Anda di halaman 1dari 5

Lembar Kerja Lk 2.

e (Kelompok 2): Telaah pembelajaran dan asesmen pada teaching


factory
Lakukan diskusi kelompok untuk menelaah penerapan pembelajaran dalam konteks teaching
factory pada sekolah tersebut. Telaah dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan berikut, namun Anda
bisa menambahkan pertanyaan pemandu lainnya atau membuang poin pertanyaan yang Anda
anggap tidak relevan:
1. Apakah bentuk order pada pembelajaran teaching factory tersebut?
Jawaban:
Video tersebut menunjukkan salah satu penerapan Tefa di SMK. Bentuk order pada teaching
factory ini berupa produk roti. Order harus disampaikan dengan jelas dan mudah dimengerti,
salah satunya dengan intruksi tertulis agar siswa dapat melaksanakan tugas atau proyek
dengan baik.
Teaching factory merupakan pembelajaran yang basisnya adalah Produksi guna menghasilkan
output berupa produk bernilai ekonomis dimana dalam prosesnya diterapkan standar ketat
yang berlaku seperti di industri. Produk dalam hal ini roti, merupakan media penghantar
peserta didik kepada kompetensi-kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri. Dalam
mewujudkan produk tersebut peserta didik akan terbiasa bekerja dengan berorientasi kepada
kualitas, bekerja secara efisien dan efektif, serta melibatkan kreativitas dan inovasi dalam
prosesnya. Dapat dilihat pada video tersebut, siswa telah berkolaborasi dengan baik, dapat
bekerja secara sistematis dan sesuai dengan target waktu yang ditetapkan, produk yang
dihasilkan memiliki kualitas yang baik dilihat dari warna dan tekstur, proses pengemasan yang
baik. Produk roti yang dihasilkan ini mencerminkan penguasaan kompetensi-kompetensi yang
telah terbentuk pada diri peserta didik.

2. Bagaimana langkah/alur pelaksanaan pembelajaran teaching factory di sekolah tersebut?


Jelaskan dengan rinci.
Jawaban:
Alur pelaksanaan teaching factory dapat bervariasi tergantung pada program pendidikan dan
industri yang bersangkutan. Berikut adalah alur yang digunakan dalam implementasi teaching
factory di video tersebut:
1. Menerima order
Melatih soft skill dalam hal kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama.
2. Analisis order
Peserta didik didorong untuk berpikir kritis dalam menganalisa jumlah pesanan, alat dan
bahan yang dibutuhkan, kompetensi apa saja yang mendukung pengerjaan dan strategi
pengaturan waktu produksi.
Selain itu, siswa perlu merancang rencana kerja, mengidentifikasi sumber daya yang
diperlukan, dan menentukan langkah-langkah yang harus diambil.
3. Menyatakan kesiapan order
Siswa dilatih untuk bertanggung jawab dan reflektif, memahami instruksi dengan baik
sebelum menyatakan siap melaksanakan tugas. Mereka dapat bertanya kepada pengajar
jika ada kebingungan atau melakukan literasi untuk merefresh materi dan memperoleh
informasi tertentu.
4. Pengerjaan order
Siswa menunjukkan ketrampilannya, kemampuan bekerja sama dalam tim, fokus,
sistematis, dan disiplin mengikuti pedoman SOP.
5. Evaluasi produk
Siswa dapat melakukan evaluasi sehingga siswa dapat mengidentifikasi kendala atau
masalah yang muncul dan mencari solusi bersama mengatasi hambatan tersebut. Hasil
evaluasi tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi area kekuatan dan kelemahan,
serta untuk merancang perbaikan dan pengembangan yang diperlukan. Dalam tahap ini,
pengendalian kualitas (quality control) dapat dilakukan untuk memastikan produk yang
dihasilkan memenuhi standar yang ditetapkan.
6. Penyerahan order
Pada tahap ini dibutuhkan kolaborasi dengan jurusan lain seperti jurusan public speaking
sehingga akan lebih komunikatif dan memberikan kesan positif kepada customer.
7. Refleksi
Refleksi adalah langkah penting dalam siklus pembelajaran yang berkelanjutan dalam
teaching factory. Dengan merenungkan pengalaman dan hasil, sekolah dapat terus
meningkatkan program dan memastikan bahwa siswa siap untuk dunia kerja yang
kompetitif.
3. Apakah jenis pekerjaan pada pembelajaran teaching factory di sekolah tersebut menerapkan
kolaborasi dari beberapa mata pelajaran? Kalau belum, bagaimana sebaiknya menurut Anda?
Jawaban:
Dalam video tersebut sudah menerapkan kolaborasi dari beberapa mata pelajaran. Untuk
membuat produk roti sesuai dengan standar industri seperti pada video tersebut, mensyaratkan
siswa harus sudah menguasai berbagai kompetensi-kompetensi pendukung yang diperoleh
baik dari teori di kelas maupun praktek dari lintas mata pelajaran yang berhubungan dengan
produksi, packaging, dan marketing roti tersebut.

