Anda di halaman 1dari 4

Nama: Safa Alifah

Kelas: Mprn-4A
Tugas Pengetahuan Teknologi Manufaktur
1. Jelaskan Tipe-Tipe Pengecoran!
A. Reusable Molds:
 Permanent molds
Cetakan permanen terbuat dari bahan seperti besi cor atau baja tahan
panas, dan dapat digunakan berulang kali. Cetakan ini biasanya digunakan
dalam produksi massal untuk membuat produk yang serupa secara
konsisten, seperti roda gigi atau komponen mesin lainnya.
 Semi-permanent molds
Cetakan semi-permanen biasanya terbuat dari bahan seperti silikon atau
karet. Cetakan ini dapat digunakan berulang kali, tetapi umumnya
digunakan untuk membuat produk dalam jumlah yang lebih sedikit.
 Slush casting
Slush casting adalah proses pengecoran di mana bahan cair diisi ke dalam
cetakan, kemudian diputar agar bahan menyebar dan menempel pada
dinding cetakan. Setelah beberapa saat, bahan yang belum membeku
kemudian dikeluarkan dari cetakan. Slush casting biasanya digunakan
untuk membuat produk dengan dinding tipis, seperti mainan atau hiasan.
 Centrifugal casting
Cetakan centrifugal digunakan dalam pengecoran sentrifugal, di mana
logam dicairkan dan dituangkan ke dalam cetakan yang berputar. Gaya
sentrifugal menyebabkan logam menyebar dan mengisi cetakan dengan
rata. Pengecoran sentrifugal sering digunakan untuk membuat produk yang
besar dan berbentuk bulat, seperti cincin gigi.
 Pressure casting
Pengecoran tekanan melibatkan penerapan tekanan pada bahan cair saat
dituangkan ke dalam cetakan. Tekanan ini membantu bahan cair menyebar
ke seluruh cetakan dan mengisi celah-celah kecil dengan baik. Pengecoran
tekanan digunakan untuk membuat produk dengan permukaan yang halus
dan detail yang rumit.
 Die casting
Pengecoran die melibatkan penekanan logam cair ke dalam cetakan
dengan kecepatan tinggi. Cetakan die umumnya terbuat dari baja dan dapat
digunakan berulang kali. Proses pengecoran ini sering digunakan dalam
produksi massal untuk membuat produk dengan presisi yang tinggi, seperti
komponen mesin dan bagian mobil.
B. Expendable Molds:
 Sand casting
Cetakan pasir adalah cetakan yang paling umum digunakan dalam
pengecoran. Cetakan ini terbuat dari campuran pasir dan bahan pengikat,
seperti tanah liat, yang digunakan untuk membentuk cetakan. Sand casting
dapat digunakan untuk membuat produk besar atau kecil dan berbentuk
kompleks, seperti blok mesin, engsel pintu, dan produk manufaktur
lainnya.

 Shell molding
Shell molding adalah teknik pengecoran di mana cetakan terbuat dari
campuran pasir dan bahan pengikat lainnya, seperti fenolik resin. Cetakan
ini kemudian dipanaskan untuk membentuk cangkang keras dan halus.
Shell molding digunakan untuk membuat produk dengan permukaan yang
halus dan detail yang rumit, seperti impeller pompa dan bagian mesin
lainnya.
 Investment casting (lost-wax)
Investment casting, juga dikenal sebagai lost-wax casting, melibatkan
pembuatan cetakan dengan cara menutup model asli dengan lapisan bahan
yang dapat meleleh, seperti lilin atau plastik. Setelah lapisan ini membeku,
cetakan kemudian dipanaskan untuk mencairkan lapisan, meninggalkan
rongga di mana logam cair dapat dituangkan untuk membentuk produk.
Metode ini sering digunakan untuk membuat produk dengan detail yang
sangat halus dan presisi tinggi, seperti perhiasan atau bagian pesawat
terbang.
 Full mold atau foam
Full mold atau foam casting melibatkan pembuatan cetakan dari bahan
busa polistirena atau poliuretan, yang kemudian ditutup dengan lapisan
keramik. Cetakan ini kemudian dipanaskan untuk menghilangkan busa,
meninggalkan rongga di mana logam cair dapat dituangkan. Full mold atau
foam casting biasanya digunakan untuk membuat produk dengan
permukaan yang halus dan presisi tinggi, seperti bagian mobil atau
pesawat terbang.

2. Jelaskan Keuntungan dan kerugian dari masing-masing proses pembentukan logam


metode rolling:
• Cold Rolling
Keuntungan:
a. Menambah kekuatan dan ketahanan aus pada logam
b. Menghasilkan permukaan yang halus dan rata
c. Mengurangi ketebalan logam dan meningkatkan kekuatan tarik
Kerugian:
a. Hanya cocok untuk logam dengan ketebalan yang kecil
b. Diperlukan proses pemanasan ulang (annealing) untuk mengurangi kekakuan
dan ketegangan pada logam
• Hot Rolling
Keuntungan:
a. Memungkinkan pembentukan logam dengan ketebalan yang besar
b. Meningkatkan kekuatan dan ketahanan aus pada logam
c. Tidak memerlukan proses pemanasan ulang
Kerugian:
a. Permukaan yang dihasilkan mungkin tidak halus dan rata
b. Memerlukan energi yang lebih besar untuk melakukan proses rolling pada
suhu tinggi

3. Sebutkan contoh-contoh produk yang umumnya diproduksi menggunakan proses


pembentukan Logam:
• cold Rolling
a. Lembaran logam tipis (misalnya untuk atap atau dinding bangunan)
b. Plat logam untuk pembuatan kandang, tangki, dan peralatan mekanis
• Hot Rolling
a. Profil baja seperti balok, I-beam, dan sudut
b. Plat logam yang tebal seperti plat kapal, boiler, dan jembatan
• Open Forging
a. Alat-alat mesin seperti poros, baut, dan roda gigi
b. Bagian mesin seperti katup dan poros engkol
• Close Forging
a. Bagian kendaraan seperti drive shaft, knuckle, dan shock absorber
b. Komponen mesin seperti piston, camshaft, dan crankshaft
• Extrusion
a. Profil aluminium seperti profil jendela, pintu, dan kerangka bangunan
b. Tabung logam seperti pipa dan tabung aluminium untuk keperluan listrik
• Deep Drawing
a. Wadah logam seperti kaleng, panci, dan wajan
b. Bagian kendaraan seperti body mobil dan tangki bahan bakar
• Wire Drawing
a. Kawat logam untuk keperluan listrik, pagar, dan jaring
b. Bagian-bagian kecil seperti pegas, klip, dan pin.

4. Jelaskan perbedaan pembentukan logam dibawah ini:


• Deep drawing
Proses pembentukan logam yang mengubah lembaran logam datar menjadi bentuk
tiga dimensi yang lebih dalam dan kompleks. Proses ini dilakukan dengan cara
menarik atau menekan bahan logam ke dalam cetakan, sehingga membentuk wadah
atau benda dengan dinding yang cukup tebal dan dasar yang cekung. Proses deep
drawing sering digunakan untuk membuat wadah logam seperti kaleng, mangkuk,
atau potongan bagian dari mobil seperti body bagian dalam.
• Wire drawing
Proses pembentukan logam yang mengubah bahan logam menjadi kawat dengan
diameter yang lebih kecil dan seragam. Proses ini dilakukan dengan cara menarik atau
menarik bahan logam melalui suatu lubang kecil, sehingga mengurangi diameter
kawat dan meningkatkan kekuatannya. Proses wire drawing sering digunakan untuk
membuat kawat logam yang digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti kawat listrik,
kawat pagar, kawat jaring, dan sebagain

Anda mungkin juga menyukai