2. Kantin Dan Cemilan
Bisnis kantin di sekitar kampus juga
bakal laris, loh! Selain ruang kelas, kantin
adalah tempat yang akan paling sering
dikunjungi oleh para mahasiswa. Begitu
juga para dosen dan staf kampus, terutama
di jam makan. Kamu bisa sajikan satu menu
saja, atau beberapa menu. Menu kantin yang
paling umum, disukai banyak orang, dan
tidak pernah salah adalah nasi goreng, mie goreng, ayam krispi, es teh manis, air mineral, dan
makanan ringan lainnya. Faktanya, di sekitaran kampus sering menjadi sarang penjual jajanan
yang nikmat. Orang-orang di luar kampus pun sampai datang ke sana untuk beli jajan.
7
3. Jasa Foto Copy Dan Print
Sebagai salah satu komponen penting dalam kegiatan
perkuliahan, jasa fotokopi dan print selalu dicari para
mahasiswa. Ya, menjadi mahasiswa harus berkutat dengan
tugas-tugas di lembaran kertas dan memperbanyaknya. Jasa
fotokopi dan print di sekitar kampus akan sangat membantu
mahasiswa/mahasiswi dan para dosen. Selain jangkauannya
jadi dekat, jasa fotokopi dekat kampus juga biasanya lebih
murah. Di setiap kampus, biasanya ada lebih dari tiga jasa fotokopi yang selalu ramai.
Bagusnya, persaingan bisnis di lingkungan tersebut cenderung sehat dan bersahabat.
Keunggulan jasa print di lingkungan kampus (yang harus tetap kamu utamakan bila membuka
bisnis ini) adalah biaya print cenderung lebih murah dari pada jasa print di luar kampus.
Berikan juga diskon bila mahasiswa/mahasiswi itu print dalam jumlah banyak atau bila sudah
langganan.
4. Penjualan Makanan Kaki Lima
Ada banyak peluang bisnis
kuliner yang bisa laris dijual di
lingkungan kampus, termasuk beragam
menu kaki lima. Contohnya, mie ayam,
bakso, ketoprak, mie tek-tek, nasi
goreng, bubur ayam, ketoprak, nasi
pecel, nasi gila pedas, dan masih banyak
lagi. Kuliner yang menggugah selera
untuk menemani perjuangan keras para mahaiswa/mahasiswi kampus.
5. Kafe
Peluang usaha di lingkungan kampus
selanjutnya adalah bisnis kafe untuk tempat
mahasiswa dan mahasiswi berkumpul, belajar
kelompok, mengerjakan tugas sambil pesan
makanan dan minuman favorit mereka. Kopi dan
minuman segar di kafe juga jadi solusi agar
mereka semangat lagi untuk kerjakna banyak
deadline di kampus. Kafe dilinkungan kampus sangat berkualitas karena ada bayak
mahasiswa/siwi unruk pergi kesana dalam melakukan acara apa pun seperti rapat worsop dan
lain lain.
6. Food Truck
8
Food truck adalah cara jual makanan dengan cara berkeliling dengan mobil atau mini
truck. Semua proses mengolah dan menyajikan makanan juga disiapkan di dalam truk
tersebut. Sesuaikan menu jualan dengan minat konsumen atau sesuatu yang kiranya semua
orang akan suka. Food truck di area kampus mungkin cocok untuk jualan fast food dan junk
food, ya! Nah, desain mobil atau truk jualan kamu dengan konsep yang keren atau anak muda
banget. Ini bisa menarik perhatian mereka dengan cepat. Mahasiwa/siswi juga bisa dalam
melakukan peluang usaha ini untuk menambahan wawasan yang mendalam kedepanya. Nah
dalam peluang usaha ini bisa berjualan di daerah kampus.
7. Tempat Kos
Peluang usaha di lingkungan kampus selanjutnya adalah
buka kos-kosan. Para mahasiswa dan mahasiswi datang dari
banyak kota berbeda, apalagi di universitas negeri. Mereka
tentu butuh tempat kos yang dekat kampus dengan fasilitas
yang cukup dan harga masuk kantong. Bisnis kos-kosan
memang butuh modal yang cukup besar, namun juga punya
nilai investasi yang tinggi juga
8. Jasa Laundry
Dekat dengan kos-kosan peluang usaha
membuka jasa laundry hemat itulah Solusi bagi
anak kos yang sedang sibuk, mager, atau ingin
yang praktis saja untuk mencuci pakaian. Juga
ruang kos-kosan yang biasanya tidak terlalu luas,
jadi tidak ada tempat untuk jemur pakaian.
