PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan suasana hati yang tertekan, kecemasan, dan perilaku bunuh diri yang
dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain (Waters, 2018 Menurut
dunia.Prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia adalah 1,7 per 1000
1
2
Kesehatan Provinsi Riau pada tahun 2021, kasus gangguan jiwa di RSJ
pada nomor satu dengan jumlah terbanyak di ruang rawat inap, yaitu 14.426
berjumlah 2.249 orang pasien (Catatan rekam medis RSJ Tampan Pekanbaru,
2021).
nomor satu dengan jumlah 4.223 orang pasien. Dari data rekam medis
keperawatan yang paling banyak ditemukan di 24 ruang rawat inap dan jika
data bulan juni tahun 2023 dari 119 klien di ruangan mandau 2 RS Jiwa
3
mengalami halusinasi.
rata 20% sementara jenis halusinasi yang lain yaitu halusinasi pengecapan,
jelas, dimana suara tersebut biasa mengajak klien berbicara atau melakukan
okupasi menggambar.
berkomunikasi. Media seni dapat berupa pensil, kapur bewarna, warna, cat,
pasien dengan dilakukan pada 3x pertemuan dari hasil evaluasi pasien dapat
Hapsari & Azhari (2020) dari 2 subjek yang dilakukan terapi menghardik
Astuti, Susilo & Putra (2017), bahwa kepatuhan seseorang dalam minum obat
halusinasi.
halusinasi yang dirasakan oleh klien hal ini sejalan dengan pendapat dari
cakap diulangi 1-2x dalam sehari dengan durasi 10-15 menit. Menurut
Kusumawaty, Yunike & Gani (2021), bahwa melatih klien dengan bercakap
harus dilakukan secara terus menerus oleh pasien agar dapat beradapatasi
Suhermi, Ramli & Caing (2021) bahwa setelah diberikan terapi aktivitas
harian selama 30 hari dan rutin dilakukan oleh klien didapatkan 100% dari 20
(Widuri, 2016)
6
proses produksi noripinefrin dan beta endorfin agar seimbang yang akan
pemilihan warna dalam media gambar ataupun kertas akan menciptakan efek
dapat efektif untuk mengontrol haIusinasi jika diberikan secara teratur karena
saat melakukan karya yang melibatkan kreatifitas, emosi dan pikiran yang
karena terbacanya simbol dari karya itu memiliki makna yang berhubungan
perawatan pada tanggal 27 Mei 2023 diantar oleh keluarga dengan alasan
berobat ke Rumah Sakit Awal Bross tapi tidak ada perubahan. Sekarang,
pasien berada di ruang perawatan, klien dalam keadaan tenang dan dapat di
respon tidak sesuai, mondar – mandir. Intervensi yang sudah dilakukan oleh
petugas kesehatan RSJ untuk mengontrol halusinasi yaitu minum obat secara
dikarenakan pada saat menutup telinga Tn.RS menjadi lebih fokus dan
pasien untuk mengontrol halusinasinya. Hal ini juga dilakukan dengan tujuan
kepada Tn. RS. Terapi menggambar secara rutin dan terjadwal dalam
kegiatan harian agar membuatnya tidak akan terfokus pada halusinasi yang
pertemuan pertama Tn.RS menggambar rumah, mobil, jam dan bank. Makna
gambar menurut klien yaitu ingin memiliki rumah sendiri, mobil sendiri,
harus ingat waktu dan ingin menabung uang yang banyak. Gejala halusinasi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tahun 2023.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
dengan halusinasi.
dengan halusinasi.
11
E. Keaslian Penulis
Penulisan karya ilmiah Ners ini mengacu pada penelitian yang telah
dilakuakan oleh :
RSJD Surakarta
Dr.Soeharto Heerdjan