Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah “ Strategi
Pemberdayaan Masyarakat”
Dosen Pengampu :
disusun oleh :
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. RINGKASAN ini kami beri judul
“MDGs Strategi Pemberdayaan masyarakat “
Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Ria Rizkia Alvi, M.Pd , Tidak
lupa bagi pihak-pihak lain yang telah mendukung penulisan Ringksan ini kami juga mengucapkan terima
kasih.
Terakhir, kami menyadari bahwa Ringkasan ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kami
membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar kedepannya bisa menulis
Ringkasan dengan lebih baik lagi. Semoga Ringkasan ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi kami
khususnya sebagai penulis.
Penulis Kelompok 1
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
1.3. Tujuan Masalah.........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Sejarah Millenium Development Goals (MDGs).....................................................................6
2.1 Definisi Millenium Develompment Goals ( MDGs).................................................................6
2.2 Tujuan Millenium Develompment Goals (MDGs).................................................................8
2.3 Perkembangan Millenium Develompment (MDGs...............................................................10
2.4 Kendala Indonesia dalam Pencapaian Milleniun Develompment Goals............................11
2.5 Upaya Indonesia dalam mencapai Millenium Devwlompmwnt Goals................................12
2.7. Kelebihan MDGS.....................................................................................................................13
2.8. Kelemahan MDGs...................................................................................................................14
2.9. Keberhasilan MDGs..................................................................................................................14
BAB III.....................................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................16
3.2. Saran.........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diNew York, Amerika Serikat (AS)
tanggal 6- 8 September 2000 yang dihadirioleh kepala negara dan kepala pemerintahan dari negara
anggota PBB, telahsepakat untuk menciptakan dunia yang lebih sejahtera, adil serta
damai.Kesepakatan inilah yang menjadi awal dari pembentukan tujuan pembangunanmillennium
(Millenium Development Goals/MDG).1 Pada laporan MDG tahun 2012, pencapaian MDG telah
dinilai
berhasil oleh para kepala negara dan pemerintahan negara anggota PBBdalam memberikan
dukungan dan perhatian dunia untuk mencapai targetpembangunan millennium sebagaimana
dengan tujuan- tujuan yang terdapat di dalamnya. MDG memiliki delapan tujuan pembangunan
millennium, yakni menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk
semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka
kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular
lainnya, memastikan kelestarian
lingkungan hidup, mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.2 Indonesia sendiri
menyadari arti penting dari MDG. Indonesia telah menjadikan pencapaian MDG sebagai salah acuan
penting terhadap penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional.3 Oleh karenaitu,
komitmen Indonesia untuk mencapai target-target yang terdapat dalam MDG, sudah sesuai dengan
komitmen negara ini untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya serta memberikan kontribusi
kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dunia. Komitmen Indonesia tersebut secara nyata
terealisasi dengan keberhasilan Indonesia mencapai beberapa target dalam tujuan MDG yakni:
1. Tujuan ke-2: Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua.Upaya pencapaian pendidikan dasar
untuk semua di Indonesia telahberjalan sesuai dengan target ke-2 MDGs. Terbukti dengan telah
diterapkannyapendidikan dasar 9 tahun di Indonesia. Pada tahun 2011, angka partisipasimurni
SD telah mencapai 95,55 persen sedangkan target MDG tahun 2015sebesar 100 persen.
