Kel 7. RMK Perilaku Manajemen Dalam Organisasi
Kel 7. RMK Perilaku Manajemen Dalam Organisasi
OLEH
Sebuah sekolah yang didirikan oleh perusahaan tambang besar seluruh dunia di
wilayah Indonesia timur melakukan perubahan strategi pengelolaan sekolahnya untuk
mencapai tujuan kompetitif dan tuntutan kualitas bertaraf internasional dengan cara
mempraktikan ke empat fungsi manajemen tersebut dengan modifikasi menjadi
Planning, Leading, Organizing, dan Controlling. Dengan harapan semua lapisan sivitas
akademika sekolah tersebut terlibat didalam proses perubahan sejak dari awalnya. Oleh
sebab itu Leading didahulukan untuk mendesiminasi visi dan memimpin mereka untuk
memodifikasi rencana serta membagi tugas untuk mengorganisasikan unit-unit mereka
sesuai dengan tujuan tersebut. Sehingga bagan fungsi manajemen tersebut terlihat seperti
ini:
Gambar 3: Planning, Leading, Organizing, dan Controlling
Dalam gambar tersebut ditampilkan ilustrasi mengolah input dengan cara mengelola
lima sumber daya baik manusia, mesin, material, waktu, dan biaya memakai pelaksanaan
fungsi manajemen yang efektif untuk menghasilkan tujuan yang hasilnya lebih besar dan
lebih baik dari inputnya dan dapat menjadi pengaruh ganda kepada orang lain. Hasilnya
sekolah tersebut demi tahun ke tahun selama lima tahun bisa mencapai akreditasi A
nasional, tersertifikasi ISO9001:2008 dalam konteks keseluruhan sistem, tersertifikasi
menjadi Sekolah Adiwiyata, mensejajarkan dan menjadi bagian dari pendiri Asosiasi
Sekolah Nasional Plus bertaraf Internasional, berhasil mencapai kelulusan ujian
nasionakl sesuai dengan harapan, berhasil mengikuti dan memenangi lomba-lomba
lokal, propinsi, nasional, asia, dan internasional baik dalam bidang OSN, Olimpiade
Astronomi Asia Pasifik, Olimpiade Sain Internasional (IJSO), Asian dan World Choir,
lomba-lomba olah raga, berhasil bekerja sama dengan Aminef untuk program ILEP,
unicef untuk program pendidikan pencegahan Aids, berhasil secara terus menerus
berkolaborasi dengan international school untuk membangunpembelajaran yang lebih
efektif dengan Inquiry Learning dengan pendekatan classroom connection, modifikasi
area dan BCCT approach, melakukan pendidikan entrepreneurship bekerja sama dengan
Junior Achievment, melakukan pembelajaran kontekstual melalui kerja sama dengan
berbagai departemen dan
elemen masyarakat dilingkungan area pendiri, dan memperkenalkan pendidikan
lingkungan yang berkolaborasi dengan sekolah-sekolah lain baik di Jepang, Australia,
maupun sekolah di Indonesia dengan cara komunikasi melalui skype.