Anda di halaman 1dari 9

JURNAL REFLEKSI DWI

MINGGUAN PENDIDIKAN
CALON GURU PENGGERAK
ANGKATAN 9
Modul 1.1
Linawati, S.Pd
Jurnal Refleksi dwi mingguan ini
dibuat untuk melengkapi salah satu
tugas calon guru penggerak. Sebagai
calon guru penggerak saya akan
merefleksikan seluruh rangkaian
kegiatan selama mempelajari modul
1.1. yaitu tentang Filosofis pemikiran
Ki Hajar Dewantara tentang
Pendidikan.
Rangkaian kegiatan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 ini
dimulai tanggal 16 Agustus 2023 secara serentak di buka oleh
Menteri Pendidikan, bapak Nadien Anwar Makarim, B.A, M.B.A
Dalam mengerjakan tugas ini saya menggunakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger
Greenaway , melalui pertanyaan sebagai berikut :

Facts (Peristiwa) Feelings (Perasaan)


Ceritakan pengalaman Anda mengikuti Bagaimana perasaan Anda selama
pembelajaran pada minggu ini atau pada saat pembelajaran berlangsung? Apa yang saya
aksi nyata ke dalam kelas ? Apa hal baik yang rasakan ketika menerapkan aksi nyata ke
saya alami dalam proses tersebut? Ceritakan dalam kelas? Ceritakan hal yang membuat
juga hambatan atau kesulitan Anda selama Anda memiliki perasaan tersebut
proses pembelajaran pada minggu ini? Apa
yang saya lakukan dalam mengatasi kendala
tersebut?

Findings (Pembelajaran) Future (Penerapan)


Pelajaran apa yang saya dapatkan dari Apa yang bisa saya lakukan dengan lebih
proses ini ? Apa hal baru yang saya baik jika saya melakukan hal serupa di
ketahui mengenai diri saya setelah masa depan ? Apa aksi/tindakan yang
proses ini? akan saya lakukan setelah belajar dari
peristiwa ini?
Dibawah ini adalah hasil refleksi yang telah saya lakukan :
Facts (Peristiwa)
Banyak pengalaman saya rasakan selama menjalani Pendidikan Guru
Penggerak ini, meskipun baru kurang lebih dua minggu saya ikuti yang
tepatnya dimulai tanggai 16 Agustus 2023. Antara lain: mengikuti pelatihan
guru penggerak banyak pengalaman yang saya dapatkan, bertemu dengan
orang-orang hebat meski secara daring.
Saya mencoba menerapkan sedikit yang saya dapat dikelas saya, mencoba
memberikan variasi belajar dengan tugas kelompok , membawa alat peraga dari
lingkungan sekitar.
Disisi lain ada perasaan kuatir dikarenakan dalam mengikuti pelatihan guru
penggerak ini waktunya sangat lama , takut jika tidak bisa melakakun semua
tanggung jawab yang diberikan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan terutama terkait dengan kekurang pahaman tentang IT saya kurang
begitu mahir.
Selain itu tugas utama saya sebagai pendidik kawatir dan takut tidak bisa
membagi waktudan sulit menentukan skala prioritas yang kadang membuat
saya cepat putus asa dan tidak semangat.
Namun, Saya berusaha untuk tetap menjaga kesehatan, berdoa kepada Allah
SWT semoga saya diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan
tugas sebagai guru maupun menyelesaikan semua tugas guru penggerak yang
diberikan . Terus meminta dukungan keluarga agar terus semangat.
Feelings (Perasaan)

Berbicara mengenai perasaan selama mengikuti kegiatan guru penggerak iniseperti “permen nano – nano: manis,asem,asin rame rasanya”. Itu
perumpamaan yang saya gunakan. Ada perasaan bahagia di beri kesempatan mengikuti kegiatan ini oleh Allah, mendapat kesempatan belajar
dengan orang-orang hebat, mempelajari hal-hal baru, mendengarkan pengalaman-pengalaman yang luar biasa dari rekan – rekan.
Tapi, ada ketakutan yang muncul apakah saya mampu menyelesaikan semua dengan baik semua tanggung jawab saya baik sebagai guru dan Calon
Guru Penggerak dengan segala keterbatasan saya.
Saat akan menerapkan apa yang saya dapatkan dikelas, muncul perasan ragu apakah ini akan berhasil membawa perubahan lebih baik, bagai mana
tanggapan rekan – rekan di lingkungan saya,positif ataukah negatif.
Findings (Pembelajaran)
Dari pembelajaran ini saya menemukan hal-hal baru, yang sebelumnya kurang saya pahami sebelumnya yaitu
tentang filosofis Ki Hajar Dewantara. Saya mendapat ilmu-ilmu baru yang sangat saya perlukan untuk
meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik.
Sebagai seorang pendidik saya harus menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota
masyarakat dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso dan
tut wuri handayani.
Saya menyadari bahwa anak memiliki kodrat merdeka, oleh karena itu saya harus memberikan kemerdekaan
kepada anak-anak untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan minat, bakat , dan kreatifitasnya agar
mereka dapat mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya.
Sebagai pendidik saya harus senantiasa menghamba kepada anak atau dengan kata lain berpihak pada
mereka.menjadikan mereka subyek bukan obyek. Saya juga harus memandang murid bukanlah kertas yang bisa
digambar sesuai kemauan saya , karena mereka lahir dengan kodrat yang samar. Tugas kita adalah menebalkan
garis-garis samar itu agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya. Menerapkan budi pekerti
yang luhur merupakan keharusan yang tidak terbantahkan dengan cara mengintegrasikan setiap proses
pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri , bernalar kritis dan kreatif.
Sebagai seorang pendidik diibaratkan seorang petani yang menanam jagung misalnya. Hanya dapat menuntun
tumbuhnya jagung tersebut, memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman jagung , memberi pupuk dan air,
membasmi ulat-ulat dsb. Agar tanaman itu tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang berkualitas tinggi.
Future (Penerapan)
Saya akan melakukan hal terbaik didalam proses pembelajaran saya dikelas, agar tujuan
pendidikan bisa tercapai dengan baik. Banyak hal yang akan saya benahi yang selama ini
tanpa saya sadari apa yang saya lakukan jauh dari kata sempurna jika dikaitkan dengan
filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara .
Menerapkan pembeljrn yang berpusat pada murid, agar tercipta kegiatan belajar yang
menyenangkan didalam kelas. Memberi kebebasan kepada anak-anak untuk menggali
potensi yang dimilikinya harus terjadi dalam proses pembelajaran agar mereka menemukan
jati dirinya sehingga menjadi manusia seutuhnya. Menyesuaikan kodrat alam dan kodrat
zamannya.
Sekian pemaparan saya dalam refleksi dwi mingguan Pendidikan Calon Guru Penggerak.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai