Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

EKOLOGI UMUM
SIKLUS KARBON

DI SUSUN
NAMA: Ridwan Diaguna
NIM: 2011011005
PRODI: Agroteknologi A

FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN, DAN BIOLOGI


UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2011

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, saya masih di berikan nikmat oleh Allah SWT berupa kesehatan
dan hidup sampai detik ini. Berkat rahmat dan hidayahnya jua-Nya lah saya masih
diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah saya ini.
Makalah ini saya susun untuk memenuji salah satu syarat untuk menutupi
presensi kehadiran dalam praktium mata kuliah Ekologi Umum. Selain sebagai
pemenuhan tugas, makalah ini saya susun juga sebagai referensi pembaca semua
tentang Siklus Karbon.
Saya mohon maaf jika pada penyusuna makalah ini banyak kekurangan karena
kriti dan saran anda bekal saya untuk membangun karakter agar menulis lebih baik.
Sekian semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca semua.

Pangkal Pinang, 1 April 2011

RIDWAN DIAGUNA
2011011005
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di atmosfer terdapat kandungan CO2, sebanyak 0,03%. Sumber CO2 di udara
berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batu bara
dan asap pabrik(Anonymous, 2009).
CO2 yang terkandung dalam atmosfer dan larut dalam air membentuk persediaan
(sumber) C organic berasal fotosintesis, terutama oleh tanaman hijau, yang
mengekstrat C dari cadangan batuan arang ini tercampur ke dalam molekul organic
kompleks, sebagai sari bahan untuk hidup(Anonymous, 2009).
Meskipun karbon merupakan unsure yang sangat langka dalam sector bumi yang
tidak hidup didalam benda hidup terdapat 18%. Kemampuan saling mengikat pada
atom-atom karbon merupakan dasar untuk keragaman molecular dan ukuran
molecular dan tanpa ini tidak akan ada. Selain pada bahan organic, karbonsebagai
gas karbon dioksida dan sebagai batuan karbonat (koral). Yang sangat
membutuhkan senyawa hijau yang dapat menetralkannya.
Pada umumnya karbon ditemui berupa hasil pembakaran dari dalam tubuh mahluk
hidup, dan hal ini biasanya diseimbangkan dengan adanya tumbuhan hijau sebagai
perombak karbon menjadi oksigen pembentuk siklus karbon menjadi oksigen
sebagai pembentuk siklus karbon itu sendiri.

B. Permasalahan
Selama ini kita hanya mengenal bahwa ada satu jenis unsure gas yang peranannya
sangat penting juga dalam kehidupan kita. Gas tersebut biasa kita sebut dengan gas
karbon yang jumlah persentase cukup kecil jikan dibandingkan dengan unsure laindi
atmosfer.
Kita mengenal karbon tapi kita tidak pernah tahu apa itu karbon, apa –apa saja
sumber karbon, dan apa manfaatnya dalam kehidupan. Lalu kita berpikir bagaimana
karbon bisa terus tersedia, apakah melalui suatu siklus yang dinamakan siklus
karbon.
Setelahnya muncul lagi keingin tahuan apa yang di maksud dengan siklus karbon itu
sendiri.

