Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AKHLAK TASAWUF

BAIK BURUK SERTA HAK DAN KEWAJIBAN MANUSIA


Dosen Pengampu: Muhammad Zairul Haq, S. Pd.I., M.Pd.I.

Disusun Oleh Kelompok 3:


1. Rosa Nailul Izza (232102030029)
2. Norhayati (232102030040)
3. Iqbal Edi Kurniawan (232102030050)

PROGAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Baik
Buruk serta hak dan kewajiban manusia" Ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Akhlak Tasawuf. Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak
Muhammad Zairul Haq, S. Pd.I., M.Pd.I.

selaku dosen mata kuliah Akhlak tasawuf yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jember, 31 Agustus 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................3
1.3 Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.1 Konsep Baik Dan Buruk........................................................................................4
2.2 Hak dan Kewajiban...............................................................................................6
BAB III...........................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1 Prinsip keadilan dan keseimbangan dalam islam adalah hal yang mendasar. Di
dalam
2 kehidupan manusia, prinsip ini menjadi hal yang selalu diperhitungkan. Dalam
hukum,
3 ekonomi, kerja sama, pembangunan sosial, keluarga, prinsip keadilan dan
keseimbangan
4 adalah hal yang menjadi sesuatu itu baik atau buruk serta benar atau salah.
5 Baik dan buruk adalah persoalan yang pertama kali muncul di kalangan para
filsuf
6 Yunani. Persoalan ini pula yang menjadi pembicaraan utama dalam kajian
ilmu akhlak
7 dan ilmu estetika. Sebelum membahas lebih dalam tentang baik dan buruk
alangkah
8 baiknya untuk memahami kedua istilah tersebut yaitu baik dan buruk. Istilah
baik dan
9 buruk merupakan dua kata yang banyak digunakan untuk menentukan suatu
perbuatan
10 yang dilakukan oleh manusia.
11 Prinsip keadilan dan keseimbangan dalam islam adalah hal yang mendasar. Di
dalam
12 kehidupan manusia, prinsip ini menjadi hal yang selalu diperhitungkan. Dalam
hukum,
13 ekonomi, kerja sama, pembangunan sosial, keluarga, prinsip keadilan dan
keseimbangan
14 adalah hal yang menjadi sesuatu itu baik atau buruk serta benar atau salah.
15 Baik dan buruk adalah persoalan yang pertama kali muncul di kalangan para
filsuf
16 Yunani. Persoalan ini pula yang menjadi pembicaraan utama dalam kajian
ilmu akhlak
17 dan ilmu estetika. Sebelum membahas lebih dalam tentang baik dan buruk
alangkah
18 baiknya untuk memahami kedua istilah tersebut yaitu baik dan buruk. Istilah
baik dan
19 buruk merupakan dua kata yang banyak digunakan untuk menentukan suatu
perbuatan
20 yang dilakukan oleh manusia.
21 Prinsip keadilan dan keseimbangan dalam islam adalah hal yang mendasar. Di
dalam
22 kehidupan manusia, prinsip ini menjadi hal yang selalu diperhitungkan. Dalam
hukum,
23 ekonomi, kerja sama, pembangunan sosial, keluarga, prinsip keadilan dan
keseimbangan

3
24 adalah hal yang menjadi sesuatu itu baik atau buruk serta benar atau salah.
25 Baik dan buruk adalah persoalan yang pertama kali muncul di kalangan para
filsuf
26 Yunani. Persoalan ini pula yang menjadi pembicaraan utama dalam kajian
ilmu akhlak
27 dan ilmu estetika. Sebelum membahas lebih dalam tentang baik dan buruk
alangkah
28 baiknya untuk memahami kedua istilah tersebut yaitu baik dan buruk. Istilah
baik dan
29 buruk merupakan dua kata yang banyak digunakan untuk menentukan suatu
perbuatan
30 yang dilakukan oleh manusia.
31 Prinsip keadilan dan keseimbangan dalam islam adalah hal yang mendasar. Di
dalam
32 kehidupan manusia, prinsip ini menjadi hal yang selalu diperhitungkan. Dalam
hukum,
33 ekonomi, kerja sama, pembangunan sosial, keluarga, prinsip keadilan dan
keseimbangan
34 adalah hal yang menjadi sesuatu itu baik atau buruk serta benar atau salah.
35 Baik dan buruk adalah persoalan yang pertama kali muncul di kalangan para
filsuf
36 Yunani. Persoalan ini pula yang menjadi pembicaraan utama dalam kajian
ilmu akhlak
37 dan ilmu estetika. Sebelum membahas lebih dalam tentang baik dan buruk
alangkah
38 baiknya untuk memahami kedua istilah tersebut yaitu baik dan buruk. Istilah
baik dan
39 buruk merupakan dua kata yang banyak digunakan untuk menentukan suatu
perbuatan
40 yang dilakukan oleh manusia.
Perbuatan manusia ada yang baik dan buruk. Baik dan buruk adalah dua
istilah yang banyak dipakai untuk menentukan suatu perbuatan yang
dilakukan oleh seseorang. Hati manusia memiliki perasaan dan dapat
mengenal, perbuatan itu baik atau buruk dan benar atau salah.
Penilaian terhadap suatu perbuatan merupakan hal yang relative,
disebabkan adanya perbedaan tolak ukur yang dipakai dalam penilaian
tersebut. Perbuatan tolak ukur tersebut disebabkan adanya perbedaan agama,
kepercayaan, cara berfikir, deologi, lingkungan hidup dan sebagainya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari masalah yang
berkaitan dengan hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban merupakan suatu hal
yang melekat pada diri seseorang baik diri sendiri ataupun orang lain yang ada