Sementara proporsi murid kelas I yang berhasil mencapaikelas VI adalah sebesar 96,58 persen,
dan angka melek huruf penduduk yangberusia 15-24 tahun yaitu perempuan sudah mencapai
98,75 persen dan laki-laki mencapai 98,80 persen.4
2. Tujuan ke-3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.Sama halnya
dengan tujuan ke-2 dari MDG, Indonesia pun sudahberjalan sesuai dengan target ke-3. Pada
tahun 2009, Rasio Angka PartisipasiMurni (APM)5perempuan terhadap laki-laki di SD/MI/Paket
A dan SMA/MTs/Paket B berturut-turut adalah sebesar 99,73 persen dan 101,99 persen.Dengan
demikian maka target 2015 sebesar 100 diperkirakan akan tercapai.Sementara Rasio APM
perempuan terhadap laki-laki di SM/MA/PAket C dan pendidikan tinggi adalah 96,16 persen dan
102,95 persen pada tahun 2009. Jumlah ini mengalami penurunan pada tahun 2011. Pada tahun
2011, rasio APM perempuan terhadap laki-laki di tingkat SD/MI/Paket A adalah98.80 persen, di
tingkat SMP adalah 103,45, di SMA/MTs/Paket B telahmencapai 101,40 persen dan di tingkat
pendidikan tinggi adalah 97,82 persen. Namun, meskipun mengalami penurunan, Indonesia
masih optimis untuk mencapai target sebesar 100 persen.Di bidang ketenagakerjaan, pada
tahun 2009 kontribusi perempuan dalampekerjaan upahan di sektor nonpertanian, yaitu
sebesar 33,45 persen. Jumlahini mengalami peningkatan pada tahun 2011, yaitu mencapai
36,67 persen. Disamping itu, proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR juga
mengalamipeningkatan, dari 17,9 persen pada tahun 2009 menjadi 18,4 persen padatahun
2011.7Dengan adanya peningkatan ini, semakin membuktikan bahwaIndonesia telah berupaya
maksimal dalam menghilangkan ketimpanganantara laki-laki dan perempuan mulai dari tingkat
pendidikan dasar hinggatingkat lanjut serta pada bidang ketenagakerjaan.
3. Tujuan ke-4: Menurunkan Angka Kematian Anak.Indonesia pun optimis dapat mencapai target
ke-4 dalam tujuan yangterdapat dalam MDG untuk menurunkan angka kematian anak.
Angkakematian balita di Indonesia telah mengalami penurunan yang signifikan dari97 per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi 44 per 1.000 kelahiranhidup pada tahun 2007.
Dengan semakin menurunnya angka ini, Indonesiadiperkirakan akan dapat mencapai target
sebesar 32 per 1.000 kelahiranhidup pada tahun 2015.8 Pencapaian lainnya pada tujuan ini
terdapat dalampenurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 68 per 1.000 kelahiran hiduppada
tahun 1991 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Sertapenurunan angka
kematian neonatal sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup padatahun 1991 menjadi 19 per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 2007.9Tidak hanya itu, peningkatan juga terdapat pada jumlah
persentaseanak usia 1 tahun yang diimunisasi campak. Pada tahun 1991, persentaseanak usia 1
tahun yang diimunisasi campak sebanyak 44,5 persen. Jumlah inisemakin meningkat tiap
tahunnya yakni sebesar 67 persen pada tahun 2007,74,5 persen pada tahun 2010 dan 87,3
persen pada tahun 2011.10 Dari data-data tersebut dapat diketahui bahwa Indonesia telah
bersungguh-sungguhmenjalankan komitmennya dalam menurunkan angka kematian anak.
PEMBAHASAN
2. Delapan Tujuan Pembangunan: MDGs terdiri dari delapan tujuan yang mencakup
berbagai aspek pembangunan, termasuk pengurangan kemiskinan, pendidikan dasar
universal, kesetaraan gender, penurunan angka kematian anak, penanggulangan
HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya, kesehatan ibu, kesesuaian lingkungan hidup,
dan kemitraan global untuk pembangunan.
3. Tanggal Batas Waktu: Setiap tujuan MDGs memiliki tanggal batas waktu yang
ditetapkan pada tahun 2015. Negara-negara diharapkan mencapai tujuan-tujuan tersebut
dalam periode waktu 2000-2015.
5. Penerus MDGs: Pada tahun 2015, MDGs berakhir dan digantikan oleh Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). SDGs merupakan
perpanjangan dan pengembangan dari MDGs, dengan 17 tujuan yang lebih luas dan
berfokus pada pembangunan yang berkelanjutan hingga tahun 2030.
MDGs telah berperan penting dalam menggerakkan aksi global untuk pembangunan dan
meningkatkan perhatian terhadap isu-isu kritis di dunia. Meskipun masih ada banyak
tantangan yang harus diatasi, MDGs memberikan landasan penting bagi upaya pembangunan
global yang berkelanjutan.
2.1 Definisi Millenium Develompment Goals ( MDGs)
Millennium Developments Goals (MDGs) merupakan sebuah Deklarasi Milenium yang
merupakan hasil dari kesepakatan para kepala negara serta perwakilan 189 negara anggota
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). MDGs ini sudah mulai dijalankan dari bulan September
tahun 2000.
