Anda di halaman 1dari 4

Working Electrode (WE): elektroda yang di mana tegangannya diatur dan arusnya nanti

dihitung. Materialnya inert, kayak C, Pt, Au. Di sini reaksi kimiany berlangsung. Kalau pas nguji
kecepatan korosi, sampelnya itu yang WE. Tapi kalau batterai itu potensiostatnya langsung diuji
ke anoda atau katoda baterainya. (kabel item)

Reference Electrode (RE): elektroda yang digunakan untuk menstabilkan tegangan antaa WE
dan CE. Harusnya punya potensial/tegangan elektrokimia yang konstan. Biasanya pake SCE
(saturated calomel electrode) atau Ag/AgCl (yang dipake). (kabel biru)

Counter Electrode (CE): konduktor elektrode. Arusnya nanti itu akan mengalir di larutan kan,
lewat WE kemudian bakal keluar lewat dari CE. Nah biasanya diisi sampel yang mau diuji. Jadi
sampelnya kerendem di dalem. (kabel merah)

A "dummy cell" is a simple circuit consisting of resistors and/or capacitors that can be used
to test the behavior of a potentiostat.

Potensiostat itu apa?


Alat untuk analisa percobaan elektrokimia. cara kerjanya dengan cara menjaga tegangan listrik
pada working elektroda, pada kondisi tegangan yg konstan, yang dihubungkan dengan elektroda
reference, dengan mengubah arus pada counter elektroda. Sehingga, dinamakan alat untuk
mengatur 3 sel elektroda.

How it works, potentiostat:


- Potensiostat itu meliputi kontrol untuk tegangan pada sel dengan sensing perubahan pada
resistance atau hambatan dengan memvariasi kan arus yang diberikan ke sistem. Semakin
tinggi hambatan (resistance) akan menyebabkan menurunnya arus. Pokoknya hukum
ohm.
- Potensiostat itu ngatur potensial atau tegangan listrik diantara working (WE) dan
reference elektrode (RE), yang diberikan arus di elektroda counternya, yang kemudian
dihitung aursnya berapa (i R voltage drop).
Elektrometer: fungsinya menghitung perbedaan voltage diantara RE dan WE. Outputnya itu
feedback signal di potensiostat, dan sinyal yang terukur. Idealnya nilainya 0 untuk arus
masuknya, infinite impedansi input.

I/E converter: alat untuk ngukur arus pada sel. Jadi memaksa sel untuk mengalirkan arus melalui
Rm (hambatan perhitungan arus), kemudian penurunan tegangan melalui Rm itu merupakan
hasil dari perhitungan dari arus sel.

Impedance itu, kebalikan dari arus yang diberikan, dan merupakan efek dari hambatan dan
reaktan pada sirkuitnya atau lebih mudah. Atau, pengukuran dari kemampuan sirkuit atau
susunan untuk menahan dari aliran listrik, tapi berbeda dengan hambatan di mana tidak dibatasi
oleh sifat2 tertentu (mengikuti ohm law pada arus dan voltase,

Fungsi Current Amplifier: untuk mengatur voltase di antara elektroda referensi dan working,
sehingga memiliki tegangan yang mirip dengan tegangan yang masuk. Kalau di program, CA
diatur dengan menggunakan persamaan proporsional.
Um= tegangan sel yang diukur pada WE dan CE
Ec= potensial pada elektroda reference dan WE yang diatur konstan
Un= tegangan sel yang diatur pada cotroller
Esp= set point atau Ec yang dihasilakn atau diinginkan.

Galvanostat: sama cara kerjanya cuma yang konstan kalau ga salah arusnya.

CV: metode untuk mengetahui proses reduksi dan oksidasi dari spesies. Diketahuinya dari grafik
v vs I.

Bentuk grafik dari persamaan Nernst.


Yang kemudian akan memprediksi bagaimana reaksi sistem terhadap perubahan konsentrasi
pada spesi di dalam larutan, atau perubahan tegangan di elektroda.
- Efek dari kecepatan scan rate: akan mneyebabkan menurunkan dari ukuran diffusion
layer yang disebabkan dari arus yang tinggi yang diobservasi.
Cara kerja: dengan mengaplikasikan tegangan yang bervariasi pada elektroda yang tercelup
dalam laruan elektrolit dan dilihat reaksinya.

EIS: diagnosa digunakan untuk mengetahui karakteristik perubahan pada permukaan pada
kondisi khusus atau pada parameter tertentu. Untuk tujuan aplikasi, utnuk mengetahui efek dari
perubahan parameter di permukaan. EIS diperngaruhi oleh kapasitansi pada sister antarmuka di
metal atau elektrolit.
EIS: cara kerja: dengan cara mengaplikasikan tegangan/potensial ke sel elektrokimia, kemudian
menghitung arus yang melewati selnya. Dengan mengasusmikan bahwa yang diaplikasikan
adalah tegangan sinusoidal.

Response dari tegangan merupakan arus AC (sinyal). Sinyal arus ini dapat dianalisa dari jumlah
fungsi sinusoidal (dari persamaan fourier).

EIS biasanya dihitung dengan menggunakan sinyal keluar yang kecil, hal ini dilakukan sehingga
respon sel merupakan pseudo-linear.

Polarisasi Linear: buat mengetahui laju korosinya. Caranya: saat metal elektroda dimasukkan
ke larutan elektrokimia, metal tsb akan terkorosi dengan cara elektrokimia. Proses ini akan
terjadi pada 2 tahap, simultan/secara langsung, dan komplementer.

Pada titik anoda, metalnya akan terlepas dari padatannya ke larutan. Sehingga, meninggalkan
surplus elektron pada permukaannya metal. Excess elektron akan mengalir di titik tsb, sehingga
menjadi titik katodik. Dimana, titik tsb akan dihabiskan oleh spesi anodik dari larutan korosif.
Kemudian akan menghitung arus korosi dari aliran elektron dari anoda ke katoda. Sehingga bisa
dihitung dengan persamaan faraday laju korosinya.

Anda mungkin juga menyukai