Anda di halaman 1dari 142

WORK LOAD ANALYSIS (WLA) PADA STAF HUMAN

RESOURCE DEVELOPMENT (HRD) DI PT.


ANUGERAH SAWIT ANDALAN BANJARMASIN

SKRIPSI

Oleh:

NOOR AMALIA
NIM. 1401451615

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
BANJARMASIN
2019
WORK LOAD ANALYSIS (WLA) PADA STAF HUMAN
RESOURCE DEVELOPMENT (HRD) DI PT.
ANUGERAH SAWIT ANDALAN BANJARMASIN

SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Menyelesaikan Program Sarjana
Psikologi Islam

Oleh:
Noor Amalia
NIM. 1401451615

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM
BANJARMASIN
2019

i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Noor Amalia


NIM : 1401451615
Tempat Tanggal Lahir: Banjarmasin, 17 Agustus 1996
Jurusan : Psikologi Islam
Fakultas : Ushuluddin dan Humaniora

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi saya yang berjudul:


“Work Load Analysis (WLA) pada Staf Human Resorce Development (HRD) di
PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin” adalah benar-benar karya saya,
kecuali kutipan yang di sebut sumbernya. Apabila di kemudian hari terbukti
bahwa skripsi ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil plagiasi, saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Banjarmasin, 28 Oktober 2019


Yang membuat pernyataan,

Noor Amalia
NIM. 1401451615

ii
PERSETUJUAN SKRIPSI

WORK LOAD ANALYSIS (WLA) PADA STAF HUMAN


RESOURCE DEVELOPMENT (HRD) DI PT. ANUGERAH
SAWIT ANDALAN BANJARMASIN
Yang dipersembahkan dan disusun oleh:

Noor Amalia
NIM. 1401451615

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk

dapat diajukan kepada Dewan Penguji

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dra. Mulyani, M. Ag Shanty Komalasari, M. Psi, Psikolog


NIP. 196810101994032004 NIP. 198302152015032002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Psikologi Islam

Yulia Hairina, M.Psi, Psikolog


NIP. 198403180120112009

Banjarmasin, 28 Oktober 2019

iii
PENGESAHAN SKRIPSI
WORK LOAD ANALYSIS (WLA) PADA STAF HUMAN
RESOURCE DEVELOPMENT (HRD) DI PT. ANUGERAH
SAWIT ANDALAN BANJARMASIN
Dipersembahkan dan disusun oleh:
Noor Amalia
NIM.1401451615
Telah Diajukan pada Tim Penguji
Pada: Hari Kamis, 14 November 2019
Tim Penguji

Nama Tanda Tangan

1. Dr. M. Zainal Abidin, M. Ag 1


(Ketua)
2. Yulia Hairina, M. Psi, Psikolog 2
(Anggota)
3. Dra. Mulyani, M.Ag 3
(Anggota)
4. Shanty Komalasari, M.Psi, Psikolog 4
(Anggota)
5. Anida Magfirah, M. Psi 5
(Notulis)

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ushuluddin Dan Humaniora
UIN Antasari Banjarmasin

Dr. Irfan Noor, M.Hum


NIP. 197104142003121005

iv
ABSTRAK

Noor Amalia, 1401451615: “Work Load Analysis (WLA) pada Staf Human
Resource Development (HRD) di PT. Anugerah Sawit Andalan
Banjarmasin” Skripsi Jurusan Psikologi Islam, Fakultas Ushuluddin dan
Humaniora, 2019, Pembimbing: (1) Dra. Mulyani, M.Ag. Pembimbing (2)
Shanty Komalasari, M. Psi, Psikolog.

Kata Kunci : WLA, HRD, Beban Kerja, Karyawan

Setiap karyawan memiliki beban kerja dari aktifitas-aktifitas pekerjaanya.


Beban kerja yang berlebihan atau kekurangan memberikan dampak yang tidak
baik bagi perusahaan dan karyawannya apabila tidak teratasi dengan baik. Oleh
karena itu, karyawan yang memiliki beban kerja berlebihan memerlukan
perbaikan atau upaya efektif dari perusahan untuk menghadapi dan mengatasi
masalah tersebut. Salah satunya dengan menggunakan Work Load Analysis
(WLA). Para ahli menyatakan bahwa WLA dapat mengetahui berapa besaran
beban kerja yang dilimpahkan kepada karyawan, waktu efektif kerja dan jumlah
karyawan yang dibutuhkan. Dengan WLA beban kerja karyawan dapat berkurang
dan dalam kondisi normal bekerja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana WLA pada staf HRD
di PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin. Penelitian ini bersifat kualitatif
studi kasus. Subjek penelitian ini adalah staf HRD yang berjumlah 1 orang.
Pengumpulan data menggunakan angket (template kegiatan), observasi dengan
metode diary description, wawancara berbingkai, dokumentasi dan analisis data
menggunakan WLA dengan metode Full Time Equivalent (FTE).

Berdasarkan hasil perhitungan waktu efektif bekerja yaitu 5,81 jam/hari,


33,2 jam/minggu, 145,25 jam/bulan dan 1.667,47 jam/tahun. Dengan perhitungan
FTE waktu penyelesaian aktifitas kerja menunjukkan kategori subjek pada beban
kerja yang berlebihan yaitu 22,32 dengan indeks nilai FTE >1,28. Sedangkan hasil
perhitungan dengan WLA kategori subjek pada beban kerja yang berlebihan yaitu
sebesar 243% dengan nilai >100%. Sehingga perlunya pengurangan beban kerja
dan penambahan karyawan ideal sebanyak 1 orang pada posisi staf HRD di PT.
Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin.

v
MOTTO

“Syukuri proses kehidupanmu karena suatu saat akan indah pada


waktunya di waktu yang tepat dan sudah direncanakan oleh Allah
SWT”

vi
KATA PENGANTAR

‫الرحيم‬
ّ ‫الرحمن‬
ّ ‫بسم اهلل‬

ُ‫ َسي ِدنَاُ َوَم حوََلنَا‬. ‫ي‬ ُِ َ‫فُ حاْلَنحبِي‬


َُ ‫اءُ َوالحم حر َسلِ ح‬ ُِ ‫السَلَمُُ َعلُىُاَ حشَر‬ َّ ‫الص ََلةُُ َو‬
َّ ُ.‫ي‬ َُ ‫اَ حْلَ حمدُُلِلُ ُِهُ َربُُالح َعالَ ِم ح‬
.‫ي‬ َُ ‫ص ححبُِِهُاَ حْجَعِ ح‬ ِِ
َ ‫ُمَ َّمدُُ َو َعلُىُاُل ُهُ َو‬
Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT,

karena berkat rahmat serta karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Shalawat dan salam juga peneliti haturkan kepada suri tauladan terbaik

ummat yaitu Nabi Muhammad SAW beserta para kerabat, sahabat serta orang

yang istiqamah mengikuti petunjuknya hingga akhir jaman.

Setelah melewati hambatan dan rintangan, akhirnya penelitian skripsi

dengan judul “Work Load Analysis (WLA) pada Staff Human Resource

Development (HRD) di PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin” ini dapat

diselesaikan. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penelitian skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan semua pihak baik dalam bentuk dukungan, bimbingan dan

arahan serta motivasi sehingga tugas yang terasa berat ini dapat diselesaikan.

Sehubungan dengan itu, maka dengan segala kerendahan hati, peneliti

ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan. Khususnya, peneliti ucapkan terimakasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. Irfan Noor, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan

Humaniora UIN Antasari Banjarmasin yang berkenan menerima dan

menyetujui judul skripsi ini.

vii
2. Ibu Yulia Hairina, M.Psi, Psikolog selaku ketua Jurusan Psikologi Islam

Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin yang telah

memberikan arahan penelitian skripsi ini.

3. Ibu Dra. Mulyani, M. Ag dan Ibu Shanty Komalasari, M.Psi, Psikolog selaku

pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk

membimbing dan mengoreksi penelitian skripsi.

4. Para dosen, asisten dosen, karyawan dan karyawati Fakultas Ushuluddin dan

Humaniora UIN Antasari Banjarmasin yang telah banyak memberikan ilmu

dan layanan yang baik selama peneliti berstudi di Fakultas Ushuluddin dan

Humaniora UIN Antasari Banjarmasin.

5. Kepala perpustakaan pusat UIN Antasari Banjarmasin, Kepala perpustakan

Fakultas Ushuluudin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin, yang telah

banyak membantu meminjamkan buku-buku yang diperlukan untuk

kepentingan studi maupun dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh subjek Mahasiswa Jurusan Psikologi Islam angkatan 2014 dan 2015

yang telah bersedia memberikan informasi dalam rangka pencarian data serta

penyelesaian skripsi ini.

7. Untuk keluarga, yaitu mama, abah, adik-adik yang tersayang dan tercinta

yang selalu mendo‟akan, memberikan motivasi sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi.

8. Untuk suami, anak pertamaku Al-Fatih dan calon adiknya usia kandungan 5

bulan yang selalu setia menemani, mendo‟akan, memberikan motivasi

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi.

viii
9. Seluruh teman-teman Psikologi Islam 2014 dan 2015, sahabat-sahabat

bakulats squad, yang telah banyak membantu serta memberikan dorongan

dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya peneliti berharap agar skripsi ini bermanfaat untuk kita semua dan

atas segala bantuan dan bimbingan semua pihak, peneliti berdoa semoga Allah

SWT berkenan membalasnya dengan ganjaran pahala Amin Ya Rabbal „Alamin.

Banjarmasin, 28 Oktober 2019

Peneliti

ix
PEDOMAN TRANSLITERASI

1. Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab


dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan
sebagian lagi dengan huruf dan tanda sekaligus. Di bawah ini daftar huruf
Arab dan transliterasinya dengan huruf latin.

No Arab Nama Latin No Arab Nama Latin


1. ‫ا‬ Alif A 16. ‫ط‬ Tha Ta
2. ‫ب‬ Ba B 17. ‫ظ‬ Zha Zh
3. ‫ت‬ Ta T 18. ‫ع‬ „Ain „
4. ‫ث‬ Tsa Ts 19. ‫غ‬ Ghain Gh
5. ‫ج‬ Jim J 20. ‫ف‬ Fa F
6. ‫ح‬ Ha H 21. ‫ق‬ Qaf Q
7. ‫خ‬ Kha Kh 22. ‫ك‬ Kaf K
8. ‫د‬ Dal D 23. ‫ل‬ Lam L
9. ‫ذ‬ Dzal Dz 24. ‫م‬ Mim M
10. ‫ر‬ Ra R 25. ‫ن‬ Nun N
11. ‫ز‬ Zai Z 26. ‫و‬ Waw W
12. ‫س‬ Sin S 27. ‫ه‬ Ha H
13. ‫ش‬ Syin Sy 28. ‫ء‬ A ,
14. ‫ص‬ Shad Sh 29. ‫ي‬ Ya Y
15. ‫ض‬ Dlad Dh

2. Mad dan Diftong


1. Fathah : Â/â 4. ‫أو‬ : Aw
2. Kasrah panjang : Î/î 5. ‫أي‬ : Ay
3. Dhamah panjang : Û/û

x
3. Konsonan rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah ditulis rangkap, ‫ أمحدية‬ditulis
Ahmadiyyah
4. Ta’ marbutah di akhir kata
a. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah
terserap menjadi bahasa Indonesia seperti shalat, zakat dan
sebagainya.
‫ ْجاعة‬ditulis jama’ah
b. Bila hidup ditulis t.
‫ اَلوليا كرامة‬ditulis karamat al-awliyâ
c. Bila susunan kalimat sifat mausufah, maka ditulis h,
‫ اَلسَلمية اجلماعة‬ditulis al-jama’ah al-Islâmiyyah
5. Vokal Pendek
Fathah ditulis (a), Kasrah (i), dan Dhammah ditulis (u),
6. Vokal Panjang
A panjang ditulis â
I panjang ditulis î
U panjang ditulis û
7. Vokal-Vokal Pendek Yang Berurutan dalam Kata dipisahkan dengan
Apostroft(*)
‫ أأنتم‬ditulis a‟antum
‫ مؤنث‬ditulis mu‟anats
8. Kata Sandang Alif + Lam (‫) ال‬
Baik huruf qamariyah dan syamsiyah ditulis sesuai dengan bunyi
hurufnya.
‫ القرءان‬ditulis al-Qur’an
‫ الشيعة‬ditulis al-Syi’ah
9. Huruf Besar
Penulisan huruf besar disesuaikan EYD.
10. Kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis perkata: ‫شيخ‬ ‫ اإلسَلم‬ditulis Syaykh al-Islâm

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................. ii
PERSETUJUAN . ....................................................................................... iii
PENGESAHAN........................................................................................... iv
ABSTRAK................................................................................................... v
MOTTO ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 14
C. Tujuan dan Signifikasi Penelitian .............................................. 14
D. Definisi Istilah ........................................................................... 16
E. Penelitian Terdahulu .................................................................. 18
F. Sistematika Penelitian................................................................ 23

BAB II: LANDASAN TEORI


A. Beban Kerja............................................................................... 25
1. Pengertian Beban Kerja ....................................................... 25
2. Faktor-faktor Beban Kerja ................................................... 29

B. Work Load Analysis (WLA) ...................................................... 31


1. Pengertian Work Load Analysis (WLA) ............................... 31
2. Kategori Work Load Analysis (WLA) ................................. 33
3. Tahapan-tahapan Work Load Analysis (WLA) ..................... 34
4. Work Load Analysis (WLA) menggunakan Metode Full Time
Equivalent (FTE) ................................................................ 35

C. Human Resource Development (HRD) ...................................... 37


1. Pengertian Human Resource Development (HRD) .............. 37
2. Peranan Human Resource Development (HRD) ................... 39
3. Tujuan Human Resource Development (HRD) ..................... 41
4. Fungsi Human Resource Development (HRD) .................... 41

D. Work Load Analysis (WLA) dalam Islam .................................. 44


E. Kerangka Berpikir .................................................................... 50

BAB III: METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian .......................................................................... 54
B. Lokasi Penelitian ....................................................................... 55

xii
C. Data dan Sumber Data ............................................................... 55
D. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 57
E. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 57
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 60

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 67
1. Sejarah PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin .............. 67
2. Identitas Perusahaan............................................................. 68
3. Visi dan Misi PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin ..... 68
4. Tujuan PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin ............... 68

B. Gambaran Subjek Penelitian ...................................................... 70

C. Analisis Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................... 74


1. Perhitungan Waktu Kerja Efektif ........................................ 74
2. Analisis Data Full Time Equivalent (FTE) ........................... 78
3. Analisis Data Work Load Analysis (WLA) ........................... 81

D. Hasil Observasi ........................................................................ 84


E. Hasil Wawancara ...................................................................... 86
F. Pembahasan .............................................................................. 92
G. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 104

BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 105
B. Saran-saran ................................................................................ 106

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................


LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Faktor dan Tingkat Allowance ..................................................... 63


Tabel 4.1 Jumlah Karyawan ........................................................................ 69
Tabel 4.2 Identitas Subjek ........................................................................... 71
Tabel 4.3 Aktifitas Kerja Staf HRD....................................... ....................... 71
Tabel 4.4 Jumlah Hari Kerja dan Hari Libur Perusahaan............................... 75
Tabel 4.5 Perhitungan Jam Efektif Bekerja.. ................................................ 76
Tabel 4.6 Nilai Allowance ........................................................................... 77
Tabel 4.7 Perhitungan Waktu Kerja yang Dikonversikan ke Satuan Waktu.. 78
Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai FTE ................................................................ 81
Tabel 4.9 Rekapitulasi Nilai WLA.............. ................................................. 84

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Struktur Organisasi........................................................................ 1


Lampiran B Pengumpulan Data ....................... ....................... ....................... 2
Lampiran C Gambar Kegiatan Kerja ....................... ....................... ............... 33

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan kemajuan zaman terutama di wilayah Indonesia

terdapat banyak berdiri organisasi dan industri kecil maupun besar. Di dalam

organisasi dan industri ada unsur yang sangat berperan yaitu manusia, tanpa

manusia organisasi dan industri tidak dapat berjalan, karena manusia adalah

penentu penggeraknya jalan sebuah organisasi dan industri ke arah yang lebih

baik. Oleh karena itu hendaknya organisasi dan industri memberikan arahan

yang positif untuk dapat mencapai tujuan organisasi dan industri. 1

Pada sebuah organisasi, manusia sangat berperan aktif dalam

menjalankan aktifitas di organisasi. Selain itu, manusia juga merupakan aset

terpenting dan berpengaruh besar terhadap kesuksesan organisasi dalam

perusahaan. Manusia di dalam sebuah organisasi atau biasa disebut karyawan,

dikelola oleh divisi Sumber Daya Manusia (SDM) atau bisa disebut juga

dengan Human Resource Development (HRD). Sejalan dengan pendapat dari

Gomez bahwa HRD memegang peranan sangat penting dan menentukan

keberhasilan organisasi. 2

1
Heniyati, “Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja yang Optimal dengan Metode Work Load
Analysis (WLA) dan Work Force Analysis (WFA) di PT. Trikartika Megah” (Muhammadiyah
Surakarta, 2012), 1.
2
Aida Irmawati, “Peran Human Resource Development (HRD) dalam Meningkatkan
Produktifitas Karyawan di PT. Yanusurya Bhaktipersada” 18 (2015): 124.

1
2

Dalam pencapaian keberhasilan organisasi tersebut tentunya dengan

adanya karyawan yang tepat dari segi kuantitas dan kualitas dengan memiliki

kompeten yang baik. Agar sesuai dengan jenis pekerjaan dan tugas

pekerjaannya. Karena dalam mengerjakan tugas pekerjaan membutuhkan

kemampuan atau keahlian pada setiap bidang pekerjaan.

Untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten dalam bidangnya

diperlukan adanya manajemen perusahaan yaitu HRD dalam sebuah

organisasi yang memberikan arahan dan perencanaan yang tepat sesuai

dengan kebutuhan. 3 Agar tugas dan jenis pekerjaan terarah sesuai dengan

pencapaian tujuan perusahaan, maka perlu memberikan kontribusi yang besar

terhadap keberhasilan perusahaan. Seperti pemenuhan kebutuhan karyawan

yang lebih baik dari segi kuantitas dan kualitas di sebuah perusahaan, selain

itu juga sesuai dengan kebutuhan posisi jabatan dan jenis pekerjaan tertentu

dalam hal ini HRD sangat berpengaruh dan penting. Sehingga keberhasilan

sebuah organisasi berjalan dengan baik dan semakin maju. Dengan adanya

karyawan yang baik dari segi kuantitas, kualitas dan sesuai dengan tugas

pekerjaan serta jenis pekerjaannya, maka aktifitas di dalam perusahaan dapat

tercapai.

Menurut Nadler HRD merupakan serangkaian kegiatan yang

terorganisir dilakukan dalam waktu khusus dan dirancang untuk

3
Salsabila Wahyu Hadiyanti, “Tantangan dan Peluang Keberadaan Human Resource
Development (HRD) dalam Organisasi Pelayanan Sosial Studi Kasus pada Lembaga Rehabilitas
ODHA dan Konsumen Napza Rumah Cemara Bandung” 4 (2017): 136.
3

menghasilkan perubahan perilaku. 4 Selain itu pula HRD menurut Wilson

dapat diartikan sebagai kepastian dalam mencocokkan antara kebutuhan

individu dan organisasi. 5 Dapat dilihat dari pernyataan di atas bahwa HRD

mengatur dan mengelola kegiatan karyawan yang sudah ditetapkan sesuai

dengan prosedur yang berlaku.

Perusahaan dari tahun ke tahun perkembangannya semakin meningkat

dalam menjalankan tanggung jawab jabatannya, maka karyawan di tuntut

untuk bekerja keras mengerjakan pekerjaan dan waktu yang telah ditetapkan.

Untuk dapat mengahadapi dan bersaing diperkembangan globalisasi.

Sehingga dalam hal ini perusahaan di tuntut juga untuk memiliki kualitas

kompetensi karyawan yang tinggi dengan keberadaan HRD dan dibutuhkan

pengukuran beban kerja.

Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN),

beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus

diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka

waktu tertentu yang sudah ditetapkan. 6 Selain itu untuk pengertian

pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu teknik untuk mendapatkan

informasi tentang efisiensi dan efektifitas kerja suatu organisasi atau

4
“http://blog.asrifahmi.com//pengertian-hrd//,”http://blog.asrifahmi.com//pengertian-hrd//,
8 Februari 2019.
5
Irmawati, “Peran Human Resource Development (HRD) dalam Meningkatkan
Produktifitas Karyawan di PT. Yanusurya Bhaktipersada,” 124.
6
“http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-fungsi-dan-tugas-penting-hrd-dalam-
perusahaan,” http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-fungsi-dan-tugas-penting-hrd-dalam-
perusahaan, 9 Februari 2019.
4

pemegang jabatan. 7 Dapat dilihat dari pernyataan di atas bahwa beban kerja

yang di miliki oleh karyawan harus dapat diselesaikan dengan waktu yang

sudah ditetapkan dan dengan pengukuran beban kerja dapat mengetahui

berapa besar beban kerja.

Dalam pengertian lain beban kerja adalah pencapaian target kerja

yang harus dicapai dalam waktu tertentu.8 Selain itu beban kerja ditentukan

dari standar kerja perusahaan sesuai dengan jenis pekerjaannya. 9 Hal ini

merupakan aspek yang penting dalam pengukuran beban kerja dalam

memperoleh aktifitas kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan kesesuaian

dalam menjalankan pekerjaan. Dengan adanya kesesuaian dalam bekerja

tersebut, maka beban kerja seseorang harus sesuai dengan jumlah tugas

pekerjaannya yang sudah di tetapkan oleh perusahaan. Selain itu juga dapat

memudahkan karyawan dalam menyelesaikan tugas yang sesuai dengan jenis

pekerjaannya. Sehingga karyawan dapat bekerja dengan maksimal.

Pendapat lain oleh Evely dan Girdano menyatakan bahwa beban kerja

adalah kombinasi berlebih secara kuantitatif dan kualitatif. Karyawan yang

tidak bisa menyelesaikan tugas yang terlalu banyak dalam waktu yang sudah

ditetapkan dan karyawan yang merasa tidak mampu mengerjakan tugas dari

pekerjaannya. Oleh karena itu, standar kerja sudah ditetapkan oleh

7
“http://www.academia.edu,beban_kerja,” http://www.academia.edu,beban_kerja, t.t.,
diakses 8 Februari 2019.
8
Hanan Muhardiansyah, “Work Load Analysis dengan Metode Full Time Equivalents
(FTE) untuk Menentukan Kebutuhan Tenaga Kerja pada Dept. Produksi Unit Betalactam PT.
Phapros, Tbk,” t.t., 2.
9
Linanda Eka Anggraeni, “Analisis Beban Kerja untuk Menentukan Jumlah Karyawan
Optimal (Studi Kasus PT. Sanjayatama Lestari Surabaya)” III (2015): 226.
5

perusahaan sesuai dengan posisi jabatannya, agar karyawan dapat bekerja

sesuai dengan target pekerjaan yang harus dicapai. 10

Pengukuran beban kerja yang diperlukan yaitu dengan Work Load

Analysis (WLA) untuk menghitung beban kerja karyawan khususnya pada

HRD. Pengukuran melalui perhitungan beban kerja ini diperlukan dalam

sebuah perusahaan, agar mengetahui berapa besaran beban kerja seorang

karyawan dan sesuai atau tidak sesuai dengan standar perusahaan. Sehingga

dengan mengetahui besaran beban karyawan HRD dapat memberikan

perbaikan dalam standar bekerja.

Menurut Arif, WLA adalah salah satu cara yang dapat digunakan

untuk menghitung besar beban dalam aktifitas-aktifitas yang dikerjakan. 11

Selain itu dalam pendapat lain menurut Marwansyah WLA adalah proses

penetapan jumlah jam kerja orang yang dibutuhkan untuk menyimpulkan

beban kerja dalam waktu tertentu bagi karyawan.12 Dari pernyataan di atas

bahwa aktifitas-aktifitas yang dikerjakan oleh karyawan perlu adanya

penetapan waktu yang diperlukan bagi setiap karyawan agar waktu dalam

bekerja berjalan sesuai dengan standar.