C. Maksud dan Tujuan


Setiap seseorang yang menyusun makalah, pastinya punya maksud dan
tujuan.Adapun maksud dari penyusun menyusun makalah in I tidak lain hanya ingin
mengetahui apa itu siklus karbon dan dengan tujuan untuk pemenuhan tugas
praktikum Ekologi Umum dan lebih memahami bagaimana siklus karbon itu sendiri
terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Karbon
Karbon dapat dijumpai dimana-mana. Karbon dapat dijumpai di dalam atmosfer
sebagai CO2 dalam jaringan semua mahluk hidup dan tersebar dalam perut bumi.
Tumbuhan hijau dan hewan serta organism yang lain berperan aktif dalam
kelangsungan siklus karbon. CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk
berlangsungnya fotosintesis.
2. Siklus Karbon
Sumber utamanya adalah batu bara dan gas bumi. Siklus karbon merupakan bagian
dari daur energy. Reaksi fotosintesis sangat esensial untuk daur karbon maupun
daur energy. Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam siklus
karbon, karbon diubah menjadi karbondioksida kemudian diubah menjadi
karbohidrat dengan bantuan energy matahari dan pigmen klorofil.
Reaksi fotosintesis terjadi dihutan-hutan, di padang rumput, dan juga pada rumput
laut di lautan. Dalam daur karbon, karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan, yang
kemudian akan dikonsumsi hewan, ikan atau manusia untuk kebutuhan sel dan
energy. Dalam bentuk karbon dioksida dikembalikan ke alam, bila hewan atau
tumbuhan terrsebut mati akibat kerja mikroorganisme karbon akan dikembalikan ke
bumi.
Karbon dioksida diudara akan difiksasi ke dalam jaringan hidup melalui fotoototrof
tanaman dan ganggang, kemudian ototrof tersebut akan dikonsumsi oleh heterotrof,
yang akan menggunakan karbon tersebut untuk energy dan pertumbuhannya.
Karbon dioksida juga akan terlarut dalam air dan tanah dan dapat membentuk ion
bikarbonat. Karbon dapat diperoleh juga dari pembakaran kayu dan fosil yang akan
menghasilkan karbon dioksida ke atmosfer, pada keadaan kekurangan oksigen
karbon dioksida dapat diubah menjadi karbon monoksida, spesies tertentu
mikroorganisme gas toksik tersebut akan mengubah menjadi karbon dioksida dan
energy.
Karbon tersimpan dalam bentuk molekul karbondioksida (CO2) dan oksigen dalam
bentuk molekul oksigen yaitu O2. Karbon diikatoleh tanaman dalam proses
fotosintesis dan dihasilkan bahan organic. Bila bahan ini di oksidasikan akan
menghasilkan kembali karbondioksida. Dari proses fotosintesa diatas selain di
hasilkan bahan organic berupa karbohidrat juga dihasilkan oksigen. Bahan organic
hasil fotosintesa berpindah ke herbivore dan pemangsa dan kembali ke cadangan
melalui respirasi dan kegiatan bakteri. Sisa bahan organic yang tidak lapuk melalui
proses-proses geologicklainnya akan membentuk gambut, batu bara, dan minyak
bumi, Gambut dan batu bara mengandung karbon terikat, besarnya kandungan
tergantung pada tingkat pelapukannya. Bahan tambang ini akan menghasilkan
karbon ke udara bebas setelah dibakar (Jumin.H.B.1989).
Karbon dapat dijumpai dimana-mana. Karbon dapat dijumpai didalam atmosfer
sebagai CO2 dalam jaringan semua mahluk hidup dan terbesar dijumpai dalam
batuan endapan serta bahan
aker fosil yang terdapat dalam perut bumi. Tumbuhan hijau dan hewan serta
organisme yang lain berperan aktif dalam kelangsungan siklus karbon. CO2
merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis.
Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 merupakan salah satu komponen pokok
untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 dan
H2O oleh tumbuhan hijau akan diubah menjadi senyawa organik berupa glukosa
(C6H12O6) dan Oksigen ( O2) melalui reaksi yang disederhanakan sebagai berikut :
C6 H12 O6 = 6 O26 C O2 + 6 H2 O
Oksigen dihasilkan dalam fotosintesis tersebut akan dimanfaatkan oleh hewan dan
organisme lain untuk respirasi. Dari proses respirasi tersebut akan dihasilkan
CO2H2O dan energi melelui persamaan reaksi yang disederhanakan sebagai
berikut :
6CO2 + 6H2O + EnergiC6H12O6 + 6O2
CO2 yang dihasilkan dalam respirasi tersebut akan dilepas kembali ke lingkungan,
kemudian akan digunakan untuk fotosintesis tumbuhan hijau begitu seterusnya. Dari
kedua kegiatan tersebut tampak bahwa fotosintesis dan respirasi saling bekerja
sama untuk kelangsungan siklus karbon dan oksigen. Sejumlah karbon untuk
sementara berada dalam jaringan tumbuhan atau hewan, tetapi karbon tersebut
akan kembali ke siklus setelah tumbuhan atau hewan tersebut mati kemudian
diuraikan oleh makhluk pengurai. Jika sisa-sisa bahan organik dari pembusukan
hewan dan tumbuhan tertimbuan dalam lapis tanah lebih dari 600 juta tahun maka
karbon dikandung akan keluar dari siklus karbon yang utama. Tetapi oleh panas
akan tekanan dalam lapis kerak bumi zat tersebut akan diubah menjadi bahn baker
fosil misalnya batubara, minyak bumi dan gas bumi. Jika bahan baker fosil tersebut
digunakan sebagai bahan bakar dalam berbagai industri maka karbon yang
dikandung akan dilepas kembali ke lingkungan dalam bentuk CO2 sebagai hasil
proses pembakaran. Selanjutnya CO2 tersebut akan digunakan kembali oleh
tumbuhan hijau untuk fotosintesis begitu seterusnya.(Sasmita.D.W.1994).
Daur karbon merupakan bagian dari daur energi. Reaksi fotosintesis sangat esensial
untuk daur karbon maupun daur energi, melalui proses fotosintesis tersebut,karbon
maupun daur energi, melalui proses fotosintesis tersebut karbondioksida hubungan
sebagai mahluk hidup. Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan
dalam siklus karbon, karbon diubah menjadi karbondioksida kemudian diubah
menjadi karbohidrat dengan bantuan energi matahari dan pigmen klorofil.
Reaksi fotosintesis terjadi dihutan-hutan, dipadang rumput dan juga di rumput laut di
lautan. Dalam daur karbon, karbondioksida dibutuhkan tumbuhan, yang kemudian
akan dikonsumsi hewan, ikan atau manusia untuk kebutuhan sel dan energi. Dalam
bentuk karbon dioksida dikembalikan ke alam, bila hewan atau tumbuhan tersebut
mati akibat kerja mikroorganisme karbon akan dikembalikan ke bumi.
Sumber utama karbon untuk makhluk hidup berada dalam udara, dalam bentuk
karbon dioksida jumlahnya kira-kira 0,03% dari volume. Karbon dioksida diudara
akan difiksasi ke dalam jaringan hidup melalui fotoototrof tanaman dan ganggang,
kemudian ototrof tersebut akan dikonsumsi oleh heterotrof, yang akan menggunakan
karbon tersebut untuk energi dan pertumbuhannya.
Karbondioksida juga akan terlarut dalam air dan tanah dan dapat membentuk ion
bikarbonat. Karbon dapat diperoleh juga dari pembakaran kayu dan fosil yang akan
menghasilkan karbon dioksida ke atmosfer, pada keadaan kekurangan oksigen
karbon dioksida dapat diubah menjadi karbon monoksida, species tertentu
mikroorganisme gas toksik tersebut dan akan mengubah menjadi karbon dioksiba
dan energi.
Dari hasil penelitian sumber karbon dalam bentuk glukosa atau maltosa
meningkatkan aktifitas enzim dalam sel Bacillus sp. Pada kondisi anaerob
karbondioksida direduksi menjadi metan (CH¬4) oleh mikroorganisme. Bakteri
Methylococcus mampu mengoksidasi metan menjadi karbon dioksida.
Aspek penting lain dari karbon adalah reaksi nonbiologi yaitu pertukaran antara
karbon dioksida, karbonat dan bikarbonat yang umum terjadi dalam perairan. Pada
kondisi tertentu karbonat akan berpresipitasi dengan membentuk batu kapur (lime
stone). (Muslimin.L.W.1996).
BAB III
KESIMPULAN

