Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)

SIFAT Nama :
SIFAT KOLIGATIF
KOLIGATIF LARUTAN
LARUTAN
Fase :

A. PENURUNAN TEKANAN UAP


1. Pengertian Tekanan Uap
Air memiliki titik didih 100oC. Ketika mendidih, air berubah menjadi uap air. Akan tetapi, air dapat menguap
pada suhu berapa saja, termasuk pada suhu di bawah 100 oC. Sebagai contoh, pakaian basah menjadi kering ketika
dijemur karena air menguap. Meskipun demikian, pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan
tertutup karena ruangan itu akan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetap
berlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama. Dengan kata lain terdapat
kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya. Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat
disebut tekanan uap zat itu.
Jadi Tekanan uap jenuh adalah tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh yang dihasilkan oleh zat padat atau zat
cair pada suhu tertentu.
Besarnya tekanan uap jenuh bergantung pada jenis zat dan suhu. Zat yang memiliki gaya tarik – menarik
antarpartikel relatif besar, berarti sukar menguap, mempunyai tekanan uap jenuh yang relatif kecil, contohnya
garam, gula, glikol, dan gliserol. Sebaliknya zat yang memiliki gaya tarik – menarik antarpartikel relatif lemah,
berarti mudah menguap, mempunyai tekanan uap jenuh yang relatif besar. Zat seperti itu dikatakan mudah
menguap atau atsiri (volatile), contohnya etanol dan eter.
Tekanan uap suatu zat akan bertambah jika suhu dinaikkan. Kenaikan suhu menyebabkan energi kinetik
molekul – molekul cairan bertambah besar, sehingga lebih banyak molekul yang dapat meninggalkan permukaan
cairan memasuki fase gas. Akibatnya, konsentrasi uap semakin besar dan dengan demikian tekanan uap semakin
besar.
Tabel 1. Pengaruh suhu terhadap Tekanan Uap Jenuh Air
0 0 0 0
T( C) P T( C) P T( C) P T( C) P
0 4,58 21 18,65 35 42,2 92 567,0
5 6,54 22 19,83 40 55,3 94 610,9
10 9,21 23 21,07 45 71,9 96 657,6
12 10,52 24 22,38 50 97,5 98 707,3
14 11,99 25 23,76 55 118,0 100 760,0
16 13,63 26 25,21 60 149,4 102 815,9
17 14,53 27 26,74 65 187,5 104 875,1
18 15,48 28 28,35 70 233,7 106 937,9
19 16,84 29 30,04 80 355,1 108 1004,6
20 17,54 30 31,82 90 525,8 110 1074,6

2. Penurunan Tekanan Uap


Apabila ke dalam suatu pelarut dilarutkan zat yang tidak
mudah menguap, ternyata tekanan uap jenuh larutan
menjadi lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut
murni. Hal ini disebabkan antara molekul zat terlarut dan
molekul pelarut timbul gaya tarik menarik. Dengan kata
lain, molekul – molekul zat terlarut akan menghalangi
penguapan pelarut, sehingga tekanan uap larutan lebih
rendah daripada tekanan uap pelarut murni.

Tekanan uap jenuh larutan dinyatakan dengan P dan tekanan uap jenuh pelarut murni dinyatakan dengan P 0.
Karena tekanan uap larutan lebih kecil daripada tekanan uap pelarut murninya, maka terjadi penurunan tekanan
uap.

Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni (P 0) dengan tekanan uap jenuh larutan (P) disebut penurunan
tekanan uap jenuh(∆P).

∆P = P0 – P dimana ∆P = penurunan tekanan uap


P0 = tekanan uap pelarut murni
P = tekanan uap larutan
3. Hukum Raoult
Pengaruh konsentrasi terhadap penurunan tekanan uap jenuh dijelaskan oleh Raoult. Menurut Raoult,
penurunan tekanan uap jenuh untuk larutan encer yang tidak mudah menguap sam dengan hasilkali tekanan uap
jenuh pelarut murninya dikalikan fraksi mol zat terlarut, sedangkan tekanan uap jenuh larutan sama dengan
hasilkali tekanan uap jenuh pelarut murni dengan fraksi mol pelarut.
Dimana : Po = tekanan uap jenuh pelarut murni
∆P = X terlarut . Po dan P = X pelarut . P o
X terlarut = fraksi mol zat terlarut
P = tekanan uap jenuh larutan
Sedangkan untuk larutan elektrolit : X pelarut = fraksi mol zat pelarut
∆P = penurunan tekanan uap jenuh
∆P = X terlarut . P0 . i i = faktor Van’t Hoff
Larutan yang memenuhi hukum Raoult disebut larutan ideal dan larutan yang seperti itu adalah larutan – larutan
encer.
Tekanan uap jenuh air pada 1000C adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap jenuh larutan
Contoh glukosa 18 % pada 100oC? (Ar H = 1 , C = 12 , O = 16)
Contoh
11
Penyelesaian: Diketahui : kadar larutan glukosa = 18 %
Penyelesaian:
Po = 760 mmHg
Larutan glukosa non elektrolit berarti faktor van’t Hoff (i) = 1
Ar H = 1 , C = 12 , O = 16

Ditanya :P?
Jawab :
Dalam 100 gram larutan glukosa terdapat :
massa glukosa = x

massa air = 100 – 18 gram = 82 gram

Mol glukosa = = 0,1 mol

mol air = = 4,55 mol

P = X pelarut . Po P = = 743,66 mmHg

Referensi Buku Kimia untuk kelas XII (Unggul Sudarmo) hal 9 – 11


https://youtube.com/watch?v=ZscOwPtCTLI
https://youtube.com/watch?v=G-7mFgZgdh0

Latihan
Latihansoal
soal
11
1. Sebanyak 5 gram lilin C22H46 dilarutkan dalam 50 gram karbon tetraklorida (CCl 4) pada suhu 230C. Hitung
besarnya tekanan uap larutan (P0 CCl4 pada 230C = 0,31 atm; Mr C22H46 = 310 ; dan Mr CCl4 = 154)

2. Tekanan uap suatu larutan 10 gram glukosa (C 6H12O6) di dalam 100 gram etanol (C 2H5OH) adalah 55 mmHg.
(Mr C6H12O6 = 180 dan Mr C2H5OH = 46) . Tentukan :
a. tekanan uap pelarut murni etanol tersebut
b. penurunan tekanan uap larutan.

3. Bila tekanan uap jenuh suatu larutan yang mengandung 13 gram zat T dalam 100 gram air pada suhu 26 0C
sebesar 27,371 mmHg, berapa massa molekul relatif zat T pada suhu sama bila diketahui P 0 air = 28,065
mmHg ?

B. KENAIKAN TITIK DIDIH


Seperti pada pembahasan sebelumnya , apabila air murni dipanaskan pada tekanan 1 atm maka air akan mendidih
pada temperatur 100oC, karena pada temperatur itu tekanan uap air sama dengan tekanan udara di sekitarnya.
Temperatur pada tekanan uap jenuh zat cair yang sama dengan 1 atm disebut titik didih normal zat cair itu. Dengan
adanya zat terlarut, maka tekanan uap air akan turun. Larutan itu memerlukan suhu yang lebih tinggi agar tekanan uap
jenuhnya sama dengan tekanan udara disekitarnya. Selisih antara titik didih pelarut dengan titik didih larutan disebut
kenaikan titik didih (∆Tb).
Penurunan titik beku yang disebabkan oleh 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram zat pelarut dinamakan penurunan titik
beku molal (Kb)
Hubungan antara titik beku larutan dengan molalitas larutan dirumuskan :
∆Tb = m . Kb Dimana :
∆Tb = penurunan titik didih larutan
W = massa zat terlarut (gram)
∆Tb = x x Kb Kb = tetapan penurunan titik didih molal
p = massa pelarut (gram)
m = molalitas
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
Sedangkan untuk larutan elektrolit : i = faktor Van’t Hoff

∆Tb = m . Kb .i
Tabel. 1. 3. Tetapan Kenaikan Titik Didih Molal (Kb)
Pelarut Titik Didih (0C) Kd(0C/m)
Air 100 0,52
Benzena 80,2 2,53
Asam asetat 118,3 3,07
Kloroform 61,2 3,63
Sikloheksana 80,7 2,69

Tentukan titik didih larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500 gram
Contoh
Contoh air (Kbair = 0,520C/m)!
11
Penyelesaian: Diketahui : massa glukosa = w = 18 gram
Penyelesaian:
Mr glukosa = 180
Larutan glukosa non elektrolit berarti faktor van’t Hoff (i) = 1
Massa air = p = 500 gram
Kb air = 0,52oC/m

Ditanya : titik didih larutan (Tb larutan)?


