KASUS
ABSTRAK
Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan kemerahan dan sisik yang bersifat
generalisata, yang mencakup 90-100% permukaan tubuh dan berlangsung dalam beberapa hari sampai
beberapa minggu. Apabila eritemanya mencakup 50 sampai <90% disebut dengan pre eritroderma. Faktor
risiko dari eritroderma adalah perluasan dari penyakit kulit yang terjadi sebelumnya, seperti psoriasis,
dermatitis atopik, penyakit sistemik atau keganasan (cuttaneous T-cell lymphoma), reaksi obat, dan pada
beberapa kasus tidak ada etiologi yang spesifik, disebut dengan eritroderma idiopatik. Dalam kasus ini
dilaporkan seorang laki-laki di poliklinik kulit dan kelamin Rumah Sakit Daerah Sayidiman Magetan, usia
77 tahun mengeluhkan gatal dan panas yang terus menerus di seluruh tubuh sejak 2 bulan yang lalu, gatal
dan panas, memberat saat terpapar udara panas dan berkeringat, keluhan disertai pengelupasan kulit yang
semakin lama semakin meluas dan kedua kaki pasien bengkak. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik didapatkan faktor risiko yang berpengaruh pada kasus ini antara lain pasien sebelumnya mengalami
sakit kulit berupa psoriasis. Dari pemeriksaan status dermatologis didapatkan ujud kelainan kulit berupa
makula hiperpigmentasi eritematosa batas tidak jelas dengan deskuamasi berwarna putih tertutup skuama
tipis. Diagnosis pada kasus ini adalah eritroderma. Maka dari kasus klinis yang kami temukan, kami
tertarik untuk membahas kasus ini beserta kriteria diagnosis dan tatalaksananya.
Kata Kunci: Eritroderma, Dermatitis Atopik, Eritema
ABSTRACT
Erythroderma is a skin disorder characterized by redness and generalisata scales, which covers 90-
100% of the body surface that lasts within a few days to several weeks. If the erythema covers 50 to <90% it
is called pre-erythroderma. Risk factors of erythroderma are the expansion of previous skin diseases, such
as psoriasis, atopic dermatitis, systemic diseases or malignancies (cuttaneous T-cell lymphoma), drug
reactions, and in some cases there is no specific etiology, called idiopathic erythroderma. In this case, it was
reported that a man at the skin and genital clinic of Sayidiman Magetan Regional Hospital, aged 77,
complained a continuous itching and heat throughout the body since 2 months ago, itching and heat get
worsened when exposed to hot air and sweating, the skin exfoliations are getting wider and both of the
patient's legs are swollen. Based on anamnesis and physical examination, risk factor in this case included
the patient's previous skin disease, psoriasis. From the dermatological examination, the skin abnormality is
a form of erythematous hyperpigmentation macula of unclear boundaries with white desquamation covered
with thin squama. The diagnosis is erythroderma. Therefore, from the clinical cases we found, we are
interested in discussing this case, its diagnosis and management.
Keywords: Erythroderma, Atopic Dermatitis, Erythema
seperti psoriasis, dermatitis seboroik, dermatitis dapat membantu menentukan penyakit yang
atau reaksi hipersensitivitas obat yang dapat penyakit yang mendasarinya, namun tetap
mengancam jiwa dan eritroderma itu sendiri hipoalbuminemia, anemia, serta pengendalian
dapat menimbulkan komplikasi yang serius infeksi sekunder. Eritroderma merupakan kasus
antara lain gangguan keseimbangan elektrolitm yang jarang ditemui, namun bisa menyebabkan
hipoalbuminemia, dehidrasi, sepsis, dan kondisi sistemik yang berat yang dapat
Apabila tidak ditemukan penyakit primer atau yang ditegakkan lebih awal, cepat, dan akurat
penyakit yang dialami sebelumnya, maka di serta penatalaksanaan yang tepat sangat
sebut dengan idiopathic exfoliative dermatitis memengaruhi prognosis pada pasien. (Djuanda,
gatal dan kemerahan pada kulit yang diikuti Seorang laki-laki usia 77 tahun, datang ke
dengan pengelupasan kulit. Pada beberapa kasus Poli Klinik Kulit dan Kelamin RSUD
di temukan gejala berupa rasa panas dan perih. dr.Sayidiman dengan keluhan kulit kemerahan dan
Apabila terjadi infeksi dapat disertai dengan mengelupas pada seluruh tubuh disertai rasa gatal
demam. Pada eritroderma terjadi eritema dan dan panas yang terus menerus. Keluhan ini sudah
skuama yang merupakan pelepasan lapisan dirasakan sejak kurang lebih 2 bulan yang lalu.
tanduk dari permukaan kulit sel-sel Pada Keluhan ini di awali dengan kulit kering dan
eritroderma yang kronis biasanya eritemanya terkelupas pada bagian tangan. Yang kemudian
tidak begitu jelas karena bercampur dengan meluas hijngga ke seluruh tubuh. Rasa gatal dan
hiperpigmentasi. (widaty, 2017). Diagnosis panas akan bertambah saat pasien terpapar udara
eritroderma ditegakkan berdasarkan anamnesis, panas dan berkeringat. Pasien juga mengatakan
266
ISSN : 2721-2882
kedua kakinya mulai membengkak. Biasanya
dextra et sinistra.
Desoxymetason cream 10 gram dan betametasone golongan yang ke II eritroderma akibat perluasan
cream 10 gram dioleskan pada luka tipis secara penyakit kulit, pada penyakit ini penyebab yang
merata 2 kali sehari. Pasien juga diberikan edukasi paling sering adalah psoriasis atau psoriasis
untuk menghidari menggaruk pada bagian lesi , seboroik pada bayi ( penyakit Leiner). Untuk
dan juga menghindari penggunakan balsem untuk eritrodema golongan adalah akibat penyakit
meredakan gatal karna akan semakin menambah sistemik termasuk keganasan. Diperlukan
rasa perih dan panas. Pasien diedukasi agar mandi pemeriksaan menyeluruh untuk mencari tahu
menggunakan air dingin dan untuk sabun penyebabnya. Sindrom Sezary termasuk jenis
menggunakan sabun bayi. Prognosis pada pasien limfoma, ditandai dengan eritema berwarna
ini quo ad vitam: bonam, quo ad sanationam: dubia merah membara yang bersifat generalisata disertai
ad bonam, quo ad functionam: dubia ad bonam. skuama yang sangat gatal. Selain itu terdapat
eritemanya 50%-90% di sebut dengan pre- plantaris, serta kuku yang dismorfik.
penyakit sitemik, obat-obatan, maupun lanjutan Eritroderma terjadi akibat interaksi sekunder
dari penyakit sebelumnya seperti psoriasis, dari sitokin dan adhesi molekul seluler. Interleukin
dermatitits atopik, dermatitis kontak, dan (IL) 1, IL-2, dan IL-8, intercellular adhesion
obat, waktu mulai masuknya obat sampai muncul menyebabkan laju mitosis yang berlebihan,
gejala efek samping biasanya dapat akut sampai meningkatkan jumlah absolut sel germinativum.
menjadi eritema generalisata dalam kurun waktu obat. Splenomegali jarang terjadi.
dan kecil pada keadaan kronis. Warnanya anemia, leukositosis, limfositosis, eosinofilia,
bervariasi dari putih sampai kuning. Kulit merah peningkatan IgE, dan peningkatan sedimentasi
terang, panas, kering dan kalau diraba tebal. eritrosit, gangguan elektrolit,
Patch eritem yang merata, dapat disertai dengan sel sezary (20%, 1000/mm3 atau lebih): limfosit
demam. Skuama berwarna putih atau kuning atipik, inti homogen, lobular, tidak teratur.
