Anda di halaman 1dari 3

NAMA : KATARINA ANA MARIA SANDA

NIM : 2201070042

SEMESTER/KELAS : 1/A

FAKULTAS/PRODI : FKIP/Ppkn

MATA KULIAH : PENDIDIKAN MORAL DAN ILMU POLITIK

Materi 1: “Radikalisme dan Intoleransi dalam Masyarakat Multikultural Indonesia”

Pemateri: Prof.Musdah Mulia

Pancasila adalah ideologi negara Indonesia,tetapi cuman 95,8% orang saja yang setuju dan dari
95,8% tersebut ada 2,7% yang tidak setuju dan 1,5% yang tidak tahu/tidak jawab. Yang tidak setuju
dan tidak jawab ini merasa tidak penting dengan adanya Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia. Ideologi utama penyusunan Pancasila merupakan lima sila Pancasila. Ideologi
utama tersebut tercantum pada alinea keempat dalam pembukaan undang-undang Dasar 1945.
Namun sebagai ideology negara Pancasila tentunya menghadapai berbagai tantangan dan masalah
contohnya radikalisme dan intoleransi. Sebagai bangsa yang multikultur tentunya kedua masalah
tersebut menjadi tantangan nyata bangsa Indonesia.

A. Fanatisme Agama
Masalah yang terjadi di bangsa kita sekarang ini berkaitan dengan fanatisme agama.
Fanatisme agama adalah sikap menyakini agama secara dalam dan kuat. Hal tersebut sering
mengakibatkan konflik di masyarakat, dan sulit untuk meredakanya. Pandangan orang lain yang
fanatik terhadap beragama menganggap orang-orang yang berbeda keyakinan dengan mereka
sebagai ancaman.
B. Ancaman Terhadap Pancasila
Ada berbagai macam ancaman-ancaman terhadap Pancasila yaitu sebagai berikut:
 Fanatisme Agama dan Eksklusivisme
 Intoleransi,
 Radikalisme
 Ideologi Transnasional
 Individualisme-Hedonistic dan Globalisasi
 Perpecahan akibat SARA (suku,agama,ras dan anatargolongan)
 Minimnya pemahaman terhadap Pancasila sebagai common platform berbangsa dan
bernegara ,membuata warga mudah terpecah.

C. Ideologi Multikulturalisme

 Multikulturalisme adalah gagasan yang menyakini bahwa dalam realitas social terdapat
keberagaman dan kemajemukan
 Keberagaman dan kemajemukan sangat nyata seperti: warna
kulit,ras,etnik,Bahasa,adat,gender,ideology politik dan sebagainya.
Materi ke 2: “Mitigasi Radikalisme dan Intoleransi dalam Lembaga Pendidikan”
Pemateri: Prof.Dr.Triyanto

A. Defenisi Radikalisme dan intoleransi


Radikalisme merupakan penyampain pendapat baik secara lisan maupaun tertulis dalam
format teks,gambar,audio atau video melalui media social yang memuat kebencian
terhadap Pancasila UUD 1945,Bhineka Tunggal Ika,dan NKRI.
Radikal dalam makna Positif:
 Bela Negara
 Tekun Belajar
 Gotong Royong
 Melestarikan Kearifan Lokal
 Menjadi Pemimpin Visioner

Radikal dalam makna Negatif:

 Menyuburkan sikap intoleren


 Anti Pancasila
 Anti NKRI
 Penyebaran paham takfiri

B. Disclaimer
 Yang dimaksud radikalisme dan intoleransi adalah dalam arti negative
 Istilah yang dipakai pada PP No. 77 tahun 2019 tentang Pencegahan Tindak Pidana
Terorisme adalah Radikal Terorisme
 Istilah internasional yang sering dipakai adalah Extremism atau Violent Extremism.

C. Radikalisme
Ada dua macam radikalisme yaitu:
 Radikalisme Agama, berkaitan dengan ideologi faham keagamaan
 Radikalisme Sekuler, berbasis politik, ideologi sekuler
Ada dua bentuk radikalisme adalah sebagai berikut:
 Radikalisme Wacana adalah pemikiran tanpa adanya aksi kekerasan
 Radikalisme Aksi merupakan tindakan kekerasan (teror)

D. Penyebab Terorisme
Berikut ini penyebab terorisme dalam prespektif internasional dan nasional adalah sebagai
berikut:
1. Penyebab terorisme dalam perspektif Internasional
a. Persepsi terhadap penindasan AS terhadap agama tertentu dan
menganggap
 Ketidakadilan perlakuan
 Tidak mungkin jalan damai
b. Ideology transnasional merupakan ideology yang menyebar yang dianggap
warga, dibanyak negara akibat perbatasan ekonomi dan social antarnegara
yang semakain kabur dan semakin berkembang di era digitalisasi.
2. Penyebab terorisme dalam perspektif Nasional
a. Salah tafsir agama
b. Kemiskinan
c. Balas dendam
d. Ketidakadilan
e. Politik
f. Pendidikan
E. Pencegahan dan mitigasi terorisme
Ada tiga cara dalam pencegahan dan mitigasi terorisme yaitu sebagai berikut:
1. Kesiapsiagaan Nasional
a. Pemberdayaan masyarakat
b. Peningkatan kemampuan aparatur
c. Pengembangan kajian terorisme
d. Pemetaan wilayah rawan paham radikal terorisme
2. Kontra Radikalisme
a. Kontra narasi
b. Kontra propaganda
c. Kontra ideologi
3. Deradikalisasi
a. Pembinaan wawasan kebangsaan
b. Pembinaan wawasan keagamaan
c. kewirausahaan

Anda mungkin juga menyukai