Jawab :
Cara 1 :
Mol glukosa =

Massa air = 500 gram = 0,5 kg


m=
∆Tb = m . Kb ∆Tb = 0,2 x 0,52 = 0,104o

∆Tb = Tb larutan – Tb pelarut


Tb larutan = Tb pelarut + ∆Td = 100oC + 0,104o = 100,1040C

Jadi titik didih larutan glukosa = 100,104oC

Cara 2 :
∆Tb = x x 0,52 = 0,1040C

∆Tb = Tb larutan – Tb pelarut Tb larutan = Tb pelarut + ∆Td = 100oC + 0,104o


= 100,1040C
Jadi titik didih larutan glukosa = 100,104 C
o

Tentukan kenaikan titik didih larutan 17,4 gram K2SO4 (Mr = 174) yang mengurai sempurna
Contoh
Contoh dalam 250 gram air dengan kenaikan titik didih molal air = 0,52oC/molal!
22
Penyelesaian: Diketahui : massa K2SO4 = w = 17,4 gram
Penyelesaian:
Mr K2SO4 = 174
α = 1 (mengurai sempurna)
Larutan K2SO4 adalah elektrolit maka tentukan terlebih dahulu harga i (van’t Hoff)
K2SO4(aq) 2K+(aq) + SO4 2 – (aq) n=3

i = [ 1 + (n– 1)α ] = 1 + (3 – 1)1 = 1 + (2).1 = 1 + 2 = 3


i=3
Massa air = p = 250 gram
Kb air = 0,52oC/m

Ditanya : kenaikan titik didih larutan (∆Tb larutan)?


Jawab :
Cara 1
Mol K2SO4 =

molalitas (m) K2SO4=

∆Tb = m . Kb .i = 0,4 x 0,52 x 3 = 0,624oC


Cara 2
∆Tb = =

∆Tb =

Referensi
Buku Kimia untuk kelas XII (Unggul Sudarmo) hal 13 – 16
https://youtube.com/watch?v=wI9ApRfbjZQ

Latihan
Latihansoal
soal22

1. Sebanyak 8 gram sukrosa (C12H22O11) dilarutkan dalam 60 gram air. Hitung kenaikan titik didih larutan dan
titik didih larutan tersebut. (Mr C12H22O11 = 342, Kb air = 0,5120C kg/mol; Tb air = 100OC)

2. Sebanyak 34,2 gr sukrosa (Mr= 342) dilarutkan di dalam 500 gram air, pada suhu berapa larutan sukrosa
mendidih ?(Kbair = 0,520C/m)!

3. Untuk menaikkan titik didih 500 ml air menjadi100,1 0C, berapa massa glukosa yang harus dilarutkan ? (Kbair
= 0,510C/m Mr Glukosa = 180) !

4. Tentukan massa barium klorida yang harus dilarutkan dalam 400 gram air sehingga mendidih pada suhu
100,195oC! (Kb air = 0,52oC/m ; Ar Ba = 137 dan Cl = 35,5)

5. Suatu zat non elektrolit yang massanya 3,42 gram dilarutkan dalam 200 gram air. Larutan itu mendidih pada
temperatur 100,030C. Tentukan Mr zat tersebut (Kbair = 0,51oC/m) !

6. Perhatikan wacana berikut ini :


Gerry adalah seorang mahasiswa jurusan
Geografi menyenangi hobi mendaki
Poair = 657,6 mmHg gunung. Saat mendaki gunung yang
berketinggian 2891 Mdpl, dia memasak
Titik didih air = 96oC air dan ternyata didapati bahwa air lebih
cepat mendidih dari biasanya. Kemudian
dia mengetahui ternyata titik didih air
mengalami penurunan setelah diukur
dengan termometer.

a. Mengapa titik didih air di puncak gunung lebih rendah jika dibandingkan dengan titik didih air di dataran
rendah ?
b. Berapa gram kah garam dapur (NaCl) yang harus dimasukkan Gerry ke dalam 1 kg air sehingga mendidih
pada suhu 100oC ? Diketahui bahwa Kb air = 0.52 oC/m, Ar Na= 23, Ar Cl= 35.5)