10
Ashar Sunyoto Munandar, Psikologi Industri dan Organisasi, Revisi (Jakarta: UI Press,
2008), 383–84.
11
Raissa Putri Nanda Wibawa, “Analisis Beban Kerja dengan Metode WLA sebagai
Pertimbangan Pemberian Intensif Pekerja (Studi Kasus Bidang PP IP PT. Brata Indonesia
(Persero)) Gresik,” 2014, 673.
12
Wildanur Adawiyah, “Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia dalam Aktivitas
Produksi Komoditi Sayuran Selada (Studi Kasus: CV Spirit Wira Utama)” IV, No. 2 (Agustus
2013): 129.
6

Selain penetapan waktu atau jumlah jam bekerja yang sesuai dengan

standar, pada WLA juga dapat mengetahui jumlah karyawan maupun

kualifikasi karyawan yang diperlukan sesuai dengan standar perusahaan,

maka akan mempermudah untuk mencapai target kerja dan adanya

keseimbangan antara jumlah waktu bekerja dan karyawan yang baik dalam

mengerjakan tugas pekerjaan. Selain itu pula dalam penetapan jumlah

karyawan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dan berapa besar

beban kerja yang dilimpahkan kepada satu orang karyawan. Sehingga

karyawan dapat bekerja dengan kondisi normal.

Kondisi normal dalam bekerja yang dimiliki setiap karyawan dengan

menggunakan WLA yaitu mendekati 100%. Sejalan dengan pendapat dari

Anggara bahwa beban kerja yang baik sebaiknya mendekati 100% atau dalam

kondisi normal. 13 Karena apabila beban kerja yang di terima berlebih atau

kurang akan berdampak tidak baik bagi karyawan dan perusahaan.

Agar berdampak baik bagi karyawan dan perusahaan idealnya ada

keseimbangan antara karyawan dan tugas pekerjaan yang diberikan oleh

perusahaan. Apabila salah satunya tidak seimbang, maka beban kerjanya ada

yang berlebih atau overload, hal ini disebabkan karena karyawan bekerja di

bawah standar. Sementara itu, karyawan yang bekerja di atas standar, hal ini

dikarenakan standar dari perusahaan terlalu rendah untuk karyawan. 14

13
Pinkie Winandari Budaya, “Workload Analysis in Quality Control Department” 11
(2018): 135.
14
Kalammollah, “Analisis Beban Kerja Untuk Menentukan Jumlah Karyawan Optimal
pada Koperasi Pesantren (KOPONTREN) Binaan Pemerintah (PEMKOT) Surabaya,” 2016, 194.
7

Bagi sebuah perusahaan dengan adanya pengukuran beban kerja

melalui WLA sangat penting untuk mengetahui berapa besar beban yang

dilimpahkan kepada setiap karyawan dan dapat menentukan jumlah karyawan

yang optimal dalam bekerja. Dalam pegertian lainnya WLA merupakan

proses yang logis, sistematis dan berkesinambungan untuk mengetahui

besaran beban kerja dan kualitas karyawan semestinya. 15 Sehingga beban

yang diemban tidak melebihi batas standar dalam bekerja dan tidak

memberikan efek tidak baik bagi karyawan.

Dalam Islam, kata beban atau tekanan yang berhubungan dengan

Psikologi Industri dan Organisasi dapat dipahami dari beberapa firman Allah

yaitu Q.S. Al-Insyirah/94: 1-3.

         

  


Artinya: “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu. Dan
Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu. Yang memberatkan
punggungmu.”

Terdapat pula pada Q.S. Al-Baqarah/2:286.

             

            

            

15
Mia Mayasari, “Work Load Analysis on CV. SASW CO Perdana” 3, No. 6 (2014): 675.
8

            

  


Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka
berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa
atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada
Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang
sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa
yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami;
dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami
terhadap kaum yang kafir."

Pada umumnya setiap individu atau manusia memiliki dan mengalami

beban atau masalahnya masing-masing. Tidak ada satupun yang tidak

mendapatinya, tetapi dalam menghadapinya dan menyelesaikan masalahnya

memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Adanya pembuatan konsep oleh

Hooke dalam penelitiannya terkait prinsip mekanika dari beban di sebut

dengan tenaga eksternal atau beban yang di luar kemampuannya. 16

Beban tersebut di sebut juga dengan tekanan yang berasal dari internal

dan eksternal yang menyebabkan stres pada kerja. 17 Tekanan dalam pekerjaan

menuntut untuk para karyawan di organisasi perusahaan memiliki tugas dan

tanggung jawab yang besar. Sehingga para karyawan di tuntut pula untuk

lebih bekerja keras agar sebuah organisasi perusahaan dapat bersaing dengan

pesatnya perkembangan perusahaan.

16
Aliah B. Purwakania Hasan, Pengantar Psikologi Kesehatan Islami (Jakarta: Rajawali
Press, 2008), 74–75.
17
Iin Tri Rahayu, Psikologi Perspektif Islam & Psikologi Kontemporer (Yogyakarta: UIN
Malang Press, 2009), 176.
9

Dengan adanya perkembangan perusahaan sangat penting didalamnya

terdapat kesatuan tindakan yang kuat dan utuh agar dapat mencapai tujuan

untuk kemajuan sebuah perusahaan. 18 Hal ini juga disebutkan pula dalam

firman Allah Q.S. Al-Anfaal/8: 46.

        

      


Artinya: “dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu
berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang
kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar.”

Pesatnya perkembangan Indonesian Palm Oil Association (IPOA)

membuat banyak perusahaan berdiri dan bersaing satu sama lain seiring

dengan perkembangan dan kemajuan era globalisasi organisasi. Salah satu

perusahaan yang berkembang pesat yaitu perusahaan perkebunan dan industri

sawit, terutama minyak kelapa sawit. Salah satunya yaitu PT. Anugerah Sawit

Andalan di Kalimantan Selatan yang berkedudukan di Banjarmasin.

Sebagai perusahaan dan industri sawit, PT. Anugerah Sawit Andalan

Banjarmasin merupakan anak cabang perusahaan dari bagian Amanah Group

yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2011. Perkebunan sawit dari Amanah

Group terdapat dua tempat salah satunya PT. Anugerah Sawit Andalan yang

perkebunannya berada di daerah Marabahan (Barito Kuala, Kecamatan

Tabukan), Rantau (Desa Rantau Bamban) dan Kalimantan Tengah (Desa

18
M. Yacoeb, “Konsep Manajemen Dalam Perspektif Al-Qur’an: Suatu Analisis dalam
Bidang Administrasi Pendidikan” X (2013): 79.
10

Banitan, Kecamatan Bakumpai) dengan luas kebun 2.812 Ha/area tertanam

dan 1.028 Ha/area cadangan, dengan memiliki 68 karyawan.

Adapun hasil dari kebun kelapa sawit dari perusahaan PT. Anugerah

Sawit Andalan yaitu berupa minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dari

kelapa sawit untuk di ekspor ke beberapa pabrik di Asia Tenggara dan Cina.

Hasil turunan dari CPO tersebut dapat berupa minyak goreng, bahan dasar

kosmetik, bahan dasar untuk makanan. Adapun produk terbaru dari CPO

yaitu Virgin Palm Oil (VPO) dan bahan dasar Bahan Bakar Minyak (BBM)

generasi B100.

Pada proses observasi di PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin,

yaitu selama proses magang pada tanggal 25 Juni-25 Juli 2018 para karyawan

di sana merupakan karyawan yang baik dalam menyelesaikan tugas atau

pekerjaannya sesuai dengan posisi jabatan dan tanggung jawabnya, tetapi

dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut adanya deadline atau waktu yang

harus dicapai sesuai dengan target. Karena memiliki double pekerjaan atau

tugas dalam satu jabatan, itu adalah pekerjaan yang tidak mudah dilakukan

dalam waktu yang bersamaan. 19 Semua pekerjaan dijalankan sesuai dengan

kompetensi karyawannya masing-masing agar dapat mencapai tujuan

perusahaan lebih baik lagi dan semakin maju dalam kualitas dan kuantitas.

Untuk mendapatkan beban kerja yang sesuai dengan standar kerja, maka

dibutuhkan adanya pengukuran beban kerja agar karyawan dapat

19
Observasi Pribadi, Banjarmasin, 25 Juni- 25 Juli 2018.
11

menjalankan pekerjaannya dengan maksimal sesuai dengan waktu dan jenis

pekerjaan yang ditentukan oleh perusahaan.

Selain itu, pada PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin tidak

pernah dilakukan WLA sebelumnya. Dengan dilakukannya WLA diharapkan

PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin dapat menjadi lebih baik,

pembagian tugas dan penempatan karyawan yang tepat dan sesuai dalam

jumlah atau kompetensi yang dapat mempengaruhi dan mendorong

produktivitas menjadi lebih tinggi. Sebagai perusahaan baru yang masih

berkembang, sistem juga belum terbentuk dengan baik seperti tuntutan tugas

pekerjaan yang masih double pekerjaan atau overlapping.

Wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 27 Juni 2018

terhadap beberapa karyawan PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin

didapatkan beberapa pernyataan terkait dengan tugas pekerjaannya, yaitu hal

ini disampaikan langsung dari staf HRD bahwa pekerjaan dengan double

tugas sudah biasa dilakukan dalam waktu bersamaan “kadang kami pun juga

merasa stres dari tugas-tugas pekerjaan itu, karena kita kerja gak asal kerja,

tapi untuk mencapai target kerja”.20 Hal ini pula dibenarkan oleh Supervisor

Accounting and Purchasing dengan double pekerjaan atau over lapping di

perusahaan ini sudah ada semenjak awal sampai sekarang, “selama ini sih

alhamdulillah masih bisa ditangani aja, dengan jumlah karyawan yang

sedikit untuk meminimalisir cost pengeluaran”.21 Pernyataan lainnya pula

disampaikan oleh Head Agronomy mengenai tugas pekerjaannya “yang


20
JAWW, Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 27 Juni 2018.
21
FR, Supervisor Accounting and Purchasing, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 27 Juni
2018.
12

paling kompleks itu pekerjaan di lapangan, dalam enam hari bekerja saya

dua kali ke lapangan yaitu hari Senin dan Sabtu untuk memantau semua

kegiatan”.22 Hal ini bisa dikatakan double di urusan administrasi dan double

di urusan lapangan, karena selain mengerjakan tugas administrasi di kantor

terkait perkebunan juga mengerjakan tugas lapangan di kebun yaitu

menghandle dan mengawasi semua kegiatan dari membuka lahan, menanam,

memelihara dan merawat hingga panen.

Kemudian wawancara selanjutnya dilakukan peneliti tanggal 28 Juni

2018 yang disampaikan oleh Manager HRD “walaupun pekerjaan di sini

cukup banyak, kami selama ini masih bisa menghandlenya dengan

kemajauan sedikit demi sedikit”.23 Hal ini dimaksudkan meminimalisir cost,

otomatis akan mengurangi beban pengeluaran perusahaan, karena perusahaan

ini masih perusahaan yang berkembang yaitu memiliki kurang lebih enam

puluhan karyawan dalam kemajuan kualitas dan kuantitas perusahaan. Hal ini

berbeda dengan hasil observasi peneliti selama melakukan proses magang di

PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin, selama kurang lebih satu bulan

atau empat minggu lamanya pada tanggal 25 Juni–25 Juli 2018. Berdasarkan

hasil observasi yang ditemukan pada perusahaan ini yaitu memiliki staf HRD

yang terdiri dari 1 orang, terhitung sejak masuk kerja pada pukul 08.00 WITA

terlihat sibuk bekerja tanpa jeda sampai waktu istirahat pada pukul 12.00-

13.00 WITA. Kebutuhan kerja staf HRD ke bagian-bagian lainnya, sehingga

22
S, Head Agronomy, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 27 Juni 2018.
23
PTT, Manager HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 28 Juni 2018.
13

mengharuskan mobilitas di dalam kantor terkesan terburu-buru, karena tidak

ada staf HRD lainnya yang membantu.

Berdasarkan pemaparan wawancara yang dilakukan peneliti pada

tanggal 1 Maret 2019 yang disampaikan oleh staf HRD:

“pekerjaan aku disini sih yang paling utama ya tentang penggajian khusus
itu, kalo pembagian gajiannya di sini berjenjang, gak sekaligus dan langsung
lewat bank. Sebelum penggajian itu ya ada rekapan lembur, cuti, absen. Trus
yang kedua kunjungan kebun, wajib juga itu karena tiap enam bulan sekali
dicek kesehatan dan dirolling, itu pekerjaan wajib. Selanjutnya isu-isu umum
karyawan, biasanya aku juga yang langsung turun tangan menanganinya,
kaya masalah KASI salah satunya, masih terkait dengan ketenagakerjaan
juga, seperti atasan minta croschekkan data.”24

Dari pemaparan tersebut diketahui bahwa job description yang dilakukan

oleh staf HRD antara lain tentang penggajian, membuat rekap lembur, cuti

dan absen, selain itu melakukan kunjungan kebun untuk memeriksa kesehatan

dan perkembangan rolling karyawan kebun, serta isu-isu umum karyawan

yang harus ditangani langsung.

Sebuah badan usaha atau organisasi khususnya di perusahaan harus

memperhatikan beban kerja yang akan diberikan kepada karyawan agar

sesuai standar dalam bekerja, terutama bagi HRD sebagai pengatur,

perencana, pengelola dan pengembangan bagi perusahaan untuk dapat lebih

baik lagi dalam kuantitas dan kualitasnya. Sehingga diperlukan adanya

pengukuran terhadap beban kerja pada karyawan HRD agar diketahui berapa

besar beban yang diemban dan perlu atau tidak dalam penambahan karyawan

HRD dalam suatu unit perusahaan untuk menyelesaikan beban kerjanya

dengan metode WLA. Dengan diterapkannya WLA diharapkan dapat terjadi

24
JAWW, Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 1 Maret 2019.
14

peningkatan efesiensi kerja pada karyawan HRD, selain itu pula salah satu

permasalahan yang ingin peneliti pecahkan dalam pembahasan ini yaitu cara

menentukan jumlah karyawan ideal pada PT. Anugerah Sawit Andalan

Banjarmasin dengan WLA, sehingga tujuan perusahaan tercapai dan lebih

produktif.

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk

mengkaji lebih jauh dengan melakukan penelitian ilmiah yang berjudul Work

Load Analysis (WLA) pada Staf Human Resource Development (HRD) di

PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan waktu efektif yang diperlukan dalam bekerja pada

posisi staf HRD di PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin?

2. Bagaimana besar beban kerja pada posisi staf HRD di PT. Anugerah Sawit

Andalan Banjarmasin?

3. Berapa jumlah karyawan ideal yang dibutuhkan pada posisi staf HRD di

PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin?

C. Tujuan dan Signifikasi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini

adalah:
15

a. Untuk mengukur dan menghitung penggunaan jumlah waktu standar

dan efektif yang dibutuhkan dalam bekerja pada posisi staf HRD di

PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin.

b. Untuk menganalisis besar beban kerja pada posisi staf HRD di PT.

Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin.

c. Menentukan jumlah karyawan ideal yang dibutuhkan pada posisi staf

HRD oleh PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin.

2. Signifikasi Penelitian

Selain mencapai tujuan yang diinginkan dalam melakukan

penelitian ini, peneliti juga dapat berharap memberikan manfaat

diantaranya sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi, literatur atau

pedoman untuk peneliti lainnya yang mengadakan penelitian lebih

lanjut, di dalam lingkungan UIN Antasari Banjarmasin maupun di

luar lingkungan UIN Antasari Banjarmasin. Selain itu, untuk

menambah pengembangan ilmu Psikologi khususnya di bidang

penelitian Industri dan Organisasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian yang dilakukan untuk mengaplikasikan secara

langsung ilmu dan wawasan pengetahuan berupa teori-teori


16

yang diperoleh di bangku kuliah, memahami perhitungan Work

Load Analysis (WLA) pada perusahaan.

b. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapan dapat memberikan dan

menambah informasi serta wawasan kepada perusahaan,

sebagai sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam

menjawab jumlah ideal yang dibutuhkan pada posisi staf HRD

di PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin.

D. Definisi Istilah

Definisi istilah adalah definisi tentang variabel yang dirumuskan

berdasarkan karakteristik variabel yang dapat diamati, sehingga

pemahaman terhadap permalasahan dalam penelitian tidak bersifat bias

dan ambigu.25 Maka definisi istilah dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Work Load Analysis (WLA)

Arif mendefinisikan WLA adalah salah satu cara yang dapat

digunakan untuk menghitung besar beban kerja dalam aktifitas-aktifitas

yang dikerjakan.26 Selain itu menurut Anggara bahwa beban kerja yang

baik sebaiknya mendekati 100% atau dalam kondisi normal. 27 Menurut

Marwansyah WLA adalah proses penetapan jumlah jam kerja orang

25
Saiffudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), 75.
26
Wibawa, “Analisis Beban Kerja dengan Metode WLA sebagai Pertimbangan Pemberian
Intensif Pekerja (Studi Kasus Bidang PP IP PT. Brata Indonesia (Persero)) Gresik,” 673.
27
Budaya, “Workload Analysis in Quality Control Department,” 135.
17

yang dibutuhkan untuk menyimpulkan beban kerja dalam waktu

tertentu bagi karyawan. 28

WLA adalah suatu proses penentuan besaran beban kerja yang

berdasarkan pada aktifitas-aktifitas kerja, penetapan jumlah jam kerja

efektif karyawan dan dapat menentukan jumlah karyawan ideal pada

staf HRD. Agar beban kerja karyawan pada staf HRD mendekati 100%

atau dalam kondisi normal, sehingga dapat bekerja secara efektif,

efesien dan optimal.

2. Human Resource Development (HRD)

Menurut Nadler HRD merupakan serangkaian kegiatan yang

terorganisir dilakukan dalam waktu khusus dan dirancang untuk

menghasilkan perubahan perilaku.29 Selain itu, menurut Wilson HRD

merupakan kepastian dalam mencocokkan antara kebutuhan individu

dan organisasi. 30

HRD adalah bagian terpenting dan berpengaruh dari manajemen

perusahaan dalam mengatur, merencanakan, mengelola dan

mengembangkan karyawan pada sebuah perusahaan, dilakukan dan

dirancang untuk menghasilkan perubahan lebih baik untuk masa kini

dan masa akan datang dari mencocokkan kebutuhan individu, kelompok

dan perusahaan. Agar kegiatan perusahaan dapat berjalan sesuai jenis

28
Adawiyah, “Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia dalam Aktivitas Produksi
Komoditi Sayuran Selada (Studi Kasus: CV Spirit Wira Utama),” 129.
29
“http://blog.asrifahmi.com//pengertian-hrd//.”
30
Irmawati, “Peran Human Resource Development (HRD) dalam Meningkatkan
Produktifitas Karyawan di PT. Yanusurya Bhaktipersada,” 125.
18

dan tugas pekerjaan masing-masing, sehingga mencapai tujuan

perusahaan.

E. Penelitian Terdahulu

1. Skripsi yang disusun oleh M. Irsyadul Ibad Al Amzah, “Analisis Beban

Kerja Karyawan Bagian Produksi dengan Pendekatan Metode

Workload Analysis (WLA) di PT. Classic Prima Carpet”. Fakultas

Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa

Timur, Surabaya, 2011.

Dalam penelitian ini faktor yang berpengaruh agar pesanan dapat

diselesaikan adalah tenaga kerja yang terlibat langsung pada bagian

produksi. PT. Classic Prima Carpet adalah perusahaan yang bergerak

pada bidang pembuatan karpet di Rungkut Industri, Surabaya. Dari

pengamatan adanya karyawan yang menganggur saat karyawan yang

lain sedang bekerja, karena beban kerja yang belebih dapat

menyebabkan karyawan cepat bosan dan lelah dalam menjalankan

tugasnya sehingga cenderung tidak produktif, berdasarkan analisis data

dengan berdasarkan hasil pengukuran beban kerja pada PT. Classic

Prima Carpet dengan metode WLA dapat disimpulkan bahwa pada

bagian Yarn Plant mempunyai 2 karyawan dengan rata-rata beban kerja

sebesar 93.49%, pada bagian Tufting mempunyai 4 karyawan dengan

rata-rata beban kerja sebesar 92.40%, pada bagian Latex mempunyai 3

karyawan dengan rata-rata beban kerja 91.28%, pada bagian Finishing

mempunyai 2 karyawan dengan rata-rata beban kerja sebesar 89.65%


19

sehingga tidak perlu ada pengurangan dan penambahan karyawan,

karena beban kerjanya sudah cukup.

Perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian ini adalah

subjeknya pada setiap jenis pekerjaan untuk mendapatkan beban kerja

yang lebih produktif dalam setiap karyawan di PT. Classic Prima

Carpet. Sedangkan subjek peneliti adalah staf HRD yang

permasalahannya untuk mengetahui besar beban kerja, waktu efektif

kerja dan jumlah karyawan ideal yang dibutuhkan bertempat di PT.

Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin, tetapi sama-sama menggunakan

WLA.

2. Jurnal yang disusun oleh Pinkie Winandar Budaya dan Ahmad Muhsin,

“Workload Analysis in Quality Control Department”. Fakultas Teknik

Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, 2018.

Jurnal Optimasi Sistem Industri.

Dalam penelitian ini PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak

pada bidang industri farmasi dan menghasilkan produk seperti obat-

obatan etikal, nutrisi klinis dan cairan infus, alat-alat kesehatan dan IV

set. Memiliki beberepa departemen, salah satunya Department Quality

Control yang terbagi beberapa seksi. Berdasarkan pengamatan tenaga

kerja Department Quality Control seksi Biologi beban kerjanya

tergolong tinggi dengan job description yang sudah ditentukan namun

hanya dikerjakan oleh 9 orang dan 1 Supervisor yang akan

menimbulkan kelelahan dari beban kerja berlebih. Berdasarkan analisis


20

data dengan berdasarkan hasil pengukuran beban kerja pada Quality

Control Department dengan metode WLA dapat disimpulkan bahwa

semua karyawan pada seksi Biologi memiliki beban kerja yang tinggi,

karena dalam perhitungan memiliki beban kerja diatas 100%,

seharusnya beban kerja yang standar yaitu mendekati 100%. Hal ini

dikarenakan jumlah tugas pekerjaan yang sangat banyak namun tidak

sesuai dengan jumlah karyawan, sehingga diperlukan penambahan

karyawan.

Perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian ini adalah

subjeknya pada tenaga kerja seksi Biologi dengan memiliki tugas

pekerjaan yang banyak namun hanya dikerjakan oleh 9 karyawan dan 1

Supervisor saja yang akan menimbulkan kelelahan dari beban kerja

yang berlebihan. Sedangkan subjek peneliti adalah staf HRD yang

permasalahannya untuk mengetahui besar beban kerja, waktu efektif

kerja dan jumlah karyawan ideal yang dibutuhkan bertempat di PT.

Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin, tetapi sama-sama menggunakan

WLA.

3. Jurnal yang disusun oleh Elvi Fetrina, “Analisis Kebutuhan Pegawai

Berdasarkan Perhitungan Beban Kerja Pegawai (Studi Kasus: Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)”. Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Negeri Jakarta, 2017. Jurnal Sistem

Informasi.
21

Dalam penelitian ini Fakultas Sains dan Teknologi (FST) memiliki

jumlah mahasiswa aktif sebanyak 2548 hingga tahun 2014, dengan

jumlah besar tersebut dalam pelayanan efektif ke mahasisawa, sehingga

terdapat komplain mahasiswa ke prodi, seperti kurang responsif kepada

mahasiswa. Sehingga perlu adanya pengukuran beban kerja terhadap

pegawai sekretaris prodi FST menggunakan metode Full Time

Equivalent (FTE), untuk mengetahui besaran beban kerja dan termasuk

dalam kategori underload, normal atau overload. Hasil yang didapatkan

berdasarkan beban kerja sekretaris prodi Teknik Informatika 1,69

(overload), Sistem Informasi 1,76 (overload), Fisika 1,62 (overload),

Matematika 1,96 (overload), Kimia 1,83 (overload) dan Biologi 1,98

(overload). Dengan perhitungan FTE dapat dilihat bahwa masing-

masing sekretaris prodi berada pada kategori overload dan perlu

melakukan pengurangan beban kerja dan penambahan karyawan.

Perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian ini adalah

subjeknya pada sekretaris prodi FST dengan memiliki tugas pekerjaan

yang banyak, jumlah karyawan yang sedikit sehingga, kurang maksimal

dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa. Sedangkan subjek

peneliti adalah staf HRD yang permasalahannya untuk mengetahui

besar beban kerja bertempat di PT. Anugerah Sawit Andalan

Banjarmasin, tetapi sama-sama menggunakan metode FTE.

