Anda di halaman 1dari 8

JURNAL

REFLEKSI
DWI MINGGUAN
FARAHITA MAYA CANTY DEWI
MODEL
DRISCOLL
Model ini diadaptasi dari refleksi
yang digunakan pada praktik
klinis (Driscoll & Teh, 2001).
Model yang dikenal dengan
model “what. Pada dasarnya
terdiri dari 3 bagian yaitu What,
So what, dan Now What.
WHAT
Apa yang terjadi?

Apa yang saya lihat/dengar/alami?

Apa reaksi saya pada saat itu?

Apa yang orang lain lakukan pada saat


peristiwa itu?
SO WHAT
Bagaimana perasaan saya pada saat
peristiwa itu terjadi?
Apakah yang saya rasakan sama/berbeda dengan
orang yang mengalami kejadian yang sama?

Apakah saya masih merasakan perasaan/dampak yang


sama jika dibandingkan dengan perasaan/dampak
langsung setelah peristiwa?

Kecenderungan apa yang saya amati dari diri


saya ketika menghadapi peristiwa serupa?

Mengapa saya bisa memiliki


kecenderungan tersebut?
Setelah mengalami peristiwa tersebut, apa hal yang berubah
dari pendapat, pemikiran,
atau apapun yang Anda yakini sebelumnya?
NOW WHAT
Apakah kejadiannya akan berbeda jika pada saat
itu saya mengambil langkah yang berbeda?

Di mana saya bisa mendapatkan informasi tambahan agar bisa


siap ketika menghadapi peristiwa serupa di masa depan?

Dukungan apa yang saya butuhkan agar bisa


menindaklanjuti refleksi saya?

Bagian mana yang sebaiknya saya kerjakan


lebih dulu?

Setelah Anda melakukan pembelajaran ini, apa hal baru


yang ingin Anda bagikan kepada rekan atau lingkungan
Anda?
1. What (Deskripsi dari peristiwa yang
terjadi)

Pada modul 1.3 ini banyak hal yang sudah saya lalui, di
mulai tanggal 15 September 2023 saya membuat tulisan
tentang imajiku tentang murid di masa depan dan dituntun
untuk membuat visi sekolah impian. Kemudian dilanjutkan
dengan eksplorasi konsep yang mempelajari tentang
BAGJA. Setelah itu masuk ke kegiatan ruang kolaborasi
pada tanggal 20 dan 21 September 2023. pada tanggal
20 September, CGP bersama fasilitator dan pengajar
praktik berdiskusi dalam ruang vicon G-Meet
mendiskusikan visi yang dibuat dan menuangkan dalam
canvas BAGJA. Pada tanggal 21 September, CGP diminta
untuk presentasi kelompok dan saling memberi masukan
untuk kelompok lain. Pada tanggal 26 september,
melaksanakan kegiatan elaborasi pemahaman bersama
instruktur. Pada tahap ini CGP berdiskusi bersama instruktur
melalui vicon G-meet. Setelah melalui berbagai kegiatan
tersebuh saya mampu melaksanakan tugas demonstarsi
kontekstual dan koneksi antar materi serta melalukan aksi
nyata terkait guru penggerak dan prakarsa perubahan
yang akan saya lakukan.
2. So What (Analisis apa yang terjadi)

Berdasarkan yang saya sudah pelajari pada


modul 1.3 ini, saya sangat senang mendapatkan
ilmu baru bagaimana cara merumuskan visi yang
benar melalui model pendekatan inkuiri apresiatif
dengan tahapan BAGJA. Pada tahapan ini saya
merumuskan prakarsa perubahan yang saya
lakukan tahap demi tahapan seperti buat
pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan
rencana dan atur eksekusi sehingga saya dapat
memahami mana yang harus saya prioritaskan
untuk saya rubah pada pembelajaran di kelas
saya. saya juga dapat merasakan bagaimana
membuat visi guru penggerak yang langsung
dapat dirasakan oleh siswa sesuai dengan nilai
guru
3. Now What (Tindak lanjut dari
peristiwa yang terjadi)

Berdasarkan yang saya sudah saya pahami maka


saya melakukan penerapan dari visi guru
penggerak yang telah saya buat yaitu dengan
melakukan prakarsa perubahan dengan
mengembangkan pembelajaran yang kreatif di
dalam kelas. Saya berharap dengan tahapan
BAGJA yang sudah saya susun saya mampu
melakukan pembelajaran yang kreatif dimulai dari
diri saya untuk melakukan sebuah perubahan. Saya
berharap pembelajaran ini menjadi pembelajaran
yang bermakna bagi peserta didik sesuai dengan
profil pelajar pancasila dan nilai guru penggerak
yang harus berpihak pada murid. Saya akan terus
berusaha untuk melatih kompetensi saya untuk
terus menciptakan perubahan yang optimal. Selain
itu saya juga akan membagikan ilmu yang sudah
saya dapat ke rekan sejwat di sekolah saya.

Anda mungkin juga menyukai