Anda di halaman 1dari 8

RMK PERILAKU MANAJEMEN DALAM ORGANISASI

OLEH

SEPTY MAHARANI AZ-ZAHRA RUMAKAT A031211150


ULIA DEWI SARTIKA A031211146

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
Manajemen dan Manajer. Bagaimanakah seorang manajer atau pimpinan sekolah
menggunakan alat-alat (konsep dan teori) yang dipelajari dari Perilaku Organisasi?
Sangat jelas bahwa hal ini terkait dengan tugas dan peran dalam manajemen yang
mempersyaratkannya memiliki ketrampilan-ketrampilan manajerial. Manajemen
adalah Proses merencanakan (Planning), Mengatur (Organizing), Memimpin (Leading),
dan Mengkontrol (Controlliong ) sumber daya manusia, keuangan, material, dan sumber
daya lainnjya untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja. Sedangkan
manajer adalah siapapun yang mensupervisi satu atau lebih sub-ordinat (bawahan)
dalam konteks persekolahan adalah Kepala Sekolah. Dalam situasi yang sederhana
maupun yang kompleks fungsi manajemen sangatlah penting untuk dijalankan secara
efektif.
Perencanaan (Planning) yang efektif diperlukan untuk menentukan arah
dan tujuan organisasi, mengalokasikan sumber daya, dan menggunakan sumber daya
untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu perusahaan penerbangan yang berada di Dallas
yang bernama Southwest Airlines berhasil mencapai tujuan untuk memiliki daya saing
yang tangguh. Untuk memberikan pelayanan kepada penumpang dengan penerbangan
murah. Untuk South West Airlines yang didirikan dan dipimpin oleh Herb Kelleher
mencapai tujuan ini dengan cara menggunakan sumber dayanya, termasuk sumber daya
manusia, secara efektif dan unik. Masing-masing kru memiliki tugas sendiri sendiri,
tetapi pada waktu luang setiap kru bertugas membantu kru lainnya sehingga Southwest
Airlines bisa menghemat waktu penerbangan 10-15 menit yang memungkinkan terbang
lebih banyak pada rute-rute pendek. Perencanaan sebagaimana disebutkan diatas tidak
bisa berdiri sendiri dan harus diterjemahkan melalui langkah berikutnya, yaitu
pengaturan atau pengorganisasian (organizing).
Pengaturan (Organizing) adalah suatu proses membangun peran dan hubungan
struktural maupun fungsional dalam organisasi yang memampukananggota organisasi
mencapai tujuan organisasi. Pengaturan atau pengoganisasianberkenaan dengan
mengelompokkan para pekerja atau pegawai menjadi
kelompok-kelompok, tim, atau departemen-departemen sesuai dengan jenis tugasyang
dilakukan. Misalnya, perusahaan IBM berhasil sukses mencapai tujuandengan
mengorganisasikan pekerjanya menjadi departemen seperti teknisi servis
dikelompokkan dengan teknisi servis dan tenaga pemasaran juga dikelompokkan
dengan tenaga pemasaran. Bahkan perusahaan mobil General Motor di Amerika
bangkit dari kebangkrutannya dengan menggandeng Toyota lalu membentuk
perusahaan baru bernama NUMMI yang memiliki cara pengorganisasian yang
sangat unik dan efektif yaitu para pekerjanya dikelompokkan menjadi tim kerjayang
memiliki otoritas untuk mengambil keputusan. Memiliki perencanaan dan
pengorganisasian yang baik belum tentu membawa mereka sukses. Kesuksesan
mereka juga dikarenakan sebuah proses kepemimpinan (leading).
Di dalam proses kepemimpinan (leading) manajer atau pemimpin mendorong dan
mempengaruhi pekerja atau pegawainya untuk melaksanakan pekerjaan yang baik dan
mengkoordinasikan individu maupun kelompok untuk bekerja dalam bahasa dan visi
yang sama untuki mencapai tujuan organisasi. Di