4. Jurnal yang disusun oleh Moch. Zulfikar Afifuddin Rizqiansyah,

“Hubungan Antara Beban Kerja Fisik dan Beban Kerja Mental Berbasis
22

Ergonomi Terhadap Tingkat Kejenuhan Kerja pada Karyawan PT. Jasa

Marga (Persero) Tbk Cabang Surabaya Gempol”. Fakultas Pendidikan

Psikologi Universitas Negeri Malang, 2017. Jurnal Sains Psikologi.

Dalam penelitian ini terdapat kejenuhan kerja (burn out) pada

karaywan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Surabaya Gempol.

Adanya kelelahan fisik, mental, emosional dan rendahnya penghargaan

terhadap diri sendiri. Beban kerja fisisk termasuk dalam dimensi

ergonomi fisik, sedangkan beban kerja mental termasuk dalam dimensi

ergonomi kognitif. Populasi penelitian 70 karyawan staf non

operasional. Teknik sampling menggunakan purposive sampling

sebanyak 30 orang. Dalam penelitian ini menggunakan metode

Cardiovasculair Load (CVL) untuk mengukur beban kerja fisik,

metode Skala Task Load Index (NASA-TLX) untuk mengukur beban

kerja mental dan metode kuesioner Maslach Burnout Inventory (MBI)

untuk mengukur kejenuhan kerja (burn out). Hasil penelitian seluruh

koefisien korelasi tidak signifikan sehingga hipotesis ditolak.

Kesimpulan penelitian yaitu beban kerja fisik dan beban kerja tidak

dapat meprediksi terjadinya kejenuhan kerja (burn out) pada karyawan,

sehingga kemungkinan banyak faktor lain yang mempengaruhi

terjadinya kejenuhan kerja (burn out).

Perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian ini adalah

subjeknya pada karyawan staf non operasional dengan tingkat ergonomi

beban kerja fisik dan mental, serta kejenuhan kerja (burn out).
23

Sedangkan subjek peneliti adalah staf HRD yang permasalahannya

untuk mengetahui besar beban kerja, waktu efektif kerja dan jumlah

karyawan ideal yang dibutuhkan bertempat di PT. Anugerah Sawit

Andalan Banjarmasin menggunakan WLA dengan metode FTE.

F. Sistematika Penelitian

Untuk dapat menyampaikan gambaran yang jelas mengenai

penelitian ini, adapun sistematika penulisan skripsi yang berisi informasi-

informasi dan hal-hal yang dibahas terdiri dari lima bab sebagai berikut:

Bab I, merupakan pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah

yang menggunakan alasan peneliti tertarik untuk mengangkat tema

penelitian ini. Kemudian untuk mempertegas masalah yang diungkapkan

pada latar belakang masalah, dibuat pula rumusan masalah, tujuan dan

signifikasi penelitian, definisi istilah, penelitian terdahulu dan sistematika

penulisan.

Bab II, merupakan landasan teori yang memuat tinjauan teoritis

berkaitan dengan persoalan yang diteliti tentang Work Load Analysis,

Human Resources Development dan Full Time Equivalent.

Bab III, merupakan metodologi penelitian yang berisi jenis

penelitian, lokasi, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data,

teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV, merupakan hasil penelitian dan pembahasan data

penelitian yaitu berupa analisis data penelitian dan pembahasan yang

terkait dengan masalah dalam penelitian.


24

Bab V, penutup dari hasil penelitian yang berisi kesimpulan dari

seluruh hasil penelitian dan saran.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)

dengan turun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data-data yang

diperlukan berkenaan dengan Work Load Analysis (WLA) pada staf

Human Resource Development (HRD) di PT. Anugerah Sawit Andalan

Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Studi

kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial1 atau

penyelidikan intensif tentang seorang individu maupun kelompok atau

organisasi. 2 Berdasarkan hal tersebut pengertian studi kasus adalah

pendekatan kualitatif yang mengeksplorasi kehidupan nyata, yang sedang

terjadi karena perlu dilakukan analisis dalam hal ini analisis beban kerja

atau WLA, yang disebut sistem terbatas kontemporer (kasus) atau beragam

sistem terbatas (berbagai kasus), melalui pengumpulan data yang detail,

mendalam dan beragam sumber informasi seperti observasi, wawancara,

dokumen dan berbagai laporan.3

Alasan peneliti memilih menggunakan penelitian ini karena dalam

penelitian ini peneliti menggunakan berbagai macam sumber data yaitu

observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis


1
Robert K. Yin, Studi Kasus: Desain dan Metode (Case Study Research: Design and
Methods), trans. oleh M. Djauzi Mudzakir (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2013), 1.
2
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial (Yogyakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama, 2009), 57.
3
John W. Creswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilih di Antara Lima
Pendekatan, 3 ed. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), 135.

54
55

menggunakan WLA dengan metode Full Time Equivalent (FTE) agar

mendapatkan hasil yang lebih rinci tentang waktu efektif kerja, besaran

beban kerja dan jumlah karyawan ideal pada staf HRD di PT. Anugerah

Sawit Andalan Banjarmasin.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini adalah PT. Anugerah

Sawit Andalan yang berada di Jl. Dahlia, Banjarmasin-70112 Kalimantan

Selatan. Adapun aktifitas atau job description yang dilakukan antara lain

rekap gaji karyawan, periksa kesehatan karyawan kebun dan Head Office

(HO), rekonsilasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Tenaga

Kerja (TK) dan Kesehatan, rekap kesehatan karyawan, pengerjaan

Laporan Pengelolaan Kebun Plasma (LPKP) kebun dan produksi,

pengerjaan Permintaan Dana Operasional (PDO) dan Laporan

Pertanggung Jawaban (LPJ) perusahaan, permintaan data umum dan

monitoring pemakaian kendaraan.

C. Data dan Sumber Data

Data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode

pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisa dengan suatu metode

tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan suatu hal yang dapat

menggambarkan atau mengidentifikasi sesuatu.


56

1. Data

a) Data primer adalah data langsung diperoleh dari sumber yang

pertama dilokasi atau objek penelitian kepada pengumpul data. 4 Data

yang digali dalam penelitian ini berkaitan dengan data primer yang

digunakan peneliti pada penelitian ini diperoleh dari subjek

penelitian yaitu angket yang berupa template kegiatan dari aktifitas

bekerja, frekuensi kegiatan dan waktu yang digunakan dalam

aktifitas tersebut, observasi, wawancara dan dokumentasi.

b) Data sekunder adalah yang digunakan peneliti sebagai pelengkap

penelitian diperoleh dari buku-buku, jurnal serta literatur lain yang

berhubungan dengan penelitian ini.

2. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan

informasi mengenai data tersebut.5 Adapun sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data primer, yang

diperoleh dengan mengumpulkan secara langsung dari subjek melalui

teknik pengumpulan data yaitu Angket (Template Kegiatan), Observasi,

Wawancara dan Dokumentasi.

4
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), 13–14.
5
Saiffudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), 91.
57

E. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek dan objek di dalam penelitian ini, yaitu:

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah karyawan tetap staf HRD yang bekerja

di PT. Anugerah Sawit Andalan yang berjumlah 1 orang.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian yang peneliti ambil yaitu beban kerja yang

dianalisis berdasarkan Work Load Anlaysis (WLA) dengan

menggunakan metode Full Tme Equivalent (FTE) melalui aktifitas

kerja yang dilakukan dan waktu kerja.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Angket

Teknik pengumpulan data menggunakan pertanyaan atau

pernyataan tertulis yang di isi oleh subjek untuk mendapatkan

informasi. Yaitu berupa template kegiatan yang digunakan dalam

penelitian ini berisikan daftar dan jenis kategori karyawan, kegiatan

(pokok dan tambahan), uraian tugas, frekuensi kegiatan dan waktu

yang dibutuhkan dalam penyelesaian setiap kegiatan. 6

6
Rahmat Hidayat, “Analisis Beban Kerja untuk Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya
Manusia (SDM) Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)
Kabupaten Lombok Barat” 7, No. 3 (September 2018): 50.
58

2. Observasi

Observasi merupakan kegiatan mengamati suatu fenomena

secara sistematik untuk tujuan tertentu.7 Observasi mengacu pada

tindakan untuk melihat, memperhatikan atau mengamati tindakan

orang lain. 8 Beberapa informasi yang di peroleh dari hasil observasi

adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, kejadian atau peristiwa

dan waktu. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi non partisipan, yaitu peneliti datang di tempat kegiatan orang

yang di amati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. 9

Sedangkan metodenya ialah diary description yaitu teknik pengamatan

dengan pencatatan kronologis secara langsung terhadap kejadian yang

ditampilkan yang berupa deskripsi tingkah laku dan waktu.10

Observasi dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan dari

aktifitas-aktifitas dan waktu yang dilakukan dalam bekerja oleh staf

HRD.

3. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui pengajuan

sejumlah pertanyaan lisan kepada responden. Wawancara juga sebagai

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian. 11 Wawancara

tersebut sebagai pendukung dalam pengumpulan data mengenai subjek

7
Jelpa Periantalo, Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2016), 79.
8
Sulisworo Kusdiyanti, Observasi Psikologi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015),
3.
9
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, 72.
10
Sulisworo Kusdiyanti, Observasi Psikologi, 80.
11
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, 67.
59

dalam penelitian. Tujuan dari wawancara tersebut adalah untuk

menggali keterangan lebih dalam kepada subjek. Wawancara yang

digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara berbingkai, yaitu

peneliti menentukan arah pembicaraan atau membingkai terlebih

dahulu, sehingga tidak keluar dari topik pembicaraan terkait penelitian

namun tetap terkesan luwes agar tidak kaku. 12

Wawancara pada penelitian ini berdasarkan pada angket

(template kegiatan) untuk memperdalam informasi dan penjelasan

terkait aktifitas-aktifitas kerja dan waktu kerja yang dibutuhkan pada

staf HRD di PT. Angerah Sawit Andalan Banjarmasin.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui

sejumlah dokumen seperti dokumen tertulis atau dokumen terekam.

Dokumen yang berupa tulisan misalnya arsip, cerita harian, cerita,

sejarah kehidupan (life histories), kebijakan, peraturan, biografi,

kumpulan surat pribadi, kliping, laporan dan lain sebagainya.

Sedangkan dokumen yang berupa rekaman misalnya film, foto, kaset

rekaman, microfilm, sketsa dan lain sebagainya. 13

Dokumentasi pada penelitian ini yaitu berupa foto yang

diperbolehkan untuk diambil sebagai penelitian tentang beberapa

aktifitas kerja yang dilakukan oleh staf HRD untuk mengetahui

prosedur dalam melakukan aktifitas tersebut.

12
Rahmadi, Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, 68.
13
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, 76–77.
60

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Peneliti melakukan pengolahan data agar mendapatkan informasi

yang dibutuhkan. Pengolahan data dilakukan dengan tujuan untuk

menyederhanakan data yang telah terkumpul, menyajikan dalam

susunan yang baik dan kemudian dianalisa. 14

a. Editting

Editting (pengetikan) data adalah pemeriksaan atau koreksi

data yang telah dikumpulkan. Pengeditan dilakukan untuk

melengkapi kekurangan atau menghilangkan kesalahan yang

terdapat pada data mentah. Editting dalam penelitian ini

dilakukan untuk melengkapi kekurangan dari informasi yang

diberikan subjek dan pengkonversian satuan waktu dalam

proses perhitungan beban kerja.

b. Coding

Coding atau pengkodean data adalah pemberian kode-kode

tertentu pada setiap data seperti memberikan kategori untuk

jenis data yang sama. Kode dapat berbentuk simbol, huruf atau

angka tertentu untuk memberikan identitas data. Kode yang

diberikan memiliki makna sebagai data kuantitatif. Coding

dalam penelitian ini berupa satuan waktu yaitu berbentuk

14
Victorianus Aries Siswanto, Strategi dan Langkah-langkah Penelitian (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012), 70.
61

simbol, huruf dan angka pada proses perhitungan WLA dan

FTE.

c. Tabulating

Tabulating atau tabulasi adalah proses menempatkan data

dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan

data sesuai dengan kebutuhan analisis. Menggunakan

perhitungan dengan rumus dari proses kerja dari Karo dan

Adianto15, yaitu:

Total Hours =

Kemudian hasil total hours tersebut sebagai acuan perhitungan

FTE dengan rumus yaitu:

FTE =

Kemudian berdasarkan WLA yang dimana menurut Arif

beban kerja yang baik atau dalam kondisi normal mendekati

100%.16 Adapun rumus perhitungan WLA berdasarkan

kepegawaian negara yaitu:

WLA=

d. Interpertasi Data

Data yang sudah selesai di susun secara sistematis pada tabel

diberikan makna dengan ketentuan indeks nilai FTE, yaitu:

15
Yuly Wahyu Pambudi, “Analisis Beban Kerja Karyawan dengan Metode Full Time
Equivalent (Studi Kasus UKM Unlogic Projeck)” (UII, 2017), 20.
16
Pinkie Winandari Budaya, “Workload Analysis in Quality Control Department” 11
(2018): 135.
62

Dan dengan ketentuan nilai WLA, yaitu:

2. Analisis Data

Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis terhadap

semua data penting. Metode analisis data ini merupakan proses

penyederhanaan, mencari, menyusun dan menghitung data yang

diperoleh dari sumber lapangan ataupun literatur buku. Sehingga dapat

lebih mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis studi kasus

digunakan untuk penelitian mendalam, dalam mempelajari secara

intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi

lingkungan suatu unit sosial seperti individu, kelompok, lembaga atau

masyarakat yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan

terorganisir dengan baik sesuai dengan unit sosial tersebut. Ciri khas

dari studi kasus yaitu sistem yang berbatas atau (bounded system) yang

memiliki batas dalam waktu, tempat dan hal kasus yang diangkat dapat

berupa program, kejadian, aktivitas atau subjek penelitian. 17

Yang berupa analisis kualitatif yaitu data yang disajikan berbentuk

kata-kata yang memiliki makna dari wawancara dan observasi terkait

17
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial (Jakarta:
Salemba Humanika, 2012), 76.
63

kegiatan bekerja dan waktu penyelesaian bekerja pada staf HRD di PT.

Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin. Selain itu, analisis data hasil

penelitian, dimaksud untuk mengetahui besaran beban kerja, waktu

efektif kerja dan jumlah karyawan ideal yang dibutuhkan seperti

dirumuskan sebelumnya, dengan Work Load Analysis (WLA)

menggunakan metode Full Time Equivalent (FTE).

Adapun tingkat kelonggaran untuk menentukan nilai allowance

pada suatu proses pekerjaan berdasarkan faktor-faktor tingkat

kelonggaran (allowance) sebagai berikut:18

TABEL 3.1 FAKTOR DAN TINGKAT ALLOWANCE

Faktor Kelonggaran
Contoh
(%)
Pekerjaan
Ekuivalen
A. Tenaga yang
beban Pria Wanita
dikeluarkan
(kg)
1. Dapat Bekerja di Tanpa 0,00-6,00 0,00-6,00
diabaikan meja, duduk beban
2. Sangat Bekerja di 0,00-2,25 6,00-7,5 6,00-7,5
ringan meja, berdiri
3. Ringan Menyekop 2,25-9,00 7,5-12,00 7,5-16,00
ringan
4. Sedang Mencangkul 9,00-18,00 12,00-19,00 16,00-30,00
5. Berat Mengayuh 19,00-27,00 19,00-30,00
palu yang berat
6. Sangat Memanggul 27,00-50,00 30,00-50,00
berat beban
7. Luar biasa Memanggul Di atas 50
berat kurang berat

B. Sifat Kerja
1. Duduk Bekerja duduk 0,00-1,0
ringan

18
Yuly Wahyu Pambudi, “Analisis Beban Kerja Karyawan dengan Metode Full Time
Equivalent (Studi Kasus UKM Unlogic Projeck) dalam Modul Pengukuran Kerja Langsung,” 28–
29.
64

2. Berdiri di Badan tegak, 1,0-2,5


atas dua di tumpu dua
kaki kaki
3. Berdiri di Satu kaki 2,5-4,0
atas satu mengerjakan
kaki alat kontrol
4. Berbaring Pada bagian 2,5-4,0
sisi, belakang
atau depan
badan
5. Membungk Badan 4,0-10
uk dibungkukan
bertumpu pada
kedua kaki
C. Gerakan
Kerja
1. Normal Ayunan bebas 0
dari palu
2. Agak Ayunan 0-5
terbatas terbatas dari
palu
3. Sulit Membawa 0-5
beban berat
satu tangan
4. Pada Bekerja 5,00-10,00
anggota- dengan tangan
anggota di atas kepala
badan teratas
5. Seluruh Bekerja 10,00-15,00
anggota dilorong
badan pertambangan
terbatas yang sempit
D. Kelelahan Cahaya Cahaya
Mata*) Baik Buruk
1. Pandangan Membawa alat 0,00-6,00 0,00-6,00
terputus- ukur
putus
2. Pandangan Pekerjaan- 6,00-7,5 6,00-7,5
terus- pekerjaan yang
menerus teliti
3. Pandangan Memeriksa 7,5-12,00/ 7,5-16,00/
terus- cacat-cacat 12,00-19,00 16,00-30,00
menerus pada kain
dengan fokus
berubah-
rubah
65

4. Pandangan Pemeriksaan 19,00-30,00 30,00-50,00


terus- yang sangat
menerus teliti
dengan fokus
tetap

E. Keadaan
Temperatur Kelemahan
(˚C) Berlebihan
Tempat Normal
Kerja**)
1. Beku Di bawah 0 Di atas 10 Di atas 12
2. Rendah 0-13 10-0,0 12-5,00
3. Sedang 13-22 5,00-0 8,00-0
4. Normal 22-28 0-5,00 0-8,00
5. Tinggi 28-38 5,00-40 8-100
6. Sangat tinggi Di atas 38 Di atas 40 Di atas 100
F. Keadaan
Atmosfer
***)
1. Baik Ruang yang berventilasi baik, udara segar 0
2. Cukup Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan (tidak 0-5
berbahaya)
3. Kurang baik Adanya debu-debu beracun atau tidak 5,00-10
4. Buruk beracun tetapi banyak
Adanya bau-bauan yang berbahaya yang 10,00-20
mengharuskan menggunakan alat-alat
pernapasan
G. Keadaan
Lingkungan
yang Baik
1. Bersih, sehat, 0
cerah dengan
kebisingan
rendah
2. Siklus kerja 0-1
berulang-
ulang antara
5-10 detik
3. Siklus kerja 1-3
berulang-
ulang antara
0-5 detik
4. Sangat bising 0-5
5. Jika faktor- 0-5
66

faktor yang
berpengaruh
dapat
menurunkan
kualitas
6. Terasa 5-10
adanya
getaran lantai
7. Keadaan- 5-15
keadaan
yang luar
biasa (bunyi,
kebersihan,
dll.)
Keterangan:
*) Kontras antara warna hendaknya diperhatikan
**) Tergantung juga pada keadaan ventilasi
***) Dipengaruhi juga oleh ketinggiam tempat kerja dari permukaan
laut dan keadaan iklim
Catatan: Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi bagi pria=0-2,5%,
sedangkan pada wanita=2-5,0%.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin

PT. Anugerah Sawit Andalan merupakan perusahaan dan industri

sawit dari anak cabang perusahaan bagian Amanah Group yang di

dirikan pada tanggal 10 Mei 2011. Amanah Group adalah perusahaan

yang bergerak pada bidang pertambangan batubara yang memiliki

beberapa perusahaan yang dinaungi olehnya yaitu diantaranya PT.

Pancuran Kapit Sendang, bergerak pada bidang agrowisata, produksi

dan distribusi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek

AMANAH, PT. Amanah Anugerah Adi Mulia,bergerak pada bidang

pertambangan bertempat di Banjarmasin, PT. Gunung Limo, bergerak

pada bidang pertambangan bertempat di Sungkai, Kalimantan Selatan,

PT. Safari Samudera Raya, bergerak pada bidang pelayaran batubara

yang menggunakan armada tugboat dan tongkang bagi perusahaan-

perusahaan pertambangan di Indonesia dan PT. Anugerah Sawit Inti

Harapan, bergerak pada bidang perkebunan dan industri kelapa sawit.

Perkebunan sawit dari Amanah Group terdapat empat tempat yaitu

Tanah Laut Estate, Rantau Bamban Estate, Sungai Sakatamiyang

Estate dan Sungai Teras Estate, salah satunya PT. Anugerah Sawit

Andalan yang perkebunannya berada di daerah Marabahan (Barito

Kuala, Kecamatan Tabukan), Rantau (Desa Rantau Bamban) dan

67
68

Kalimantan Tengah (Desa Banitan, Kecamatan Bakumpai) dengan luas

kebun 2.812 Ha/area tertanam dan 1.028 Ha/area cadangan, dengan

memiliki 68 karyawan.

2. Identitas Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Anugerah Sawit Andalan

Alamat : Jl. Dahlia II, Banjarmasin-70112

Kalimantan Selatan

No. Telp : (0511)-3367667

3. Visi Misi PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin

a. Visi

Membangun perkebunan kelapa sawit dengan standar

terbaik dan berdaya saing tinggi yang peduli dengan karyawan,

masyarakat dan lingkungan.

b. Misi

Berkomitmen menghasilkan produk yang ramah

lingkungan dengan mengedepankan tata kelola yang baik untuk

mencapai kinerja yang unggul guna mewujudkan kesejahteraan

karyawan dan masyarakat sekitar.

4. Tujuan PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin

a. Membangun SDM yang kompeten, kompetetif, berkomitmen

dan berintegritas.
69

b. Pengelolaan area rawa dengan konsep water management dan

soil management yang terpadu dan tepat guna, soil and water

concervation pada areal mineral.

c. Mencapai populasi tanaman 160 pokok/Ha maksimalisasi areal

(land use) dan maksimalisasi produksi.

d. Proses managerial perkebunan dengan penerapan Best Practice

Development.

e. Pengendalian cost atau biaya pada setiap aspek pengelolaan

perkebunan.

5. Struktur Organisasi PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin

dilampirkan pada bagian lampiran.

Berdasarkan data yang di dapat di PT. Anugerah Sawit Andalan

Banjarmasin jumlah karyawan keseluruhan sebanyak 68 orang

diantaranya Direktur, Plantation Support Department (PSD),

Enginering, Agronomy, Internal Audit, Finance & Human Resource

(HR), General Affairs (GA), Accounting & Purchasing, Security,

Driver dan Officeboy. Berikut tabel jumlah karyawan:

TABEL 4.1 JUMLAH KARYAWAN

BAGIAN JUMLAH
Direktur 2
PSD 8
Enginering 4
Agronomy 24
Internal Audit 7
Finance & HR 2
GA 2
Accounting & Purchasing 7
Security 4
70

Driver 5
Officeboy 3
Total 68

Hari kerja di PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin selama 6

hari kerja, yaitu Senin–Jum’at, waktu kerja dalam sehari 7 jam bekerja

dan hari Sabtu, waktu kerja 5 jam bekerja dengan jadwal kerja/minggu

memakai waktu 40 jam kerja sebagai berikut:

a. Senin – Jum’at

1) 08.00 – 12.00 : Bekerja 4 jam x 5 hari kerja = 20 jam

2) 12.00 – 13.00 : Istirahat

3) 13.00 – 16.00 : Bekerja 3 jam x 5 hari kerja = 15 jam

b. Sabtu

1) 08.00 – 13.00 : Bekerja 5 jam x 1 hari kerja = 5 jam

Total = 40 jam
= 2400 menit

B. Gambaran Subjek Penelitian

Peneliti mengemukakan data-data hasil penelitian yang mana data

ini peneliti peroleh melalui proses wawancara dan observasi dengan

subjek penelitian. Setelah data mentah terkumpul, kemudian peneliti

melakukan pengelompokkan dan pencatatan hasil data berdasarkan

kategori aktifitas kerja dan waktu penyelesaian kerja pada staf HRD di

PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin.


