WLA HRD PT Sawit
WLA HRD PT Sawit
SKRIPSI
Oleh:
NOOR AMALIA
NIM. 1401451615
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Menyelesaikan Program Sarjana
Psikologi Islam
Oleh:
Noor Amalia
NIM. 1401451615
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Noor Amalia
NIM. 1401451615
ii
PERSETUJUAN SKRIPSI
Noor Amalia
NIM. 1401451615
Mengetahui,
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
WORK LOAD ANALYSIS (WLA) PADA STAF HUMAN
RESOURCE DEVELOPMENT (HRD) DI PT. ANUGERAH
SAWIT ANDALAN BANJARMASIN
Dipersembahkan dan disusun oleh:
Noor Amalia
NIM.1401451615
Telah Diajukan pada Tim Penguji
Pada: Hari Kamis, 14 November 2019
Tim Penguji
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ushuluddin Dan Humaniora
UIN Antasari Banjarmasin
iv
ABSTRAK
Noor Amalia, 1401451615: “Work Load Analysis (WLA) pada Staf Human
Resource Development (HRD) di PT. Anugerah Sawit Andalan
Banjarmasin” Skripsi Jurusan Psikologi Islam, Fakultas Ushuluddin dan
Humaniora, 2019, Pembimbing: (1) Dra. Mulyani, M.Ag. Pembimbing (2)
Shanty Komalasari, M. Psi, Psikolog.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana WLA pada staf HRD
di PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin. Penelitian ini bersifat kualitatif
studi kasus. Subjek penelitian ini adalah staf HRD yang berjumlah 1 orang.
Pengumpulan data menggunakan angket (template kegiatan), observasi dengan
metode diary description, wawancara berbingkai, dokumentasi dan analisis data
menggunakan WLA dengan metode Full Time Equivalent (FTE).
v
MOTTO
vi
KATA PENGANTAR
الرحيم
ّ الرحمن
ّ بسم اهلل
skripsi ini. Shalawat dan salam juga peneliti haturkan kepada suri tauladan terbaik
ummat yaitu Nabi Muhammad SAW beserta para kerabat, sahabat serta orang
dengan judul “Work Load Analysis (WLA) pada Staff Human Resource
terlepas dari bantuan semua pihak baik dalam bentuk dukungan, bimbingan dan
arahan serta motivasi sehingga tugas yang terasa berat ini dapat diselesaikan.
1. Bapak Dr. Irfan Noor, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan
vii
2. Ibu Yulia Hairina, M.Psi, Psikolog selaku ketua Jurusan Psikologi Islam
3. Ibu Dra. Mulyani, M. Ag dan Ibu Shanty Komalasari, M.Psi, Psikolog selaku
4. Para dosen, asisten dosen, karyawan dan karyawati Fakultas Ushuluddin dan
dan layanan yang baik selama peneliti berstudi di Fakultas Ushuluddin dan
6. Seluruh subjek Mahasiswa Jurusan Psikologi Islam angkatan 2014 dan 2015
yang telah bersedia memberikan informasi dalam rangka pencarian data serta
7. Untuk keluarga, yaitu mama, abah, adik-adik yang tersayang dan tercinta
menyelesaikan skripsi.
8. Untuk suami, anak pertamaku Al-Fatih dan calon adiknya usia kandungan 5
viii
9. Seluruh teman-teman Psikologi Islam 2014 dan 2015, sahabat-sahabat
Akhirnya peneliti berharap agar skripsi ini bermanfaat untuk kita semua dan
atas segala bantuan dan bimbingan semua pihak, peneliti berdoa semoga Allah
Peneliti
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Konsonan
x
3. Konsonan rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah ditulis rangkap, أمحديةditulis
Ahmadiyyah
4. Ta’ marbutah di akhir kata
a. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah
terserap menjadi bahasa Indonesia seperti shalat, zakat dan
sebagainya.
ْجاعةditulis jama’ah
b. Bila hidup ditulis t.
اَلوليا كرامةditulis karamat al-awliyâ
c. Bila susunan kalimat sifat mausufah, maka ditulis h,
اَلسَلمية اجلماعةditulis al-jama’ah al-Islâmiyyah
5. Vokal Pendek
Fathah ditulis (a), Kasrah (i), dan Dhammah ditulis (u),
6. Vokal Panjang
A panjang ditulis â
I panjang ditulis î
U panjang ditulis û
7. Vokal-Vokal Pendek Yang Berurutan dalam Kata dipisahkan dengan
Apostroft(*)
أأنتمditulis a‟antum
مؤنثditulis mu‟anats
8. Kata Sandang Alif + Lam () ال
Baik huruf qamariyah dan syamsiyah ditulis sesuai dengan bunyi
hurufnya.
القرءانditulis al-Qur’an
الشيعةditulis al-Syi’ah
9. Huruf Besar
Penulisan huruf besar disesuaikan EYD.
10. Kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis perkata: شيخ اإلسَلمditulis Syaykh al-Islâm
xi
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 14
C. Tujuan dan Signifikasi Penelitian .............................................. 14
D. Definisi Istilah ........................................................................... 16
E. Penelitian Terdahulu .................................................................. 18
F. Sistematika Penelitian................................................................ 23
xii
C. Data dan Sumber Data ............................................................... 55
D. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 57
E. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 57
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 60
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 105
B. Saran-saran ................................................................................ 106
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
terdapat banyak berdiri organisasi dan industri kecil maupun besar. Di dalam
organisasi dan industri ada unsur yang sangat berperan yaitu manusia, tanpa
manusia organisasi dan industri tidak dapat berjalan, karena manusia adalah
penentu penggeraknya jalan sebuah organisasi dan industri ke arah yang lebih
baik. Oleh karena itu hendaknya organisasi dan industri memberikan arahan
dikelola oleh divisi Sumber Daya Manusia (SDM) atau bisa disebut juga
keberhasilan organisasi. 2
1
Heniyati, “Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja yang Optimal dengan Metode Work Load
Analysis (WLA) dan Work Force Analysis (WFA) di PT. Trikartika Megah” (Muhammadiyah
Surakarta, 2012), 1.
2
Aida Irmawati, “Peran Human Resource Development (HRD) dalam Meningkatkan
Produktifitas Karyawan di PT. Yanusurya Bhaktipersada” 18 (2015): 124.
1
2
adanya karyawan yang tepat dari segi kuantitas dan kualitas dengan memiliki
kompeten yang baik. Agar sesuai dengan jenis pekerjaan dan tugas
dengan kebutuhan. 3 Agar tugas dan jenis pekerjaan terarah sesuai dengan
yang lebih baik dari segi kuantitas dan kualitas di sebuah perusahaan, selain
itu juga sesuai dengan kebutuhan posisi jabatan dan jenis pekerjaan tertentu
dalam hal ini HRD sangat berpengaruh dan penting. Sehingga keberhasilan
sebuah organisasi berjalan dengan baik dan semakin maju. Dengan adanya
karyawan yang baik dari segi kuantitas, kualitas dan sesuai dengan tugas
tercapai.
3
Salsabila Wahyu Hadiyanti, “Tantangan dan Peluang Keberadaan Human Resource
Development (HRD) dalam Organisasi Pelayanan Sosial Studi Kasus pada Lembaga Rehabilitas
ODHA dan Konsumen Napza Rumah Cemara Bandung” 4 (2017): 136.
3
individu dan organisasi. 5 Dapat dilihat dari pernyataan di atas bahwa HRD
untuk bekerja keras mengerjakan pekerjaan dan waktu yang telah ditetapkan.