4. Apakah disiapkan Jobsheet pada pembelajaran teaching factory di sekolah tersebut? Apakah
Jobsheet sudah membantu peserta didik melakukan pekerjaan menyelesaikan
pekerjaan/order?
Jawaban:
Iya. Jobsheet sudah membantu pesesrta didik. Jobsheet memandu peserta didik melakukan
praktik dalam rangka mengerjakan produk. Jobsheet merupakan urutan langkah-langkah
pekerjaan yang disusun secara urut sesuai prosedur kerja yang ditetapkan untuk mengantarkan
pencapaian kompetensi peserta didik.

5. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran teaching factory tersebut?


Jawaban:
Peran guru dalam mengimplementasikan model pembelajaran Teaching Factory dalam
konteks produksi yaitu:
1. Bertindak sebagai pelaksana (memberi contoh/demo).
2. Sebagai pendamping (mendampingi/mengawasi kerja siswa).
3. Sebagai penguji/quality control (menilai kesesuaian hasil kerja siswa dengan standar).
4. Sebagai konsumen (menilai kelayakan hasil kerja siswa) sudah terlaksana dengan baik
sesuai dengan peranannya sesuai dengan proses produksi sesuai dengan sintaks
pembelajaran TEFA dalam pedoman pembelajaran pada sekolah menengah kejuruan .
6. Apa yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam melakukan quality control produk?
Jawaban:
Mementingkan dan mengacu pada aspek penilaian jobsheet diantaranya:
1. Aspek kualitas.
2. Aspek fungsi.
3. Waktu pengerjaan.

7. Bagaimana asesmen pada pembelajaran teaching factory di sekolah tersebut dilakukan?


Jawaban:
1. Asesmen Formatif
Dalam video tersebut guru memberikan apersepsi yang dimana hal tersebut termasuk awal
asesmen formatif. Guru tersebut memberikan informasi dan umpan balik untuk melihat
kesiapan peserta didik sebelum mengawali proses pembelajaran
a. Pertanyaan seputar Uniform (Pada tahap Orientasi)
b. Guru memberikan pertanyaan pertanyaan kepada peserta didik berupa “Untuk
menghasilkan roti yang berkualitas diperlukan tahapan yang tepat. Tahapan seperti
apa?
2. Asesmen Sumatif
Assesment Of Learning Assesment yang digunakan untuk mengevaluasi capaian hasil
pembelajaran pada video yang telah ditampilkan. Dibuktikan pada video dimana guru
memberikan pertanyaan kepada peserta didik “Bagaiman hasil produk yang telah kalian
buat” (Pada tahap Mengevaluasi produk/jasa)

8. Menurut kelompok Anda, apa perbedaan pengelolaan teaching factory dengan pembelajaran
model PjBL?
Jawaban:
1. PjBL tidak memiliki mitra dalam bekerjasama sedangkan Tefa memiliki mitra sebagai
pelanggan
2. Tefa memiliki pesanan yang disesuaikan oleh industri sedangkan PjBL tidak memiliki
pemesanan sehingga standar yang digunakan tidak mengikuti industry
3. PJBL dan tefa sama-sama menggunakan jobsheet tetapi perbedaannya PJBL tidak
mengikuti standar industri sedangkan Tefa mengikuti standar industry
4. PjBL tidak memiliki uji kelayakan sedangkan Tefa harus memiliki uji kelayakan
Aspek PjBL Teaching Factory
Standar Produk / Standar Sekolah Standar Industri Khusus
Jobsheet Standar Project (Ada Toleransi)
Tingkat Uji Rendah Tinggi
Kelayakan
Kurikulum Kurikulum Sekolah Integrasi Kurikulum Berbasis Industri
Keterampilan Berbasis Sekolah / Project Berbasis Industri
Sintak 1. Penentuan pertanyaan 1. Menerima order
mendasar (Start with the 2. Menganalisis order
Essential Question) 3. Menyatakan kesiapan
2. Mendesain perencanaan 4. Mengerjakan order
projek (Design a Plan for 5. Mengevaluasi produk
the Project) 6. Mmenyerahkan order
3. Menyusun jadwal (Create a
Schedule)
4. Memonitor peserta didik
dan
kemajuan projek (Monitor
the Students and the
Progress of the Project)
5. Menguji hasil (Assess the
Outcome)
6. Mengevaluasi pengalaman
(Evaluate the Experience).
Managemen dan Tanpa melibatkan industri Melibatkan industri
Struktural

9. Buatlah laporan hasil telaah berupa presentasi untuk dipresentasikan pada demonstrasi
kontekstual.

Anda mungkin juga menyukai