C. PENURUNAN TITIK BEKU


Dengan adanya zat terlarut, ternyata pada temperatur 0 0C air belum membeku. Pada temperatur itu tekanan uap
jenuh larutan lebih kecil dari 1 atm. Agar larutan membeku, temperatur larutan harus diturunkan sampai tekanan uap
jenuh larutan mencapai 1 atm. Titik beku larutan adalah suhu pada saat larutan mulai membeku ( terbentuk padatan).
Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (∆Tb).
Penurunan titik beku yang disebabkan oleh 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram zat pelarut dinamakan penurunan
titik beku molal (Kf)
Hubungan antara titik beku larutan dengan molalitas larutan dirumuskan :
Dimana :
∆Tf = m . Kf
∆Tf = penurunan titik beku larutan
W = massa zat terlarut (gram)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
∆Tf = x x Kf p = massa pelarut (gram)
m = molalitas
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
i = faktor Van’t Hoff
Sedangkan untuk larutan elektrolit :

∆Tf = m . Kf .i

Tabel. 1.2. Tetapan Penurunan Titik Beku Molal (Kb)


Pelarut Titik Beku (0C) Kb (0C/m)
Air 0 1,86
Benzena 5,4 5,1
Nitrobenzena 5,6 6,9
Asam asetat 16,5 3,82
Fenol 39 7,3
Naftalena 80 7
Kamfer 180 40

Tentukan penurunan titik beku jika 0,05 mol glukosa dilarutkan ke dalam 400 gram air ? (K f air =
Contoh 1,86oC/m) !
Contoh
11
Penyelesaian: Diketahui : mol glukosa = nt = 0,05 mol
Penyelesaian:
Larutan glukosa non elektrolit berarti faktor van’t Hoff (i) = 1
Massa air = p = 400 gram = 0,4 kg
Kf air = 1,86oC/m

Ditanya : ∆Tf
Jawab :
Cara 1 :
m=
∆Tf = 0,125 . 1,86 ∆Tf = 0,230C

Cara 2 :
∆Tf = 0,05 x x 1,86 = 0,230C

Jadi penurunan titik beku larutan glukosa = 0,23oC

Hitunglah titik didih dan titik beku larutan H2SO4 0,2 m jika diketahui sebanyak 90 % H2SO4
Contoh
Contoh terurai dalam larutan. Kf air = 1,86oC/molal dan Kb air = 0,52oC/molal!
22
Penyelesaian: Diketahui : molalitas H2SO4 = 0,2 m
Penyelesaian:
α = 90 % (0,9)
Larutan H2SO4 adalah elektrolit maka tentukan terlebih dahulu harga i (van’t Hoff)
H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO4 2 – (aq) n=3

i = [ 1 + (n– 1)α ] = 1 + (3 – 1)0,9 = 1 + (2).0,9 = 1 + 1,8 = 2,8


i = 2,8

Kb air = 0,52oC/m
Kf air = 1,86oC/molal

Ditanya : kenaikan titik didih larutan (∆Tb larutan)?


Jawab :
Cara 1
Mol K2SO4 =

molalitas (m) K2SO4=

∆Tb = m . Kb .i = 0,4 x 0,52 x 3 = 0,624oC

Cara 2
∆Tb = =
Referensi
Buku∆TKimia
b =
untuk kelas XII (Unggul Sudarmo) hal 17 – 19
https://youtube.com/watch?v=PBEORO7CWtg

Latihan
Latihansoal
soal
44
1. Diketahui Kf air = 1,86. Ar H = 1, C = 12, dan O = 16. Tentukan titik beku dalam radiator mobil yang berisi
cairan dengan perbandingan 62 g etilen glikol, HOCH2CH2OH, dalam 500 g air !
Mr etilen glikol, HOCH2CH2OH atau C2H6O2 = 62
Kunci :
etilen glikol adalah zat nonelektrolit, sehingga

Tf = × Kf = o
C
Titik beku: Tf = 0oC – 3,72oC = 3,72oC
2. Sebanyak Z gram zat non elektrolit (Mr = 60) dilarutkan dalam 250 gram air dan membeku pada suhu –
0,3720C , berapa massa zat tersebut? (Kfair = 1,86oC/m) !

Kunci :
∆Tb = titik beku pelarut – titik beku larutan

∆Tb = 00C – (– 0,372) = 0,3720C

∆Tb = x x Kb 0,372 = x x 1,86

0,372 = W = 3 gram

3. Jika 60 gram zat non elektrolit dilarutkan dalam 500 gram air dan membeku pada suhu – 1,86 0C , berapa Mr
zat tersebut? (Kfair = 1,86oC/m) !