Dalam deklarasi tersebut ada 8 butir tujuan akan dicapai di tahun 2015. Adapun target
globalnya adalah tercapainya kesejahteraan dan pembangunan masyarakat di tahun 2015.
Terget ini adalah sebuah tantangan utama bagi dunia. Oleh sebab itu, Deklarasi Milenium
atau MDGs ini juga diadopsi oleh 189 negara, ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan
serta kepala negara di waktu KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Millenium yang berlangsung
di New York pada September 2000. Pemerintah Indonesia juga turut hadir serta ikut ambil
bagian dalam deklarasi ini.
Deklarasi yang diadakan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada
bulan September 2000 tersebut diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147
kepala pemerintahan dan kepala negara.[1] Pemerintah Indonesia turut menghadiri
Pertemuan Puncak Milenium di New York tersebut dan menandatangani Deklarasi Milenium
itu.
Deklarasi Millennium PBB yang ditandatangani pada September 2000 menyetujui agar
semua negara:Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan Sunting Pendapatan populasi dunia
sehari $10000. Menurunkan angka kemiskinan. Mencapai pendidikan dasar untuk semua
Sunting Setiap penduduk dunia mendapatkan pendidikan dasar. Mendorong kesetaraan
gender dan pemberdayaan perempuan Sunting Target 2005 dan 2015: Mengurangi perbedaan
dan diskriminasi gender dalam pendidikan dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005
dan untuk semua tingkatan pada tahun 2015.Menurunkan angka kematian anakSunting Target
untuk 2015 adalah mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5
tahun.
Meningkatkan kesehatan ibu SuntingTarget untuk 2015 adalah untuk Mengurangi dua per
tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan
penyakit menular lainnya Sunting Target untuk 2015 adalah menghentikan dan memulai
pencegahan penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit berat lainnya. Memastikan
kelestarian lingkungan hidup Sunting Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang
berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan program serta mengurangi hilangnya
sumber daya lingkungan.
Pada tahun 2015 mendatang diharapkan mengurangi setengah dari jumlah orang yang
tidak memiliki akses air minum yang sehat.Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat
mencapai pengembangan yang signifikan dalam kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang
yang tinggal di daerah kumuh.Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunanSunting
Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang berdasarkan
aturan, dapat diterka, dan tidak ada diskriminasi. Termasuk komitmen terhadap pemerintahan
yang baik, pembangungan dan pengurangan tingkat kemiskinan secara nasional dan
internasional.Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara kurang berkembang,
dan kebutuhan khusus dari negara-negara terpencil dan kepulauan-kepulauan kecil. Ini
termasuk pembebasan-tarif dan -kuota untuk ekspor mereka; meningkatkan pembebasan
hutang untuk negara miskin yang berhutang besar; pembatalan hutang bilateral resmi; dan
menambah bantuan pembangunan resmi untuk negara yang berkomitmen untuk mengurangi
kemiskinan.
Secara komprehensif mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang negara-negara
berkembang.Menghadapi secara komprehensif dengan negara berkembang dengan masalah
hutang melalui pertimbangan nasional dan internasional untuk membuat hutang lebih dapat
ditanggung dalam jangka panjang. Mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan
untuk kaum muda.Dalam kerja sama dengan pihak "pharmaceutical", menyediakan akses
obat penting yang terjangkau dalam negara berkembang Dalam kerja sama dengan pihak
swasta, membangun adanya penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama
teknologi informasi dan komunikasi.
Kini MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan di Indonesia, mulai dari tahap
perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
hingga pelaksanaannya. Walaupun mengalamai kendala, tetapi pemerintah memiliki
komitmen untuk mencapai tujuan-tujuan ini dan dibutuhkan kerja keras serta kerja sama
dengan seluruh pihak, termasuk masyarakat madani, pihak swasta, dan lembaga donor.
Pencapaian MDGs di Indonesia akan dijadikan dasar untuk perjanjian kerja sama dan
implementasinya pada masa depan. Hal ini termasuk kampanye untuk perjanjian tukar guling
hutang untuk negara berkembang sejalan dengan Deklarasi Jakarta mengenai MDGs di
daerah Asia dan Pasifik.