Sehingga dalam hal ini perusahaan di tuntut juga untuk memiliki kualitas
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka
4
“http://blog.asrifahmi.com//pengertian-hrd//,”http://blog.asrifahmi.com//pengertian-hrd//,
8 Februari 2019.
5
Irmawati, “Peran Human Resource Development (HRD) dalam Meningkatkan
Produktifitas Karyawan di PT. Yanusurya Bhaktipersada,” 124.
6
“http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-fungsi-dan-tugas-penting-hrd-dalam-
perusahaan,” http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-fungsi-dan-tugas-penting-hrd-dalam-
perusahaan, 9 Februari 2019.
4
pemegang jabatan. 7 Dapat dilihat dari pernyataan di atas bahwa beban kerja
yang di miliki oleh karyawan harus dapat diselesaikan dengan waktu yang
yang harus dicapai dalam waktu tertentu.8 Selain itu beban kerja ditentukan
dari standar kerja perusahaan sesuai dengan jenis pekerjaannya. 9 Hal ini
tersebut, maka beban kerja seseorang harus sesuai dengan jumlah tugas
pekerjaannya yang sudah di tetapkan oleh perusahaan. Selain itu juga dapat
Pendapat lain oleh Evely dan Girdano menyatakan bahwa beban kerja
tidak bisa menyelesaikan tugas yang terlalu banyak dalam waktu yang sudah
ditetapkan dan karyawan yang merasa tidak mampu mengerjakan tugas dari
7
“http://www.academia.edu,beban_kerja,” http://www.academia.edu,beban_kerja, t.t.,
diakses 8 Februari 2019.
8
Hanan Muhardiansyah, “Work Load Analysis dengan Metode Full Time Equivalents
(FTE) untuk Menentukan Kebutuhan Tenaga Kerja pada Dept. Produksi Unit Betalactam PT.
Phapros, Tbk,” t.t., 2.
9
Linanda Eka Anggraeni, “Analisis Beban Kerja untuk Menentukan Jumlah Karyawan
Optimal (Studi Kasus PT. Sanjayatama Lestari Surabaya)” III (2015): 226.
5
karyawan dan sesuai atau tidak sesuai dengan standar perusahaan. Sehingga
Menurut Arif, WLA adalah salah satu cara yang dapat digunakan
Selain itu dalam pendapat lain menurut Marwansyah WLA adalah proses
beban kerja dalam waktu tertentu bagi karyawan.12 Dari pernyataan di atas
penetapan waktu yang diperlukan bagi setiap karyawan agar waktu dalam
10
Ashar Sunyoto Munandar, Psikologi Industri dan Organisasi, Revisi (Jakarta: UI Press,
2008), 383–84.
11
Raissa Putri Nanda Wibawa, “Analisis Beban Kerja dengan Metode WLA sebagai
Pertimbangan Pemberian Intensif Pekerja (Studi Kasus Bidang PP IP PT. Brata Indonesia
(Persero)) Gresik,” 2014, 673.
12
Wildanur Adawiyah, “Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia dalam Aktivitas
Produksi Komoditi Sayuran Selada (Studi Kasus: CV Spirit Wira Utama)” IV, No. 2 (Agustus
2013): 129.
6
Selain penetapan waktu atau jumlah jam bekerja yang sesuai dengan
keseimbangan antara jumlah waktu bekerja dan karyawan yang baik dalam
Anggara bahwa beban kerja yang baik sebaiknya mendekati 100% atau dalam
kondisi normal. 13 Karena apabila beban kerja yang di terima berlebih atau
perusahaan. Apabila salah satunya tidak seimbang, maka beban kerjanya ada
yang berlebih atau overload, hal ini disebabkan karena karyawan bekerja di
bawah standar. Sementara itu, karyawan yang bekerja di atas standar, hal ini
13
Pinkie Winandari Budaya, “Workload Analysis in Quality Control Department” 11
(2018): 135.
14
Kalammollah, “Analisis Beban Kerja Untuk Menentukan Jumlah Karyawan Optimal
pada Koperasi Pesantren (KOPONTREN) Binaan Pemerintah (PEMKOT) Surabaya,” 2016, 194.
7
melalui WLA sangat penting untuk mengetahui berapa besar beban yang
yang diemban tidak melebihi batas standar dalam bekerja dan tidak
Psikologi Industri dan Organisasi dapat dipahami dari beberapa firman Allah
15
Mia Mayasari, “Work Load Analysis on CV. SASW CO Perdana” 3, No. 6 (2014): 675.
8
Beban tersebut di sebut juga dengan tekanan yang berasal dari internal
dan eksternal yang menyebabkan stres pada kerja. 17 Tekanan dalam pekerjaan
tanggung jawab yang besar. Sehingga para karyawan di tuntut pula untuk
lebih bekerja keras agar sebuah organisasi perusahaan dapat bersaing dengan
16
Aliah B. Purwakania Hasan, Pengantar Psikologi Kesehatan Islami (Jakarta: Rajawali
Press, 2008), 74–75.
17
Iin Tri Rahayu, Psikologi Perspektif Islam & Psikologi Kontemporer (Yogyakarta: UIN
Malang Press, 2009), 176.
9
terdapat kesatuan tindakan yang kuat dan utuh agar dapat mencapai tujuan
untuk kemajuan sebuah perusahaan. 18 Hal ini juga disebutkan pula dalam
membuat banyak perusahaan berdiri dan bersaing satu sama lain seiring
sawit, terutama minyak kelapa sawit. Salah satunya yaitu PT. Anugerah Sawit
yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2011. Perkebunan sawit dari Amanah
Group terdapat dua tempat salah satunya PT. Anugerah Sawit Andalan yang
18
M. Yacoeb, “Konsep Manajemen Dalam Perspektif Al-Qur’an: Suatu Analisis dalam
Bidang Administrasi Pendidikan” X (2013): 79.
10
Adapun hasil dari kebun kelapa sawit dari perusahaan PT. Anugerah
Sawit Andalan yaitu berupa minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dari
kelapa sawit untuk di ekspor ke beberapa pabrik di Asia Tenggara dan Cina.
Hasil turunan dari CPO tersebut dapat berupa minyak goreng, bahan dasar
kosmetik, bahan dasar untuk makanan. Adapun produk terbaru dari CPO
yaitu Virgin Palm Oil (VPO) dan bahan dasar Bahan Bakar Minyak (BBM)
generasi B100.
yaitu selama proses magang pada tanggal 25 Juni-25 Juli 2018 para karyawan
harus dicapai sesuai dengan target. Karena memiliki double pekerjaan atau
tugas dalam satu jabatan, itu adalah pekerjaan yang tidak mudah dilakukan
perusahaan lebih baik lagi dan semakin maju dalam kualitas dan kuantitas.
Untuk mendapatkan beban kerja yang sesuai dengan standar kerja, maka
19
Observasi Pribadi, Banjarmasin, 25 Juni- 25 Juli 2018.
