Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Mata Kuliah: Herbal

Koordinator Tim Pembina Mata Kuliah

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA
TAHUN 2021
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

MATA KULIAH KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tanggal Penyusunan


Falsafah dan Teori Keperawatan KEP1103 Keperawatan Dasar 2 5 16 September 2021
Koordinator Pengembang RPS Koordinator RMK Ketua PRODI Keperawatan
Zakiyah Yasin,S.Kep.,Ns.,M.Kep Zakiyah YasinS.Kep.,Ns.,M.Kep Zakiyah Yasin,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Capaian Pembelajaran (CP)

CP-MK 1. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip dasar Complementer Alternative Medicine (CAM) : herbal , khususnya Jamu
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan membedakan Obat tradisional, Jamu, Obat Herbal terstandart dan fitofarmaka
3. Mahasiswa mampu menjelaskan pengobatan herbal dengan homeopaty,antroposofis, naturopaty dan aromaterapi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip etik dalam studi klinik Bahan Herbal
5. Mahasiswa mampu menjelaskan medikoetikolegal dokter Saintifikasi Jamu
6. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pendekatan ilmiah ramuan Saintifikasi Jamu (11 ramuan yang tersaintifikasi)
7. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang biologi dasar tumbuhan
8. Mahasiswa mampu menjelaskan serta melakukan Standarisasi (simplisia, ekstrak, dan jamu)
9. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang budidaya tanaman obat
10. Mahasiswa mampu menjelaskan kimia bahan Alam
11. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami pengelolaan panen
12. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami Pengelolaan paska panen
13. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat herbal untuk peningkatan social ekonomi masyarakat
Bahan Kajian Keilmuan Pengobatan Komplementer Herbal (fitokimia, farmakognosi dan fitomedis)
Deskripsi Mata Kuliah menjelaskan dan membuat obat herbal yang merupakan bagian dari Complementer Alternative Medicine (CAM) serta menjelaskan pelayanan Saintifikasi jamu
Daftar Referensi 1. Depkes, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Dirjen POM, Jakarta.
2. Depkes, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
3. Depkes, 1995, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
4. Depkes, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
5. Depkes, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Dirjen POM, Jakarta.
6. Depkes , 2004, Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia, Volume I, Badan POM RI, Jakarta.
7. Depkes, 2000, Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
8. Depkes RI , 1986, Sediaan Galenik, Ditjen POM, jakarta
9. Michael Heinrich et al, 2009, Farmakognosi dan Fitoterapi, EGC, Jakarta
10. Robinson T., 1991, Kandungan organik tumbuhan tingkast tinggi, ITB, Bandung
11. Sudarsono dkk, 2002, Tumbuhan obat II, PSOT UGM, yogya
12. Wiryo widagdo, 2008, Kimia dan farmakologi bahan alam, EGC, Jakarta
Penilaian*
Teknik
Tahap Kemampuan akhir Materi Pokok Referensi Metode Pengalaman Waktu Indikator/ penilaian
Pembelajaran Belajar kode CPL /bobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Mahasiswa mampu 1 . Definisi dan 1. Michael Heinrich 100 CP 2 MCQ
menjelaskan prinsip terminology Ceramah diskusi Kuliah menit
et al, 2009,
dasar Complementer Farmakognosi (Zakiyah Yasin) 450
Complementer Alternative Medicine dan Fitoterapi, menit
Alternative (CAM) EGC, Jakarta Pertemuan 1 & 2
Medicine (CAM) : 1. Sejarah 2. Robinson T.,
herbal , khususnya Complementer 1991, Kandungan
Jamu Alternative Medicine organik tumbuhan
(CAM) arab dan eropa tingkast tinggi,
(Zakiyah Yasin) kuno ITB, Bandung
2. Sejarah 3. Sudarsono dkk,
Complementer 2002, Tumbuhan
Alternative Medicine obat II, PSOT
(CAM) Cina UGM, yogya
3. Sejarah 4. Wiryo widagdo,
Complementer 2008, Kimia dan
Alternative Medicine farmakologi bahan
(CAM) India: alam, EGC,
Ayurvedha Jakarta
4. Sejarah
Complementer
Alternative Medicine
(CAM) Afrika
5. Sejarah
Complementer
