Anda di halaman 1dari 8

Makalah

Potensi Bahaya Terhadap Pekerja Pos Udang

Oleh Kelompok 5 :
Muhamad Aqsal Arifullah (48401022028)
Rahmat Tri Oktaris (48401022035)
Risal Hidayat (48401022037)
Risky Abdillah Majid Saputra (48401022040)
Ripaldi (48401022044)

YAYASAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL KALTARA


PROGRAM STUDI D-III FARMASI
POLITEKNIK KALTARA
TARAKAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang
telah memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga Tugas “Makalah Potensi Bahaya Bagi
Pekerja Pos Udang” ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang potensi bahaya yang dapat terjadi pada perusahaan kecil
udang (Pos Udang).
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Syamsiah Syam, M. Kes, selaku Dosen
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini
Akhir kata, kami menyadari, tugas yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Tarakan, Oktober 2022

Penulis,
Kelompok 5
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN.................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………..……………………………….………………………..4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………………………………………………………….4
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………………………………………………………….4
BAB II ISI PEMBAHASAN....................................................................................................5
A. Proses Kerja Pada Industri Udang………………………………………………………………………………………5
B. Kecelakaan Kerja Yang Mungkin Terjadi Pada Industri Udang…………………………..………...5
C. APD Yang Digunakan Pada Industri Udang…………………………………………….……………….……..6
D. Cara Mengatasi Kecelakaan Yang Mungkin Terjadi Pada Industri Udang……..…….……..6
BAB III KESIMPULAN & SARAN.......................................................................................7
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………..7
B. Saran…………………………….……………………………………………………………………………………………………….7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Indonesia mengekspor produk laut hampir ke 90 negara di dunia seperti Jepang,
Amerika Serikat, Eropa, dan Australia. Jawa Timur selama tahun 2002 tercatat eksport
hasil perikanan sebesar 158.297.700 ton dengan total nilai eksport US $ 520.550.903.420.
Jumlah tersebut merupakan 5 (lima) besar ekspor non migas yang cukup diperhitungkan
di Indonesia. Salah atu produk laut terebut adalah udang. Pada industri pengolahan udang
terdapat proses produksi berupa pembekuan udang. Proses pembekuan udang berpotensi
menimbulkan masalah lingkungan kerja.
Masalah lingkungan kerja ini timbul akibat dari alur produksi, bahan yang diolah dan
hasil samping (sampah) yang ditimbulkan. Masalah lingkungan kerja ini dapat
memberikan dampak berupa keluhan kesehatan pada tenaga kerja. Masalah lingkungan
kerja meliput faktor fisik, kimia, biologis, psikologis, dan sosial. Faktor lingkungan fisik
antara lain: kebisingan, getaran, radiasi non ionisasi, radiasi infra merah, pencahayaan,
gelombang mikro, radiasi ionisasi, tekanan hiperbarik, suhu udara , dan bau. Faktor kimia
kemungkinan besar ada pada lingkungan kerja, karena bahan kimia ini biasanya
digunakan untuk bahan penunjang proses produksi. Faktor biologis yang seringkali ada
pada perusahaan antara lain: kecoa, lalat, tikus, ulat, mikroorganisme , dan sampah
organic. Faktor lingkungan kerja penting untuk dikaji karena factor lingkungan kerja
dapat menimbulkan bahaya kecelakaan kerja, timbul penyakit akibat kerja, atau dapat
mencemari hasil produksi. Lingkungan kerja yang tidak baik juga dapat menjadi sarana
penularan penyakit. Dalam penelitian ini dipelajari kondisi lingkungan kerja dan keluhan
kesehatan dari tenaga kerjanya. Kondisi lingkungan kerja meliputi kebersihan lingkungan,
adanya faktor fisik, kimia, dan biologis.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana proses kerja pada industri udang?
2. Apa saja kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada industri udang?
3. Apa saja APD yang digunaka pada industri udang?
4. Bagaimana cara menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi pada industri
udang?

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui proses pengelolaan pada industri udang.
2. Mengetahui kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada industri udang.
3. Mengetahui APD yang digunakan pada industri udang.
4. Mengetahui cara menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi pada industri
udang.