11
pembagian tugas dan penempatan karyawan yang tepat dan sesuai dalam
berkembang, sistem juga belum terbentuk dengan baik seperti tuntutan tugas
ini disampaikan langsung dari staf HRD bahwa pekerjaan dengan double
tugas sudah biasa dilakukan dalam waktu bersamaan “kadang kami pun juga
merasa stres dari tugas-tugas pekerjaan itu, karena kita kerja gak asal kerja,
tapi untuk mencapai target kerja”.20 Hal ini pula dibenarkan oleh Supervisor
perusahaan ini sudah ada semenjak awal sampai sekarang, “selama ini sih
paling kompleks itu pekerjaan di lapangan, dalam enam hari bekerja saya
dua kali ke lapangan yaitu hari Senin dan Sabtu untuk memantau semua
kegiatan”.22 Hal ini bisa dikatakan double di urusan administrasi dan double
ini masih perusahaan yang berkembang yaitu memiliki kurang lebih enam
puluhan karyawan dalam kemajuan kualitas dan kuantitas perusahaan. Hal ini
PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin, selama kurang lebih satu bulan
atau empat minggu lamanya pada tanggal 25 Juni–25 Juli 2018. Berdasarkan
hasil observasi yang ditemukan pada perusahaan ini yaitu memiliki staf HRD
yang terdiri dari 1 orang, terhitung sejak masuk kerja pada pukul 08.00 WITA
terlihat sibuk bekerja tanpa jeda sampai waktu istirahat pada pukul 12.00-
22
S, Head Agronomy, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 27 Juni 2018.
23
PTT, Manager HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 28 Juni 2018.
13
“pekerjaan aku disini sih yang paling utama ya tentang penggajian khusus
itu, kalo pembagian gajiannya di sini berjenjang, gak sekaligus dan langsung
lewat bank. Sebelum penggajian itu ya ada rekapan lembur, cuti, absen. Trus
yang kedua kunjungan kebun, wajib juga itu karena tiap enam bulan sekali
dicek kesehatan dan dirolling, itu pekerjaan wajib. Selanjutnya isu-isu umum
karyawan, biasanya aku juga yang langsung turun tangan menanganinya,
kaya masalah KASI salah satunya, masih terkait dengan ketenagakerjaan
juga, seperti atasan minta croschekkan data.”24
oleh staf HRD antara lain tentang penggajian, membuat rekap lembur, cuti
dan absen, selain itu melakukan kunjungan kebun untuk memeriksa kesehatan
pengukuran terhadap beban kerja pada karyawan HRD agar diketahui berapa
besar beban yang diemban dan perlu atau tidak dalam penambahan karyawan
24
JAWW, Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 1 Maret 2019.
14
peningkatan efesiensi kerja pada karyawan HRD, selain itu pula salah satu
permasalahan yang ingin peneliti pecahkan dalam pembahasan ini yaitu cara
produktif.
mengkaji lebih jauh dengan melakukan penelitian ilmiah yang berjudul Work
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana besar beban kerja pada posisi staf HRD di PT. Anugerah Sawit
Andalan Banjarmasin?
3. Berapa jumlah karyawan ideal yang dibutuhkan pada posisi staf HRD di
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah:
15
dan efektif yang dibutuhkan dalam bekerja pada posisi staf HRD di
b. Untuk menganalisis besar beban kerja pada posisi staf HRD di PT.
2. Signifikasi Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Perusahaan
D. Definisi Istilah
dan ambigu.25 Maka definisi istilah dari penelitian ini sebagai berikut:
yang dikerjakan.26 Selain itu menurut Anggara bahwa beban kerja yang
25
Saiffudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), 75.
26
Wibawa, “Analisis Beban Kerja dengan Metode WLA sebagai Pertimbangan Pemberian
Intensif Pekerja (Studi Kasus Bidang PP IP PT. Brata Indonesia (Persero)) Gresik,” 673.
27
Budaya, “Workload Analysis in Quality Control Department,” 135.
17
staf HRD. Agar beban kerja karyawan pada staf HRD mendekati 100%
dan organisasi. 30
28
Adawiyah, “Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia dalam Aktivitas Produksi
Komoditi Sayuran Selada (Studi Kasus: CV Spirit Wira Utama),” 129.
29
“http://blog.asrifahmi.com//pengertian-hrd//.”
30
Irmawati, “Peran Human Resource Development (HRD) dalam Meningkatkan
Produktifitas Karyawan di PT. Yanusurya Bhaktipersada,” 125.
18
perusahaan.
E. Penelitian Terdahulu
WLA.
2. Jurnal yang disusun oleh Pinkie Winandar Budaya dan Ahmad Muhsin,
obatan etikal, nutrisi klinis dan cairan infus, alat-alat kesehatan dan IV
semua karyawan pada seksi Biologi memiliki beban kerja yang tinggi,
seharusnya beban kerja yang standar yaitu mendekati 100%. Hal ini
karyawan.
WLA.
Informasi.
21
“Hubungan Antara Beban Kerja Fisik dan Beban Kerja Mental Berbasis
22
Kesimpulan penelitian yaitu beban kerja fisik dan beban kerja tidak
beban kerja fisik dan mental, serta kejenuhan kerja (burn out).
23
untuk mengetahui besar beban kerja, waktu efektif kerja dan jumlah
F. Sistematika Penelitian
informasi dan hal-hal yang dibahas terdiri dari lima bab sebagai berikut:
pada latar belakang masalah, dibuat pula rumusan masalah, tujuan dan
penulisan.
penelitian, lokasi, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data,
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
terjadi karena perlu dilakukan analisis dalam hal ini analisis beban kerja
atau WLA, yang disebut sistem terbatas kontemporer (kasus) atau beragam
54
55
mendapatkan hasil yang lebih rinci tentang waktu efektif kerja, besaran
beban kerja dan jumlah karyawan ideal pada staf HRD di PT. Anugerah
B. Lokasi Penelitian
Selatan. Adapun aktifitas atau job description yang dilakukan antara lain
rekap gaji karyawan, periksa kesehatan karyawan kebun dan Head Office
pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisa dengan suatu metode
1. Data
yang digali dalam penelitian ini berkaitan dengan data primer yang
2. Sumber Data
4
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), 13–14.
5
Saiffudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), 91.
57
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah karyawan tetap staf HRD yang bekerja
2. Objek Penelitian
1. Angket
6
Rahmat Hidayat, “Analisis Beban Kerja untuk Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya
Manusia (SDM) Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)
Kabupaten Lombok Barat” 7, No. 3 (September 2018): 50.
58
2. Observasi
HRD.
3. Wawancara
7
Jelpa Periantalo, Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2016), 79.
8
Sulisworo Kusdiyanti, Observasi Psikologi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015),
3.
9
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, 72.
10
Sulisworo Kusdiyanti, Observasi Psikologi, 80.
11
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, 67.
59
4. Dokumentasi
12
Rahmadi, Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, 68.
13
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, 76–77.
60
a. Editting
b. Coding
jenis data yang sama. Kode dapat berbentuk simbol, huruf atau
14
Victorianus Aries Siswanto, Strategi dan Langkah-langkah Penelitian (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012), 70.
61
FTE.
c. Tabulating
Adianto15, yaitu:
Total Hours =
FTE =
WLA=
d. Interpertasi Data
15
Yuly Wahyu Pambudi, “Analisis Beban Kerja Karyawan dengan Metode Full Time
Equivalent (Studi Kasus UKM Unlogic Projeck)” (UII, 2017), 20.
16
Pinkie Winandari Budaya, “Workload Analysis in Quality Control Department” 11
(2018): 135.
62
2. Analisis Data
terorganisir dengan baik sesuai dengan unit sosial tersebut. Ciri khas
dari studi kasus yaitu sistem yang berbatas atau (bounded system) yang
memiliki batas dalam waktu, tempat dan hal kasus yang diangkat dapat
17
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial (Jakarta:
Salemba Humanika, 2012), 76.
63
kegiatan bekerja dan waktu penyelesaian bekerja pada staf HRD di PT.
