Anda di halaman 1dari 5

A.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Energi listrik merupakan kebutuhan dasar dalam mendorong segala jenis aktivitas
roda kehidupan manusia, yaitu dapat digunakan sebagai penerangan, fasilitas umum,
keperluan rumah tangga, keperluan industri dan juga membantu peningkatan
perekonomian negara. Rasio elektrifikasi Indonesia saat ini 87%, hal tersebut
menunjukkan 8,5 juta penduduk Indonesia atau setara dengan 2500 desa yang belum
dialiri listrik (Putra dan Rangkuti, 2016). Di tengah kebutuhan terhadap energi dari
bahan bakar fosil yang semakin meningkat Penggunaan sumber energi terbarukan
merupakan solusi dalam menjawab tantangan krisis energi yang terjadi. Salah satu
energi terbarukan yaitu dengan pemanfaatan energi matahari. Indonesia
merupakannegara tropis yang mempunyai potensi energi surya dengan insolasi
harian rata –rata 4,5 –4,8 kWh/m2 / hari (Rahayuningtyas dkk., 2014). Dengan
demikian, energi matahari dapat diterapkan dalam pengolahan pertanian khususnya
pemompaan air (Yohanna dan Umogbai, 2010).
Energi surya merupakan salah satu energi yang sedang giat dikembangkan saat ini
oleh pemerintah Indonesia karena sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai
potensi energi surya yang cukup besar. Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan
di banyak belahan dunia dan jika dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi
mampu menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang
lebih lama. Matahari dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik
atau untuk memanaskan bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa depan energi surya
hanya dibatasi oleh keinginan kita untuk menangkap kesempatan.
Kaitannya dengan strategi peningkatan luas tanam dapat dilakukan melalui upaya
penyiapan lahan beririgasi dan pengelolaan air. Penyiapan lahan beririgasi dan
pengelolaanair memerlukan kepastian pemenuhan kebutuhan air irigasi. Oleh karena
itu, dukungan teknologi yang dapat dilakukan adalah penyiapan sarana pompa
irigasi. Dalam rangka mendukung perluasan areal tanam tersebut maka pemanfaatan
energi surya sebagai sumberdaya bagi pompa air diharapkan dapat menaikkan air
pada musim kemarau atau pada saat debit air sungai rendah (Widodo dan
Nasution, 2016).
Energi matahari yang disediakan Tuhan untuk umat manusia khususnya di Indonesia
sebagai negara yang memiliki iklim tropis sangatlah berlimpah. Selain berlimpah dan
tidak habis dipakai, energi matahari juga tidak menimbulkan polusi sehingga energi
matahari sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pengganti minyak, batu bara, dan
lain-lain. Energi matahari tidak dapat langsung dimanfaatkan secara langsung, untuk
memanfaatkan energi matahari menjadi energi listrik, masih diperlukan peralatan seperti
sel surya (solar cell) untuk mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik. Hal itu
sesuai dengan hukum termodinamika pertama yang menyatakan bahwa “energi tidak
dapat diciptakan (dibuat) ataupun dimusnahkan akan tetapi dapat berubah bentuk dari
bentuk yang satu ke bentuk lainnya (dikonversikan)”.

1
B. Kajian Teori
Tinjauan Pustaka
Sumber energi penggerak pompa air yang didesain menggunakan tenaga sel surya. Skema
desain utama sistem pompa air tenaga surya didesain sesederhana mungkin dan aman bagi
masyarakat pengguna. Untuk mendapatkan desain yang sederhana, komponen sumber
energinya hanya menggunakan 3 komponen utama, yakni: panel sel surya, baterai dan
kontroller. Salah satu faktor lain dalam desain, yakni keamanan, dilakukan dengan
menggunakan sistem tegangan 12 volt. Tegangan 12 volt relatif aman karena tidak
menimbulkan bahaya tersengat listrik. Sistem pompa dengan tegangan DC juga
menghasilkan efisiensi yang sangat tinggi (Dursun & Saygin, 2005; Lawrance et al., 1995).
Banyaknya air yang dipompa mutlak tergantung dari intensitas sinar matahari yang
mengenai panel selsurya dan dari jenis pompa yang digunakan.Dengan demikian, sistem ini
didesain hanya bekerja disiang hari.Saat tengah hari, pompa air bekerja maksimal dan saat
pagi atau sore hari efisiensi pompa air akan rendah.Bahkan saat mendung pompa akan
berhenti bekerja sama sekali. Adanya pump controller yang sesuai yangdipasang diantara
panel sel surya dan pompa air akan membantu mengkompensasi tegangan dari intensitas
Untuk menyimpan energi listrik dalam battery (akumulator) tidak direkomendasikan
untuk menyimpan air dalam tangki penampung (reservoir).Untuk membangun Sistem Pompa
Air Tenaga Suryadengan desain dan anggaran yang tepat, diperlukan survey lokasi yang
intensif guna mengukur jarak danketinggian(head) mulai dari sumber air, tangki penampung
(reservoir), hingga daerah pelayanan sertakapasitas yang dibutuhkan untuk mensuplai area
pelayanan (kebutuhan penggunaan). Survei ini sangatdiperlukan agar tidak terjadi kesalahan
dalam perhitungan desainyang sangat berpengaruh terhadap nilaiinvestasi yang
diperlukan.Secara garis besar, hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun
suatusistem pengadaan air yang menggunakan teknologi ini adalah sebagai berikut :