Pada pertemuan Raker II ini dibahas Rencana Tindak Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs
dalam sidang kelompok yang dipimpin oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof. Armida
Alisjahbana, MA, yang mencakup 7 (tujuh) tujuan, yaitu (1) memberantas kemiskinan dan
kelaparan; (2) mencapai pendidikan dasar untuk semua; (3) mendorong kesetaraan gender
dan pemberdayaan perempuan; (4) menurunkan kematian anak; (5) meningkatkan kesehatan
ibu; (6) mengendalikan HIV dan AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya; dan (7)
menjamin kelestarian lingkungan hidup.
Secara umum, perkembangan yang telah dicapai sampai saat ini menunjukkan kemajuan yang
menggembirakan. Beberapa indikator MDGs secara nasional telah tercapai dan sebagian
besar target MDGs secara nasional diperkirakan akan tercapai (on track). Pemerintah
mendapatkan apresiasi dari PBB atas capaian sampai saat ini dan komitmennya untuk
mencapai sasaran MDGs pada akhir tahun 2015.
Untuk itu, Prof. Armida mengatakan, pencapaian sasaran MDGs di tingkat nasional perlu
didukung capaian di tingkat daerah, dan seluruh pemangku kepentingan yang terdiri dari
Pemerintah, dunia usaha, masyarakat luas termasuk masyarakat madani, serta para tokoh
agama. Meskipun beberapa sasaran MDGs telah tercapai dan on track, upaya-upaya khusus
perlu tetap dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja capaian MDGs.
Selain itu, diperlukan upaya-upaya yang lebih keras lagi untuk mencapai sasaran MDGs
seperti untuk penurunan angka kematian ibu melahirkan, pencegahan HIV/AIDS dan
peningkatan tutupan lahan. Sementara itu, kesenjangan antardaerah dalam pencapaian sasaran
MDGs perlu terus diperkecil, antara lain dengan memberikan perhatian yang lebih besar bagi
daerah-daerah yang kinerja pencapaian MDGs-nya masih di bawah rata-rata nasional.
Seluruh upaya untuk mencapai sasaran MDGs tersebut perlu didukung dengan penguatan
sinergi antarkementerian/lembaga dan antara pusat dan daerah.
2.4 Kendala Indonesia dalam Pencapaian Milleniun Develompment Goals
Para kepala negara dan pemerintahan telah sepakat bahwa tujuan-tujuandi dalam MDG
telahberhasil membuat banyak negara keluar dari kemiskinan.Meski demikian, tidak dapat
dipungkiri bahwa masih banyak pula negara-negaraterutama negara berkembang yang
masih mengalami kesulitan dalam mencapaitujuan-tujuan yang terdapat dalam MDG.
Sebanyak 1,5 miliar penduduk dunia masih berada dibawah standar garis kemiskinan yang
ditetapkan oleh PBB yakni 1 dollar AS per hari. Sementara di beberapa negara di Asia
sebanyak 824 juta penduduk mengalami kelangkaan pangan serta 500 juta penduduk
terancam kelaparan dan kurang gizi dan 170 juta diantaranya adalah anak balita. Angka
kematian balita pun telah mencapai 26.000 anak setiap harinya, sedangkan kematian ibu
melahirkan telah mencapai 500.000 orang per tahun. Sementara 100 juta anak lainnya tidak
menikmati pendidikan dasar.19 Kondisi seperti inilah yang perlu diatasi oleh semua negara.
Sebab, meskipun MDG merupakan hasil kesepakatan dari semua kepala negara maupun
pemerintahan di seluruh dunia, namun pada waktu pengimplementasiannyaMDG lebih
diarahkan kepada pencapaian di masing-masing negara. Hal ini pada dasarnya sesuai dengan
Resolusi PBB nomor 55/2 yang mencantumkan bahwa MDG menempatkan pembangunan
manusia sebagai fokus, terutama pada masyarakat yang rentan terhadap kemiskinan serta
terhadap anak-anak,
selaku generasi mendatang. Sama halnya dengan negara berkembang lainnya, Indonesia
pun masih memiliki beberapa target lainnya yang masih memerlukan usaha keras dalam
pencapaiannya. Sekalipun belum mampu mencapai tujuan MDG secara keseluruhan, ini
tidak berarti Indonesia tidak sungguh-sungguh dalam memenuhi komitmennya untuk
mengentaskan kemiskinan dan mencapai seluruh tujuantujuan yang terdapat di dalam
MDG. Ketidakmampuan ini lebih dilatarbelakangi oleh kendala-kendala yang dihadapi
Indonesia dalam memenuhi komitmennya sekalipun pemerintah telah berupaya untuk
mencapainya.
Pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) merupakan salah satu tantangan yang
dihadapi oleh Indonesia. Beberapa kendala yang pernah dihadapi Indonesia dalam
pencapaian MDGs antara lain:
1. Ketimpangan Regional: Pencapaian MDGs tidak merata di seluruh wilayah Indonesia. Beberapa
wilayah, terutama yang terpencil dan berpenghasilan rendah, menghadapi kesulitan dalam
mencapai target-target MDGs.
2. Keterbatasan Akses Sumber Daya: Keterbatasan akses terhadap sumber daya seperti pendidikan
berkualitas, layanan kesehatan, dan air bersih menjadi kendala dalam mencapai target-target
MDGs.
3. Keterlibatan Masyarakat: Terlibatnya masyarakat dalam pembangunan dan pencapaian MDGs
adalah faktor penting. Namun, keterbatasan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan
pelaksanaan program-program MDGs menjadi kendala.
4. Faktor Lingkungan: Perubahan iklim dan masalah lingkungan seperti deforestasi dan polusi air juga
dapat menghambat pencapaian MDGs, terutama dalam hal ketahanan pangan dan kesejahteraan.
5. Infrastruktur dan Transportasi: Keterbatasan infrastruktur dan aksesibilitas wilayah terpencil bisa
mempengaruhi pencapaian MDGs, terutama dalam hal distribusi bantuan dan layanan dasar.
6. . Ketahanan Bencana: Indonesia sering kali menghadapi bencana alam seperti gempa bumi,
tsunami, dan banjir. Ini dapat mengganggu upaya pencapaian MDGs dan pemulihan pasca-
bencana.
Perlu dicatat bahwa saat ini, MDGs telah digantikan oleh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Goals, SDGs), yang memiliki fokus yang lebih luas dan melibatkan lebih
banyak pemangku kepentingan dalam upaya mencapainya. Indonesia juga berkomitmen untuk
mencapai SDGs, dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian MDGs masih relevan dalam
konteks SDGs.
3. Pengukuran dan Pelaporan: MDGs memiliki indikator dan target yang terukur, sehingga
memungkinkan negara-negara untuk melacak kemajuan mereka dan melaporkan hasilnya
secara terbuka.
2.8. Kelemahan MDGs
1. Tidak Merata: MDGs tidak selalu mempertimbangkan perbedaan regional dan situasi
unik dalam setiap negara. Ini bisa membuat beberapa negara atau kelompok masyarakat
terabaikan.
2. Tidak Komprehensif: MDGs tidak mencakup semua aspek pembangunan berkelanjutan,
seperti lingkungan, ketahanan pangan, dan ketimpangan ekonomi, yang menjadi sorotan
dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang menggantikannya.
3. Batasan Waktu: MDGs memiliki batasan waktu hingga 2015, yang mungkin membuat
beberapa negara merasa terburu-buru dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut tanpa
memperhatikan keberlanjutan jangka panjang.
4. Kurangnya Partisipasi Masyarakat: Dalam beberapa kasus, masyarakat lokal mungkin
tidak terlibat dengan baik dalam perencanaan dan implementasi program-program
MDGs.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adanya perubahan yang signifikan di negara-negara yang berhasil dalam mencapai Tujuan
Pembangunan Millenium/Millenium Development Goals(MDG) semakin membuktikan bahwa
setiap negara memiliki kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya
sebagaimana yang menjadi cita-cita MDG. Demikian pula dengan Indonesia. Negara ini memiliki
kesempatan yang sama dengan negara lainnya untuk dapat mencapai kedelapan tujuan MDG.
Dalam implementasinya, Indonesia menemukan kendala-kendala dalam mencapai tujuan
tersebut. Kendala Indonesia dalam mencapai tujuan-tujuan MDG lebih banyak dikarenakan
kurangnya kerjasama dengan pemerintah daerah serta kurangnya keterlibatan pihak swasta
maupun masyarakat di dalam negeri. Oleh karena itu, Indonesia telah melakukan upaya untuk
mencapai tujuan-tujuan yang belum berhasil dalam MDGs.
3.2. Saran
Semoga dengN adanya makalah ini maka dapat memberikan manfaat serta pengetahuan bagi
pembaca .
DAFTAR PUSTAKA