Faktor Kelonggaran
Contoh
(%)
Pekerjaan
Ekuivalen
A. Tenaga yang
beban Pria Wanita
dikeluarkan
(kg)
1. Dapat Bekerja di Tanpa 0,00-6,00 0,00-6,00
diabaikan meja, duduk beban
2. Sangat Bekerja di 0,00-2,25 6,00-7,5 6,00-7,5
ringan meja, berdiri
3. Ringan Menyekop 2,25-9,00 7,5-12,00 7,5-16,00
ringan
4. Sedang Mencangkul 9,00-18,00 12,00-19,00 16,00-30,00
5. Berat Mengayuh 19,00-27,00 19,00-30,00
palu yang berat
6. Sangat Memanggul 27,00-50,00 30,00-50,00
berat beban
7. Luar biasa Memanggul Di atas 50
berat kurang berat
B. Sifat Kerja
1. Duduk Bekerja duduk 0,00-1,0
ringan
18
Yuly Wahyu Pambudi, “Analisis Beban Kerja Karyawan dengan Metode Full Time
Equivalent (Studi Kasus UKM Unlogic Projeck) dalam Modul Pengukuran Kerja Langsung,” 28–
29.
64
E. Keadaan
Temperatur Kelemahan
(˚C) Berlebihan
Tempat Normal
Kerja**)
1. Beku Di bawah 0 Di atas 10 Di atas 12
2. Rendah 0-13 10-0,0 12-5,00
3. Sedang 13-22 5,00-0 8,00-0
4. Normal 22-28 0-5,00 0-8,00
5. Tinggi 28-38 5,00-40 8-100
6. Sangat tinggi Di atas 38 Di atas 40 Di atas 100
F. Keadaan
Atmosfer
***)
1. Baik Ruang yang berventilasi baik, udara segar 0
2. Cukup Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan (tidak 0-5
berbahaya)
3. Kurang baik Adanya debu-debu beracun atau tidak 5,00-10
4. Buruk beracun tetapi banyak
Adanya bau-bauan yang berbahaya yang 10,00-20
mengharuskan menggunakan alat-alat
pernapasan
G. Keadaan
Lingkungan
yang Baik
1. Bersih, sehat, 0
cerah dengan
kebisingan
rendah
2. Siklus kerja 0-1
berulang-
ulang antara
5-10 detik
3. Siklus kerja 1-3
berulang-
ulang antara
0-5 detik
4. Sangat bising 0-5
5. Jika faktor- 0-5
66
faktor yang
berpengaruh
dapat
menurunkan
kualitas
6. Terasa 5-10
adanya
getaran lantai
7. Keadaan- 5-15
keadaan
yang luar
biasa (bunyi,
kebersihan,
dll.)
Keterangan:
*) Kontras antara warna hendaknya diperhatikan
**) Tergantung juga pada keadaan ventilasi
***) Dipengaruhi juga oleh ketinggiam tempat kerja dari permukaan
laut dan keadaan iklim
Catatan: Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi bagi pria=0-2,5%,
sedangkan pada wanita=2-5,0%.
BAB IV
Estate dan Sungai Teras Estate, salah satunya PT. Anugerah Sawit
67
68
memiliki 68 karyawan.
2. Identitas Perusahaan
Kalimantan Selatan
a. Visi
b. Misi
dan berintegritas.
69
soil management yang terpadu dan tepat guna, soil and water
Development.
perkebunan.
BAGIAN JUMLAH
Direktur 2
PSD 8
Enginering 4
Agronomy 24
Internal Audit 7
Finance & HR 2
GA 2
Accounting & Purchasing 7
Security 4
70
Driver 5
Officeboy 3
Total 68
hari kerja, yaitu Senin–Jum’at, waktu kerja dalam sehari 7 jam bekerja
dan hari Sabtu, waktu kerja 5 jam bekerja dengan jadwal kerja/minggu
a. Senin – Jum’at
b. Sabtu
Total = 40 jam
= 2400 menit
kategori aktifitas kerja dan waktu penyelesaian kerja pada staf HRD di
sebagai berikut:
Nama Periode
Aktifitas Jabatan F Waktu
Jabatan (H/M/B/T)
Rekap gaji karyawan: B 1 2
a. Mengambil absen dari hari kerja
mesin ceklot
b. Download data dari mesin
ceklot
c. Pemeriksaan data absensi
terkait kehadiran,
ketepatan waktu dan
keterlambatan
Finance d. Koreksi secara manual,
& Human potong uang makan dan
Resource transport bagi karyawan
yang terlambat dan pulang
duluan
e. Mengambil data untuk
update dari ijin-ijin
kedinasan di sesuaikan
(crosscheck) dengan
tanggal
f. Crosschek data ceklot
dengan permintaan data
72
Keterangan:
B = Bulan
H= Hari
F= Frekuensi
74
beban kerja, waktu efektif kerja dan jumlah karyawan ideal yang
No. 102, pasal 9 ayat (1), tahun 2004, tentang pengaturan waktu
dan kerja lembur yaitu dalam hal upah karyawan dibayar secara
dalam 1 minggu.1
jam kerja 25 hari kerja dalam sebulan dengan Senin – Jum’at 7 jam
1
“http://mazreynaldy.blogspot.com/2016/04/perhitungan-beban-kerja//,”
http://mazreynaldy.blogspot.com/2016/04/perhitungan-beban-kerja//, t.t., diakses 19 September
2019.
75
dan hari Sabtu 5 jam atau disebut juga menggunakan pola 6 hari
Per tahun = 287 x 420 menit = 120. 540 menit = 2.009 jam
dan ijin yang telah dilakukan di atas maka di dapatkan jam kerja efektif
dalam satu tahun, satu bulan, satu minggu dan satu hari adalah sebagai
berikut:
76
staf HRD dalam satu tahun adalah 2.009 jam/tahun. Pada kenyataannya
staf HRD memulai kembali bekerja setelah istirahat tidak sesuai jam
17%=83%. Total jam efektif kerja didapatkan dari efektifitas kerja yang
nilai allowance pada suatu proses pekerjaan. Dimana nilai allowance ini
berikut:
78
suatu pekerjaan yang dikonversikan dalam nilai indeks nilai FTE yaitu:2
Total Hours =
2
Hanan Muhardiansyah, “Work Load Analysis dengan Metode Full Time Equivalents
(FTE) untuk Menentukan Kebutuhan Tenaga Kerja pada Dept. Produksi Unit Betalactam PT.
Phapros, Tbk,” t.t., 2.
3
Yuly Wahyu Pambudi, “Analisis Beban Kerja Karyawan dengan Metode Full Time
Equivalent (Studi Kasus UKM Unlogic Projeck)” (UII, 2017), 20.
79
FTE =
sebagai berikut:
a. Total hours =
=4. 018
FTE =
= 2,40
b. Total hours =
=10.045
FTE =
= 6,02
c. Total hours =
=2.009
FTE =
= 1, 20
80
d. Total hours =
=4. 018
FTE =
= 2,40
e. Total hours =
=6. 027
FTE =
= 3,61
f. Total hours =
=6.027
FTE =
= 3,61
g. Total hours =
=4.018
FTE =
= 2,40
81
h. Total hours =
=1,148
FTE =
= 0,68
nilai beban kerja yang berlebih atau overload,hal ini di karenakan total
nilai FTE dari seluruh aktifitas kerjanya berada di atas angka 1, 28 yaitu
22,32 yaitu termasuk dalam kategori overload. Oleh karena itu, perlu
yaitu:
WLA=
Keterangan:
Waktu penyelesaian (menit)
Beban kerja (frekuensi per tahun)
sebagai berikut:
a. WLA =
= 6,04
b. WLA =
= 15, 11
4
Pinkie Winandari Budaya, “Workload Analysis in Quality Control Department” 11
(2018): 135.