Kebanyakan mahasiswa rantau juga tidak bawa
setrika, sehingga lebih baik pakai jasa laundry
saja. Berikan penawaran jasa laundry hemat yang dihitung per kilo. Selain laundry baju,
laundry sepatu juga punya peluang.
9
teh, susu, sport drink, soda, jus buah, atau energy drink. Jual minuman tradisional juga bisa
laris, misalnya es kelapa, es liang teh, es jeruk, dan sebagainya.
10. Thrift Store
Peluang usaha di lingkungan kampus selanjutnya
adalh buka thrift store. Loh, buka thrift shop dekat kampus
apa bisa laku?Belakangan ini thrifting sedang jadi tren anak-
anak muda. Belanja baju-baju bekas dari merek-merek
ternama dengan harga super terjangkau. Mereka akan dapat
pengalaman belajar yang berbeda. Juga pasti senang karena dapat fashion dengan harga
murah.
A. Lapangan usaha yng cocok untuk orang lain belum tentu cocok bagi kita.
B. Lapangan usaha yang dilakukan pada masa lalu menguntungkan, belum
tentu pada saat ini masih menguntungkan.
C. Lapangan usaha yang berkembang baik di suatu daerah, belum tentu dapat berkembang
baik di daerah lain, dan sebaliknya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka pemilihan lapangan usaha hendaknya didasarkan pada hal-hal
berikut:
10
1. Faktor permintaan dari barang atau jasa yang akan ditawarkan atau yang akan dijadikan
lapangan usaha.
2. Produk dan jasa yang akan menjadi pilihan merupakan kebutuhan tersembunyi
masyarakat.
3. Produk dan jasa yang akan dipilih kualitasnya lebih menonjol dari pesaing anda.
Dalam langkah pemilihan lapangan usaha, perlu melihat atau mengkaji kondisi internal anda dan
kondisi eksternal dihadirkan usaha. Kedua factor ini akan menentukan sukses bisnis meliputi:
1. Factor internal
Posisi keuangan
Penguasaan teknis atau keterampilan
Penyediaan bahan mentah atau bahan jadi
Penguasaan tekhnologi
Penguasaan manajemen
2. Factor eksternal
11
Penjaringan ide usaha dapat dilakukan dengan cara mencari langsung melalui suatu
riset yang telah dirancang secara teliti, dengan tujuan untuk menemukan produk atau usaha
baru. Cara seperti ini umumnya dapat dikelompokan kedalam katagori yaitu:
a. Riset Aplikasi, artinya pelaku secara aktif mencari produk. Produk baru yang telah di
komersialkan dipasar kemudian diambil dan diteliti untuk dicari cara-cara melakukan
adopsi dengan mengadakan berbagai modifikasi sehingga terlihat sebuah produk yang
lain atau berbeda dari produk yang sudah ada sebelumnya.
b. Riset Dasar, adalah riset yang bertujuan untuk menemukan produk baru dan belum
pernah ada di dunia saat ini.
3. Analisis Pemakaian Akhir
Metode penjaringan ide ini dilakukan dengan cara mengamati pemakaian pemakai
akhir dari suatu produk. Semua keluhan, kelemahan dicari penyebabnya. Adanya analisis
pemakai akhir akan mendorong munculnya gagasan penyempurnaan atau pembuatan produk
baru sebagai pengganti.
4. Metode Kreatif
Metode ini dilakukan dengan mengenali segala sesuatu dari pelaku, kreatifitas yang
sangat menentukan gagasan usaha yang akan muncul. Keterampilan seseorang, atau hobi
yang dikembangkan menjadi suatu usaha yang kreatif. Misalnya, karena ada bakat melukis,
maka muncul gagasan yang kreatif untuk membuka usaha sablon kaos dengan membuat
lukisan-lukisan yang menarik dan bersifat populer untuk para remaja.
5. Metode Aliansi, Akuisisi, dan Lisensi
Metode ini umumnya muncul karena ada beberapa keterbatasan, misalnya
keterbatasan pasar, keterbatasan sumber daya manusia, ada pemikiran tidak perlu terlalu lama
untuk memajukan suatu usaha, dan ada pemikiran tidak perlu terlalu lama untuk menunjukan
suatu usaha. Jika dengan melakukan aliansi, akuisisi, ataupun melalui lisensi masaalah
gagasan usaha ini tidak perlu harus mulai dari tahap awal, tetapi mungkin saja sudah berada
tahap pertumbuhan. Adapun metode-metode dalam mencari gagasan usaha adalah sebagai
berikut:
a. Metode ATM (Amati, Tiru & Modifikasi)
Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau memulai suatu usaha
ada salah satu metode yang cukup tepat dan dapat diterapkan. Metode ini bernama
ATM yang merupakan singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Jika dijelaskan
secara ringkas metode ini berisi perintah untuk mengamati usaha yang sudah ada
sebelumnya, meniru usaha tersebut dan memodifikasinya.