71

TABEL 4.2 IDENTITAS SUBJEK

Inisial Jenis Kelamin Usia Jabatan Status


Karyawan
JAWW Laki-laki 37 Staf HRD Tetap

Selengkapnya identitas subjek penelitian dapat dipaparkan dalam

data satu persatu, peneliti akan menyajikan identitas subjek JAWW

berdasarkan aktifitas kerja, periode dan waktu penyelesaian kerjanya

sebagai berikut:

TABEL 4.3 AKTIFITAS KERJA STAF HRD

Nama Periode
Aktifitas Jabatan F Waktu
Jabatan (H/M/B/T)
Rekap gaji karyawan: B 1 2
a. Mengambil absen dari hari kerja
mesin ceklot
b. Download data dari mesin
ceklot
c. Pemeriksaan data absensi
terkait kehadiran,
ketepatan waktu dan
keterlambatan
Finance d. Koreksi secara manual,
& Human potong uang makan dan
Resource transport bagi karyawan
yang terlambat dan pulang
duluan
e. Mengambil data untuk
update dari ijin-ijin
kedinasan di sesuaikan
(crosscheck) dengan
tanggal
f. Crosschek data ceklot
dengan permintaan data
72

dan permintaan mobil


g. Pemeriksaan siapa
karyawan yang keluar
menggunakan mobil pada
tanggal karyawan tidak
masuk pada absensi yang
telah di cetak
Periksa kesehatan karyawan B 1 5
kebun dan HO: hari kerja
a. Pemeriksaan kesehatan
dengan tim kesehatan
Amanah, dokter dan
perawat
b. Mengukur tensi darah
karyawan normal atau
tidak
c. Konsultasi dan analisa
dokter terhadap keluhan
atau sakit karyawan
d. Pemberian obat dari
apoteker
Rekonsiliasi BPJS TK & B 1 1
Kesehatan: hari kerja
a. Konfirmasi data dari
kebun karyawan yang
masuk dan keluar
b. List data karyawan yang
masuk dan keluar
c. Konfirmasi ke BPJS untuk
karyawan keluar dan di
non-aktifkan BPJS TK
dan Kesnya
d. Membuat surat ke BPJS
untuk karyawan masuk
dan keluar
Rekap kesehatan karyawan: B 1 2
a. Merekap laporan berobat hari kerja
karyawan
b. Merekap laporan
pengeluaran dana berobat
karyawan dalam satu
bulan untuk PT. ASA, PT.
ASIH dan KJP
Pengerjaan LPKP kebun & B 1 3
produksi: hari kerja
73

a. Mengambil data dari CEO


(laporan keuangan kebun)
b. Memprint biaya-biaya dari
laporan keuangan kebun
c. Mengetahui total dari
laporan keuangan kebun
d. Permintaan data dari
Agronomy dalam bentuk
format LPKP
Pengerjaan PDO & LPJ B 1 3
perusahaan: hari kerja
a. Dokumen data perincian
dan data permintaan untuk
di tanda tangani atasan
sebagai aturan dan
panduan perusahaan
membutuhkan jumlah
dana per bulan
Permintaan data umum: H 1 2
a. Pembuatan cashwall (alur hari kerja
keuangan) dari pemasukan
dan pengeluaran KJP
Monitoring pemakaian H 1 4 jam
kendaraan:
a. Mengetahui pemakaian
mobil yang keluar untuk
dinas dan ke luar kota
b. Monitoring peminjaman
mobil untuk rekap
pembelian bensin dalam
satu bulan
c. Kalibrasi pengisian bensin
dalam satu bulan

Keterangan:
B = Bulan
H= Hari
F= Frekuensi
74

C. Analisis Deskripsi Data Hasil Penelitian

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis

kualitatif studi kasus. Analisis kualitatif yaitu data yang disajikan

berbentuk kata-kata yang memiliki makna dari wawancara dan

observasi terkait kegiatan bekerja dan waktu penyelesaian bekerja pada

staf HRD di PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin. Selain itu,

analisis data hasil penelitian, dimaksud untuk mengetahui besaran

beban kerja, waktu efektif kerja dan jumlah karyawan ideal yang

dibutuhkan menggunakan proses perhitungan Work Load Analysis

(WLA) dengan metode Full Time Equivalent (FTE).

1. Perhitungan Waktu Kerja Efektif

Sesuai dengan pedoman Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi

No. 102, pasal 9 ayat (1), tahun 2004, tentang pengaturan waktu

dan kerja lembur yaitu dalam hal upah karyawan dibayar secara

harian, maka penghitungan besar upah sebulan adalah upah sehari

dikalikan 25 bagi karyawan yang bekerja 6 hari kerja dalam 1

minggu atau dikalikan 21 bagi karyawan yang bekerja 5 hari kerja

dalam 1 minggu.1

Sehingga dapat dijabarkan perhitungan waktu kerja efektif

untuk PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin menggunakan

jam kerja 25 hari kerja dalam sebulan dengan Senin – Jum’at 7 jam

1
“http://mazreynaldy.blogspot.com/2016/04/perhitungan-beban-kerja//,”
http://mazreynaldy.blogspot.com/2016/04/perhitungan-beban-kerja//, t.t., diakses 19 September
2019.
75

dan hari Sabtu 5 jam atau disebut juga menggunakan pola 6 hari

kerja. Adapun perhitungan pola 6 hari kerja sebagai berikut:

1 hari kerja = 7 jam = 420 menit

Per hari = 1 x 420 menit = 420 menit = 7 jam

Per minggu = 6 x 400 menit = 2.400 menit = 40 jam

Per bulan = 25 x 420 menit = 10. 500 menit = 175 jam

Per tahun = 287 x 420 menit = 120. 540 menit = 2.009 jam

Untuk melakukan perhitungan beban kerja maka memerlukan

waktu kerja perusahaan. Berikut adalah jumlah hari yang akan

digunakan dalam perhitungan beban kerja karyawan agar

mendapatkan hari kerja efektif sebagai berikut:

TABEL 4.4 JUMLAH HARI KERJA DAN HARI LIBUR


PERUSAHAAN

Perhitungan Jumlah Satuan


1 hari 7 Jam
1 minggu 6 Hari
1 bulan 25 Hari
1 tahun 365 Hari
Hari libur
Libur nasional 13 Hari
Libur akhir minggu 52 Hari
Ijin, Sakit (rata-rata) 3 Hari
Cuti tahunan 10 Hari
Total 78 Hari
Hari kerja efektif = 365 hari – 78 hari
= 287 hari

Berdasarkan tabel 4.4 perhitungan hari libur nasonal, weekend, cuti

dan ijin yang telah dilakukan di atas maka di dapatkan jam kerja efektif

dalam satu tahun, satu bulan, satu minggu dan satu hari adalah sebagai

berikut:
76

TABEL 4.5 PERHITUNGAN JAM EFEKTIF BEKERJA

Perhitungan Jumlah Satuan


Hari kerja 287 Hari
Jam kerja/hari 7 Jam
Jam kerja/minggu 40 Jam
Jam kerja/bulan 175 Jam
Jam kerja/tahun 2009 Jam
Efektifitas kerja 83 %
Total jam efektif 5,81 Jam
kerja/hari
Total jam efektif 33,2 Jam
kerja/minggu
Total jam efektif 145,25 Jam
kerja/bulan
Total jam efektif 1.667,47 Jam
kerja/tahun

Berdasarkan tabel 4.5 maka diketahui bahwa jam efektif bekerja

staf HRD dalam satu tahun adalah 2.009 jam/tahun. Pada kenyataannya

staf HRD memulai kembali bekerja setelah istirahat tidak sesuai jam

sehingga waktu efektifitas kerja sebesar 83%. Total efektifitas kerja di

dapatkan dari pengurangan nilai kelonggaran (allowance) yaitu 100%-

17%=83%. Total jam efektif kerja didapatkan dari efektifitas kerja yang

dikalikan dengan jam kerja/hari 83%x7=5,81, jam kerja/minggu

83%x40=33,2, jam kerja/bulan 83%x175=145,25 dan jam kerja/tahun

83%x2.009=1.667,47. Setelah di lakukan perhitungan maka didapatkan

jam efektif bekerja yaitu 5,81 jam/hari, 33,2 jam/minggu, 145,25

jam/bulan dan 1.667,47 jam/tahun.


77

Pengukuran tingkat kelonggaran tersebut untuk menentukan

nilai allowance pada suatu proses pekerjaan. Dimana nilai allowance ini

nanti akan di gunakan untuk menentukan perhitungan efektifitas kerja.

Berikut nilai allowance berdasarkan faktor dan kategorinya:

TABEL 4.6 NILAI ALLOWANCE

Faktor Kategori Presentase


Tenaga yang Dapat diabaikan 0%
dikeluarkan
Sikap kerja Duduk 0%
Kelelahan mata Pandangan yang 7,5%
hampir terus-
menerus
Keadaan temperatur Sedang 6%
tempat kerja
Keadaan atmosfer Cukup 1%
Keadaan lingkungan Bersih, sehat, cerah 0%
yang baik dengan kebisingan
rendah
Kebutuhan pribadi Pria 2,5 %
Total 17 %

Berdasarkan faktor dan tingkat allowance yang sudah peneliti

lakukan dengan observasi pada perusahaan bahwa total allowance yang

diberikan kepada karyawan adalah sebesar 17%, sehingga faktor

allowance ini akan menentukan efesiensi waktu pekerjaan. Adapun

perhitungan waktu kerja yang dikonversikan ke satuan waktu

berdasarkan waktu penyelesaian dari aktifitas kerja staf HRD sebagai

berikut:
78

TABEL 4.7 PERHITUNGAN WAKTU KERJA YANG DI


KONVERSIKAN KE SATUAN WAKTU

No. Aktifitas Kerja Waktu Durasi Durasi


(Jam) (Menit)
1. Rekap gaji karyawan 2 14 840
hari kerja
2. Periksa kesehatan karyawan 5 35 2100
kebun + HO hari kerja
3. Rekonsiliasi BPJS TK & Kes 1 7 420
hari kerja
4. Rekap kesehatan karyawan 2 14 840
hari kerja
5. Pengerjaan LPKP kebun & 3 21 1.260
produksi hari kerja
6. Pengerjaan PDO & LPJ 3 21 1.260
perusahaan hari kerja

7. Permintaan data umum 2 14 840


hari kerja
8. Monitoring pemakaian 4 4 240
kendaraan jam

2. Analisis Data Full Time Equivalent (FTE)

FTE menurut Dewi dan Satrya adalah salah satu metode

perhitungan beban kerja yang berdasarkan pada waktu penyelesaian

suatu pekerjaan yang dikonversikan dalam nilai indeks nilai FTE yaitu:2

Adapun rumus perhitungan FTE dari Karo dan Adiyanto yaitu 3 :

Total Hours =

2
Hanan Muhardiansyah, “Work Load Analysis dengan Metode Full Time Equivalents
(FTE) untuk Menentukan Kebutuhan Tenaga Kerja pada Dept. Produksi Unit Betalactam PT.
Phapros, Tbk,” t.t., 2.
3
Yuly Wahyu Pambudi, “Analisis Beban Kerja Karyawan dengan Metode Full Time
Equivalent (Studi Kasus UKM Unlogic Projeck)” (UII, 2017), 20.
79

FTE =

Adapun perhitungan FTE untuk masing-masing aktifitas jabatan

sebagai berikut:

a. Total hours =

=4. 018

FTE =

= 2,40

b. Total hours =

=10.045

FTE =

= 6,02

c. Total hours =

=2.009

FTE =

= 1, 20
80

d. Total hours =

=4. 018

FTE =

= 2,40

e. Total hours =

=6. 027

FTE =

= 3,61

f. Total hours =

=6.027

FTE =

= 3,61

g. Total hours =

=4.018

FTE =

= 2,40
81

h. Total hours =

=1,148

FTE =

= 0,68

Berikut tabel rekapitulasi indeks nilai FTE:

TABEL 4.8 REKAPITULASI INDEKS NILAI FTE

No. Aktifitas Jabatan FTE


1. Rekap gaji karyawan 2,40
2. Periksa kesehatan karyawan kebun + 6,02
HO
3. Rekonsiliasi BPJS TK & Kes 1,20
4. Rekap kesehatan karyawan 2,40
5. Pengerjaan LPKP kebun & produksi 3,61
6. Pengerjaan PDO & LPJ perusahaan 3,61
7. Permintaan data umum 2,40
8. Monitoring pemakaian kendaraan 0, 68
Total 22,32

Pada tabel 4.9 menunjukan bahwa pada staf HRD mendapatkan

nilai beban kerja yang berlebih atau overload,hal ini di karenakan total

nilai FTE dari seluruh aktifitas kerjanya berada di atas angka 1, 28 yaitu

22,32 yaitu termasuk dalam kategori overload. Oleh karena itu, perlu

dilakukan rekomendasi untuk mengurangi beban kerja karyawan.

3. Analisis Data Work Load Analysis (WLA)

WLA adalah salah satu proses perhitungan beban kerja yang

berdasarkan waktu aktifitas kerja untuk menentukan jumlah karyawan

yang dibutuhkan dan berapa besaran beban kerja yang dilimpahkan


82

kepada karyawan.Yang dimana menurut Anggara beban kerja yang baik

atau dalam kondisi normal mendekati 100%.4 Adapun menurut

Sutalaksana beban kerja terbagi menjadi tiga kategori yaitu:5

Adapun rumus perhitungan WLA berdasarkan kepegawaian negara,

yaitu:

WLA=

Keterangan:
Waktu penyelesaian (menit)
Beban kerja (frekuensi per tahun)

Adapun perhitungan WLA untuk masing-masing aktifitas kerja

sebagai berikut:

a. WLA =

= 6,04

b. WLA =

= 15, 11

4
Pinkie Winandari Budaya, “Workload Analysis in Quality Control Department” 11
(2018): 135.
5
Yuly Wahyu Pambudi, “Analisis Beban Kerja Karyawan dengan Metode Full Time
Equivalent (Studi Kasus UKM Unlogic Projeck),” 18–19.
83

c. WLA =

= 3, 02

d. WLA =

= 6, 04

e. WLA =

= 9,06

f. WLA =

= 9,06

g. 840 menit x 25 =

= 151,1

h. 240 menit x 25 =

= 43,1
84

Berikut tabel rekapitulasi nilai WLA yaitu:

TABEL 4.9 REKAPITULASI NILAI WLA

No. Aktifitas Jabatan Beban Kerja


1. Rekap Gaji Karyawan 6,04
2. Periksa Kesehatan Karyawan Kebun + HO 15,11
3. Rekonsiliasi Kesehatan Karyawan 3,02
4. Rekap Kesehatan Karyawan 6,04
5. Pengerjaan LPKP Kebun & Produksi 9,06
6. Pengerjaan PDO & LPJ Perusahaan 9,06
7. Permintaan Data Umum 151,1
8. Monitoring Pemakaian Kendaraan 43,1
Total 242,53 atau
243%

Pada tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada staf HRD mendapatkan

beban kerja berlebih atau overload, hal ini dikarenakan total nilai WLA

dari seluruh aktifitas kerjanya berada di atas normal dengan nilai lebih

dari 100% yaitu 243% yang termasuk dalam kategori overload. Oleh

karena itu, harus dilakukan penambahan karyawan, karena karyawan

yang ada menerima beban kerja yang berlebihan.

D. Hasil Observasi

JAWW adalah seorang karyawan tetap yang berumur 37 tahun,

memiliki tinggi badan ± 155 cm, warna kulit sawo matang dan

memiliki rambut bergelombang hingga menutupi telinga. Berdasarkan

hasil observasi yang dilakukan peneliti selama 4x dengan memakai

waktu 3 hari yaitu Jum’at 20 September 2019, Sabtu 21 September

2019 di PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin dan Selasa 24

September 2019 di Sungai Teras Estate. Pada saat observasi pertama

tanggal Jum’at 20 September 2019, pukul 08.00 absen kehadiran,


85

pukul 08.30 JAWW sibuk mengerjakan dan mencek data terkait LPKP

Kebun dan Produksi. Observasi kedua pada pukul 13.30 JAWW

mengerjakan pekerjaannya yaitu rekap absen karyawan dan pukul

14.30 JAWW mengerjakan dan mencek form lembar peminjaman

kendaraan hingga pukul 16.00 dan absen pulang.

Observasi ketiga tanggal Sabtu, 21 September 2019, pukul 08.00

JAWW absen kehadiran dan setelah absen mengikuti kegiatan kantor

yaitu pengajian dan senam pagi hingga pukul 09.30. Pada pukul 10.00

JAWW memulai pekerjaannya yaitu rekap absen karyawan hingga

pukul 13.00 dan absen pulang. Observasi keempat tanggal Selasa 24

September 2019, pukul 08.30 JAWW menyiapkan perlengkapan

seperti obat-obatan, tensi dan perlengkapan kesehatan lainnya untuk di

bawa ke kebun STE (Sungai Teras Estate) untuk mencek kesehatan

karyawan kebun didampingi dokter dan perawat Amanah. Berangkat

pada pukul 09.30 menggunakan kelotok dan sampai di STE pukul

12.30 yaitu di daerah Marabahan (Barito Kuala, Kecamatan Tabukan).

Pukul 13.30 mulai pengecekkan, terbagi menjadi dua sesi, sesi yang

peneliti observasi hanya 60 karyawan, cek kesehatannya berupa

mengukur berat badan, tensi, cek kolesterol, konsul dengan dokter dan

pemberian obat, pukul 16.00 selesai. Pukul 16.15 berangkat pulang

dari STE menuju ke Banjarmasin menggunakan kelotok, pukul 19.00

sampai di kantor.
86

Dapat disimpulkan bahwa JAWW merupakan karyawan yang baik,

tepat waktu dalam absen kehadiran dan pulang kecuali, apabila

kunjungan ke kebun untuk cek kesehatan karyawan kebun, cekatan

dan teliti dalam pekerjaannya, ruangan kerjanya dalam kecerahan

cahaya yang baik, sirkulasi udara yang cukup, kebersihan ruangan

yang baik dan tenang (tidak bising).

E. Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara dengan JAWW orang yang terbuka dan mau

memberikan informasi dan penjelasan seputar penelitian. Peneliti

mengemukakan maksud, tujuan dan pertanyaan ke JAWW saat

peneliti melakukan wawancara pada hari Jum’at 20 September 2019,

pukul 09.15 – 09.40 di ruang tunggu PT. Anugerah Sawit Andalan

Banjarmasin. Saat itu JAWW memakai pakaian baju kaos berkerah

lengan panjang, warna putih dengan berlogo PT. Anugerah Sawit

Andalan Banjarmasin di bagian dada kiri dan celana kain panjang

warna coklat muda. Dari hasil wawancara JAWW terbuka saat peneliti

memberikan pertanyaan-pertanyaan dan saat wawancara sering

menatap mata peneliti ketika menjawab pertanyaan sambil

menyilangkan kedua kakinya. Disaat wawancara JAWW mengatakan

bahwa untuk aktifitas kerjanya pertama yaitu rekap gaji karyawan,

pengerjaannya tidak bisa dilakukan dalam satu hari, karena

pekerjaannya detail, sehingga memerlukan waktu dua hari untuk

pengerjaannya, seperti dalam wawancara sebagai berikut:


87

“iya biasanya dua hari, kalo satu hari gak ngatasin, karena harus
detail”6

Aktifitas kerja kedua yaitu periksa kesehatan karyawan kebun dan

HO, pengerjaannya yang paling banyak memakai waktu kerja lima

hari dalam satu bulan, karena semua tempat yang di cek kesehatan

seperti HO, kebun-kebun memakai satu hari, seperti dalam

wawancaranya sebagai berikut:

“Iya, lima hari. Karena kita ada lima. Di sinikan HO sendiri


satu hari, ketika di kebunkan satu hari Tanah Laut, Sungai Teras
Estate satu hari, trus Sungai Sakatamiyang satu hari, Rantau Bamban
satu hari, gitu.”, “Iya semuanya memakai waktu satu hari. Jadi dalam
satu bulan itu turun dalam lima hari untuk memeriksakan
kesehatan.”7

Aktifitas kerja ketiga yaitu rekonsiliasi BPJS TK dan Kes,

pengerjaannya tidak bisa dilakukan dalam satu hari karena menunggu

konfirmasi dari pihak BPJS, seperti dalam wawancaranya sebagai

berikut:

“Iya, kalo nunggu waktu satu hari gak bisa. Terkadang ya dari
kitanya cepat, dari BPJSnya belum ada feedback.”8

Aktifitas kerja keempat yaitu rekap kesehatan karyawan,

pengerjaannya apabila fokus bisa satu hari, apabila tidak bisa tiga atau

satu minggu, seperti dalam wawancaranya sebagai berikut:

“iya itu yang agak lama juga aku ngerjainnya. Biasanya sih kalo
fokus satu PT itu satu hari, tapi kalo gak ya bisa satu sampai tiga
hari, kalo gak bisa seminggu.”9

6
JAWW, Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
7
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
8
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
88

Aktifitas kerja kelima yaitu pengerjaan LPKP kebun dan produksi,

pengerjaannya di lakukan pada awal bulan yang membutuhkan waktu

dua hari kerja, seperti dalam wawancaranya sebagai berikut:

“Diawal bulan juga itu. Ya kalo awal bulan ini kan kita bermain
range, rangenya dari tanggal satu sampai sepuluh, kemudian tanggal
sepuluh sampai dua puluh. Jadi kan kadang yang kaya urgent-urgent
LPKP produksi atau kebun ini kan kita mulai rangenya tanggal satu
sampai sepuluh kita harus sudah kelar, entah itu tanggal berapanya.
Nah itu biasanya butuh dua hari pengerjaan.”10
Aktifitas kerja keenam yaitu pengerjaan PDO dan LPJ perusahaan ,

pengerjaannya di lakukan pada akhir bulan, apabila pekerjannya tidak

terlalu banyak bisa satu hari selesai, tapi apabila banyak pekerjaan

yang harus dikerjakan maka tidak bisa satu hari selesai, seperti dalam

wawancaranya sebagai berikut:

“kan periode PDO kitakan dari tanggal dua puluh lima sampai
dua puluh lima. Dua puluh lima bulan ini sampai dua puluh lima
bulan selanjutnya. Biasanya tak kerjain di bawah tanggal tiga puluh
harus sudah selesai. Biasanya bisa cepat asal gak terlalu banyak
datanya dari kebun-kebun, satu hari selesai.”11

Aktifitas kerja ketujuh yaitu permintaan data umum, pengerjaannya

dilakukan sebulan sekali yang timeingnya tidak bisa ditebak karena

tergantung dari permintaan owner dan tidak bisa dalam dua hari

mengerjakannya, seperti dalam wawancaranya sebagai berikut:

“Kalo sebulan sekali iya, tapi timeingnya ini yang gak bisa di
tebak. Bisa di awal, bisa di tengah, bisa di akhir. Tergantung
ownernya. Kalo ownernya pengen di akhir, ya di akhir.”, “ Iya tapi

9
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
10
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
11
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
89

gak bisa juga dua hari, tergantung permintaannya sih. Kadang yang
susah itu minta laporan PDO dan transkipnya itu yang agak susah,
soalnya itu agak lama.”, “susahnya kalo gak fokus, diajak kesana, di
ajak kesini, ngerjain ini, mana lagi ngerjain ini, kalo gitu yaudahlah
bisa tiga sampai empat hari.”