5
Yuly Wahyu Pambudi, “Analisis Beban Kerja Karyawan dengan Metode Full Time
Equivalent (Studi Kasus UKM Unlogic Projeck),” 18–19.
83
c. WLA =
= 3, 02
d. WLA =
= 6, 04
e. WLA =
= 9,06
f. WLA =
= 9,06
g. 840 menit x 25 =
= 151,1
h. 240 menit x 25 =
= 43,1
84
beban kerja berlebih atau overload, hal ini dikarenakan total nilai WLA
dari seluruh aktifitas kerjanya berada di atas normal dengan nilai lebih
dari 100% yaitu 243% yang termasuk dalam kategori overload. Oleh
D. Hasil Observasi
memiliki tinggi badan ± 155 cm, warna kulit sawo matang dan
pukul 08.30 JAWW sibuk mengerjakan dan mencek data terkait LPKP
yaitu pengajian dan senam pagi hingga pukul 09.30. Pada pukul 10.00
Pukul 13.30 mulai pengecekkan, terbagi menjadi dua sesi, sesi yang
mengukur berat badan, tensi, cek kolesterol, konsul dengan dokter dan
sampai di kantor.
86
E. Hasil Wawancara
Dari hasil wawancara dengan JAWW orang yang terbuka dan mau
warna coklat muda. Dari hasil wawancara JAWW terbuka saat peneliti
“iya biasanya dua hari, kalo satu hari gak ngatasin, karena harus
detail”6
hari dalam satu bulan, karena semua tempat yang di cek kesehatan
berikut:
“Iya, kalo nunggu waktu satu hari gak bisa. Terkadang ya dari
kitanya cepat, dari BPJSnya belum ada feedback.”8
pengerjaannya apabila fokus bisa satu hari, apabila tidak bisa tiga atau
“iya itu yang agak lama juga aku ngerjainnya. Biasanya sih kalo
fokus satu PT itu satu hari, tapi kalo gak ya bisa satu sampai tiga
hari, kalo gak bisa seminggu.”9
6
JAWW, Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
7
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
8
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
88
“Diawal bulan juga itu. Ya kalo awal bulan ini kan kita bermain
range, rangenya dari tanggal satu sampai sepuluh, kemudian tanggal
sepuluh sampai dua puluh. Jadi kan kadang yang kaya urgent-urgent
LPKP produksi atau kebun ini kan kita mulai rangenya tanggal satu
sampai sepuluh kita harus sudah kelar, entah itu tanggal berapanya.
Nah itu biasanya butuh dua hari pengerjaan.”10
Aktifitas kerja keenam yaitu pengerjaan PDO dan LPJ perusahaan ,
terlalu banyak bisa satu hari selesai, tapi apabila banyak pekerjaan
yang harus dikerjakan maka tidak bisa satu hari selesai, seperti dalam
“kan periode PDO kitakan dari tanggal dua puluh lima sampai
dua puluh lima. Dua puluh lima bulan ini sampai dua puluh lima
bulan selanjutnya. Biasanya tak kerjain di bawah tanggal tiga puluh
harus sudah selesai. Biasanya bisa cepat asal gak terlalu banyak
datanya dari kebun-kebun, satu hari selesai.”11
tergantung dari permintaan owner dan tidak bisa dalam dua hari
“Kalo sebulan sekali iya, tapi timeingnya ini yang gak bisa di
tebak. Bisa di awal, bisa di tengah, bisa di akhir. Tergantung
ownernya. Kalo ownernya pengen di akhir, ya di akhir.”, “ Iya tapi
9
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
10
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
11
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
89
gak bisa juga dua hari, tergantung permintaannya sih. Kadang yang
susah itu minta laporan PDO dan transkipnya itu yang agak susah,
soalnya itu agak lama.”, “susahnya kalo gak fokus, diajak kesana, di
ajak kesini, ngerjain ini, mana lagi ngerjain ini, kalo gitu yaudahlah
bisa tiga sampai empat hari.”
sebagai berikut:
“Itu tiap hari itu. Tiap hari tu pang, kaya sekarang aku harus
tau kendaraanku yang harus keluar apa aja kan.”, “kita monitoring
berapa sih habisnya dalam satu bulan ini kan rekapan pembelian
bensin itu berapa sih.”, “baru dikalibrasi dalam satu bulan kan awal
segini, terakhir satu bulan segini, pengisian satu bulan berapa ratus
liter, disitu nanti ketahuan kalibrasinya.”12
12
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
13
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
90
“Kalo yang Tknya ini yang agak susah. Susahnya karena kan
pengelolanya bukan dari BPJS Kesehatan, BPJS Kesehatan ini kan
kita tinggal ke kantor sana, di sanakan sudah ada yang menangani
badan administrasi gitu. Jadi kita langusung ke badan usaha, bukan
pribadi.”14
Selain itu juga aktifitas kerja keenam yaitu pengerjaan PDO dan
sebagai berikut:
“Kadang yang susah itu minta laporan PDO dan transkipnya itu
yang agak susah, soalnya itu agak lama.”15
14
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
15
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019.
91
“Biasanya sih yang susah itu dadakan, kalo dadakan ini, kaya kalo
sekarang kan hari Jum’at ya, tiba-tiba ngomong hari Senin lah kita
rapat sore, kelabakanlah kita kan, otomatis Jum’at sama Sabtu ini kan
tepotong waktunya untuk menyelesaikan itu.”16
kesehatan karyawan kebun dan HO, karena memakai waktu satu hari
sebagai berikut:
“Yang capek itu biasanya kalo habis dari kebun, badan ni rasanya
ngedrop, KO lah istilahnya. Biasanya kalo kerjaan di kantor bisa di
selang-selingi istirahat kalo capek, kalo di kebun ini kerjaannya
lumayan. Kaya kebun di Rantau Bamban itu habis di perjalanan untuk
pemeriksaan kesehatan, berangkat dari sini jam delapan, nyampai
lokasi jam dua belasan, setelah pemerikasaan tiga sampai empat jam
baru balik, masih ada empat sampai lima jam perjalanan lagi, nah
yang capeknya disitu. Biasanya habis dari kebun badan rasanya
gimana gitu.”17
yang lain, tergantung mood, tidak fokus dalam bekerja dan kelelahan
16
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019
17
JAWW. Staf HRD, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20 September 2019
92
staf HRD hanya ada satu orang karyawan. Sehingga hal-hal tersebut
F. Pembahasan
aktifitas kerja yang meliputi waktu standar kerja, jenis pekerjaan dan
kekurangan.
dampak yang tidak baik bagi individu itu sendiri maupun bagi
menurut Putra yaitu adanya target kerja yang harus dicapai, kondisi
kegiatan atau aktifitas kerja karyawan dan waktu kerja agar dapat
untuk mengetahui besaran beban kerja, waktu efektif kerja dan jumlah
18
Hanan Muhardiansyah, “Work Load Analysis dengan Metode Full Time Equivalents
(FTE) untuk Menentukan Kebutuhan Tenaga Kerja pada Dept. Produksi Unit Betalactam PT.
Phapros, Tbk,” 2.
19
Jeky K R Rolos, “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Asuransi Jiwasraya Cabang Manado Kota” 6, No. 4 (2018): 21.