Alternative Medicine
(CAM) di Indonesia
(Jamu)
2 Mahasiswa 1. Prinsip efikasi dan Michael Heinrich Ceramah diskusi kuliah 100 CP 2 MCQ
mampu keamanan Obat et al, 2009, menit
menjelaskan Tradisional Farmakognosi (Zakiyah Yasin)
dan 2. Prinsip efikasi dan dan Fitoterapi, Pertemuan ke 3&4
membedakan keamanan Jamu EGC, Jakarta
Obat tradisional, 3. Prinsip efikasi dan
Jamu, Obat keamanan obat
Herbal Herbal terstandart
terstandart dan 4. Prinsip efikasi dan
fitofarmaka keamanan
Fitofarmaka
3 Mahasiswa mampu 1. Prinsip dasar Michael Heinrich Ceramah diskusi kuliah 100 CP 2 MCQ
menjelaskan pengobatan et al, 2009, menit CP 3
pengobatan herbal homeopaty Farmakognosi (Zakiyah Yasin)
dengan 2. Prinsip dasar dan Fitoterapi, Pertemuan ke 5
homeopaty,antropos pengobatan EGC, Jakarta
ofis, naturopaty dan antroposofis
aromaterapi 3. Prinsip dasar
pengobatan
naturopaty
4. Prinsip dasar
pengobatan
aromaterapi
4 1. Mahasiswa Prinsip etik dalam studi Michael Heinrich Ceramah diskusi kuliah 100 CP 2 MCQ
mampu klinik Bahan Herbal di et al, 2009, menit
menjelaskan Indonesia Farmakognosi (Zakiyah Yasin)
prinsip etik dalam dan Fitoterapi, Pertemuan ke 6
studi klinik Bahan EGC, Jakarta
Herbal
2. Mahasiswa
mampu
menjelaskan
medikoetikolegal
dokter
Saintifikasi Jamu
3. Mahasiswa
mampu
menjelaskan
tentang
pendekatan
ilmiah ramuan
Saintifikasi
Jamu (11
ramuan yang
tersaintifikasi)
5 Mahasiswa mampu 1. Prinsip umum botani 1. Depkes, Ceramah diskusi kuliah 100 CP 2 MCQ
menjelaskan tentang 2. Morfologi dan 1986, menit
biologi dasar (Zakiyah Yasin)
sistematik Sediaan
Pertemuan ke 7
tumbuhan 3. Famili-famili Galenik,
yangmenghasilkan Departemen
fitofarmasetika Kesehatan
4. Etnobotani Republik
Indonesia,
Jakarta
2. Depkes, 1995,
Materia Medika
Indonesia, Jilid
VI, Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia,
Jakarta.
3. Depkes, 1995,
Farmakope
Indonesia, Edisi
IV, Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia,
Jakarta.
4. Depkes, 2000,
Parameter
Standar Umum
Ekstrak
Tumbuhan Obat,
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia,
Dirjen POM,
Jakarta
6 Mahasiswa 1. standarisasi ekstrak 1. Depkes, Ceramah diskusi kuliah 100 CP 2 MCQ
mampu 2. metode 1986, menit
menjelaskan pembuatan Sediaan (Lailatul Hasanah, S.ST.,
serta melakukan ekstrak Galenik, M.KL)
Standarisasi
(simplisia, 3. standarisasi obat Departemen Pertemuan ke 8&9
ekstrak, dan Tradisional dan Kesehatan
jamu) Ramuan jamu Republik
tersaintifikasi Indonesia,
Jakarta
2. Depkes, 1995,
Materia Medika
Indonesia, Jilid
VI, Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia,
Jakarta.
3. Depkes, 1995,
Farmakope
Indonesia, Edisi
IV, Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia,
Jakarta.
4. Depkes, 2000,
Parameter
Standar Umum
Ekstrak
Tumbuhan
Obat,
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia,
Dirjen POM,
Jakarta
7 1. Mahasiswa 1. Budidaya tanaman obat 1. Depkes, 1986, Ceramah diskusi kuliah 100 CP 2 MCQ
mampu 2. Kimia bahan alam Sediaan Galenik, menit
menjelaskan 3. Pengelolaan panen Departemen (Lailatul Hasanah,
tentang 4. Pengelolaan paska Kesehatan S.ST., M.KL)
budidaya panen Republik
tanaman obat Indonesia, Jakarta Pertemuan ke 10, 11,
2. Mahasiswa 2. Depkes, 1995, Materia 12
mampu Medika Indonesia, Jilid
menjelaskan VI, Departemen
kimia bahan Kesehatan Republik
Alam Indonesia, Jakarta.
3. Mahasiswa 3. Depkes, 1995,
mampu Farmakope Indonesia,
menjelaskan dan Edisi IV, Departemen
memahami Kesehatan Republik
pengelolaan Indonesia, Jakarta.
panen 4. Depkes, 2000,
4. Mahasiswa Parameter Standar
mampu Umum Ekstrak
menjelaskan dan Tumbuhan Obat,
memahami Departemen
Pengelolaan Kesehatan
paska panen Republik Indonesia,
Dirjen POM, Jakarta
8 Mahasiswa manfaat herbal untuk Depkes, 2000, Ceramah diskusi kuliah 100 CP 2 MCQ
mampu peningkatan social ekonomi Pedoman menit
(Lailatul Hasanah,
menjelaskan masyarakat Pelaksanaan Uji
S.ST., M.KL)
manfaat herbal Klinik Obat
untuk Tradisional, Pertemuan ke
peningkatan Departemen 13&14
social Kesehatan Republik
ekonomi Indonesia, Jakarta.
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai