Bu Melly Bu Eka Bu Risma
Bu Melly Bu Eka Bu Risma
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas proses belajar mengajar dosen
perempuan terhadap atraksi mereka pada mahasiswa di Unikom Bandung. Sehingga untuk dapat melihat
seberapa besar pengaruhnya, peneliti mencoba untuk menganalisis kredibilitas, kegiatan, pesan, media,
intensitas, faktor personal dan faktor situasional.Tipe penelitian ini adalah kuantitatif, sedangkan metode
penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik analisis deskriptif. Sebagian besar data
dikumpulkan melalui wawancara dan angket, serta didukung oleh studi literatur. Unit samplingnya
adalah seluruh mahasiswa Universitas Komputer Indonesia, dengan populasi sebesar 9750 orang, maka
diperoleh sampel sebanyak 385 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Stratified Random
Sampling yaitu pengambilan sampel berstrata. Hasil penelitian menunjukan hubungan kredibililitas
terhadap atraksi adalah sebesar 34.5%, kegiatan terhadap atraksi adalah sebesar 26.5%, pesan terhadap
atraksi adalah sebesar 48%, media terhadap atraksi adalah sebesar 31.6%, intensitas terhadap atraksi
41.2%, Efektivitas Proses Belajar Mengajar terhadap faktor Personal adalah 45.4%, efektivitas terhadap
faktor situasional adalah 50%, sehingga secara umum efektivitas proses belajar mengajar dosen
perempuan terhadap atraksi mereka pada mahasiswa di Unikom Bandung adalah sebesar 55.35%, hasil
pengolahan data dan pengujian hipotesis mengisyaratkan bahwa H 0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan,
bahwa ada hubungan yang positif antara Efektivitas Proses Belajar Mengajar Dosen Perempuan
Terhadap Atraksi Mereka Pada Mahasiswa Di UNIKOM Bandung.
Abstract
This study aims to identify the effectiveness learning processes by women teacher on their attraction to
the students at UNIKOM Bandung. So to be able to see how big the impact, the researchers tried to
analyze the credibility, activities, messages, media, intensity, personal factors and situational factors.
This research type is quantitative. While research method used is method survey with descriptive
analysis techniques. Most of the data collected through interviews and questionnaires, and also
supported by literature study. Sampling unit is the entire Indonesian Computer University student, with
a population of 9750 people, then obtained a sample of 385 people. The sampling technique used was
stratified random sampling is stratified sampling. The results show the relationship of attraction
credibility amounted to 34.5%, the activities of the attraction is at 26.5%, the messages of the attraction
is at 48%, media on the attraction was 31.6%, 41.2% intensity of the attraction, Effectiveness of
Teaching and Learning Personal factors are 45.4%, the effectiveness of situational factors is 50%. So
that in general the effectiveness learning processes by women teacher on their attractions to the student
at UNIKOM Bandung is 55.35%, the data processing and hypothesis testing suggests that H0 is rejected
and Ha accepted. The conclusion, that there is a positive relationship between Effectiveness Learning
Against Women Teachers Lecturers Attractions Them on Students at UNIKOM Bandung.
- Aktualisasi diri dosen wanita sama sekali 2. Sejauhmana Kegiatan Proses Belajar
tidak terhambat oleh adanya peraturan Mengajar Dosen Perempuan terhadap
institusi atau kebijakan institusi yang Atraksi mereka pada Mahasiswa di
bersifat diskriminatif, justru pandangan UNIKOM Bandung?
keliru dari dosen wanita yang kurang 3. Sejauhmana Pesan Proses Belajar
memungkinkan bagi dirinya untuk Mengajar Dosen Perempuan terhadap
mengoptimalisasikan dirinya melalui
Atraksi mereka pada Mahasiswa di 6. Untuk Mengetahui Efektivitas Proses
UNIKOM Bandung? Belajar Mengajar Dosen Perempuan
4. Sejauhmana Media yang digunakan pada terhadap Faktor Personal mereka pada
Proses Belajar Mengajar Dosen Perempuan Mahasiswa di UNIKOM Bandung.
terhadap Atraksi mereka pada Mahasiswa 7. Untuk Mengetahui Efektivitas Proses
di UNIKOM Bandung? Belajar Mengajar Dosen Perempuan
5. Sejauhmana Intensitas Proses Belajar terhadap Faktor Situasional mereka pada
Mengajar Dosen Perempuan terhadap Mahasiswa di UNIKOM Bandung.