20
Pinkie Winandari Budaya, “Workload Analysis in Quality Control Department,” 135.
94
atau tugas dari suatu pekerjaan yang diberikan bagi setiap karyawan.
Dalam tugas tersebut tentu adanya kejelasan atau deskripsi dari setiap
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau
hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami,
21
Wildanur Adawiyah, “Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia dalam Aktivitas
Produksi Komoditi Sayuran Selada (Studi Kasus: CV Spirit Wira Utama)” IV, No. 2 (Agustus
2013): 129.
95
Dalam hal ini HRD sebagai pengaruh besar dan berperan penting
Oleh karena itu HRD juga sangat berpengaruh besar dan berperan
22
“http://blog.asrifahmi.com//pengertian-hrd//,”http://blog.asrifahmi.com//pengertian-
hrd//, 8 Februari 2019.
23
Aida Irmawati, “Peran Human Resource Development (HRD) dalam Meningkatkan
Produktifitas Karyawan di PT. Yanusurya Bhaktipersada” 18 (2015): 124.
97
sesuai. 24
perusahaan.
aktifitas kerja dari staf HRD yaitu sebesar 22,32. Yang dimana
24
I Komang Ardana, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012),
26.
98
mendapatkan nilai beban kerja yang berlebih atau overload, hal ini di
karenakan total nilai FTE dari seluruh aktifitas kerjanya berada di atas
kerja karyawan.
Overload (>100%).27
25
Elvi Fetrina, “Analisis Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Perhitungan Beban Kerja
Pegawai (Studi Kasus: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)” 10, No. 2
(2017): 73.
26
Pinkie Winandari Budaya, “Workload Analysis in Quality Control Department,” 135.
27
Yuly Wahyu Pambudi, “Analisis Beban Kerja Karyawan dengan Metode Full Time
Equivalent (Studi Kasus UKM Unlogic Projeck)” (UII, 2017), 18–19.
99
rekurtmen mendatang.
optimal.
Oleh karena itu, dengan beban kerja yang overload tersebut, maka
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya”
sebagai bentuk rahmat dari Allah dan setiap manusia akan diberi
berwudhu harus dengan air, tetapi apabila tidak ada air atau sulit
28
M. Quraish Shihab, 745–747.
102
Selain itu, bahwa sesuatu hal yang bersifat berlebihan itu tidak
Andalan Banjarmasin.
yang dialami subjek dalam bekerja karena tidak ada staf HRD lainnya
Beban Kerja
Melakukan
pengurangan Karyawan bekerja di
aktifitas kerja bawah standar
perusahaan
Overload Overload
>1,28 >100%
Pengurangan aktifitas
kerja pada staf HRD
Penambahan jumlah
karyawan sebanyak 1
orang pada staf HRD
104
dan FTE pada staf HRD di PT. Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin,
overload atau berlebihan yaitu memiliki nilai sebesar 22,32 atau berada
G. Keterbatasan Penelitian
sebagai berikut:
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Besar beban kerja pada posisi staf HRD di PT. Anugerah Sawit
nilai >100%.
105
106
yang berlebihan.
B. Saran
sebagai berikut:
Anita, Julia. “Pengaruh Penempatan dan Beban Kerja Terhadap Motivasi Kerja
dan Dampaknya pada Prestasi Kerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan
Mobilitas Penduduk Aceh” 2, No. 1 (November 2013).
Cega, Gilang Fathin. “Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Kerja
Karyawan Divisi Logistik di PT XYZ Menggunakan Metode Work
Sampling” 4, No. 3 (Desember 2013).
Creswell, John W. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilih di Antara Lima
Pendekatan. 3 ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
107
108
Heniyati. “Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja yang Optimal dengan Metode Work
Load Analysis (WLA) dan Work Force Analysis (WFA) di PT. Trikartika
Megah.” Muhammadiyah Surakarta, 2012.
“http://blog.asrifahmi.com//pengertian-hrd//.”
http://blog.asrifahmi.com//pengertian-hrd//, 8 Februari 2019.
“http://mazreynaldy.blogspot.com/2016/04/perhitungan-beban-kerja//.”
http://mazreynaldy.blogspot.com/2016/04/perhitungan-beban-kerja//, t.t. Diakses
19 September 2019.
“http://www.academia.edu,beban_kerja.” http://www.academia.edu,beban_kerja,
t.t. Diakses 8 Februari 2019.
“http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-fungsi-dan-tugas-penting-hrd-
dalam-perusahaan.” http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-fungsi-
dan-tugas-penting-hrd-dalam-perusahaan, 9 Februari 2019.
Nugroho, Septian. “Analisis Beban Kerja dalam Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
Optimal pada Departemen Packing (Studi Kasus PT. Arjuna Utama Kimia
Surabaya),” t.t.
Pambudi, Yuly Wahyu. “Analisis Beban Kerja Karyawan dengan Metode Full
Time Equivalent (Studi Kasus UKM Unlogic Projeck).” UII, 2017.
Purnomo, Hari. “Work Load Anlaysis for Determining The Number of Employees
at Banking Companies,” Juli 2015.
Rolos, Jeky K R. “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Asuransi Jiwasraya Cabang Manado Kota” 6, No. 4 (2018).
Wibawa, Raissa Putri Nanda. “Analisis Beban Kerja dengan Metode WLA
sebagai Pertimbangan Pemberian Intensif Pekerja (Studi Kasus Bidang PP
IP PT. Brata Indonesia (Persero)) Gresik,” 2014.
Yin, Robert K. Studi Kasus: Desain dan Metode (Case Study Research: Design
and Methods). Trans. oleh M. Djauzi Mudzakir. Jakarta: PT. Raja
Grafindo, 2013.
Lampiran A
Direktur
Staff
Asisten I Humas
Asisten I Asisten I Asisten I
KASI KASI
2
Lampiran B
1. Angket (template kegiatan)
Ket:
Tabel Periode:
Periode (Harian/Mingguan/Bulanan/Tahunan)
Jumlah (Berapa kali dalam mengerjakan aktifitas jabatan dalam satu
periode)
Tabel Frekuensi:
Berapa kali dalam mengerjakan aktifitas jabatan
Tabel Waktu:
Waktu yang dibutuhkan dalam mengerjakan per aktifitas kerja
3
Nama Periode
Aktifitas Jabatan F Waktu
Jabatan (H/M/B/T)
Rekap gaji karyawan B 1 2
hari kerja
Periksa kesehatan karyawan B 1 5
kebun dan HO hari kerja
Rekonsiliasi BPJS TK & B 1 1
Kesehatan hari kerja
Rekap kesehatan karyawan B 1 2
Finance
hari kerja
& Human
Pengerjaan LPKP kebun & B 1 3
Resource
produksi hari kerja
Pengerjaan PDO & LPJ B 1 3
perusahaan hari kerja
Permintaan data umum H 1 2
hari kerja
Monitoring pemakaian H 1 4
kendaraan jam
Ket:
Tabel Periode:
Periode (Harian/Mingguan/Bulanan/Tahunan)
Jumlah (Berapa kali dalam mengerjakan aktifitas jabatan dalam satu
periode)
Tabel Frekuensi:
Berapa kali dalam mengerjakan aktifitas jabatan
Tabel Waktu:
Waktu yang dibutuhkan dalam mengerjakan per aktifitas kerja
4
2. Observasi
LAPORAN OBSERVASI
a. Observasi 1
kantor pada pukul 07.55. Setelah itu Pa J dan saya saling menyapa
saya. Jarak dan tempat yang saya duduki untuk melihat Pa J dan
sekat dinding tembok, yang terdapat 3 buah kursi, 2 buah meja lengkap
dengan menggunakan absensi sidik jari yaitu ibu jari sebelah kanan.
datanya masuk dan keluar segitu jumlahnya, gak ada lagi tambahan
kertas. Tak lama setelah memprint Pa J berdiri dan keluar dari ruang
dan berkata kepada peneliti “mau ke kasir dulu croscek ada pemasukan
kebun produksi PT. ASA yang judul di atasnya huruf tebal (bold) dan
LPKP tadi, setelah itu Pa J berdiri dan menuju ke luar ruangan kerja
b. Observasi 2
“nanti habis sholat Jum’atan, duduk aja di dalam ruanganku, disitu ada
meja dan kursi kosong disediakan, komputer juga ada, sambil aja
nanti, supaya enak, kalo disinikan susah kalo ada tamu lain datang”.
kerjakan, Pa J menjawab “Oh... LPKP kebun, ini mau tak lanjut lagi”.
