Anda di halaman 1dari 3

BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

1. Menurut Peraturan pemerintah RI No. 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan beracun dikelompokkan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
a. B3 yang dapat digunakan, meliputi bahan bakar, bahan pembersih, pengawet
makanan, dan pewarna sintesis.
b. B3 yang dilarang digunakan, meliputi klordan, diklorodifeniltrikloroetana (DDT), dan
aldrin.
c. B3 yang terbatas penggunaannya, meliputi klorobenzilat, senyawa mercuri dan metyil-
parathion.
2. Menurut National FIRE Protection Agency (NFPA), bahan berbahaya diklasifikasi berdasarkan
potensi bahaya yang kemungkinan yang akan ditimbulkan oleh materi dalam keadaan darurat
akibat respons seketika dalam waktu yang sangat singkat. NFPA memberikan kode angka dari 0
sampai 4 berdasarkan tingkat bahayanya. Potensi terendah diberikan kode angka 0 dan potensi
bahaya tertinggi diberi angka 4.

Simbol-simbol/ label yang biasa digunakan :


3. Pengelolaan B3 meliputi sebagai berikut :

a. Penyimpanan B3 harus ditangai dengan baik, penyimpanan dan penataan B3 harus


didasarkan pada sifat fisika dan kimianya, terutama tingkat bahayanya.
b. Pelabelan merupakan salah satu upaya meminimalkan kecelakaan kerja dengan mengenali
bahan-bahan kerja yang terdapat pada bengkel atau tempat kerja.
c. Pengelolaan B3, meliputi kegiatan pengurangan , penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3.

Alur Pengelohan Limbah B3


Contoh Pengolahan Limbah Covid-19

Anda mungkin juga menyukai