Aktifitas kerja kedelapan yaitu monitoring pemakaian kendaraan,

pengerjaannya dilakukan setiap hari dengan memakai waktu dua hari

pengerjaan untuk perhitungan dalam satu bulan pemakaian kendaraan,

rekap pembelian bensin dan kalibrasi, seperti dalam wawancaranya

sebagai berikut:

“Itu tiap hari itu. Tiap hari tu pang, kaya sekarang aku harus
tau kendaraanku yang harus keluar apa aja kan.”, “kita monitoring
berapa sih habisnya dalam satu bulan ini kan rekapan pembelian
bensin itu berapa sih.”, “baru dikalibrasi dalam satu bulan kan awal
segini, terakhir satu bulan segini, pengisian satu bulan berapa ratus
liter, disitu nanti ketahuan kalibrasinya.”12

Aktifitas kerja tambahan yaitu mengerjakan pekerjaan salah satu

Accounting & Purchasing apabila tidak masuk kerja yang sifatnya

sharing, match dan contoh koordinasi pekerjaan dalam rentang waktu

tertentu, seperti dalam wawancaranya sebagai berikut:

“Iya kerjaan tambahan itu ngerjain salah satu kerjaan dari


Accounting and Finance kalo dia gak masuk kerja, tapi kerjaannya
sifatnya ke sharing lah. Jadi ketika ada kasus gimana ini lah, coba
olah ini lah, trus hasilmu apa, kok gini ya, ada yang match gak. Jadi
kaya lebih ke contoh koordinasi lah dalam rentang waktu tertentu,
tapi yang spot-spotnya aja.”13

12
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
13
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
90

Adapun kesimpulan dari hasil wawancara yang didapatkan bahwa

aktifitas-aktifitas kerja JAWW pada dasarnya memakai waktu tidak

cukup satu hari dalam pengerjaannya karena tergantung mood, seperti

dalam wawancaranya sebagai berikut:

“Ya gak juga lah, tergantung mood juga ngerjainnya. Kadang


seharian bisa tak porsir. Biasanya kalo yang sifatnya kaya analisa,
biasanya tak ambil pagi setengah sembilanan, kalo yang sifatnya
kecil-kecilan baru siangan sekitar habis dzuhur.”
Pekerjaan yang sulit menurut JAWW yaitu aktifitas kerja ketiga

yaitu rekonsiliasi BPJS TK dan Kes, karena untuk bagian TK yang

melayaninya bagian pribadi tidak pada bagian administrasi badan

usaha, seperti dalam wawancaranya sebagai berikut:

“Kalo yang Tknya ini yang agak susah. Susahnya karena kan
pengelolanya bukan dari BPJS Kesehatan, BPJS Kesehatan ini kan
kita tinggal ke kantor sana, di sanakan sudah ada yang menangani
badan administrasi gitu. Jadi kita langusung ke badan usaha, bukan
pribadi.”14

Selain itu juga aktifitas kerja keenam yaitu pengerjaan PDO dan

LPJ perusahaan, karena pengerjaan laporan PDO dan transkipnnya

membutuhkan waktu pengerjaan yang lama, seperti dalam wawancara

sebagai berikut:

“Kadang yang susah itu minta laporan PDO dan transkipnya itu
yang agak susah, soalnya itu agak lama.”15

Serta aktifitas kerja ketujuh yaitu permintaan data umum, karena

permintaan cashwall (alur keuangan) dari owner yang mendadak

14
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
15
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
91

sehingga timeingnya tidak bisa ditentukan, seperti dalam

wawancaranya sebagai berikut:

“Biasanya sih yang susah itu dadakan, kalo dadakan ini, kaya kalo
sekarang kan hari Jum’at ya, tiba-tiba ngomong hari Senin lah kita
rapat sore, kelabakanlah kita kan, otomatis Jum’at sama Sabtu ini kan
tepotong waktunya untuk menyelesaikan itu.”16

Aktifitas kerja yang melelahkan yaitu aktifitas kerja kedua periksa

kesehatan karyawan kebun dan HO, karena memakai waktu satu hari

setiap pemeriksaan terutama di kebun kondisi badan menurun karena

jauhnya perjalanan yang ditempuh, seperti dalam wawancaranya

sebagai berikut:

“Yang capek itu biasanya kalo habis dari kebun, badan ni rasanya
ngedrop, KO lah istilahnya. Biasanya kalo kerjaan di kantor bisa di
selang-selingi istirahat kalo capek, kalo di kebun ini kerjaannya
lumayan. Kaya kebun di Rantau Bamban itu habis di perjalanan untuk
pemeriksaan kesehatan, berangkat dari sini jam delapan, nyampai
lokasi jam dua belasan, setelah pemerikasaan tiga sampai empat jam
baru balik, masih ada empat sampai lima jam perjalanan lagi, nah
yang capeknya disitu. Biasanya habis dari kebun badan rasanya
gimana gitu.”17

Dapat disimpulkan bahwa subjek JAWW melakukan aktifitas

kerjanya dalam pengerjaanya rata-rata tidak dapat menyelesaikan

pekerjaan dalam satu hari, karena pekerjaannya yang detail,

menunggu konfirmasi dari pihak-pihak terkait, kesulitan dalam

pengerjaan pekerjaan karena banyaknya pekerjaan dari aktifitas kerja

yang lain, tergantung mood, tidak fokus dalam bekerja dan kelelahan

16
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019
17
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019
92

yang menyebabkan kondisi tubuh menurun. Selain itu pula hanya

JAWW yang mengerjakan dari keseluruhan aktifitas kerjanya, karena

staf HRD hanya ada satu orang karyawan. Sehingga hal-hal tersebut

yang mengakibatkan subjek JAWW tidak cukup satu hari, bahkan

hingga satu minggu lamanya dalam penyelesaian pekerjaannya.

F. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis besar

beban kerja pada staf HRD di PT. Anugerah Sawit Andalan

Banjarmasin. Setiap perusahaan tentunya memiliki beban kerjanya

masing-masing. Beban kerja adalah suatu tuntutan, tanggung jawab

yang harus dikerjakan dan dicapai dalam pelaksanaan aktifitas-

aktifitas kerja yang meliputi waktu standar kerja, jenis pekerjaan dan

jumlah karyawan yang sudah ditentukan oleh perusahaan untuk

mencapai target kerja. Beban kerja tersebut dapat berlebihan atau

kekurangan.

Beban kerja yang berlebih atau kekurangan ini akan memberikan

dampak yang tidak baik bagi individu itu sendiri maupun bagi

perusahaan. Karena adanya ketidaksesuaian antara jumlah karyawan

dan waktu yang ditetapkan oleh perusahaan. Sejalan dengan pendapat

Moekijat bahwa beban kerja yang diberikan tidak merata,


93

menimbulkan ketidaknyamanan dalam suasana bekerja, karena beban

kerjanya kelebihan atau kekurangan. 18

Apabila beban kerja yang di terima tergolong tinggi bagi

karyawan. Tentunya akan menimbulkan dampak negatif lainnya

terhadap pekerjaan yang dapat berakibat pada kecelakaan kerja, salah

satunya kelelahan yang mengakibatkan kondisi tubuh menurun dan

tidak fokus dalam bekerja. Adapun indikator dalam beban kerja

menurut Putra yaitu adanya target kerja yang harus dicapai, kondisi

pekerjaan, penggunaan waktu dan standar pekerjaan. 19 Sehingga, perlu

adanya perbaikan dari perusahaan untuk menunjang keseimbangan

kegiatan atau aktifitas kerja karyawan dan waktu kerja agar dapat

terorganisir dengan lebih baik.

Untuk mendapatkan keseimbangan tersebut, tentunya dari

perusahaan melakukan pengukuran beban kerja menggunakan Work

Load Analysis (WLA) dengan metode Full Time Equivalent (FTE)

untuk mengetahui besaran beban kerja, waktu efektif kerja dan jumlah

karyawan ideal yang dibutuhkan. Sehingga sesuai antara aktifitas

kerja, waktu kerja dan jumlah karyawan yang sudah ditetapkan.

Menurut Arif, WLA adalah cara untuk menghitung besarnya beban

kerja dari aktifitas-aktifitas yang dilakukan. 20 Adapun menurut

18
Hanan Muhardiansyah, “Work Load Analysis dengan Metode Full Time Equivalents
(FTE) untuk Menentukan Kebutuhan Tenaga Kerja pada Dept. Produksi Unit Betalactam PT.
Phapros, Tbk,” 2.
19
Jeky K R Rolos, “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Asuransi Jiwasraya Cabang Manado Kota” 6, No. 4 (2018): 21.
20
Pinkie Winandari Budaya, “Workload Analysis in Quality Control Department,” 135.
94

Marwansyah WLA adalah proses penetapan jumlah jam kerja orang

yang dibutuhkan untuk menyimpulkan beban kerja dalam waktu

tertentu bagi karyawan.21 Aktifitas-aktifitas tersebut yaitu kegiatan

atau tugas dari suatu pekerjaan yang diberikan bagi setiap karyawan.

Dalam tugas tersebut tentu adanya kejelasan atau deskripsi dari setiap

bidang pekerjaan yang biasanya disebut dengan job description untuk

menyimpulkan proses jumlah karyawan yang dibutuhkan.

Dalam Islam, kata beban atau tekanan yang berhubungan dengan

Psikologi Industri dan Organisasi dapat dipahami dari beberapa firman

Allah yaitu Q.S. Al-Baqarah/2:286.

           

           

         

            

       


Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau
hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami,

21
Wildanur Adawiyah, “Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia dalam Aktivitas
Produksi Komoditi Sayuran Selada (Studi Kasus: CV Spirit Wira Utama)” IV, No. 2 (Agustus
2013): 129.
95

janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat


sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang
tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami;
dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah
Kami terhadap kaum yang kafir."

Pada umumnya setiap individu atau manusia memiliki dan

mengalami beban atau masalahnya masing-masing. Tidak ada satupun

yang tidak mendapatinya dan menyelesaikan masalahnya memiliki

kemampuan yang berbeda-beda. Dalam menangani beban kerja yang

berada pada perusahaan tersebut salah satunya dengan adanya WLA.

Karena WLA yang baik bagi perusahaan, dibutuhkan kesesuaian

antara jumlah karyawan, aktifitas kerja dan waktu penyelesaian dari

bidang yang dikerjakan. Agar tidak adanya overload atau underload.

Dalam hal ini HRD sebagai pengaruh besar dan berperan penting

untuk menyesuaikan hal tersebut. Sehingga tujuan individu dan

perusahaan tercapai dengan bersama-sama, serta dapat bersaing

dengan perkembangan perusahaan di masa mendatang.

Dengan perkembangan perusahaan tersebut sangat penting

didalamnya terdapat karyawan yang berperan aktif dalam

menjalankan aktifitas perusahaan. Selain aktif, tentu adanya karyawan

yang berkualitas dan berkompeten dalam bidangnya. Sehingga,

diperlukan adanya manajemen perusahaan untuk mengatur hal

tersebut yaitu HRD.

HRD berdasarkan pendapat Nadler merupakan serangkaian

kegiatan yang terorganisir dilakukan dalam waktu khusus dan


96

dirancang untuk menghasilkan perubahan perilaku.22 Selain itu pula

Wilson berpendapat bahwa HRD dapat diartikan sebagai kepastian

dalam mencocokkan antara kebutuhan indivdu dan organisasi. Dapat

dilihat dari pernyataan di atas bahwa HRD mengatur dan mengelola

kegiatan karyawan yang sudah ditetapkan sesuai dengan prosedur

yang berlaku, agar pekerja dapat terarah sesuai dengan pekerjaannya

dalam sebuah organisasi. 23

Oleh karena itu HRD juga sangat berpengaruh besar dan berperan

penting terhadap manajemen perusahaan dalam hal mengatur,

merencanakan, mengelola dan mengembangkan karyawan baik secara

individu, kelompok dan perusahaan. Adapun peranan, tujuan dan

fungsi HRD yang pada fokusnya ialah mengelola karyawan seefektif

dan seefesien mungkin dalam bekerja, mengatur, merencanakan

dengan tujuan bersama tercapai, beberapa diantaranya seperti

berorientasi masa depan dan proaktif, seperti menyediakan karyawan

yang berkompeten dan berkualitas; berorientasi tindakan, seperti

pemecahan masalah karyawan dalam menacapai tujuan bersama. Serta

adanya tingkatan fungsi yang di bagi menjadi 3, yaitu strategis (jangka

panjang), memberikan arah dan visi keseluruhan bagi perusahaan dan

manajerial (jangka menengah), mengesahkan kualifikasi karyawan,

mengembangkan program penerimaan karyawan, menetapkan

22
“http://blog.asrifahmi.com//pengertian-hrd//,”http://blog.asrifahmi.com//pengertian-
hrd//, 8 Februari 2019.
23
Aida Irmawati, “Peran Human Resource Development (HRD) dalam Meningkatkan
Produktifitas Karyawan di PT. Yanusurya Bhaktipersada” 18 (2015): 124.
97

program kompensasi dan tunjangan. Menghubungkan kondisi

karyawan saat ini dengan potensi masa akan datang; operasional

(jangka pendek), membuat perencanaan staf dan penerimaan

karyawan, mengelola program upah, tunjangan dan adanya sistem

pengawasan harian. Memberikan pelatihan terkait keahlian khusus dan

pelatihan sambil bekerja agar karyawan dan pekerjaannya dapat

sesuai. 24

Sehingga, dapat disimpulkan dari beberapa pendapat dan

pengertian di atas bahwa HRD adalah bagian terpenting dan

berpengaruh dari manajemen perusahaan dalam mengatur,

merencanakan, mengelola dan mengembangkan karyawan yang

berada di suatu perusahaan dari segi individu, kelompok dan

organisasi. Agar kegiatan perusahaan dapat berjalan sesuai jenis dan

tugas pekerjaan masing-masing, sehingga mencapai tujuan

perusahaan.

Setelah dilakukan perhitungan menggunakan metode FTE dengan

mengubah satuan waktu ke indeks FTE yaitu overload, normal dan

underload. Didapatkan indeks nilai bahwa total waktu penyelesaian

aktifitas kerja dari staf HRD yaitu sebesar 22,32. Yang dimana

menurut Badan Kepegawaian Negara (BKN), 2010 bahwa indeks

nilainya underload (beban kerja kurang) = antara 0–0, 99, normal

24
I Komang Ardana, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012),
26.
98

(beban kerja sesuai) = antara 1-1,28 dan overload (beban kerja

banyak) = lebih besar dari 1, 28.25

Nilai FTE tersebut menunjukkan bahwa pada staf HRD

mendapatkan nilai beban kerja yang berlebih atau overload, hal ini di

karenakan total nilai FTE dari seluruh aktifitas kerjanya berada di atas

angka 1, 28 yaitu 22,32 yaitu tergolong dalam kategori overload. Oleh

karena itu, perlu dilakukan rekomendasi untuk mengurangi beban

kerja karyawan.

Setelah itu, didapatkan besaran beban kerja staf HRD dengan

perhitungan WLA adalah 243%. WLA menurut Anggara bahwa beban

kerja yang baik sebaiknya mendekati 100% atau dalam kondisi

normal. 26 Adapun pembagian kategori beban kerja menurut

Sutalaksana yaitu Underload (<100%), Normal (=100%), dan

Overload (>100%).27

Nilai yang didapatkan tersebut menunjukkan melebihi standar

beban kerja atau overload yang menandakan bahwa staf HRD

memerlukan jumlah karyawan sebanyak 2 orang. Jumlah aktual

karyawan pada bagian staf HRD di PT. Anugerah Sawit Andalan

Banjarmasin adalah 1 orang, sehingga jumlah karyawan aktual tidak

sesuai dengan perhitungan beban kerja WLA dan diperlukan

25
Elvi Fetrina, “Analisis Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Perhitungan Beban Kerja
Pegawai (Studi Kasus: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)” 10, No. 2
(2017): 73.
26
Pinkie Winandari Budaya, “Workload Analysis in Quality Control Department,” 135.
27
Yuly Wahyu Pambudi, “Analisis Beban Kerja Karyawan dengan Metode Full Time
Equivalent (Studi Kasus UKM Unlogic Projeck)” (UII, 2017), 18–19.
99

penambahan jumlah karyawan sebanyak 1 orang dalam kebijakan

rekurtmen mendatang.

Dari penelitian yang dilakukan peneliti bahwa beban kerja

yang di terima oleh karyawan staf HRD di PT. Anugerah Sawit

Andalan Banjarmasin berdasarkan perhitungan waktu efektif kerjanya

didapatkan dengan jam efektif bekerja yaitu 5,81 jam/hari, 33,2

jam/minggu, 145,25 jam/bulan dan 1.667,47 jam/tahun. Berdasarkan

perhitungan dengan menggunakan metode FTE adalah overload atau

berlebih dengan indeks nilai 22,32 yaitu >1,28. Dengan perhitungan

WLA juga menunjukkan melebihi dari 100% atau overload dengan

nilai 243%, beban kerja yang berlebih ini tentunya memberikan

dampak yang negatif bagi perusahaan, karyawan dan rekan kerjanya.

Karena dengan adanya WLA merupakan sebuah pendekatan dalam

proses penentuan besaran beban kerja dalam aktifitas-aktifitas kerja,

penetapan jumlah jam kerja efektif karyawan dan penentuan jumlah

karyawan. Agar beban kerja karyawan mendekati 100% atau dalam

kondisi normal, sehingga dapat bekerja secara efektif, efesien dan

optimal.

Oleh karena itu, dengan beban kerja yang overload tersebut, maka

manajemen perusahaan di PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin

menambah 1 orang karyawan pada staf HRD agar beban kerjanya

berkurang dan dapat bekerja dalam kondisi normal.


100

Dikaitkan dalam firman Allah mengenai beban yang terdapat

pada QS. Al-Baqarah:286 berdasarkan tafsir Al-Mishbah, yaitu:

             
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya”

Ayat di atas mengandung kewajiban-kewajiban dan ketentuan-

ketentuan syariat terkait berbagai aspek kehidpan kepada hamba-Nya.

Yang membuktikan bahwa Allah sebenarnya tidak membebani atau

memberatkan hamba-Nya, tidak pilih kasih dan tidak pula

membiarkan hamba-Nya dalam kesulitan atau kesia-siaan. Allah tidak

mungkin membebani manusia beban yang tidak dapat dipikul, namun

tidak menutup kemungkinan pula mendapatkan beban yang berat

seperti pada zaman Bani Israil, orang-orang Yahudi, adanya

pengingkaran dan kekufuran terhadap nikmat-nikmat yang diberikan

Allah dan beban tugas akibat pelanggaran mereka yang mencapai

tingkat berat yaitu membunuh diri sendiri sebagai tanda untuk

bertaubat kepada Allah. Setiap manusia diberikan beban menurut

ukuran kesungguhan dan kemampuan masing-masing, hal tersebut

sebagai bentuk rahmat dari Allah dan setiap manusia akan diberi

pahala menurut kadar kebaikannya dan diberi siksa menurut kadar

keburukannya, tanpa ada penambahan atau pengurangan. Setiap tugas

yang diberikan kepada hamba-Nya terdapat 3 kemungkinan yaitu

mampu dan mudah dilaksanakan, tidak mampu melaksanakan, serta


101

mampu melaksanakan, tetapi dengan susah payah dan terasa sangat

berat atau susah. 28

Maksudnya adalah Allah tidak akan membebani seseorang di luar

kemampuan hamba-Nya. Hal ini merupakan kelembutan dan kebaikan

Allah kepada hamba-Nya atau sebagai bentuk rahmat dari-Nya. Setiap

manusia yang mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya, maka ada

kemudahan, dalam Islam ada kemudahan yang dibenarkan walau

sebelumnya tidak dibenarkan, seperti sholat diwajibkan berdiri, tetapi

apabila sulit maka diperbolehkan berdiri atau berbaring, kemudian

berwudhu harus dengan air, tetapi apabila tidak ada air atau sulit

menyangkut dengan kesehatan, maka diperbolehkan bertayamum.

Dalam Psikologi Industri dan Organisasi terkait beban kerja dengan

WLA menggunakan metode FTE dalam penelitian ini ada kesulitan

atau masalah yang dialami di PT. Anugerah Sawit Andalan

Banjarmasin dalam pekerjaan yang overlapping dan waktu

penyelesaian kerja yang tidak dapat memakai waktu satu hari,

sehingga besar beban kerja karyawan pada kategori overload atau

berlebihan, maka dalam pelaksanaannya tentu ada kemudahan, yaitu

dengan mengurangi beban kerja karyawan dan menambah jumlah

karyawan, agar seimbang dan dalam kondisi normal bekerja.

28
M. Quraish Shihab, 745–747.
102

Selain itu, bahwa sesuatu hal yang bersifat berlebihan itu tidak

baik. Terkait dengan hasil penelitian menggunakan WLA dengan

metode FTE yang menunjukkan beban kerja yang overload atau

berlebihan dalam pekerjaan pada staf HRD di PT. Anugerah Sawit

Andalan Banjarmasin, tentu memberikan dampak tidak baik kepada

aktifitas kerjanya dari segi individu, kelompok dan perusahaan. Agar

berdampak baik bagi karyawan dan perusahaan, idealnya ada

keseimbangan jumlah karyawan dan aktifitas pekerjaan yang

diberikan perusahaan yaitu dengan mengurangi beban kerja dan

menambah jumlah karyawan pada staf HRD di PT. Anugerah Sawit

Andalan Banjarmasin.

Adapun perbedaan WLA dari Teknik Industri atau Manajemen

dengan Psikologi Industri dan Organisasi yaitu dari ranah Psikologi

dapat melakukan pendekatan psikologis secara personal dengan

karyawan. Dengan adanya hal yang tidak bisa diuraikan dengan

hitungan stastistik atau matematis, yang harus dijelaskan terkait

karyawan tidak efektif bekerja, jumlah karyawan terlalu banyak atau

hanya 1 orang karyawan yang mengerjakan berbagai macam

pekerjaan. Sehingga Psikologi Industri dan Organisasi memiliki

kelebihan dari Teknik Industri atau Manajemen. Faktor Psikologis

yang dialami subjek dalam bekerja karena tidak ada staf HRD lainnya

yang membantu yaitu seperti tergantung mood, tidak fokus bekerja,

kesulitan dalam proses penyelesaian pekerjaan karena banyaknya


103

pekerjaan dari aktifitas kerja lainnya dan kelelahan yang

menyebabkan kondisi tubuh menurun. Sehingga perlu adanya tindak

lanjut lain terkait karyawan yang harus diberikan seperti pelatihan,

karena ketidakmampuan mengerjakan tanggung jawab pekerjaan atau

ada konflik yang terkait dengan proses kerja.

GAMBAR 4.1 HASIL PERHITUNGAN WLA MENGGUNAKAN


METODE FTE PADA STAF HRD

Beban Kerja

Over time Over lapping


pekerjaan pekerjaan

Waktu penyelesaian Jumlah karyawan


aktifitas kerja kurang dan tugas
aktifitas kerja
berlebihan
Waktu penyelesaian
aktifitas kerja
berlebih Melakukan
penambahan jumlah
karyawan

Melakukan
pengurangan Karyawan bekerja di
aktifitas kerja bawah standar
perusahaan

Overload Overload
>1,28 >100%

 Pengurangan aktifitas
kerja pada staf HRD
 Penambahan jumlah
karyawan sebanyak 1
orang pada staf HRD
104

Setelah dilakukan perhitungan beban kerja menggunakan WLA

dan FTE pada staf HRD di PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin,

bahwa beban kerja berada pada kategori overload atau berlebihan.

Berdasarkan WLA yaitu memiliki nilai sebesar 243% atau berada di

atas 100%, dikarenakan jumlah karyawan sedikit dan aktifitas kerja

yang banyak, sehingga perlu melakukan penambahan jumlah karyawan

ideal, karena karyawan yang ada bekerja di bawah standar perusahaan.

Sedangkan berdasarkan FTE beban kerja berada pada kategori

overload atau berlebihan yaitu memiliki nilai sebesar 22,32 atau berada

di atas nilai 1,28. Dikarenakan waktu penyelesaian kerjanya berlebihan

karena banyaknya aktifitas kerja yang harus dikerjakan, sehingga perlu

melakukan pengurangan aktifitas kerja. Oleh karena itu perlu adanya

pengurangan beban kerja dan penambahan karyawan sebanyak 1 orang

pada staf HRD.

G. Keterbatasan Penelitian

Setiap penelitian memiliki keterbatasan masing-masing. Hal ini

dilakukan untuk mengatasi ruang lingkup penelitian agar tidak meluas

dan menjadi lebih spesifik. Penelitian ini memiliki keterbatasan

sebagai berikut:

1. Kesulitan dalam proses perhitungan beban kerja, karena proses

perhitungannya detail dan manual.

2. Kesulitan dalam mencari referensi buku terkait WLA, karena

keterbatasan buku yang tersedia.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian Work Load Analysis (WLA)

pada Staf Human Resource Development (HRD) di PT. Anugerah Sawit

Andalan Banjarmasin, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan waktu efektif yang diperlukan dalam bekerja pada

posisi staf HRD di PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin

adalah setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan waktu

efektif bekerja yaitu 5,81 jam/hari, 33,2 jam/minggu, 145,25

jam/bulan dan 1.667,47 jam/tahun.

2. Besar beban kerja pada posisi staf HRD di PT. Anugerah Sawit

Andalan adalah setelah dilakukan perhitungan dengan metode

Full Time Equivalent (FTE) yaitu sebesar 22,32 atau disebut

dengan overload atau berlebihan, karena indeks nilai FTE

berada pada >1, 28. Dengan perhitungan Work Load Analysis

(WLA) yaitu sebesar 243% yang termasuk dalam kategori

overload atau berlebihan, karena berada di atas normal dengan

nilai >100%.

3. Jumlah karyawan ideal yang dibutuhkan pada posisi staf HRD

di PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin adalah 2 orang

karyawan. Hal ini berarti perusahaan perlu menambah 1 orang

105
106

karyawan, karena karyawan yang ada menerima beban kerja

yang berlebihan.