 Sumber air, dapat berupa sumur bor, sumur dangkal, atau mata air.
 Instalasi Pompa Air Tenaga Surya, terdiri dari : panel surya, pompa, dan panel control.
 Tangki penampung utama (reservoir), berupa tangki fiberglass atau PE dengan
kapasitas besar yangditempatkan pada ketinggian tertentu,sehingga dapat mengalir ke
wilayah/areal tanaman dengan sistem gravitasi.
 Jaringan distribusi, adalah jaringan pipa (PVC/HDPE/Steel) guna menyalurkan air
dari tangkipenampung ke areal lahan pertanian.
Secara garis besar, pompa air tenaga surya ini terdiridari panel surya yang menghasilkan
arus listrik DC saat kontak dengan sinar matahari dan pompa air DC untuk memompa air.
Yang perlu digaris bawahi,pompa air tenaga surya ini harus menggunakan pompa air DC
(direct current – arus searah). Ada dua jenissistem pompa air tenaga surya ini yaitu:
1. Pompa Air Tenaga Surya Menggunakan Battery (Battery-Coupled)
Untuk jenis pertama ini terdiri atas photovoltaic panel (panel sel surya),
charge control regulator (pengatur cas battery), battery, pump controller (pengontrol
pompa), pressure switch and tank (unit pendeteksi tekanan air dalam tangki
penampung), dan pompa air DC.

2
Gambar 1. Skema Pompa Air Tenaga Surya Menggunakan Baterai

Di saat sinar matahari mengenai panel sel surya,listrik arus searah DC


dihasilkan dan disimpan kedalam battery (battery charging). Arus listrik DC ini
kemudian disuplai ke pompa air DC. Pompa airbekerja memompa air ke dalam tangki
penampung. Setelah tangki penuh pressure switch akan memutus aliran listrik DC ke
pompa air dan pompa air berhenti bekerja. Dengan adanya battery ini, pompa tetap
bisabekerja di saat matahari redup atau malam hari ketika tangki penampung air
kosong.Tegangan yang disupply oleh battery bisa lebih rendah 1 sampai 4 volt
dibanding tegangan yangdihasilkan panel sel surya saat kondisi sinar matahari
cerah.Dengan demikian pompa air tidak bisa bekerjasecara maksimal sesuai dengan
tegangan yang dihasilkan oleh panel sel surya. Hal ini bisa teratasi denganadanya
pump controller yang akan meningkatkan (boosts) supplai tegangan battery ke pompa
air.
2. Pompa Air Tenaga Surya Tanpa Battery (Direct-Coupled)
Pada sistem ini arus listrik DC dari panel sel surya langsung dialirkan ke
pompa air.Pompa air bekerja berdasakan berapapun besarnya tegangan yang
dihasilkan oleh panel sel surya.

Gambar 2. Skema Pompa Air Tenaga Surya Tanpa Menggunakan Baterai

Banyaknya air yang dipompa mutlak tergantung dari intensitas sinar matahari
yang mengenai panel selsurya dandari jenis pompa yang digunakan. Dengan demikian
sistem ini di design hanya bekerja di sianghari. Saat tengah hari, pompa air bekerja
maksimal dan saat pagi atau sore hari efisiensi pompa air akanrendah. Bahkan saat
mendung pompa akan berhenti bekerja sama sekali. Adanya pump controller yang

3
sesuai yang dipasang diantara panel sel surya dan pompa air akan membantu
mengkompensasi tegangan dari intensitas matahari yang selalu berubah sehingga
dapat meningkatkan efisiensi kerja pompa air.Karenanya pada sistim ini perlu tangki
penampung yang lebih besar atau tangki tambahan, sehingga disaat intensitas sinar
matahari tinggi dan pompa bekerja maksimal, air akan ditampung sebanyak-
banyaknya sebagai stok untuk malam hari atau disaat mendung.

4
C. DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rozaq, M. Firdaus Jauhari , R. Kelik Hardinto, Implementasi Teknologi Pompa Air
Tenaga Surya Di Desa Karyabaru Kecamatan Barambai Kabupaten Barito
Kual, Jurnal Impact : Implementation and Action Volume 1, Nomor 2, 2019
Amien Rahardjo, Herlina dan Husni Safruddin, 2008.” Optimalisasi Pemanfaatan Sel
Surya Pada Bangunan Komersial Secara Terintegrasi Sebagai Bangunan Hemat
Energi “, Lampung, Universitas Lampung.
Junaidi, Asy’ari H,, Supardi, Agus. 2015. “Kinerja Pompa Air Dc Berdasarkan Intensitas
Tenaga Surya”, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Herman Halomoan Sinaga, Diah Permata, Noer Soedjarwanto, Nining Purwasih,
Pompa Air Tenaga Surya Untuk Irigasi Persawahan Bagi Masyarakat Desa
Karang Rejo, Pesawaran, Lampung,
Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat JPM Wikrama Parahita p-ISSN 2599-
0020, e-ISSN 2599-0012Putra S dan Rangkuti CH. 2016. Perencanaan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya secara Mandiriuntuk Rumah Tinggal. Seminar Nasional
Cendekiawan.1(1) : 1-7.
Widodo P dan Nasution DA. 2016. Rekayasa Disain Pompa Tenaga Surya untuk Irigasi
Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering. ProsidingSeminar Pengembangan
Teknologi Pertanian. 1(1) : 292-299.

Anda mungkin juga menyukai