D. Manfaat penelitian
1. Melatih untuk mahasiswa untuk mengobservasi dan terjun langsung di lapangan.
2. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
3. Menambah wawasan Mahasiswa terkait K3, terutama pada industri udang
BAB II
ISI PEMBAHASAN

A. Proses kerja pada industri udang


Pada industri udang yang besar terdapat banyak proses kerja. Hal ini memang
disebabkan karena biasanya pada industri udang yang besar sudah menggunkan alat alat
yang lebih canggih untuk mengelolah udang. Berhubung tempat kami melakukan
observasi adalah tempat pembelian udang yang belum menggunakan alat alat yang
canggih, maka proses kerja utama dibagi atas tiga tahap, yaitu sebagai berikut:
1. Pengumpulan udang
Prosesnya diawali dengan penerimaan udang dari pemasok. Udang yang
diterima dari pemasok ini biasanya langsung dari tambak atau dari laut. Oleh
karenanya udang dalam keadaan sangat kotor. Setelah udang terkumpul biasanya
dibersihkan menggunakan air mengalir.
2. Penyortiran udang
Proses pemilahan atau pensortiran dilakukan oleh seorang pria. Udang
dihamparkan di atas meja kemudian dipilih dan dikelompokkan menjadi 3 (tiga)
kelompok, yaitu udang berukuran besar, sedang, dan kecil. Mekanisme pemilihannya
dengan cara memegang udang dan dengan perasaan atau perabaannya maka dapat
diperkirakan ukuran udang, kemudian tenaga kerja akan melemparkan udang ke dalam
keranjang yang sudah disediakan. Pada proses pemilihan ini tenaga kerja nampak
terampil, hal ini ditunjukan dengan tidak adanya udang yang tercecer.
3. Penjualan udang
Setelah dilakukan penyortiran, udang akan dijual kembali. Pada proses ini
udang akan dijual dan disebarkan kembali.
B. Kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada industri udang
Pada industri udang yang besar kadang dapat terjadi banyak kecelakaan kerja, hal ini
dapat terjadi karena banyak faktor. Tetapi berhubung tempat kami melakukan observasi
adalah industri udang yang tidak banyak menggunakan alat alat dan bahan kimia,
sehingga sangat kecil kemungkinan terjadi kecelakaan kerja yang berbahaya. Adapun
kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada tempat kami melakukan observasi yaitu:
1. Terluka karena bagian tajam dari udang
2. Terpeleset karena lantai yang licin
3. Tersandung karena yang adanya gangguan di jalan (pecahan es, baskom, dan
sebagainya).
4. Bau badan karena terpapar bau udang
C. APD yang digunakan pada industri udang
Pada tempat kami melakukan observasi, karyawan disana menggunakan APD sesuai
tempat kerjanya. Adapun secara umum APD yang biasanya digunakan pada industri
udang yaitu:
1. Sarung tangan
2. Sepatu boot/Sendal yang berbahan dasar karet
3. Penutup kepala
4. Masker
5. Celemek
6. Kacamata
7. Baju Khusus

D. Cara menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi pada industri udang


Berdasarkan kemungkinan kecelakaan kerja yang dapat terjadi, cara yang tepat untuk
mengatasinya yaitu:
1. Untuk mengatasi terluka akibat bagian dari udang, maka digunakan sarung
tangan khusus. Sarung tanganyang biasanya digunakan adalah jenis lifting
hand gloves. Sarung tangan ini digunakan untuk melindungi tangan dari
goresan benda tajam dan meminimalisir potensi selip saat melakukan sesuatu.
2. Untuk menghindari terpeleset karena lantai yang licin, digunakan sepatu boot
atau sendal yang berbahan dasar karet. Selain itu agar lantai tetap aman
digunakan biasanya disiram air agar lantai tidak licin lagi.
3. Untuk menghindari tersandung karena adanya gangguan di jalan, maka posisi
penempatan peralatan dan barang barang lainnya harus diperhatikan dengan
baik.
4. Untuk menghindari bau badan akibat terpapar bau udang biasanya digunakan
baju khusus. Tetapi pada tempat kami melakukan observasi hanya
menggunakan celemek.
BAB III
KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan
Disimpulkan bahwa kondisi lingkungan tempat kerja di industri pengolahan udang
tempat kami melakukan observasi cukup bersih namun perlu diwaspadai karena kondisi
lantainya yang selalu tergenang air sehingga licin. Selain itu juga harus diperhatikan faktor
faktor lain yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Pekerja disana juga sudah
menggunakan APD walaupun masih kurang. Tetapi hal itu sudah cukup untuk pernyakit
akibat kecelakaan kerja.
B. Saran
Disarankan agar industri pengolahan udang tempat kami melakukan observasi agar
melakukan peningkatan APD. Lantai yang selalu basah supaya diperhatikan agar tidak
menimbulkan kecelakaan kerja yaitu terpeleset. Tenaga kerja yang bekerja agar diatur
waktunya sehingga dapat meminimalisir kecelakaan akibat kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson K., Scoot R. 1982. Fundamental of Industrial Toxicology.


Ann Arbor Science Publisher. Michigan.
Aryev TY. 1983. Frostbite. Encyclopedia of Occupational Health and
Safety. Geneva: International Labour Organization.
Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Timur. 2004. Laporan
Tahunan.
Mukono J. 2002. Epidemiologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga
University Press.
Nurmianto E. 1992. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi
pertama. Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai