Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gangguan jiwa merupakan masalah keesehatan yang serius karena jumlah penyakit yang
terus menerus meningkat, termasuk penyakit kronis yang proses penyembuhan
lama.gangguan jiwa dibagi dua golongan besar yaitu gangguan jiwa ringan dan gangguan
jiwa berat. Salah satu bentuk penyakit gangguan jiwa yang berbahaya dan tidak dapat
dikontrol yaitu skizofrenia ( Harianto, Hendrawati & sugiyorini, 2021 )
Skizofrenia merupakan sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area
fungsi individu, termasuk berpikir, berkomunikasi, merasakan dan menunjukan emosi
serta gangguan otak yang ditandai dengan pikiran kacau, waham, halusinasi, dan perilaku
aneh(pardede & ramadia, 2021).
Menurut WHO (2021). Prevelensi skizofrenia telah meningkat dari 40% menjadi 26 juta
jiwa. Sedangkan di Indonesia prevelensi skizorfenia meningkat menjadi 20% penduduk.
Prevelensi Aceh meningkat menjadi 7% penduduk, prevalensi Aceh tenggara sebanyak
2.133 orang (Riskesdes 2018)
Berdasarkan peningkatan pasien skizofrenia, perubahan respon persepsi merupakan
gejala pertama yang muncul pada skizofrenia sekitar70% pasien skizorfrenia mengalami
halusinasi (stuart,keliat & pasaribu, 2016).
Halusinasi merupakana suatu persepsi panca indera tanpa adanya stimulus eksteral.
Dampak yang ditimbulkan dari adanya halusinasi adalah kegilangan kontrol diri, yang
mana dalam situasi ini dapat membunuh diri, membunuh orang lain, bahkan merusak
lingkungan. Dalam memperkecil dampak yang ditimbulkan halusinasi dibutuhkan
penangan yang tepat. Dengan banyaknya kejadian halusinasi, semakinjelas bahwa peran
perawat untuk membantu pasien agar dapat mengontrol halusinasi ( Maulana, Hernawati
& Shalahuddin, 2021).
Dalam penanganan halusinasi sudah ditangani
Kerangka konsep

PRE Perlakuan Post

Gejala halusinasi Gejala halusinasi


pada pasien Pemberian terapi pada pasien
skizofrenia sebelum herbal ginseng skizofrenia sebelum
pemberian herbal pemberian herbal
gingseng ginseng

Anda mungkin juga menyukai