Anda di halaman 1dari 28

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Deputi Bidang Investigasi

Evolusi
Pengawasan dan
Tantangan Masa
Depan
R A PAT K E R J A T E K N I S P E N G AW A S A N TA H U N 2 0 2 3
K E M E N T E R I A N L I N G K U N G A N H I D U P D A N K E H U TA N A N

“ B E R S I H M E L AYA N I , M E M B E R I S O L U S I ”
AGUSTINA ARUMSARI
KETUA AAIPI
D E P U T I K E PA L A B P K P B I D A N G I N V E S T I G A S I
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

Pernyataan Konfidentialitas
1. Salindia ini disusun dan dipaparkan hanya untuk
kepentingan kegiatan RAPAT KERJA TEKNIS
PENGAWASAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN TAHUN 2023
2. Distribusi dan penggunaan seluruh atau sebagian
data dan informasi yang terkandung dalam salindia
ini selain untuk kepentingan kegiatan tersebut
pada Butir 1, dalam bentuk dan cara apapun, harus
atas izin tertulis dari Deputi Bidang Investigasi
BPKP
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

POKOK BAHASAN
Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3
KAK dari Panitia

 Materi: Pengawasan untuk


Pengawasan untuk
Evolusi Pengawasan dan Pendahuluan
Bersih Melayani Memberi Solusi
Tantangan Masa Depan

 Tujuan:
Memberikan gambaran Bagian 4 Bagian 5
perubahan strategi
pengawasan dan
tantangan masa depan Tantangan Masa
Penutup
Depan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

BAGIAN I
PENDAHULUAN
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

“Bersih Melayani, Memberi Solusi” adalah


Cermin Evolusi Pengawasan

Bersih Melayani Memberi Solusi

Pengawasan untuk Pengawasan untuk: Pengawasan untuk:


• Memastikan (menentukan, • Menambah nilai APIP sebagai pemberi
Penanganan
memverifikasi) • Memberi early warning alternatif solusi yang
Accounting Fraud dan • Menilai dan mengevaluasi • Memberi insight dan
terpercaya (trusted
Korupsi masa lalu (hindsight) foresight
• Merekomendasikan • Perbaikan GRCC advisor)
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

BAGIAN II
Pengawasan
untuk Bersih
Melayani
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

Pengawasan di Tahun 50an s.d 60an


Kabinet Wilopo
• Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1952 tentang Hukuman Jabatan.

Kabinet Burhanuddin:
• mengusulkan keadaan darurat korupsi dan mengajukan RUU Anti-Korupsi kepada DPRS namun rencana
itu tidak terwujud nyata. (Juwono, 2016)
Pembentukan berbagai lembaga antikorupsi terbentuk seperti:
• Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara (Bapekan) (1959),
• Panitia Retooling Aparatur Negara (Paran) (1960)
• Komando Tertinggi Retooling Aparat Revolusi (Kotrar) (1963)
• Team Penertiban Keuangan Negara (1966)
• Tim Pemberantasan Korupsi (1967).
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

Pengawasan di Tahun 70an


Pembentukan Komisi – 4 pada tahun 1970 untuk melakukan riset dan evaluasi
atas kebijakan antikorupsi. Komisi – 4 merekomendasikan dilakukannya reformasi
di area administrasi publik, pengadaan barang/jasa pemerintah, pengelolaan
kekayaan negara, pengawasan perpajakan serta bea dan cukai. (Brata, 2010)
Operasi Tertib pada tahun 1977. Operasi tersebut bertujuan meningkatkan
efisien (daya guna) dan efektivitas (hasil guna), meningkatkan kewibawaan
pemerintah dan mengikis praktik penyelewengan seperti pungutan liar,
komersialisasi jabatan, dan pemborosan keuangan negara.
Secara khusus Kejaksaan Agung juga melaksanakan Clean Desk Operation dan
Clean Government.
Upaya deteksi dini korupsi pada masa itu dilakukan antara lain dengan dibukanya
saluran pengaduan masyarakat dalam bentuk Kotak Pos 5000.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

Pengawasan Tahun 80an s/d 90an


Kutipan dari GHBN Tahun 1983

Perlu dilanjutkan dan makin ditingkatkan kebijaksanaan


dan langkah-langkah yang telah dilakukan dalam rangka Tahun 2023
penertiban aparatur Pemerintahan serta dalam (40 tahun
menanggulangi masalah-masalah korupsi, kemudian)
penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan pemborosan masalah yang
kekayaan dan keuangan negara, pemungutan- dihadapai masih
pemungutan liar serta berbagai bentuk penyelewengan sama
lainnya yang menghambat pelaksanaan pembangunan.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

Pengawasan Tahun 80an s/d 90an


Inpres Nomor 15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan

Pengawasan Melekat Pengawasan Fungsional


Tujuan: Unsur SPM:
Upaya yang dilaksanakan untuk Itjen
• Organisasi Menko Ekuin
menjaga dan mendorong agar BPKP Departemen /
• Kebijakan dan Wasbang
pelaksanaan tugas atau kegiatan LPND
• Perencanaan
dapat berjalan lancer secara • Prosedur
berdayaguna dan berhasil guna, • Personalia Inspektur
Inspektorat
sesuai dengan peraturan • Pencatatan / Jenderal
Wilayah
perundang-undangan yang akuntansi Pembangunan
berlaku, tertib administrasi, • Pelaporan (untuk proyek
kebijaksanaan dan/atau rencana • Aparat pemeriksaan setoral dan Inpres)
yang telah ditetapkan intern
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