Dari sini penulis dapat menyimpulkan bahwa ada keterkaitan yang sangat erat
antara produsen dan konsumen dalam suatu ekosistem untuk menciptakan siklus
karbon. Karena dapat dikatakan bahwa siklus karbon hampir mirip dengan daur
energy karena melibatkan produsen dan konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Jumin.H.B.1989.Ekologi Tanaman.Rajawali Press: Jakarta


Muslimin.L.W.1996. Mikrobiologi Lingkungan.UI Press : Jakarta

Sasmita.W.D.1994. Materi Pokok Biologi Umum. Deptdikbud: Jakarta

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungan
sekitarnya. Ekosistem tersusuiiitun atas 2 komponen yaitu biotic dan abiotik.
1. Komponen Biotik
Yaitu lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen hidup/mahluk hidup
seperti tumbuhan, hewan, mikroorganisme, dan manusia baik yang bersifat parasit
ataupun supropit.
Biotik dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
 Produsen yaitu organism yang mampu mensintesis matkanan atau zat organic
sendiri dari zat organic/bersifat autotrof seperti tumbuhan hijau yang memiliki klorofil
atau zat hijau daun dengan sinar matahari mampu melakukan fotosintesis.
 Konsumen, Semua organism yang termasuk konsumen bersifat heterotrof karena
tidak mampu mensintesis zat organic sendiri. Konsumen menggantungkan hidupnya
pada zat organic yang dihasilkan oleh produsen. Konsumen terdiri atas:
 Herbivora yaitu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan, contohnya sapi dan kerbau.
 Karnivora yaitu hewan pemakan daging, contohnya harimau dan serigala.
 Omnivora yaitu hewan pemakan segala-galanya, contohnya manusia.
 Pengurai/decomposer, merupakan organism yang menguraikan bahan organic yang
berasal dari organism yang telah mati. Contohnya adalah jamur dan bakteri.
2. Komponen Abiotik
Adalah semua factor penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda mati,
contohnya oksigen, kelembapan, suhu, air, cahaya matahari, dan pH tanah dan
garam mineral.
 Oksigen
 Kelembapan dan suhu, mempengaruhi keberadaan suhu organism dan
berpengaruh terhadap hilangnyaair yang terjadi melalui penguapan. Setiap organism
memiliki toleransi berbeda-beda terhadap suhu dan kelembapan, suhu terendah
yang masih memungkinkan organism hidup disebut suhu minimum, suhu yang
paling sesuai dan mendukung kehidupan disebut suhu maksimum.
 Air dab mineral, Air merupakan penyusun tubuh setiap mahluk hidup. Sebagian
besar tubuh tersusun oleh air, fungsi air dalam tubuh adalah sebagai zat pelarut
dalam tubuh serta membantu metabolism tubuh.
 Cahaya matahari merupakan sumber energy dari semua mahluk hidup.
 pH tanah, tumbuhan hanya bisa atau netrat (pH 7) apabila tanah terlalu asam dan
basa, pertumbuhan akan terganggu.
B. Permasalahan
Dipermukaan bumi ini terdapat banyak sekali ekosistem, salah satu
diantaranya adalah ekosistem padang rumput. Namun melihat geliat aktivitas
penambangan dan besarnya tingkat pertumbuhan penduduk yang diikuti oleh
banyaknya daerah berupa padang rumput akhirnya dijadikan kawasan pemukiman
dan penambangan. Dengan serangkaian kegiatan-kegiatan itu telah menyebabkan
kerusakan keseimbangan ekosistem padang rumput. Namun kita harus tahu terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan ekosistem padang rumput?. Apa- apa saja
komponen penyusun ekosistem padang rumput?. Lalu bagaimana dengan bioma
padang rumput?. Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah bagaimana
keseimbangan ekosistem padang rumput itu sendiri?.
C. Maksud dan Tujuan
Kami sengaja membahas tentang ekosistem padang rumput agar kami bisa
tahu apa itu ekositem padang rumput dan disusul akhirnya tujuan kami agar tahu
bagaimana menciptakan keseimbangan ekosistem padang rumput.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Ekosistem Padang Rumput

Merupakan Ekosistem yang terdapat pada daerah tropik maupun subtropik yang
memiliki curah hujan di sekitar 25-30 cm/tahunnya. Di Indonesia, ekosistem padang
rumput ini bisa ditemukan di pulau Nusa Tenggara, khususnya bagian timur.
Awal terbentuknya ekosistem ini adalah dari kondisi lingkungan yang mendukung
pertumbuhan tanaman/rumput secara luas. Rumput yang melimpah ini akhirnya
menarik hewan-hewan pemakan rumput dan kelompok hewan ini pun tinggal di
sana. Banyaknya hewan herbivora ini lalu menarik hewan pemangsa (karnivora)
untuk ikut datang dan menyerang hewan-hewan pemakan rumput tersebut. Rantai
makanan ini terus berputar sehingga terbentuklah ekosistem padang rumput.

2. Komponen Penyusun Ekosistem padang Rumput

Pada ekosistem ini, kita akan menemukan beberapa jenis organisme yang
mendukung terbentuknya ekosistem padang rumput.

 Organisme autotrof
Organisme ini adalah jenis organisme yang bisa membuat atau menyintesa
makanan sendiri mengandalkan cahaya matahari, air dan komponen udara
sekitar. Organisme autotrof pada ekosistem ini adalah tanaman atau rumput.
Rerumputan ini pun hidup beradaptasi dengan kelembaban lingkungan yang
memiliki curah hujan tidak teratur.
 Organisme heterotrof
Organisme kedua ini adalah jenis organisme yang tidak bisa membuat makanan
sendiri. Organisme jenis ini adalah para hewan pemakan rumput, seperti zebra,
rusa, kanguru atau bison. Hidup hewan ini bergantung pada rumput-rumput yang
hidup di sekitar mereka.
Organisme heterotrof yang lain adalah hewan pemangsa yang menjadi konsumen
kedua setelah hewan pemakan rumput, seperti singa, anjing liar ataupun
ular. Hewan pemangsa yang berkeliaran di padang rumput ini menggantungkan
hidup pada hewan-hewan pemakan rumput yang menjadi target mangsa mereka.
 Abiotik
Selain makhluk hidup, di ekosistem padang rumput ini juga terdapat komponen
tak hidup atau yang biasa disebut sebagai abiotik. Komponen ini meliputi
bebatuan, tanah, air, udara, ataupun sinar matahari. Komponen-komponen ini ikut
mendukung keseimbangan dari ekositem padang rumput.
 Pengurai
Komponen terakhir adalah dekomposer atau pengurai. Sebenarnya pengurai
termasuk dalam organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak bisa membuat
makanan sendiri. Tugas dari organisme yang satu ini adalah menguraikan bahan
organik dari benda hidup yang sudah mati (misal: hewan mati, daun, batang pohon,
dll).
Contoh dari pengurai pada ekosistem padang rumput ini adalah jamur dan bakteri.
Mereka akan menyerap sebagian hasil penguraian dan membuang beberapa bahan
sederhana untuk digunakan kembali oleh produsen (tanaman/rumput).
Ekosistem padang rumput adalah bagian dari kehidupan, sudah selayaknya kita
sebagai manusia ikut menjaga keseimbangan ekosistem ini. Misalnya, tidak
sembarangan memburu hewan, baik pemakan rumput maupun hewan pemangsa
seperti singa.
Hal ini hanya akan menimbulkan putusnya rantai makanan, dan akan berakibat
kacaunya ekosistem yang pasti merugikan manusia secara perlahan.
3. Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan
daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika
Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
1. Curah hujan antara 25 – 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah
hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase
kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah
porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan
lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka
merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang
rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di
Amerika Utara dan pampa di Argentina.
- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika,
domba dan kanguru diAustralia.
Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.

4. Keseimbangan Ekosistem Padang Rumput

Ekositem padan rumput jika keadaan dilapangan memenuhi teori bahwa pada
pyramid rantai makanan bahwa yang menempati ijumlah paling banyak adalah
produsen lalu diikuti oleh herbivore,karnivora dan omnivore yang paling sedikit
jumlahnya.
Jika jumlah karnivora lebih banyak dari herbivore maka dapat dipastiaka bahwa
bakalan ada blooming rumput dan lainnya.

BAB III
KESIMPULAN

Dapat di tarik kesimpulan bahwa ekosistem padang rumput banyak di dominasi


oleh tumbuh-tumbuhan rumput. Jenis fauna yang hidup adalah domba, srigala, dan
cheetah.
Ekosistem padang rumput di sususn oleh beberapa komponen di antaranya
adalah, Organism autorotrof, organism heterotrof, Abiotik, dan pengurai.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, saya masih di berikan nikmat oleh Allah SWT berupa kesehatan
dan hidup sampai detik ini. Berkat rahmat dan hidayahnya jua-Nya lah saya masih
diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah saya ini.
Makalah ini saya susun untuk memenuji salah satu syarat untuk mengikuti Ujian
Tengah Semester pada mata kuliah Ekologi Umum. Selain sebagai pemenuhan
tugas, makalah ini saya susun juga sebagai referensi pembaca semua tentang
Ekosistem Padang Rumput.
Saya mohon maaf jika pada penyusuna makalah ini banyak kekurangan karena
kriti dan saran anda bekal saya untuk membangun karakter agar menulis lebih baik.
Sekian semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca semua.

Pangkal Pinang, 1 April 2011

RIDWAN DIAGUNA
2011011005
in Cummings Publishing Company, Inc,. Redwood City.
Kimball, J.W. 2004. Biologi, Jilid 1, 2, 3, dan 4. Jakarta: Erlangga.
Ville, et al. 1998. Ekologi Umum Edisi keenam. Jakarta: Erlangga.
Http:// Ekologi Umum. Blogbiologi (31 Maret 2011)

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Judul……………………………...

Diposkan oleh Ridwan Diaguna Bin Daud Bin Nawi Bin Jabir di 21.41
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut
Arsip Blog
 ▼ 2012 (1)
o ▼ Januari (1)
 maklah siklus karbon

Mengenai Saya
Ridwan Diaguna Bin Daud Bin Nawi Bin Jabir
Lihat profil lengkapku

Anda mungkin juga menyukai