Kunci :
∆Tb = titik beku pelarut – titik beku larutan

∆Tb = 00C – (– 1,86) = 1,860C

∆Tb = x x Kb 1,86 = x x 1,86

1 = Mr = 120

4. Larutan 0,5 molal suatu larutan elektrolit biner membeku pada suhu – 1,55oC. Jika harga Kf = 1,86oC/
molal, tentukan derajat ionisasi larutan elektrolit tersebut !
kunci :
elektrolit biner,
Tf = 0oC – (1,55oC) = 1,55oC

1,55 = 0,5  1,86  {1 + (2 – 1).α}


1,55 = 0,93  (1 + α)

1+α= = 0,66

5. Suatu alkena sebanyak 28 gram dilarutkan dalam 250 gram benzena (K f = 5,0). Ternyata larutan itu membeku
pada suhu – 3oC. Jika titik beku benzena adalah 5 oC, tentukanlah rumus molekul alkena tersebut ! (Ar C =
12 , H = 1)

Kunci :
∆Tb = 50C – (– 30C ) = 80C

∆Tb = x x Kb 8= x x5 Mr = 70

(CH2)n = 70 14n = 70 n=5

Jadi rumus molekul alkena adalah C5H10

D. TEKANAN OSMOSA
Osmosis adalah berpindahnya partikel pelarut dari
larutan encer ke larutan pekat melalui selaput
semipermeabel.
Selaput semipermeabel adalah suatu selaput berpori –
pori yang hanya dapat dilewati oleh partikel zat
pelarut, tetapi tidak dapat dilewati partikel zat
terlarut.Osmosis dapat dicegah dengan memberi suatu
tekanan pada permukaan larutan. Tekanan yang
diperlukan untuk menghentikan aliran pelarut dari
pelarut murni menuju larutan disebut tekanan
osmotik larutan.
Peristiwa Osmosis

Menurut Van’t Hoff tekanan osmotik suatu larutan sama dengan tekanan gas zat terlarut jika zat itu terdapat dalam
keadaan gas pada temperatur dan volume yang sama dengan temperatur dan volume zat tersebut, sehingga tekanan
osmotik larutan encer memenuhi persamaan yang sesuai dengan persamaan gas ideal, yaitu :
PV = n. RT P= . RT P = MRT
Dimana :
Untuk larutan,
π = M.R.Tkarena P = π π = tekanan osmotik
T = suhu absolut larutan (suhu K)
V = volume larutan (L)
R = tetapan gas (0,08205 L atm mol – 1 K – 1 )
π = x . RT n = jumlah mol zat
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
W = massa zat terlarut (gram)
Sedangkan untuk larutan elektrolit :

π = M.R.T. i

Sebanyak 7,2 gram glukosa, C6H12O6 dilarutkan dalam air sampai volumenya 400 ml. Pada
Contoh temperatur 270C, berapa tekanan osmotik larutan gula tersebut! (Ar C = 12 , H = 1 , O = 16)
Contoh
11
Penyelesaian: Diketahui : massa glukosa = w = 7,2 gram
Penyelesaian:
Volume larutan = 400 mL
Larutan glukosa non elektrolit berarti faktor van’t Hoff (i) = 1
Suhu = T = 27oC = (27 + 273)K = 300 K
Ar C = 12 , H = 1 , O = 16
Ditanya : π
Jawab :
Cara 1 :
Mr C6H12O6 = {(6 x12) + (12x1)+(6x16)} = 72 + 12 + 96 = 180

Mol glukosa =
M=

π = M.R.T π = 0,1 x 0,082 x 300 = 2,46 atm

Cara 2 :
π = x . RT

= x . 0,082 (27 + 273) π = 2,46 atm

Sebanyak 1,2 gram MgSO4 dilarutkan ke dalam air hingga volumenya 500 ml. Hitunglah tekanan
Contoh osmosis dari larutan yang terjadi pada suhu 27oC jika diketahui Ar Mg = 24 , S = 32 , O = 16!
Contoh
22
Penyelesaian: Diketahui : massa MgSO4 = w = 1,2 gram
Penyelesaian:
Volume larutan = 500 mL = 0,5 liter
Larutan MgSO4 elektrolit berarti faktor van’t Hoff (i) = 1
Harga α tidak diketahui berarti dianggap larutan MgSO4 terurai sempurna (α = 1)
MgSO4(aq) Mg2+(aq) + SO4 2 – (aq) n=2

i = [ 1 + (n– 1)α ] = 1 + (2 – 1)1 = 1 + (1) = 2

Suhu = T = 27oC = (27 + 273)K = 300 K


Ar Mg = 24 , S = 32 , O = 16
Ditanya : π
Jawab :
Mr MgSO4 = {(1 x24) + (1x32)+(4x16)} = 24 + 32 + 64 = 120
Mol MgSO4 =
M=

π = M.R.T.i π = 0,02 x 0,082 x 300 x 2 = 0,984 atm


atau
π = =

Istilah – Istilah Yang Berhubungan Dengan Tekanan Osmosis


1. Larutan Isotonik
 Dua larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama.
2. Larutan Hipotonik
 Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih kecil dibandingkan dengan larutan lain.
3. Larutan Hipertonik
 Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih besar dibandingkan dengan larutan lain.

fungsi.web.id
Gambar Bentuk – bentuk sel darah manusia berdasarkan perbedaan tekanan osmotik antara larutan di luar dengan di dalam sel

a) Isotonik (luar = dalam)


Cairan dalam sel darah merah mempunyai tekanan osmotik yang sama dengan larutan NaCl 0,9 %. Dengan kata
lain, cairan sel darah merah isotonik dengan larutan NaCl 0,9 %. Jika sel darah merah dimasukkan ke dalam
larutan NaCl 0,9 % , tidak akan ada aliran bersih air melalui dinding sel.
b) Hipotonik (luar sel < dalam sel)
Jika sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan NaCl yang lebih encer dari 0,9 % , air akan masuk ke dalam
sel dan sel akan menggembung
c) Hipertonik (luar sel > dalam sel)
Jika sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan NaCl yang lebih pekat dari 0,9 % , air akan masuk ke dalam
sel dan sel akan mengerut

Referensi
Buku Kimia untuk kelas XII (Unggul Sudarmo) hal 20 – 22
https://youtube.com/watch?v=uCUPDNrNUJM

Latihan
Latihansoal
soal
55
1. Suatu larutan terbuat dari 0,57 gram sukrosa (C12H22O11, Ar C = 12; H = 1; O = 16) yang dilarutkan ke dalam air
sehingga bervolume 250 mL pada suhu 27oC. Berapakah tekanan osmotiknya?

Mol sukrosa =
T = 27 + 273 = 300 K
V = 250 mL = 0,25 L
π = M.R.T

2. Sepuluh gram suatu polimer dilarutkan dalam 1 liter air pada suhu 300 K. Larutan ini mempunyai tekanan

osmotik 2  10 3 atm. Tentukan massa molekul relatif polimer yang dapat diperkirakan dari data !
Konsentrasi larutan:

= = molar

2  103 =  0,082  300

= 123000 = 12,3  104

3. Dilarutkan 7,2 gram zat non elektrolit ke dalam air sampai 500 mL pada temperatur 27oC tekanan osmotik
larutan 1,968 atm. Tentukan Mr zat tersebut ! (R = 0,082 L. atm/mol K)

T = 27 + 273 = 300 K
V = 500 mL = 0,5 L
π = 1,968 atm
π = M.R.T
4. Industri desalinasi merupakan industri pengolahan air laut menjadi air tawar. Pabrik ini dapat memproduksi air
tawar sebanyak 800 juta galonper hari. Jika konsentrasi garam dalam air laut adalah 0,6 M, hitunglah tekanan
atmosfir yang diperlukan untuk memulai osmosis balik yang digunakan dalam proses desalinasi. Anggaplah
bahwa pada suhu 25oC, nilai i = 2 dan R = 0,082 L atm mol – 1 K –1)

Diketahui : konsentrasi garam = 0,6 M


suhu 25oC
R = 0,082 L atm mol – 1 K –1

Ditanya : tekanan osmosis balik


Jawab :
π=MxRxTxi π = 0,6 x 0,082 x 298 x 2 π = 29,32 atm

jadi tekanan balik yang diperlukan agar terjadi osmosis balik dalam proses desalinasi
adalah 29,32 atm

5. Larutan glukosa (C6H12O6) dalam air (27oC) isotonik dengan larutan sukrosa (C 12H22O11) yang mengandung
10,26 gram sukrosa dalam 500 mL larutan pada 57oC hitunglah konsentrasi larutan glukosa tersebut!

Isotonik artinya :
π glukosa = π sukrosa
M.R.T = M.R.T

Anda mungkin juga menyukai