Pengawasan Tahun 2000an s/d sekarang


Model Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional (SPKN) BPKP 1999

Model PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP


Model holistik – komprehensif (strategi dan aksi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi (KPK -
Bappenas))

Model fokus – tematik (MCP KPK)

Model Zona Integritas, WBK dan WBBM (Kementerian PAN dan RB)

Model Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan (TP4) Kejaksaan RI
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

BAGIAN III
Pengawasan
untuk Memberi
Solusi
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

MEMBERI RASA AMAN: MENGAWAL AKUNTABILITAS


KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

MEMBERI EARLY WARNING MEWUJUDKAN


RISK INFORMED DECISION MAKING
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

Memberi insight dan foresight dengan mengintegrasikan isu-isu


Keberlanjutan serta Kepatuhan, Kinerja, Korupsi dan HKP
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

MEMBERI SOLUSI RESTORATIF SEBAGAI BAGIAN DARI


CRIMINAL JUSTICE SYSTEM
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

BAGIAN IV
Tantangan
Masa Depan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

TIGA TANTANGAN UTAMA APIP


MANAJEMEN RISIKO
PERKEMBANGAN
PEMBANGUNAN SDM MILENIAL DAN
TEKNOLOGI
NASIONAL BELUM GEN Z
INFORMASI
MEMADAI
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

KONDISI MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN NASIONAL

KONSEKUENSI DAN TANTANGAN BAGI APIP SEBAGAI LINI KETIGA


Banyak pemangku
Tujuan negara yang kepentingan dengan Keragaman Korupsi masih
luas beragam Konvergensi Trade off Regulasi dan menjadi Risiko
kepentingan Risiko Kebijakan Praktik yang Sangat
MR KLPBUBL Tinggi
Faktor risiko VUCA
Konflik tujuan
dan kompleks
sangat mungkin • F ak to r risik o inte rnal dan e k ste rnal se mak in e rat te rh ub ung
(poleksosbud
terjadi • P e ne tap an se l e ra risik o se mak in k o mp l e k s k are na p e ntingny a
hankamiptek) me mp e rtimb angk an k e c e nde rungan gl o b al
• Trade o f f k e b ij ak an me nj adik an p e ngamb il an k e p utusan strate gis p e rl u
Proses pengambilan dib uat de ngan k e sadaran dan p e mah aman se p e nuh ny a me nge nai:
- b iay a, k e rugian, k o nse k ue nsi/ damp ak ne gatif ny a, siap a y ang
Banyak shared risk keputusan
me nanggungny a, dan
antar KLPBU melibatkan banyak - manf aat, k e untungan, k o nse k ue nsi / damp ak p o sitif ny a dan siap a
pihak y ang me mp e ro l e h ny a.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

MR Pembangunan Nasional: Beragam Framework


dan Belum Terintegrasi

P e rl uny a:
• P e ngaturan MR
P e mb angunan
nasio nal y ang
sif atny a risik o
b e rsama
• Inte grasi siste m
inf o rmasi MR
• P e ningk atan
k o mp e te nsi MR
( dik l at dan
se rtif ik asi)
• P e ngaturan me nge nai
p e nanganan e me rging
risk
• P e l ap o ran
• E v al uasi dan audit atas
de sain dan
imp l e me ntasi
k e b ij ak an MR
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

TANTANGAN PERKEMBANGAN IT
Being Digital Fraud
Computer-related
(virtualisasi tersembunyi Digital Evidence
fraud crime
Proses Bisnis) dalam data digital

Pelayanan publik dan Media computer / digital APIP perlu mampu APIP perlu mampu
manajemen pembangunan menjadi alat untuk menganalisis anomaly data menganalisis anomali data
yang menjadi seba digital melakukan dan untuk mendeteksi error untuk mendeteksi error
perlu ditindaklanjuti menyembunyikan atau fraud atau fraud
dengan transforasi digital perbuatan dan hasil fraud
pengawasan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

TANTANGAN FORENSIC DIGITAL DAN DATA ANALYTICS


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

Tantangan Disrupsi Angkatan Kerja dari Digital


Immigrants ke Digital Natives

https://www.suara.com/news/2021/10/06/131035/ungkap-tantangan-asn-
kemenpan-rb-2030-70-persen-angkatan-kerja-akan-diisi-milenial
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

BAGIAN V

PENUTUP
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

QUICK WINS MENJAWAB TANTANGAN MASA


DEPAN

Keluar Kedalam

•Memperluas Aksi •Membangun Diri


Kolaborasi menjadi Trusted
Advisor
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

Kolaborasi dengan KLPBUBL untuk Mewujudkan


Integrated Assurance
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

Menjadi Trusted Advisor


Bersih Melayani
• Ethical resilience
• Fokus pada hasil
• Komunikator yang dinamis
• Keahlian teknis

Memberi Solusi
• Berpikiran terbuka (Open mindedness)
• Rasa ingin tahu yang besar
(Intellectually Curious)
• Pemikir yang kritis
• Relasi yang insightful
• Pemimpin yang inspirasional

https://www.pwc.com/sk/en/pwc-services-for-zse-vse/forensic-services-internal-audit.html
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi

TERIMA KASIH

Rapat Koordinasi Pengawasan Intern 2021

Anda mungkin juga menyukai