4
disekitarnya. Hal tersebut menunjukan bahwa hak dan kewajiban memiliki
kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah konsep baik buruk dalam islam?


2. Bagaimanakah hak dan kewajiban manusia?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep baik dan buruk dalam islam

2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban manusia

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Baik Dan Buruk

a. Pengertian Baik Dan Buruk


Definisi baik menurut ilmu akhlak ialah sesuatu yang berharga untuk
suatu tujuan. Baik adalah sebuah kata yang digunakan untuk
menggambarkan sesuatu yang memiliki kualitas moral atau etika yang
positif, atau sebagai tindakan atau perilaku yang dipandang positif dan
mendukung kebaikan. Pengertian baik dapat bervariasi tergantung pada
konteksnya, tetapi secara umum mengacu pada sesuatu yang positif,
benar, jujur, dan sesuai dengan norma atau nilai-nilai moral yang diakui.
Sedangkan buruk itu lawan kata dari baik yang artinya pun
berlawanan dengan definisi baik. "Buruk" adalah sebuah kata yang
digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang memiliki kualitas moral
atau etika yang negatif, atau sebagai tindakan atau perilaku yang
dipandang negatif dan tidak mendukung kebaikan. Pengertian "buruk"
juga dapat bervariasi tergantung pada konteksnya, tetapi secara umum
mengacu pada sesuatu yang negatif, salah, tidak jujur, atau melanggar
norma atau nilai-nilai moral yang diakui. Ini adalah kontrapositif dari
"baik."
Setiap tindakan seseorang atau golongan dalam melakukan
aktivitasnya sehari-hari tentu memiliki tujuan, baik tujuan itu sama atau
berbeda, namun pada akhirnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu
menginginkan kebaikan, kebaikan untuk dirinya ataupun golongannya.
Akan tetapi untuk mecapai tujuan tidak boleh menggunakan segala
macam cara. Oleh karena itu, cara atau sarana untuk sampai kepada
tujuan harus tetap menggunakan norma yang baik
b. Ukuran Baik Dan Buruk
Untuk memperoleh ketetapan dan kepastian yang baik dan yang
buruk, tidak dapat ditemukan selama hanya dari kesimpulan manusia,
karena setiap orang mempunyai pendapat dan pemikiran yang berbeda.

6
Penilaian baik dan buruk yang dilakukan manusia itu bersifat relative
yang bukan penilaian yang mutlak dan tidak memiliki kepastian.
Namun menurut agama islam sesuatu yang baik dan buruk harus
ditinjau dari kacamata islam sebagai “Ad-din” dengan berlandaskan
undang-undang tuhan. Dengan demikian apa yang disebut baik dan
buruk, akan mendapatkan kepastiannya yang mutlak. Apabila dari segi
agama telah dinyatakan baik, maka pastilah kebaikannya, begitu juga
sebaliknya apabila dinyatakan tidak baik, maka pastilah ketidak
kebaikanya, dan sebaliknya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Ukuran baik adalah sesuatu yang mengandung kriteria kebaikan, kriteria
baik itu adalah sesuatu yang dianjurkan oleh islam untuk melakukannya.
2. Ukuran buruk adalah sesuatu yang mengandung kriteria keburukan,
kriteria buruk itu adalah sesuatu yang dilarang oleh islam untuk
dilakukan.
Ukuran tersebut datangnya dari Allah SWT, yang tidak berubah oleh
perubahan situasi dan kondisi. Berbeda dengan ukuran-ukuran lain yang
diberikan oleh para ahli yang terdiri dari bermacam-macam ukuran yang
berbeda, dan masing-masing menurut penilaian mereka sendiri-sendiri.
Mereka akan terus mempertahankanya selaras ukuran itu dapat dijadikan
pedoman.
c. Berbagai Aliran Tentang Baik Dan Buruk
Berikut beberapa aliran dalam filsafat akhlak, baik dari gerakan-
gerakan moral agama maupun moral sekuler.
Ada enam aliran moral yaitu:
1. Aliran Etopiricisme (Empiris/pengalaman)
Aliran ini mengemukakan bahwa pengalaman manusia
merupakan satu-satunya alat yang terpercaya untuk mengetahui
yang baik dan yang buruk.
2. Aliran Intuitionisme (Intuisi/bisikan hati)

