Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENGHAYATAN PROFESI VETERINER

PENYAKIT JEMBRANA PADA SAPI BALI

DISUSUN OLEH :

NAMA : LADYVA PINKE ANDREA


NIM : 2209511106

PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN DOKTER HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA
2022
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sapi Bali adalah salah satu sapi asli Indonesia yang merupakan keturunan asli
banteng yang sudah ada sejak jaman prasejarah 3500 SM. Di Pulau Bali,
masyarakatnya sangat gemar memelihara sapi dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan individunya, sehingga Pulau Bali dikenal oleh
daerah lain sebagai sentral sapi bali. Selama ini, sapi bali banyak dikirim ke kota-
kota besar di Pulau Jawa seperti Surabaya, Daerah Istimewa Yogyakarta,
Semarang, Bandung, dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sapi bali memiliki
banyak keunggulan dibanding jenis sapi lainnya. Oleh karena itu, tak heran jika
banyak masyakarat yang ingin memelihara sapi bali.

Dengan ciri cirinya yang khas dan sudah banyak dikenali. Tak mungkin
dipungkiri, Sapi bali ini menjadi Icon Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Udayana. Namun, Sapi bali juga dikenal rentan terhadap beberapa penyakit,
salah satunya adalah penyakit jembrana atau yang biasa dikenal dengan penyakit
keringat darah. Penyakit Jembrana tidak hanya terinfeksi pada sapi bali di Bali,
namun juga terjadi pada sapi bali di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas :

1. Apa itu penyakit Jembrana?


2. Mengapa sapi Bali dapat terinfeksi penyakit Jembarana?
3. Bagaimana cara menangani atau mencegah penyakit Jembrana?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan penyakit Jembrana


2. Menjelaskan mengapa penyakit Jembrana sangat berbahaya pada sapi bali
3. Memaparkan bagaimana cara untuk menangani sapi bali yang terinfeksi pen
yakit Jembrana.
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian penyakit Jembrana

Penyakit jembrana pertama kali ditemukan di Sangkaragung, Bali pada tahun 1964.
Nama Jembrana berasal dari nama Desa yang pertama kali mengalami infeksi
(Adiwinata, 1967). Penyakit ini bersifat menular dan disebabkan oleh virus
Jembrana. Ciri umum virus Jembrana berupa virus RNA berbentuk icosahedral
memiliki panjang basa 7732 pasang basa (pb) dan bersifat patogen hanya pada sapi
Bali (Kertayadnya et al., 1993). Penyakit Jembrana tidak bersifat zoonosis.

2.2 Ciri umum penyakit Jembrana

Bovine lentivirus dengan mudah menginfeksi konsisten hanya pada sapi bali. Infeksi
eksperimental pada sapi hasil persilangan (Bos indicus dan Bos taurus) hanya
menghasilkan infeksi ringan atau subklinis. Hal ini dapat terjadi dikarenakan akibat
genetik sapi bali. Ciri umum sapi bali yang terinfeksi virus Jembrana berupa :

- demam ( antara 39° C-41,5° C )


- Keringat darah ( ciri paling khas )
- BAB berdarah
- Ingus berupa cairan encer

Penularan penyakit disebabkan oleh serangga penghisap darah seperti nyamuk.


Penularan dapat terjadi jika nyamuk menggigit dan menghisap darah sapi yang
sakit lalu menggigit sapi lain. Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui jarum
suntikan bekas sapi yang terinfeksi. Penyakit ini sangat berbahaya karena
berdampak pada kesehaterjaan sapi bali dan sangat berpengaruh pada peternak.
Oleh karena itu, kita harus mewaspadai penyakit ini pada sapi bali dengan
mendiagnosa melalui tes ELISA (Enzym-Linked Immunosorbent Assay) atau
Teknik PCR (Polymerase Chain Reaction).

2.3 Penanggulangan penyakit Jembrana

Penanggulangan penyakit Jembrana dapat dilakukan dengan berbagai hal,


pentingnya masyarakat untuk sadar akan hal ini dan membantu peternak
Bersama pemerintah adalah Kerjasama yang dapat mencegah penularan virus
Jembrana yang berelebihan. Beberapa upaya yang dapat di lakukan adalah :

A) Karantina dan Isolasi

Sapi bali yang terinfeksi virus jembrana harus diberi pelayanan dan dipelihara
secara terpisah dari sapi yang belum terinfeksi dan mengisolasikan sapi yang sakit
sampai sapi tersebut sembuh. Mengontrol lalu lintas hewan di dalam wilayah yang
terinfeksi

B) Sanitasi dan spraying

Pentingnya menjaga kebersihan kandang dan lingkungannya setiap


hari,memiliki peran penting dalam pencegahan wabah penyakit pada hewan. Dan
juga melakukan penyemprotan kandang dengan anti serangga secara rutin sesuai
dengan aturan dan rekomendasi dinas peternak.

C) Vaksinisasi
Vaksinisasi adalah salah satu upaya yang dapat memberikan kekebalan tubuh
sapi. Vaksinasi jembrana diberikan dua kali setahun. Pada vaksin kedua (booster)
diberikan satu bulan sejak vaksin pertama. Peningkatan daya tahan tubuh sapi dapat
dilakukan dengan memerhatikan kesehatan ternak.

D) Pengobatan

Pengobatan, yaitu mengupayakan pemberian obat pada sapi. Upaya ini


dilakukan oleh dokter hewan, supaya sapi mendapatkan obat yang tepat dalam
takaran yang sesuai dengan tingkat keparahan penyakit dan kondisi sapi.
PENUTUP

Sebagai calon dokter hewan, pentingnya untuk kita mewapadai virus


dan wabah penyakit yang dapat berdampak negatif pada kesehaterjaan hewan dan
manusia. Virus Jembrana sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
sapi bali di seluruh Indonesia. Marilah kita, sebagai insan muda menjadi garda
terdepan untuk membantu kesejahteraan hewan.
Daftar Pustaka :

https://sumbarprov.go.id/home/news/9646-penyakit-jembrana-pada-sapi-bali.html

https://civas.net/2018/10/28/penyakit-jembrana-musuh-utama-sapi-bali/

https://distan.bulelengkab.go.id

Anda mungkin juga menyukai