mulai muncul setelah beberapa hari onset Terdapat di darah, kulit, & KGB. Pemeriksaan
eritema, biasanya muncul pada daerah fleksura, histopatologi biopsi kulit tergantung berat dan
Plate-like scaling dapat muncul secara akut pada durasi proses inflamasi. Pada tahap akut,
daerah palmar dan telapak kaki. Scaling terus spongiosis dan parakeratosis menonjol, sehingga
berkembang seiring kulit yang semakin terjadi edema. Pada stadium kronis, akantosis dan
memerah. Bila kulit kepala sudah terkena, dapat perpanjangan rete ridge lebih dominan
terjadi alopesia, perubahan kuku, dan kuku dapat Eritroderma didiagnosis banding
lepas. Dapat terjadi limfadenopati dan berdasarkan penyebabnya yaitu, dermatitis atopik
hematomegali. Gali adanya riwayat penyakit merupakan salah satu penyebab eritroderma pada
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan klinisnya terdapat lesi pra-existing, pruritus yang
gangguan termoregulator hipertermia atau parah, likenifikasi dan prurigo nodularis, psoriasis
aliran darah dan kehilangan cairan. eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar,
Edema di daerah perifer pedis atau periorbita berlapis-lapis dan transparan disertai fenomena
dapat terjadi pada lebih dari 54% pasien. tetesan lilin, Auspitz, dan Kobner, dan dermatitis
Limfadenopati generalisata terjadi lebih dari seboroi peradangan kulit yang kronis ditandai
sepertiga pasien. Harus dibedakan anatara dengan plak eritema yang sering terdapat pada
limfadenopati dermatopik dan limfoma. daerah tubuh yang banyak mengandung kelenjar
Hepatomegali dapat terjadi pada sepertiga pasien sebasea seperti kulit kepala, alis, lipatan
269
ISSN : 2721-2882
nasolabial, belakang telinga, cuping hidung, selalu menjaga kelembapan kulit dengan mandi
ketiak, dada, antara skapula. menggunakan air dingin dan memakai sabun bayi.
pada golongan I, yang disebabkan oleh alergi yaitu karena alergi obat secara sistemik,
obat secara sistemik, dosis prednison 4x10mg. prognosisnya baik. Penyembuhan golongan ini
Penyembuhan terjadi cepat, umumnya dalam adalah yang paling cepat di bandingkan dengan
beberapa hari-beberapa minggu. Pada golongan golongan yang lain. Pada eritroderma yang belum
II akibat perluasan penyakit kulit juga diberikan diketahui penyebabnya, pengobatan dengan
kortikosteroid. Dosis mula dosis prednison 4x kortikosteroid hanya akan mengurangi gejala.
10-15mg sehari. Jika setelah beberapa hari tidak Sindrom Sezary memiliki prognosis buruk, pasien
tampak perbaikan dosis dapat dinaikan. Pada laki-laki umumnya akan meninggal setelah 5
pengobatan dengan kortikosteroid jangka lama, tahun, sedankan pasien perempuan setelah 10
yakni jika melebihi 1 bulan lebih baik digunakan tahun. Kematian biasanya disebabkan oleh infeksi
ekuivalen dengan sitostatik (klorambusil dengan ditandai dengan eritema di hampir seluruh tubuh
dosis 2 - 6 mg sehari). Dapat juga di berikan dan biasanya disertai skuama. Penyebab tersering
kortikosteroid topikal, dan apabila ada infeksi adalah perluasan penyakit sebelumnya dari pasien.
Terapi non medikamentosa pada pasien, seperti keseimbangan cairan dan elektrolit
eritroderma kronis adalah diet tinggi protein, tubuh, memperbaiki hipoalbumin serta
kehilangan protein. Lalu pasien di edukasi untuk Menjaga kelembapan kulit adalah faktor
menghindari menggaruk garuk karna akan paling penting untuk mencegah terjadinya
menambah perlukaan, serta pasien di minta untuk perburukan pada kondisi dermatologi pasien. Dan
270
ISSN : 2721-2882
juga pemberian diet tinggi protein akan dapat SN, Mule PM. Psoriasis: comprehensive review.
Int J of Pharm & Life Sci Vol 2011; 2: 857-77.
mencegah kekurangan protein pada tubuh akibat
Teran CG, Teran CN-Escalera, Balderrama C. A
banyaknya skuama yang terkelupas. severe case of erythrodermic psoriasis associated
with advanced nail and joint manifestations: a case
DAFTAR PUSTAKA report. J Med Case Rep 2010; 4: 1-3.
DjuandaA, Hamzah M, Aisah S.. Ilmu Penyakit Weedon D. The psoriasiform reaction pattern. In
Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta: Fakultas Weedon's skin pathology. 3 rd ed. China:
Kedokteran Universitas Indonesia. 2019 Churchill Livingstone Elsevier, 2010. p.78-80.