7
Aliran Intuitionisme mengemukakan bahwa sumber
pengetahuan yang baik dan buruk ialah intuisi yang dalam bahasa
arab disebut dengan istilah “Madzhab Laqonah”
3. Aliran Rasionalisme (Rasio/akal)
Aliran Rasionalisme mengemukakan bahwa rasional lah yang
menjadi sumber moral dan bukannya yang lain. Pelopor aliran ini
adalah ploto, aristoteles, hegel dan Spinoza.
4. Aliran Tradisionalisme (Tradisi/adat kebiasaan)
Aliran Tradisionalisme mengemukakan bahwa yang
menjadi norma baik dan buruk adalah tradisi.
5. Aliran Hedonisme
Aliran Hedonisme mengemukakan bahwa kebahagiaan
merupakan norma baik dan buruk. Lebih jelasnya sesuatu
perbuatan itu baik kalau mendatangkan kebahagiaan dan
sebaliknya, perbuatan itu buruk kalau mendatangkan penderitaan.
6. Aliran Evolusionisme
Aliran Evolusionisme mengemukakan bahwa perbuatan-
perbuatan moral itu tumbuh berkembang secara beransur-ansur
dan meningkat maju demi sedikit. Ia berperoses terus menuju
idealism yang menjadi tujuan hidup. Oleh karena itu, suatu
perbuatan dapat dikatakan baik apabila mendekati idealisme dan
sebaliknya perbuatan dapar dikatakan buruk jika jauh dari
idealisme.
2.2 Hak dan Kewajiban

A) Pengetian Hak
Hak adalah sesuatu diterima setelah manusia tersebut di beratkan
dengan kewajiban, di karenakan hak dan kewajiban tidak akan bisa di
pisahkan. Dengan begitu manusia yang telah mendapatkan hak tidak
boleh mengganggu hak orang lain wajib menghormati hak orang lain,
dan seseorang dapat menggunakan haknya dalam suatu kebaikan bagi
dirinya maupun kebaikan orang lain. Hak dalam al-quran di jumpai

8
dengan kata al-haqq, akan tetapi dalam penerjemahan kata hak dan
al-haqq sedikit berbeda, yang pada umum nya kata hak merupakan
sesuatu yang sudah diterima setelah manusia diberatkan oleh kewajiban,
sedangkan pengertian kata al-haqq yaitu milik atau orang menguasai.
Seperti halnya pengertian al-haqq yang di kemukakan oleh al raghib al
isfahani bahwa al haqq adalah al-muthabaqah wa al-muwafaqah artinya
kecocokan, kesesuaian dan kesepakatan.
a. Macam-macam Hak
1. Hak Asasi Manusia: Ini adalah hak- hak dasar yang diberikan
kepada semua individu tanpa diskriminasi, seperti hak atas
kehidupan, kebebasan, dan keadilan.
2. Hak Sipil: Hak-hak ini meliputi hak untuk berbicara, berkumpul,
beragama, dan bergerak secara bebas tanpa campur tangan negara.
3. Hak Politik: Ini termasuk hak untuk memilih, dipilih, dan
berpartisipasi dalam proses politik, seperti pemilihan umum dan
pemilihan.
4. Hak Ekonomi: Ini mencakup hak untuk memiliki properti, mencari
pekerjaan, dan memiliki standar hidup yang layak.
5. Hak Sosial: Hak-hak ini melibatkan akses ke layanan kesehatan,
pendidikan, perumahan, dan keamanan sosial untuk menciptakan
kesejahteraan sosial.
6. Hak Budaya: Ini melibatkan hak untuk menjaga dan
mengembangkan budaya, bahasa, dan identitas kelompok tertentu.
7. Hak Perempuan: Ini adalah hak-hak yang khusus diakui untuk
melindungi dan memajukan posisi perempuan dalam masyarakat,
termasuk hak atas kesetaraan gender dan perlindungan dari kekerasan
berbasis gender.
8. Hak Anak-anak: Ini adalah hak-hak yang ditujukan untuk
melindungi dan memenuhi kebutuhan khusus anak-anak, seperti hak
atas pendidikan, perlindungan dari eksploitasi, dan hak atas identitas.