B. Saran

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyadari

bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini. Sehingga

peneliti memberikan saran bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan

penelitian terkait dengan Work Load Analysis (WLA) dan Human

Resource Development (HRD). Adapun saran yang diberikan adalah

sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian mengenai

Work Load Analysis (WLA) dan Human Resource Development

(HRD) agar melakukan penelitian terhadap variabel lain yang belum

di teliti atau dibahas dalam penelitian ini.

2. Bagi Perguruan Tinggi

Diharapkan pada perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan

Humaniora dan perpustakaan Universitas Islam Negeri Antasari

Banjarmasin dapat memperbanyak buku-buku terkait Work Load

Analysis (WLA) dan Human Resource Development (HRD), serta

kajian mengenai Psikologi Industri dan Organisasi.


DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, Wildanur. “Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia dalam


Aktivitas Produksi Komoditi Sayuran Selada (Studi Kasus: CV Spirit Wira
Utama)” IV, No. 2 (Agustus 2013).

Anggraeni, Linanda Eka. “Analisis Beban Kerja untuk Menentukan Jumlah


Karyawan Optimal (Studi Kasus PT. Sanjayatama Lestari Surabaya)” III
(2015).

Anita, Julia. “Pengaruh Penempatan dan Beban Kerja Terhadap Motivasi Kerja
dan Dampaknya pada Prestasi Kerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan
Mobilitas Penduduk Aceh” 2, No. 1 (November 2013).

Ardana, I Komang. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu,


2012.

Azwar, Saiffudin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Budaya, Pinkie Winandari. “Workload Analysis in Quality Control Department”


11 (2018).

Cega, Gilang Fathin. “Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Kerja
Karyawan Divisi Logistik di PT XYZ Menggunakan Metode Work
Sampling” 4, No. 3 (Desember 2013).

Creswell, John W. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilih di Antara Lima
Pendekatan. 3 ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Fetrina, Elvi. “Analisis Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Perhitungan Beban


Kerja Pegawai (Studi Kasus: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta)” 10, No. 2 (2017).

FR. Supervisor Accounting and Purchasing, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 27


Juni 2018.

Hadiyanti, Salsabila Wahyu. “Tantangan dan Peluang Keberadaan Human


Resource Development (HRD) dalam Organisasi Pelayanan Sosial Studi

107
108

Kasus pada Lembaga Rehabilitas ODHA dan Konsumen Napza Rumah


Cemara Bandung” 4 (2017).

Hasan, Aliah B. Purwakania. Pengantar Psikologi Kesehatan Islami. Jakarta:


Rajawali Press, 2008.

Hasibuan, Malayu S. P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pt. Bumi


Aksara, 2014.

Heniyati. “Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja yang Optimal dengan Metode Work
Load Analysis (WLA) dan Work Force Analysis (WFA) di PT. Trikartika
Megah.” Muhammadiyah Surakarta, 2012.

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.


Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Hidayat, Rahmat. “Analisis Beban Kerja untuk Perencanaan Kebutuhan Sumber


Daya Manusia (SDM) Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lombok Barat” 7, No. 3 (September
2018).

“http://blog.asrifahmi.com//pengertian-hrd//.”
http://blog.asrifahmi.com//pengertian-hrd//, 8 Februari 2019.

“http://mazreynaldy.blogspot.com/2016/04/perhitungan-beban-kerja//.”
http://mazreynaldy.blogspot.com/2016/04/perhitungan-beban-kerja//, t.t. Diakses
19 September 2019.

“http://www.academia.edu,beban_kerja.” http://www.academia.edu,beban_kerja,
t.t. Diakses 8 Februari 2019.

“http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-fungsi-dan-tugas-penting-hrd-
dalam-perusahaan.” http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-fungsi-
dan-tugas-penting-hrd-dalam-perusahaan, 9 Februari 2019.

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: PT. Gelora


Aksara Pratama, 2009.
109

Irmawati, Aida. “Peran Human Resource Development (HRD) dalam


Meningkatkan Produktifitas Karyawan di PT. Yanusurya Bhaktipersada”
18 (2015).

JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 27 Juni 2018.

———. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 1 Maret 2019.

———. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.

Kalammollah. “Analisis Beban Kerja Untuk Menentukan Jumlah Karyawan


Optimal pada Koperasi Pesantren (KOPONTREN) Binaan Pemerintah
(PEMKOT) Surabaya,” 2016.

Kusdiyanti, Sulisworo. Observasi Psikologi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,


2015.

Mayasari, Mia. “Work Load Analysis on CV. SASW CO Perdana” 3, No. 6


(2014).

Muhardiansyah, Hanan. “Work Load Analysis dengan Metode Full Time


Equivalents (FTE) untuk Menentukan Kebutuhan Tenaga Kerja pada
Dept. Produksi Unit Betalactam PT. Phapros, Tbk,” t.t.

Munandar, Ashar Sunyoto. Psikologi Industri dan Organisasi. Revisi. Jakarta: UI


Press, 2008.

Nugroho, Ciptadi. “Sistem Informasi Employee Self Services Departemen HRD-


GA pada PT Century Batteries Indonesia Jakarta” 3, No. 1 (Maret 2017).

Nugroho, Septian. “Analisis Beban Kerja dalam Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
Optimal pada Departemen Packing (Studi Kasus PT. Arjuna Utama Kimia
Surabaya),” t.t.

Observasi Pribadi, Banjarmasin, 25 Juli 2018.


110

Pambudi, Yuly Wahyu. “Analisis Beban Kerja Karyawan dengan Metode Full
Time Equivalent (Studi Kasus UKM Unlogic Projeck).” UII, 2017.

Periantalo, Jelpa. Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar, 2016.

PTT. Manager HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 28 Juni 2018.

Purnomo, Hari. “Work Load Anlaysis for Determining The Number of Employees
at Banking Companies,” Juli 2015.

Rahayu, Iin Tri. Psikologi Perspektif Islam & Psikologi Kontemporer.


Yogyakarta: UIN Malang Press, 2009.

Rahmadi. Pengantar Metodologi Penelitian. Banjarmasin: Antasari Press, 2011.


Rivai, Veithzal. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Press,
2009.

Rolos, Jeky K R. “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Asuransi Jiwasraya Cabang Manado Kota” 6, No. 4 (2018).

S. Head Agronomy, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 27 Juni 2018.

Saputra, Yulius Eka Agung. Manajemen dan Perilaku Organisasi. Yogyakarta:


Graha Ilmu, 2014.

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an.


IV. Jakarta: Lentera Hati, 2011.

Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pt. Bumi


Aksara, 2015.

Siswanto, Victorianus Aries. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian.


Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
111

Syafie, M. Yani. “Analisis Beban Kerja Pegawai secara Subjektif dengan


Menggunakan Metode Nasa-TLX (Studi Kasus Pada Bagian Proses
Manufaktur di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik Bandung),” 2011.

Wardah, Siti. “Penentuan Jumlah Karyawan yang Optimal pada Penanaman


Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (WLA)”
15, No. 1 (1 Desember 2017).

Wibawa, Raissa Putri Nanda. “Analisis Beban Kerja dengan Metode WLA
sebagai Pertimbangan Pemberian Intensif Pekerja (Studi Kasus Bidang PP
IP PT. Brata Indonesia (Persero)) Gresik,” 2014.

Yacoeb, M. “Konsep Manajemen Dalam Perspektif Al-Qur’an: Suatu Analisis


dalam Bidang Administrasi Pendidikan” X (2013).

Yin, Robert K. Studi Kasus: Desain dan Metode (Case Study Research: Design
and Methods). Trans. oleh M. Djauzi Mudzakir. Jakarta: PT. Raja
Grafindo, 2013.
Lampiran A

STRUKTUR ORGANISASI PT. ANUGERAH SAWIT ANDALAN BANJARMASIN

Direktur

HR & Acc & Purc Agronomy PSD Enginering Internal


Finance Audit
Head
Head Head Head
Manager Head
TLE RBE SGE STE
Spv D&L Staff
Staff
(Development Spv
Pengurus Pengurus Pengurus Pengurus
& Legal)
Staff kebun kebun kebun kebun
1

Staff
Asisten I Humas
Asisten I Asisten I Asisten I

Asisten Research &


Asisten Asisten Asisten
QA (Quality
II II II & III II Affairs)

KASI Asisten KASI


Asisten
IV & V
III

KASI KASI
2

Lampiran B
1. Angket (template kegiatan)

Aktifitas Kerja Staf HRD

Nama Aktifitas Kerja Periode F Waktu


Jabatan (H/M/B/T)

Ket:
Tabel Periode:
Periode (Harian/Mingguan/Bulanan/Tahunan)
Jumlah (Berapa kali dalam mengerjakan aktifitas jabatan dalam satu
periode)

Tabel Frekuensi:
Berapa kali dalam mengerjakan aktifitas jabatan

Tabel Waktu:
Waktu yang dibutuhkan dalam mengerjakan per aktifitas kerja
3

Aktifitas Kerja Staf HRD

Nama Periode
Aktifitas Jabatan F Waktu
Jabatan (H/M/B/T)
Rekap gaji karyawan B 1 2
hari kerja
Periksa kesehatan karyawan B 1 5
kebun dan HO hari kerja
Rekonsiliasi BPJS TK & B 1 1
Kesehatan hari kerja
Rekap kesehatan karyawan B 1 2
Finance
hari kerja
& Human
Pengerjaan LPKP kebun & B 1 3
Resource
produksi hari kerja
Pengerjaan PDO & LPJ B 1 3
perusahaan hari kerja
Permintaan data umum H 1 2
hari kerja
Monitoring pemakaian H 1 4
kendaraan jam

Ket:
Tabel Periode:
Periode (Harian/Mingguan/Bulanan/Tahunan)
Jumlah (Berapa kali dalam mengerjakan aktifitas jabatan dalam satu
periode)

Tabel Frekuensi:
Berapa kali dalam mengerjakan aktifitas jabatan

Tabel Waktu:
Waktu yang dibutuhkan dalam mengerjakan per aktifitas kerja
4

2. Observasi

LAPORAN OBSERVASI

a. Observasi 1

Identitas Observee : JAWW, laki-laki, 37 tahun

Tempat : PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin

Tanggal : Jum’at, 20 September 2019

Waktu : 07.55-09.40 WITA (2 jam 15 menit)

Metode Observasi : Diary Description

Observer : Noor Amalia

Pada hari pertama observasi yaitu Jum’at 20 September 2019 di

PT. Anugerah Sawit Andalan peneliti dan Pa J datang bersamaan

dengan mermarkir motor dan meletakkan helm di parkiran motor

kantor pada pukul 07.55. Setelah itu Pa J dan saya saling menyapa

dengan senyuman serta sambil berkata “langsung masuk aja mel,

tunggu disini dulu” sambil menunjuk ke arah tempat ruang tunggu

yang berseberangan dengan ruangan Pa J bekerja sekitar 1,5 meter dari

saya. Jarak dan tempat yang saya duduki untuk melihat Pa J dan

kegiatannya bekerja lumayan jelas dengan pintu ruangan kerjanya

terbuka lebar. Di ruangan tersebut Pa J hanya sendiri dengan beberapa

sekat dinding tembok, yang terdapat 3 buah kursi, 2 buah meja lengkap

dengan alat tulis di atasnnya dan berkas-berkas yang tersusun di atas

meja Pa J bekerja, 2 buah komputer, 1 buah printer dan 1 buah telepon

kantor. Kemudian Pa J mengabsen di ceklot yang tertempel di dinding


5

dengan menggunakan absensi sidik jari yaitu ibu jari sebelah kanan.

Setelah mengabsen, Pa J masuk ke ruangan kerjanya, meletakkan

kunci motornya di saku jaket, meletakkan tasnya di atas kursi, melepas

jaketnya dan menggantungkannya di bahu kursi. Setelah itu Pa J keluar

ruangan kerjanya dan menuju ke dapur kantor, di dapur Pa J membuat

kopi dan beristirahat sebentar sekitar selama 20 menit. Setelah itu Pa J

menuju ke ruang kerjanya dan duduk di kursi sambil menyalakan

komputer dan mengganti sepatunya dengan sendal jepit yang sudah

tersedia di bawah meja kerjanya.

Di dalam ruangan tersebut, di atas meja kerja dengan komputernya

Pa J sedang mengetik sambil mengecek beberapa kertas yang tersusun

dalam beberapa map yang berada di atas mejanya, terlihat jam

menunjukkan pukul 08.30, di sela mengerjakan Pa J menelpon

seseorang menggunakan telepon kantor dengan berkata “ini benar kah

datanya masuk dan keluar segitu jumlahnya, gak ada lagi tambahan

atau kekurangan kan, oh iya, fix berarti ya?”, Pa J melanjutkan

mengetik sambil mencatat di atas kertas yang berada di atas mejanya,

setelah itu mesin print berbunyi, Pa J memprint beberapa lembar

kertas. Tak lama setelah memprint Pa J berdiri dan keluar dari ruang

kerja, sambil membawa beberapa lembar kertas yang di printnya tadi,

ketika berjalan keluar dari ruang kerja, Pa J melihat ke arah peneliti

dan berkata kepada peneliti “mau ke kasir dulu croscek ada pemasukan

gak”, ruangan kasir tersebut terletak berbeda ruangan dengan Pa J. Pa J


6

sedang mengerjakan LPKP (Laporan Pengelolaan Kebun Plasma)

kebun produksi PT. ASA yang judul di atasnya huruf tebal (bold) dan

file berupa microsoft excel. Setelah 5 menit Pa J kembali lagi ke meja

kerjanya, duduk dan melanjutkan pekerjaannya yaitu mengerjakan

LPKP tadi, setelah itu Pa J berdiri dan menuju ke luar ruangan kerja

berjalan ke arah peneliti duduk, sambil menyodorkan tangan kanan

untuk bersalaman dan peneliti pun berjabat tangan sambil

mengucapkan salam, bertanya kabar dan menyampaikan maksud

tujuan datang ke perusahaan, dan berbincang sekitar 30 menit, dari

pukul 09. 15 – 09. 40.

b. Observasi 2

Identitas Observee : JAWW, laki-laki, 37 tahun

Tempat : PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin

Tanggal : Jum’at, 20 September 2019

Waktu : 13.30-16.15 WITA (2 jam 14 menit)

Metode Observasi : Diary Description

Observer : Noor Amalia

Setelah berbincang dan wawancara, Pa J mengatakan kepada saya

“nanti habis sholat Jum’atan, duduk aja di dalam ruanganku, disitu ada

meja dan kursi kosong disediakan, komputer juga ada, sambil aja

nanti, supaya enak, kalo disinikan susah kalo ada tamu lain datang”.

Kemudian peneliti menanyakan terkait pekerjaan yang sedang Pa J

kerjakan, Pa J menjawab “Oh... LPKP kebun, ini mau tak lanjut lagi”.
7

Pa J melanjutkan pekerjaannya kembali di ruangannya. Pukul 13. 30

peneliti sudah berada di dalam ruangan Pa J bekerja, duduk di kursi

yang di perintahkan sebelumnya, posisinya yaitu berbelakangan

dengan Pa J, jadi peneliti dapat melihat ke monitor komputer Pa J

bekerja, sekaligus memudahkan peneliti untuk mengetahui Pa J sedang

mengerjakan kegiatan apa. Begitu pula dengan Pa J juga sudah berada

di meja kerja yang sedang mengerjakan rekap absen karyawan dalam

bentuk file excel, selama pengerjaan pada pukul 14. 30 Pa J menerima

telpon dari ponsel pribadinya dan ke luar sebentar untuk menjawab

telpon, tak lama Pa J kembali ke meja kerjanya sambil membawa

beberapa form lembar pemakaian kendaraan dan melanjutkan

pekerjaannya yaitu mengetik sambil mencek form lembar pemakaian

kendaraan tadi hingga pukul 16. 00. Namun pada saat adzan sholat

ashar dikumandangkan dari mushola kantor Pa J langsung mengambil

wudhu dan sholat berjamaah. Pukul 16. 15 Pa J bersiap-siap untuk

pulang dengan memasang jaket dan tasnya, setelah itu ke luar dari

ruangan kerjanya dan absen di mesin ceklot. Setelah mengabsen Pa J

berjalan perlahan sambil memainkan ponsel pribadinya dan peneliti

berjalan di belakangnya, kemudian peneliti menegurnya, dan Pa J

menoleh ke belakang dan berkata “Oh iya mel, besok pagi pakai baju

olahraga santai aja, soalnya besok kita ada senam pagi di kantor

setelah pengajian, jangan lupa bawa baju ganti”.


8

c. Observasi 3

Identitas Observee : JAWW, laki-laki, 37 tahun

Tempat : PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin

Tanggal : Sabtu, 21 September 2019

Waktu : 07.55-13.00 WITA (6 jam)

Metode Observasi : Diary Description

Observer : Noor Amalia

Keesokkan harinya pada hari Sabtu 21 September 2019, pukul

07. 55 peneliti sudah berada di parkiran motor kantor, tak lama

peneliti datang di susul dengan Pa J datang, Pa J berjalan

mendahului peneliti dan langsung absen di mesin ceklot dan

berbarengan masuk ke ruangan kerja, Pa J meletakkan tasnya di

atas kursi, kunci motor yang di letakkan dalam saku jaket dan

jaketnya di gantungkan di bahu kursi, serta mengganti sepatunya

dengan sendal jepit. Pa J menuju dapur untuk membuat kopi dan

istirahat sekitar 5 menit, Pa J kembali ke ruangan dan mengajak

peneliti untuk pergi ke mushola kantor untuk mengikuti pengajian.

Di mushola sudah siap seperti sound system dan 2 buah mikrofon,

2 buah al-qur’an dan 2 buah meja bacanya, papan tulis whiteboard

lengkap dengan 2 buah spidol dan 1 buah penghapusnya yang

berada di bagian depan mushola, tersusun rapi air mineral dalam

kemasan dan beberapa kue-kue untuk cemilan. Duduk perempuan

dan laki-laki terpisah membentuk lingkaran. Disana sudah banyak


9

karyawan yang berkumpul dan tak lama ustad datang, dan acara

dimulai dengan di pimpin oleh moderator acara, di lanjutkan

membaca al-qur’an oleh salah satu karyawan yang di tunjuk acak

oleh manager HRD dan d ilanjutkan pembelajaran agama dan sesi

tanya jawab. Pukul 08. 45 acara pengajian selesai, di lanjutkan

dengan senam pagi di halaman kantor, disana sudah siap dengan

instruktur senam laki-laki 1 orang dan sound systemnya. Semua

karyawan langsung mengatur barisan dan mulai untuk senam

hingga pukul 09. 15. Setelah senam para karyawan mengambil

minum air dalam kemasan yang sudah di siapkan dan beristirahat,

jam menunjukkan pukul 09. 30, Pa J berbincang-bincang dengan

rekan kerjanya sambil merokok sekitar 10 menit. Pukul 10.00 Pa J

berada di meja kerja dan sudah berganti pakaian dan sambil

berkata kepada saya secara tidak langsung dengan suara dikeraskan

sedikit “lanjut lagi ngerekap” sambil menghela nafas. Pa J fokus

mengetik dan menatap monitor komputer hingga adzan sholat

dzuhur, Pa J berdiri dan ke luar dari ruangan untuk berwudhu dan

sholat berjamaah. Pa J mencek form pemakaian kendaraan sebentar

dan bersiap-siap untuk pulang dan tepat pukul 13. 00 Pa J absen di

mesin ceklot. Setelah absen Pa J berbincang lagi dengan peneliti

sambil berjalan menuju ke luar kantor dan memberitahukan kepada

peneliti hari Selasa ada kunjungan ke kebun STE (Sungai Teras


10

Estate), jadi hari Senin saya di suruh untuk istirahat saja, karena

perjalanan di hari Selasa lumayan jauh.

d. Observasi 4

Identitas Observee : JAWW, laki-laki, 37 tahun

Tempat : STE (Sungai Teras Estate)

Tanggal : Selasa, 24 September 2019

Waktu : 08.30-19.00 WITA (9 jam 30 menit)

Metode Observasi : Diary Description

Observer : Noor Amalia

Pada hari Selasa, 24 September 2019 pukul 08.30 peneliti

sudah berada di kantor sesuai dengan arahan Pa J untuk

menyiapkan perlengkapan yang dibawa seperti obat-obatan, tensi

dan perlengkapan cek kesehatan lainnya bersama dengan Pa J dan

perawat dari Amanah, sambil menunggu dokter datang. Pukul

09.00 peneliti, Pa J dengan tim kesehatan, 1 orang dokter laki-laki,

1 orang perawat laki-laki berangkat dari kantor menggunakan

mobil kantor yang di kemudikan oleh supir kantor menuju

pelabuhan. Sekitar 5 menit di perjalanan, kami harus menunggu

kelotok yang sudah di pesan oleh Pa J, pada pukul 09. 30 kami

berangkat dari pelabuhan menggunakan kelotok dengan di

dampingi 2 orang laki-laki pengemudi kelotoknya. Dalam

perjalanan ada kendala karena sungai yang dilalui airnya surut

sehingga harus memutar arah lumayan jauh untuk pindah jalur dan
11

selama perjalanan mesin kelotokpun mati mendadak selama 10

menit, karena mesin tersangkut sesuatu dan harus ditangani. Tak

lama kami lanjutkan kembali perjalanan tersebut melewati sungai,

hutan-hutan, perumahan warga, jembatan-jembatan kecil dan

besar. Pada pukul 12. 30 kami sampai di STE yaitu di daerah

Marabahan, (Barito Kuala, Kecamatan Tabukan). Sampai di sana

menuju tempat istirahat yang biasanya di gunakan khusus untuk

para tamu berkunjung yang di sambut oleh Kasi kebun, tempatnya

luas di lengkapi 2 buah kamar, ruang tamu, ruang makan, kamar

mandi dan dapur. Kami mengambil wudhu dan sholat dzuhur

berjamaah di mushola kebun yang tidak jauh letakknya dari tempat

peristirahatan. Setelah sholat, makan siang bersama yang sudah di

siapkan dan berbincang bersama-sama. Pada pukul 13.30 menuju

ke tempat cek kesehatan dan di sana sudah di siapkan dan di

susunkan rapi perlengkapan kesehatan yang sudah dibawa, ada 2

orang karyawan kebun perempuan yang sudah siap untuk bagian

administrasi karyawan sebelum mencek kesehatannya dan memulai

cek kesehatannya. Cek kesehatannya terbagi menjadi 2 sesi, sesi

yang peneliti ikuti hanya 60 orang karyawan, cek kesehatannya

berupa mengukur berat badan, tensi, cek kolesterol, konsul dengan

dokter dan pemberian obat. Peneliti duduk di belakang dokter

sambil melihat para karyawan-karyawan yang diperiksa hingga

pukul 16.00 selesai pengecekkan. Setelah itu sholat ashar


12

berjamaah dan bersiap-siap pulang dan berpamitan dengan Kasi

kebun untuk pulang ke Banjarmasin menggunakan kelotok

kembali, pukul 16. 15 berangkat dan pukul 18. 15 sampai di

pelabuhan keberangkatan, setelah itu menunggu jemputan mobil

kantor, pukul 19. 00 malam sampai di kantor.


13

3. Wawancara

LAPORAN WAWANCARA

IDENTITAS : Subjek JAAW, laki-laki, 37 tahun

WAKTU : Jumat, 20 September 2019, 09.15-09.40

LOKASI : PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin

Baris Uraian Tema


1. Assalamualaikum pa Pembukaan
2. Walaikumsallam. Gimana mel kabarmu? lama gak JAWW: B1-B19
3. ketemu
4. Hehe. Alhamdulillah baik-baik pa, Bapa?
5. Iya, alhamdulillah baik juga. Ya begitulah masih
6. sibuk di pekerjaan. Ada apa ini mel?
7. Oinggih. Gini pa ulun kesini terkait penelitian
8. yang kemaren mau wawancara sekalian mau
9. observasi tentang aktivitas kerja bapa yang
10. kemaren, ulun izin rekam wawancaranya ya pa?
11. Oh, iya... yang kemaren tak kasih belum lengkap
12. kah emang, jadi disuruh nerangkan lagi kah haha
13. Inggih, belum pa. Soalnya mau mengetahui
14. penjelasan uraian dari aktivitas kerja sama waktu
15. penyelesaiannya bagaimana gitu pa.
16. Oh iya. Sudah di siapin apa aja yang perlu dicatat
17. nanti?
18. Inggih sudah pa, kita mulai wawancaranya ya pa
19. Iya, silahkan
20. Terkait dengan aktivitas kerja pertama bapa yang Aktivitas Kerja 1
21. rekap gaji karyawan, itu penjelasan tugasnya JAWW: B20-B78
22. gimana pa?
23. Ya yang rekap gaji karyawan itukan mulai
24. pertama ngambil apa namanya, ngambil dari absen
25. yang dari mesin ceklot itu. Dari absen ceklot itu
26. kan tak download kan jam berapanya, nah dari situ
27. kan tak ambil datanya ini ada masuk gak, ini ada,
28. oh ini gak ada. Jadi dia ada masuk jam berapa, ada
29. terlambat gak. Kalo ada terlambat otomatis di
30. potong, kalo gak ada terlambat oke berarti kan
31. wajar, ketika wajar dia dapat kompensasi uang
14

32. makan sama uang transport. Nah, nanti ketika


33. diliat betul ininya lah, rewardnya pertama ketika
34. dia masuk jam normal ke perusahaan itu jam
35. delapan sampai jam empat. Dia akan dapat uang
36. makan dan transport, nah tapi ketika dia ada
37. terlambat atau pulang duluan dia dapat
38. kompensasi juga uang makan di potong, uang
39. transport di potong. Kalo dianya pulang duluan
40. uang transportnya di potong, tapi kalo dianya
41. terlambat uang makannya yang di potong. Nah itu
42. kan harus liat dari data ceklotnya itu kan.
43. Oh...aplikasi kah pa ceklot itu?
44. Hasil data dari ceklot itukan dalam bentuk excel,
45. nah dari excel itu hasil datanya tak ambil satu
46. persatu. Ya kebetulankan kalo kantor sini kan
47. cuman enam puluhan orang gitukan. Masih
48. ngatasin lah.
49. Oh iya. Kalo yang lembur gimana pa, dihitung
50. juga kah?
51. Nah kalo lembur ini biasanya dari karyawan. Kalo
52. karyawan yang bekerja di atas jam normal, kaya
53. OB, operator komputer jadi ada lemburnya. Tapi
54. kalo pekerja normal gak, kan lembur itu kan ada
55. formnya ada surat ijinnya dan itu harus di tanda
56. tangani oleh atasannyalah. Jadi kalo Accounting
57. mungkin Pa F, kalo Finance mungkin aku atau Pa
58. P, kalo PSD ada sendiri. Kalo gak di tanda tangani
59. itu berarti gak ada lembur, di anggap kerja normal.
60. Waktu hari kerjanya dua hari melakukannya ya
61. pa?
62. Iya biasanya dua hari, kalo satu hari gak ngatasin,
63. karena harus detail. Detailnya itu kan kayak gini,
64. dari tahapan-tahapan kita ngambil datanya, format
65. yang sudah ada kan tak update dulu bulan
66. berikutnya, dari ijin-ijinnya juga. Karena sebagian
67. dari mereka itukan ada yang dinas, nah dinas
68. itukan aku gak tau tanggal-tanggalnya berapa.
69. Mau gak mau aku harus nunggu downloadan dari
70. ceklot itu, nanti dari download ceklot itu tak kasih
71. croscheck dengan permintaan data dan permintaan
72. mobil. Biasanya yang dipakai mobil sini, nah
73. kebetulan yang megang mobilkan aku. Jadi aku
74. yang croschekan, ini mobil keluar tanggal segini,
75. ini dari absen ini siapa yang gak ada, siapa yang
76. ada, oh ini absen tak cek dulu, oh ini keluar,
77. berarti benar. Kalo umpamanya dia gak absen,
15

78. kemudian di permintaan mobil gak ada otomatis


79. gak masuk.
80. Kemudian aktivitas kerja yang kedua periksa Aktivitas Kerja 2
81. kesehatan karyawan kebun plus HO. HO itu yang JAWW: B80-
82. kantor kah pa? B122
83. Iya, HO itu kantor di sini. Itu kita rolling. Jadi HO
84. ini, kantor sinilah kemudian ke kebun.
85. Trus periksa kesehatan ini maksudnya gimana ya
86. pa?
87. Ya periksa kesehatan ini kita gabung dengan
88. dokter Amanah. Dia ada timnya sendiri dokter
89. Amanah itu dua, dokternya sama perawatnya. Nah
90. kalo obatnya kebetulan aku yang pegang, jadi
91. obat-obatan sama semuanya lah, sampai alat
92. kesehatannya, kaya misalkan kaya alat tensinya
93. dan obatnya. Kita gabung di dampingi sama
94. dokter lah. Dokter itu pemeriksaan sesekali untuk
95. konsultasi. Kita biasanya awal bulan, awal bulan
96. itu kalo di sini kenanya minggu ke dua atau
97. pertama lah.
98. Itu untuk kalo di kantor ya pa?
99. Iya, minimal ada dokumennya kan.
100. Oh, hasil dari pemeriksaan tadi berupa dokumen
101. gitu kah pa?
102. Bukan, dia kan ada obat-obatnya juga. Jadi
103. pemeriksaannya itu simpel. Jadi yang pertama
104. itukan tensi ya, dari tensi itu kan keliatan normal
105. atau gak. Baik normal atau gak tetap baru habis itu
106. ke dokter. Nah nanti di dokter itu, nanti ditanyain
107. ada keluhan atau gak, selain sakit atau apa kan.
108. Ketika ada keluhannya kan dokter ini akan
109. menganalisa, oke ini sakit ini, ini sakit ini, nah
110. trus dikasih obat. Obatnya dikasihkan ke aku. Aku
111. ini ibaratkan apotekernya lah, betul gak obatmya
112. yang dikasihkan ke orang ini, itu yang ini, gitu.
113. Oh begitu. Waktunya lima hari kerja ya pa?
114. Iya, lima hari. Karena kita ada lima. Di sinikan
115. HO sendiri satu hari, ketika di kebunkan satu hari
116. Tanah Laut, Sungai Teras Estate satu hari, trus
117. Sungai Sakatamiyang satu hari, Rantau Bamban
118. satu hari, gitu.
119. Oh.. perkebun yang lama itu ya pa?
120. Iya semuanya memakai waktu satu hari. Jadi
121. dalam satu bulan itu turun dalam lima hari untuk
122. memeriksakan kesehatan.
123. Kemudian kegiatan selanjutnya rekonsilisasi Aktivitas Kerja 3
16

124. BPJS TK dan Kes gimana itu pa? Dan TK itu apa JAWW: B123-
125. maksudnya pa? B159
126. TK itu tenaga kerja. Kalo kesehatan biasanya tak
127. tulis BPJS Kes, kalo BPJS tenaga kerja tak tulis
128. BPJS TK. Kalo itu biasanya kerjaan di akhir
129. bulan. Jadi biasanya ada konfirmasi dari kebun,
130. minta tolong dari kebun ada gak karyawan yang
131. keluar atau masuk. Nah ketika udah dapat datanya
132. dari kebun, tak list, ini ada masuk, ada keluar,
133. baru kita laporkan ke BPJS, di BPJS kita lapor ini
134. loh ada anggota ku keluar, tolong non aktifkan,
135. baik itu kesehatan maupun tenaga kerja ya. Nah
136. itu kan butuh waktu itu, soalnya kan satu hari gak
137. bisa minta data, itu yang bisa molor bisa tiga hari,
138. empat hari. Jadi kadang tak telpon langsung, eh
139. ada keluar gak atau masuk, oke baru aku bikin
140. suratnya ke BPJSnya, ini yang masuk yang keluar,
141. kalo normal ya pembayaran normal aja.
142. Jadi nunggu konfirmasi dulu, makanya lama jadi
143. gak bisa satu hari pengerjaannya ya pa?
144. Iya, kalo nunggu waktu satu hari gak bisa.
145. Terkadang ya dari kitanya cepat, dari BPJSnya
146. belum ada feedback. Kaya baru ini, sampai
147. sekarang belum ada kabarnya. Padahal ini kan
148. sudah masuk bulan ke dua ini. Jadi bulan Juli kita
149. daftarkan, Agustus belum dapat kabar, nah
150. sekarang jalan September kan. Nah makanya mau
151. gak mau nanti di akhir ini kan harus tak
152. tanggapkan lagi, kenapa ko belum dikabarin. Ini
153. sih yang agak susah. Kalo yang Tknya ini yang
154. agak susah. Susahnya karena kan pengelolanya
155. bukan dari BPJS Kesehatan, BPJS Kesehatan ini
156. kan kita tinggal ke kantor sana, di sanakan sudah
157. ada yang menangani badan administrasi gitu. Jadi
158. kita langusung ke badan usaha, bukan pribadi. Jadi
159. kalo minta apa, minta apa cepat.
160. Oh gitu. Trus yang rekap kesehatan karyawan tadi Aktivitas Kerja 4
161. dari BPJS tadi kah pa? JAWW: B160-
162. Iya, itu salah satunya. Kemudian itu kan ada, ada B182
163. karyawan ini kan. Kita berobat ini kan ada dua,
164. yang lewat BPJS Kesehatan sama ada yang lewat
165. insum.
166. Apa tuh insum pa?
167. Insum ini yang istilahnya rembes lah. Jadi kalo
168. ada orang yang berobat lah, ya udah pakai
169. uangnya dulu, nanti uangnya kita ganti.
17

170. Oh gitu.
171. Iya, nah itu nanti aku ngerekap dalam satu bulan
172. ada siapa-siapa aja yang berobat. Ini ada bentuk
173. laporannya, tak rekap, ini ada laporanya begini,
174. ini, ini. Tak rekap, habis itu ada rekapannya
175. berapa rupiah dalam satu bulan untuk berobat. Itu
176. ada tiga PT, karena di sini ada tiga PT, PT. ASA
177. sendiri, KJP sendiri, PT. ASIH sendiri.
178. Ketiganya direkap?
179. Haha, iya itu yang agak lama juga aku
180. ngerjainnya. Biasanya sih kalo fokus satu PT itu
181. satu hari, tapi kalo gak ya bisa satu sampai tiga
182. hari, kalo gak bisa seminggu.
183. Oh iya pa. Kemudian, aktivitas pengerjaan LPKP Aktivitas Kerja 5
184. kebun dan produksi itu gimana pa? JAWW: B183-
185. Diawal bulan juga itu. Ya kalo awal bulan ini kan B202
186. kita bermain range, rangenya dari tanggal satu
187. sampai sepuluh, kemudian tanggal sepuluh sampai
188. dua puluh. Jadi kan kadang yang kaya urgent-
189. urgent LPKP produksi atau kebun ini kan kita
190. mulai rangenya tanggal satu sampai sepuluh kita
191. harus sudah kelar, entah itu tanggal berapanya.
192. Nah itu biasanya butuh dua hari pengerjaan.
193. Karena di sinikan dua PT, dua PT ini maksudnya
194. KJP sendiri, PT. ASA sama ASIH tak gabungkan
195. biasanya, karna satu manajemen kan, kemudian
196. tak bikin dua itu. Jadi data itu ngambil dari
197. CEOnya kebun. CEOnya itu laporan keuangannya
198. kebunlah, dari laporan keuangan kebun biaya-
199. biayanyalah tak printkan, kemudian setelah tak
200. printkan tau totalnya berapa, kalo misalkan ada
201. perlu data minta dari agronomy nanti aku bikinkan
202. dalam bentuk sendiri, namanya format LPKP.
203. Kalo pengerjaan PDO dan LPJ gimana pa? Aktivitas Kerja 6
204. Kalo PDO itu biasanya, kan periode PDO kitakan JAWW: B202-
205. dari tanggal dua puluh lima sampai dua puluh B224
206. lima. Dua puluh lima bulan ini sampai dua puluh
207. lima bulan selanjutnya. Biasanya tak kerjain di
208. bawah tanggal tiga puluh harus sudah selesai.
209. Biasanya bisa cepat asal gak terlalu banyak
210. datanya dari kebun-kebun, satu hari selesai.
211. LPKP dan PDO itu hasil pengerjaannya
212. bentuknya sama kah pa?
213. Kalo LPKP itu dokumen. Kalo PDO itu dokumen
214. juga, tapi model kaya proposal lah, tapi dalam
215. bentuk dokumen data perincian, data permintaan
18

216. dana, nanti di tanda tangani sama atasan itu untuk


217. aturan kita lah. Tapi kalo PDO ini buat acuan kita,
218. acuan untuk biasanya dalam satu bulan ini butuh
219. berapa M juga. Nah itulah kita harus tertib disitu
220. juga. Nah kalo LPKP itu bentuknya laporan
221. dokumen kan ya. Nah itu di tampilkan tiap bulan,
222. nanti untuk pertanyaan dari siapalah pengen ada
223. yang tau gitu loh.
224. Itu pekerjaan bulanan semua itukan pa?
225. Iya.
226. Yang pekerjaan harian ini yang permintaan data Aktivitas Kerja 7
227. umum gimana pa? JAWW: B226-
228. Permintaan apa? B270
229. Permintaan data umum
230. Ya biasanya permintaan nomor istilahnya ke
231. pimpinan. Kan biasanya dia minta buatkan inilah,
232. cashwall, sebenarnya laporan bakunya cashwall
233. gak ada.
234. Cashwall itu apa pa?
235. Cashwall itu alur keuangan
236. Oh, alur keuangan
237. Iya, dalam satu tahun ini kita sudah habis berapa
238. sih. Sebenarnya di laporan keuangan ada, cuman
239. kan kadang gak semua orang bisa membacanya.
240. Jadi istilahnya tak buatkan lebih simpel lah, dari
241. pemasukkan, pengeluaran, apa-apa aja sih
242. pengeluaran KJP itu, memang gak terlalu rutin
243. lah. Kalo mau meeting aja, meeting besar lah,
244. sudah kelabakan, produksi ini berapa, misalnya
245. dana yang masuk berapa, pendapatan kita berapa
246. aja. Nah itu kan gak tiap bulan, jadi kalo pas ada
247. rapat-rapat besar itu aja, baru tak buatkan.
248. Rapatnya itu kapan pa?
249. Gak mesti sih.
250. Sebulan sekali ada?
251. Kalo sebulan sekali iya, tapi timeingnya ini yang
252. gak bisa di tebak. Bisa di awal, bisa di tengah, bisa
253. di akhir. Tergantung ownernya. Kalo ownernya
254. pengen di akhir, ya di akhir. Biasanya sih yang
255. susah itu dadakan, kalo dadakan ini, kaya kalo
256. sekarang kan hari Jum’at ya, tiba-tiba ngomong
257. hari Senin lah kita rapat sore, kelabakanlah kita
258. kan, otomatis Jum’at sama Sabtu ini kan tepotong
259. waktunya untuk menyelesaikan itu.
260. Oh tergantung permintaan ownernya pa ya, dua
261. hari waktu pengerjaannya?
19

262. Iya tapi gak bisa juga dua hari, tergantung


263. permintaannya sih. Kadang yang susah itu minta
264. laporan PDO dan transkipnya itu yang agak susah,
265. soalnya itu agak lama. Tapi kalo yang fokus ke
266. keuangannya aja biasanya dua hari selesai, tapi
267. kalo fokus loh ya. Kan susahnya kalo gak fokus,
268. diajak kesana, di ajak kesini, ngerjain ini, mana
269. lagi ngerjain ini, kalo gitu yaudahlah bisa tiga
270. sampai empat hari.
271. Trus yang monitoring pemakaian kendaraan ini Aktivitas Kerja 8
272. gimana pa? JAWW: B271-
273. Itu tiap hari itu. Tiap hari tu pang, kaya sekarang B296
274. aku harus tau kendaraanku yang harus keluar apa
275. aja kan. Dari sini kan kendaraan untuk yang
276. sepuluh umum, umum itu ada empat, untuk direksi
277. ada tiga. Untuk penjajaran direksi ada tiga, kalo
278. untuk umum ada empat yang keluar. Jadi aku
279. harus tau posisi mobil. Kaya yang gini ini kan
280. mobil yang keluar dua, yang masuk garasi satu.
281. Itu kemana aja pa pemakaiannya?
282. Rata-rata dinas sama keluar kota. Jadi tuk hari ini
283. satu mobil Avanza ke Kapuas, satunya ke
284. Marabahan. Jadi aku harus tau dimana posisi.
285. Itu pakai rincian untuk pengisian bensin juga lah
286. pa atau gimana pa?
287. Oh iya, kita pakai form. Namanya form
288. peminjaman mobil. Nanti kalo pengisian bensin
289. itu kan ada LPJ di surat tugas karyawan. Untuk
290. peminjaman aja, kita monitoring berapa sih
291. habisnya dalam satu bulan ini kan rekapan
292. pembelian bensin itu berapa sih. Kan di aku
293. semua, baru dikalibrasi dalam satu bulan, kan
294. awal segini, terakhir satu bulan segini, pengisian
295. satu bulan berapa ratus liter, disitu nanti ketahuan
296. kalibrasinya.
297. Kalo yang kerjaan tambahan itu, bapa ngerjain Pekerjaan
298. apa aja? Tambahan
299. Iya kerjaan tambahan itu ngerjain salah satu JAWW: B297-
300. kerjaan dari Accounting and Finance kalo dia gak B311
301. masuk kerja, tapi kerjaannya sifatnya ke sharing
302. lah. Jadi ketika ada kasus gimana ini lah, coba
303. olah ini lah, trus hasilmu apa, kok gini ya, ada
304. yang match gak. Jadi kaya lebih ke contoh
305. koordinasi lah dalam rentang waktu tertentu, tapi
306. yang spot-spotnya aja. Misalkan contoh simplenya
307. aja lah, kita membahas kebakaran spot kan, itu
20

308. pekerjaan tambahanku, trus kita cari tahu standar


309. untuk pemadam kebakaran itu apa aja, padahal
310. istilahnya sudah ada, tapi jadinya malah nambah-
311. nambahin pekerjaan yang ada, gitu.
312. Dari semua kegiatan ini kan, bapa ngerjain satu
313. tugas seharian atau gimana pa?
314. Ya gak juga lah, tergantung mood juga
315. ngerjainnya. Kadang seharian bisa tak porsir.
316. Biasanya kalo yang sifatnya kaya analisa,
317. biasanya tak amabil pagi setengah sembilanan,
318. kalo yang sifatnya kecil-kecilan baru siangan
319. sekitar habis dzuhur. Yang capek itu biasanya kalo
320. habis dari kebun, badan ni rasanya ngedrop, KO
321. lah istilahnya. Biasanya kalo kerjaan di kantor
322. bisa di selang-selingi istirahat kalo capek, kalo di
323. kebun ini kerjaannya lumayan. Kaya kebun di
324. Rantau Bamban itu habis di perjalanan untuk
325. pemeriksaan kesehatan, berangkat dari sini jam
326. delapan, nyampai lokasi jam dua belasan, setelah
327. pemerikasaan tiga sampai empat jam baru balik,
328. masih ada empat sampai lima jam perjalanan lagi,
329. nah yang capeknya disitu. Biasanya habis dari
330. kebun badan rasanya gimana gitu.
331. Oinggh pa. Mungkin itu dulu yang ulun tanyakan Penutup
332. pa, nanti kalo ada pertanyaan lagi bisa ulun JAWW: B331-
333. tanyakan kembali ya pa. B339
334. Oh habis kah sudah haha. Iya, iya silahkan.
335. Terima kasih banyak pa lah, mohon maaf
336. mengganggu waktunya.
337. Iya nda papa.
338. Assalamualaikum
339. Walaikumsallam
21

KUMPULAN TEMA

NO. URAIAN TEMA

1. Terkait dengan aktivitas kerja pertama bapa  Mengambil absen


yang rekap gaji karyawan, itu penjelasan dari mesin ceklot
tugasnya gimana pa? JAWW: B20-B79
Ya yang rekap gaji karyawan itukan mulai  Download data dari
pertama ngambil apa namanya, ngambil dari mesin ceklot JAWW:
absen yang dari mesin ceklot itu. Dari absen B25-B26
ceklot itu kan tak download kan jam  Pemeriksaan data
berapanya, nah dari situ kan tak ambil datanya absensi terkait
ini ada masuk gak, ini ada, oh ini gak ada. Jadi kehadiran, ketepatan
dia ada masuk jam berapa, ada terlambat gak. waktu dan
Kalo ada terlambat otomatis di potong, kalo keterlambatan
gak ada terlambat oke berarti kan wajar, ketika JAWW: B26-B29
wajar dia dapat kompensasi uang makan sama  Koreksi secara
uang transport. Nah, nanti ketika diliat betul manual, potong uang
ininya lah, rewardnya pertama ketika dia makan dan transport
masuk jam normal ke perusahaan itu jam bagi karyawan yang
delapan sampai jam empat. Dia akan dapat terlambat dan pulang
uang makan dan transport, nah tapi ketika dia duluan JAWW: B29-
ada terlambat atau pulang duluan dia dapat B48
kompensasi juga uang makan di potong, uang  Mengambil data
transport di potong. Kalo dianya pulang untuk update dari
duluan uang transportnya di potong, tapi kalo ijin-ijin kedinasan di
dianya terlambat uang makannya yang di sesuaikan
potong. Nah itu kan harus liat dari data (crosscheck) dengan
ceklotnya itu kan. tanggal JAWW: B64-
Oh...aplikasi kah pa ceklot itu? B68
Hasil data dari ceklot itukan dalam bentuk  Crosschek data ceklot
excel, nah dari excel itu hasil datanya tak dengan permintaan
ambil satu persatu. Ya kebetulankan kalo data dan permintaan
kantor sini kan cuman enam puluhan orang mobil JAWW: B70-
gitukan. Masih ngatasin lah. B72
Oh iya. Kalo yang lembur gimana pa, dihitung
 Pemeriksaan siapa
juga kah?
karyawan yang keluar
Nah kalo lembur ini biasanya dari karyawan. menggunakan mobil
Kalo karyawan yang bekerja di atas jam pada tanggal
normal, kaya OB, operator komputer jadi ada karyawan tidak
lemburnya. Tapi kalo pekerja normal gak, kan masuk pada absensi
lembur itu kan ada formnya ada surat ijinnya yang telah di cetak
dan itu harus di tanda tangani oleh
JAWW: B73-B79
atasannyalah. Jadi kalo Accounting mungkin
Pa F, kalo Finance mungkin aku atau Pa P,
22

kalo PSD ada sendiri. Kalo gak di tanda


tangani itu berarti gak ada lembur, di anggap
kerja normal.
Waktu hari kerjanya dua hari melakukannya
ya pa?
Iya biasanya dua hari, kalo satu hari gak
ngatasin, karena harus detail. Detailnya itu kan
kayak gini, dari tahapan-tahapan kita ngambil
datanya, format yang sudah ada kan tak update
dulu bulan berikutnya, dari ijin-ijinnya juga.
Karena sebagian dari mereka itukan ada yang
dinas, nah dinas itukan aku gak tau tanggal-
tanggalnya berapa. Mau gak mau aku harus
nunggu downloadan dari ceklot itu, nanti dari
download ceklot itu tak kasih croscheck
dengan permintaan data dan permintaan mobil.
Biasanya yang dipakai mobil sini, nah
kebetulan yang megang mobilkan aku. Jadi
aku yang croschekan, ini mobil keluar tanggal
segini, ini dari absen ini siapa yang gak ada,
siapa yang ada, oh ini absen tak cek dulu, oh
ini keluar, berarti benar. Kalo umpamanya dia
gak absen, kemudian di permintaan mobil gak
ada otomatis gak masuk.
2. Kemudian aktivitas kerja yang kedua periksa  Pemeriksaan
kesehatan karyawan kebun plus HO. HO itu kesehatan dengan tim
yang kantor kah pa? kesehatan Amanah,
Iya, HO itu kantor di sini. Itu kita rolling. Jadi dokter dan perawat
HO ini, kantor sinilah kemudian ke kebun. JAWW: B87-B89
Trus periksa kesehatan ini maksudnya gimana  Mengukur tensi darah
ya pa? karyawan normal
Ya periksa kesehatan ini kita gabung dengan atau tidak JAWW:
dokter Amanah. Dia ada timnya sendiri dokter B103-B105
Amanah itu dua, dokternya sama perawatnya.  Konsultasi dan
Nah kalo obatnya kebetulan aku yang pegang, analisa dokter
jadi obat-obatan sama semuanya lah, sampai terhadap keluhan atau
alat kesehatannya, kaya misalkan kaya alat sakit karyawan
tensinya dan obatnya. Kita gabung di JAWW: B106-B110
dampingi sama dokter lah. Dokter itu  Pemberian obat dari
pemeriksaan sesekali untuk konsultasi. Kita apoteker JAWW:
biasanya awal bulan, awal bulan itu kalo di B110-B112
sini kenanya minggu ke dua atau pertama lah.
Itu untuk kalo di kantor ya pa?
Iya, minimal ada dokumennya kan.
Oh, hasil dari pemeriksaan tadi berupa
dokumen gitu kah pa?
23

Bukan, dia kan ada obat-obatnya juga. Jadi


pemeriksaannya itu simpel. Jadi yang pertama
itukan tensi ya, dari tensi itu kan keliatan
normal atau gak. Baik normal atau gak tetap
baru habis itu ke dokter. Nah nanti di dokter
itu, nanti ditanyain ada keluhan atau gak,
selain sakit atau apa kan. Ketika ada
keluhannya kan dokter ini akan menganalisa,
oke ini sakit ini, ini sakit ini, nah trus dikasih
obat. Obatnya dikasihkan ke aku. Aku ini
ibaratkan apotekernya lah, betul gak obatmya
yang dikasihkan ke orang ini, itu yang ini,
gitu.
Oh begitu. Waktunya lima hari kerja ya pa?
Iya, lima hari. Karena kita ada lima. Di sinikan
HO sendiri satu hari, ketika di kebunkan satu
hari Tanah Laut, Sungai Teras Estate satu hari,
trus Sungai Sakatamiyang satu hari, Rantau
Bamban satu hari, gitu.
Oh.. perkebun yang lama itu ya pa?
Iya semuanya memakai waktu satu hari. Jadi
dalam satu bulan itu turun dalam lima hari
untuk memeriksakan kesehatan.
3. Kemudian kegiatan selanjutnya rekonsilisasi  Konfirmasi data dari
BPJS TK dan Kes gimana itu pa? Dan TK itu kebun karyawan yang
apa maksudnya pa? masuk dan keluar
TK itu tenaga kerja. Kalo kesehatan biasanya JAWW: B129-B131
tak tulis BPJS Kes, kalo BPJS tenaga kerja  List data karyawan
tak tulis BPJS TK. Kalo itu biasanya kerjaan yang masuk dan
di akhir bulan. Jadi biasanya ada konfirmasi keluar JAWW: B132
dari kebun, minta tolong dari kebun ada gak  Konfirmasi ke BPJS
karyawan yang keluar atau masuk. Nah ketika untuk karyawan
udah dapat datanya dari kebun, tak list, ini ada keluar dan di non-
masuk, ada keluar, baru kita laporkan ke aktifkan BPJS TK
BPJS, di BPJS kita lapor ini loh ada anggota dan Kesnya JAWW:
ku keluar, tolong non aktifkan, baik itu B133-B135
kesehatan maupun tenaga kerja ya. Nah itu  Membuat surat ke
kan butuh waktu itu, soalnya kan satu hari gak BPJS untuk karyawan
bisa minta data, itu yang bisa molor bisa tiga masuk dan keluar
hari, empat hari. Jadi kadang tak telpon JAWW: B138-B140
langsung, eh ada keluar gak atau masuk, oke
baru aku bikin suratnya ke BPJSnya, ini yang
masuk yang keluar, kalo normal ya
pembayaran normal aja.
Jadi nunggu konfirmasi dulu, makanya lama
jadi gak bisa satu hari pengerjaannya ya pa?
24

Iya, kalo nunggu waktu satu hari gak bisa.