Atraksi mereka pada Mahasiswa di
UNIKOM Bandung ? 8. Untuk Mengetahui Efektivitas Proses
6. Sejauhmana Efektivitas Proses Belajar Belajar Mengajar Dosen Perempuan
Mengajar Dosen Perempuan terhadap terhadap Atraksi mereka pada Mahasiswa
Faktor Personal mereka pada Mahasiswa di UNIKOM Bandung.
di UNIKOM Bandung?
1.4 Kegunaan Penelitian
7. Sejauhmana Efektivitas Proses Belajar
Mengajar Dosen Perempuan terhadap
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki
Faktor Situasional mereka pada
kegunaan yang bersifat teoritis dan praktis,
Mahasiswa di UNIKOM Bandung?
sebagai berikut :
8. Sejauhmana Efektivitas Proses Belajar
Mengajar Dosen Perempuan terhadap Kegunaan Teoritis
Atraksi mereka pada Mahasiswa di
UNIKOM Bandung? Hasil penelitian ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi perkembangan Ilmu
Komunikasi khususnya kajian Psikologi
1.3 Maksud dan Tujuan Komunikasi, Komunikasi Antarpersona, dan
Komunikasi Kelompok serta dapat dijadikan
Adapun Tujuan dari penelitian ini bahan tinjauan awal untuk melakukan
adalah : penelitian serupa dimasa yang akan datang.
1. Untuk Mengetahui Kredibilitas Proses
Belajar Mengajar Dosen Perempuan Kegunaan Praktis
terhadap Atraksi mereka pada Mahasiswa
di UNIKOM Bandung. 1. Bagi kepentingan penulis dalam
mengembangkan wawasan dan
2. Untuk Mengetahui Kegiatan Proses pemahaman tentang Psikologi
Belajar Mengajar Dosen Perempuan Komunikasi, Komunikasi Antarpersona,
terhadap Atraksi mereka pada Mahasiswa dan Komunikasi Kelompok, khususnya
di UNIKOM Bandung. tentang atraksi dalam proses belajar
mengajar.
3. Untuk Mengetahui Pesan Proses Belajar Bagi Penelitian ini diharapkan dapat
Mengajar Dosen Perempuan terhadap dijadikan literature dan acuan bagi
Atraksi mereka pada Mahasiswa di yang akan melakukan penelitian
UNIKOM Bandung. selanjutnya khususnya mengenai
Psikologi Komunikasi, Komunikasi
4. Untuk Mengetahui Media yang digunakan Antarpersona, dan Komunikasi
pada Proses Belajar Mengajar Dosen Kelompok.
Perempuan terhadap Atraksi mereka pada Penelitian ini dapat dijadikan bahan
Mahasiswa di UNIKOM Bandung. pertimbangan pihak Universitas untuk
mengambil kebijaksanaan rekuitment
5. Untuk Mengetahui Intensitas Proses tenaga dosen dimasa yang akan
Belajar Mengajar Dosen Perempuan datang.
terhadap Atraksi mereka pada Mahasiswa
di UNIKOM Bandung. 2. Program Studi dan Universitas
Menurut Dani Vardiansyah dalam
2. Kajian Pustaka dan Kerangka bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi,
Pemikiran mendefinisikan komunikasi kelompok apabila
2.1 Kajian Pustaka jumlah pelaku komunikasi lebih dari tiga orang,
cenderung dianggap komunikasi kelompok
Tinjauan Tentang Komunikasi kecil atau lazim disebut komunikasi kelompok
saja. Sedangkan komunikasi kelompok besar
Komunikasi adalah salah satu aktivitas biasa disebut sebagai komunikasi publik.
yang sangat fundamental dalam kehidupan Dalam komunikasi kelompok komunikator
umat manusia. Kebutuhan manusia untuk relatif mengenal komunikan dan demikian juga
berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh antar komunikan. Bentuk komunikasi
hampir semua agama yang telah ada, sejak kelompok kecil misalnya pertemuan, rapat, dan
zaman Adam dan Hawa. Bahkan salah seorang lain-lain. (Vardiansyah, 2004:31).