7
kendaraan tadi hingga pukul 16. 00. Namun pada saat adzan sholat
pulang dengan memasang jaket dan tasnya, setelah itu ke luar dari
menoleh ke belakang dan berkata “Oh iya mel, besok pagi pakai baju
olahraga santai aja, soalnya besok kita ada senam pagi di kantor
c. Observasi 3
atas kursi, kunci motor yang di letakkan dalam saku jaket dan
karyawan yang berkumpul dan tak lama ustad datang, dan acara
Estate), jadi hari Senin saya di suruh untuk istirahat saja, karena
d. Observasi 4
sehingga harus memutar arah lumayan jauh untuk pindah jalur dan
11
3. Wawancara
LAPORAN WAWANCARA
124. BPJS TK dan Kes gimana itu pa? Dan TK itu apa JAWW: B123-
125. maksudnya pa? B159
126. TK itu tenaga kerja. Kalo kesehatan biasanya tak
127. tulis BPJS Kes, kalo BPJS tenaga kerja tak tulis
128. BPJS TK. Kalo itu biasanya kerjaan di akhir
129. bulan. Jadi biasanya ada konfirmasi dari kebun,
130. minta tolong dari kebun ada gak karyawan yang
131. keluar atau masuk. Nah ketika udah dapat datanya
132. dari kebun, tak list, ini ada masuk, ada keluar,
133. baru kita laporkan ke BPJS, di BPJS kita lapor ini
134. loh ada anggota ku keluar, tolong non aktifkan,
135. baik itu kesehatan maupun tenaga kerja ya. Nah
136. itu kan butuh waktu itu, soalnya kan satu hari gak
137. bisa minta data, itu yang bisa molor bisa tiga hari,
138. empat hari. Jadi kadang tak telpon langsung, eh
139. ada keluar gak atau masuk, oke baru aku bikin
140. suratnya ke BPJSnya, ini yang masuk yang keluar,
141. kalo normal ya pembayaran normal aja.
142. Jadi nunggu konfirmasi dulu, makanya lama jadi
143. gak bisa satu hari pengerjaannya ya pa?
144. Iya, kalo nunggu waktu satu hari gak bisa.
145. Terkadang ya dari kitanya cepat, dari BPJSnya
146. belum ada feedback. Kaya baru ini, sampai
147. sekarang belum ada kabarnya. Padahal ini kan
148. sudah masuk bulan ke dua ini. Jadi bulan Juli kita
149. daftarkan, Agustus belum dapat kabar, nah
150. sekarang jalan September kan. Nah makanya mau
151. gak mau nanti di akhir ini kan harus tak
152. tanggapkan lagi, kenapa ko belum dikabarin. Ini
153. sih yang agak susah. Kalo yang Tknya ini yang
154. agak susah. Susahnya karena kan pengelolanya
155. bukan dari BPJS Kesehatan, BPJS Kesehatan ini
156. kan kita tinggal ke kantor sana, di sanakan sudah
157. ada yang menangani badan administrasi gitu. Jadi
158. kita langusung ke badan usaha, bukan pribadi. Jadi
159. kalo minta apa, minta apa cepat.
160. Oh gitu. Trus yang rekap kesehatan karyawan tadi Aktivitas Kerja 4
161. dari BPJS tadi kah pa? JAWW: B160-
162. Iya, itu salah satunya. Kemudian itu kan ada, ada B182
163. karyawan ini kan. Kita berobat ini kan ada dua,
164. yang lewat BPJS Kesehatan sama ada yang lewat
165. insum.
166. Apa tuh insum pa?
167. Insum ini yang istilahnya rembes lah. Jadi kalo
168. ada orang yang berobat lah, ya udah pakai
169. uangnya dulu, nanti uangnya kita ganti.
17
170. Oh gitu.
171. Iya, nah itu nanti aku ngerekap dalam satu bulan
172. ada siapa-siapa aja yang berobat. Ini ada bentuk
173. laporannya, tak rekap, ini ada laporanya begini,
174. ini, ini. Tak rekap, habis itu ada rekapannya
175. berapa rupiah dalam satu bulan untuk berobat. Itu
176. ada tiga PT, karena di sini ada tiga PT, PT. ASA
177. sendiri, KJP sendiri, PT. ASIH sendiri.
178. Ketiganya direkap?
179. Haha, iya itu yang agak lama juga aku
180. ngerjainnya. Biasanya sih kalo fokus satu PT itu
181. satu hari, tapi kalo gak ya bisa satu sampai tiga
182. hari, kalo gak bisa seminggu.
183. Oh iya pa. Kemudian, aktivitas pengerjaan LPKP Aktivitas Kerja 5
184. kebun dan produksi itu gimana pa? JAWW: B183-
185. Diawal bulan juga itu. Ya kalo awal bulan ini kan B202
186. kita bermain range, rangenya dari tanggal satu
187. sampai sepuluh, kemudian tanggal sepuluh sampai
188. dua puluh. Jadi kan kadang yang kaya urgent-
189. urgent LPKP produksi atau kebun ini kan kita
190. mulai rangenya tanggal satu sampai sepuluh kita
191. harus sudah kelar, entah itu tanggal berapanya.
192. Nah itu biasanya butuh dua hari pengerjaan.
193. Karena di sinikan dua PT, dua PT ini maksudnya
194. KJP sendiri, PT. ASA sama ASIH tak gabungkan
195. biasanya, karna satu manajemen kan, kemudian
196. tak bikin dua itu. Jadi data itu ngambil dari
197. CEOnya kebun. CEOnya itu laporan keuangannya
198. kebunlah, dari laporan keuangan kebun biaya-
199. biayanyalah tak printkan, kemudian setelah tak
200. printkan tau totalnya berapa, kalo misalkan ada
201. perlu data minta dari agronomy nanti aku bikinkan
202. dalam bentuk sendiri, namanya format LPKP.
203. Kalo pengerjaan PDO dan LPJ gimana pa? Aktivitas Kerja 6
204. Kalo PDO itu biasanya, kan periode PDO kitakan JAWW: B202-
205. dari tanggal dua puluh lima sampai dua puluh B224
206. lima. Dua puluh lima bulan ini sampai dua puluh
207. lima bulan selanjutnya. Biasanya tak kerjain di
208. bawah tanggal tiga puluh harus sudah selesai.
209. Biasanya bisa cepat asal gak terlalu banyak
210. datanya dari kebun-kebun, satu hari selesai.
211. LPKP dan PDO itu hasil pengerjaannya
212. bentuknya sama kah pa?