dalam memimpin, seorang pemimpin dipersyaratkan memahami gaya-gaya


kepemimpinan sehingga mencapai keberhasilan. Herb Kelleher dari Southwest Airlines
memiliki gaya kepemimpinan dengan people relation approach (Pendekatan hubungan
humanistik). Ia dan seluruh manajernya setahun sekali selalu melakukan pekerjaan-
pekerjaan dasar seperti check in penumpang dan penanganan bagasi untuk menunjukkan
kepada penumpang pendekatan kerja tim yang baik. Dalam menjalankan tugas
manajemen selain menjalankan proses ketiga fungsi manajemen tersebut, seorang
manajer atau pimpinan dalam konteks persekolahan adalah Kepala Sekolah, juga
menjalankan fungsi kontrol (controlling). Dalam hal ini manajer atau pimpinan
melakukan monitoring dan evaluasi setiap individu, kelompok, dan kinerja organisasi
untuk melihat apakah tujuan organisasi telah tercapai. Jika tujuan tercapai maka tindakan
selanjutnya adalah mempertahankan dan bahkan meningkatkan kinerja organisasi. Jika
tujuan tidak tercapai, hasil dari proses kontrol harus ditindak lanjuti dengan tindakan
koreksi dan perbaikan.
Dalam menjalankan proses keempat fungsi manajemen tersebut, seorang manajer
dipersyaratkan memiliki ketrampilan manajerial. Tedapat tiga ketrampilan manajerial
yang harus dipunyai oleh seorang manajer, yaitu (1) ketrampilan konseptual, (2)
ketrampilan kemanusiaan, (3) ketrampilan teknis. Ketrampilan konseptual
memungkinkan seorang manajer untuk dapat menganalisa dan mendiagnosa situasi serta
membedakan antara biaya dan pengaruh (cost and effect). Perencanaan dan
pengorganisasian memerlukan kemampuan konseptual yang tinggi. Ketrampilan
kemanusiaan memungkinkan seorang manajer memahami, bekerja dengan, memimpin,
dan mengkontrol perilaku orang lain dan kelompok. Dengan ketrampilan ini seorang
manajer dapat mempengaruhi karyawannya untuk menampilkan perilaku yang baik dan
efektif dalam mencapai tujuan organisasi dengan kinerja yang tinggi. Ketrampilan
teknis meliputi pengetahuan dan ketrampilan yang secara spesifik berhubungan dengan
pekerjaannya Tiap-tiap posisi dan fungsi mempersyaratkan keptrampilan teknis sepsifik
contoh soal pustakawan harus memiliki ketrampilan keperpustakaan. Keempat fungsi
manajemen ini dapat dilihat dalam kerangka sebagai berikut:
Gambar 2: Fungsi Manajemen

Sebuah sekolah yang didirikan oleh perusahaan tambang besar seluruh dunia di
wilayah Indonesia timur melakukan perubahan strategi pengelolaan sekolahnya untuk
mencapai tujuan kompetitif dan tuntutan kualitas bertaraf internasional dengan cara
mempraktikan ke empat fungsi manajemen tersebut dengan modifikasi menjadi
Planning, Leading, Organizing, dan Controlling. Dengan harapan semua lapisan sivitas
akademika sekolah tersebut terlibat didalam proses perubahan sejak dari awalnya. Oleh
sebab itu Leading didahulukan untuk mendesiminasi visi dan memimpin mereka untuk
memodifikasi rencana serta membagi tugas untuk mengorganisasikan unit-unit mereka
sesuai dengan tujuan tersebut. Sehingga bagan fungsi manajemen tersebut terlihat seperti
ini:
Gambar 3: Planning, Leading, Organizing, dan Controlling

Dalam gambar tersebut ditampilkan ilustrasi mengolah input dengan cara mengelola
lima sumber daya baik manusia, mesin, material, waktu, dan biaya memakai pelaksanaan
fungsi manajemen yang efektif untuk menghasilkan tujuan yang hasilnya lebih besar dan
lebih baik dari inputnya dan dapat menjadi pengaruh ganda kepada orang lain. Hasilnya
sekolah tersebut demi tahun ke tahun selama lima tahun bisa mencapai akreditasi A
nasional, tersertifikasi ISO9001:2008 dalam konteks keseluruhan sistem, tersertifikasi
menjadi Sekolah Adiwiyata, mensejajarkan dan menjadi bagian dari pendiri Asosiasi
Sekolah Nasional Plus bertaraf Internasional, berhasil mencapai kelulusan ujian
nasionakl sesuai dengan harapan, berhasil mengikuti dan memenangi lomba-lomba
lokal, propinsi, nasional, asia, dan internasional baik dalam bidang OSN, Olimpiade
Astronomi Asia Pasifik, Olimpiade Sain Internasional (IJSO), Asian dan World Choir,
lomba-lomba olah raga, berhasil bekerja sama dengan Aminef untuk program ILEP,
unicef untuk program pendidikan pencegahan Aids, berhasil secara terus menerus
berkolaborasi dengan international school untuk membangunpembelajaran yang lebih
efektif dengan Inquiry Learning dengan pendekatan classroom connection, modifikasi
area dan BCCT approach, melakukan pendidikan entrepreneurship bekerja sama dengan
Junior Achievment, melakukan pembelajaran kontekstual melalui kerja sama dengan
berbagai departemen dan
elemen masyarakat dilingkungan area pendiri, dan memperkenalkan pendidikan
lingkungan yang berkolaborasi dengan sekolah-sekolah lain baik di Jepang, Australia,
maupun sekolah di Indonesia dengan cara komunikasi melalui skype.

Anda mungkin juga menyukai