9
9. Hak-hak Pekerja: Ini melibatkan hak- hak pekerja, seperti hak
untuk bekerja dalam kondisi yang aman, hak untuk upah yang adil,
dan hak untuk bergabung dalam serikat pekerja.
10. Hak Lingkungan: Ini adalah hak untuk hidup di lingkungan yang
sehat dan berkelanjutan, dan hak untuk melindungi lingkungan alam.

B) Pengertian Kewajiban
a. Kewajiban
Manusia menjadi makhluk sosial yang tidak lepas dari tuntutan
yang disebut kewajiban. Kewajiban ini sendiri berasal dari kata
"wajib" yang berarti harus dilakukan. Sehingga kewajiban
bermakna sesuatu yang harus dilakukan. Kewajiban
berhubungan dengan hak, dan hak merupakan wewenang dan
tuntutan orang lain yang menimbulkan kewajiban, yaitu
kewajiban untuk menghormati pelaksanaan hak orang lain. Jika
kewajiban itu ditinggalkan, maka manusia akan berdosa, karena
kewajiban itu akan berdampak pada terhalangnya hak orang lain.
Kewajiban juga berperan penting dalam pelaksanaan suatu hak.
Dalam ajaran Islam, kewajiban ditetapkan sebagai hukum syara'
dimana yang wajib jika dilakukan mendapat pahala dan
jika ditinggalkan mendapat dosa bagi pelakunya. Dengan
kata lain, kewajiban ini berkaitan dengan pelaksanaan hak-hak
yang diwajibkan oleh Allah. Ajaran agama Islam saling berkaitan
dengan aturan-aturan hidup manusia. Didalam ajaran Islam telah
diatur mengenai hak dan kewajiban, sehingga menjadi bukti bahwa
Islam sangat menjunjung tinggi hak-hak setiap manusia.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah juga mempunyai kewajiban
terhadapnya. Allah SWT berfirman :
‫َو َم ا َخ َلْق ُت ٱْلِج َّن َو ٱِإْلنَس ِإاَّل ِلَي ْع ُبُدوِن‬

10
Yang artinya “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah Ku” (Q.S Adz-Dzariyat: 56)

Prinsip ini merupakan kewajiban bagi manusia sebagai makhluk


Tuhan yang harus melaksanan apa yang telah diperintahkan. Ibadah
yang dilakukan manusia bukan untuk kepentingan Tuhan maupun
kepentingan orang lain, tetapi untuk keselamatan dirinya sendiri.
Setiap tindakan manusia juga mempengaruhi pola
hubungannya sebagai makhluk sosial. Dalam penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari, aktivitas manusia tidak lepas dari interaksi
dengan manusia lainnya. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk
menghormati hak orang lain.

b. Macam-macam Kewajiban
1. Kewajiban Individu
Untuk mempertahankan eksistensinya sebagai makhluk hidup,
setiap manusia mempunyai kewajiban pada dirinya sendiri.
Terdapat tiga unsur yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu
badan atau tubuh, pikiran, dan hati atau jiwa. Cara
melaksanakan kewajiban individu sebagai berikut :
a) Merawat tubuh dengan menjaga Kesehatan
b) Meningkatkan akal dengan cara menuntut ilmu
pengetahuan yang bermanfaat
c) Menyempurnakan jiwanya dengan akhlak yang baik.
2. Kewajiban Sosial
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang sempurna dan sebagai
khalifah mempunyai tugas utama yakni memelihara kehidupan
dunia dengan baik dan kemakmurannya. Untuk melaksanakan
tugas tersebut, manusia mempunyai beberapa kewajiban
yang harus dipenuhi. Berikut cara melaksakan kewajiban
sosial:

11
a) Saling tolong-menolong antar sesama.
b) Menghargai hak asasi satu sama lain.
3. Kewajiban terhadap Allah SWT
Kewajiban kepada Allah sangat penting dan utama agar setiap
orang dapat mengetahui kewajiban yang harus dilakukan dalam
upaya mencapai kebahagiaan yang dicita - citakan. Ketika
seseorang dapat melaksanakan segala kewajibannya dengan
baik, maka ia mampu menciptakan hubungan yang baik antara
dirinya dengan orang lain, dengan makhluk lain serta hubungan
yang baik dengan Allah SWT. Berikut cara kewajiban terhada
Allah SWT :
a) Beriman kepada Allah
b) Beribadah dengan ikhlas hanya kepada Allah
c) Tidak menyekutukan Allah dengan apapun
d) Bersyukur kepada Allah
e) Meminta ampun dan bertaubat
f) Bertaqwa kepada Allah
g) Tawakal kepada Allah
Kemudian ada juga beberapa kewajiban lainnya seperti:
1. Kewajiban Hukum: Ini adalah kewajiban yang diatur oleh
hukum, seperti membayar pajak, mengikuti peraturan lalu lintas,
atau menjalankan kontrak.
2. Kewajiban Moral: Kewajiban ini berkaitan dengan norma-
norma moral dan etika, seperti membantu sesama, tidak
berbohong, atau menjaga lingkungan.
3. Kewajiban Agama: Kewajiban ini berdasarkan ajaran agama
dan keyakinan pribadi, seperti menjalankan ibadah, berpuasa,
atau memberikan zakat.
4. Kewajiban Finansial: Kewajiban ini mencakup pembayaran
utang, mencari nafkah untuk keluarga, atau menyisihkan dana
untuk masa depan.

12
5. Kewajiban Pendidikan: Kewajiban untuk mendapatkan
pendidikan atau memastikan pendidikan anak-anak.
6. Kewajiban Kontraktual: Kewajiban yang timbul dari
perjanjian atau kontrak, seperti membayar sewa atau
memberikan layanan sesuai dengan kesepakatan.
Selain pembagian diatas, menurut ruang lingkupnya kewajiban
dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a) Tanggung jawab terbatas, ialah kewajiban yang dapat
dimintai pertanggungjawaban kepada orang yang sama, dan
tidak berubah-ubah sehingga dapat dijadikan undang-undang
negara. Contohnya seperti “jangan membunuh” dan
“jangan mencuri” sehingga dikenakan hukuman, bagi
orang yang melakukannya.
b) Kewajiban tidak terbatas, ialah kewajiban yang tidak dapat
dibuat undang-undang, karena jika dibuat akan sangat
merugikan dan tidak dapat ditentukan dengan ukuran
yang dikehendaki oleh kewajiban ini, contohnya kebajikan,
padahal kadar yang diwajibkan ini berbeda baik
masanya, tempatnya dan keadaan yang mengelilingi
manusia.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pada hakikatnya di dunia memiliki dua hal yang pokok,yaitu perbuatan atau
tingkah laku manusia ada yang baik dan yang ada tidak baik (buruk). Definisi
baik menurut ilmu akhlak ialah sesuatu yang berharga untuk suatu tujuan.
Sedangkan definisi buruk ialah sesuatu yang tidak berharga, tidak berguna
untuk tujuan, yang dapat merugikan atau yang bisa menyebabkan tidak
tercapainya suatu tujuan. Penilaian baik dan buruk yang dilakukan manusia
bersifat relative dan bukan penilaian yang mutlak dan tidak memiliki kepastian.
Kemudian pengertian hak adalah sesuatu yang sudah diterima setelah
manusia tersebut di beratkan dengan kewajiban, di karenakan hak dan
kewajiban tidak akan bisa di pisahkan. Dalam hak ada beberapa macam yaitu
1. Hak asasi manusia, 2. Hak sipil, 3. Hak politik, 4. Hak Ekonomi, 5. Hak
sosial, 6. Hak budaya, 7. Hak perempuan, 8. Hak anak-anak, 9. Hak pekerja
dan 10. Hak lingkungan.
Manusia hidup di dunia tidak hanya sebagai makhluk sosial, tetapi juga
sebagai khalifah di muka bumi ini. Sedangkan kewajiban berasal dari kata

wajib yang berarti harus dilakukan, sehingga kewajiban bermakna sesuatu

yang harus dilakukan dan kewajiban berhubungan dengan hak. Terdapat


beberapa macam kewajiban yaitu:1. Kewajiban individu 2.Kewajiban sosial 3.
Kewajiban terhadap Allah SWT.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, kami menyadari bahwa
makalah yang kami susun jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi lebih baiknya penulisan
makalah yang selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mas’ud Ali. 2012. Akhlak Tasawuf. Surabaya : CV Dwiputra Pustaka Jaya


Mustofa.A. 2022. Akhlak Tasawuf. Bandung : Pustaka Setia Bandung
Nurhuda Abid. 2019. Hak, Kewajiban dan Keutamaan Dalam Akhlak Tasawuf.

15

Anda mungkin juga menyukai