Metode ini tidak sama dengan meniru atau sering disebut dengan plagiat karena
di dalamnya terdapat kegiatan modifikasi yang dengan jelas mencari kelemahan atau
kekurangan yang ada di usaha sebelumnya dan kemudian mengganti atau
12
menambahkan sesuatu sehingga terbentuklah suatu usaha yang baru. Tahapan-
tahapan dalam metode ini yaitu sebagai berikut:
a. Mempelajari usaha yang sudah ada
b. Mengkaji input dan output suatu usaha
c. Menganalisa trenpopulasi dan data demografi
d. Mengkaji trend ekonomi
e. Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product & promotion)
Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha yang tidak perlu
terlalu memaksakan untuk menggagas ide baru yang belum tentu sukses dijalankan
nantinya. Sebagai seorang pengusaha dia tidak perlu repot harus melakukan riset
pasar atau menciptakan sebuah bisnis baru. Cukup tinggal melihat bisnis apa yang
paling laris di pasar lalu membuat bisnis serupa, atau lebih konkret lagi, mereka
hanya melihat produk apa yang sukses di pasar lalu tinggal diamati dan ditiru
dengan sedikit modifikasi.
Sebagai pengusaha atau misalkan pemilik produk yang market leader,
tentunya tidak membiarkan hal ini terjadi. Anda akan berpikir keras untuk tetap eksis
dan tetap sebagai pemimpin pasar. Anda harus memiliki strategi atau jurus tertentu
untuk menghadapinya Contohnya adalah seperti yang dilakukan Herman Kosasih
pemilik bengkel motor Laris Jaya Motor (LJM), mempunyai jurus yang bisa dibilang
aneh dalam menghadapi persaingan. Dia memilih berdamai dengan kompetitor. Bila
banyak pengusaha justru bersikap berseberangan atau bertarung dengan kompetitor,
namun LJM justru berdamai. Konsep sinergi yang dikembangkan Herman Kosasih
ini ternyata malah mendongkrak bisnisnya.
Metode ini tidak hanya dilakukan oleh perorangan atau kelompok dan dalam
bidang usaha saja. Jepang yang kita kenal sekarang sebagai negara maju juga
menerapkan metode ATM ini. Negara tersebut maju ukan karena menemukan segala
sesuatu yang menjadi produk unggulannya sekarang, namun karena meniru ide,
produk dan jasa dari negara lain dan menjadikannya lebih bagus, ringan, menarik
hemat, modis dan lain-lain.Itulah beberapa contoh pengusaha dan juga negara yang
secara nyata berhasil menerapkan metode ATM ke dalam usahanya. Tidak ada
salahnya untuk mencoba metode yang satu ini.
Lingkungan usaha merupakan suatu langkah yang pentig dilakukan dengan
tujuan untuk menemukan apakah lingkungan dimana usaha itu akan berdiri nantinya
tidak akan menimbulkan ancaman atau justru dapat memberikan peluang diluar dari
usaha yang utama.Dalam melakukan identifikasi ide atau gagasan usaha, melakukan
beberapa hal penting berikut:
1. Melakukan survei atau pengamatan langsung ke lokasi
13
2. Menghimpun seluruh pengalaman mengenai usaha yang pernah ditekuni
sebelumnya
3. Mendengar atau melakukan diskusi mengenai usaha khusus pada usaha yang
sedang diminati saat ini.
Ketiga hal ini dapat dilakukan secara bertahap, artinya jika dilakukan secara
bertahap yang ingin menemukan ide atau gagasan akan memulai dengan melakukan
survei lebih dahulu, setelah jtu dilakukan pencocokan hasil survei dengan
pengalaman pribadi sebelumnya atau dengan mengkaji hasil survei berdasarkan
referensi yang pernah dibaca. Sehubungan dengan ide atau gagasan usaha yang
sedang dicari ini. Ketiga kegiataan ini sebernanya merupakan tahapan awal dalam
melakukan indentifikasi ide atau gagasan usaha. Tentu saja ide atau gagasan usaha
tersebut sudah ditemukan maka langkah berikutnya adalah melakukan kajian secara
umum dari sudut ekonomi, kemampuan teknis, ketersediaan sumber daya manusia,
khususnya yang berkaitan dengan keterampilan yang diperlukan. Jika ide atau
gagasan usaha tersebut akan dilaksanakan. Terakhir juga diperlukan kemampuan
keuangan yang ada.
Kegagalan pasar adalah dimana suatu pasar tidak dapat menjalankan secara sempurna sesuai
dengan fungsi awal sebagai pasar dan situasi dimana semua kekuatan yang ada dalam pasar,
permintaan dan penawaran, berada dalam keadaan ketidak seimbangan. kekurangan yang paling
besar mungkin disebabkan kurangnya pengalaman lini produk, kurangnya pengalaman manajerial
dan pengalaman yang tidak seimbang.Pengalaman yang tidak seimbang menunjukkan latar
belakang yang tidak memadai di dalam pemasaran (termasuk penjualan), keuangan pembelian,
dan produksi untuk kasus pemilik individu atau mitra kerja sama yang membentuk tim
manajemen dan Terlalu sering calon wirausahawan melakukan start yang salah karena kurangnya
pengalaman, dan diperburuk dengan kurangnya obyektivitas. Banyak kegagalan karena
kekurangan tersebut bisa dihindari dengan studi dan perencanaan sebelum produk atau jasa
diterima untuk dikembangkan dan dipasarkan. Faktor-faktor penyebab kegagalan wirausaha
sangat tergantung dari kepribadian wirausaha itu sendiri. Menurut Zimmerer yang menyebabkan
wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya adalah:
14
a. Tidak kompeten dalam manajerial
b. Kurang berpengalaman
c. Tidak bisa mengelola keuangan
d. Lokasi yang kurang mendukung
e. Gagal dalam perencanaan
f. Sikap yang kurang bersungguh-sungguh
g. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan.
h. Kurang pengawasan peralatan
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan yang kami bahas di atas dapat disimpulkan bahwa Peluang yang paling besar
kesuksesannya itu bersumber dari diri kita sendiri. Usaha yang berawal dari sebuah hobi akan
membuat seseorang sukses menjadi entrepreneur dan terbukti semakin berkembang. Keahlian
seseorang dalam mengelola usaha akan mendorong kesuksesan usahanya. Memulai sebuah usaha
dengan keahlian yang dimiliki pada suatu bidang dan kemudian temukan inspirasi dan peluang
bisnisnya. Seorang Wirausahawan harus mempunyai pemikiran yang kreatif dan inovatif guna
mendapatkan hasil yang maksimal agar tidak ada kendala dalam membuka usaha dan pemilihan
yang tepat dengan modal yang dimiliki oleh calon wirausaha. Peluang usaha yang telah diambil
tentu akan memiliki konsekuensi bagi pengambil keputusan.
Jika berhasil dapat dikatakan mendapat keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian resiko
yang dihadapi. Namun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang sangat berharga. Dan
tentunya memiliki sikap yang Inovatif dan Kreatifitas adalah hal pokok yang dibutuhkan oleh
seseorang untuk membangun usahanya. Gagasan usaha dapat dilakukan secara bertahap, artinya
jika dilakukan secara bertahap orang yang ingin menemukan ide atau gagasan akan memulai
dengan melakukan survei lebih dahulu, setelah itu dilakukan pencocokan hasil survei dengan
pengalaman pribadi sebelumnya atau dengan mengkaji hasil survei berdasarkan referensi yang
pernah dibaca. Sehubungan dengan ide atau gagasan usaha yang sedang dicari ini. Ketiga
kegiataan ini sebernanya merupakan tahapan awal dalam melakukan indentifikasi ide
atau gagasan usaha.
16
DAFTAR PUSTAKA
Aima, Havids dkk. 2015. Entrepreneurship & Peluang Usaha. Jakarta: Penerbit In Media
Ajzen, I. (2005). Attitudes, personality, and behavior (2nd ed.). Berkshire: Open University Press.
Amin, Shobikin. 2015. “Pengaruh Kepribadian, Sikap dan Persepsi terhadap Perilaku
Kewirausahaan Pelaku Usaha Industri Kecil Kerajinan Tangan dan
Anggito, Albi & Johan Setiawan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat: CV Jejak
Anwar.
Atkinson, Marilyn. 2016. Dinamika Batin dalam Coaching. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami,
dan Memasuki dunia bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: KENCANA (Divisi dari
PRENADAMEDIA Group)
Laurens, Joyce Marcella. 2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT Grasindo Siregar,
Syofian. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara
17
LAMPIRAN
18