pakar komunikasi yaitu Wilbur Schramm
sebagaimana dikutip oleh Onong Ucjhana Karakteristik Komunikasi Kelompok:
Effendy mengatakan bahwa;
1. Komunikasi dalam komunikasi kelompok
“Komunikasi dan masyarakat adalah bersifat homogeny
dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan 2. Dalam komunikasi kelompok terjadi
satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi, kesempatan dalam melakukan tindakan
masyarakat tidak mungkin akan terbentuk, dan pada saat itu juga.
sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia 3. Arus balik didalam komunikasi kelompok
tidak mungkin dapat mengembangkan terjadi secara langsung, karena
komunikasi”. (Effendy, 2002: 21) Menurut komunikator dapat mengetahui reaksi
Laswell berpendapat, terdapat lima komponen komunikan pada saat komunikasi sedang
pokok dalam unsur komunikasi, yaitu: berlangsung.
4. Pesan yang diterima komunikan dapat
1) Sumber (source) adalah pihak yang bersifat rasional (terjadi pada komunikasi
berinisiatif atau mempunyai kebutuhan kelompok kecil) dan bersifat emosional
untuk berkomunikasi. 2) Pesan, yaitu (terjadi pada komunikasi kelompok
apa yang dikomunikasikan oleh sumber besar).
kepada penerima. 3) Saluran/media, 5. Komunikator masih dapat mengetahui dan
yakni alat atau wahana yang digunakan mengenal komunikan meskipun hubungan
sumber untuk menyampaikan pesan yang terjadi tidak erat seperti pada
kepada penerima. 4) Penerima komunikasi interpersonal.
(receiver), yakni orang yang menerima 6. Komunikasi kelompok akan menimbulkan
pesan dari sumber. Dan yang terakhir konsekuensi bersama untuk mencapai
adalah 5) efek, yaitu apa yang terjadi tujuan yang diinginkan.
pada penerima setelah ia menerima
pesan tersebut.(Deddy Mulyana, Tinjauan Tentang Komunikasi Antar
2000:62). Persona.
Besarnya hubungan kegiatan terhadap 4.4. Analisa Media Yang Digunakan Pada
atraksi dosen perempuan pada mahasiswa di Proses Belajar Mengajar Dosen Perempuan
UNIKOM Bandung, setelah dihitung dengan Terhadap Atraksi Mereka Pada
menggunakan Koefisien determinasi (KD), Mahasiswa Di UNIKOM Bandung
maka diperoleh hasil sebesar 26.5%. jadi dari
perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa Media merupakan sarana penunjang
hubungan antara kegiatan terhadap atraksi pada proses belajar mengajar, pada proses
adalah sebesar 26.5% dan sisanya yaitu 73.5% perkuliahan dosen perempuan dituntut untuk
dipengaruhi oleh faktor lain. mampu memanfaatkan berbagai media yang
ada untuk menarik perhatian mahasiswa, selain
4.3 Analisis Pesan Proses Belajar Mengajar itu juga penggunaan media dapat berdampak
yang disampaikan Dosen Perempuan pada keseriusan mahasiwa untuk mengikuti
terhadap Atraksi mereka pada proses belajar mengajar.
Mahasiswa di UNIKOM Bandung
Media yang dapat digunakan Dosen,
Pesan merupakan sesuatu yang meliputi OHP, Infocus, ataupun white board,
disampaikan oleh komunikator kepada hal ini bertujuan agar pada proses belajar
komunikasi, dalam proses belajar mengajar mengajar Dosen tidak kelihatan kaku karena
pesan adalah materi disampaikan oleh Dosen mereka berinteraksi langsung dengan
kepada mahasiswa. Agar pesan dapat diterima mahasiswa.
oleh mahasiswa, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam penyampaian pesan yakni ; Berdasarkan hasil penelitian
pesan yang disampaikan harus sesuai tema, menggunakan angket sebagai pengumpul data,
pesan tersebut harus dapat dimengerti, proses dari indikator media terdapat hasil bahwa
penyampaian berlangsung secara face to face, hubungan media terhadap atraksi adalah
gaya penyampaian pesan yang digunakan hubungan yang cukup berarti dan searah,
dosen, kejelasan pesan, kelengkapan, serta karena angka korelasi bernilai positif artinya
keakuratan dari pesan juga harus diperhatikan jika media proses belajar mengajar dosen
oleh komunikator dalam penyampaian pesan. perempuan baik maka atraksi juga akan baik.
Hubungan antara indikator dan variabel
Berdasarkan hasil penelitian tersebut bersifat signifikan, hal ini diketahui
menggunakan angket sebagai pengumpul data, dari angka tingkat signifikansi (sig) sebesar
dari indikator pesan terdapat hasil bahwa 0.000 dengan korelasi signifikansi 0,05.
hubungan pesan terhadap atraksi adalah
hubungan yang cukup berarti dan searah, Besarnya hubungan media terhadap
karena angka korelasi bernilai positif artinya atraksi dosen perempuan pada mahasiswa di
jika pesan proses belajar mengajar dosen UNIKOM Bandung, setelah dihitung dengan
perempuan baik maka atraksi juga akan baik. menggunakan Koefisien determinasi (KD),
Hubungan antara indikator dan variabel maka diperoleh hasil sebesar 31.6%. jadi dari
tersebut bersifat signifikan, hal ini diketahui perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa
dari angka tingkat signifikansi (sig) sebesar hubungan media terhadap atraksi adalah
0.000 dengan korelasi signifikansi 0,05 .
sebesar 31.6% dan sisanya yaitu 68.4 % Faktor Personal adalah Faktor yang
dipengaruhi oleh faktor lain. timbul dari dalam diri individu. Dalam
melakukan interaksi, orang- orang terkadang
4.5. Analisis Intensitas Proses Belajar lebih suka dekat dengan orang yang memiliki
Mengajar Dosen Perempuan terhadap kesamaan dengannya karena jika ada kesamaan
Atraksi mereka pada Mahasiswa di maka komunikasipun akan berjalan dengan
UNIKOM Bandung baik sehingga mereka bisa melakukan hal-hal
berdasarkan faktor persamaan tersebut.
Intensitas pertemuan yang terjadi antara Berkaitan dengan penelitian ini, menunjukkan
dosen dengan mahasiwa juga akan bahwa efektvitas proses belajar mengajar
mempengaruhi bagaimana atraksi dosen bergantung kepada diri dosen sendiri secara
terhadap mahasiswa, jika intensitas pertemuan personal, dan secara umum faktor personal
selama proses belajar mengajar kontinu sesuai terdiri dari dua yaitu faktor biologis dan faktor
jadwal maka dengan begitu dosen akan cepat sosiopsikologis.
berbaur, mengenal, memahami bagaimana
karakter setiap mahasiswanya. Dengan kata lain Faktor biologis menekankan pada
semakin tinggi intensitas pertemuan dosen pengaruh struktur biologis terhadap perilaku
perempuan dengan mahasiswanya selama manusia. Pengaruh biologis ini dapat berupa
proses belajar mengajar maka semakin tinggi instink atau motif biologis. Perilaku yang
pula atraksi yang terjadi di antara dosen dipengaruhi instink disebut juga species
perempuan dan mahasiswa. characteristic behavior misalnya agresivitas,
responsibility pada mahasiswa dan lain-lain.
Berdasarkan hasil penelitian Sedangkan yang bisa dikelompokkan dalam
menggunakan angket sebagai pengumpul data, motif biologis adalah kebutuhan disukai,
dari indikator intensitas terdapat hasil bahwa dikagumi dan lain-lain. Faktor personal lainnya
hubungan media terhadap atraksi adalah adalah faktor sosiopsikologis. Menurut
hubungan yang cukup berarti dan searah. pendekatan ini proses sosial seseorang akan
Bersifat searah karena angka korelasi bernilai membentuk beberapa karakter yang akhirnya
positif artinya jika intensitas proses belajar mempengaruhi perilakunya. Karakter ini terdiri
mengajar dosen perempuan baik maka atraksi dari tiga komponen yaitu komponen afektif,
juga akan baik. Hubungan antara indikator dan kognitf dan komponen konatif.