Terkadang ya dari kitanya cepat, dari BPJSnya
belum ada feedback. Kaya baru ini, sampai
sekarang belum ada kabarnya. Padahal ini kan
sudah masuk bulan ke dua ini. Jadi bulan Juli
kita daftarkan, Agustus belum dapat kabar,
nah sekarang jalan September kan. Nah
makanya mau gak mau nanti di akhir ini kan
harus tak tanggapkan lagi, kenapa ko belum
dikabarin. Ini sih yang agak susah. Kalo yang
Tknya ini yang agak susah. Susahnya karena
kan pengelolanua bukan dari BPJS Kesehatan,
BPJS Kesehatan ini kan kita tinggal ke kantor
sana, disanakan sudah ada yang menangani
badan administrasi gitu. Jadi kita langusng ke
badan usaha, bukan pribadi. Jadi kalo minta
apa, minta apa cepat.
4. Oh gitu. Trus yang rekap kesehatan karyawan  Merekap laporan
tadi dari BPJS tadi kah pa? berobat karyawan
Iya, itu salah satunya. Kemudian itu kan ada, JAWW: B171-B173
ada karyawan ini kan. Kita berobat ini kan ada  Merekap laporan
dua, yang lewat BPJS Kesehatan sama ada pengeluaran dana
yang lewat insum. berobat karyawan
Apa tuh insum pa? dalam satu bulan
Insum ini yang istilahnya rembes lah. Jadi kalo untuk PT. ASA, PT.
ada orang yang berobat lah, ya udah pakai ASIH dan KJP
uangnya dulu, nanti uangnya kita ganti. JAWW: B174-B177
Oh gitu.
Iya, nah itu nanti aku ngerekap dalam satu
bulan ada siapa-siapa aja yang berobat. Ini ada
bentuk laporannya, tak rekap, ini ada
laporanya begini, ini, ini. Tak rekap, habis itu
ada rekapannya berapa rupiah dalam satu
bulan untuk berobat. Itu ada tiga PT, karena di
sini ada tiga PT, PT. ASA sendiri, KJP sendiri,
PT. ASIH sendiri.
Ketiganya direkap?
Haha, iya itu yang agak lama juga aku
ngerjainnya. Biasanya sih kalo fokus satu PT
itu satu hari, tapi kalo gak ya bisa satu sampai
tiga hari, kalo gak bisa seminggu.
5. Oh iya pa. Kemudian, aktivitas pengerjaan  Mengambil data dari
LPKP kebun dan produksi itu gimana pa? CEO (laporan
Diawal bulan juga itu. Ya kalo awal bulan ini keuangan kebun)
kan kita bermain range, rangenya dari tanggal JAWW: B196-B198
satu sampai sepuluh, kemudian tanggal  Memprint biaya-
25

sepuluh sampai dua puluh. Jadi kan kadang biaya dari laporan
yang kaya urgent-urgent LPKP produksi atau keuangan kebun
kebun ini kan kita mulai rangenya tanggal satu JAWW: B198-B199
sampai sepuluh kita harus sudah kelar, entah  Mengetahui total dari
itu tanggal berapanya. Nah itu biasanya butuh laporan keuangan
dua hari pengerjaan. Karena di sinikan dua PT, kebun JAWW: B199-
dua PT ini maksudnya KJP sendiri, PT. ASA B200
sama ASIH tak gabungkan biasanya, karna  Permintaan data daari
satu manajemen kan, kemudian tak bikin dua Agronomy dalam
itu. Jadi data itu ngambil dari CEOnya kebun. bentuk format LPKP
CEOnya itu laporan keuangannya kebunlah, JAWW: B200-B202
dari laporan keuangan kebun biaya-
biayanyalah tak printkan, kemudian setelah tak
printkan tau totalnya berapa, kalo misalkan
ada perlu data minta dari agronomy nanti aku
bikinkan dalam bentuk sendiri, namanya
format LPKP.
6. Kalo pengerjaan PDO dan LPJ gimana pa?  Dokumen data
Kalo PDO itu biasanya, kan periode PDO perincian dan data
kitakan dari tanggal dua puluh lima sampai permintaan untuk di
dua puluh lima. Dua puluh lima bulan ini tanda tangani atasan
sampai dua puluh lima bulan selanjutnya. sebagai aturan dan
Biasanya tak kerjain di bawah tanggal tiga panduan perusahaan
puluh harus sudah selesai. Biasanya bisa cepat membutuhkan jumlah
asal gak terlalu banyak datanya dari kebun- dana per bulan
kebun, satu hari selesai. JAWW: B215-B219
LPKP dan PDO itu hasil pengerjaannya
bentuknya sama kah pa?
Kalo LPKP itu dokumen. Kalo PDO itu
dokumen juga, tapi model kaya proposal lah,
tapi dalam bentuk dokumen data perincian,
data permintaan dana, nanti di tanda tangani
sama atasan itu untuk aturan kita lah. Tapi
kalo PDO ini buat acuan kita, acuan untuk
biasanya dalam satu bulan ini butuh berapa M
juga. Nah itulah kita harus tertib disitu juga.
Nah kalo LPKP itu bentuknya laporan
dokumen kan ya. Nah itu di tampilkan tiap
bulan, nanti untuk pertanyaan dari siapalah
pengen ada yang tau gitu loh.
7. Yang pekerjaan harian ini yang permintaan  Pembuatan cashwall
data umum gimana pa? (alur keuangan) dari
Permintaan apa? pemasukan dan
Permintaan data umum pengeluaran KJP
Ya biasanya permintaan nomor istilahnya ke JAWW: B240-B242
pimpinan. Kan biasanya dai minta buatkan
26

inilah, cashwall, sebenarnya laporan bakunya


cashwall gak ada.
Cashwall itu apa pa?
Cashwall itu alur keuangan
Oh, alur keuangan
Iya, dalam satu tahun ini kita sudah habis
berapa sih. Sebenarnya di laporan keuangan
ada, cuman kan kadang gak semua orang bisa
membacanya. Jadi istilahnya tak buatkan lebih
simpel lah, dari pemasukkan, pengeluaran,
apa-apa aja sih pengeluaran KJP itu, memang
gak terlalu rutin lah. Kalo mau meeting aja,
meeting besar lah, sudah kelabakan, produksi
ini berapa, misalnya dana yang masuk berapa,
pendapatan kira berapa aja. Nah itu kan gak
tiap bulan, jadi kalo pas ada rapat-rapat besar
itu aja, baru tak buatkan.
Rapatnya itu kapan pa?
Gak mesti sih.
Sebulan sekali ada?
Kalo sebulan sekali iya, tapi timeingnya ini
yang gak bisa di tebak. Bisa di awal, bisa di
tengah, bisa di akhir. Tergantung ownernya.
Kalo ownernya pengen di akhir, ya di akhir.
Biasanya sih yang susah itu dadakan, kalo
dadakan ini, kaya kalo sekarang kan hari
Jum’at ya, tiba-tiba ngomong hari Senin lah
kit arapat sore, kelabakanlah kita kan, otomatis
Jum’at sama Sabtu ini kan tepotong waktunya
untuk menyelesaikan itu.
Oh tergantung permintaan ownernya pa ya,
dua hari waktu pengerjaannya?
Iya tapi gak bisa juga dua hari, tergantung
permintaannya sih. Kadang yang susah itu
minta laporan PDO dan transkipnya itu yang
agak susah, soalnya itu agak lama. Tapi kalo
yang fokus ke keuangannya aja biasanya dua
hari selesai, tapi kalo fokus loh ya. Kan
susahnya kalo gak fokus, diajak kesana, di
ajak kesini, ngerjain ini, mana lagi ngerjain
ini, kalo gitu yaudahlah bisa tiga sampai empat
hari.
8. Trus yang monitoring pemakaian kendaraan  Mengetahui
ini gimana pa? pemakaian mobil
Itu tiap hari itu. Tiap hari tu pang, kaya yang keluar untuk
sekarang aku harus tau kendaraanku yang dinas dan ke luar kota
27

harus keluar apa aja kan. Dari sini kan JAWW: B274-B275
kendaraan untuk yang sepuluh umum, umum  Monitoring
itu ada empat, untuk direksi ada tiga. Untuk peminjaman mobil
penjajaran direksi ada tiga, kalo untuk umum untuk rekap
ada empat yang keluar. Jadi aku harus tau pembelian bensin
posisi mobil. Kaya yang gini ini kan mobil dalam satu bulan
yang keluar dua, yang masuk garasi satu. JAWW: B290-B292
Itu kemana aja pa pemakaiannya?  Kalibrasi pengisian
Rata-rata dinas sama keluar kota. Jadi tuk hari bensin dalam satu
ini satu mobil Avanza ke Kapuas, satunya ke bulan JAWW: B293-
Marabahan. Jadi aku harus tau dimana posisi. 296
Itu pakai rincian untuk pengisisan bensin juga
lah pa atau gimana pa?
Oh iya, kita pakai form. Namanya form
peminjaman mobil. Nanti kalo pengisian
bensin itu kan ada LPJ di surat tugas
karyawan. Untuk peminjaman aja, kita
monitoring berapa sih habisnya dalam satu
bulan ini kan rekapan pembelian bensin itu
berapa sih. Kan di aku semua, baru dikalibrasi
dalam satu bulan, kan awal segini, terakhir
satu bulan segini, pengisian satu bulan berapa
ratus liter, disitu nanti ketahuan kalibrasinya.
9. Kalo yang kerjaan tambahan itu, bapa  Sharing, match dan
ngerjain apa aja? contoh koordinasi
Iya kerjaan tambahan itu ngerjain salah satu spot pekerjaan dalam
kerjaan dari Accounting and Finance kalo dia rentang waktu
gak masuk kerja, tapi kerjaannya sifatnya ke tertentu JAWW:
sharing lah. Jadi ketika ada kasus gimana ini B301-B306
lah, coba olah ini lah, trus hasilmu apa, kok
gini ya, ada yang match gak. Jadi kaya lebih
ke contoh koordinasi lah dalam rentang waktu
tertentu, tapi yang spot-spotnya aja. Misalkan
contoh simplenya aja lah, kita membahas
kebakaran spot kan, itu pekerjaan tambahanku,
trus kita cari tahu standar untuk pemadam
kebakaran itu apa aja, padahal istilahnya sudah
ada, tapi jadinya malah nambah-nambahin
pekerjaan yang ada, gitu.
28

AXIAL CODING

TEMA/
NO. SUB TEMA URAIAN SUBJEK
INDIKATOR
1. Aktifitas Kerja 1: a. Mengambil absen a. pertama ngambil apa namanya,
Rekap dari mesin ceklot ngambil dari absen yang dari mesin
gaji karyawan (JAWW: B20- ceklot itu.
B79)
b. Download data b. Dari absen ceklot itu kan tak
dari mesin ceklot downloadkan jam berapanya.
(JAWW: B25-
B26)
c. Pemeriksaan data c. nah dari situ kan tak ambil datanya
absensi terkait ini ada masuk gak, ini ada, oh ini gak
kehadiran, ada. Jadi dia ada masuk jam berapa,
ketepatan waktu ada terlambat gak.
dan keterlambatan
(JAWW: B26-
B29)
d. Koreksi secara d. Kalo ada terlambat otomatis di
manual, potong potong, kalo gak ada terlambat oke
uang makan dan berarti kan wajar, ketika wajar dia
transport bagi dapat kompensasi uang makan sama
karyawan yang uang transport. Nah, nanti ketika
terlambat dan diliat betul ininya lah, rewardnya
pulang duluan pertama ketika dia masuk jam normal
(JAWW: B29- ke perusahaan itu jam delapan
B48) sampai jam empat. Dia akan dapat
uang makan dan transport, nah tapi
ketika dia ada terlambat atau pulang
duluan dia dapat kompensasi juga
uang makan di potong, uang transport
di potong. Kalo dianya pulang duluan
uang transportnya di potong, tapi
kalo dianya terlambat uang
makannya yang di potong. Nah itu
kan harus liat dari data ceklotnya itu
kan. Hasil data dari ceklot itukan
dalam bentuk excel, nah dari excel
itu hasil datanya tak ambil satu
persatu. Ya kebetulankan kalo kantor
sini kan cuman enam puluhan orang
gitukan. Masih ngatasin lah.
29

e. Mengambil data e. tahapan-tahapan kita ngambil


untuk update dari datanya, format yang sudah ada kan
ijin-ijin kedinasan tak update dulu bulan berikutnya,
di sesuaikan dari ijin-ijinnya juga. Karena
(crosscheck) sebagian dari mereka itukan ada yang
dengan tanggal dinas, nah dinas itukan aku gak tau
(JAWW: B64-B68) tanggal-tanggalnya berapa.
f. Crosschek data f. dari download ceklot itu tak kasih
ceklot dengan croscheck dengan permintaan data
permintaan data dan permintaan mobil.
dan permintaan
mobil (JAWW:
B70-B72)
g. Pemeriksaan siapa g. aku yang croschekan, ini mobil
karyawan yang keluar tanggal segini, ini dari absen
keluar ini siapa yang gak ada, siapa yang
menggunakan ada, oh ini absen tak cek dulu, oh ini
mobil pada tanggal keluar, berarti benar. Kalo
karyawan tidak umpamanya dia gak absen, kemudian
masuk pada di permintaan mobil gak ada otomatis
absensi yang telah gak masuk.
di cetak (JAWW:
B73-B79)
2. Aktifitas Kerja 2: a. Pemeriksaan a. Ya periksa kesehatan ini kita gabung
Periksa kesehatan kesehatan dengan dengan dokter Amanah. Dia ada
karyawan kebun tim kesehatan timnya sendiri dokter Amanah itu
+ HO Amanah, dokter dua, dokternya sama perawatnya.
dan perawat
(JAWW: B87-B89)
b. Mengukur tensi b. pemeriksaannya itu simpel. Jadi yang
darah karyawan pertama itukan tensi ya, dari tensi itu
normal atau tidak kan keliatan normal atau gak.
(JAWW: B103-
B105)
c. Konsultasi dan c. Nah nanti di dokter itu, nanti
analisa dokter ditanyain ada keluhan atau gak,
terhadap keluhan selain sakit atau apa kan. Ketika ada
atau sakit keluhannya kan dokter ini akan
karyawan (JAWW: menganalisa, oke ini sakit ini, ini
B106-B110) sakit ini, nah trus dikasih obat.
d. Pemberian obat d. Obatnya dikasihkan ke aku. Aku ini
dari apoteker ibaratkan apotekernya lah, betul gak
(JAWW: B110- obatmya yang dikasihkan ke orang
B112) ini, itu yang ini, gitu.
30

3. Aktifitas Kerja 3: a. Konfirmasi data a. Jadi biasanya ada konfirmasi dari


Rekonsiliasi BPJS dari kebun kebun, minta tolong dari kebun ada
TK dan Kes karyawan yang gak karyawan yang keluar atau
masuk dan keluar masuk.
(JAWW: B129-
B131)
b. List data karyawan b. tak list, ini ada masuk, ada keluar.
yang masuk dan
keluar
(JAWW: B132)
c. Konfirmasi ke c. baru kita laporkan ke BPJS, di BPJS
BPJS untuk kita lapor ini loh ada anggota ku
karyawan keluar keluar, tolong non aktifkan, baik itu
dan di non- kesehatan maupun tenaga kerja ya.
aktifkan BPJS TK
dan Kesnya
(JAWW: B133-
B135)
d. Membuat surat ke d. eh ada keluar gak atau masuk, oke
BPJS untuk baru aku bikin suratnya ke BPJSnya,
karyawan masuk ini yang masuk yang keluar.
dan keluar
(JAWW: B138-
B140)
4. Aktifitas Kerja 4: a. Merekap laporan a. nah itu nanti aku ngerekap dalam satu
Rekap kesehatan berobat karyawan bulan ada siapa-siapa aja yang
karyawan (JAWW: B171- berobat. Ini ada bentuk laporannya,
B173) tak rekap, ini ada laporanya begini.
b. Merekap laporan b. habis itu ada rekapannya berapa
pengeluaran dana rupiah dalam satu bulan untuk
berobat karyawan berobat. Itu ada tiga PT, karena di
dalam satu bulan sini ada tiga PT, PT. ASA sendiri,
untuk PT. ASA, KJP sendiri, PT. ASIH sendiri.
PT. ASIH dan KJP
(JAWW: B174-
B177)
5. Aktifitas Kerja 5: a. Mengambil data a. Jadi data itu ngambil dari CEOnya
Pengerjaan LPKP dari CEO (laporan kebun. CEOnya itu laporan
Kebun dan keuangan kebun) keuangannya kebunlah.
Produksi (JAWW: B196-
B198)
b. Memprint biaya- b. dari laporan keuangan kebun biaya-
biaya dari laporan biayanyalah tak printkan.
keuangan kebun
(JAWW: B198-
B199)
31

c. Mengetahui total c. kemudian setelah tak printkan tau


dari laporan totalnya berapa.
keuangan kebun
(JAWW: B199-
B200)
d. Permintaan data d. kalo misalkan ada perlu data minta
daari Agronomy dari agronomy nanti aku bikinkan
dalam bentuk dalam bentuk sendiri, namanya
format LPKP format LPKP.
(JAWW: B200-
B202)
6. Aktifitas Kerja 6: a. Dokumen data a. dokumen data perincian, data
Pengerjaan PDO perincian dan data permintaan dana, nanti di tanda
dan LPJ permintaan untuk tangani sama atasan itu untuk aturan
Perusahaan di tanda tangani kita lah. Tapi kalo PDO ini buat
atasan sebagai acuan kita, acuan untuk biasanya
aturan dan dalam satu bulan ini butuh berapa M
panduan juga.
perusahaan
membutuhkan
jumlah dana per
bulan
(JAWW: B215-
B21)
7. Aktifitas Kerja 7: a. Pembuatan b. Jadi istilahnya tak buatkan lebih
Permintaan data cashwall (alur simpel lah, dari pemasukkan,
umum keuangan) dari pengeluaran, apa-apa aja sih
pemasukan dan pengeluaran KJP itu
pengeluaran KJP
(JAWW: B240-
B242)
8. Aktivitas Kerja 8: a. Mengetahui a. aku harus tau kendaraanku yang
Monitoring pemakaian mobil harus keluar apa aja kan.
pemakaian yang keluar untuk
kendaraan dinas dan ke luar
kota
(JAWW: B274-
B275)
b. Monitoring b. kita monitoring berapa sih habisnya
peminjaman mobil dalam satu bulan ini kan rekapan
untuk rekap pembelian bensin itu berapa sih.
pembelian bensin
dalam satu bulan
(JAWW: B290-
B292)
32

c. Kalibrasi pengisian c. baru dikalibrasi dalam satu bulan,


bensin dalam satu kan awal segini, terakhir satu bulan
bulan segini, pengisian satu bulan berapa
(JAWW: B293- ratus liter, disitu nanti ketahuan
B296) kalibrasinya.
9. Pekerjaan a. Sharing, match dan a. tapi kerjaannya sifatnya ke sharing
Tambahan: contoh koordinasi lah. Jadi ketika ada kasus gimana ini
Mengerjakan spot pekerjaan lah, coba olah ini lah, trus hasilmu
pekerjaan salah dalam rentang apa, kok gini ya, ada yang match gak.
satu karyawan waktu tertentu Jadi kaya lebih ke contoh koordinasi
Acc & Finc (JAWW: B301- lah dalam rentang waktu tertentu, tapi
apabila tidak B306) yang spot-spotnya aja.
masuk kerja
33

Lampiran C

GAMBAR 1.1 PENGERJAAN LPKP KEBUN DAN PRODUKSI


34

GAMBAR 1.2 PERIKSA KESEHATAN KARYAWAN KEBUN DAN HO


35

GAMBAR 1.3 KEBUN SAWIT STE (SUNGAI TERAS ESTATE) PT.


ANUGERAH SAWIT ANDALAN BANJARMASIN
RIWAYAT HIDUP

1. Nama Lengkap : Noor Amalia


2. Tempat Tanggal Lahir : Banjarmasin, 17 Agustus 1996
3. Agama : Islam
4. Kebangsaan : Indonesia
5. Status Perkawinan : Menikah
6. Alamat : Jl. Belitung Laut Gg. Sariawan No. 37 Rt. 007,
Banjarmasin
7. Pendidikan
a. SD : SDN-Standar Nasional Antasan Negeri 7 Banjarmasin
b. SMP : SMPN 1 Banjarmasin
c. SMA : SMAN 2 Banjarmasin
d. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
8. Orang Tua
Nama Ayah : Ashadi Rahmat, M. Pd
Pekerjaan : PNS (Kepala Sekolah)
Alamat : Jl. Belitung Laut Gg. Sariawan No. 37 Rt. 007,
Banjarmasin
Nama Ibu : Lely Syawaliyah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Belitung Laut Gg. Sariawan No. 37 Rt. 007,
Banjarmasin
9. Saudara : 3 orang
10. Pengalaman Organisasi
a. KAMUSH (Komunitas Mahasiswa Ushuluddin dan Humaniora)
b. HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Psikologi Islam
c. Sanggar Legenda
d. Sanggar Tari Prepekindo Taman Budaya Banjarmasin
e. TSC (Telkomsel School Community)
f. JFW (Jakarta Fashion Week)

Anda mungkin juga menyukai