Anda di halaman 1dari 7

BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

KELOMPOK 5
INTRODUCTION
1. Annisa Farras Nafisah
2. Qatrunnisa Putri Yuliana
3. Qiara Isramij Muzaki
4. Muhammad Firsi Alfa Rizi
5. Muhammad Kevin Pratama
6. Rafli Puri Rifqi Mahesa
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Menurut UU No. 32 Tahun 2009
tentang perlindungan dan
Klasifikasi B3
A. Menurut Peraturan Perintah RI
pengelolaan Lingkungan Hidup, Menurut PP No. 74 Tahun 2001, pengelolaan B3
dibedakan menjadi tiga kelompok, antara lain sebagai
Bahan berbahaya dan beracun (B3)
berikut.
adalah zat, energi, dan komponen
1) B3 yang dapat digunakan. Terdapat 209 jenis bahan
lain yang karena sifat, konsentrasi, yang boleh digunakan, diantaranya bahan bakar, bahan
dan jumlahnya, baik secara langsung pembersih, pengawet makanan, dan pewarna sintesis.
maupun tidak langsung dapat 2) B3 yang dilarang digunakan. Terdapat 10 jenis bahan
yang dilarang untuk digunakan, di antaranya klordan,
mencermarkan dan merusak
diklorodifeniltrikkloroetana (DDT), dan aldrin.
lingkungan hidup, membahayakan 3) B3 yang terbatas penggunaannya. terdapat 45 jenis
lingkungan hidup, kesehatan, serta bahan yang dibatasi penggunaannya, antara lain
kelangsungan hidup manusia dan klorobenzilat, senyawa merkuri, dan methyl-parathion.

makhluk hidup lain.


KLASIFIKASI B3
B. Menurut National fire Protection Agency (NFPA)
NFPA mengklarifikasi bahan berbahaya berdasarkan
pada potensi bahaya yang kemungkinan akan
PENGELOLAAN B3
A. Prosedur penyimpanan B3
ditimbulkan oleh materi dalam keadaan darurat
Prosedur penyimpanan B3 harus ditangani dengan
akibat respons seketika dalam waktu yang sangat
baik. Penyimpanan dan penataan 83 harus
singkat. NFPA memberikan kode angka dari 0 sampai
dikelompokkan berdasarkan tingkat bahaya.
4 berdasarkan tingkat bahayanya. Potensi terendah
Penataan B3 meliputi pemisahan (segregation),
diberi kode angka 0 dan potensi bahaya tertinggi
pelabelan (labelling), risiko bahaya (multiple hazards),
diberi kode 4. NFPA juga menggolongkan B3 ke
fasilitas penyimpanan (storage facilities), inventarisasi
dalam empat kriteria yang sekaligus berfungsi untuk
(inventory), wadah sekunder (secondary containment),
pemberian label pada materi B3 tersebut.
bahan kedaluwarsa (outdate chemicals), dan informasi
risiko bahaya thazard information). Penyimpanan
materi B3 harus dilakukan pada wadah sekunder yang
terisolasi antara zat satu dan lainnya untuk
menghindari terjadinya reaksi antarzat saat disimpan.
PENGELOLAAN B3
B. Pelabelan B3 C. Pengelolaan limbah B3
Salah satu upaya meminimalkan Limbah B3 (LB3) adalah sisa suatu usaha atau
kecelakaan kerja adalah dengan kegiatan yang mengandung B3. Oleh karena
mengenali bahan kerja yang terdapat itu, LB3 harus ditangani dengan bijak karena
jika LB3 dibuang langsung ke lingkungan,
pada bengkel atau tempat kerja.
dapat menimbulkan dampak berantai
Sebagai bantuan dalam mengenali
mengikuti proses pengangkutan (sirkulasi)
bahan-bahan tersebut, ada baiknya
dan jaring-jaring makanan. Pengolahan LB3,
jika setiap bahan kerja khususnya 83 meliputi kegiatan pengurangan,
memiliki identitas dalam bentuk penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan,
label. pemanfaatan, pengolahan, atau penimbunan
LB3.
Menurut Permen LHK No. 12, penghasil, B. Bagi limbah berupa waste impoundment,
pengumpul, pemanfaat, pengolah, dan wajib memiliki lapisan kedap di atas tanah
penimbun LB3 wajib memiliki izin pengelolaan dengan permeabilitas 10-⁷ cm/sekon, berupa
dan tempat penyimpanan limbah dengan syarat high-density polyethylene (HDPE) atau lapisan
sebagai berikut: konstruksi beton.

1. Lokasi penyimpanan harus bebas banjir dan 3. Memiliki peralatan penanggulangan keadaan
bukan daerah rawan bencana alam. Jika lokasi darurat berupa alat pendeteksi, alat pemadam
termasuk daerah rawan banjir dan bencana kebakaran, dan alat penanggulangan darurat
alam, harus direkayasa menggunakan teknologi lain yang sesuai.
perlindungan terhadap lingkungan hidup.
4. Laboratorium analisis minimal mampu
2. Fasilitas penyimpanan: menguji karakteristik LB3 untuk menentukan
A. Bagi limbah berupa tumpukan (waste pile), tata cara penyimpanan LB3.
tanah landasan harus memenuhi permeabilitas
maksimal 10-⁵ cm/sekon atau landasan yang 5. Tempat usaha harus dilengkapi dengan
sudah direkayasa menggunakan ilmu simbol LB3 sesuai ketentuan.
pengetahuan dan teknologi.
THANK YOU
VERY MUCH!

Anda mungkin juga menyukai