variabel tersebut bersifat signifikan, hal ini
diketahui dari angka tingkat signifikansi (sig) Komponen afektif merupakan aspek
sebesar 0.000 dengan korelasi signifikansi 0,05 emosional dari faktor sosiopsikologis. Dalam
. komponen ini tercakup motif sosiogenesis,
sikap dan emosi. Komponen kognitif berkaitan
Besarnya hubungan intensitas terhadap dengan aspek intelektual yaitu apa yang
atraksi dosen perempuan pada mahasiswa di diketahui manusia.
UNIKOM Bandung, setelah dihitung dengan
menggunakan Koefisien determinasi (KD), Komponen kognitif terdiri dari faktor
maka diperoleh hasil sebesar 41.2%. jadi dari sosiopsikologis adalah kepercayaan, yaitu suatu
perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa keyakinan benar atau salah terhadap sesuatu
hubungan intensitas terhadap atraksi adalah atas dasar pengalaman intuisi atau sugesti
sebesar 41.2% dan sisanya yaitu 58.4% otoritas. Komponen konatif berkaitan dengan
dipengaruhi oleh faktor lain. aspek kebiasaan dan kemauan bertindak.
Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang
relatif.
2. Hendaknya Dosen lebih mampu untuk Prijana, Ins Semendison. 2005. Metode
meyakinkan mahasiswa pada apa yang Sampling Terapan untuk Penelitian
disampaikan dan yang dilakukan di dalam Sosial. Bandung. Humaniora.
Proses Belajar Mengajar.
Rakhmat, Jallaludin. 2002. Metode
Penelitian Komunikasi (dilengkapi
contoh analisis statistik). Bandung
Daftar Pustaka : PT Remaja Rosdakarya.
________. 2003. Psikologi Komunikasi
A. BUKU (edisi revisi). Bandung : PT
AC R, Waene N Faunies, Don F, Remaja Rosdakarya.
Penerjemah Mulayana. Deddy.
2000. Komunikasi Organisasi Riduwan, Drs. 2003. Skala Pengukuran
Peningkatan Kinerja Perusahaan. Variabel - Variabel Penelitian.
Bandung : PT. Remaja Rosda Bandung : CV Alfabeta.
Karya.
Ruslan Roesadi, 2002. Metode Penelitian
Azwar Saifuddin. 2002. Reliabilitas & Public Relations & Komunikasi.
Validitas. Yogyakarta : Pustaka Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Pelajar.
Ruslan, Rosadi. 1999. Manajemen Humas
Devito, Joseph. 2000. Komunikasi Antar & Manajemen Komunikasi,
Manusia. Jakarta : Professional Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta :
Books. PT. Raja Grafindo Persada.
E. Lason, Carl Goldberg, Alvin A. 1985. Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data
Komunikasi Kelompok. Jakarta : Penelitian Menggunakan SPSS.
Universitas Indonesia. Yogyakarta : PT. Andi Publisher.
Hasibuan. Maluyu, S.P. 2000. Manajemen Uchjana Effendi, Onong. 2002. Dinamika
SDM, Edisi Revisi. Yakarta : Bumi Komunikasi. Bandung : Rosda
Aksara. Karya.
___________________. 2003. Ilmu SDM Lembaga Kehumasan Relatif
Komunikasi Teori dan Praktek. Rendah
Bandung : PT. Remaja (http://www.lin.go.id/news.asp?kode
Rosdakarya. =141205mZBT0001 Mei 2006)
www. Google.Co.Id/Search/Artikel
Umar, Husein. 2002. Metode Riset Pendidikan Network. / re-
Komunikasi Organisasi. Jakarta : searchengines.com/agungharsiwi
PT Gramedia Pustaka Utama. 6-04-2.html.
www.http://kuliahkomunikasi.co
Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu m/2008/06/faktor-personal-yang-
Komunikasi. Bogor : Ghalia mempengaruhi-perilaku-manusia/
Indonesia. Panduan UNIKOM, 2009
Website Unikom : www. Unikom.ac.i
B. INTERNET