213. Kalo LPKP itu dokumen. Kalo PDO itu dokumen
214. juga, tapi model kaya proposal lah, tapi dalam
215. bentuk dokumen data perincian, data permintaan
18
KUMPULAN TEMA
sepuluh sampai dua puluh. Jadi kan kadang biaya dari laporan
yang kaya urgent-urgent LPKP produksi atau keuangan kebun
kebun ini kan kita mulai rangenya tanggal satu JAWW: B198-B199
sampai sepuluh kita harus sudah kelar, entah Mengetahui total dari
itu tanggal berapanya. Nah itu biasanya butuh laporan keuangan
dua hari pengerjaan. Karena di sinikan dua PT, kebun JAWW: B199-
dua PT ini maksudnya KJP sendiri, PT. ASA B200
sama ASIH tak gabungkan biasanya, karna Permintaan data daari
satu manajemen kan, kemudian tak bikin dua Agronomy dalam
itu. Jadi data itu ngambil dari CEOnya kebun. bentuk format LPKP
CEOnya itu laporan keuangannya kebunlah, JAWW: B200-B202
dari laporan keuangan kebun biaya-
biayanyalah tak printkan, kemudian setelah tak
printkan tau totalnya berapa, kalo misalkan
ada perlu data minta dari agronomy nanti aku
bikinkan dalam bentuk sendiri, namanya
format LPKP.
6. Kalo pengerjaan PDO dan LPJ gimana pa? Dokumen data
Kalo PDO itu biasanya, kan periode PDO perincian dan data
kitakan dari tanggal dua puluh lima sampai permintaan untuk di
dua puluh lima. Dua puluh lima bulan ini tanda tangani atasan
sampai dua puluh lima bulan selanjutnya. sebagai aturan dan
Biasanya tak kerjain di bawah tanggal tiga panduan perusahaan
puluh harus sudah selesai. Biasanya bisa cepat membutuhkan jumlah
asal gak terlalu banyak datanya dari kebun- dana per bulan
kebun, satu hari selesai. JAWW: B215-B219
LPKP dan PDO itu hasil pengerjaannya
bentuknya sama kah pa?
Kalo LPKP itu dokumen. Kalo PDO itu
dokumen juga, tapi model kaya proposal lah,
tapi dalam bentuk dokumen data perincian,
data permintaan dana, nanti di tanda tangani
sama atasan itu untuk aturan kita lah. Tapi
kalo PDO ini buat acuan kita, acuan untuk
biasanya dalam satu bulan ini butuh berapa M
juga. Nah itulah kita harus tertib disitu juga.
Nah kalo LPKP itu bentuknya laporan
dokumen kan ya. Nah itu di tampilkan tiap
bulan, nanti untuk pertanyaan dari siapalah
pengen ada yang tau gitu loh.
7. Yang pekerjaan harian ini yang permintaan Pembuatan cashwall
data umum gimana pa? (alur keuangan) dari
Permintaan apa? pemasukan dan
Permintaan data umum pengeluaran KJP
Ya biasanya permintaan nomor istilahnya ke JAWW: B240-B242
pimpinan. Kan biasanya dai minta buatkan
26
harus keluar apa aja kan. Dari sini kan JAWW: B274-B275
kendaraan untuk yang sepuluh umum, umum Monitoring
itu ada empat, untuk direksi ada tiga. Untuk peminjaman mobil
penjajaran direksi ada tiga, kalo untuk umum untuk rekap
ada empat yang keluar. Jadi aku harus tau pembelian bensin
posisi mobil. Kaya yang gini ini kan mobil dalam satu bulan
yang keluar dua, yang masuk garasi satu. JAWW: B290-B292
Itu kemana aja pa pemakaiannya? Kalibrasi pengisian
Rata-rata dinas sama keluar kota. Jadi tuk hari bensin dalam satu
ini satu mobil Avanza ke Kapuas, satunya ke bulan JAWW: B293-
Marabahan. Jadi aku harus tau dimana posisi. 296
Itu pakai rincian untuk pengisisan bensin juga
lah pa atau gimana pa?
Oh iya, kita pakai form. Namanya form
peminjaman mobil. Nanti kalo pengisian
bensin itu kan ada LPJ di surat tugas
karyawan. Untuk peminjaman aja, kita
monitoring berapa sih habisnya dalam satu
bulan ini kan rekapan pembelian bensin itu
berapa sih. Kan di aku semua, baru dikalibrasi
dalam satu bulan, kan awal segini, terakhir
satu bulan segini, pengisian satu bulan berapa
ratus liter, disitu nanti ketahuan kalibrasinya.
9. Kalo yang kerjaan tambahan itu, bapa Sharing, match dan
ngerjain apa aja? contoh koordinasi
Iya kerjaan tambahan itu ngerjain salah satu spot pekerjaan dalam
kerjaan dari Accounting and Finance kalo dia rentang waktu
gak masuk kerja, tapi kerjaannya sifatnya ke tertentu JAWW:
sharing lah. Jadi ketika ada kasus gimana ini B301-B306
lah, coba olah ini lah, trus hasilmu apa, kok
gini ya, ada yang match gak. Jadi kaya lebih
ke contoh koordinasi lah dalam rentang waktu
tertentu, tapi yang spot-spotnya aja. Misalkan
contoh simplenya aja lah, kita membahas
kebakaran spot kan, itu pekerjaan tambahanku,
trus kita cari tahu standar untuk pemadam
kebakaran itu apa aja, padahal istilahnya sudah
ada, tapi jadinya malah nambah-nambahin
pekerjaan yang ada, gitu.
28
AXIAL CODING
TEMA/
NO. SUB TEMA URAIAN SUBJEK
INDIKATOR
1. Aktifitas Kerja 1: a. Mengambil absen a. pertama ngambil apa namanya,
Rekap dari mesin ceklot ngambil dari absen yang dari mesin
gaji karyawan (JAWW: B20- ceklot itu.
B79)
b. Download data b. Dari absen ceklot itu kan tak
dari mesin ceklot downloadkan jam berapanya.
(JAWW: B25-
B26)
c. Pemeriksaan data c. nah dari situ kan tak ambil datanya
absensi terkait ini ada masuk gak, ini ada, oh ini gak
kehadiran, ada. Jadi dia ada masuk jam berapa,
ketepatan waktu ada terlambat gak.
dan keterlambatan
(JAWW: B26-
B29)
d. Koreksi secara d. Kalo ada terlambat otomatis di
manual, potong potong, kalo gak ada terlambat oke
uang makan dan berarti kan wajar, ketika wajar dia
transport bagi dapat kompensasi uang makan sama
karyawan yang uang transport. Nah, nanti ketika
terlambat dan diliat betul ininya lah, rewardnya
pulang duluan pertama ketika dia masuk jam normal
(JAWW: B29- ke perusahaan itu jam delapan
B48) sampai jam empat. Dia akan dapat
uang makan dan transport, nah tapi
ketika dia ada terlambat atau pulang
duluan dia dapat kompensasi juga
uang makan di potong, uang transport
di potong. Kalo dianya pulang duluan
uang transportnya di potong, tapi
kalo dianya terlambat uang
makannya yang di potong. Nah itu
kan harus liat dari data ceklotnya itu
kan. Hasil data dari ceklot itukan
dalam bentuk excel, nah dari excel
itu hasil datanya tak ambil satu
persatu. Ya kebetulankan kalo kantor
sini kan cuman enam puluhan orang
gitukan. Masih ngatasin lah.
29
Lampiran C