PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Individu pada era globalisasi ini memiliki banyak kebutuhan dan
Perubahan sikap dan gaya hidup setiap individu juga dipengaruhi oleh hal
stress atau gangguan jiwa pada manusia. Gangguan jiwa pada manusia
dan disisihkan dari masyarakat. Bentuk gangguan jiwa yang paling banyak
2013).
Masyarakat pada umumnya beranggapan bahwa individu yang
1
2
fisik, baik kepada diri sendiri, orang lain dan lingkungan. (Wahyuningsih,
60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena Skizofrenia, serta 47,5 juta
berarti lebih dari 400.000 orang menderita gangguan jiwa berat (psikosis).
jumlah pasien yang dirawat pada bulan oktober 2014 pasien yang dirawat
diantaranya 298 pasien terdiri dari 295 laki – laki (74,30%) dan 102
2014. Dalam Jurnal Sugiarta dkk, 2017). Data dari Puskesmas III
Harga Diri Rendah 7 orang (2,1%), Defisit Perawatan Diri 5 orang (1,5%),
suara tinggi, mengancam secara verbal dan fisik, melempar atau memukul
benda / orang lain, merusak barang atau benda, kemudian apabila tidak
bertambah berat seperti klien dapat melukai orang lain dan diri sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perilaku kekerasan?
2. Bagaimana tanda dan gejala dengan pasien perilaku kekerasan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Perilaku Kekerasan
2. Mengetahui tanda dan gejala perilaku kekerasan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
antara pikiran, perasaan, dan perilaku. Dengan kata lain apa yang
dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain dan
membawa pesan dari sambungan sel yang satu ke sel yang lain. Di
Pada orang yang normal, system saraf pada otak bekerja dengan
gangguan seumur hidup, tapi banyak juga yang bisa hidup secara
kemauan.
2) Skizofrenia hebefrenik
Gejala utama gangguan proses fikir gangguan kemauan..
gelisah.
4) Skizofrenia paranoid
Dengan gejala utama kecurigaan yang ekstrim desertai
waham kebesaran
5) Episode Schizoprenia Akut (lir schizophrenia)
Kondisi akut mendadak yang disertai dengan perubahan
dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain dan
melukai diri untuk bunuh diri atau membiarkan diri dalam bentuk
di lingkungan. (Sutejo.2017).
Perilaku kekerasan merupakan salah satu respon terhadap
lingkungan.
(5) Teori psikoanalitik
(6) Teori Pembelajaran
b) Factor Sosial Budaya
Kontrol masyarakat yang rendah dan kecendrungan menerima
kekerasan.
c) Faktor Biologis
(1) Pengaruh neurofisiologik
(2) Pengaruh biokimia
(3) Pengaruh genetic
(4) Gangguan Otak
2) Faktor Presipitasi
Secara umum seseorang akan marah jika dirinya merasa
sebagai berikut:
a) Kondisi klien: kelemahan fisik, keputusasaan,
hal 96).
Bagan 2.1 Rentang Respon (Yosep, 2010)
Kekerasan
Keterangan :
1. Asertif
Klien mampu mengungkapkan rasa marah tanpa menyalahkan orang lain
menemukan alternatifnya.
3. Pasif
menyerah.
4. Agresif
5. Kekerasan
Perasaan marah dan bermusuhan yang kuat dan hilang kontrol disertai
a. Respon Adaptif
budaya yang berlaku. Dengan kata lain, individu tersebut dalam batas
dari pengalaman
4) Perilaku sosial adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalam
batas kewajaran
dan lingkungan
b. Respon Maladaptif
hati
hal 145).
2) Terapi okupasi
Terapi ini sering diterjemahkan dengan terapi kerja terapi ini
2014:hal 145).
4) Terapi somatik
Menurut Depkes RI 2000 hal 230 menerangkan bahwa terapi
1) Identitas Pasien
Melakukan perkenalan dan kontrak pasien tentang nama
dibicarakan.
2) Alasan Masuk
Apa yang menyebabkan pasien datang atau dirawat di rumah
kaki.
b) Pembicaraan
Amati pembicaraan pasien apakah cepat, keras, terburu,
kegelisahan.
(3) Tik : gerakan – gerakan kecil otot muka yang tidak
terkontrol
(4) Grimasem : gerakan otot muka yang berubah – ubah
sesuai dan kaji emosi : pada status emosi pasien perlu dikaji
atau pengalaman.
(c) Proses Non Realistik
Pikiran yang tidak didasarkan pada kenyataan
(2) Arus pikir
(a) Sirkumtansial : pembicaraan yang berbelit – belit tapi
berusaha menghilangkannya
(b) Phobia : ketakutan yang patofisiologis / tidak logis
kemampuannya.
(g) Waham :
Agama : keyakinan pasien terhadap suatu agama
keyakinan
Kebesaran : keyakinan pasien yang berlebihan
dengan kenyataan.
Control pikir : pasien yakin pikirannya dikontrol oleh
ke objek lainya
(2) Tidak mampu berkonsentrasi : pasien selalu minta agar
pembicaraan
(3) Tidak mampu berhitung : tidak dapat melakukan
nyata.
l) Kemampuan penilaian
Kaji bagaimana kemampuan pasien dalam melakukan
yang seharusnya.
keluarganya.
12) Masalah psikososial dan lingkungan
Perlu dikaji tentang masalah dengan dukungan kelompok,
pelayanan kesehatan.
13) Pengetahuan
Apakah pasien mempunyai masalah yang berkaitan dengan
perawat.
2) Data subjektif adalah data yang disampaikan secara lisan oleh
primer, dan data yang diambil dari hasil pengkajian atau catatan
c. Diagnosa Keperawatan
Macam – macam diagnosa keperawatan
23
(Prabowo,2014).
Core Problem
Perilaku Kekerasan
24
Halusinasi causa
Isolasi Sosial
d. Perencanaan
Rencana intervensi keperawatan disesuaikan dengan diagnosa
sering.
Rasional : hubungan saling percaya sebagai dasar interaksi
atau kesal
Rasional : Dengan mengungkapkan penyebab perasaan jengkel
jengkel
(2) Observasi tanda dan perilaku kekerasan pada klien.
Rasional : untuk mengetahui tanda – tanda klien jengkel atau
kesal.
(3) Simpulkan bersama klien tanda dan gejala jengkel / kesal.
Rasional : agar dapat diketahui tanda dan gejala jengkel yang
dilakukan
Intervensi :
(1) Anjurkan klien untuk mengungkapkan perilaku kekerasan yang
yang dilakukan.
Rasional : untuk mengetahui perilaku kekerasan yang biasa
yang dilakukannya.
(2) Bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang dilakukan
klien.
Rasional : dengan mengetahui akibat perilaku kekerasan
terhadap kemarah.
(1) Tanyakan pada klien “apakah ia ingin mempelajari cara baru
yang sehat.
Rasional : agar klien dapat mempelajari cara yang lain yang
konstruktif.
(2) Beri pujian jika klien mengetahui cara lain yang sehat.
Rasional : dapat memotivasi klien dan meningkatkan harga
dirinya.
27
(3) Diskusikan dengan klien cara yang lain yang sehat (memukul
tenaga).
Rasional : berdiskusi dengan klien untuk memilih cara yang
kekerasan
Intervensi :
(1) Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien
Rasional : memberikan stimulasi kepada klien untuk menilai
play)
Rasional : agar klien mengetahui cara marah yang konstruktif
(4) Anjurkan klien untuk menggunakan cara yang telah dipelajari
klien.
h) Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku
kekerasan
Intervensi :
(1) Identifikasi kemampuan keluarga merawat klien dari sikap apa
perilaku kekerasan.
(2) Jelaskan peran serta keluarga dalam merawat klien
28
klien.
(3) Jelaskan cara – cara merawat klien
(a) Terkait dengan cara mengontrol perilaku marah secara
konstruktif
(b) Sikap tenang, bicara tenang, dan jelas
(c) Membantu klien mengenal penyebab klien marah
perilaku kekerasan
melakukan demonstrasi
Rasional : mengeksplorasi perasaan keluarga setelah
melakukan demonstrasi
i) Klien dapat menggunakan obat – obatan yang diminum dan
keluarga
Rasional : klien dan keluarga dapat mengetahui nama – nama
komplikasi
(6) Beri pujian jika klien minum obat dengan benar
Rasional : pujian dapat meningkatkan motivasi keluarga dan
Kriteria Evaluasi :
e. Pelaksanaan
Menurut (Damaiyanti. 2012)
1) SP1P
a) Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
30
verbal
c) Menganjurkan klien memasukkan ke dalam kegiatan harian
4) SP4P
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b) Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
spriritual
c) Menganjurkan klien memasukkan ke dalam kegiatan harian
5) SP5P
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b) Melatih klien mengontrol perilaku dengan minum obat
c) Menganjurkan klien memasukkan ke dalam kegiatan harian
1) SPIK
a) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
klien
b) Menjelaskan pengertian perilaku kekerasan, tanda dan gejala
perilaku kekerasan
b) Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien
perilaku kekerasan
3) SP3K
a) Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk
minum obat
31
f. Evaluasi
Menurut (Yosep, 2007) mengukur apakah tujuan dan criteria sudah
yang lain
4) Buatlah komentar yang kritikal
5) Apakah klien sudah mampu mengespresikan sesuatu yang berbeda
6) Klien mampu menggunakan aktivitas secara fisik untuk mengurangi
perasaan marahnya
7) Mampu mentoleransi rasa marahnya
8) Konsep diri klien sudah meningkat
9) Kemandirian dalam berpikir dan aktivitas meningkat